11.1 Reklamasi
Dengan adanya proyek pertambangan bahan galian Batunapal ini akan
mengakibatkan suatu dampak baik langsung maupun tidak langsung ataupun
dampak positif dan negatif, terhadap lingkungan tersebut.
Dampak positif biasanya memperoleh nilai / manfaat dan sebaliknya
dampak negatif akan merugikan lingkungan tersebut. Dampak tersebut baik
pengaruh abiotik atau fisik (tanah, air dan udara), pengaruh biotik (flora dan
fauna) serta pengaruh ekonomi dan sosial budaya. Untuk mengatasi dampak
lingkungan tersebut terutama dampak negatif sebelumnya dilakukan analisis.
Rencana penutupan tambang didesain berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Peruntukan lahan bekas tambang
Evaluasi dampak penting pada tahap penutupan tambang
Diharapkan rencana kegiatan ini memberikan informasi khusus yang
berhubungan dengan pemanfaatan lahan pascatambang yang dapat diperhitungkan
baik terhadap persoalan peruntukan lahan pada pascatambang maupun terhadap
persoalan lingkungan.
Peraturan perundangan yang menjadi landasan hukum perencanaan
reklamasi lahan pascatambang adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang No. 04 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara.
2. PP No. 78 Tahun 2010 Reklamasi dan Pascatambang.
3. Kepmen ESDM RI No.1827 K/30/MEM/2018
11.1.1 Definisi Reklamasi Dan Pascatambang Berdasarkan Perundangan Yang
Berlaku
Reklamasi dan pascatambang memiliki berbagai definisi, tergantung pada
perundangan yang digunakan. Berikut definisi reklamasi dan pascatambang
163
berdasarkan peraturan perundangan yang digunakan oleh PT.
MARLAMADE MINERALS :
164
memulihkan fungsi lingkungan alam atau fungsi sosial menurut kondisi
lokal di seluruh wilayah pertambanga.”
2. Setelah Penambangan
PT. MARLAMADE MINERALS sebagai perusahaan yang berwawasan
lingkungan, membuat rencana tata guna lahan setelah penambangan. Melihat
kondisi over burden yang sedikit maka PT. MARLAMADE MINERALS
memutuskan untuk tidak menutup tapak bekas tambang, melainkan dibiarkan
sesuai bentuk akhir penambangannya. Adapun jenjang-jenjang yang ada akan di
tanami dengan pohon sengon. Pohon mangga dipilih sebab cara penanaman dan
perawatannya yang mudah.
165
MARLAMADE MINERALS peruntukkan untuk area penambangan beserta jalan
tambang. Status tanah pada PT. MARLAMADE MINERALS ialah tanah sewaan
dari pihak Desa Sidorejo tempat tambang beroperasi. Tanah tersebut sudah
melalui ganti rugi tanaman yang ada pada wilayah IUP dan perjanjian sewa tanah
sesuai peraturan yang berlaku. Setelah tambang berakhir tanah yang disewa oleh
pihak perusahaan akan dikembalikan kembali ke pihak desa untuk dijadikan lahan
yang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat setempat.
11.1.4. Program Reklamasi
Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha
pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan
dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya. Reklamasi
dapat diperuntukkan untuk penatagunaan lahan, alih fungsi bangunan pendukung
tambang ,revegetasi, penanganan air asam tambang, dan sosial, ekonomi, dan
budaya. Rencana reklamasi pada penambangan batugamping PT. MARLAMADE
MINERALS yang dilakukan adalah penatagunaan lahan, alih fungsi bangunan
pendukung tambang, revegetasi, pengendalian erosi, sedangkan penanganan air
asam tambang tidak dilakukan karena sifat batugamping yang tidak menimbulkan
reaksi kimia yang menghasilkan air asam tambang pada proses penambangan
maupun pengolahannya.
1. Penatagunaan Lahan
Proses penambangan merubah rona alam yang dulunya bukit kini menjadi
tebing dengan beberapa jenjang. Pada Kabupaten Gunungkidul terdapat 5 macam
jenis tanah, yaitu Mediteran, Litosol, Latosol, Grumosol, dan Rendzina. Rencana
reklamasi yang dilakukan PT. MARLAMADE MINERALS adalah dengan
menebar tanah pucuk yang ditempatkan pada bagian jenjang bekas penambangan.
Penebaran dilakukan dengan menggunakan dump truck dan bulldozer untuk
perataannya. Jalan tambang tetap dipertahankan agar dapat digunakan sebagai
jalan masuk menuju kawasan penanaman pohon jabon (Anthocephalus cadamba
Miq) dan pohon sengon (Albizia chinensis) (Lihat Tabel 11.1).
Tabel 11.1
Rekapitulasi perhitungan biaya penataan lahan per tahap
166
Program penataan Total Biaya
No. Tahun Luas (Ha) Keterangan
lahan (Rupiah)
Pengaturan
Rp.4.872.000 dilaksanakan
1. 1 lahan
Rp.1.683.500 pada tahun
penebaran
2020
tanah pucuk 2,18
2. Revegetasi
Pada bagian jenjang, hingga pit bottom dan sarana yang direklamasi PT.
MARLAMADE MINERALS melakukan reklamasi dengan revegetasi dan
tanaman yang dipilih adalah pohon jabon dan sengon. Dengan proses tanam dan
pemeliharaan yang mudah mendasari pemilihan pohon jabon dan sengon sebagai
167
tanaman revegetasi Penanaman bibit pohon akasia di lahan ini dimulai pada saat
area sudah tidak dilakukan penambangan.
Tabel 11.2
Rekapitulasi perhitungan biaya pembibitan per tahap
168
Tabel 11.3
Biaya Total Reklamasi
169
Tabel 11.4
Jaminan Reklamasi 5 Tahun
170
Tabel 11.5
Jadwal Reklamasi Tahun 2020-2024
171
11.2 Program Rencana Pascatambang
Program Pascatambang dilaksanakan bersamaan dengan reklamasi pada tahun
terakhir hingga tahun 2024. Program Pascatambang dibagi menjadi 3, yaitu program
Pascatambang sarana, prasarana Tambang dan Program Pascatambang tenaga kerja,
serta Program pemantauan pascatambang.
11.2.1 Sarana dan Prasarana
Sesuai dengan Permen ESDM No. 7 Tahun 2014 Pasal 12 Ayat 4 yang
mengatakan bahwa program reklamasi dapat dilakukan dengan revegetasi dan/atau
peruntukan lainnya,dengan demikian program pascatambang yang dilakukan untuk
sarana dan prasarana adalah dengan mengalih fungsikan fasilitas pengolahan menjadi
sesuatu yang berguna untuk masyarakat sekitar sehingga PT. MARLAMADE
MINERALS berencana membangun beberapa fasilitas sebagai berikut:
Tabel 11.8
Rencana Program Pascatambang
No. Sarana dan prasarana Sarana dan Prasarana setelah Pihak yang Luas Biaya Renovasi
sebelum Pascatambang Pascatambang mengelola (m2) (Rupiah)
172
Tempat Pengisian Bahan Rp.200.000
16 Bongkar Perusahaan 48
Bakar
Total Rp.16.000.000
11.2.2 Tenaga Kerja
Dengan berhentinya kegiatan produksi semua tenaga kerja disesuaikan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Para pekerja yang masih diperlukan di kegiatan
pascatambang, untuk tingkatan sarjana ialah kepala bagian dan sub bagian organisasi
pascatambang, staff organisasi pascatambang, sedangkan untuk tingkatan pendidikan
SMP – SMA ditempatkan pada bagian Pengelola daerah lahan bekas tambang. Untuk
tenaga kerja yang tidak lagi dibutuhkan perusahaan akan dilakukan PHK dan pekerja
yang memiliki kualitas baik akan direkomendasikan ke perusahaan lain untuk bekerja
kembali.
Tabel 11.9
Rencana Program Pascatambang Tenaga Kerja
No. Tingkat Jumlah Usia Biaya/bulan
Keterangan
Pendidikan (orang) (tahun) (Rupiah)
1. Sarjana 5 35 – 40 -Kepala Bagian dan
Sub. Bagian Rp.16.000.000
Organisasi
Pascatambang
20 31 – 34 -Staff Organisasi Rp.20.000.000
Pascatambang
7 22 – 30 -Rekomendasi ke -
perusahaan lain
19 – 30 PHK -
2. D3 2 19 – 30 Koperasi Rp.28.000.000
3 SMA 20 19 – 30 Masyarakat Rp.15.000.000
4. SMK 35 18 – 21 Pengelola kantin Rp.7.000.000
5. SMP 10 Pengelola gedung Rp. 7.200.000
olahraga
Total Rp.93.200.000
173
PT. MARLAMADE MINERALS mengadakan pemantauan lingkungan di
sekitar bekas area penambangan setiap tahunnya untuk mengetahui keadaan lingkungan
setelah penutupan tambang.
Pemantauan dilakukan terhadap beberapa hal antara lain :
1. Pemantauan terhadap bekas area penambangan
Pemantauan pasca penambangan dilakukan terhadap kualitas air, udara, serta tanah,
pemantauan terhadap kualitas air dilakukan setiap 4 bulan sekali, udara 3 bulan sekali,
sedangkan pemantauan tanah dilakukan 2 bulan sekali, dengan mengambil beberapa
sampel. Untuk pemantauan terhadap air di sekitar bekas area penambangan akan
diambil 3 sampel (termasuk di kolam bekas kolam pengendapan), untuk udara diambil 2
sampel, dan untuk tanah diambil 2 sampel. Biaya pemantauan kualitas air, udara, dan
tanah dapat dilihat di lampiran.
2. Pemantauan terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar.
Pemantauan dilakukan dengan mengamati keadaan masyarakat di sekitar bekas area
penambangan, apakah yang telah dilakukan perusahaan bermanfaat bagi mereka atau
tidak. Pemantauan juga dilakukan terhadap kesehatan mereka untuk mengantisipasi
adanya dampak negatif yang ditimbulkan akibat pekerjaan mereka di PT.
MARLAMADE MINERALS
Tabel 11.10
Rekapitulasi Biaya Pemantauan Per Tahun
174
lingkungan hidup sekitar tambang hingga karyawan PT. MARLAMADE MINERALS
yang nantinya akan di PHK.
11.2.4. Jaminan Pascatambang
Menurut Permen ESDM No. 7 Tahun 2014 Jaminan Reklamasi dan
Pascatambang adalah dana yang disediakan oleh Pemegang Izin Usaha Pertambangan
atau Izin Usaha Pertambangan Khusus sebagai jaminan untuk melakukan kegiatan
Reklamasi dan Pascatambang. Presentase biaya jaminan Pascatambang di atur dalam
Permen ESDM No. 18 Tahun 2008 (Tabel 11.19).
Tabel 11.11
Rincian Penempatan Jaminan Pascatambang
175
Tabel 11.12
Rincian Biaya Pascatambang
176
Tabel 11.13
Biaya Jaminan Rencana Pascatambang
Presentasi
Tahun Biaya Pasca tambang Total Pembayaran
Pemabayaran
2020 0,111 87.802.453
2021 0,333 263.407.359
2022 0,556 439.803.279
2023 -
2024 -
TOTAL Rp 791.013.091
Tabel 11.14
Jadwal Kegiatan Pascatambang
177
BAB XII
INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN
12.1 Investasi
Dalam industri mineral, yang dimaksud dengan biaya investasi adalah
modal awal (capital cost, capital investment) yang merupakan jumlah total dari
rupiah/dollar yang dibutuhkan untuk membuka sebuah endapan bahan galian
hingga berproduksi. Total biaya investasi terdiri dari dua komponen, yakni modal
tetap dan modal kerja.
178
Sumber pembiayaan dibutuhkan bagi keperluan seluruh investasi dan
modal kerja yang direncanakan diperoleh dari :
a. Modal sendiri
Modal mandiri adalah dana yang dimiliki dari pihak pendiri perusahaan
PT. Marlamade Minerals. Jumlah total modal mandiri yang disiapkan sebesar 60%
dari total investasi sebesar Rp. 144.980.386.307
b. Pinjaman
Sedangkan 40% dari total investasi merupakan pinjaman dari Bank
Mandiri sebesar Rp. Rp 96.653.590.872
Biaya operasi tetap terdiri dari biaya operasi variabel dan biaya operasi
tetap. Biaya operasi PT. Marlamade Minerals dalah sebesar Rp. 133.932.963.517
untuk tahun pertama dan untuk tahun - tahun selanjutnya dapat di lihat di
Lampiran L.20.
A. Biaya Tetap
Biaya tetap yang ada pada PT. Marlamade Minerals adalah:
179
- Bunga Pinjaman sebesar Rp. 9.423.725.110 pada tahun pertama dan
selengkapnya dapat dilihat di Lampiran L.20.
- Gaji Pegawai sebesar Rp. 9.566.124.000 setiap tahunnya dan meningkat
sebesar 4% setiap tahun.
- Biaya Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp. 1.324.250.000 setiap
tahunnya.
- Biaya Pemakaian Air sebesar Rp. 271.080.000 dan Telepon sebesar Rp.
1.006.236.000,00.
- Biaya Konsumsi sebesar Rp. 1.757.777.449
- Biaya Pengembangan Masyarakat sebesar Rp. 1.050.000.000
B. Biaya Variabel
Biaya variabel yang ada pada PT. Marlamade Minerals adalah:
12.4 Royalti
Biaya royalti sebesar 3% dari hasil produksi dari hasil penjualan batunapal
pertahun. Royalti dibayarkan setiap akhir tahun penjualan sesuai dengan produksi
180
yang dihasilkan pertahun. Untuk tahun pertama besarnya royalti adalah sebesar
Rp. 6.521.544.000 dan untuk tahun - tahun selanjutnya dapat dilihat di Lampiran
L.20.
Asumsi dasar yang digunakan dalam analisis BEP adalah sebagai berikut:
181
digunakan dan dihitung nilai equivalent pada saat ini dari aliran dana yang berupa
pendapatan dan pengeluaran diwaktu yang akan dating dari suatu rencana
investasi tertentu (Stermole, Franklin, J., 1990).
182