Disusun
Oleh
Ulli Purbayanti
Tif – Alih Jenjang
2015062020
Makalah yang ditulis ini adalah sebuah pembelajaran untuk memahami, menganalisa
dan mendalami proses perkembangan politik diindonesia, mengingat maraknya partai politik
diindonesia ini mulai dari Era Orde lama Hingga Era Demokrasi seperti pada saat ini,
makalah ini juga diharapkan bisa dimanfaatkan oleh pembaca sebagai pembelajaran tentang
perkembangan politik diIndonesia ini. Karena faktanya banyak Warga negara Indonesia yang
mengaku dirinya WNI tetapi tidak tahu sejarah peradaban Indonesia terutama dibidang
Dengan makalah ini makalah memberikan kesempatan kepada pembaca untuk bisa
memahami dan mendalami proses perkembangan polik diIndonesia dan bisa mengaplikasikan
Melalui kata pengantar ini, Penulis Berterima kasih kepada Bpk Husni (Dosen
Pengantar Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Jurusan Komunikasi D) atas perintahnya untuk menyusun tugas Politik dengan tema
HALAMA JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... i
BAB II
A. Perkembangan Politik Badan Eksekutif
a. Orde Baru................................................................................................. 1
b. Masa Reformasi....................................................................................... 1
B. Perkembangan politik Badan Legislatif
a. Volkraad........................................................................................................ 2
b. Komite Nasional Indonesia Pusat............................................................... 2
c. Badan Legislatif Republik Indonesia Serikat............................................ 2
d. Badan Legislatif Sementara........................................................................ 2
e. Badan Legislatif Hasil Pemilu 1955........................................................... 3
f. Badan Legislatif Pemilu berlandaskan UUD 1945 (DPR Peralihan) ...... 3
g. Badan Legislatif Gotong Royong Demokrasi Terpilih.............................. 3
h. Badan Legislatif Gotong Royong Demokrasi Pancasila............................3
i. Badan Legislatif Hasil Pemilu 1971-1977...................................................3
j. Badan Legislatif Hasil Pemilu 1977-1997...................................................3
k. Badan Legislatif Masa Reformasi Hasil Pemilu 1999 dan 2004............. 3
Latar Belakang
Dimamika perkembangan politik diindonesia berkembang melalui yurispudensi mulai
dari orde baru hingga saat ini, Indonesia adalah Negara yang menganut trias politika yang
badan petinggi Negara yang dikembangkan secara yudikatif, badan-badan tersebut yaitu
Badan Eksekutif yang terdiri dari presiden serta wakil presiden, mentri-mentri, perdana
mentri dan kabinet, Badan Legislatif yang dijalankan presiden bersama-sama dengan Dewan
Perwakilan Rakyat, dam Majlis Permusyawaratan Rakyat dan Badan Yudikatif yang
demokratis dan perkembangan politik diindonesia pada masa-masa orde baru menunjukan
peranan presiden soeharto yang semakin dominan sedangkan praktik-praktik yang tidak
perundangan.
dinggap paling wajar. Oleh karena itu, ketika pemilihan umum tahun 1971 mengikutsertakan
partai politik dan golongan fungsional. Pada tahun 1973 juga presiden Soeharto mengajak
partai politik dan sekber golkar untuk menfungsikan diri sebagai golongan spiritual, golongan
Badan Yudikatif sebenarnya lebih bersifat teknis yuridis dan termasuk bidang ilmu
hokum daripada bidang ilmu politik. Namun kekuasaan badan yudikatif hubungannya erat
dengan kekuasaan badan legislative dan eksekutuf serta dengan hak dan kewajiban individu.
BAB II
PEMBAHASAN
Badan eksekutif Negara yang terdiri atas Presiden dan wakil presiden adalah sebagai
bagian eksekutif yang tak dapat diganggu gugat, kemudian mentri-mentri yang dipimpin oleh
seorang perdana menteri dan yang bekerja atas dasar asas tanggungjawab mentri. Dan kabinet
a. Orde Baru
peranan presiden Soeharto yang semakin dominan. Situasi politik Indonesia memberikan
kesempatan yang besar bagi presiden soeharto untuk berperan sebagai presiden yang
dominant. Kedudukan dominant yang berhasil diduduki oleh soeharto menyebabkan tidak
ada satupun diantara elite politik nasional yang dapat dianggap sebagai calon pengganti
presiden Soeharto.
Ketika menjelang berakhirnya Orde Baru pada tahun 1998, penyelewengan kekuasaan
yang dipimpin oleh soeharto semakin hebat bahkan kebebasan berbicara terutama yang
menyinggung presiden soeharto dan keluarganya tidak diperbolehkan sama sekali persaingan
politik antar dua partai politik dan golkar menghilang, peranan ABRI yang semakin besar
seiring dengan meluasnya dwifungsi ABRI dan timbulnya anggota-anggota keluarga soeharto
b. Masa Reformasi
Setelah masa orde baru berakhir, munculah masa sesudah orde baru yaitu Orde
UU poliitik baru dan bersifat lebih demokrasi dikeluarkan pada awal 1999 dan UU
tentang pemerintah daerah yang lebih demokratis dikeluarkan pada pertengahan tahun yang
sama, UU politik baru menghasilka PEMILU 1999 yang dianggap sebagai pemilu yang
Dalam jabatannya sebagai Presiden, presiden tidak bias diberhentikan oleh DPR
karena masalah-masalah Politik. Sebagaimana yang dijelaskan dari Hasil Amandemen UUD
1945 yang menegaskan bahwa presiden didalam system presidensial yang demokrasi. Ia tidak
bias diberhentikan oleh DPR karena masalah-masalah politik, sebaliknya, presiden tidak
Badan legislatif yang meliputi DPR dan MPR mencerminkan salah satu fungsi badan
yaitu membuat Undang-undang. Tidak semua badan legislative mempunyai wewenang utuk
yang menerangkan bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat, maka badan legislative menjadi
badan yang berhak menyelenggarakan kedaulatan itu dengan jalan menentukan kebijakan
Didalam Badan legislative, ada Dua kategori masalah perwakilan yaitu perwakilan
menjadi trustee, dan perannya sebagai pengemban “mandate” dan mempunya konsep bahwa
seorang atau suatu kelompok mempunyai kemampuan dan kewajiban untuk bicara dan
badan ini mewakili rakyat melalui partai politik. Sekalipun asas perwakilan politik telah
menjadi sangat umum, tetapi ada beberapa kalangan yang merasa bahwa partai politik dan
kepentingan dan kekuatan lain yang ada didalam masyarakat terutama dibidang ekonomi.
a. Volksraad
Volksraad adalah badan legislative yang diketuai oleh seorang belanda dan
sangat terbatas ketika awalmula beririnya, namun seiring berkembangnya zaman ada prinsip
Komisi Nasional Indonesia Pusat (KNIP) merupakn badan pembantu presiden yang
pembetukannya didasarkan pada keputusan sidang PPKI pada tanggal 18 Agurtus 1945.
KNIP merupan pengembangan dari Komite Nasional Indonesia (KNI) yang dilantik oleh
Sebagai badan perwakilan, KNIP mempunya hak dan kewajiban Adapun hak dan
Badan legislative Republika Indonesia Serikat terdiri dari dua majlis yaitu Senat dan
Badan Legislatif. Badan Legislatif ini berpusat di Yogyakarta, dan dalam badan legislatif
Republika Indonesia Serikat menerangkan bahwa DPR mempunyai hak Budget, Inisiatif, dan
pemerintah, hak-hak lainnya yang dimiliki adalah hak bertanya, hak interpelasi, dan hak
Badan legislative Sementara mempunyai hak legislative seperti hak Budget, hak
Amandemen, hak Inesiatif, dan hak control seperti bertanya, interpelasi,angket dan mosi.
Badan legislative Hasil Pemilu 1955 memiliki wewenang dan control yang sama
dengan DPR-sementara. Namun dalam masa DPR ini diajukan 145 Rancangan Undang-
undang dan 113 diantaranya disetujuai menjadi undang-undang, diusulkan 8 Mosi dan 2
Dengan berlakunya kembali UUD 1945, maka badan legislative bekerja dalam rangka
yang sempit, dalam arti bahwa hak-haknya kurang terperinci dalam UUD 1945 jika
Wewenang badan legislative menurut UUD 1945 mencakup ketetapan bahwa tiap
undang-undang memerlukan persetujuan DPR. DPR mempunyai hak Inesiatif, hak untuk
pemerintahan yang lain, akan tetapi badan ini bekerja dalam suasana dimana DPR
ditonjolkan peranannya sebagai pembantu pemerintah, yang tercermin dalam istilah gotong
royong.
memakai hak inisiatifnya untuk mengajukan rencana Undang-undang. Selain itu DPR-GR
Dalam terbentuknya badan ini, suasana Indonesia dikala itu ialah prosen penegakan
orde baru sesudah terdinya G 30 S/PKI yang berakibat perubahan yang dialami oleh DPR-GR
Didalam badan ini mngusahakan agar tata kerja DPR-GR lebih sesuai dengan
diselenggarakan pada tanggal 3 Juli 1971 berdasarkan UU no 15 tahun 1969. sesuai dengan
ketentuan UUD 1945, DPR-RI ini disamping bersama-sama pemerintah bertugas membentuk
keputusan, system musyawarah masih tetap diutamakan (tanpa campur tangan presiden) dan
baru apabila tidak mungkin maka keputusan siambil berdasarkan suara terbanyak.
diindonesia. Presiden soeharto pada tahun 1973 mengajak partai politik dan sekber
golkaryang bertarung pada pemilu 1971, untuk memfungsikan diri atas dasar golongan
Pada periode 1999 dan 2004 merupakan DPR pertama yang terpilih dalam masa
reformasi. Pemilu ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu mengubah undang-undang tentang
partai politik, UU pemilihan Umum, UU tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan
DPR hasil pemilu 1999 berhasil melakukan amandemen terhadap UUD 1945,
meskipun hasil amandemen tersebut masih belum ideal, namun ada beberapa perubahan
terjadi.
Salah satu perubahan tersebut adalah lahirnya Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
lahirnya sistem pemilihan presiden secara langsung, dan lahirnya Mahkamah Konsitusi
Dalam sistem hukum yang berlaku diindonesia, khususnya sistem hukum perdata.
Asas kebebasan badan yudikatif dikenal diindonesia. Akan tetapi dalam masa Demokrasi
Kekuasaan yudikatif sebenarnya lebih bersifat teknis yuridis dan termasuk bidang
ilmu hukum daripada bidang ilmu politik . khususnya untuk cabang kekuasaan yudikatif,
prinsip yang tetap dipegang ialah bahwa dalam tiap negara hukum badan yudikatif haruslah
administrasi, perlindungan yang utama terhadap indivudu tergantung pada badan kehakiman
yang tegas, bebas, berani, dan dihormati. Badan yudikatif yang bebas adalah syarat mutlak
dalam suatu masyarakat yang bebas dibawah rule of law. Kebebasan tersebut meliputi
kebebasan dari campur tangan badan eksekutif, legislatif, ataupum masyarakat umum.
Partai politik diIndonesia merupakan bagian dari kehidupan politik selama kurang
lebih seratus tahun. Partai politik telah muncul jauh sebelum peradaban dieropa sebagai
sarana partisipasi bagi beberapa kelompok masyarakat, yang kemuadian meluas menjadi
partai tidak asing dalam sejarah Indonesia. Perkembangan politik diIndonesia melalui dan
mengikuti perkembangan zaman yaitu pada Zaman kolonial, zaman pendudukan jepang,
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Indonesia sudah mengenal partai politik dari zaman kolonial yaitu pada tahun 1918,
politiknya melalulai Badan-badan petinggi negar yaitu Badan Eksekutif yang meliputi
Presiden, mentri-mentri dan kabinet. Kemudian badan legislatif yang meliputi MPR dan
Daftar Pustaka
Budiardjo, miriam. Prof, 2010. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama