Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Norma adalah aturan-aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai


tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan di lingkungan kehidupan bermasyarakat. Norma memiliki peranan
penting dalam setiap masyarakat yang beradab. Hal ini dianggap penting karena
seperangkat norma tersebut berperan dan berfungsi untuk mengatur tata
kehidupan setiap anggota masyarakat sebagai makhluk sosial, sehingga tercapai
suatu bentuk keteraturan yang berlandaskan pada sistem budaya masing-masing.
Sebagai bagian dari kekayaan budaya, norma dan nilai sosial harus dijunjung
tinggi, dibina, dan dipertahankan sehingga keberadaannya tidak diremehkan dan
terancam musnah. Bila norma tersebut sudah diperlakukan dengan baik, maka
kehidupan masyarakat akan lebih terkendali dan teratur sesuai dengan norma yang
berlaku dalam masyarakat itu.

Bangsa Indonesia juga memiliki seperangkat norma yang terwujud dalam


berbagai sistem budaya yang kompleks. Setiap suku bangsa yang ada di Indonesia
memiliki norma yang berbeda - beda, namun tetap bermuara pada satu tujuan
yaitu menciptakan masyarakat yang teratur dan harmonis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud konsep nilai?


2. Bagaimana korelasi nilai dengan keperawatan
3. Apa yang dimaksud konsep norma?
4. Bagaimana korelasi norma dengan praktek keperawatan?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian nilai


2. Mengetahui korelasi nilai dengan praktek keperwatan
3. Mengetahui pengertian norma
4. Mengetahui korelasi norma dengan praktek keperawatan

1
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Konsep Nilai

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa
yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai
contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri
bernilai buruk. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang
telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam
kehidupan sehari-hari.

Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak
pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi
oleh kebudayaanyang dianut masyarakat. tak heran apabila antara masyarakat
yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. Contoh,
masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam
persaingan akan muncul pembaharuan-pembaharuan. Sementara apda masyarakat
tradisional lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan
akan mengganggu keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun.

Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi


umum dalam masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan
seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah
laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia
dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang
untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya. Contohnya ketika
menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan
nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di
kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok
akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat
pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat
tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.

Ada beberapa pengertian tentang nilai, yaitu sebagai berikut:

2
1. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian
rupa oleh seseorang sesuai denagn tututan hati nuraninya (pengertian secara
umum)

2. Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi seseorang


tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau
prilaku yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada
kehidupan seseorang (simon,1973).

3. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran


atau keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusu (Znowski, 1974)

a. Nilai merupakan suatu ciri, yaitu sebagai berikut:

1) Nilai-nilai membentuk dasar prilaku seseorang

2) Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola prilaku


yang konsisten.

3) Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku seseorang.

4) Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari


seseorang yang secara intelektual diyakinkan tentang sutu nilai serta
memegang teguh dan mempertahan kannya.

Untuk praktik sebagai perawat profesional, diperlukan nilai-nilai yang


sesuai dengan kode etik profesi, antara lain dengan:

1) Menghargai martabat individu tanpa prasangka.

2) Melindungi seseorang dalam hal privasi

3) Bertanggung jawab untuk segala tindakannya

Seorang perawat yang menghargai hak privasi pasien akan menerapkan


kepada pasien, sebagai berikut:

1) Menutup area untuk mandi dan pengobatan

3
2) Menutup pasien untuk prisedur tertentu

3) Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien dcengan pemuka agama


atau anggota keluyarga yang sedang sedih

b. Nilai- Nilai yang Sangat Diperlukan Oleh Perawat

1).Kejujuran

2) Care

3) empati

4).Lemah Lembut

5).Ketepatan setiap tindakan

6). Menghargai orang lain

7) altruisme

8) berbuat baik

9) keadilan

10) jujur

c. Metode Mempelajari Nilai-Nilai

Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu
nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sebagai berikut:

1) Menjunjung dan menghargai keyakkina dan rilaku seseorang

2) Menegaskan didepan umum , apabila cocok

3) Memilih dari berbagai alyernatif

4) Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya

5) Memilih secara bebas

6) Bertindak

4
7) bertindak denngan pola konsisten

d. Keyakinan
Ada beberapa pengertian tentang keyakinan, yaitu sebagi berikut:

1) Keyakinan adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran melalui


pertimbangan dan kemungkinan, tidak berdasarkan kenyataan

2) Keyakinan merupakan pengorganisasian konsep kogniti, misalnya


individu memegang keyakinan yang dapat dibuktikan melalui kejadian
yang dapat dipercaya

3) Tradisi rakyat atau keluarga merupakan keyakinan yng berjalan dari


satu generasi ke generasi yang lain

e. Sikap

Sikap adalh suasana perasaan atau sifat, dimana prilaku yang ditujukan kepada
orang, objek, kondisi atau situasi, baik secaa tradisional maupun nulai atau
keyakinan. Sikap dapat diajarkan melalui cara:

1) Memberi contoh, teladan atau model peran

Setiap individu belajar dari seperangkat contoh melaui prilaku orang lain yang
diterimanya,

2) Membujuk atau meyakinkan

Membujuk atau meyakinkan seseorang mempunyi dasar kognitf. Hal ini tidak
terkait dengan aspek emosional dari prilaku seseorang.

3) Mengajarkan melalui budaya

Budaya dan agama mempengaruhi prilaku seseorang tanpa pilihan. Setiap


individu dapat menerima keyakinan tersebut

4) pilihan terbatas

Prilaku seseorang dikontrol dengan membatasi pilihan seseorang dengan tidak


mempunyai pilihan secara bebas

5
5) Menetapkan melalui peraturan-peraturan

Ketentuan dan peraturan yang digunakan untuk mengontrol prilaku seseorang


adalah sebagai berikut:

a) Prilaku yang dipelajari biasanya dapat diterima secara sosial dan diterapkan
dalam situasi yang sama dengan waktu yang akan dating

b) Berprilaku dalam cara tertentu karena takut diberi sanksi, sehingga tidak
mempertimbangkan nilai benar atau salah

c) Menggunakan nilai untuk mengarahkan prilakunya, berarti dapat


membedakan baik dan buru, benar atau salah

f. Mempertimbangkan dengan hati nurani

Orang sering mempelajari seperangkat norma prilaku yang dianggap benar.


Kegagalan untuk Mengikuti norma ( hati nurani ) dapat mengakibatkan perasaan
bersalah

1.2 KORELASI KONSEP NILAI DENGAN PRAKTEK KEPERAWATAN

Aplikasi dalam praktek klinis bagi perawat/bidan diperlukan untuk


menempatkan nilai-nilai dan perilaku kesehatan pada posisinya. Perawat bisa
menjadi sangat frustrasi bila membimbing atau memberikan konsultasi kepada
pasien yang mempunyai nilai-nilai dan perilaku kesehatan yang sangat rendah.
Hal ini disebabkan karena pasen kurang memperhatikan status kesehatannya.
Pertama-tama yang dilakukan oleh perawat adalah berusaha membantu pasen
untuk mengidentifikasi nilai-nilai dasar kehidupannya sendiri.

Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan kasus sebagai berikut: Seorang


pengusaha yang sangat sukses dan mempunyai akses di luar dan dalam negeri
sehingga dia menjadi sibuk sekali dalam mengelola usahanya. Akibat
kesibukannya dia sering lupa makan sehingga terjadi perdarahan lambung yang
menyebabkan dia perlu dirawat di rumah sakit. Selain itu dia juga perokok berat

6
sebelumnya. Ketika kondisinya telah mulai pulih perawat berusaha mengadakan
pendekatan untuk mempersiapkannya untuk pulang. Namun perawat menjadi
kecewa, karena pembicaraan akhirnya mengarah pada keberhasilan serta
kesuksesannya dalam bisnis. Kendati demikian upaya tersebut harus selalu
dilakukan dan kali ini perawat menyusun list pertanyaan dan mengajukannya
kepada pasen tersebut. Pertanyaannya, “Apakah tiga hal yang paling penting
dalam kehidupan bapak dari daftar dibawah ini ?” Pasen diminta untuk memilih
atas pertanyaan berikut:

1. Bersenang-senang dalam kesendirian (berpikir, mendengarkan musik atau


membaca).

2. Meluangkan waktu bersama keluarga.

3. Melakukan aktifitas seperti: mendaki gunung, main bola atau berenang.

4. Menonton televisi.

5. Membantu dengan sukarela untuk kepentingan orang lain.

6. Menggunakan waktunya untuk bekerja.

1.3 KONSEP NORMA

Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilakukan dalam hidup sehari-hari, berdasarkan suatu alasan (motivasi) tertentu
dengan disertai sanksi Sanksi adalah ancaman/akibat yang akan diterima apabila
norma tidak dilakukan (Widjaja, 1985: 168).

Norma adalah aturan-aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai


tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan di lingkungan kehidupan manusia. Norma juga merupakan aturan yang
berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk mencapai
kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir
orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan
beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain-lain.

7
Dengan norma, masyarakat memasukkan aturan atau kaidah yang dipakai sebagai
tolak ukur untuk menilai sesuatu.

Walaupun nilai moral biasanya menumpang pada nilai- nilai lain, namun
ia tampak seperti sebuah nilai baru, bahkan sebagai nilai yang paling tinggi. Nilai
moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Berakaitan dengan tanggung jawab kita

Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia. Yang khusus menandai


nilai moral adalah bahwa nilai ini berkaitan dengan pribadi manusia yang
bertanggung jawab. Nilai-nilai moral mengakibatkan bahwa seseotang bersalah
atau tidak bersalah, karena ia bertanggung jawab. Suatu nilai moral hanya dapat
diwujudkan dalam perbuatan-perbuatan yang sepenuhnya menjadi tanggung
jawab orang yang bersangkutan

b. Berkaitan dengan hati nurani

Semua nilai minta untuk diakui dan diwujudkan. Nilai selalu mengandung
semacam undangan atau imbauan. Salah satu ciri khas nilai moral adalah bahwa
hanya nilia ini menimbulkan “suara” dari hati nurani yang menuduh kita bila mita
meremehkan atau menentang nilai-nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan
nilia-nilia moral.

c. Mewajibkan
Berhubungan erat dengan ciri bahwa nilai-nilai moral mewajibkan kita
secara absolut dan dengan tidak bisa ditawar-tawar. Dalam nilai moral terkandung
suatu imperatif kategoris, Sedangkan nilai-nilai lainnya hanya berkaitan dengan
imperatif hipotesis. Artinya, kalu kita ingin merealisasikan nili-nilai lain kita
harus menempuh jalan tertentu.

d. Bersifat formal

Nilai moral tidak merupakan sutau jenis nilai yang bisa ditempatkan begitu
saja disamping nilai-nilai jenis lainnya. Nilai-nilai moral tidak membentuk suatu
kawasan khusus yang terpisah dari nilai-nilai lain. Nilai-nilia moral tidak
memiliki “isi” tersendiri, terpisah dari nilai-nilai lain. Tidak ada nilai-nilai moral

8
yang “murni”, terlepas dari nilai-nilai lain. Hal itulah yamg kita maksudakan
dengan mengatakan bahwa nilai moral bersifat formal.

- Norma Moral

Dalam bahasa latin arti yang pertama adalah Carpenters square: siku-siku
yang dipakai tukang kayu untuk mengcek apakah benda yang dikerjakan sungguh-
sungguh lurus. Asal-usul ini membantu kita untuk mengerti maksudnya. Dengan
norma kita maksudkan aturan atau kaidah yang kita pakai sebagai tolak ukur
untuk mengukur sesuatu. Ada tiga macam norma umum, yaitu norma kesopanan
atau etiket, norma hukum dan norma moral. Etiket misalnya benar-benar
mengandung norma yang mengatakan apa yang harus kita lakukan. Norma hukum
juga merupakan norma penting yang menjadi kenyataan dalam setiap masyarakat.
Norma moral menentukan apakah prilaku kita baik atau buruk dari sudut etis.

Karena itu norma moral merupakan norma tertinggi, yang tidak bisa ditaklukan
pada norma lain.

Masalah-masalah yang biasa disebut “relativisme moral’

a. Relativisme moral tidak Tahan uji

Norma-norma moral tidak pernah mengawang-awang diudara, tapi tercantum


dalam suatu sistem etis yang menjadi bagian suatu kebudayaan. Dengan
relativisme moral dimaksudkan pendapat bahwa moralitas sama saja dengan adat
kebiasaan, sehingga suatu etika tidak lebih baik daripada etika lain. Relativisme
moral tidak tahan uji, jika diperiksa secara kritis. Kritik ini bisa dijalankan dengan
memperlihatkan konsekuensi-konsekuensi yang mustahil.

b. Norma moral bersifat obyektif dan universal

Norma moral pada dasarnya absolut, maka mudah diterima juga bahwa norma itu
bersifat obyektif dan universal

1. Obyektifitas norma moral

2. Universalitas Norma Moral

c. Menguji norma moral

9
Tes yang paling penting yang kita miliki untuk menguji benar tidaknya
norma moral adalah generalisasi norma. Norma moral adalah benar jik bisa
digeneralisasikan dan tidak benar jika tidak bisa digeneralisasikan .
Menggeneralisasikan norma berarti memperlihatkan bahwa norma itu berlaku
untuk semua orang. Bila bisa ditujukan bahwa suatu norma bersifat umum, maka
norma itu sah sebagai norma moral.
Norma dasar terpenting: Martabat manusia

Dalam mengusahakan refleksi tentang martabat manusia ini sekali lagi kita
mengikuti filsuf jerman, Imanuel Kant. Menurut kant, kita harus menghargai
martabta manusia, karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang merupakan
tujuan pada dirinya. Benda jasmani kita gunakan untuk tujuan-tujuan kita.

1.4 KORELASI NORMA DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

Berbicara merupakan rutinitas yang sering dilakukan oleh manusia.


Dengan berbicara kita dapat menyampaikan pendapat dan sebaliknya kita juga
dapat mengetahui keinginan orang lain. Bila kita berbicara dengan sopan maka
dapat mendatangkan teman. Namun jika berbicara tidak sopan maka akan
mendatangkan banyak musuh. Norma dalam berbicara perlu kita perhatikan.
Sebab, dalam bermasyarakat kita pasti berhadapan dengan orang lain yang
memiliki sifat dan sikap berbeda satu sama lain. Etika yang baik dalam berbicara
yaitu :

 Berbicaralah dengan tutur kata yang sopan, ramah tamah.

 Hindarilah cara bicara yang bisa menimbulkan perselisihan, seperti


mengadu domba, fitnah, gosip, dll

 Berbicaralah yang sesuai dengan siapa kita berbicara, misalnya dengan


orang yang lebih tua kita berbicara dengan sopan dan rasa hormat.
Berbicara dengan yang lebih muda kita bisa lebih menghargai.

10
 Berbicaralah sesuai waktu dan kondisi lawan bicara kita, Janganlah orang
yang sedang beribadah, kita ajak berbicara karena itu tidak sopan
meskipun lawan bicara kita adalah orang terdekat kita.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN DAN SARAN

Norma menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik secara


sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah tujuannya.norma
adalah aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap, dan
perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di lingkungan
kehidupan bermasyarakat.

Keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian dari


pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat
baik sakit maupun sehat

Manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda maka diperlukan


norma untuk mengarahkan tingkah lakunya.begitu juga profesi perawat yang
memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan tugas dan kewajibanya,
memerlukan kode etik dan atau norma.untuk menjaga profesi keperawatan
berjalan sesuai bidangnya.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
perbaikan di makalah-makalah selanjutnya.

12

Anda mungkin juga menyukai