Bab Iii
Bab Iii
sasaran untuk mendapatkan suatu data ataupun solusi dan jawaban yang sesuai.
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan pengertian diatas, yang menjadi objek penelitian dalam
penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Dalam bahasa
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, sedangkan
variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
penelitian ini yaitu harga, pendapatan, kualitas produk. Variabel dependen dalam
penelitian ini yaitu jumlah pembelian konsumen pakaian bekas di Pasar Gedebage
Kota Bandung.
37
38
Pendapat diatas menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk menentukan
populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli pakaian
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar
representative (mewakili).”
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti, sehingga untuk
dari penelitian ini tidak diketahui pasti dan dengan menggunakan metode
Purposive Sampling.
sebagai berikut:
pertimbangan tertentu.”
Sampling adalah:
sampel data yang dipilih memenuhi kriteria untuk diuji. Selain itu, penulis
tidak hanya dilakukan diarea populasi tetapi dilakukan ditempat lain seperti
contoh dikampus ataupun diarea umum lainnya, dengan kriteria sebagai berikut:
500.
30.
40
sampel = 10 x 5 = 50.
“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid
dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu
pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengatasi masalah.”
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
sebagai berikut:
dengan objek penelitian dimana pada studi ini dilakukan observasi dengan
diteliti.
pakaian bekas.
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang mencakup didalam judul
yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent variable)
adalah harga.
adalah pendapatan.
jumlah pembelian.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
“Skala likert adalah skala dimana sub variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut
46
berikut:
Tabel 3.2
Setuju
1 2 3 4 5
Dalam melakukan penelitian ini data yang didapatkan yaitu berupa data
ordinal yang bersumber dari kuesioner. Maka peneliti harus mengubah data
ordinal menjadi data interval. Menurut Acep Edison (2016:30) data ordinal harus
1. Angket yang telah diisi oleh responden diberi penomeran sesuai dengan
3. Setelah semua rekap data angket masuk ke dalam data ordinal, maka
diketahui bahwa data ordinal tidak bisa dianalisis melalui analisis faktor
(MSI). Kegunaan dari pada metode ini adalah untuk mengubah data dari
Suksesif Interval, data ordinal yang diolah secara teratur dengan langkah –
jawaban yang sama untuk setiap skor dari setiap item pertanyaan.
48
skor responden.
d. Mencari nilai Z.
f. Menghitung nilai skala (scale value) untuk setiap skor dengan rumus:
digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas.
49
Tabel 3.3
Kriteria Persentase Tanggapan Responden
sebagai berikut:
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
r𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋 2 )} {𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌 2 )}
Keterangan:
N = Jumlah sampel
X = Skor butir
membandingkan rhitung dengan nilai rtabel. Jika rhitung > rtabel atau sig < ∝= 0,05
maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk menguji valid
tidaknya alat ukur, biasanya syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat
adalah jika r = 0,30. Maka jika korelasi skor total ≤ 0,30 maka pernyataan tersebut
Tabel 3.4
Criteria Validity
Good 0,50
Acceptable 0,30
Marginal 0,20
Poor 0,10
Untuk menguji reliabilitas atau keandalan alat ukur atau instrumen dalam
berikut:
k b
2
k 1 1 2
t
r=
Keterangan:
r = Reliabilitas instrumen
2
b = Jumlah varians butir
t2 = Varians total
52
Tabel 3.5
Kriteria Reliability
Good 0,80
Acceptable 0,70
Marginal 0,60
Poor 0,50
melakukan uji asumsi klasik. Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data
yang diolah adalah sah (tidak terdapat penyimpangan) serta distribusi normal,
maka data tersebut akan diisi melalui uji asumsi klasik, yaitu:
melakukan pengujian terhadap data yang digunakan dalam analisis regresi pada
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Oleh karena itu, uji normalitas adalah salah satu
regresi yang baik adalah distribusi data normal. Dasar pengambilan keputusan
a. Jika signifikan > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
normal.
Salah satu cara untuk melihat normalitas data dalam penelitian ini yaitu
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
atau tidak. Model korelasi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
54
variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi maka variabel ini tidak
ontogonal. Variabel ontogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi sesama
menguji apakah dalam model regresi terjadi tidaksamaan varians dari residual
Scatterplots bahwa pola residual menyebar dan terpencar tidak membentuk pola
Dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji Scatterplot. Ada atau
pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SDRESID dan ZPRED dimana sumbu
Y adalah Y yang diprediksi dan sumbu X adalah residual. Jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang telah diuraikan tersebut diatas dan
55
heteroskedastisitas.
Asumsi penting dari model regresi linier adalah bahwa kesalahan yang
masuk kedalam fungsi regresi, populasi adalah tidak berkorelasi. Jika asumsi ini
terhadap gejala ini dilakukan dengan test Durbin Waston (Alhusin, 2003:87).
1. Angka D-W antara 0,5 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif.
2. Angka D-W antara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi
positif.
didalam penelitian ini, analisis statistik yang digunakan adalah regresi liniear
berganda.
menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatory) terhadap satu
56
variabel dependen (Ghozali, 2011). Model regresi berganda dalam pernyataan ini
Keterangan:
Y = jumlah pembelian
α = konstanta
X1 = variabel harga
X2 = variabel pendapatan
e = variabel pengganggu
untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel dan juga untuk dapat
mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel tersebut dengan hasil yang
sifatnya kuantitatif. Kekuatan hubungan antara dua variabel yang dimaksud disini
adalah apakah hubungan tersebut erat, lemah, ataupun tidak erat sedangkan
57
linear negatif.
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah data
a. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat kuat
dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1
atau sebaliknya.
Tabel 3.6
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin tinggi nilai koefisien
KD = r2 x 100%
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian
diberikan baru didasarkan pada teori yang revelan, belum didasarkan fakta-fakta
1. Jika signifikansi > 0,05 (5%), maka hipotesis ditolak (koefisien regresi
tidak signifikan)
2. Jika signifikansi < 0,05 (5%), maka hipotesis tidak dapat ditolak
atau 0,05 karena dinilai cukup untuk menguji hubungan antara variabel-variabel
yang diuji atau menunjukan bahwa korelasi antara kedua variabel cukup nyata.