BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat dan ilmu pada dasarnya adalah dua kata yang saling terkait, baik
secara substansial maupun historis karena kehadiran ilmu tidak lepas dari peranan
filsafat. Filsafat sebagai induk dari segala ilmu membangun kerangka berpikir.
Menurut Ismaun (2001) mengemukan fungsi filsafat ilmu adalah untuk
memberikan landasan filosofi dalam memahami berbagai konsep dan teori sesuatu
displin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah.
c. Epistemologi
Kajian epistemologi ilmu pengetahuan menaruh perhatian pada bahasa
dalam beberapa aspek, terutama dalam masalah pengertahuan apriori.
Apriori adalah pengetahuan yang dianggap sudah diketahui tanpa
didasarkan pada pengalaman yang sudah dialami secara nyata.
Misal : 7+7 = 14
Bagaimana kita tahu bahwa 7+7 = 14, salah satu jawabnya adalah makna
masing-masing istilah yang dipakai dalam perhitungan matematika memang
sudah kita anggap benar, tanpa melalui pemeriksaan lebih lanjut.
d. Reformasi bahasa
Para filsuf juga tertarik untuk memperbaiki bahasa, dikarenakan
kegiatan keilmuan para filsuf boleh dikatakan tergantung pada pemakaian
bahasa. Ada dua pandangan berbeda terhadap bahasa.
1) Bahasa berfungsi sebagai sarana pengantar filsafat.
2) Bahasa yang kita pakai sehari-hari kurang kuat dan kurang sesuai untuk
dipakai sebagai sarana pengantar filsafat. Bahasa kita samar, tidak
eksplisit, ambigu, tergantung pada konteks dan sering menimbulkan
kesalahpahaman.
Kaitan dengan hal tersebut, studi Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai
sebuah studi bahasa secara teoretis dapat dikelompokkan dalam kajian ilmu
kemanusiaan atau humaniora. Secara umum, ilmu humaniora adalah ilmu yang
mengkaji masalah kemanusiaan seperti masalah budaya, sosial, politik,
ekonomi, yang terdapat pada masyarakat. Ilmu-ilmu kemanusiaan memiliki
objek kajian yang diamati secara empiris dan objek itu dianggap kongkret
karena masalah kemanusiaan itu memiliki objek yang khusus yaitu manusia
atau masyarakat tertentu. Contoh ilmu-ilmu kemanusiaan adalah antropologi,
ilmu arkeologi, ilmu sejarah, ilmu sosial, ilmu ekonomi, dan ilmu bahasa dan
sastra. Studi Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai rumpun humaniora
memiliki landasan teoretis dan praktis keilmuannya yang khas dan tentunya
memiliki struktur keilmuan yang jelas.
7
Hal umum yang dikaji dalam filsafat ilmu yaitu pertama, ontologi ilmu
meliputi hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren
dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang
apa dan bagaimana. Kedua, epistemology ilmu meliputi sumber ilmu, sarana,
dan tata cara menggunakan sarana tersebut untuk mencapai (ilmiah). Ketiga,
aksiologi ilmu menliputi nilai-nilai (values) yang bersifat normatif dalam
pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita
jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti
kawasan sosial, kawasan simbolik matematis atau material.
a. Aspek Ontologi
Aspek ontologi akan membahas keberadaan sesuatu yang bersifat
kongkrit secara kritis. Pemahaman ontologik meningkatkan pemahaman
manusia tentang sifat dasar berbagai benda yang akhimya akan
menentukan pendapat bahkan keyakinannya mengenai apa dan bagaimana
9
b. Aspek Epsitemologi
Epsitemologi merupakan cabang filsafat yang membahas tentang
terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan,
sarana, metode atau cara memperoleh pengetahuan, validitas dan
kebenaran pengetahuan (ilmiah). Pengetahuan merupakan daerah
persinggungan antara benar dan dipercaya. Secara rasional, ilmu
menyusun pengetahuannya secara konsisten dan kumulatif, sedangkan
secara empiris ilmu memisahkan pengetahuan yang sesuai dengan fakta
dari yang tidak.
Kaitannya dengan hal tersebut, secara umum bahasa dapat
difenisikan sebagai lambang. Pengertian lain dari bahasa adalah alat
komunikasi yang berupa sistem lambang yang dihasilkan oleh alat ucap
pada manusia Seperangkat aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau
12
yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yang disebut tata
bahasa. Untuk selanjutnya yang berhubungan dengan tata bahasa akan
dibahas lebih detail lagi yaitu tentang fonologi, morfologi, sintaksis,
semantik dan etimologi.
Selain dari kajian bahasa, kajian sastra juga memerlukan adanya
konvensi. Ada tiga konvensi dalam studi sastra yaitu konvensi bahasa,
sastra, dan budaya. Untuk mengkaji produk sastra diperlukan berbagai
pendekatan yang tepat seperti pendekatan struktural, semiotik, dan lain
sebagainya.
c. Aspek Aksiologi
Aksiologi meliputi nilai nilai kegunaan yang bersifat normatif
dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan yang
dijumpai dalam seluruh aspek kehidupan. Nilai-nilai kegunaan ilmu ini
juga wajib dipatuhi seorang ilmuwan, baik dalam melakukan penelitian
maupun di dalam menerapkan ilmu. Salah satu aspek penting dari bahasa
ialah aspek fungsi bahasa. Secara umum fungsi bahasa adalah sebagai alat
komunikasi, bahkan dapat dipandang sebagai fungsi utama bahasa.
Kaitan dengan hal tersebut, bahasa Indonesia yang dipelajari dalam
studi Pendidikan Bahasa Indonesia memiliki peran dan fungsi sebagai
berikut:
1) Bahasa Indonesia seabgai bahasa resmi negara yang secara rinci
digunakaan pada kegiatan resmi kenegaraan, pengantar pendidikan,
komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaan nasional,
transaksi, dan dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan dan
pemanfaatan Iptek, seni, dan media massa.
2) Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai
dengan dinamika peradabanbangsa yang bersumber dari bahasa yang
diikrarkan dalam Sumpah Pemuda.
3) Bahasa Indonesia berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan
nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi
antardaerah dan antarbudaya daerah. (UUD 1945 pasal 33)
13
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Hal umum yang membuat studi pendidikan Bahasa Indonesia sebagai satu
di antara ilmu pengetahuan yang patut ada dan dipelajari dapat ditinjau
berdasarkan tiga aspek yaitu aspek ontologi (objek kajiannya yaitu bahasa,
sastra dan pendidikan), epistemologi (meliputi tata bahasa dan konvensi
sastra serta dasar-dasar pengajarannya), aksiologi (kebermanfaatn
pembelajarn bahasa Indonesia)
14
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, H.M. 1997. Kebenaran Ilmiah dalam Filsafat Ilmu Sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Intan Pariwara.