Anda di halaman 1dari 41

Modul I (Bagian 2)

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.

Minggu Ke-1 dan Ke-2

Mata Kuliah: Psikologi Industri (2 sks)


Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
1.  Konsep Pengenalan Diri
2.  Dinamika Kelompok
3.  Kelompok Kerja vs Tim Kerja

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Pertemuan Ke-1

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Filosofi Sun Tzu:

¡  Apabila kita mengenal kekuatan pasukan kita
dan mengenal juga kekuatan pasukan musuh,
maka seratus kali kita perang seratus kali kita
menang.
¡  Apabila kita mengenal kekuatan (dan
kelemahan) diri kita dan mengenal juga
kekuatan (dan kelemahan) rekan-rekan kita
dengan siapa kita bekerjasama, maka kita akan
sukses.
Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.
¡  Diri merupakan inti dari keberadaan
seseorang dengan sadar.
¡  Konsep Diri (self concept) : Konsep yang
dimiliki oleh individu atas dirinya sendiri
sebagai suatu makhluk fisik, sosial dan
spiritual/moral (Viktor Gecas)
¡  Dengan memiliki Konsep Diri, maka anda
mengenali diri anda sendiri sebagai manusia
yang berbeda.
Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.
¡  Konsep Diri: pandangan seseorang terhadap
dirinya sendiri, apa peranannya dalam
lingkungan dan apa yang ia inginkan, atau visi
diri dari A hingga Z.

¡  konsep diri berkaitan dengan persepsi atau
pandangannya terhadap:
v  Keadaan fisik
v  Kemampuan yang dimiliki
v  Daya tarik
v  Rencana atau tujuan hidup
v  Sistem nilai
DIRI MENURUT PRIBADI

TAMPILAN KITA
§ Aku Diri à diri kita seperti Aku Diri > Aku Sosial
yang kita pahami Egois, Arogan & Sulit
§ Aku Sosial àdiri kita seperti Bekerjasama
yang dipahami orang lain Aku Diri < Aku Sosial
(lingkungan keluarga, sosial, Penjilat, Inkonsisten
pergaulan, kerja dan & Plin-plan
organisasi), Aku Diri = Aku Sosial
§ Aku Ideal àdiri kita seperti Konsep Diri à Core
yang sebaiknya ada dan yang Competence
kita inginkan di masa
mendatang

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


¡  EXTANT SELF : Siapa saya pada saat ini
¡  DESIRED SELF : Diri yang saya inginkan
¡  PRESENTING SELF : diri yang saya
tampilkan di lingkungan

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Bila kesenjangan antara extant self dan desired self KECIL,berarti
seseorang merasa puas pada dirinya dan mungkin tidak ingin
mengembangkan diri untuk menjadi lebih baik

Bila kesenjangan antara extant self dan desired self BESAR ini
berarti seseorang mempunyai keinginan yang sangat tinggi
untuk berubah, dan mungkin tidak realistis

Bila kesenjangan antara extant self dan desired self
MODERAT(sedang-sedang saja), kondisi ini yang paling
baik, karena orang tsb menyadari keadaan dirinya sekarang,
dan menentukan tujuan yang masuk akal, sehingga
membuatnya terpacu untuk mengembangkan konsep
dirinya.


Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.
¡  Cenderung memusatkan pada hal-hal yang
negatif dalam diri.
¡  Menjadi terlalu kritis dan mudah
menyalahkan diri sendiri.
¡  Membawa diri pada kegagalan

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


¡  Yakin terhadap kemampuannya memecahkan
masalah
¡  Menerima pujian tanpa rasa malu
¡  Sadar bahwa tiap orang punya perasaan
beragam, sehingga perilaku dan hasratnya
tidak semua disetujui
¡  Mampu mengembangkan diri.

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


¡  Membuka diri
¡  Belajar tentang diri sendiri
¡  Mengembangkan kemampuan evaluasi diri
¡  Menerima dan mengakui diri sebagai
manusia biasa

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Manfaat membuka Diri:
1. Memperbesar kemungkinan
disukai orang lain
2.Memperoleh relasi yang
menyenangkan
3. Memiliki hubungan dgn
komunikasi yg lebih akrab

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Ø  Berdiri mata dipejamkan, letakkan kertas di dada, lukis
wajah Anda sendiri.
Ø  Apakah Anda mengalami kesulitan ?
Ø  Mengenal diri sendiri baik kelebihan dan terutama
kekurangan diri, memang sulit.
Ø  Tempelkan di tembok: Kembangkan nilai-nilai positif
yang ada pada diri, dan eliminasi kekurangan-
kekurangannya.
Isilah titik-titik dibawah ini sesuai dengan apa
yang pertama sekali anda pikirkan
¡  Sifat saya………………………………
¡  Ketrampilan yang saya miliki………
¡  Kelebihan saya………………………
¡  Kekurangan saya………………………
¡  Tujuan hidup saya………………………
Pertemuan Ke-2
¡  Robbins & Judge,1 (2008:356) kelompok didefinisikan
sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi,dan saling
bergantung utk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
¡  Luthans (2006:514) definisi komprehensif menyatakan
bahwa jiika ada sebuah kelompok di dalam organisasi maka
anggotanya:
1.  Termotivasi untuk bergabung
2.  Merasa bahwa kelompok adalah tempat untuk saling berinteraksi
dan sebuah kesatuan unit
3.  Memiliki berbagai kontribusi dalam proses organisasi (yaitu,
beberapa orang memiliki kontribusi dalam hal waktu atau energi
lebih dari yang lainnya)
4.  Memiliki berbagai pendapat yang disetujui maupun tidak disetujui
melalui berbagai bentuk interaksi
Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.
¡  Setiap anggota termotivasi untuk bergabung
karena sadar bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan
¡  Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara
anggota yang satu dengan anggota yang lain.
¡  Ada faktor yang dimiliki bersama sebagai pengikat,
seperti; tugas, atasan, nasib, hobi dan sebagainya
sehingga hubungan antar mereka menjadi erat
¡  Berstruktur dan berproses

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


¡  Teori Kedekatan. Individu berafiliasi satu sama lain karena
kedekatan jarak geogragafis.
¡  Teori formasi kelompok. Teori ini terdiri dari tiga elemen
yaitu; aktivitas, interaksi, dan perasaan.
§  Semakin banyak aktivitas bersama, semakin tinggi interaksi dan
semakin kuat perasaan seseorang (disukai atau tidak disukai)
§  Semakin tinggi interaksi, semakin banyak aktivitas bersama, dan
semakin kuat perasaannya,
§  Semakin kuat perasaan seseorang thd orang lain, semakin banyak
aktivitas dan interaksi bersama.
¡  Teori keseimbangan. Orang saling tertarik karena mereka
memiliki sikap yg sama thd obyek relevan dan tujuan.
§  Individu X akan berkelomp0k dengan individu Y karena persamaan
sikap dan nilai (agama, poltik, gaya hidup, pekerjaan dll)
§  Ketika hubungan terbentuk mereka berjuang mempertahankan
keseimbangan antara atraksi dan kesamaan sikap.
§  Jika terjadi ketidakseimbangan, dilakukan usaha untuk memper-
baikinya. Jika tidak dapat diperbaiki, hubungan akan berakhir.
§  Kedekatan dan interaksi ikut berperan dalam teori keseimbangan
Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.
KELOMPOK KELOMPOK
FORMAL INFORMAL

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Komando Tugas Persahabatan Kepentingan

Melaksanakan Melaksanakan Mendukung


Tugas Tugas/proyek Atau
rutin tertentu Menghambat

TUJUAN
ORGANISASI
Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.
KELOMPOK FORMAL DAN
KELOMPOK INFORMAL
l  Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh keputusan
manajerial untuk mencapai tujuan organisasi
l  Kelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang manajer dan
bawahan-bawahan langsungnya.
l  Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan tugas
tertentu, yang dapat melintasi hubungan komando

l  Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan berkembang


secara alamiah yang bekerja karena kebutuhan sosial.
l  Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk mencapai
sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap anggota klompok
l  Kelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama karena mereka
berbagi satu atau lebih karakteristik, misalnya umur, jenis keyakinan politik,
hoby, etnik.

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


ASPEK KELOMPOK ORGANISASI
FORMAL INFORMAL
l  Hubungan antar pribadi l  Jelas/Terstruktur l  Tergantung pada
motif dan tujuan
l  Kepemimpinan l  Dirancang dan l  Muncul dan dipilih
ditetapkan
l  Pengendalian Perilaku l  Penghargaan dan l  Pemenuhan kebu-
hukuman tuhan
l  Ketergantungan l  Bawahan lebih l  Keanggotaan bebas

tergantung dan tidak tergantung

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


1.  Tahap pembentukan (Forming). Tahap awal ini ditandai
ketidakpastian atas tujuan, struktur dan kepemimpinan. Tahap ini selesai
ketika anggota merasa menjadi bagian dari kelompok.
2.  Tahap perkembangan (storming). Seperti diindikasikan istilahnya
(ribut), ditandai oleh konflik dan konfrontasi. Ketika tahap ini selesai
terdapat kepastian strukur.
3.  Tahap normalisasi (norming). Tahap ini struktur menjadi solid,
kohesivitas tinggi, perbedaan menjadi kerjasama
4.  Tahap berkinerja (performing). Tahap ini struktur sudah berfungsi
dan fokus pada penyelesaian tugas. Untuk kelompok kerja permanen
berkinerja adalah tahap akhir. Untuk tim, panitia, satgas dan sejenisnya
terdapat tahap pembubaran.
5.  Tahap pembubaran (adjourning). Untuk proyek tim atau tugas
dengan tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok akan
membubarkan diri atau memiliki komposisi baru dan tahapan dimulai
dari awal.

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


¡  Dinamika : Kekuatan atau gerak yang timbul
sendiri
¡  Kelompok : Sekumpulan individu yg saling
berinteraksi
¡  Dinamika kelompok : Kekuatan yg ada dalam
kelompok. (Keith Davis & John Newstromilid
1, 1993,208

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


¡  Luthans (2006:514) mengataan bahwa terdapat tiga
pandangan tentang dinamika kelompok yaitu:
1.  Pandangan normatif menyatakan bahwa dinamika
kelompok memggambarkan bagaimana sebuah
kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin.
2.  Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik.
3.  Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat
internal kelompok, bagaimana pembentukannya,
struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan
pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok lain,
dan organisasi.

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Faktor eksternal yang menentukan
Prestasi kelompok

Sumber intern
Struktur
Anggota
kelompok
kelompok

Proses
kelompok

Kohesivitas
Tugas Kelompok Dalam kelompok

PRESTASI
KELOMPOK
Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.
Faktor Eksternal yg Menentukan Prestasi Kelompok,

1. Strategi organisasi 5. Proses seleksi/rekruitmen tenaga


2. Struktur delegasi wewenang kerja
3. Kebijakan/peraturan 6. Penilaian prestasi dan sistem
4. Sumber dan teknologi imbalan
organisasi 7. Budaya organisasi
8. Faktor lingkungan fisik (layout
kantor/gedung)

Sumber intern anggota kelompok :


•  Kemampuan, dan
l  Karakteristik kepribadian

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Struktural Kelompok meliputi;
1.  Kepemimpinan, dalam kelompok formal pemimpin biasa
menggunakan position powernya dalam mempengaruhi
anggotanya, sedang dalam informal menggunakan personal
power.
2.  Peran, seperangkat pola perilaku yang diharapkan dan
dikaitkan pada seseorang yang menduduki suatu posisi
tertentu dalam kelompok.
3.  Norma, merupakan standar perilaku yang diterima baik,
dalam suatu kelompok yang digunakan bersama oleh
anggota kelompok
4.  Status kelompok, posisi atau peringkat yg didefinisikan
secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota
kelompok oleh orang lain.
5.  Ukuran kelompok, besar kecilnya jumlah anggota dalam
kelompok
6.  Komposisi kelompok, berkaitan dengan heteroginitas
anggota kelompok seperti; keterampilan, kemampuan,
pengetahuan, kepribadian, etnik, budaya dsb.

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Proses Kelompok

¡  Mencakup proses-proses yang terjadi di dalam suatu
kelompok kerja, yaitu;
§  Pola komunikasi dlm pertukaran informasi
§  Proses keputusan kelompok,
§  Perilaku dan gaya pemimpin,
§  Konflik,
§  Dinamika kekuasaan

Tugas Kelompok
l  Jenis tugas sederhana (rutin dan standar)
l  Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental)

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Kohesivitas kelompok

¡  Kesamaan nilai dan tujuan
¡  Keberhasilan dalam mencapai tujuan
¡  Status dan kebanggaan kelompok
¡  Penyelesaian perbedaan
¡  Kecocokan terhadap norma-norma kelompok
¡  Daya tarik pribadi (kharisma, aura)
¡  Persaingan antar kelompok
¡  Pengakuan dan penghargaan

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


YANG MENINGKATKAN YANG MENURUNKAN

¡  Kesepakatan tujuan ¡  Ketidaksepakatan tujuan


kelompok kelompok
¡  Frekuensi interaksi ¡  Besarnya jumlah anggota
¡  Ketertarikan pribadi kelompok
¡  Kompetisi antar ¡  Pengalaman yang tidak
kelompok menyenangkan
¡  Evaluasi berdasarkan ¡  Persaingan antar anggota
keinginan sendiri kelompok
¡  Dominasi oleh satu orang
anggota atau lebih

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Pertemuan Ke-2

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Robbins & Judge,1 (2008:406) mendefinisikan:

¡  Kelompok Kerja (work group)
Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi
informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk
membantu setiap anggota berkerja dalam area tanggung
jawabnya

¡  Tim Kerja (work team)
Kelompok yang upaya-upaya individunya menghasil-kan
kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-
masukan individual

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Perbedaan Kelompok Kerja Dan Tim Kerja

KELOMPOK KERJA TIM KERJA

Berbagi informasi Tujuan Kinerja kolektif

Netral (bisa negatif) Sinergi Positif

Individual Akuntabilitas Individual & mutual

Acak & bervariasi Keterampilan Saling melengkapi

Individu Hasil kerja Kolektif

Kuat & terfokus Kepemimpinan Bersama

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


1.  Tim penyelesai masalah, yaitu kelompok yang terdiri 5-12
karyawan dari departemen yang sama yg bertemu selama
beberapa jam seminggunya utk mendiskusikan cara memperbaiki
kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja
2.  Tim kerja swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang
bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan barang
atau jasa untuk pelanggan internal atau eksternal.
3.  Tim lintas fungsi, yaitu tim yang aggota-anggotanya terdiri dari
individu-individu dari berbagai departemen atau fungsi tertentu.
4.  Tim virtual, yaitu tim yang anggotanya berada pada lokasi yang
berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak jauh melalui
peralatan elektronik seperti e-mail, konferensi via telepon dan
video, fax., dan internet.

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Luthans (2006:531) agar tim menjadi lebih efektif maka;
¡  Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil
¡  Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan kompetensinya
¡  Terdiri orang-orang dg tipe keterampilan yang berlainan dan
bersifat komplementer
¡  Mempunyai komitmen pada tujuan bersama
¡  Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan kinerja yang
SMART
¡  Tugas-tugas dirancang secara interdependen
¡  Menjadikan kelompok terlihat ”eksklusif” sehingga anggota
menjadi senang jika dilibatkan.
¡  Kohesivitas kelompok ditingkatkan.

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


¡  Pelanggaran norma kelompok dapat menghasilkan peri-laku
anti sosial, seperti; pelecehan seksual, berbohong, korupsi,
absensi
¡  Ambiguitas peran, terjadi ketika karyawan “tidak tahu apa
yang harus dilakukan”
¡  Konflik peran terjadi jika terdapat tekanan “demi kelompok”
seseorang diminta melakukan sesuatu diluar kemampuan
dan bertentangan dg nilai pribadinya.
¡  Kemalasan sosial, terjadi bila anggota mengurangi upaya
dan tingkat kinerja ketika mereka melakukan fungsinya
sebagai anggota kelompok.

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.


Kesimpulan

¡  Membangun Kerjasama Tim diawali dengan mengenali


Diri sendiri dan karakteristik tim, selanjutnya disertai
dengan memahami cara-cara membangun kekompakkan
Tim.
¡  Tim yang Efektif adalah tim yang memiliki sasaran jelas
dan terus berpikir untuk berprestasi.
Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.
Tugas:

Bentuk beberapa kelompok tugas belajar
dan diskusikan tentang Teori Motivasi Kerja
Buat dalam bentuk makalah dan presentasikan
di depan kelas.

Kelompok 1. Teori Kebutuhan
Kelompok 2. Teori Penguatan
Kelompok 3. Teori Harapan
Kelompok 4. Teori Penetapan Tujuan

Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.





Dr. Hesti Meilina, ST., MSi.

Anda mungkin juga menyukai