Anda di halaman 1dari 9

Pompa hidrolik ram (pompa hidram) adalah teknologi pompa air yang bekerja

dengan menggunakan memanfaatkan gaya grafitasi. Teknologi pompa automatis


hidrolik ram sendiri sudah ada sejak tahun 1772 yang ditemukan oleh John Whitehurst
dari Inggris. Pompa ini kemudian dikembangkan pada tahun 1796 saat Joseph Michel
Montgolfier memasang pompa ram otomatis ini di VoironPerancis. Penemuan ini
kemudian dipatenkan pada tahun 1797. Di Indonesia sendiri teknologi pompa hidram
ini juga sudah dikembangkan termasuk dilakukan modifikasi desain untuk
meningkatkan efisiensinya.
KONSEP FISIKA YANG MENDASARI
Penerapan konsep konsep fisika sangat terlihat pada penggunaan Pompa Hidrolik
Ram ini. Diantaranya adalah sebagai berikut
a. Sifat fluida
Cairan dan gas disebut fluida, sebab zat cair tersebut dapat mengalir.
Untuk mengerti aliran fluida maka harus mengetahui beberapa sifat dasar fluida.
Adapun sifat – sifat dasar fluida yaitu; kerapatan (density), berat jenis (specific
gravity), tekanan (pressure), kekentalan (viscosity).
Kerapatan (density)
Kerapatan adalah dinyatakan dengan �� (bahasa yunani disebut “rho”),
didefenisikan sebagai massa per satuan volume.
dimana: �� = kerapatan (����/��3)
m = massa (kg)
V = volume (��3)
Kerapatan adalah suatu sifat karakteristik setiap bahan murni. Benda tersusun atas
bahan murni, misalnya emas murni, yang dapat memiliki berbagai ukuran ataupun
massa, tetapi kerapatannya akan sama untuk semuanya.
Pada hal ini fluida yang digunakan adalah air murni, yang memiliki
kerapatan / Massa jenis 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3.
Berat Jenis
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan
massa jenis air murni.
Sehingga pada fluida cair
Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dengan gaya F dianggap bekerja
secara tegak lurus terhadap luas permukaan A, maka : P = F / A
dengan F = gaya
A = luas permukaan
P = tekanan

Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik
dengan tekanan maupun tegangan. semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin
besar juga pergerakan dari fluida tersebut. Pada fluida cair, viskositas disebabkan oleh
gaya kohesif antara molekul-molekulnya. Viskositas didefinisikan sebagai koefisien
kekentalan dengan persamaan sebagai berikut :
dimana :
�� = koefisien kekentalan (����. ��)
F = gaya (��)
A = luasan fluida yang bersinggungan dengan setiap lempengan (��)
v = kecepatan fluida (��/��)
L = jarak lempengannya (��)

b. Kapasitas Aliran Fluida


Besarnya kecepatan akan mempengaruhi besarnya fluida yang mengalir dalam suatu
pipa. Jumlah dari aliran fluida mungkin dinyatakan sebagai volume,berat atau massa
fluida dengan masing-masing laju aliran ditunjukkan sebagai laju aliran volume (m3/s),
laju aliran berat (N/s) dan laju aliran massa (kg/s).

c. Gerak Fluida dan Laju Aliran


(Hanum Uratmi dkk. : 2009 : 87) menjelaskan bahwa Gerak fluida ada 2
kemungkinan yaitu :
Aliran Garis Lurus
Aliran garis lurus adalah aluran fluida yang mengikuti garis (lurus atau
melengkung) yang jelas ujung pangkalnya.
Aliran turbulen
Aliran turbulen ditandai oleh adanya aliran berputar akibat partikel-partikel
yang arah geraknya berbeda bahkan berlawanan dengan arah gerak keseluruhan.
Pengukuran laju aliran laju alir dengan masing-masing laju aliran anQ merupakan
fungsi luas pipa A dan kecepatan v dari cairan yang mengalir lewat pipa, yakni:
Q = A.v dimana A = luas penampang (m2)
v = kecepatan rata rata aliran fluida (m/s)
Q = debit (m3/s)
tetapi dalam praktek, kecepatan tidak merata, lebih besar di pusat. Jadi kecepatan
terukur rata-rata daricairan atau gas dapat berbeda dari kecepatan rata-rata
sebenarnya. Gejala ini dapat dikoreksi sebagai berikut:
Q = K.A.v
di mana K adalah konstanta untuk pipa tertentu dan menggambarkan hubungan
antara kecepatan rata-rata sebenarnya dan kecepatan terukur. Nilai konstanta ini bisa
didapatkan melalui eksperimen.

d. Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida
dalam dari satu tempat ke tempat lain. persamaan kontinuitas dituliskan sebagai berikut
:
∆��1 = ∆��2
��1 ��1 ��1= ��2 ��2 ��2
��1��1= ��2��2 [ρ = konstan]
apabila luas penampang lintang besar maka kecepatan kecil, dan apabila luas
penampang kecil maka kecepatan besar. Sehinga untuk mendapatkan kalor yang
maksimal maka luas penampang dibuat besar dan debit air yang kecil.

e. Energi
Energi didefenisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi dinyatakan
dalam satuan N.m (Joule). Setiap fluida yang sedang bergerak selalu mempunyai
energi. Dalam menganalisa masalah aliran fluida yang harus dipertimbangkan adalah
mengenai energi potensial, energi kinetik nya dan energi tekanan.
Energi potensial
Energi otensial adalah energi akibat dari ketinggian. Pada fluida, energi potensial
adalah energi yang dimiliki fluida dengan tempat jatuhnya. Didefinisikan sbb :
Ep = m g h dengan Ep = energi potensial (J)
m = massa (kg)
g = grafitasi (m/s2)
h = tempat jatuh nya (m)
Energi kinetik
Energi kinetik menunjukkan energi yang dimiliki oleh fluida karena pengaruh
kecepatan yang dimilikinya.
���� = ����2 dengan EK = energi kinetik (J)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
Energi aliran
Energi aliran adalah jumlah kerja yang dibutuhkan untuk memaksa elemen fluida
bergerak menyilang pada jarak tertentu dan berlawanan dengan tekanan fluida yang
bersatuan joule (J).
Didefinisikan sebagai E.aliran= p . A . L
p = tekanan yang dialami oleh fluida (N/m)
A = luas penampang aliran (m2)
L = panjang pipa (m)

f. Azas Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan
bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut. Ada 2 aliran yaitu :
Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut.
Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk
Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
p = tekanan fluida
= densitas fluida
Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:
Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida
termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran
termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
= energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka
= entalpi fluida per satuan massa
Catatan: , di mana adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut
sebagai energi internal spesifik.

C. PRINSIP KERJA ALAT


Berikut ini adalah uraian dan prinsip kerja pompa hidram,
Secara singkat, prinsip kerja pompa hidram ini adalah dengan memanfaatkan tenaga
aliran air yang mengalir dari ketinggian kemudian diubah dengan mekanisme
penutupan katup yang cepat sehingga timbul tenaga hentakan balik (water ham-mer).
Hentakan air yang mendadak tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai tenaga
pendorong untuk bisa mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi. Pompa ini bekerja
seperti transformator hidrolik dimana air yang masuk ke dalam pompa, yang
mempunyai hydraulic head(tekanan) dan debit tertentu, menghasilkan air dengan
hydraulic head yang lebih tinggi namun dengan debit yang lebih kecil. Pompa ini
memanfaatkanWater hammer effect untuk menghasilkan tekanan yang memungkinkan
sebagian dari air yang masuk memberi tenaga kepada pompa, diangkat ke titik lebih
tinggi dibandingkan head awal dari air tersebut. Pompa Hydram ini sangai sesuai untuk
digunakan di daerah terpencil, dimana terdapat sumber air yang mempunyai head
rendah, serta diperlukan memompa air kelokasi pemukiman yang mempunyai elevasi
lebih tinggi dari sumber air tersebut. Pada kondisi seperti inilah pompa hydram menjadi
sangat bermanfaat sekali, karena pompa ini tidak membutuhkan sumber daya lain selain
energi kinetik dari air yang mengalir itu sendiri.
Cara Kerja Pompa Hidram

Gambar 1.1

Cara kerja pompa ini adalah sebagai berikut :


Air mengalir dari sumber air (3) melalui saringan (4) dan drive pipe (2) kedalam rumah
pompa (5). Sebagian air terbuang keluar melalui waste valve (1) sampai air memenuhi
rumah pompa (5) . Ketika rumah pompa sudah penuh dengan air dan air mampu
mendorong waste valve hingga menutup, maka air masuk kedalam air chamber (7)
melalui delivery valve (6). Ketika ketinggian air didalam air chamber lebih tinggi dari
kedudukan check valve (9), maka udara yang berada didalam air chamber tertekan
sehingga menimbulkan “Water hammer effect” dan menekan air kebawah sehingga
delivery valve tertutup dan air terdorong keluar melalui check valve (9) dan delivery
pipe (8). Sementara itu didalam rumah pompa (5) waste valve (1) membuka kembali
akibat berat dari valve itu sendiri, sehingga sebagian air didalam rumah pompa (5)
terbuang keluar melalui waste valve (1) dan air mengalir kembali dari sumber air (3)
kedalam rumah pompa (5) sampai akhirnya mampu mendorong kembali waste valve
(1) sehingga tertutup lagi dan air masuk kedalam air chamber (7). Demikian siklus
tersebut terjadi berulang-ulang sehingga terjadi proses pemompaan dari sumber air ke
tempat yang lebih tinggi dari sumber air tersebut.
Proses itu terjadi berulang sehingga terbentuk semacam siklus dan pompa bisa
bekerja tanpa perlu tambahan tenaga dari luar. Air mengalir dari suatu sumber atau
sebuah tangki air melalui pipa pemasukan dan keluar melalui katup limbah. Aliran air
yang melalui katup limbah bergerak cukup cepat, maka tekanan dinamik yang
merupakan gaya ke atas mendorong katup limbah sehingga tertutup secara tiba-tiba
sambil menghentikan aliran air dalam pipa pemasukan. Aliran air yang terhenti
mengakibatkan tekanan tinggi terjadi seketika dalam ram.
Jika tekanan cukup besar akan mengatasi tekanan dalam ruang udara pada katup
pengantar dan dengan demikian membiarkan air mengalir ke dalam ruang udara dan
seterusnya ke tangki penampungan. Gelombang tekanan (hammer) dalam ram sebagian
dikurangi dengan lolosnya air ke dalam ruang udara dan denyut tekanan melompat
kembali ke pipa pemasukan yang mengakibatkan hisapan di badan ram. Hal ini
menyebabkan katup pengantar menutup kembali dan menghalangi mengalirnya air
kembali ke dalam ram. Katup limbah turun atau terbuka dan air dari sumber kembali
mengalir melalui pipa pemasukan. Kemudian siklus itu akan berulang lagi secara
otomatis.
Manfaat pompa hidram yang paling signifikan adalah efisiensi biaya untuk membeli
energi seperti listrik atau BBM. Dengan berfungsinya pompa hidram maka lahan-lahan
yang dulunya tidak terjangkau irigasi dapat dipergunakan untuk budidaya tanaman. Da-
pat pula dipergunakan sebagai penyuplai air kebutuhan industri dan rumah tangga
termasuk air minum dengan menggunakan filtrasi. Usaha perikanan dan peternakan
juga akan sangat terbantu dengan adanya aliran air. Dengan sedikit memodifikasi,
aliran air dalam pompa hidram juga dapat berfungsi menggerakkan turbin generator.
Dalam tataran yang lebih makro, dengan semakin banyak pompa hidram
dioperasikan, dapat mengurangi resiko banjir. Kemudian dengan semakin meratanya
penggunaan air, maka tanaman keras di perbukitan akan lebih mudah tumbuh, ini
berarti konservasi lahan dan air tanah juga semakin terjaga, ditambah dengan manfaat
berkurangnya tanah longsor dan erosi di perbukitan yang semakin rimbun tanaman
keras.
Kelebihan Pompa Hidram
Kelebihan Pompa Hidram
tidak membutuhkan sumber tenaga tambahan
biaya operasional murah
hanya ada dua komponen yang bergerak sehingga tingkat keausan rendah (usia
pakai lebih lama)
perawatan sederhana dan dapat dibuat oleh bengkel sederhana.

DAFTAR PUSTAKA

Crowley, C.A. (August 1937). Hydraulic Rams Furnish Water Supply To Country
Homes. Popular Mechanics: 306-311.
Crowley, C.A. (September 1937). “Hydraulic rams furnish water supply to country
homes”. Popular Mechanics: 437-477.
Hanum Uratmi dkk, tim penyusun. 2009. Fisika untuk SMA XI-A . Jawa Timur :
Sagufindo Kinarya.
Hanum Uratmi dkk, tim penyusun. 2009. Fisika untuk SMA XI-B . Jawa timur :
Sagufindo Kinarya.
I Gede Astra Gunawan. 2012. Peningkatan Akses Air Untuk Masyarakat di Daerah
Terpencil Dengan Teknologi Pompa Hidrolik Ram (HidRam Pump). Jogyakarta :
Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta
Leonardo, El. 2002. Design and Construction of a Hydraulic Ram Pump.Universitas
of Nigeria. Nigeria.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima.
Malang : Universitas Negeri Malang.
Widarto, L. & FX. Sudarto C. Ph. (2000). Teknologi Tepat Guna: Membuat Pompa
Hidram. Kanisius. Yogyakarta.
Iversen, H.W. 1975. An Analysis of The Hydraulic Ram. Journal of Fluids
Engineering: 191-196.
Hydraulic Ram: Fixing & Working. Spons’ Workshop Receipts. vol II. London:
Spon. 1921. pp. 457-465
http://id.wikipedia.org/wiki/Pompa_hidram
http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli
http://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenis
http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositas
http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli
http://teknikpraktis-teknik.blogspot.com/2009/03/prinsip-kerja-pompa-hidram-
hirdolic-rum.html
http://mulyantogoblog.wordpress.com/2010/07/27/membuat-pompa-hydram-
hidraulic-ram-pump/
http://www.slideshare.net/khatulistiwa/membuat-pompa-hidram
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34411/4/Chapter%20II.pdf
http://aya-snura.blogspot.com/2012/01/aliran-fluida-dalam-pipa.html
http://www.pustakafisika.com/2013/02/fluida-bergerak-persamaan-kontinuitas.html
http://id.scribd.com/doc/119255023/Sensor-Aliran-Fluida

Anda mungkin juga menyukai