Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karuniaNya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul :

“PUSKESMAS SEBAGAI PUSAT PELAYANAN KESEHATAN DI MASYARAKAT”

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, kami dengan rendah hati menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Pangkalpinang, September 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 3
1. LATAR BELAKANG..................................................................................................... 3
2. RUMUSAN MASALAH................................................................................................. 4
3. TUJUAN PENULISAN.................................................................................................. ... 4

BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PUSKESMAS.......................................................................................5
2. PERAN PUSKESMAS DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DI
MASYARAKAT.........................................................................................................5
3. PETUGAS KESEHATAN YANG TERLIBAT DALAM PUSKESMAS.....................................7
4. PERAN DAN FUNGSI PETUGAS PUSKESMAS..............................................................8
5. SISTEM RUJUKAN DI PUSKESMAS............................................................................9
6. PENCATATAN DAN PELAPORAN DI PUSKESMAS......................................................11
7. PARADIGMA BARU PUSKESMAS............................................................................12
8. PROGRAM PUSKESMAS..........................................................................................12
9. PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA...........................14

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang
penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah diamanatkan
dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan” dan Pasal 34 ayat (3) “Negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan
umum yang layak”.
Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang
diselenggarakan oleh pemerintah adalah puskesmas. Fasilitas pelayanan kesehatan ini
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dalam membina peran serta
masyarakat juga memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat. Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung awab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas adalah pelayanan kesehatan
menyeluruh yang meliputi pelayanan: kuratif (pengobatan), preventif (upaya pencegahan),
promotif(peningkatan kesehatan), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan
tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedakan jenis kelamin dan golongan
umur, sejak pembuahan dalam kandungan tutup usia. Dalam hal ini Puskesmas dituntut
untuk selalu
meningkatkan keprofesionalan dari para pegawainya serta meningkatkan fasilitas atau
sarana kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa
layanan kesehatan.
Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan yang semakin selektif dan
berpengetahuan mengharuskan Puskesmas selaku salah satu penyedia jasa pelayanan
kesehatan untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan
kualitas pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan
kepada pasien atau pelanggan selama ini telah sesuai dengan harapan atau belum.

3
Dinas Kesehatan Kabupaten merupakan Penanggung jawab salah satu penyedia pelayanan
kesehatan juga berkewajibandalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya ditingkat
Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan. Oleh karena itu Puskesmas
di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota perlu adanya evaluasi atau
penilaian untuk meningkatkan mutu kualitas pelayanannya.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang dikemukakan diatas maka diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian Puskesmas ?
2. Bagaimanakah peran Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat ?
3. Siapa sajakah petugas yang terlibat dalm Puskesmas ?
4. Apa peran dan fungsi petugas Puskesmas ?
5. Bagaiman sistem rujukan di Puskesmas ?
6. Bagaimana sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas ?
7. Bagaimana paradigma baru Puskesmas ?
8. Apa saja program yang dijalankan Puskesmas ?
9. Bagaimana Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga ?

C. TUJUAN PENULISAN
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian Puskesmas,bagaimana peran
puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, siapa saja yang terlibat
dalam puskesmas, apa peran dan fungsi petugasnya, bagaimana sistem rujukan
dipuskesmas, bagaimana paradigma baru tentang puskesmas serta apa saja program
yang dijalankan oleh puskesmas. Dan tentunya kita berharap kedepannya puskesmas
sebagai pusat pelayanan kesehatan dimasyarakat menjadi semakin baik kedepannya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PUSKESMAS

Menurut Depkes 1991, puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional


yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut DepKes RI (2004),
puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerja. (Effendi,
2009).

Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang menyeluruh


yang meliputi pelayanan kuratif(pengobatan), preventif (pencegahan),
promotif(peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan
tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan
golongan umur, sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia (Effendi, 2009).

2. PERAN PUSKESMAS DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DI MASYARAKAT

Peran PUSKESMAS adalah sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat


diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat
dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.

Menurut Trihono (2005), ada 3 peran puskesmas, yaitu :

 Pusat penggerak pembangunan masyarakat berwawasan kesehatan

5
Yang berarti puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya,
sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu,
puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatah dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan diwilayah kerjanya dengan cara mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan

 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Berarti puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat


pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

 Pelayanan kesehatan perorangan

Berarti pelayanan bersifat pribadi (privat goods) dengan tujuan utama menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu ditambah adaya rawat inap.

Pelayanan kesehatan masyarakat bersifat publik goods dengan tujuan memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat disebut antara lain
adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta
berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut
memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan dalam
menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tata
laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat.
Pada masa mendatang, puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi
informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan
terpadu( Effendi, 2009).

6
3. PETUGAS KESEHATAN YANG TERLIBAT DALAM PUSKESMAS

Siapa saja petugas yang melakukan pelayanan kesehatan di puskesmas, semua tentu sudah
tau macamnya. Kalau apa dan bagaimana setiap petugas tersebut bertugas ringkas, ada
baiknya perlu juga kita ulas ringkas. Karena setiap petugas mempunyai peranan utama yang
bisa saling mendukung keberhasilan pelayan puskesmas.

 Petugas Medis
a) Dokter Umum : melakukan pelayan medis di poli umum, puskel, pustu, posyandu
b) Dokter gigi : melaksanakan pelayanan medis di poli gigi, puskel, pustu
c) Dokter spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada kunjungan
dokter spesialis sebagai dokter konsultan, misalnya : dokter ahli anak, kandungan
dan penyakit dalam.

 Petugas Para Medis


a) Bidan : pelayanan kesahatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan kebidanan
b) Perawat umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan keperawatan
umum
c) Perawat gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksan asuhan keperawatan gigi
d) Perawat gizi : pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi masyarakat
e) Sanitarian : pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya.
f) Sarjana farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan
g) Sarjana kesehatan masyarakat : pelayanan administrasi, penyuluhan, pencegahan
dan pelacakan masalah kesehatan masyarakat.

 Petugas Non Medis


a) Administrasi : pelayanan administrasi pencatatan dan pelaporan kegiatan puskesmas
b) Petugas dapur : menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas
perawatan
c) Petugas kebersihan : melakukan kegiatan kebersihan ruangan dan lingkungan
puskesmas
d) Petugas keamanan : menjaga keamanan pelayanan khususnya ruangan rawat inap

7
e) Sopir : mengantar, membantu seluruh kegiatan pelayanan puskel di luar gedung
puskesmas.

4. PERAN DAN FUNGSI PETUGAS PUSKESMAS

Adapun peran dan fungsi petugas puskesmas ialah sebagai berikut :

 Sebagai pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat

Yaitu memberikan asuhan pelayanan kesehatan secara menyeluruh berdasarkan


kebutuhan dasar manusia dengan menggunakan proses pelayanan meliputi dari
pengkajian data masyarakat, penemuan masalah, menyususn rencana,
mengimplementasikan hingga melakukak evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan.

 Advokat kesehatan masyarakat

Peran ini diakukan untuk membantu masyarakat dan keluarga menginterpretasikan berbgsi
informasi dari pemberi pelayanan khususnya dalam pemberian tindakan pelayanan yang
diberikan,serta mempertahankan dan melindungi hak hak masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan.

 Edukator

Yakni membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, gejala gejala


penyakit atau tentang tindakan pelayanan yang dilaksanakan oleh puskesmas, sehingga
diharapkan terjadi perubahan terhadap perilaku dari individu, keluarga maupun masyarakat
setelah dilakukan promosi kesehatan.

 Koordinator

Yaitu, mengarahkan, merencanakan dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang akan


diberikan kepada masyarakat, sehingga menjadi terarah sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh masyarakat.

 Kolaborator

8
Petugas puskesmas membutuhkan kolaborasi dengan petugas dari berbagai profesi yang
ada dalam organisasi puskesmas demi tercapainya pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
masalah yang dialami oleh masyarakat.

 Konsultan

Yaitu sebagai tempat berkonsultasi tentang masalah dan tindakan pelayanan yng tepat
untuk diberikan kepada masyarakat.

 Peneliti atau pembaharu

Dan tentunya sebagai petugas kesehatan harus mampu menjadi peneliti dan pembaharu
guna tercapainya pelayanan kesehatan yang tepat, efisien, dan sesuai dengan harapan
masyarakat.

5. SISTEM RUJUKAN DI PUSKESMAS

Rujukan menurut SK Menteri Kesehatan RI Nomor 032/Birhub/72 tahun 1972, yakni


melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada
unit yang berkemampuan cukup, atau secara horizontal dalam arti sesama unit yang
setingkat kemampuannya.

Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan
terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari
suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal,
kepada yang lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.

Jenis rujukan :

 Rujukan medis
 Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif
dan lain lain.
 Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih
lengkap.

9
 Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan mutu pelayan pengobatan setempat.
 Rujukan kesehatan

Rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masayarakat yang bersifat preventif dan
promotif, yang antara lain meliputi bantuan :

 Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa atau
berjangkitnya penyakit menular.
 Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah
 Penyidikan sebab keracunan, bantuan teknologi penanggulangan keracunan dan
bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan massal.
 Pemberian makanan tempat tinggal, dan obat-obatan untuk pengungsi atas
terjadinya bencana alam.
 Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air bersih
bagi masyarakat umum.
 Pemerikasaan spesimen air di Laboratorium kesehatan dan sebagainya.

SKEMA RUJUKAN PUSKESMAS

10
6. PENCATATAN DAN PELAPORAN DI PUSKESMAS

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan
pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas yang
ditetapkan melalui SK MENKES/SK/II/1981. Data SP2TP berupa Umum dan demografi,
ketenagaan, sarana, kegiatan pokok puskesmas.

Menurut Yusran (2008), Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu)
dengan konsep wilayah kerja puskesmas. Sistem pelaporan ini diharapkan mampu
memberikan informasi baik bagi puskesmas maupun untuk jenjang administrasi yang lebih
tinggi, guna mendukung manajemen kesehatan.

Tujuan SP2TP adalah agar semua data hasil kegiatan Puskesmas dapat dicatat serta
dilaporkan ke jenjang diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna
menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.

7. PARADIGMA BARU PUSKESMAS


Paradigma adalah cara pandang, pola pir, atau model pembangunan kesehatan yang
memandang masalah kesehatan saling diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan,
perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan
kesehatan. Paradigma sehat adalah perubahan sikap dan orientasi, yaitu sebagai berikut :
1. Pola pikir yang memandang kesehatan sebagai kebutuhan yang bersifat pasif.
2. Pelayanan kesehatan tidak hanya pelayanan medis yang melihat bagian dari yang
sakit/penyakit, tetapi merupakan pelayanan kesehatan paripurna yang memandang
manusia secara utuh
3. Kesehatan tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat mental dan sosial.
4. Sasaran pelayanan kesehatan bukan hanya masyarakat umum, melainkan juga
masyarakat swasta (pelayanan kesehatan untuk perorangan/pribadi, misalnya
homecare ).
5. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan

11
Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih meningkatkan pada upaya promotif-
preventif dibandingkan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif dalam menangani kesehatan
penduduk yang menitikberatkan pada paradigma baru PUSKESMAS.
Tujuan dasar restrukturisasi PUSKESMAS adalah memperkokoh fungsi upaya kesehatan
masyarakat (UKM) serta upaya kesehatan perorangan (UKP). Pengembangan UKM dan UKP
menjadi sangat penting utamanya untuk mendukung diberlakukannya Sistem Jaminan
Kesehatan Nasional (SJSN) mulai Januari 2014 serta penguatan layanan promotif dan
preventif.

Kenyataannya, hingga kini masih sering kita temui pemandangan umum dimana Puskesmas
masih berfokus pada pendekatan kuratif daripada preventif. Beberapa analisa menyebutkan
bahwa akar dari praktek tersebut antara lain, adanya persepsi dari pengambil keputusan
ditingkat kabupaten dan kota bahwa layanan kuratif memberikan kontribusi berarti pada
Pendapatan Asli Daerah.

Tambahan pula, persepsi masyarakat yang masih menganggap Puskesmas hanya sebagai
penyedia pengobatan bagi orang sakit atau sebagai fasilitas ‘orang sakit’ daripada fasilitas
‘menjadi sehat’. Paradigma sehat yang selalu mengutamakan pendekatan promotif-
preventif masih sangat sukar dipahami dan diadopsi masyarakat dan penyedia layanan di
Puskesmas. Paradigma penyedia layanan di Puskesmas masih berfokus pada penyembuhan
dan pemulihan dengan penekanan pada kuratif-rehabilitatif, dan paradigma ini sudah
melekat kuat sehingga tidak mudah tergantikan. Idealnya, peran Puskesmas sebagai gate
keeper atau penyedia layanan kesehatan primer yang mampu menggeser paradigma sakit
yang ada dengan mengedepankan paradigma sehat.

8. PROGRAM PUSKESMAS

Setiap Puskesmas mempunyai pelayanan didalam gedung atau diluar gedung, menurut
jumlah sasaran dan wilayah kerjanya. Sesuai status puskesmas, perawatan atau non
perawatan, bisa melaksanakan kegiatan pokok, maupun pengembangan, tergantung
kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya material. Adapun 9 (sembilan)
program pokok tersebut meliputi :

12
a. Program Promosi Kesehatan (Promkes) :
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM), Sosialisasi Program Kesehatan, Survey Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Penilaian Strata Posyandu
b. Program Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :
Surveilens Terpadu Penyakit (STP), Pelacakan Kasus: TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu
Burung, Infeksi Saluran Peranafasan Akut (ISPA), Diare, Infeksi Menular Seksual (IMS),
Penyuluhan Penyakit Menular
c. Program Pengobatan :
Pengobatan Dalam Gedung : Poli Umum, Poli Gigi (Rawat Jalan), Apotek,, Unit Gawat
Darurat (UGD), Perawatan Penyakit (Rawat Inap), Pertolongan Persalinan (Kebidanan).
Pengobatan Luar Gedung : Rujukan Kasus, Pelayanan Puskesmas Keliling (Pusling).
d. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) :
ANC (Antenatal Care), PNC (Post Natal Care), Pertolongan Persalinan, Rujukan Ibu
Hamil Risiko Tinggi, Pelayanan Neonatus, Kemitraan Dukun Bersalin, Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS)
e. Program Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB):
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Imunisasi Calon Pengantin (TT Catin),
Pelayanan KB Pasangan Usia Subur (PUS), Penyuluhan KB.
f. Program Upaya Peningkatan Gizi Masyrakat :
Penimbangan Bayi Balita, Pelacakan dan Perawatan Gizi Buruk, Stimulasi dan Deteksi
Dini Tumbuh Kembang Anak, Penyuluhan Gizi
g. Program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan :
Pengawasan Kesehatan Lingkungan : SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-
JAGA (sumber air minumjamban keluarga), Pemeriksaan Sanitasi : TTU (tempattempat
umum), Institusi Perkantoran, Survey Jentik Nyamuk (SJN)
h. Program Pelayanan Kesehatan Komunitas :
Kesehatan Mata, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Lansia, Kesehatan Olahraga, Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
i. Program Pencatatan dan Pelaporan :
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) disebut juga Sistem
Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS)

13
9. PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 fokus pada Program Indonesia Sehat
dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui 3 pilar
utama, yaitu : (1) paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 dalam PROGRAM
INDONESIA SEHATdilaksanakan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik
dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, swasta, maupun masyarakat, yaitu
keluarga, dalam hal ini melalui cara pendekatan keluarga.
Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan/ meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarg, atau boleh dikatakan sebagai pengembangan dari kunjungnan
rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas).
Melalui program ini, puskesmas tidak hanya menyelenggrakan pelayanan kesehatan di
dalam gedung, tetapi juga diluar gedung di wilayah kerjanya, yang meliputi :
1) Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan Keluarga
(updating ) pangkalan datanya.
2) Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan
preventif.
3) Kunjungan keluarga untuk menindaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung
4) Pemanfaatan data dan informasi dari profil kesehatan keluarga untuk
pengorganisasian/pemberdayaan masyarakat dan manajemen PUSKESMAS.
Sebagaimana yang tercantum dalam PERMENKES RI Nomor 19 Tahun 2017,
Pasal 1, yaitu : Pedoman Pendanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai sumber pendanaan secara optimal
agar efektif dan efisien dalam pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga.
Pendekatan keluarga di tingkat puskesmas dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :

14
a) Melakukan pendataan kesehatan keluarga menggunakan profil kesehatan keluarga
(prokesga) oleh pembina keluarga, yang dalam hal ini dapat dibantu oleh kader
kesehatan.
b) Membuat dan mengelola pangkalan data puskesmas oleh tenaga pengelola data
puskesmas
c) Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana
puskesmas oleh pimpinan puskesmas.
d) Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh pembina
keluarga
e) Melaksanakan pelayanan profesional didalam dan diluar gedung oleh tenaga
kesehatan teknis/profesional puskesmas.
f) Melaksanakan sistem informasi dan pelaporan puskesmas oleh tenaga pengelola
data puskesmas.
Kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan kedalam langkah-langkah manajemen
PUSKESMAS yang mencakup Manajemen Program/Pelayanan Kesehatan Puskesmas
dilaksanakan melalui 3 tahapan, yaitu Perencanaan (P1), Penggerakan Pelaksanaan (P2), dan
Pengawasan pengendalian Penilaian (P3).

15
BAB III
KESIMPULAN

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan
biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tesebut
diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan. Sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia
maka Puskesmas perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan mutu pelayanan
kesehatan.

Strategi yang tepat pada keadaan demikian ialah strategi defensif dalam arti mengurangi
atau merubah bentuk pelayanan kesehatan yakni :
a) Merubah paradigma berupa paradigma sehat yakni upaya kesehatan menitikberatkan
pada upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif,
b) upaya kesehatan Puskesmas lebih menitikberatkan pada upaya kesehatan yang
c) mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan AKI dan AKB seperti program
d) keterpaduan KB-kesehatan di Posyandu,
e) upaya kesehatan Puskesmas memfokuskan pada program pokok utama (Basic – six.).

16
DAFTAR PUSTAKA

Clark, Concept of Leadershi., donclark@nwlink.com http://


www.nwlink. com/~donclark/leader/leadcon.html (01/04/2013).
Departemen Kesehatan RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. Departemen
Kesehatan RI. Sekretaris Jenderal. 2002. Paradigma Sehat
Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1457Menkes/SK/X/ 2003). Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2004. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
(Keputusan Menteri
Kesehatan RI No.1091/Menkes/SK/X/2004). Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor
128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan
SistemInformasi Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota (Keputusan
Menteri
Kesehatan RI No. 932 tahun 2002). Cetakan Kedua. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Direktorat Jenderal Bina Kesehtan
Masyarakat.
Pedoman Dasar Penyeliaan Jaminan Mutu Di Puskesmas. Jakarta
Muninjaya G. 2004. Manajemen Kesehatan. Edisi Kedua, Jakarta: ECG
PERMENKES RI NOMOR 19 tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga

17

Anda mungkin juga menyukai