Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
com
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PENYAKIT
“CHOLESTASIS”
OLEH:
2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 1/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
B. Etiologi/Penyebab
Penyebab cholestasis dibagi menjadi 2 bagian: intrahepatic cholestasis dan
ekstrahepatic cholestasis.
1) Pada intrahepatic cholestasis terjadi akibat gangguan pada sel hati yang terjadi
akibat: infeksi bakteri yang menimbulkan abses pada hati, biliary cirrhosis
primer, virus hepatitis, lymphoma, cholangitis sclerosing primer, infeksi tbc
atau sepsis, obat-obatan yang menginduksi cholestasis.
2) Pada extrahepatic cholestasis, disebabkan oleh tumor saluran empedu, cista,
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 2/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
D. Patofisiologi
Empedu adalah cairan yang disekresi hati berwarna hijau kekuningan
merupakan kombinasi produksi dari hepatosit dan kolangiosit. Empedu
mengandung asam empedu, kolesterol, phospholipid, toksin yang terdetoksifikasi,
elektrolit, protein, dan bilirubin terkonyugasi. Kolesterol dan asam empedu
merupakan bagian terbesar dari empedu sedang bilirubin terkonyugasi merupakan
bagian kecil. Bagian utama dari aliran empedu adalah sirkulasi enterohepatik dari
asam empedu. Hepatosit adalah sel epetelial dimana permukaan basolateralnya
berhubungan dengan darah portal sedang permukaan apikal (kanalikuler) berbatasan
dengan empedu. Hepatosit adalah epitel terpolarisasi berfungsi sebagai filter dan
pompa bioaktif memisahkan racun dari darah dengan cara metabolisme dan
detoksifikasi intraseluler, mengeluarkan hasil proses tersebut kedalam
empedu.Salah satu contoh adalah penanganan dan detoksifikasi dari bilirubin tidak
terkonyugasi (bilirubin indirek).
Bilirubin tidak terkonyugasi yang larut dalam lemak diambil dari darah
oleh transporter pada membran basolateral, dikonyugasi intraseluler oleh enzim
UDPGTa yang mengandung P450 menjadi bilirubin terkonyugasi yang larut air
dan dikeluarkan kedalam empedu oleh transporter mrp2. mrp2 merupakan bagian
yang bertanggungjawab terhadap aliran bebas asam empedu. Walaupun asam
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 3/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
empedu dikeluarkan dari hepatosit kedalam empedu oleh transporter lain, yaitu
pompa aktif asam empedu. Pada keadaan dimana aliran asam empedu menurun,
sekresi dari bilirubin terkonyugasi juga terganggu menyebabkan hiperbilirubinemia
terkonyugasi. Proses yang terjadi di hati seperti inflamasi, obstruksi, gangguan
metabolik, dan iskemia menimbulkan gangguan pada transporter hepatobilier
menyebabkan penurunan aliran empedu dan hiperbilirubinemi terkonjugasi (Areif,
2010)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 4/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
5. Steatore
6. Hipoprotrombinemia
2. Akumulasi empedu dalam darah
1. Ikterus
2. Gatal-gatal
3. Hiperkolesterolemia
3. Kerusakan sel hepar karena menumpuknya komponen empedu
a. Anatomis
- Akumulasi pigmen
- Reaksi peradangan dan nekrosis
b. Fungsional
- Gangguan ekskresi (alkali fosfatase dan gama glutamil
transpeptidase meningkat)
- Transaminase serum meningkat (ringan)
- Gangguan ekskresi sulfobromoftalein
- Asam empedu dalam serum meningkat
F. Pemeriksaan Penunjang
Secara garis besar, pemeriksaan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu
pemeriksaan :
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan Rutin
Pada setiap kasus cholestasis harus dilakukan pemeriksaan kadar
komponen bilirubin untuk membedakannya dari hiper-bilirubinemia fisiologis.
Selain itu dilakukan pemeriksaan darah tepi lengkap, uji fungsi hati, dan gamma-
GT. Kadar bilirubin direct < 4mg/dl tidak sesuai dengan obstruksi total.
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 5/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
2. Pencitraan
a. Pemeriksaan ultrasonografi
b. Sintigrafi hati
c. Pemeriksaan kolangiografi
G. Penatalaksanaan
1. Terapi medikamentosa yang bertujuan untuk :
a. Memperbaiki aliran bahan-bahan yang dihasilkan oleh hati terutama asam
empedu (asam litokolat), dengan memberikan ½ Fenobarbital 5
mg/kg/BB/hari dibagi 2 dosis per oral. Fenobarbital akan merangsang enzim
glukuronil transferase (untuk mengubah bilirubin indirect menjadi bilirubin
direct); enzim sitokrom P-450 (untuk oksigenisasi toksin), enzim
Kolestiramin 1 gr/kg/BB/hari dibagi 6 dosis atau sesuai jadwal pemberian
susu. Kolestiramin memotong siklus enterohepatik asam empedu sekunder.
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 6/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
A. Pengkajian
Pengkajian adalah komponen kunci dan pondasi proses keperawatan,
pengkajian terbagi dalam tiga tahap yaitu, pengumpulan data, analisa data dan
diagnosa keperawatan. (H. Lismidar, 1990. Hal 1)
a. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data ada urutan – urutan kegiatan yang dilakukan yaitu :
1) Identitas klien
Cholestasis merupakan batu pada kandung empedu yang banyak terjadi
pada individu yang berusia di atas 40 tahun dan semakin meningkat
pada usia 75 tahun. Dan wanita mempunyai resiko 3 kali lipat untuk
terkena cholestasis dibandingkan dengan pria.
2) Alasan Masuk RS
a. Keluhan Utama
Merupakan keluhan yang paling utama yang dirasakan
oleh klien saat pengkajian. Biasanya keluhan utama yang klien
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 7/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 8/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 9/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 10/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis: obstruksi/spasme duktus, proses
inflamasi, iskemia jaringan/nekrosis.
2. Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah, distensi, dan
hipermotilitas gaster.
3. Risiko tinggi perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan dengan
memaksa diri atau pembatasan berat badan sesuai aturan; mual/muntah.
Kriteria Hasil :
Perencanaan keperawatan yang dibuat untuk klien nyeri diharapkan
berorientasi untuk memenuhi hal-hal berikut:
1. Klien melaporkan adanya penurunan rasa nyeri.
2. Klien melaporkan adanya peningkatan rasa nyaman.
3. Klien mampu mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki.
4. Klien mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab nyeri.
5. Klien mampu menggunakan terapi yang diberikan untuk mengurangi rasa
nyeri saat dirumah.
Intervensi Rasional
1. Observasi dan catat lokasi, beratnya 1. Membantu membedakan penyebab
(skala 0-10) dan karakter nyeri nyeri dan memberikan informasi
(menetap, hilang timbul, kolik). tentang kemajuan/perbaikan
penyakit, terjadinya komplikasi, dan
keefektifan intervensi.
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 11/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
2. Atur posisi klien senyaman mungkin 2. Meningkatkan istirahat, memusatkan
kembali perhatian, dapat
meningkatkan koping. Tirah baring
2. Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah, distensi, dan
hipermotilitas gaster.
Tujuan dan Kriteria Hasil (NIC) :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….. defisit volume cairan
teratasi dengan kriteria hasil:
1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal,
2. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
3. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran
mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
4. Orientasi terhadap waktu dan tempat baik
5. Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal
6. Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal
Intervensi Rasional
1. Pertahankan masukan dan haluaran 1. Memberikan informasi tentang status
akurat, perhatikan haluaran kurang cairan/volume sirkulasi dan
dari masukan, peningkatan berat jenis kebutuhan penggantian.
urine. Kaji membrane mukosa/kulit,
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 12/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
3. Risiko tinggi perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan dengan
memaksa diri atau pembatasan berat badan sesuai aturan; mual/muntah.
Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) :
3. Hematokrit
4. Hemoglobin
5. Total iron binding capacity
6. Jumlah limfosit
Intervensi Rasional
1. Kaji distensi abdomen, sering 1. Tanda non-verbal ketidaknyamanan
bertahak, berhati-hati, menolak berhubungan dengan gangguan
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 13/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
4. Kolaborasi : Konsul dengan ahli 4. Berguna dalam membuat kebutuhan
diet/tim pendukung nutrisi sesuai nutrisi individual melalui rute yang
indikasi. paling tepat.
5. Tambahkan diet sesuai toleransi, 5. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan
biasanya rendah lemak, tinggi serat, meminimalkan rangsangan pada
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 14/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Sjamsul. 2010. Deteksi dini cholestasis neonatal . Divisi Hepatologi Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FK UNAIR/RSU Dr Soetomo, Surabaya.
C, Lilis C, LeMone. P. (1997). Fundamental of Nursing: The Art and Science of Nursing
Mansjoer A. et al, 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I, Ed.3. hal 510-512. Jakarta:
Media Aesculapius, FKUI.
Perry, A.G. & Potter, P.A. (1994). Clinical Nursing Skills & techniques (third edition). St.
Louis: Mosby-Year Book.aylor
Potter, P.A. & Perry, A.G. (1996). Fundamentals of Nursing: Concept, Process & Practice.
(third edition). St. Louis: Mosby-Year Book
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 15/16
5/19/2018 LAPORANPENDAHULUANCHOLESTASIS-slidepdf.com
( ) ( )
NIP : NIM :
MENGETAHUI
PEMBIMBING AKADEMIK
( )
NIP :
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-cholestasis 16/16