Anda di halaman 1dari 17

RESUME MATERI KULIAH

SISTEM AIR CONDITIONER PADA MOBIL

Disusun Oleh

Nama : Nico Sugiarta

NIM : 131180

Kelas : Alat Berat

AKADEMI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA

2016
I. Pengertian Umum Tentang AC
Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi
pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk memberikan
udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh. Untuk negara
beriklim tropis yang terdiri dari musim hujan dan musim panas, pada saat musim panas suhu
ruangan tinggi sehingga penghuni tidak nyaman. Di lingkungan tempat kerja, AC juga
dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Karena
dalam beberapa hal manusia membutuhkan lingkungan udara yang nyaman untuk dapat
bekerja secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ditentukan oleh temperatur,
kelembapan, sirkulasi dan tingkat kebersihan udara.

Untuk dapat menghasilkan udara dengan kondisi yang diinginkan, maka peralatan
yang dipasang harus mempunyai kapasitas yang sesuai dengan beban pendinginan yang
dimiliki ruangan tersebut.Untuk itu diperlukan survey dan menentukan besarnya beban
pendinginan.

Secara garis besar beban pendinginan terbagi atas dua kelompok,yaitu beban
pendinginan sensibel dan beban pendinginan laten. Beban pendinginan sensibel adalah beban
panas yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu, seperti beban panas yang lewat kontruksi
bangunan, peralatan elektronik, lampu, dll. Sedangkan beban pendinginan laten adalah beban
yang dipengaruhi oleh adanya perbedaan kelembaban udara.

II. Sistem Kerja AC Mobil


Refrijeran gas bertekanan rendah dihisap oleh kompresor melalui saluran suction line
cold. Refrijeran gas masuk ke silinder dan kemudian dipampatkan oleh piston kompresor.
Refrijeran gas bertekanan tinggi disalurkanke kondensor melalui saluran discharge line-hot.
Energi panas hasil kompresi dan panas laten penguapan yang diserap refrijeran dipindahkan
ke udara sekitar kondesor. Akibatnya refrijeran berubah wujud menjadi liquid. Refrijeran cair
mengalir dari kondensor menuju ke liquid receiver, di sini refrijeran cair mengalami
penyaringan dan pengeringan. Selanjutnya, Refrijeran cair mengalir ke evaporator melalui
katub ekspansi. Di evaporator refrijeran cair menguap dan menyerap panas. Refrijeran gas
mengalir ke pipa hisap kompresor. Blower yang dipasang di evaporator akan
mendistribusikan udara dingin keseluruh interior.
INSTALASI PEMIPAAN AC MOBIL

Pada instalasi tersebut, kompresor dipasang pada mesin mobil melalui transmisi
magnetic clutch dan sabuk puli. Kondensor dipasang di depan radiator mobil. Antara
kondensor dan katub ekspansi (expansion valve) dipasang receiver-dryer-Stariner, yang
mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagaipenyaring, pengering dan sekaligus menampung liquid
refrijeran dari kondensor. Katub ekspansi dipasang di evaporator. Evaporator dipasang di
dalam interior mobil dilengkapi dengan blower.Karena kompresor AC mobil digerakkan oleh
mesin mobil, maka pada saat mobil berjalan, maka AC mobil juga akan bekerja
terusmenerus. Oleh karena itu suhu interior akan semakin turun hingga melewati batas
kenyamanan, disamping itu permukaan koil evaporator juga akan terjadi penumpukan bunga
es (frost). Bila suhu evaporatorturun hingga nol derajad atau dibawahnya dalam waktu yang
lama, permukaan koil evaporator akan tertutup oleh lapisan bunga es. Bila akumulasi bunga
es pada permukaan koil evaporator cukup tebal, maka akan menghalangi sirkulasi udara. Di
lain pihak kondisi operasi seperti itu akan menghasilkan kompresi basah, yaitu kompresor
menghisap refijran cair. Kondisi operasi seperti ini akan dapat merusak katub kompresor, dan
bila derjalan dalam waktu lama akan menyebabkan kompresor terbakar. Untuk menghindari
hal itu, pada AC mobil digunakan magnetic clutch. Magnetic clutch dikontrol oleh
thermostat, yang akan memutus rangkaian arus ke coil magnetic clutch. Sehingga roda puli
penggerak kompresor tetap akan berputar tetapi piston kompresor tidak bergerak atau tetap
diam.
III. Komponen pendukung AC Mobil
1. Kompresor
Kompresor ialah komponen yang berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk
gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

Kompressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu Kompressor dan Kopling magnet (Magnetic
Clutch) :

A Kompressor

Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan
menggerakkan piston/vanedan gerakan piston/ vane ini akan menimbulkan tekanan bagi
refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannyameningkat yang dengan sendirinya juga
akan meningkatkan temperaturnya.

B Kopling magnet (Magnetic Clutch)

Kopling magnet adalah perlengkapan kompressor yaitu suatu alat yang dipergunakan untuk
melepas dan menghubungkan kompressor dengan putaran mesin. Peralatan intinya adalah :
Stator,rotor dan pressure plate. Sistem kerja dari alat ini adalah elektro magnetic.

Cara kerjanya :

Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada saat mesin
hidup. Dalam posisi switch AC off, kompressor tidak akan berputar, dan kompressor hanya
akan berputar apabila switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrik
yang mengalir ke stator coil akan mengubah stator coil menjadi magnet listrik yang akan
menarik pressure plate dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam
satu unit (Clutch assembly) memutar kompresor.

Gambar Detail Kompresor


Gambar bentuk kompresor

2. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mendinginkan gas refrigerant yang tekanan dan suhunya
tinggi untuk dirubah menjadi cairan refrigerant. Kondensor di pasang didepan kendaraan. Hal
ini bertujuan agar kondensor mendapatkan pendinginan dari radiator fan dan udara yang
lewat saat kendaraan bergerak.
Beberapa tipe kondensor ialah :
a. Tipe Single Pass atau disebut Laluan Tunggal. Di sini uap refrigerant mengalir
melewati satu laluan. Pada tipe ini terdapat dua arah laluan refrigerant yang berfungsi
untuk menaikan tingkat pendinginan.
b. Tipe Three Passage yang memiliki 3 laluan.
c. Tipe Multi passage. Tipe ini dikembangkan untuk mengurangi berat dan ukurannya
khusus untuk system AC R. 134a.

Prinsip kerja kondensor


Gambar bentuk kondensor

Cara kerjanya :
Refrigerant yang masuk kedalam condenser oleh karena tekanan
kompresor masih dalam bentuk gas dengantemperatur yang cukup tinggi (80C).
Temperatur yang tinggi dari refrigerant yang berada dalam condenser yang
bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh
refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara
baik dari gerakan mobil maupun isapan fan yang terpasang di belakang
condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh condenser
semakin baik pula pendinginan yang akan dilakukan olehevaporator. Pada ujung
pipa keluar condenser refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi
sudah berubah menjadi refrigerant cair dengan temperatur 57C (cooled liquid).

3. Receiver Dryer
Receiver adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan cairan
Refrigerant dan juga berfungsi memisahkan refrigerant dalam bentuk gas dan
cairan. Dryer dan Filter pada receiver berfungsi menyerap air dan kotoran yang
ada dalam Refrigerant. Beberapa komponen seperti Sigh glass dapat dipasang
diatas Reciever atau dipasang pada liquid tube diantara Reciever dan Expansion.
Sigh glass berfungsi sebagai alat untuk mengetahui jumlah Refrigerant yang
berada di dalam sirkulasi.
Keterangan :
1.Kaca Pengaman
2. Tutup Pengaman
3.Saklar Pengaman
4.Filter Penyaring
5.Sel Silika

Gambar bentuk receiver dryer


Cara kerjanya :
Refrigerant dari condenser masuk ke tabung receifer melalui lubang masuk
(inlet port), kemudianmelalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cair naik dan
keluar melalui lubang keluar (outlet port)menuju ke expansion valve. Dryer,
desiccant maupun filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat
menimbulkan karat maupun pembekuan refrigerant terutama pada expansion
valve yang mana akan mengganggu siklus dari refrigerant.

4. Katub Ekspansi ( Expansion valve )


Fungsi dari expansion valve ini untuk mengabutkan refrigerant kedalam
evaporator,maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (orifice)
konstan atau dapat diatur melaluikatup (valve) yang pengaturannya
menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuahsensor panas.
Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi :
a. Expansion valve tekanan konstan
b. Expansion valve tipe thermal ( tipe sensor panas)

Tipe b (Tipe Thermal) yang banyak dipergunakan pada AC mobil.


Expansion valve ini akan mengatur jumlah aliran Refrigerant yang diuapkan di
Evaporator. Akibat dari pengaturan aliran Refrigerant ini, maka suhu ruangan
dapat diturunkan berdasarkan beban panas yang ada pada Evaporator.

Penampang katub ekspansi


Gambar bentuk katub ekspansi

Cara kerjanya untuk tipe thermal :


Pembukaan valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan Pf dari
Heat sensitizing tube. Bila temperature lubang keluar (out let) evaporator
dimana alat ini ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps +Pe,
maka refrigerant yang disemprotkan akan lebih banyak. Sebaliknya bila
temperatur lubang keluar (out let)evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps +
Pe, maka refrigerant yang disemprotkan akan lebih sedikit.
Ps : tekanan pegas
Pe : tekanan uap didalam evaporator

5. Evaporator
Kegunaan evaporatotr tidak sama dengan kondensor. Evaporator berfungsi
mengubah refrigerant cair menjadi gas melalui perpindahan panas dari dinding-
dindingnya, mengambil panas dari ruang sekitar nya dan dimasukan kedalam
sistem.
Sebelum di ekspansi 100 % refrigerant berbentuk cairan, yang
mengakibatkan tekanan Refrigerant turun dan kemudian mulai menguap.
Selanjutnya refrigerant tersebut menyerap panas dari udara yang kemudian
dilewatkan melalui fin-fin pendingin pada evaporator, sehingga kondisi udara
menjadi dingin. Walaupun konstruksi evaporator sangat sederhanan, tapi
evaporator ini sangat penting dalam system AC mobil.
Ada 3 tipe Evaporator, yaitu :
a. Tipe Serpentine Fin.
b. Tipe Plate Fin
c. Tipe Drawn Cup

Penampang evaporator

Gambar bentuk evaporator

Cara kerjanya :
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada
evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya,
udara yang melewati kisikisi evaporator panasnya akan terserap sehingga
dengan hembusan blower udara yang keluar keruang kabin mobil akan menjadi
dingin.
IV. Trouble Shooting AC Mobil
Cara menemukan asal gangguan pada instalasi AC dapat dibagi dalam dua metode,
yaitu metode penemuan dengan indra lihat/dengar dan metode penemuan secara mekanis.

1. Metode Penemuan dengan Indra Lihat/Dengar


Cara penemuan adalah sebagai berikut:
a) Mengamati ban kompressor, apakah belt itu tidak kendur pemasangannya?
Apabila pemasangan belt pada puli kompressor terlalu kendur, rotasi kompressor merosot
dan tidak tahan lama beltnya. Jika belt kompressor ternyata kendur, harus dikencangkan
secukupnya.
b) Terdengar suara bising dari sekitar kompressor
Suara bising timbul dari pemasangan kompressor yang kendur, maka perlu diperiksa
tempat pemasangannya.
c) Terdengar bunyi di dalam kompressor
Jika klep patah atau lager sudah keausan maka akan menimbulkan bunyi. Bilamana
terdengar bunyi demikian, maka harus segera membongkar kompressor untuk di reparasi.
Selain itu, karena kekurangan oli pun dapat menyebabkan bunyi sehingga harus di cek
sisa oli dalam kompressor.
d) Permukaan sirip-sirip kondensor tercemar dengan debu atau lumpur
e) Apabila permukaan sirip-sirip kondensor diliputi debu atau lumpur, daya pendinginan
kondensor akan merosot. Maka harus dibersihkan setiap celah antara sirip-sirip
dengan menggunakan semprotan air. Jangan memakai sikat yang kaku untuk
membersihkannya karena akan membengkokkan sirip-sirip. Apakah filter udara tidak
mampat dengan kotoran?
Bilamana terdapat endapan kotoran pada filter udara, maka volume udara akan berkurang.
f) Tampak oli yang mencemarkan bagian-bagian sambungan saluran
Tempat yang tampak tercemar oli menunjukkan adanya kebocoran gas refrigeran. Sebab,
oli dalam kompressor yang terkandung dalam gas refrigeran merembes keluar dari celah-
celah di mana kebocoran terjadi.
Bilamana menemukan tempat yang tercemar dengan oli, biasanya dibagian gasket atau
niple-niple sambungan, maka harus dikencangkan atau mengantinya dengan yang baru.
g) Terdengar suara bising di sekitar motor fan/blower

Bila terdengar suara bising ketika motor fan dijalankan dengan laju bertahap dari LO – MED
sampai HI, ada kemungkinan sayap kincir kesenggol pada sesuatu benda atau pemasangan motor
pada rangka mobil menjadi renggang.
h) Pengamatan pada lubang kaca di pucuk receiver
Apabila pada lubang kaca tampak banyak busa selama kompresor dijalankan, hal itu
menandakan kekurangan isi refrigeran.
Bilamana tidak tampak sama sekali busa setelah kondensor didinginkan dengan menyirami
air, hal itu menandakan bahwa pengisian gas refrigeran terlalu jenuh. Untuk mengurangi isi
gas refrigeran, kendurkan klep service saluran tekanan rendah pada kompressor. Dalam hal
ini harus dijaga agar mengendurkan klep service dengan sangat perlahan-lahan, jangan
sampai gas refrigeran lolos keluar terlampau banyak.
2. Metode Penemuan secara Mekanis
Guna mengetahui asal gangguan dengan metode ini maka diperlukan suatu alat pengukur tekanan
yang disebut manifold gauge.

Cara penemuannya adalah sebagai berikut:


Pertama kedua katup pada manifold gauge (LO dan HI) ditutup rapat, lalu dua buah selang
(merah dan biru) dipasang masing-masing pada klep service kompressor. Karena masih terdapat
sejumlah udara di dalam selang, setelah niple selang dipasang pada klep service, niple sambungan
pada manifold gauge dikendurkan sedikit agar udara dalam selang terdesak keluar dengan
tekanan gas rferigeran, dan dikencangkan kembali.

Pada gambar di bawah ini, dua buah jarum indikasi pada 300 – 350 C
manifold gauge LO dan HI masing-masing menunjukkan
2 2
1,5 – 2,0 kg/cm dan 14,5 – 15 kg/cm selama instalasi
AC berjalan normal dengan kondisi: Suhu udara sekitar
Rotasi mesin mobil 2000 rpm
Setelan pendinginan Maksimum
Laju rotasi motor fan maksimum

PenunjukkanTekanan standar
 Kurang volume pengisian refrigeran

Akibat gangguan : Daya pendinginan kurang


Gejala-gejala gangguan : Tekanan di kedua sisi tekanan LO dan HI lebih
rendah daripada tekanan normal.
Melalui lubang kaca receiver tampak busa-busa yang
ikut mengalir.
Angin yang keluar dari lubang hembusan evaporator
tidak terasa dingin, hanya agak sejuk.
Penyebab gangguan : Sepanjang saluran instalasi terdapat suatu bagian
entah di mana yang bocor.
Sumber gangguan : Gas refrigeran bocor.
Terjadi kekurangan volume refrigeran di dalam
saluran instalasi.
Cara mengatasi gangguan : Mencari posisi kebocoran gas refrigeran dengan
detector atau tester dan memperbaiki bagian
tersebut.
Mengisi gas refrigeran untuk memenuhi
kekurangannya.

 Pengisian refrigeran yang berlebih atau daya pendinginan kondensor kurang


Akibat gangguan : Sistem pendingin tidak mampu untuk mendinginkan
udara di dalam mobil secukupnya.
Penyebab gangguan : Karena refrigeran terlalu jenuh di dalam saluran
instalasi, maka kemampuan pendinginan merosot.
Sumber gangguan : Pengisian refrigeran yang berlebihan
Sela sirip-sirip kondensor mampat oleh kotoran dan
debu
Pemasangan belt kipas radiator kendur.
Cara mengatasi gangguan : Membersihkan sela sirip-sirip kondensor.
Mengencangkan pemasangan belt kipas.
Kendurkan nipple selang yang disambung dengan
katup LO untuk membuang gas refrigeran yang
berkelebihan.

 Kemasukan udara di dalam saluran instalasi

Akibat gangguan : Sistem pendingin tidak dapat mendinginkan udara


dalam mobil sebagaimana biasanya.
Gejala-gejala gangguan : Tekanan pada sisi LO dan HI lebih tinggi daripada
tegangan normal.
Bila menyentuh tangan pada pipa saluran gas
refrigeran (tekanan rendah) tidak terasa dingin.
Penyebab gangguan : Di dalam saluran instalasi kemasukan udara.
Sumber gangguan : Pekerjaan vakum kurang sempurna.
Cara mengatasi gangguan : Mengganti receiver dengan yang baru
Memeriksa cemaran dan banyaknya oli di dalam
compressor.
Mengulangi pekerjaan vakum kemudian mengisi gas
refrijeran kembali.
 Di dalam saluran instalasi terdapat air

Akibat dari gangguan : Sistem pendingin hanya mendinginkan udara dalam


mobil secara periodik, kadang-kadang tidak dapat
mendinginkan.
Gejala-gejala gangguan : Selama sistem pendingin dijalankan, jarum indikasi
menunjukkan bilangan positif (dari nol ke atas) dan
angka negative secara berganti-ganti.
Penyebab gangguan : Air yang tercampur dalam refrigeran membeku di
lubang nozzle sehingga aliran refrigeran terhenti
sementara.
Bilamana es yang memampatkan lubang tersebut
melebur, aliran refrigeran mulai berjalan kembali.
Sumber gangguan : Isi di dalam drier menjadi jenuh sekali
Kadar air yang tercampur di dalam refrigeran tidak
dapat diserap semuanya oleh receiver sehingga air
mengalir sampai katup ekspansi.
Cara mengatasi gangguan : Mengganti receiver dan drier dengan yang baru.
Berulang-ulang membuang refrigeran sampai kadar
air dapat dihilangkan.
Mengisi refrigeran baru menurut volume yang wajar.
 Sirkulasi refrigeran tidak berjalan

Akibat dari gangguan : Udara di dalam mobil tidak dingin (hanya kadang-
kadang saja dinginnya).
Gejala-gejala gangguan : Jarum indikasi tekanan rendah menunjukkan bilangan
di bawah nol dan tekanan tinggi jauh di bawah
standar.
Penyebab gangguan : Pada nozel katup ekspansi terjadi pembekuan air atau
dimampatkan oleh butir kotoran yang terkandung
dalam cairan refrigeran, sehingga aliran refrigeran
terganggu.
Sumber gangguan : Katup ekspansi mampat, sirkulasi tidak jalan.
Cara mengatasi gangguan : Bongkar katup ekspansi, lalu bersihkan.
Lakukan pemvakuman udara dan isi refrigeran baru

 Renggang nozel katup ekspansi atau kurang rapat pemasangan sensing bulb

Akibat dari gangguan : Kurang dingin


Gejala-gejala gangguan : Tegangan rendah dan tinggi menunjukkan bilangan di
atas standar.
Pada pipa saluran cairan, terdapat embun (frost).
Penyebab gangguan : Gangguan pada katup ekspansi atau pemasangan
sensing bulb kurang rapat.
Sumber gangguan : Nozle katup ekspansi terbuka terlalu renggang
Volume aliran refrigeran cair mengalir terlalu
banyak.
Cara mengatasi gangguan : Membetulkan letak sensing bulb agar menempel
dengan pipa saluran.
Mengatur stelan nozle, bila tidak bisa ganti katup
ekspansi dengan yang baru.

 Kompresi yang kurang baik dari kompressor

Akibat dari gangguan : Cooler tidak dapat mendinginkan udara di dalam


mobil.
Gejala-gejala gangguan : Tekanan rendah menunjukkan bilangan yang tinggi
dan tekanan tinggi menunjukkan bilangan rendah
dari standar.
Penyebab gangguan : Terjadi kebocoran klep di kompresor.
Sumber gangguan : Klep kompresi tidak dapat menutup rapat, terdapat
cacat pada piston.
Cara mengatasi gangguan : Bongkar kompresor untuk direparasi.

Anda mungkin juga menyukai