Anda di halaman 1dari 10

Panggul Wanitaa

panggul, dinamakan seperti itu karena bentuknya menyerupai wadah, merupakan suatu tulang
berbentuk lingkaran yang menghubungkan batang tubuh dengan tulang paha. Kolumna vertebrata atau
tulang

belakang, menempel pada panggul dari arah atas dan memindahkan berat badan bagian atas ke panggul

Panggul, sebaliknya, memindahkan berat badan ke tungkai bawah. Rongga panggul berisi organ-organ

generatif dan merupakan saluran yang harus dilewati janin selama kelahiran.

Struktur Tulang

Panggul dibangun oleh empat tulang yang saling berhubungan: dua tulang pinggul (os koksa, atau
inominata), di samping dan depan, dan sakrum dan koksiks, di belakang.

Secara anatomi, tulang pinggul dibagi menjadi tiga bagian: ilium, iskium, dan pubis. Tulang-tulang
tersebut bersatu dengan sangat kuat saat pertumbuhan tubuh sempurna (antara usia 20 dan 25 tahun)
sehingga ketika panggul diperiksa, tidak dapat ditemukan jejak batas atau bagian awal dari ketiga tulang

Tersebut, Tiap tulang tersebut dijelaskan secara singkat

di bawah:

Tulang ilium, merupakan bagian tulang terbesar, membentuk bagian atas dan belakang panggul.

Batas bagian atasnya yang melebar membentuk tonjolan pinggul, atau krista iliaka (tulang

pinggul).

Tulang iskium merupakan bagian bawah di bawah sendi pinggul, dan dari tulang ini menonjol tubero

sitas iskium, yang menjadi sandaran tubuh saat berada dalam posisi duduk.
Tulang pubis membentuk bagian anterior tulang pinggul. Tulang ini meluas dari sendi pinggul ke

sendi di depan antara dua tulang pinggul (simfisis pubis) dan kemudian turun menuju tuberositas iskium;
kemudian membentuk, dengan tulang

dari sisi berlawanan, arkus di bawah simisis, arkus pubis atau subpubis. Artikulasio kedua tulang pubis ini
menutup bagian anterior rongga panggul.

Tulang sakrum dan koksiks membentuk bagian terbawah kolumna spinalis. Sakrum merupakan

tulang berbentuk baji segitiga yang terdiri atas lima tulang verte bra yang menyatu. Sakrum merupakan
bagian belakang panggul. Tulang koksiks membentuk ekor yang merupakan bagian akhir dari spinal. Pada
anak-anak, tulang koksiks terdiri atas empat atau lima tulang vertebra kecil yang terpisah; pada orang
dewasa, tulang-tulang tersebut menyatu. Koksiks pada umumnya dapat digerakkan pada titik
perlekatannya dengan

tulang sakrum, sendi sakrokoksigeal, dan dapat tertekan ke belakang selama persalinan untuk
memperluas ruang jalan lahir kepala janin.

Tulang promontorum sakrum adalah penonjolan jelas yang dibentuk oleh taut vertebra lumbalis terakhir
dengan sakrum. Promontorium sakrum

merupakan salah satu tanda terpenting dalam anatomi obstetri

Pelivis Minor dan Mayor

Pelvis dibagi menjadi dua bagian dengan garis pem batas alami, inlet atau pintu atas panggul. Panggul
minor (false pelvis), atau bagian atas

yang melebar, menopang uterus selama kehamilan akhir dan mengarahkan janin ke panggul mayor (true
pelvis) di saat yang tepat. Panggul mayor, atau bagian bawah, membentuk saluran dari tulang yang harus
dilalui janin selama pelahiran. Untuk tujuan deskripti, saluran ini dibagi menjadi tiga bagian: inlet atau
pintu atas, sebuah rongga, dan pintu bawah.
Ovarium

Ovarium merupakan dua organ glarndular berbentukalmond yang terletak di bagian atas rongga pano

pada kedua sisi uterus. Ovarium melekat di lipat posterior ligamentum latum uteri dan disangga oleh
ligamentum suspensorium, ovarium, dan mesovarium Ovarium terdiri atas tiga lapisan tunika albuginea,
yang berungsi sebagai pelindung korteks yang berisi ovum folikel de Graaf, korpus luteum, korpus
albikans, dan folikel yang berdegenerasi dan medula, yang berisi saraf dan pembuluh darah serta
pembuluh limfatik. Walaupun ukuran ovarium

bervariasi di antara para wanita dan sesuai dengan fase siklus menstruasi, berat setiap organ adalah
sekitar 6 sampai 19 gram dengan lebar 1,5 sampai 3 cm dan panjang 2 sampai 5 cm.

Fungsi utama ovarium adalah perkembangan dan pengeluaran ovum dan penyediaan sekresi internal

tertentu, atau hormon (estrogen dan progesteron).

Setiap ovarium mengandung sejumlah besar sel benih (germ oell, atau ovum primordial, yang
substansinya

saat lahir memiliki jumlah yang cukup untuk sepanjang kehidupan. Dimulai saat pubertas dan berlanjut
sampai menopause, salah satu folikel yang mengandung ovum membesar setiap bulan dan ruptur. Ovum
dan isi cairan dari folikel dilepaskan dari ovarium, kemudian masuk ke dalam tuba.

Tidak ada lapisan peritonium pada ovarium Kondisi ini membantu pengeluaran ovum yang matans

tetapi memudahkan penyebaran sel-sel ganas dari kanker Ovarium.

Uterus

Ligamentum Uterus. Uterus disangga oleh tiga jeniss

ligamen utama yang memanjang dari kedua sisi dan oleh otot dasar panggul:
•Ligamentum latum uteri adalah dua struktur menyerupai sayap yang melebar dari batas lateral

uterus ke dinding panggul, yang membagi rongga panggul menjadi kompartemen anterior dan

posterior. Setiap kompartemen terdiri atas lipatan peritoneum yang membungkus tuba fallopi,

Ovarium, dan ligamentum teres uteri dan ligamentum ovarium. Bagian bawah, ligamentum kardinal,

disusun oleh jaringan ikat padat yang secara kuat dihubungkan ke bagian supravagina serviks.

Batas median, yang dihubungkan dengan batas lateral uterus, menyelimuti pembuluh darah

uterus. Ligamentum latum uteri menyangga vagina dan mencegah prolaps uterus.

•Ligamentum teres uteri (round ligament) adalah dua korda fibrosa yang melekat ada kedua sisi fundus
uterus, tepat di bawah tuba fallopii.

Ligamentum ini meluas ke depan melalui kanalis inguinalis dan berakhir pada bagian atas labia mayora.
Ligamentum ini membantu menahan

fundus uterus ke depan.

•Ligamentum uterosakral (uterosacral ligament adalah dua struktur menyerupai korda yang

memanjang dari bagian serviks posterior uterus ke sakrum sehingga membantu menyangga serviks.

Ligamentum uterovesikal (uterovesical ligament) hanya merupakan sebuah lipatan peritoneum yang
melewati fundus dan memanjang ke kandung

kemih. Ligamentum rektovaginal (rectovagina ligament) merupakan sebuah lipatan peritoneum yang
melewati permukaan posterior uterus dan direfleksikan pada rektum.

Tuba Fallopii

Tuba fallopii merupakan dua tuba otot berbentuktrompet, tipis, fieksibel, dengan panjang sekitar 12 cm,
memanjang dari kornu uterus di sepanjang batas atas ligamentum latum uteri ke ovarium. Setiap tuba
memiliki tiga bagian: istmus, ampula, dan infundibulum (fimbria). Istmus merupakan daerah yang sempit
dan

urus, dengan dinding otot yang tebal dan lumen berdiameter 2 sampai 3 mm. Kurva ampula, yang terdiri
atas dua per tiga bagian luar tuba, merupakan tempat fertilisasi oosit primer oleh spermatozoa.

Ampula berakhir di infundibulum yang berbentuk corong, yang terdiri atas banyak tonjolan menyerupai
jari tangan yang dikenal sebagai fimbria.

Tuba fallopii memiliki dua lubang, satu menuju rongga uterus dan satu lagi menuju rongga abdomen.

Lubang ke rongga uterus berdiameter 1 mm. Lubang yang lebih besar ke rongga abdomen dikelilingi oleh

banyak fimbria. Silia di ujung fimbria pada tubamenciptakan arus dalam lapisan cairan yang mengelilingi
beragam organ panggul sehingga memungkinkan ovum memasuki tuba. Aksi silia dan peristalsis
mendorong ovum dari tuba ke rongga uterus.

Tuba fallopii dilapisi oleh membran mukosa yang berisi epitelium bersilia dan epitelium sekretori. Lapisan
ototnya terdiri atas serat longitudinal dan sirkular yang memberikan gerakan peristaltik. Membran serosa

yang menutupi tuba adalah kelanjutan dari peritoneum, membran yang melapisi seluruh rongga
abdomen.

Tuba fallopii menerima suplai darah dari arteri uterina dan arteri ovarium. Vena tuba menyertai
serangkaian arteri ini, masuk ke badan uterus dan badan ovarium. Tuba dipersarafi oleh saraf sensorik
dan motorik simpatis dan parasimpatis dari pleksus pelvis dan pleksus ovarium.

Uterus

Uterus, atau rahim, adalah organ otot yang berlubang dan berdinding tebal yang terletak di rongga pelvis
mayor pada wanita yang tidak hamil, dibelakang kandung kemih dan di depan rektum. Uterusmerupakan
organ menstruasi. Selain itu, selama

kehamilan, uterus memiliki beberapa fungsi penting lain:


Menerima ovum yang sudah dibuahi difertilisasidan mempertahankan serta memberinya nutrisi sampai
dilahirkan

Melindungi janin dari cedera

Berkontraksi selama persalinan

Ukuran dan bentuk uterus bervariasi-meskipun pada umumnya berbentuk seperti buah pir-sesuai
dengan usia wanita dan apakah ia mengandung anak atau tidak. Berat uterus wanita dewasa nulipara
adalah sekitar 40 sampai 60 gram dan dengan panjang

6 sampai 8 cm. Pada ibu hamil, uterus mampu membesar untuk mengakomodasi pertumbuhan janin,

mencapai berat sekitar 1 kg (2 pon) pada akhir kehamilan.

Uterus memiliki dua bagian. Bagian segitiga atas, yang disebut korpus, terutama disusun oleh
miometrium

(otot polos); bagian bawah berbentuk silindris, berkonstriksi, yaitu serviks atau leher, menonjol ke
vagina. Tuba fallopii memanjang dari kornu (bahasa

Latin yang memiliki makna tanduk) uterus pada batas atas luar di kedua sisi. Bagian atas yang melingkar

pada uterus antara tempat insersi tuba fallopii adalah fundus.

Siklus Ovarium dan Ovulasi

Siklus ovulasi adalah proses pematangan ovum manusia dan pengeluaran ovum ke tuba fallopii,
sementara maturasi ovum lain ditahan sampai siklus berikutnya. Setiap bulan, dengan keteraturan yang
cukup, sebuah struktur menyerupai lepuh dengan diameter sekitar 1 cm berkembang di permukaan
salah satu ovarium. Dalam lepuh ini, yang hampir tidak terlihat dalam cairan dan sel-sel di sekelilingnya,
terdapat sebuah bintik kecil yang disebut ovum manusia, tidak dapat dilihat oleh mata telanjang (sebuah
bidal akan menampung 3 juta bintik kecil tersebut). Ovum ini tidak hanya berpotensi berkembang
menjadi seorang manusia, tetapi juga mengandung sifat bawaan mental

dan fisik dari wanita dan keturunannya.

Dalam proses ovulasi, sebuah lepuh dari satu ovarium mengalami ruptur pada waktu tertentu setiap
bulan dan mengeluarkan sebuah ovum. Ketepatan hari terjadinya ovulasi merupakan hal yang sangat
penting Sebagai contoh, karena ovum hanya dapat difertilisasi (dibuahi oleh spermatozoa, atau sel benih
(germ cel pria) dalam waktu 24 jam setelah terlepas dari ovarium, satu hari setelah ovulasi, seorang
wanita tidak lagi dalam keadaan subur Namun, seorang wanita berpotensi subur dalam beberapa hari
sebelum waktu aktual ovulasi karena spermatozoa dapat hidup dalam saluran reproduksi wanita selama
24 sampai 72 jam, menunggu datangnya ovum.

Dalam suatu siklus tertentu, waktu ovulasi tidakdapat diperkirakan. Bahkan wanita yang memiliki siklus
menstruasi teratur dapat mengalami ovulasi lebih lambat atau lebih awal dalam suatu siklus.
Kemungkinan ketidakteraturan ini, dikombinasikan

dengan kemungkinan fertilitas tepat sebelum ovulasi, menyulitkan identifikasi secara tepat fase/masa
subur dari suatu siklus. Interval intertil yang pasti pada wanita hanya terjadi setelah ovulasi. Waktu
antara ovulasi dan menstruasi relatif konstan (14 +2 hari); waktu antara menstruasi dan ovulasi cukup
bervariasi sehingga ovulasi tidak dapat diprediksi secara akurat dari sebuah siklus ke siklus berikutnya.

Menstruasi merupakan peristiwa pengeluaran darah mukus, dan sel-sel epitel dari uterus secara periodik

Menstruasi umumnya terjadi dengan interval setiap bulan selama periode reproduksi, kecuali selama
kehamilan dan menyusui, peristiwa ini biasanya

tersupresi. Menstruasi merupakan bagian dari suatu komponen penting dalam siklus reproduksi wanita
(female reproductive cycle, FRC) Siklus reproduksi wanitajuga meliputi siklus ovarium; dengan
terkombinasi, kedua siklus ini memungkinkan wanita untuk hamil dan memengaruhi kualitas dan

kehidupan wanita yang unik. Secara umum, wanita yang mengalami menstruasi memiliki kemampuan

untuk hamil secara alami, sedangkan wanita lain yang tidak mampu mungkin infertil. Proses ovulasi dan

menstruasi saling terkait dengan erat dan berperan vital dalam kehamilan.

Siklus Menstruasi
Jika endometrium, lapisan membran uterus, diobservasi setiap hari, beberapa perubahan luar biasa
dapat

ditemuka. Perubahan ini hanya memiliki satu tujuan, untuk memberi tempat yang ccok untuk ovum yang
telah dibuahi guna mendapatkan makanan dan tumbuh. Jika ovum tidak dibuahi, perubahan pada
endometrium ini tidak memiliki fungsi penting

Siklus menstruasi dibagi menjadi tiga fase:

proliferasi, sekresi, dan iskemik. Siklus menstruasi berhubungan langsung dengan siklus ovarium, dan
keduanya di bawah pengaruh hormon, seperti yang akan dijelaskan pada bagian berikut.

Fase Proliferasi

Segera setelah menstruasi, endometrium menjadi sangat tipis. Selama minggu berikut atau selanjutnya,
endometrium mengalami proliterasi dengan sangat jelas. Sel-sel pada permukaan endometrium menjadi
lebih tinggi, sementara kelenjar yang terdapat diendometrium tersebut menjadi lebih panjang dan lebih
luas. Akibat perubahan ini, ketebalan endometrium meningkat enam atau delapan kali lipat, Kelenjar-

kelenjarnya menjadi lebih aktif dan menyekresi zat yang kaya nutrisi.

Setiap bulan selama siklus mentruasi ini (sekitar hari ke lima sampai hari ke empat belas), sebuah folikel
de Graaf berkembang mendekati bentuk

terbesarnya dan menghasilkan peningkatan jumlah cairan folikular. Cairan ini mengandung hormon
estrogenik estrogen. Karena estrogen menyebabkan endometrium tumbuh atau berproliferasi, fase
siklus

menstruasi ini disebut fase proliferasi. Kadang kala fase ini disebut fase estrogenik atau fase folikular.

Fase Sekresi
Setelah pelepasan ovum dari folikel de Graaf (ovulasi), sel-sel yang membentuk korpus luteum mulai
menyekresi hormon penting lainnya, yaitu progesteron, selain estrogen. Kondisi ini menambah kerja
estrogen

pada endometrium sedemikian rupa sehingga kelenjar menjadi sangat kompleks, dan lumennya sangat

berdilatasi dan berisi sekresi.

Sementara itu, suplai darah ke endometriummeningkat, dan endometriurm menjadi tervaskularisasi

dan kaya air. Arteri spiral meluas ke lapisan superfisial endometrium dan menjadi sangat kompleks. Efek

kondisi ini adalah memberi tempat untuk ovum yang telah dibuahi. Fase siklus menstruasi ini
berlangsung

14 + 2 hari dan disebut fase sekresi, fase ini kadang kala juga disebut fase progestasi, fase luteal, atau
fase pramenstruasi.

Fase Menstruasi

Jika ovum tidak dibuahi, korpus luteum mengalami regresi, sekresi estrogen dan progesteron menurun,

dan endometrium mengalami involusi Saat endometrium mengalami degenerasi, sejumlah pembuluh

darah kecil mengalami ruptur disertai terjadinya hemoragi. Endometrium yang luruh disertai darah dan
sekresi dari kelenjar, keluar menuju rongga uterus, melewati serviks, dan keluar melalui vagina, disertai
ovum kecil yang tidak dibuahi. Dengan demikian,

menstruasi merupakan terminasi mendadak suatu proses yang dirancang untuk mempersiapkan tempat
untuk ovum yang telah dibuahi. Tujuan menstruasi adalah membersihkan endometrium yang lama
sehing.ga endometrium yang baru dan segar dapat dibentuk

kembali untuk bulan berikutnya. Fase siklus ini (berlangsung sekitar hari pertama sampai kelima) disebut
fase menstruasi.

Anda mungkin juga menyukai