Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“KEBIASAAN MEMBACA”

Oleh

ARIYANTO BILI

2017132006
PROGRAM STUDI DIII FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN PERMATA
INDONESIA YOYAKARTA
2020

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................. 1

BAB 1 ............................................................................................................................ 3

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3

A. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3

B. Rumusan Masalah............................................................................................... 5

C. Tujuan ................................................................................................................. 5

BAB II ........................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6

A. Pengertian Membaca .......................................................................................... 6


B. Kemampuan Membaca ....................................................................................... 9

C. Kebiasaan membaca ......................................................................................... 10

D. Mengukur Kecepatan Membaca ....................................................................... 11

E. Kemampuan Mata ............................................................................................. 12

BAB III........................................................................................................................ 14

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 14

A. Kesimpulan....................................................................................................... 14

B. Saran ................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman global seperti sekarang ini, membaca adalah salah satu hal penting

dalam kehidupan manusia. Membaca dapat menambah wawasan seseorang berupa


informasi mengenai hal apapun. Sehingga, kini orang sependapat bahwa dengan

berkembangnya karier seseorang, tuntutan untuk membaca semakin besar, sementara

waktu yang tersedia sangat terbatas. Bahkan sekarang informasi itu sudah banyak

tersebar dimana-mana dan cara untuk mengakses informasi pun sudah sangat canggih.

Kita semua bisa memperoleh informasi dimana saja dan kapan saja serta dari sumber

apa saja. Informasi yang membanjir ini akan memperbudak kita apabila tidak terampil

menggunakannya.

Kemajuan suatu bangsa pun sangat dipengaruhi oleh kebiasaan membaca.

Banyak negara-negara maju yang dapat kita contoh dalam kebiasaan membacanya,

diantaranya : Jepang, Amerika, dan Eropa. Kebiasaan Jepang misalnya pada saat

menaiki transportasi umum itu sudah berbaris dengan tertib, lalu duduk atau berdiri,

dan disana suasana yang tergambar adalah hening tidak ada keributan, mereka sibuk

membaca baik itu surat kabar, majalah, buku, dan lain-lain. Tidak seperti di Indonesia

yang dalam transportasi umum itu hanya memainkan gadget (telepon genggam) untuk

sekadar mendengarkan musik. Membaca itu penting karena bangsa yang suka

membaca adalah bangsa yang maju. Orang-orang Amerika dan Jepang itu maju

karena pengetahuannya yang luas dan banyak membaca. Mereka tidak hanya

mendapat pengetahuan umum dan teknis saja tetapi juga cepat dalam menyelesaikan

masalah yang mereka hadapi.

Jadi, mulailah membaca dari sekarang dari mulai hal yang ringan seperti surat

kabar. Banyak manfaat yang akan kita dapatkan dari hasil membaca, diantaranya:

melatih otak, meringankan stres, dan lebih meningkatkan konsentrasi. Untuk dapat

mengejar ketertinggalan kita dalam membaca karena informasi yang sangat luas dan

begitu membanjiri, maka kita harus bisa dan mengetahui cara untuk dapat membaca

secara efktif dan efisien sesuai informasi yang kita perlukan.


B. Rumusan Masalah

Dalam pembuatan makalah “Kebiasaan Membaca” terdapat masalah-masalah

yang akan kita selesaikan. Masalah-masalah tersebut diantaranya:

1. apakah yang dimaksud dengan membaca?;

2. apakah yang dimaksud dengan kemampuan membaca?;

3. apakah yang dimaksud dengan kebiasaan membaca?;

4. bagaimanakah cara untuk mengukur kemampuan membaca?;

5. bagaimanakah peranan mata dalam membaca?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah ini adalah, sebagai

berikut:

1. mengetahui arti membaca

2. mengetahui arti dan maksud dari kemampuan membaca

3. mengetahui maksud dari kebiasaan membaca

4. mengetahui cara untuk mengukur kemampuan membaca

5. memahami peran mata dalam kegiatan membaca


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca

Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengertian membaca menurut para ahli.

1. Tampubolon (1993, ) mengemukakan bahwa membaca adalah kegiatan fisik

dan mental untuk menemukan makna dari tulisan karena dilakukan dengan

menggunakan anggota tubuh yaitu indera mata untuk melihat dan juga tangan

yang membantu terlaksananya membaca, serta hati dan otak yang bergerak

untuk memahami isi bacaan tersebut. Dalam kegiatan itulah semua berproses

untuk memahami lambang-lambang grafis yang terdapat dalam bacaan.

2. Tarigan (2013, 7) mengemukakan bahwa membaca merupakan suatu proses

yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan

penulis, pesan tersebut bisa berupa cara atau metode yang mengandung

makna bagi diri sendiri maupun orang lain. Makna yang terkandung bisa saja

makna yang tersurat atau tersirat. Maka dari itu, pembaca dituntut untuk

memahami secara universal dan menyeluruh.

Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa membaca adalah

kegiatan menganalisa yang dilakukan oleh fisik dan menginterpretasi oleh mental atau

jiwa dalam menafsirkan atau mencoba memahami isi bacaan yang dilakukan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam

media tulisan.
Membaca termasuk dalam kemampuan bahasa pokok. Membaca juga mempunyai

tingkat yang berbeda-beda yaitu, tingkat permulaan dan tingkat lanjut. Pada tingkat

membaca permulaan, proses pengubahan inilah yang terutama dibina dan dikuasai,

dan ini terutama dilakukan pada masa anak-anak, khususnya pada tahun permulaan

disekolah. Pengertian pengubahan di sini juga mencakup pengenalan huruf-huruf

sebagai lambang bunyi-bunyi bahasa. Setelah pengubahan itu dikuasai, barulah

penekanan diberikan pada pemahaman isi bacaan. Membaca untuk pemahaman

dimaksud ini umumnya disebut membaca lanjut.

Membaca lanjut pada dasarnya adalah proses kognitif. Walaupun pada taraf

penerimaan lambang-lambang tulisan diperlukan kemampuan-kemampuan motoris

berupa gerakan-gerakan mata, kebanyakan dari kegiatan-kegiatan dalam membaca

pada tingkatan ini adalah kegiatan-kegiatan pikiran atau penalaran termasuk ingatan.

Dengan kegiatan-kegiatan penalaran dimaksud ini pembaca berusaha menemukan dan

memahami informasi yang dikomunikasikan oleh pengarang melalui karangan

bersangkutan. Dalam proses memahami informasi dimaksud, pembaca juga

mempelajari cara-cara pengarang menyajikan pikiran-pikirannya. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa dalam membaca lanjut, pembaca dapat memperoleh dua jenis

pengetahuan, yaitu, informasi-informasi baru dari bacaan dan cara-cara penyajian

pikiran dalam karangan. Jadi, selain memperkaya pengetahuan, membaca lanjut juga

dapat meningkatkan daya nalar.

Membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang dapat berkembang menjadi suatu

kebiasaan. Membentuk kebiasaan membaca juga memerlukan waktu yang relatif

lama. Dalam usaha pembentukan kebiasaan membaca, dua aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu, minat (perpaduan antara keinginan, kemauan, dan motivasi) dan

keterampilan membaca, yaitu keterampilan mata dan penguasaan teknik-teknik

membaca.

Jadi, kebiasaan membaca itu adalah kegiatan membaca yang sudah mendarah

daging pada diri seseorang. Yang perlu dicapai ialah kebiasaan membaca yang

efisien, yaitu, kebiasaan membaca yang disertakan minat yang baik dan keterampilan

membaca yang efisien telah sama-sama berkembang dengan maksimal.

Setelah mengetahui kebiasaan membaca, ada baiknya mengetahui kebiasaan yang

buruk dalam membaca untuk menghindari kesalahan-kesalahan pada saat membaca.

Adapun kebiasaan buruk dalam membaca, adalah:

1. vokalisasi (membaca bersuara);

2. menggerakkan bibir untuk melafalkan kata yang dibaca;

3. gerak kepala (menggerakan kepala dari kiri ke kanan);

4. menunjuk jari;

5. regresi (pengulangan);

6. subvokalisasi (melafalkan dalam batin);

7. tidak konsentrasi terhadap bacaan; dan

8. insidental.

Itulah hal-hal yang harus dihindari pada saat membaca supaya membaca yang

kita lakukan menjadi efektif dan efisien. Selain ada hal yang harus dihindari, terdapat

beberapa hal yang mesti diperhatikan pada saat membaca, diantaranya:

1. Kecepatan membaca fleksibel, tergantung pada tujuan


Kelenturan tempo baca pada saat membaca sesuai dengan karakteristik bahan

bacaan dan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan membaca, karena tujuan

membaca menentukan kecepatan membaca.

2. Gerakan mata dan kerja otak

Kegiatan membaca dilakukan bersama-sama oleh mata dan otak. Mata bekerja

seperti kamera, yaitu memotret. Hasilnya, filmm negatif. Selanjutnya, proses

dilakukan di otak, hasilnya, yaitu gambar positif. Mata melihat dan otak

menginterpretasikan saat itu juga sehingga “apa yang Anda lihat, itulah yang

Anda dapat”. Otak menyerap apa yang dilihat mata. Oleh karena itu, melihat

adalah harus mengerti.

3. Jangkauan mata (titik pandangan)

Pembaca yang efisien, jangkauan matanya lebih luas sehingga satu fiksasi dapat

menangkap lebih banyak kata.

B. Kemampuan Membaca

Dalam literatur berbahasa Inggris tentang membaca lanjut ada istilah “Speed

Reading” umumya dipergunakan untuk menyatakan kecepatan membaca. Akan tetapi

menurut Tampubolon (2007) “Kecepatan membaca itu tidak sepenuhnya

menggambarkan makna sebenarnya” maka dari itu beliau menggunakan istilah lain,

yaitu, kemampuan membaca. Dan yang dimaksud dengan kemampuan membaca ialah

kecepatan membaca dengan memahami isi secara keseluruhan.

Terkadang seseorang yang membaca secara cepat itu tidak menggambarkan orang

yang sedang membaca, tetapi itu hanya kegiatan membaca saja karena belum tentu

orang tersebut memahami isi bacaan atau makna yang terkandung didalamnya. Jadi,
kemampuan membaca disini adalah membaca atau mengenali huruf-huruf secara

cepat dengan baik dan juga memahami isi bacaan yang dibaca secara tepat dan

menyeluruh.

C. Kebiasaan membaca

Kebiasaan membaca akan dijelaskan dimulai dengan istilah “kebiasaan” pada

umumnya. Apabila suatu kegiatan atau sikap, baik yang bersifat fisik maupun mental,

telah mendarah daging pada diri seseorang, maka dikatakan bahwa kegiatan atau

sikap itu telah menjadi sebuah kebiasaan orang itu. Peribahasa pun mengatakan “Bisa

Karena Biasa”, maka tidak heran jika orang yang bisa membaca adalah orang yang

sudah terbiasa untuk membaca. Kebiasaan itu tidak dapat terjadi dalam waktu yang

sebentar akan tetapi memerlukan sebuah proses perkembangan yang makan waktu

relatif lama. Selain waktu, faktor keinginan dan kemauan serta motivasi perlu ada.

Membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang dapat berkembang menjadi suatu

kebiasaan. Membentuk kebiasaan membaca juga memerlukan waktu yang relatif

lama. Dalam usaha pembentukan kebiasaan membaca, dua aspek yang perlu

diperhatikan, yaitu, minat (perpaduan antara keinginan, kemauan, dan motivasi) dan

keterampilan membaca, yaitu keterampilan mata dan penguasaan teknik-teknik

membaca.

Jadi, kebiasaan membaca itu adalah kegiatan membaca yang sudah mendarah

daging pada diri seseorang. Yang perlu dicapai ialah kebiasaan membaca yang
efisien, yaitu, kebiasaan membaca yang disertakan minat yang baik dan keterampilan

membaca yang efisien telah sama-sama berkembang dengan maksimal.

D. Mengukur Kecepatan Membaca

Kecepatan membaca adalah seberapa banyak kata yang dibaca yang dihitung oleh

satuan waktu dan sejauh mana pemahaman mengenai bacaan tersebut. Dari proses

itulah kita baru bisa dikatakan mampu dalam membaca.

Berikut adalah cara mengukur kemampuan membaca. Jumlah kata yang dapat

dibaca per menit dikalikan dengan persentase pemahaman isi bacaan. Misalnya,

jika yang dapat Anda baca permenit adalah 200 kata, dan jawaban yang benar atas

pertanyaan-pertanyaan isi bacaan itu adalah 60%, maka kemampuan baca Anda

adalah 200 x 60% = 120 kpm (kata per menit).

Jumlah kata yang dibaca X 60 = jumlah kpm (kata per menit)

Jumlah detik untuk membaca

Andaikata anda membaca 1.600 kata dalam 3 menit dan 20 detik atau total 200

detik, maka kecepatan anda:

1.600 x 60 = 9 x 60 = 480 kpm

200

Untuk menghitung jumlah kata dalam bacaan yang anda baca, hitung

jumlah kata dalam lima baris dahulu lalu bagi lima. Hasilnya merupakan

jumlah rata-rata per baris dari bacaan itu. Lalu hitung jumlah baris yang
dibaca, dan kalikan dengan jumlah rata-rata tadi, hasilnya merupakan jumlah

kata yang anda baca.

Misalnya:

Jumlah kata per baris rata-rata = 11

Jumlah baris yang di baca = 60

Jumlah kata yang di baca = 11 x 60 = 660

Jika membaca 2 menit dan 10 detik, atau 130 detik, maka kecepatan membaca = 660 /

130 X 60 = 342 kpm

E. Kemampuan Mata

Mata memainkan peranaan sangat penting dalam membaca. Secara umum

peranan dimaksud adalah: menerima stimulus dari bacaan dan meneruskannya ke otak

untuk diproses. Dalam hubungan ini, dua aspek pokok yang perlu di perhatikan, yaitu:

penerimaan stimulus dan gerakan-gerakan mata.

Sinar yang terpantul dari huruf-huruf bacaan adalah merupakan stimulus-stimulus

yang memasuki bagian depan mata bening yang disebut kornea. Sinar-sinar mata itu

masuk ke anak mata (pupil) yang terdapat pada iris, selanjutnya memasuki lensa dan

terus memfokus kebagian belakang mata yang disebut retina, yang terdiri dari ikatan-

ikatan syaraf optik. Perfokusan terjadi pada bagian retina yang sangat sensitif, yang

disebut fovea, dan disinilah terbentuk citra huruf-huruf bacaan.

Pada waktu membaca, mata bergerak mengikuti baris-baris bacaan dengan

gerakan terhenti-henti. Pada saat berhenti mata mengadakan fiksasi (pemusatan


penglihatan) dan pada waktu itulah citra huruf bacaan terbentuk pada fovea dan

informasi bacaan diserap.

Mata selain mempunyai manfaat dan peranan penting dalam membaca, juga

mempunyai kelemahan. Penyakit atau kelemahan-kelemahan mata yaitu hiperopia

(lihat jauh), miopia (lihat dekat), presbiopia, dan astigmatisme.

1. hiperopia ialah keadaan mata dimana sinar-sinar dari bacaan yang masuk

melalui lensa mata sewaktu membaca pada jarak dekat (jarak biasa untuk

membaca), memfokus tidak tepat pada retina (fovea), tetapi dibelakangnya.

akibat pemfokusan yang tidak tepat ini, maka huruf-huruf pada bacaan jadi

kurang jelas atau kabur;

2. miopia ialah keadaan mata di mana sinar-sinar dari bacaan memfokus didepan

retina, sehingga huruf-huruf bacaan itu juga kabur. apabila bacaan itu

didekatkan, maka fokus akan tetap jauh pada retina, dan huruf-huruf itu dapat

menjadi jelas;

3. presbiopia ialah mata lihat jauh yang biasanya terdapat pada orang-orang yang

berumuran 40-an keatas. mata lihat jauh ini terjadi umumnya karena lensa-lensa

mata semakin menggeras karena usia lanjut; dan

4. astigmatisme ialah keadaan mata atau pada lensa mata, sehingga tidak dapat

berfungsi dengan normal. keadaan ini mungkin juga disebabkan oleh

kekurangan keseimbangan yang terdapat pada otot-otot mata.


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Membaca itu merupakan komunikasi satu arah yaitu seorang pembaca dengan

objek bacaan (misalnya: buku). Membaca bersifat apresiatif (penilaian), reseptif

(penerimaan sumber dari tulisan), Fungsional (memberikan fungsi atau tujuan).

Membaca efektif adalah mampu membaca secara cepat dan tepat. Maksudnya

adalah kita membaca cepat tetapi juga memahami isi bacaan secara tepat. Membaca

efektif dan efisien itu akan memudahkan dalam mencari informasi yang dibutuhkan

oleh pembaca.
B. Saran

Rajinlah membaca untuk mendapat informasi yang lebih luas, lebih menyegarkan

pikiran dan terbuka untuk menganalisis pendapat orang lain, juga jangan dilupakan

membaca adalah sumber pengetahuan. Mari kita membaca, membaca dan membaca.

Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Soedarso. 1988. Speed Reading, Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak. Bandung : Penerbit Angkasa.

Tampubolon, D.P. 1987. Kemampuan Membaca, Teknik Membaca Efektif dan

Efisien. Bandung : Angkasa

Anda mungkin juga menyukai