Dosen :
Di Susun Oleh :
MARS 28C
PROGRAM PASCASARJANA
TAHUN 2020
TEST FORMATIF
MATA KULIAH : ASPEK HUKUM DAN ETIKA RS
(30 MENIT)
Masalah dalam bidang Organisasi RS tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
kondisi RS sekarang ini cenderung diatur,dikuasai oleh kelompok tertentu dimana
struktur kurang sesuai dengan RS Pendidikan dan tidak terlihat adanya pembagian
tugas yang jelas, tidak jelas tupoksi masing-masing, sehingga dipandang perlu ada
penataan organisasi sesuai ketentuan
Masalah dalam pendidikan dimana hubungan dengan Yayasan dan juga Fakultas
Kedokteran kurang baik dimana Staf pengajar tdk mau melakukan praktek di RS tersebut
sehingga RS kekurangan dokter dalam pelayanan.pada hal RS akan segera mengikuti
akreditasi
Masalah dari aspek pelayanan belum teratur dalam suatu sistem pelayanan sehingga
kehadiran dokter tidak tepat waktu, jam pemberian pelayanan tidak sesuai aturan dan
Standar pelayanan sehinga banyak keluhan masyarakat. Sebagai akibat kuarangnya
dokter jadi terdapat antrian yang cukup panjang dalam pelayanan poliklinik rawat jalan .
Selain itu ada pula komplain tentang adanya dugaan malpraktek.
Masalah dari segi keuangan terdapat tagihan ke BPJS yang belum dibayar dan masih
banyak klaim ke BPJS yg belum diverifikasi sehinga pembayaran jasa dokter terlambat 2
bulan tanpa penjelasan dari Direksi,Cash flow keuangan sangat terganggu dan sering
terdapat kekosongan kekuangan. Disamping itu tarif pelayanan RS juga tidak jelas serta
pembagian jasa juga tidak jelas ketentuannya, sehingga tidak optimal dalam pelayanan
akibatnya BOR menurun Pertanyaan:
1. Bila Saudara diangkat sebagai Direktur RS dimaksud dengan pendidikan yang Saudara
peroleh sebagai MARS langkah-langkah apa yang Saudara lakukan dan Tentukan
prioritasnya, mana yang lebih dahulu dilaksanakan?
2. Efisiensi
Nilai efisiensi ini biasanya terkait dengan biiaya (Cost/c) yang diperlukan untuk
melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya yang diperlukan tidak efisien jalan keluar
tersebut. Adapun keriteria jalan keluar adalah :
Nilai 1 : tidak efisien
Nilai 2 : Kurang efisien
Nilai 3 : cukup efisien
Nilai 4 : efisien
Nilai 5 : Sngat efisien
Perhitungan nilai P (Prioritas) untuk setiap alternative jalan keluar dengan cara
membagi hasil perkalian M x V x I Dengan C. Setelah diketahui nilai masing-masing
maka nilai tertinggi merupakan prioritas pemecahan masalah.
Melaksanakan
A. Organisasi dalam rumah sakit sangat lah penting karena adanya organisasi rumah
sakit akan lebih efektif, efesien dan akuntabel dalam rangka mencapai visi dan
misi rumah sakit sesuai tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance).
- Organisasi rumah sakit harus di sesuaikan dengan besarnya kegiatan dan beban
kerja rumah sakit.
- Dan harus membagi habis seluruh tugas dan fungsi rumah sakit.
Struktur organisasi di buat dan dipilih oleh direktur serha jajaran nya, dan sifat
organisasi tidak tetap atau dapat berubah-ubah. Dan direktur harus bener-bener
memilih orang yang tepat dan sesuai untuk menempati jabatan tersebut. Agar
tujuan utama, visi, dan misi rumah sakit dapat terwujud.
B. Memiliki hubungan yang baik antara yayasan dan falkutas kedokteran adalah hal
yang harus dilakukan dari antara kedua bela pihak, karena masing masing dari
mereka sama-sama membutuhkan satu sama lain, dan memiliki kerja sama dalam
dunia medis. Jika terdapat masalah seperti ini maka dari itu hal pertama yang
harus di lakukan management rumah sakit adalah indentifikasi masalah, Mencari
masalah dan mencari akar permasalahannya dan melakukan perbaikan dengan
segera. Karena dokter adalah SDM yang terpenting di rumah sakit anda, dan SDM
adalah indentitas rumah sakit. SDM rumah sakit terdiri dari tenaga kesehatan dan
non kesehatan, SDM rumah sakit merupakan aset rumah sakit yang sangat
berharga. Karena dengan ada nya hubungan yang baik antara yayasan dan falkutas
kedokteran, akan dapat lebih kuat untuk mewujudkan visi misi bersama.
Dengan adanya kerja sama dan hubungan yang baik antara yayasan dan rumah
sakit kita dapat mengeksplorasi potensi kolaborasi dan kemitraan serta berbagi
pengetahuan dan teknologi mutakhir guna kemajuan pengembangan kapasitas
institusi dalam pendidikan kedokteran, manajemen rumah sakit, dan teknologi
kesehatan.
C. Jam buka Unit pelayanan rumah sakit telah di atur di SPM (Standar Pelayanan
Minimal) Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 129/Menkes/SK/II/2008.
Keterlambatan dokter dari jadwal jam praktek yang sudah di jadwalkan sangat
berpengaru dengan kepuasan pasien. Dan bila dokter terlambat datang dalam
memberikan pelayanan maka kepuasan pasien akan turun tetapi sebaliknya bila
dokter datang tepat waktu akan meningkatkan kepuasan pasien. Dengan
Memberikan layanan prima terhadap pelanggan merupakan suatu hal yang harus
dilakukan oleh setiap fasilitas pelayanan kesehatan untuk mempertahankan
loyalitas pelanggan. Salah satu aspek yang yang diyakini untuk mendapatkan
pelanggan yang loyal adalah ketepatan dokter datang tepat waktu pada saat jam
praktik.
Sejak era BPJS dimulai, hampir berbagai Rumah Sakit di Indonesia dipusingkan
dengan peningkatan kunjungan poliklinik. Karena tiap tahun pasien terus
meningkat, sementara penambahan fasilitas dan sarana tergolong minim, akhirnya
pengguna kartu BPJS ketika berobat di poliklinik terpaksa antrian panjang.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan yang diberitakan tahun 2016, bahwa telah
terjadi peningkatan pengguna kartu BPJS Kesehatan yang cukup pesat. Total
pemanfaatan sepanjang 2014 tercatat 92,3 juta kunjungan meningkat menjadi
146,7 juta pada tahun 2015. Diperkirakan sebanyak 39,8 juta kunjungan berobat
rawat jalan di Poliklinik. Maknanya, sejak adanya kartu BPJS, masyarakat sangat
peduli dengan kesehatan dan ketika sakit langsung berobat ke layanan kesehatan.
Terutama mengkonsultasikan penyakitnya ke poliklinik.
Perlu kita ketahui bahwa Rumah Sakit merupakan institusi yang sangat kompleks
dan penuh dengan resiko yang tinggi dalam pelayanan nya. Salah satu pilar
pelayanan medis adalah dengan peranan staff medis yang dominan. Kualitas
pelayanan RS sangat ditentukan oleh kinerja para staff medis terlebih lagi bahwa
kinerja para staff medis ini sangat mempengaruhi dengan keselamatan pasien di
Rumah Sakit. Direktur rumah sakit bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
terjadi di rumah sakit sebagaimana dimaksut dalam Pasal 46 UU No.44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit. Untuk itu, Rumah sakit harus menerapkan model
komite medis yang menjamin tata kelola klinis untuk melindungi pasien. Hal ini
sejalan dengan amanat perundang-undangan yang terkait dengan kesehatan dan
perumahsakitan. Dalam wadah komite medis, rumah sakit harus mengatur
pemberian kewenangan klinis setiap staff medis sesuai dengan kompetensinya dan
dibantu dengan melibatkan mitra bestarinya sebagai pihak yang paling
mengetahui masalah keprofesian nya yang bersangkutan.
Isu penting yang sekamin relevan dalam manejemen rumah sakit adalah hubungan antara
perilaku rumah sakit dengan teknologi kedokteran, mekanisme pasar dan perilaku
ekonomi profesional dalam lingkungan yang dipengaruhi globalisasi. Industri jasa
layanan kesehatan (rumah sakit) yang menara gadingpun akan menghadapi ancaman yang
sama. Mengingat masyarakat pengguna jasa tersebut selalu ingin mendapat layanan yang
lebih murah (bahkan nyaris gratis), makadari itu perkembangan teknologi, pengaruh pasar
dan perilaku profesional rumah sakit sangat mempengaruhi pendapatan rumah sakit. lebih
cepat dan lebih baik.