Keefektifan Pengobatan Konvensional yang Ditentukan

Ketika responden mengindikasikan telah didiagnosis dengan gangguan mental atau

gangguan fisiologis tertentu, mereka ditanya apakah mereka ditawari pengobatan untuk
gangguan yang dirasakan tersebut. Dalam hal jawaban yang afirmatif (pengobatan, terapi,
atau keduanya) pertanyaan tersebut diikuti oleh tiga pertanyaan tambahan tentang efikasi
pengobatan yang dapat dijawab negatif (“jelas tidak”, “mungkin tidak”) atau positif
(“mungkin ya”, “pasti ya”). Pertanyaannya adalah “Apakah anda merasa
pengobatannya manjur?”, “Apakah gejalanya hilang dimana fungsi sehari-hari tidak
terganggu lagi?”, dan “Apakah kualitas hidup anda meningkat?”

Keefektifan Self-Medication Psychedelic

Responden ditanya apakah mereka telah menggunakan psychedelic untuk mengobati

gangguan yang didiagnosis. Ketika afirmatif, pertanyaan tersebut diikuti dengan
pertanyaan zat psychedelic apa yang mereka gunakan untuk mengurangi gejala gangguan
tertentu, dengan pilihan yang telah ditetapkan: LSD, 1P-LSD, ALD-52 / 1A-LSD,
psilocybin, ayahuasca, DMT, 5-MeO-DMT, Salvinorin A, Mescaline, MDMA / ekstasi,
NBOMe, 2C atau zat psychedelic lainnya. Diikuti dengan pertanyaan apakah mereka
menggunakan zat tersebut dalam dosis mikro, dosis reguler, atau keduanya. Selain itu,
tiga pertanyaan yang sama tentang efikasi pengobatan – seperti yang ditanyakan pada
pengobatan konvensional – ditanyakan pada tiap zat psychedelic dan dosis (mikro
dan/atau reguler.

Analisis Statistik

Data dimasukkan kedalam program statistik SPSS (versi 24.0). Responden yang tidak
memberikan persetujuan, tidak berusia 18 tahun atau lebih, tidak mengisi kuesioner, tidak
pernah mengkonsumsi obat dengan dosis mikro, dan tidak memiliki diagnosis mental
dan/atau fisiologis dikeluarkan dari analisis (N = 5.271). Frekuensi yang dilaporkan
meliputi jenis kelamin, pendidikan, benua asal, pekerjaan sehari-hari, dan riwayat
penggunaan obat psychedelic. Mean (± SD) diberikan untuk usia.

Frekuensi yang dilaporkan untuk jumlah total diagnosis mental dan fisiologis secara
umum, dan lebih spesifik, per sub-kategori, untuk pengobatan konvensional, penggunaan
self-medication dengan dosis mikro, dosis reguler, dan keduanya. Psychedelic yang
paling sering digunakan untuk self-medication juga dilaporkan.

Untuk membandingkan efektivitas self-medication dengan psychedelic dosis mikro

dengan pengobatan konvensional, dan psychedelic dosis reguler, regresi logistik biner
dilakukan untuk mental (total) dan diagnosis fisiologis (total) untuk masing-masing dari
tiga pertanyaan efektivitas. Ini menghasilkan nilai odds ratio (OR) untuk tiga pertanyaan.
Dalam hal hasil yang signifikan, regresi logika biner yang terpisah dilakukan untuk setiap
kategori dalam kelompok yang didiagnosis secara mental atau fisiologis untuk memeriksa
apakah efek ini merupakan gangguan spesifik.

Meskipun ADHD/ADD dan Autisme / Sindrom Asperger sama-sama ditempatkan dalam

kategori yang sama pada Gangguan Neurodevelopmental di DSM-V, gejala inti dari
kedua gangguan tersebut berbeda. Gejala ADHD/ADD didefinisikan memiliki gangguan
dalam perhatian, kontrol impuls, dan hiperaktif: sementara gejala Autisme/Asperger
didefinisikan memiliki defisit dalam komunikasi sosial dan interaksi, dan perilaku
berulang yang terbatas (22-24). Oleh karena itu, analisis ad hoc telah dilakukan untuk
memeriksa apakah ADHD/ADD dan/atau Autisme/Asperger merupakan hasil dari
gangguan neurodevelopmental. Ketika jumlah sel kurang dari 10 events per variabel
independent (EVP), tidak ada regresi yang dilakukan (26). Untuk setiap OR, 95%
convidence interval (CI) diberikan dan signifikansi statistik ditetapkan pada p = 0.05. OR
1.5 didefinisikan sebagai kecil, sedang, dan 3 sebagai besar (Sullivan dan Feinn, 2012).

HASIL

Informasi Demografis

Total 3.590 dari 5.681 responden yang memberikan persetujuan, berusia 18 tahun atau
lebih, dan mengisi kuesioner. Responden membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 16
menit untuk menyelesaikan kuesioner, tergantung jumlah zat psychedelic yang pernah
digunakan sebelumnya, apakah dosis mikro, dan apakah mereka didiagnosis dengan
gangguan.