Anda di halaman 1dari 10

Jurnal MONEX Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5321

e-ISSN:2549-5046

PENGARUH REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP


KINERJA PEGAWAI
(Studi pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang A. Yani Bandung)

1
Sandi Nasrudin Wibowo
Email : Sandi.nwibowo@gmail.com
1
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan tugas pegawai di lingkungan PT. Bank Syariah
Mandiri Cab. A. Yani Bandung, terdapat beberapa hal yang menentukan tingkat kinerja bagi pegawai
yang disebabkan antara lain sistem rekrutmen yang selektif bagi pegawai termasuk di dalamnya promosi
pegawai dalam suatu jabatan, kemampuan kerja yang dimiliki pegawai, dan perlunya pengalaman
pegawai selama ia bekerja serta penempatan pegawai sesuai dengan kemampuan pegawai. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif. Adapun objek penelitian ini adalah rekrutmen (X1), penempatan
pegawai (X2) dan kinerja pegawai (Y). Sedangkan subjek penelitian ini PT. Bank Syariah Mandiri cab.
A. Yani Bandung. Berdasarkan hasil pengolahan data dan interprestasi data terhadap masing-masing
variabel dan dimensi pada masing-masing variabel disimpulkan sebagai berikut : (1) rekrutmen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian semakin baik pelaksanaan
sistem rekruktmen, maka akan semakin tinggi kinerja pegawai; (2) penempatan berpengaruhpositif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian semakin tinggi penempatan, maka akan semakin
tinggi pula kinerja pegawai; dan (3) rekrutmen dan penempatan berpengaruhpositif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai. Dengan demikian semakin baik pelaksanaan rekrutmen dan semakin tinggi
penempatan akan semakin meningkat kinerja pegawai.

Kata Kunci: Kinerja Pegawai, Rekrutmen, Penempatan Pegawai

1. Pendahuluan adanya keterbukaan juga menuntut


Memasuki abad 21 yang disebut pula kesadaran akan hak dan kewajibannya
dengan jaman era globalisasi, ini sangat sebagai insan berbudaya. Pengaruh budaya
memberikan pengaruh besar bagi semua global tersebut secara disadari maupun
aspek kehidupan, tak terkecuali pengaruh tidak, pada suatu saat akan sampai kepada
terhadap dunia kerja. Pada masa ini dunia setiap bangsa di dunia, tidak terkecuali
kerja dihadapkan pada persaingan yang bangsa Indonesia. Apapun unsur yang
sangat ketat, sehingga menuntut para terkandung di dalam era globalisasi tersebut
pegawai maupun perusahaan yang terlibat menuntut kesiapan suatu bangsa dalam
dalam persaingan bisnis untuk lebih menghadapinya, khususnya kesiapan
produktif dan memiliki kerja yang baik sumber daya manusianya.
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Menurut data yang dipublikasikan oleh
Pencapaian tujuan organisasi yang telah United Nation Developmentn Report
ditetapkan dalam kegiatan pelaksanaan Programme (UNDP) yang diberi judul
pelayanan harus efektif dan efisien Human Development Report 1996, kualitas
didukung oleh sumber daya manusia yang SDM kita berada pada posisi
profesional dan mempunyai kemampuan memprihatinkan. Laporan UNDP itu
yang produktif, sehingga akan terwujud memuat angka indeks kualitas sumber daya
pelayanan secara berkualitas. manusia. Human dari 174 negara di dunia.
Era globalisasi adalah era yang sedang Hasil laporan itu sangat mengejutkan dan
dihadapi oleh setiap bangsa pada saat ini memprihatinkan, yaitu Indonesia berada
dan merupakan era di mana dunia menjadi pada peringkat 102. Dapat dibayangkan
terbuka dan ini menuntut kesiapan sumber betapa rendahnya daya saing Indonesia
daya manusia untuk semakin sadar akan untuk memperoleh posisi kerja yang baik

335
Jurnal MONEX Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5321
e-ISSN:2549-5046

dalam era global. Pada tahun 1999, daya penulis mencoba membatasi pembahasan
saing bangsa Indonesia tentu lebih jelek masalah pada aspek rekrutmen dan
lagi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya penempatan kerja saja.
krisis ekonomi dan politik yang sampai saat Dalam hal rekrutmen, masalah yang
ini kita tidak pernah tahu kapan krisis itu sangat mendasar dihadapi oleh banyak
akan berakhir. organisasi, lembaga atau perusahaan adalah
Suatu bukti bahwa bangsa Indonesia bagaimana menarik para pelamar atau
masih belum siap untuk bersaing dalam peminat pekerjaan agar dapat bekerja secara
dunia global dapat dilihat dari kemampuan optimal dalam perusahaan, bahkan lebih
daya saing sumber daya manusianya. dari itu para pekerja nantinya dapat
Tenaga ahli kita belum cukup memadai menopang keberlangsungan organisasi,
untuk bersaing di tingkat global lembaga atau perusahaan dimana mereka
sebagaimana dikemukakan Suyanto dan bekerja bahkan setelah mereka bekerja.
Hisyam (2000:3) bahwa : “Berbicara Karena kenyataannya rekrutmen yang
kemampuan sebagai bangsa, tampaknya kita banyak dilakukan oleh lembaga, perusahaan
belum siap benar menghadapi persaingan dan organisasi tertentu cenderung hanya
pada milenium ketiga“.[6] pada taraf pendaftaran atau registration saja,
Dalam setting organisasi atau sehinga kualifikasi pekerja yang diharapkan
perusahaan, suatu pengelolaan sumber daya tidak berhasil didapatkan. Selain itu, proses
manusia perlu diarahkan pada suatu model rekrutmen dan penempatan kerja yang
yang dapat menarik seluruh potensi sumber dilakukan perusahaan kadangkala justru
daya manusia tersebut bagi kepentingan mengabaikan aspek etika dalam melakukan
organisasi atau dengan kata lain pengelolaan rekrutmen dan penempatan kerja.
sumber daya manusia harus dapat diarahkan Salah satu cara yang dipakai untuk
pada upaya yang mampu menggali potensi mencapai tujuan organisasi adalah dengan
sumber daya manusia agar dapat memperbaiki sumber daya manusia. Sumber
memberikan kontribusi yang positif bagi daya manusia yang berkualitas sangat
perusahaan atau organisasi. Pada menentukan bagi tercapainya tujuan
kenyataannya pula pengelolaan ditingkat organisasi. Untuk dapat menjalankan
mikro, khususnya yang dilakukan oleh tugasnya dengan baik, maka diperlukan
lembaga pemerintah (negeri) seringkali kerja sama yang baik pula dalam hal
terjadi perbedaan dengan yang dilakukan pekerjaan baik dilihat dari segi kualitas
oleh pihak swasta. Ini memberikan indikasi maupun kuantitas.
bahwa dalam pengelolaan sumber daya Dalam menghadapi persaingan yang
manusia di Indonesia secara ideal belum sangat ketat, suatu organisasi di masa yang
mempunyai standar yang jelas.Kondisi ini, akan datang memerlukan seorang yang
memberikan informasi kepada kita bahwa, profesional, yaitu seorang yang tidak hanya
kinerja pegawai yang sedang digalakan mampu menguasai, memahami dan
oleh bangsa Indonesia perlu ditingkatkan, melaksanakan tugas-tugasnya dengan
dalam hal ini adalah yang menyangkut landasan pengetahuan-pengetahuan,
manajemen kinerja serta pengelolaan melainkan juga mampu bekerja secara
sumber daya manusia. produktif, efisien dan inovatif serta
Disamping itu masalah etika dalam integritas yang tinggi yaitu ketulusan hati
mengelola sumber daya manusia ini perlu dan kejujuran (berbudi luhur). Oleh karena
dikedepankan agar tidak menimbulkan efek itu, keberhasilan perusahaan agar tumbuh
negatif bagi masyarakat. Namun demikian, dan berkembang secara kokoh, kuat dan
karena aspek yang ada dalam pengelolaan terpercaya sangat diperlukan kinerja secara
sumber daya manusia ini cukup banyak, profesionalisme dalam menjalankan tugas
yaitu mencakup proses perencanaan, dan kewajibannya. Sumber daya manusia
rekrutmen, seleksi, induksi, penilaian, mempunyai andil yang cukup besar dalam
pengembangan, kompensasi, bargaining, meningkatkan keberlangsungan suatu
keamanan, kontinuitas dan informasi maka organisasi.

336
Jurnal MONEX Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5321
e-ISSN:2549-5046

2. Metode Penelitian semuanya, sehingga disebut penelitian


A. Metode Penelitian populasi. Namun apabila diambil sebagian
Penelitian ini menggunakan metode disebut penelitian sampel.Dengan
deskriptif. Adapun alasan menggunakan demikian, sampel penelitian ini adalah
metode deskriptif, sebagaimana seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak
dikemukakan oleh Traver (1978) (dalam 25 orang responden.
Umar, 2003:37), bahwa “Metode
deskriptif, bertujuan untuk D. Teknik Analisis Data dan Uji
menggambarkan, sifat sesuatu yang Hipotesis
tengah berlangsung, pada saat riset 1) Analisis Data
dilaksanakan dan memeriksa sebab-sebab Dalam penelitian ini, data yang
dari suatu gejala tertentu”. Demikian pun terkumpul akan diteliti untuk keperluan
menurut Gay (1976:102), bahwa “Metode pengujian hipotesis yang bersifat
deskriptif bertujuan untuk menjawab ordinal.Penggunaan skala pengukuran
pertanyaan yang menyangkut sesuatu dalam pembuatan kuesioner dan panduan
pada saat berlangsungnya proses riset”. wawancara penulis merujuk kedalam
pendapat Sugiyono (2007 : 84) bahwa
B. Desain Penelitian “Sekala pengukuran merupakan
Desain penelitian yang digunakan kesepakatan yang digunakan sebagai
dalam hal ini adalah analisis jalur atau acuan untuk menentukan panjang
path analysis.Dengan dua variabel bebas, pendeknya interval yang ada dalam alat
eksogenous yaitu; (1) rekrutmen (2) ukur, sehingga alat ukur tersebut bila
penempatan pegawai dan (3) kinerja digunakan dalam pengukuran akan
pegawai. Penelitian ini digunakan metode menghasilkan data kuantitaif”.[3]
lapangan (Field research) melalui survei Adapun skala yang dipilih oleh
dengan penyebaran kuesioner. penulis adalah sekala Likert, hal itu sejalan
Untuk melihat pengaruh langsung dengan pendapat Sugiyono (2007 : 84)
variabel dependen dan indevenden ”Sekala Likert digunakan untuk mengukur
dirancang konstalasi variabel sebagai sikap, pendapat dan persepsi seseorang
berikut: atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial”.[3]
Setiap item instrumen yang
X1
menggunakan likert mempunyai gradasi
r13p dari sangat positif sampai sangat negatif
r12 p21 hal ini dapat ditentukan dengan pilihan
jawaban dan skor sebagai berikut :
Y Tabel 1. Pilihan Jawaban dan Skor Skala
X2 Likert
Altyernatif Skala
r23 Sangat Setuju (SS) 5
P32 Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RR) 3
X1:rekrutmen
Tidak Setuju (TS) 2
X2: penempatan pegawai
Y :kinerja pegawai Sangat tidak setuju (STS) 1
(Sumber : Sugiyono, 2007 : 84)
C. Teknik pengambilan
Teknik pengambilan sampel di atas, Untuk mengetahui kriteraia masing-
didasarkan pada pendapat Arikunto masing item akan digunakan kriteria
(2001:112), “Apabila jumlah subjek menurut Sugiono (2007:89) sebagai
penelitian lebih dari 100, maka peneliti berikut :
dapat mengambil 10-15%, 20-25%, atau

337
Jurnal MONEX Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5321
e-ISSN:2549-5046

a) Dasar perhitungan Tabel 3. Koefisien Korelasi


Klas Interval 5 Interval Tingkat Pengaruh
Nilai Tertinggi 5 x 25 = 125 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Nilai Terendah 1 x 25 = 25 0,20 – 0,399 Rendah
Interval = 0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
Nilai Tertinggi  Nilai Terendah 0,80 – 1,0000 Sangat Kuat
Klas Interval (Sugiono, 1999: 183)
125  25
=  20 2) Pengelolaan Data
5 Adapun pengolahan data dalam
b) Tabel Kriteria Perhitungan penelitian ini menggunakan teknik
Tabel 2. Kriteria P'enilaian Berdasarkan Persentase
analisis regresi dan korelasiproduct
No Interval Kriteria momment person sebagai berikut.
1 Sangat Tidak a) Korelasi antara rekrutmen(Variabel
< – 20,9
baik X1) terhadap kinerja pegawai (Y),
2 21,0 – 40,9 Tidak baik denga
3 41,0 – 60,9 Cukup baik N  X 1Y   X 1  Y 
2

Rx1. y 
4
5
61,0 – 80,9
81,0 – 100
Baik
Sangat baik
N  X    X  N Y   Y  
1 1
2 2 2

(Sumber : Sugiyono, 2007 : 87) n rumus:

Analisis data yang digunakan dalam b) Korelasi antara penempatan pegawai


penelitian ini adalah Analisis Regresi (Variabel X2) terhadap kinerja
Linier. Analisis regresi merupakan metode pegawai (Y), dengan rumus
N  X 2Y   X 2 Y 
2
statistik yang digunakan untuk Rx2 . y 
menentukan hubungan antara variabel, N  X   X  N Y  Y  
2 2
2 2 2

paling tidak dua variabel, yaitu satu atau c) Interval penafsiran koefesien
lebih variabel dependen. Tujuannya adalah korelasi, r untuk korelasi sampel dan
untuk meramalkan untuk memperkirakan  (dibaca rho)untuk koefesien
variabel dependen dalam hubungannya korelasi poplsi berkisar pada: -1-1.
dengan nilai variabel tertentu. Rumus yang ada interval koefesien korelasi serta
digunakan untuk menyatukan nilai tafsirannya sebagai berikut:
koefisien regresi adalah menggunakan -0,60 <<-0,40 korelasi negatif
Program SPSS for Window Release 11.00. sedang
Berdasarkan koefisien korelasi maka -0,40 << -0,60 korelasi positif
nilai r dapat bervariasi dan mempunyai sedang
batas-batas antara -1 sampai dengan atau - d) Menentukan keberartian koefesien
1=<r> 1, dimana : korelasi, yaitu dengan rumus:
r = -1, berarti hubungan unsur negative
antara variabel X dan Y. R2 / k
R
r = 0, berarti tidak terdapat hubungan  
1  R 2 / n  k  1
unsur antara kedua unsur tersebut. Keterangan:
r = 1, berarti hubungan antara kedua R = koefesien korelasi multipel
variabel tersebut positif / searah. k = banyaknya variabel bebas
n = banyaknya sampel
Adapun untuk memberikan e) Menentukan koefesien determinasi
interprestasi koefisien korelasi sebagai (KD) untuk menentukan besarnya
berikut : korelasi, yaitu dengan rumus:
KD= (r)2 x 100%.

338
Jurnal MONEX Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5321
e-ISSN:2549-5046

f) Kaidah pengambilan keputusan Ho : Tidak terdapat pengaruh yang


Keputusan yang diambil dengan signifikan rekrutmen dan
jalan: penempatan pegawai terhadap
 Jika nilai t hitung< t tabel (α 0,05) kinerja pegawai.
maka keputusan: terima Ho tolak Ha : Terdapat pengaruh yang
Ha signifikan rekrutmen dan
 Jika nilai t hitung>t tabel (α 0,05) penempatan pegawai terhadap
maka keputusan: terima Ha tolak kinerja pegawai.
Ho. Dasar pengambilan keputusan: Jika
provabilitas > 0,05, maka tidak dapat
3) Pengujian Hipotesis menolak HoJika provabilitas < 0,05, maka
Untuk pengolahan data statistik dapat menolak Ha.
inferensial digunakan untuk uji
persyaratan analisis, yaitu uji normalitas 3. Hasil Dan Pembahasan
dan uji homogenitas. Untuk uji hipotesis A. Pengaruh Rekrutmen terhadap
dlakukan dengan analisis Varian, Kinerja pegawai
khususnya varian tabel dua jalur sesuai Hasil pengolahan data terhadap
dengan desian faktorial pada tingkat pengaruh dari variabel terlihat bahwa
signifikansi α = 0,05, maksudnya analisis nilai korelasi antara rekrutmen terhadap
tabel varians tersebut membandingkan kinerja pegawai sebesar 0.849 dengan
beberapa varian secara bersama-sama dan demikian ada hubungan positif antar
untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel artinya bila variabel kinerja
pengujian satu variabel yang pegawai naik atau ditingkatkan maka
dikombinasikan dengan beberapa variabel akan diikuti penguatan variabel
bebas terhadap variabel terikatnya ( rekrutmen atau sebaliknya. Sebagaimana
varians tabel), dapat dilihat pada tabel berikut:
Hubungan koefisien korelasi dengan Tabel 4. Nilai korelasi rekrutmen kinerja
koefisien jalur pegawai
Model Summary
r12 = p.21 ………………………...1 R Adjusted R Std. Error of
r13 = p31 + p32r21…………………..2 Model R Square Square the Estimate
r23 = p31 r12 + p23 …………………3 1 .849a .720 .708 5.989
Dengan mengetahui koefisien a. Predictors: (Constant), Rekrutmen
korelasi setiap data penelitian makaDari
Nilai koefisien determinan sebesar
persmaan 1, 2 dan 3 Diperoleh.p21, p31 dan
0.720, dengan demikian variabel
p.32
rekrutmen berpengaruh terhadap variabel
Kriteria bila p < 0,05 tidak signifikan
kinerja pegawai sebesar 72.0%, dengan
dan kesimpulannya tidak ada pengaruh.
demikian faktor-faktor lain diluar
Berdasarkan pengajuan hipotesis,
variabel sebesar 28.0%. Probabilitas
maka hipotesis statistik penelitian sebagai
berikut: hasil  = 0.000 < = 0.05, maka
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang rekrutmen berpengaruh signifikan
signifikan rekrutmen terhadap terhadap kinerja pegawai. Hasil uji
kinerja pegawai regresi terlihat bahwa:
Tabel 6. Hasil Uji regresi
Ha : Terdapat pengaruh yang Coefficients
a

signifikan rekrutmen terhadap Unstandardized Standardized


kinerja pegawai. Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang 1(Constant) 15.25 8.359 1.82 .081
signifikan penempatan pegawai 3 5
terhadap kinerja pegawai. Rekrutmen .614 .080 .849 7.69 .000
6
Ha : Terdapat pengaruhyang a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
signifikan penempatan pegawai
terhadap kinerja pegawai.

339
Jurnal MONEX Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5321
e-ISSN:2549-5046

Ŷ = 15.253 + 0.614X1
Ŷ = 2.506+ 3.746X2
Nilai konstanta sebesar 15.253
dengan demikian nilai murni variabel Nilai konstanta sebesar 2.506 dengan
kinerja pegawai tanpa dipengaruhi oleh demikian nilai murni variabel kinerja
variabel rekrutmen sebesar 15.253, pegawai tanpa dipengaruhi oleh variabel
sedangkan nilai regresi () sebesar penempatan sebesar 2.506, sedangkan
0.614, dengan demikian ada pengaruh nilai regresi () sebesar 3.746, dengan
positif yang dihasilkan oleh variabel demikian ada kontribusi positif yang
kinerja pegawai, artinya bila variabel dihasilkan oleh variabel kinerja pegawai,
rekrutmen naik, maka akan diikuti artinya bila variabel penempatan naik,
peningkatan kinerja pegawai . maka akan diikuti peningkatan kinerja
pegawai .
B. Pengaruh Penempatan Pegawai
terhadap Kinerja pegawai C. Pengaruh Rekrutmen dan Penempatan
Hasil pengolahan data terhadap Pegawai terhadap Kinerja pegawai
hubungan antar variabel terlihat bahwa Hasil pengolahan data terhadap
nilai korelasi antara penempatan dengan hubungan antar variabel terlihat bahwa
kinerja pegawai sebesar 0.889 dengan nilai korelasi antara rekrutmen dan
demikian ada hubungan positif antar penempatan dengan kinerja pegawai
variabel artinya bila variabel kinerja sebesar 0.903 dengan demikian ada
pegawai naik atau ditingkatkan maka hubungan positif antar variabel artinya
akan diikuti penguatan variabel bila variabel kinerja pegawai naik atau
penempatan atau sebaliknya. ditingkatkan maka akan diikuti
Sebagaimana dapat dilihat pada tabel penguatan variabel rekrutmen dan
berikut: penempatan atau sebaliknya tampak
Tabel 7. Nilai korelasi antara penempatan pada tabel berikut:
dengan kinerja pegawai Tabel 9. Hasil nilai korelasi antara rekrutmen
Model Summary
dan penempatan dengan kinerja pegawai
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
Model Summary
1 .889 .790 .780 5.195
Adjusted R Std. Error of the
a. Predictors: (Constant), Penempatan Model R R Square Square Estimate
1 .903a .816 .799 4.968
Nilai koefisien determinan sebesar a. Predictors: (Constant), Penempatan, Rekrutmen

0.790 dengan demikian variabel


penempatan berpengaruh terhadap Nilai koefisien determinan sebesar
variabel kinerja pegawai sebesar 79.0%, 0.816 dengan demikian variabel
dengan demikian faktor-faktor lain diluar rekrutmen dan penempatan berpengaruh
variabel sebesar 21.0%. Probabilitas terhadap variabel kinerja pegawai
hasil  = 0.000 < = 0.05, maka sebesar 81.6%, dengan demikian faktor-
penempatan berpengaruh signifikan faktor lain diluar variabel sebesar 18,4%.
terhadap kinerja pegawai. Hasil uji Probabilitas hasil  = 0.000 < = 0.05,
regresi terlihat bahwa: maka rekrutmen dan penempatan
Tabel 8. Hasil uji regrasi
Coefficients
a berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Unstandardized Standardized pegawai. Hasil uji regresi terlihat bahwa:
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 2.506 8.291 .302 .000
Penempata 3.746 .403 .889 9.29 .000
n 0
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

340
Jurnal MONEX Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5321
e-ISSN:2549-5046

Tabel 10. Hasil uji regresi kinerja pegawai sebesar 72.0%, dengan
Coefficients
a demikian faktor-faktor lain diluar
Unstandardized Standardized variabel sebesar 28.0%.
Coefficients Coefficients
Hasil di atas menunjukkan bahwa
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 2.244 7.931 .283 .000
dengan rekrutmen pegawai yang tinggi
Rekrutmen .232 .131 .321 2.773 .000 akan berpengaruh terhadap kinerja
Penempata 2.578 .763 .612 3.380 .000 pegawai yang tinggi pula. Sebab
n
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
rekrutmen merupakan komunikasi dua
arah. Para pelamar menghendaki
informasi yang akurat mengenai seperti
Ŷ = 2.244+ 0.232X1 + 2.578X2 apa rasanya bekerja di dalam sebuah
organisasi. Sedangkan organisasi sangat
Nilai konstanta sebesar 2.244 dengan menginginkan informasi yang akurat
demikian nilai murni variabel kinerja tentang pelamar tersebut jika kelak
pegawai tanpa dipengaruhi oleh variabel mereka menjadi karyawan.
rekrutmen dan penempatan sebesar Banyak ahli yang memberikan
2.244, sedangkan nilai regresi () pernyataan tentang rekrutmen.Menurut
sebesar .0.232X1dan 2.578X2. Simamora (2004:212) menyatakan
Tabel 11. Nilai Konstanta sebagai berikut :Rekrutmen
b
ANOVA
(Recruitment) adalah serangkaian
aktivitas mencari dan memikat pelamar
Sum of Squares

Mean Square

kerja dengan motivasi, kemampuan,


Sig.

Model
df

keahlian dan pengetahuan yang


diperlukan guna menutupi kekurangan
1 Regressi 2406.762 2 1203.381 48.7 .000a yang diidentifikasi dalam perencanaan
on 49 kepegawaian.[2]
Residual 543.078 22 24.685
Total 2949.840 24
Hal senada dikemukakan oleh
a. Predictors: (Constant), Penempatan, Rekrutmen Gomes (2000:105) bahwa, “Rekrutmen
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai merupakan proses mencari, menemukan
Untuk mengetahui taraf signifikansi, dan menarik para pelamar untuk
pada signifikansi 0.000 diperoleh Fhitung = dipekerjakan dalam dan oleh suatu
48.749 (sig=0.000a), dengan dk = 2:60 organisasi”. [1] Sementara itu Schuler
dan Jackson (1997:227) Nanang
maka diperoleh Ftabel = 3.15, maka
disimpulkan bahwa Fhitung> Ftabel. Dengan Nuryanta (2008:90) bahwa Rekrutmen
demikian ada kontribusi positif yang antara lain meliputi upaya pencarian
dihasilkan oleh variabel yang sejumlah calon karyawanyang memenuhi
syarat dalam jumlah tertentu sehingga
mempengaruhikinerja pegawai, artinya
bila variabel rekrutmen dan penempatan dari mereka perusahaan dapat
naik, maka akan diikuti peningkatan menyeleksi orang-orang yang paling
kinerja pegawai . tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan
yang ada.[7]
D. Pengaruh Rekrutmen Pegawai Lebih lanjut Noe (2000 :83)
terhadap Kinerja Pegawai pada PT. rekrutmen didefinisikan sebagai berikut.
Bank Syariah Mandiri cab. A. Yani Pelaksanaan atau aktifitas organisasi
awal dengan tujuan untuk
Bandung
mengidentifikasi dan mencari tenaga
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh kenyataan bahwa rekrutmen kerja yang potensial.Sebelum organisasi
pegawai berpengaruh terhadap kinerja dapat mengisi sebuah lowongan
pekerjaan, organisasi tersebut mestilah
pegawai. Besarnya pengaruh sebesar
mencari orang-orang yang tidak hanya
0,720, dengan demikian variabel
rekrutmen berpengaruh terhadap variabel memenuhi syarat untuk posisi tersebut,
namun juga menginginkan pekerjaan itu.

341
Jurnal MONEX Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5321
e-ISSN:2549-5046

Berdasarkan beberapa pendapat di organisasi, agar orang yang ditempatkan


atas, maka dapat ditafsirkan bahwa itu tidak terombang-ambing lagi dalam
rekrutmen merupakan serangkaian menunggu tempat dan apa yang akan
kegiatan mencari dan memikat pelamar dikerjakan serta menempatkan orang
kerja dengan motivasi, kemampuan, yang tepat pada posisi dan tempat yang
keahlian dan pengetahuan yang tepat, agar organisasi dapat bertindak
diperlukan guna menutupi kekurangan efisien dengan memanfaatkan sumber
yang diidentifikasi dalam perencanaan daya manusia yang berhasil direkrut.
kepegawaian. Lebih lanjut Thoha, (2000:39)
menjelaskan bahwa: Penempatan
E. Pengaruh Penempatan Pegawai pegawai yang telah diterima dapat
Terhadap Kinerja Pegawai pada PT. dibedakan atas penggunaan atau
Bank Syariah Mandiri cab. A. Yani pengangkatan dalam jabatan, perbantuan,
Bandung dipekerjakan kembali dan pejabat
Hasil penelitian menunjukkan Negara.[4] Menempatkan pegawai yang
bahwa penempatan pegawai berpengaruh tepat pada jabatan atau posisi yang tepat
terhadap kinerja pegawai. Besarnya (the right man on the right place)
pengaruh yang terjadi 0,889 dengan belakangan ini banyak menjadi isu
demikian variabel penempatan sentral dalam manajemen sumber daya
berpengaruh terhadap variabel kinerja manusia.Terdapat adanya korelasi positif
pegawai sebesar 79.0%, dengan antara penempatan pegawai dengan
demikian faktor-faktor lain diluar peningkatan produktifitas kerja.
variabel sebesar 21.0%.Dengan Menempatkan pegawai secara tepat
penempatan pegawai yang sesuai dengan dan benar pada dasarnya sebagai upaya
job kerjanya akan berpengaruh terhadap untuk memotivasi pegawai memeperoleh
kinerja pegawai yang baik. kepuasan dalam pekerjaannya. Siswanto
Penempatan karyawan (pegawai) menyatakan bahwa :
disebut dengan staffing. Teori Penempatan tenaga kerja adalah suatu
Manajemen Sumber Daya Manusia proses pemberian tugas dan pekerjaan
modern menekankan bahwa penempatan kepada tenaga kerja yang lulus dalam
tidak hanya berlaku bagi para pegawai seleksi untuk dilaksanakan secara
baru akan tetapi berlaku pula bagi kontinuitas dengan wewenang dan
pegawai lama yang mengalami alih tugas tanggung jawab sebesar porsi dan
dan mutasi. Hal ini sesuai dengan apa komposisi yang ditetapkan serta mampu
yang dinyatakan oleh Siagian bahwa mempertanggungjawabkan segala risiko
“Konsep penempatan mencakup dan kemungkinan yang terjadi atas
promosi, transfer, dan bahkan demosi fungsi dan pekerjaan, wewenang dan
sekalipun” (Siagian, 1992:169). Hal itu tanggung jawab tersebut. [4]
juga dikemukakan oleh Winardi (1997 : Beberapa pendapat tersebut, dapat
169) bahwa: Penempatan karyawan diartikan bahwa penempatan pegawai
(staffing) merupakan aktivitas-aktivitas merupakan suatu upaya untuk mengisi
yang berkelanjutan. Sebagaimana halnya posisi yang kosong atau jabatan yang
dengan pegawai baru, pegawai lamapun segera akan ditinggalkan oleh pejabat
perlu direkrut secara internal, perlu lama, dengan pemberian tugas dan
dipilih dan biasanya juga menjalani tanggung jawab yang sesuai dengan
program pengenalan sebelum mereka kemampuannya, sehingga menimbulkan
ditempatkan pada posisi baru dan kepuasan kerja bagi pegawai tersebut.
melakukan pekerjaan baru pula.[5] Penempatan pegawai pada suatu
Menurut Saydam yang dikutif dari jabatan tertentu, dapat merupakan
Karshi (1997:67) bahwa:Penempatan promosi bagi pegawai yang bersangkutan
pegawai merupakan mengisi lowongan apabila jabatan yang dipangku saat ini
pekerjaan yang tersedia dalam memiliki grade, tanggung jawab dan

342
Jurnal MONEX Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5321
e-ISSN:2549-5046

wewenang yang lebih besar 1) Perbaikan kinerja


dibandingkan dengan jabatan Umpan balik perbaikan kinerja
sebelumnya. Sebaliknya dapat bermanfaat bagi guru, manajer, dan
merupakan demosi bila jabatan yang spesialis guru.
dipangku saat ini memiliki grade, 2) Penyesuaian kompensasi
tanggung jawab dan wewenang yang Penilaian hubungan maw SDM
lebih kecil dibandingkan dengan jabatan dengan kinerja membantu pihak
sebelumnya. manajemen menentukan siapa yang
seharusnya menerima penyesuaian
D. Pengaruh Rekrutmen dan Penempatan kompensional (peningkatan
Pegawai Secara Bersama-Sama terhadap pembayaran) dalam bentuk upah
Kinerja Pegawai pada PT. Bank Syariah (gaji) dan bonus yang didasari pada
Mandiri cab. A. Yani Bandung sistem merit, mutu SDM dapat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menjadi unsur pertimbangan.
rekrutmen dan penempatan Pegawai 3) Keputusan penempatan
secara bersama-sama berpengaruh Keputusan penempatan dalam bentuk
terhadap kinerja pegawai. Besarnya prornosi, perpindahan, dan penurunan
pengaruh sebesar 81.6%, dengan jam mengajar biasanya didasari pada
demikian faktor-faktor lain diluar kinerjamasa lalu dan antisipatif,
variabel sebesar 18,4%. Dengan misalnya dalam bentuk penghargaan
rekrutmen dan penempatan Pegawaiyang karena rnutu SDM dan kinerjanya.
baik akan mampu meningkatkan kinerja 4) Kebutuhan pelatihan dan
pegawai. PengembanganKinerja buruk
Sebab banyak faktor yang mengindikasikan sebuah kebutuhan
mempengaruhi kinerja pegawai Menurut untuk melakukan kembali. Tiap
Syaukani (2006:101) Citra pegawai pegawai hendaknya selalu mampu
dewasa ini masih tersisih dibandingkan mengembangkan din. Hal mi sangat
profesi lain semisal dokter, TNI/Polri, terkait dengan mutuSDM.
para pegawai sering disitilahkan sebagai 5) Perencanaan dan pengembangan
“manusiakelas dua”. Asumsi ini di karier
dasarkan pada realita bahwa gaji Umpan balik kinerja membantu
pegawai paling rendah dibandingkan gaji proses pengambilan keputusan
profesi lainnya.Permasalahan rendahnya tentang karier spesifik guru. Kinerja
gaji pegawai dan berbagai persoalan akan merupakann indikator penting
yang membuntutmnya dipastikan dalam perencanaan dan
berakibat pada lamban dan tidak pengembangan karier seseorang.
profesionalnya kinerja guru.Menurut 6) Memperkecil defisiensi proses
Nata (2003:141) pegawai Sebagai penempatan guru
pendidik profesional, pegawai bukan saja Baik buruknya kinerja berimplikasi
dituritut melaksanakan tugasnya secara dalam kekuatan dan kelemahan dalam
profesional, tetapi juga harus memiliki produser penempatan guru.
pengetahuan dan kemampuan 7) Keakuratan data dan Informasi
profesional. Kinerja buruk dapat mengindikasikan
Penilaian hubungan mutu SDM kesalahan dalam informasi analisi
dengan kinerja pegawai menurut pekerjaan, rencana SDM, atau hal lain
Mangkuprawira dan Vitayala (2007:158) dan sistem manajemen personal.
memiliki kemamfaatan yang dapat 8) Memperbaiki Kesalahan Rancangan
ditinjau dan beragam perspektif Pekerjaan
pengembagan sekolah, khususnya Kinerja buruk mungkin sebuah gej
manajemen mutu sumber daya manusia, ala dan rancangan pekerjaan yang
yaitu sebagai berikut: keliru.

343
Jurnal MONEX Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5321
e-ISSN:2549-5046

[5] Winardi, 1997. Motivasi dan


9) Kesempatan kerja yang sama Pemotivasian Dalam Manajemen.
Penilaian kinerja yang akurat yang Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
secara aktual rnenghitung kaitannya [6] Suyanto dan Djihad Hisyam.2000.
dengan kinerja (internal) yang sama Refleksi danReformasi Pendidikan
bukanlah suatu yang bersifat Indonesia Memasuki Millenium III.
diskximinatif. Yogyakarta: Adi Cita.
10) Tantangan-Tantangan Eksternal [7] Jackson Jackson John H. dan
Kadang-kadang kinerj a dipengaruhi Mathis,Robert I,2001. Manajemen
oleh faktor-faktor eksternal Sumber DayaManusiaTerjamahaan
(lingkungan pekerjaan), seperti Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira.
keluarga, finansial, kesehatan, atau Jakarta: Salemba Empat
masalah-masalah lainnya.

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut.
a) Rekrutmen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai.
Dengan demikian semakin baik
pelaksanaan sistem rekruktmen, maka
akan semakin meningkat kinerja
pegawai.
b) Penempatan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai.
Dengan demikian semakin baik
penempatan pegawai, maka akan
semakin meningkat pula kinerja
pegawai.
c) Rekrutmen dan penempatan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai. Dengan
demikian semakin baik pelaksanaan
rekrutmen dan penempatan pegawai
akan semakin meningkat kinerja
pegawai.

5. Daftar Pustaka
[1] Gomes, Mejia. 2000. Managing
Human Resources. Third Edition.
Prentice Hall. New Jersey: Upper
Sadle River
[2] Simamora, Hendry. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
STIE YPKN.
[3] Sugiyono 2007. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung. : CV Alfabeta.
[4] Thoha, Miftah 2000. Pembinaan
Organisasi; Proses Diagnosa dan
Intervensi, Jakarta: PT.RajaGrafindo
Persada,

344

Anda mungkin juga menyukai