Isolasi Actinomycetes
Isolasi Actinomycetes
Isolasi Actinomycetes
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN LENGKAP
ISOLASI ACTINOMYCETES DARI TANAH PENGHASIL ANTIBIOTIK
OLEH :
Kelompok 2
Asisten :
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
eksternal atau tidak. Begitu jauh, mayoritas organisme ini adalah saprofit
tanah dan air (organisme yang hidup dari benda organik yang membusuk
tergantung pada tipe tanah, karakteristrik fisik, kadar bahan organik, dan
pH lingkungan.
Actinomycetes kelihatan dari luar seperti jamur dan dalam banyak
ini adalah bakteri benar sesuai dengan semua kriteria untuk sel prokariot.
nukleus, garis tengah selnya berkisar dari 0,5 sampai 2,0 µm, dan dapat
jam.
TINJAUAN PUSTAKA
sel, rentan terhadap pinicilin tetapi tahan terhadap zat antifungi (4, 11).
hidup dan memperbanyak diri dalam tanah dan kompos pada kedalaman
yang bervariasi, pada daerah yang dingin dan tropik. Tanah yang basa
dan netral lebih disukai dari pada tanah yang asam seperti humus hutan
ditemukan di tanah dan kompos. Pada tanah yang kering dan panas
bahwa pada tanah yang lebih kering, lebih tandus dan lebih dingin, lebih
ladang pertanian yang diambil dari daerah Manisa di Turki. Ternyata 34%
luas. Selain itu juga berhasil ditemukan 106 isolat Actinomycetes pada
sampel tanah yang diambil dari Lobuche dan Lukla, dua wilayah di Nepal.
Dari 106 isolat hanya 36 isolat yang berpotensi sebagai antibiotik, dua
(3,5,9).
230 isolat Actinomycetes dari sampel yang diambil dari tempat yang
2. Kelembaban
3. Tingkat aerasi
4. Suhu
5. pH
1. Tetrasiklin
2. Kloramfenikol
rickettsia (6).
4. Linkomisin
kerja linkomisin aktif pada bakteri gram positif terutama infeksi yang
dua sampai sepuluh kali lebih besar dari pada linkomisin (6).
5. Antibiotika aminoglikosida
terdiri dari berbagai macam spesies. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkan pada media padat. Pada media padat ini sel-
sel akan membentuk suatu koloni sel yang tetap. Jika sel-sel tersebut
setiap sel atau kumpulan sel yang hidup akan berkembang menjadi
selanjutnya (7).
Kingdom : Bacteria
Divisi : Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
pertama kali di isolasi oleh Theodor Escherichia dari tinja seorang anak
kecil pada tahun 1885. Bakteri ini berbentuk batang, berukuran 0,4-0,7
Divisi : Protophyta
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Enterobacteriaceae
Famili : Micrococcaceae
Genus : Staphylococcus
anggur. (8 : 954)
Kingdom : Prokaryotae
Divisio : Schizophyta
Class : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Kingdom : Prokaryotae
Divisio : Schizophyta
Class : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Bacillaceae
Genus : Bacillus
lebih dari satu dalam satu sel sporangium. Gram positif, kemoorganotrof.
Kingdom : Prokaryotae
Divisio : Schizophyta
Class : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
Spesies : Salmonella thyposa
METODE KERJA
III.1.1 Alat
perkamen, ose bulat, ose lurus, paper disk, pinset, rak tabung, spoit,
timbangan analitik.
III.1.2 Bahan
Agar), medium SNA (Starch Nutrient Agar), SNB (Starch Nutrient Borth),
medium produksi.
1. Pengisolasian
sampel
2. Penginokulasian
sebagai isolat
bakteri
3. Uji Antagonis
dihomogenkan
4. Uji Fermentasi
medium.
hari.
5. Tahap Ekstraksi
sebanyak 50 ml
pisah
mangkok kaca
pada cawan petri yang berisi padatan medium (b) bagian ekstrak.
bagian kontrol.
HASIL PENGAMATAN
1,1 cm 1,1, cm
0,95 cm 0,9 cm
2 Staphylococcus aureus 1,35 cm 1,3 cm
1,133 cm 1,1 cm
0,85 cm 1,3 cm
1,05 cm 1,2 cm
3 Salmonella thyposa 0,85 cm 1,45 cm
0,927 cm 1,317 cm
IV.2 Gambar Pengamatan
LABORATORIUM LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LABORATORIUM LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN
LABORATORIUM LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN
LABORATORIUM LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN
LABORATORIUM LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN
LABORATORIUM LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Ket : starter
IV.2.6 Uji Daya Hambat
LABORATORIUM LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PEMBAHASAN
Nutrient Agar) dan diinkubasi1-2 hari pada suhu 37oC. Setelah diinkubasi,
diperoleh 3 jenis koloni yang berbeda, yaitu koloni berwarna putih, koloni
berwarna hitam, dan koloni berwarna kuning. Salah satu karakteristik dari
selama 2 minggu dengan perlakuan yang sama pada tahap starter, tetapi
menghasilkan filtrat dan residu. Selain etil asetat, dapat pula digunakan
pelarut yang memiliki sifat yang sama dengan etil asetat yaitu pelarut non
dilakukan uji daya hambat kembali, yang merupakan tahap akhir dari
isolasi ini. Uji daya hambat ini dilakukan terhadap tiga bakteri yaitu
baik dibanding kontrol yaitu masing-masing sebesar 1,32 cm dan 0,92 cm,
cm dan 0,79 cm. Akan tetapi, untuk bakteri Staphylococcus aureus daya
masing sebesar 1,1 cm, sedangkan kontrol sebesar 1,2 cm. Aktivitas yang
antibiotik.
BAB VI
PENUTUP
VI.I Kesimpulan
VI.2. Saran
Bandung.
Bandung.
Bogor.
7164
12. Jiang, C-L, & Xu, L.-H, 1990, Characteristics Of The Populations Of
Skema kerja
a. Tahap isolasi
diencerkan
Di spoit 1 ml
Medium SNA
Di inkubasi 1x24
jam (37°C)
b. Tahap inokulasi
Diambil 1 ose
Di inkubasi 1x24
jam (37°C)
c. Tahap antagonis
Potongan isolat
+
ditempelkan isolat
Medium NA
15 ml Biakan bakteri
1 ml
Di inkubasi 1x24
jam (37°C)
d. Tahap fermentasi
Potongan isolat
isolat
Medium starter
(SNB) 10 ml
Medium fermentasi
(SNB) 100 ml
e. Ekstraksi isolat
50 ml 50 ml
Diambil filtrat
diuapkan
+ +
v
Paper disk
Medium Ekstrak dilarutkan
NA Biakan bakteri dengan DMSO
Diinkubasi 1x24 jam (37oC)