Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Spondilitis ankilosa (SA) sudah menyerang manusia sejak zaman Mesir kuno. Deskripsi
klasik SA dibuat Pada tahun 1800-an. Pemahaman lebih lanjut tentang penyakit ini diperdalam
sepanjang tahun 1900-an.1 Salah satu di antaranya yaitu sifat turun temurun SA. Penyakit ini
diketahui sebagai bagian dari kelompok penyakit rematik spondiloartropati. Kelompok ini
meliputi radang sendi psoriatik, radang sendi reaktif, dan radang sendi yang berhubungan dengan
inflammatory bowel disease. Berbagai kondisi ini memiliki kesamaan gambaran klinis yang
berhubungan dengan human leukocyte antigen (HLA)-B27.2

Ankylosing spondylitis (AS) adalah gangguan inflamasi multisistem kronis terutama


melibatkan sendi sacroiliaka (SI) dan aksial. Manifestasi klinis lainnya termasuk artritis perifer,
entesitis, dan keterlibatan organ ekstra-artikular. Nama lain dari ankylosing spondylitis adalah
spondilitis rheumatoid (Amerika) , rhizomegalique spondyloarthrite (Perancis).1 SA umumnya
mempengaruhi usia dewasa muda. Hal ini ditunjukkan dengan insiden yang lebih tinggi pada
pasien usia kurang dari 45 tahun. Ketika penyakit ini berkembang, penyakit ini dapat
mengakibatkan fusi total kerangka aksial dan dapat menyebabkan hilangnya fungsi fisik serta
mobilitas tulang belakang. Pasien yang tidak dirawat atau tidak terdiagnosis dapat
mengembangkan karakteristik 'tulang belakang bambu' (‘bamboo spine’) yang mengalami fusi
total tulang belakang. Seperti halnya nyeri kronis, SA juga dapat menyebabkan terbatasnya
fungsi paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan pernapasan.1,2

Etiologi Ankylosing spondylitis tidak dipahami sepenuhnya; Namun, terdapat


kecenderungan genetik berhubungan langsung dengan gen HLA-B27. Peran yang tepat dari
HLA-B27 dalam mempercepat AS masih belum diketahui., Namun, diyakini bahwa HLA-B27
bisa menyerupai atau bertindak sebagai reseptor untuk antigen, seperti bakteri.1
Diagnosis Ankylosing Spondylitis umumnya dibuat dengan menggabungkan kriteria
klinis nyeri punggung, inflamasi dan enthesitis atau arthritis dengan temuan radiologis.
Diagnosis dini sangat penting karena terapi medis dan fisik dini dapat meningkatkan hasil
fungsional. Seperti penyakit kronis, edukasi pasien sangat penting untuk membiasakan pasien
dengan gejala dan pengobatan penyakit. Penanganan Ankylosing spondylitis melibatkan
farmakologis, terapi fisik, dan bedah.1,3

Anda mungkin juga menyukai