Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI………………….……...…..…….…………………………………….………………………...1
DARTAR GAMBAR............................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN………………………….…………………………………………………....3
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………………………………....3
BAB II PEMBAHASAN………...............................................................................4
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi .........................................................4
2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Angin...................................................................5
2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Surya....................................................................7
2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut..................................................8
BAB III KESIMPULAN…..………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

1
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi……………..…………….……….……3


Gambar 2. Skema Konsep Kerja PLTP…………………………………………………………….3
Gambar 3. Turbin Angin PLTB…………………………………………………………………….….2
Gambar 4. Bagian-bagian dari Konsep Kerja PLTB………………………………………...3
Gambar 5. Proses Penyaluran Energi PLTB……………………………………………………..4
Gambar 6. Pembangkit Listrik Tenaga Surya……………………………………………………4
Gambar 7. Proses penyaluran energi Listrik dari Energi Matahari…………………….5
Gambar 8. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut……………………………..……6
Gambar 9. Bagian dari Konsep Kerja PLTGL………………………………………………..…6

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Energi yang saat ini paling popular digunakan di seluruh dunia adalah
sumber energi yang berasal dari fosil berupa minyak bumi, batu bara dan gas alam.
Seperti pada tulisan terdahulu mengenai sumber energi terbarukan dan ramah
lingkungan, bahwa sumber energi minyak bumi, batu bara dan gas alam merupakan
sumber masalah bagi dunia. Sebab energi yang berasal dari fosil ini cepat ataupun
lambat akan semakin berkurang seiring dengan pertumbuhan umat manusia dan
pertumbuhan industri didunia sehingga yang pada akhirnya minyak bumi akan
menjadi barang langka dan sangat mahal. Biaya kehidupan akan tersedot hanya
untuk memenuhi kebutuhan akan energi.

Selain itu hal yang paling serius dari sumber energi fosil adalah masalah
dampak yang ditimbulkan dari sisa pembakarannya. Minyak bumi, batu bara dan
gas alam dituding sebagai penyumbang terbesar dalam memproduksi gas karbon
yang dilepas ke udara sehingga mempengaruhi iklim di bumi ini. Akibatnya terjadi
efek rumah kaca atau pemanasan global.

Untung saja dunia kini menyadari bahwa keadaan tersebut tidak bisa diabaikan
begitu saja karena jika dibiarkan berarti sama dengan menghancurkan anak cucu
dikemudian hari. Saat ini para ahli tengah melakukan berbagai riset untuk mencari
solusi agar penggunaan BBM dapat dihemat. Sumber energi alternatif baru dan
terbarukan terus dilakukan riset serta pengembangan supaya dapat menggantikan
atau paling tidak menghemat sumber energi minyak. Para ahli teknologi dari
berbagai penjuru dunia melakukan riset untuk mendapatkan sumber energi baru
yang murah, bersih dan dapat diperbarui. Sumber energi alternatif yang dilakukan
pengembangan antara lain bersumber dari matahari, air, angin, biomasa dan panas
bumi (geothermal)

Pada makalah ini saya akan menjelaskan bagaimana konsep kerja pembangkit
listrik alternative yang sudah banyak dikembangkan di dunia termasuk Indonesia
dan juga bangaimana proses penyaluran energi listrik yang dihasilkan sehingga
dapat di konsumsi oleh industri dan rumah tangga.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ( PLTP )


Pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal merupakan
pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi dari dalam bumi yang digunakan
untuk memanaskan air dan diubah menjadi energi listrik melalui turbin pernggerak
generator. Pembangkit ini merupakan cadangan energi alternative dikarenakan
sumber dari energi ini sangat melimpah.
Di Indonesia sendiri PLTP sudah memeiliki 6 unit sumur pengeboran panas
bumi yang dimanfaatkan menjadi energi listrik. Pemanfaatan Panas bumi yang
digunakan untuk tenaga listrik dianggap sebagai sumber energi terbarukan
dikarenakan ekstaksi panasnya yang lebih kecil dibandingkan dengan batubara dan
minyak bumi, sehingga emisi carbon dioksida yang dihasilkan lebih sedikit.

gambar 1, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ( PLTP )

4
Berikut adalah bagian-bagian dari konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi :

gambar 2 skema konsep kerja PLTP

 Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang
kemudian masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media
pengumpul uap. Steam Receiving Header dilengkapi dengan Rupture Disc
yang berfungsi sebagai pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan
berlebih (over pressure) di dalam Steam Receiving maka uap akan dibuang
melalui Vent Structure.Vent Structure berfungsi untuk warming-up di pipe
line ketika akan start unit dan sebagai katup pengaman yang akan
membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
 Air disuntikan kedalam perut bumi dimana terdapat sumber panas alami
melalui injektor.
 Air akan mengalami pemanasan dan menjadi uap bertekanan dan keluar
melalui sumur produksi.
 Uap yang keluar masih mengandung air sehingga harus dilakukan
pemisahan antara uap dan air pada separator.
 Dari sini uap kering akan menuju turbin dan selanjutnya menjalankan
generator untuk digunakan sebagai pembangkit listrik, sedangkan airnya
akan menuju kembali kedalam injektor.
 Setelah uap menyelesaikan tugasnya menggerakan turbin maka akan
menuju kondensor untuk dijadikan air kembali. Air dari kondensor akan
didinginkan pada tangki pendingin melalui sistim pendinginan udara untuk
selanjutnya air dapat di injeksikan kembali pada sumur injeksi.

5
2.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga Angin merupakan salah satu pembangkit energi
yang dapat diperbarui dan ramah lingkungan. Dikarenakan pembangkit ini tidak
menggunakan bahan bakar fosil seperti batubara dan miyak bumi melainkan angin
untuk menbuat Gerakan mekanis untuk merubah energi gerak menjadi energi
listrik.
Pembangkit ini pun sudah banyak diterapkan di berbagai negara-negara
maju di dunia, seperti Belanda, Finlandia, dan Amerika. Meskipun pembangkit ini
ramah lingkungan tetapi kapasitas generator tenaga angin adalah 58.982 MW, hasil
tersebut kurang dari 1% penggunaan energi listrik di dunia.

gambar 3 Turbin angin Pembangkit listrik Tenaga Angin ( PLTB )

Berikut ini adalah bagian bagian dari Konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga
Angin :

gambar 4 bagian-bagian dari konsep kerja PLTB

 Baling-baling atau yang biasa disebut blade


Blade inilah yang berguna menerima putaran angin. Secara otomatis bentuknya
yang lurus dan sedikit menukik pada sisi horizontalnya membuat berputar jika
terkena hembusan angin. Ada beberapa jenis blade, ada yang dalam satu bangun
berisi 3 blade, 4, atau 5.

6
 Poros penggerak
Ketika poros mulai berputar, maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang
akhirnya terjadi karena perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus
tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel
jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.

 Turbin, generator dan dinamo


Ketiga komponen ini adalah komponen yang mengubah putaran blade menjadi
energi listrik. Blade akan disambungkan dengan turbin. Pada saat turbin berputar,
generator langsung mengubahnya menjadi nilai tegangan (V). Tegangan inilah
yang disebut sebagai energi listrik.
 Ekor atau fin
Fin dan ekor adalah bagian dari kincir angin pembangkit listrik yang berfungsi
mengatur arah blade sesuai dengan arah datangnya angin. Jika pada hari Senin
angin berhembus dari arah timur, fin akan diarahkan ke timur. Namun pada hari
Selasa, angin berhembus dari arah tenggara, fin akan diarahkan ke tenggara. Jadi
pada dasarnya, kincir angin adalah bangunan yang flexible dan bukan bentuk tetap
kaku.
 Controller
Komponen ini adalah komponen yang berfungsi mengubah arus listrik dua arah
menjadi searah. Controller mengatur arus dan tegangan yang berasal dari generator
dan menstabilkannya sebelum kemudian disimpan dalam baterai.
Baterai

Berikut ini adalah ilustrasi dari proses penyaluran listrik yang bersumber dari
tenaga angin :

gambar 5 proses penyaluran energi listrik PLTB

2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Surya


Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah pembangkit listrik alternative
ramah lingkungan bertenaga cahaya matahari yang di ubah menjadi energi listrik,
pembangkit ini pun sudah banyak di gunakan di Indonesia karena sumbernya yang
sangat mudah dijangkau, pembangkit ini banyak digunakan baik secara luas
ataupun rumah rumah di perkotaan.

7
Di Indonesia PLTS terbesar terletak di daerah karangsem dan bangle, pulau
Bali. Kapasitas yang dihasilkan dari PLTS terebut sekitar 2x1 MW. Dan beberapa
PLTS lainnya sedang di kembangkan di seluruh Indonesia dikarenakan Indonesia
sendiri merupakan negara beriklim tropis yang disinari matahari sepanjang tahun.

gambar 6 Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Konsep kerja Pembangkit listik tenaga Surya :


Alat utama yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik dari sinar matahari
adalah panel solar cell atau photovoltaic. Selain itu pembangkitan listrik juga dapat
dilakukan melalui proses tidak langsung dengan melakukan pemusatan energi
surya.
Panel solar cell atau photovoltaic merupakan alat yang digunakan untuk mengubah
energi panas matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan efek
fotoelektrik. Listrik yang dihasilkan merupakan hasil dari perbedaan tegangan dari
efek fotoelektrik. Solar panel memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan P, N, dan lapisan
pembatas yang berada di tengah. Proses dalam menghasilkan listrik adalah proses
dimana elektron yang berada di lapisan P terlepas, dan membuat proton mengalir
ke lapisan N. Perpindahan arus dari aliran listrik negatif dan positif inilah yang
berubah menjadi arus listrik. Proses inilah yang disebut dengan efek fotoelektrik.
Sedangkan untuk memfokuskan sinar matahari ke satu titik, pemusatan energi surya
dapat dilakukan dengan menggunakan sistem lensa atau cermin yang kemudian
dikombinasikan dengan sistem pelacak. Panas yang telah terpusatkan tersebut
digunakan sebagai sumber untuk menggerakkan generator. Teknologi yang paling
banyak digunakan pembangkit listrik tenaga surya adalah sistem cermin parabola,
menara surya, dan lensa reflektor Fresnel.
Berikut ini adalah contoh ilustrasi proses penyaluran energi listrik dari cahaya
matahari :

8
gambar 7 proses penyaluran energi listrik dari energi matahari

2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut


Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Merupakan Pambangkit listrik
alternative yang memanfaat kan Gerakan air laut untuk diubah menjadi energi
listrik. Pembangkit ini masih banyak di kembangkan di seluruh dunia termasuk di
Indonesia yang dimana 2/3 bagiannya adalah lautan dan berbatasan langsung
dengan 2 samudra yang memiliki potensi gelombang air laut yang tinggi yaitu
Samudra pacific dan hindia.
Gelombang air laut yang bergerak naik turun dimanfaatkan untuk
mengkonversikan energi gerak menjadi sumber energi listrik. Dimana energi gerak
itu dikonversikan melalui pelampung yang berada di permukaan laut. Sehingga
energi ini merupakan energi terbarukan yang sumber nya sangat melimpah dan tak
akan habis di bumi ini.

gambar 8 Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut

9
Berikut adalah bagian bagian dari konsep kerja pembangkit listrik tenaga
gelombang laut :

gambar 9 bagian dari konsep kerja PLTGL

secara mekanis, PLTGL dikenal menggunakan teknologi OWC (Oscillating


Wave Column). Untuk OWC ada dua jenis, yaitu OWC tidak terapung dan OWC
terapung. Instalasi OWC non-apung terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu saluran
masuk air, reservoir, dan pembangkit listrik.
Dari ketiga bangunan tersebut, elemen yang paling penting adalah tahap
modifikasi dari bangunan saluran air yang terlihat berbentuk U, karena bertujuan
untuk mengangkat air laut ke dalam reservoir.
Bangunan untuk memasukkan air laut terdiri dari dua unit, kolektor dan
konverter. Kolektor berfungsi untuk menangkap gelombang, menahan energinya
semaksimal mungkin, lalu memfokuskan gelombang ke konverter. Konverter
dirancang dalam bentuk saluran yang tajam di satu ujung dan kemudian air laut
akan naik ke reservoir. Karena bentuknya yang khusus ini, saluran itu disebut
tappered chanel.
Setelah air ditampung di reservoir, proses pembangkitan listrik tidak
berbeda dari mekanisme kerja pembangkit listrik tenaga air, di mana air yang
dikumpulkan disebarkan ke sisi lain bangunan. Energi potensial inilah yang
berfungsi untuk menggerakkan atau memutar turbin sehingga menghasilkan energi
listrik.
Turbin sendiri dirancang untuk bekerja dengan generator rotasi dua arah.
Sistem yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi listrik terletak di atas
permukaan laut dan diisolasi dari air laut dengan menempatkannya di ruang tahan
air khusus sehingga dapat dipastikan tidak bersentuhan dengan air laut.

10
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka energi alternatif sangat ramah


lingkungan dikarenakan energi yang digunakan untuk sumber energi listrik
termasuk rendah emisi gas karbonnya, hal ini dapat menjadi solusi terbaik dalam
pemanasan global dan perubahan iklim di bumi. Dan di sisi lain penggunan energi
bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan dan sumbernya yang semakin
langka, sehingga energi terbarukan sangat penting untuk dikembangkan lebih luas.
Oleh karena itu sumber energi terbarukan harus selalu diinovasikan agar menjadi
lebih baik dan efisien penggunaannya.
Beberapa pembangkit listrik yang ada saat ini memberikan dampak buruk
bagi masyarakat sekitar, untuk mengurangi dampak buruk dari pembanmgkit listrik
yaitu dengan memilih pembangkit listrik alternatif sehingga tujuan utama dari
pengadaan pembangkit listrik yang membantu masyarakat tidak malah
menyengsarakan masyarakat itu sendiri.
Diharapkan dengan adanya makalah ini kita bisa mempelajari pembangkit
listrik yang ada saat ini, sehingga kedepannya kita bias mengembangkan atau
bahkan membuat pembangkit listrik baru yang lebih ramah lingkungan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Perlin, John (1999). From Space to Earth (The Story of Solar Electricity). Harvard
University Press.
Bertani, Ruggero (September 2007), "World Geothermal Generation in
2007" (PDF), Geo-Heat Centre Quarterly Bulletin, Klamath Falls,
Oregon: Oregon Institute of Technology, 28 (3), hlm. 8–19.
Eksplorasi Panas Bumi Berisiko Minim. KOMPAS. Rabu, 24 Juli 2013.
British Electricity International (1991). Modern Power Station Practice:
incorporating modern power system practice (edisi ke-3rd Edition (12
volume set)). Pergamon.
Babcock & Wilcox Co. (2005). Steam: Its Generation and Use (edisi ke-41st
edition).
Thomas C. Elliott, Kao Chen, Robert Swanekamp (coauthors) (1997). Standard
Handbook of Powerplant Engineering (edisi ke-2nd edition). McGraw-
Hill Professional.

12

Anda mungkin juga menyukai