Alat yang digunakan pada kasus ini adalah kapas alkohol, swab cotton steril,
tabung eppendorf 1.5 ml, gelas objek, mikroskop, ose inoculating loop, ose inoculating
needle, bunsen, pemantik, inkubator, agar plate, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet
tetes, glass rod
Bahan yang digunakan adalah cairan BHI (Brain Heart Infusion), media BA
(Blood Agar), media MCA (MacConkey Agar), media TSA (Trypticase Soy Agar),
media SSA (Salmonella-Shigella Agar), media agar TSIA (Triple Sugar Iron Agar),
media agar urea, media agar sitrat (Simmon’s citrate), media uji indol, media uji
MRVP (Methyl Red-Voges Proskauer), tabung fermentasi karbohidrat (glukosa,
laktosa, sukrosa, maltosa, dan manitol), pewarna kristal violet, lugol, larutan pemucat
(aseton alkohol), KOH 3%, H2O2 3%, reagen oksidasi, alpha napthol, methyl-red
indicator, KOH 40%, akuades, dan reagen erlich.
Prosedur
Pewarnaan Gram
Pewarnaan gram merupakan pewarnaan diferensial yang berguna untuk
membedakan bakteri gram positif dan gram negatif. Sampel yang berada didalam
media BHI, media Blood Agar (BA), MacConkey Agar (BA), media SSA (Salmonella-
Shigella Agar), dan media Trypticase Soy Agar (TSA) diambil isolatnya kemudian
diwarnai dengan pewarnaan gram. Tahapan membuat pewarnaan gram dimulai dengan
membuat preparat ulas kemudian difiksasi di atas api. Preparat diberi larutan pewarna
kristal violet selama 1 menit, kemudian dibilas dengan akuades atau air mengalir.
Lugol diteteskan selama 1 menit, kemudian dibilas dengan larutan pemucat (aseton
alkohol) selama 5 detik. Preparat dibilas dengan akuades/air mengalir dan diberi
larutan pewarna safranin selama 15 detik. Setelah itu, preparat dibilas dengan
akuades/air mengalir dan dikeringkan di atas kertas saring. Preparat diperiksa dibawah
mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100x dan ditetesi minyak imersi pada
permukaan preparat. Bakteri gram positif akan berwarna ungu sedangkan bakteri gram
negatif akan berwarna merah.
Uji KOH 3%
Uji ini dilakukan dengan cara mengambil bakteri dari media TSA
menggunakan ose, kemudian bakteri diletakkan pada gelas objek dan diteteskan KOH
3%. Apabila hasilnya membentuk lendir maka bakteri termasuk gram negatif, dan
apabila tidak terbentuk lendir maka bakteri termasuk gram positif.
Uji Katalase
Hidrogen peroksida (H2O2 3%) diteteskan pada permukaan gelas objek bersih,
kemudian bakteri dari media TSA diambil menggunakan ose dan dicampurkan dengan
H2O2 3% pada gelas objek. Hasil positif ditandai dengan adanya gelembung dan hasil
negatif ditandai dengan tidak adanya gelembung.
Uji Oksidase
Uji oksidase digunakan untuk mendeteksi enzim sitokrom oksidase. Pada uji
ini digunakan kertas saring yang ditetesi cairan oksidase kemudian isolat diambil dan
diletakkan di atas kertas saring. Hasil positif ditunjukkan dengan terlihatnya warna biru
keunguan yang berarti bakteri tersebut memiliki enzim sitokrom oksidase. Jika hasil
negatif ditunjukkan dengan tidak terlihatnya perubahan warna dari kertas saring.
Uji Sitrat
Tabung media uji sitrat berupa media padat yaitu Simmon Citrate Agar yang
berwarna hijau. Prosedur dimulai dengan memanaskan ose inoculating loop kemudian
bakteri diambil dari media TSA dan digoreskan pada permukaan agar. Media
diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Hasil positif ditandai dengan adanya
perubahan warna media menjadi biru.
DAFTAR PUSTAKA
Cowan ST, Barrow GI, Feltham RKA. 2004. Cowan and Steel’s Manual for the
Identification of Medical Bacteria. Cambridge (UK): Cambridge University Pr.
Ekawati ER, Husnul SN, Herawati D. Identifikasi kuman pada pus dari luka infeksi
kulit. Jurnal SainsHealth. 2(1):31-35.
Mardhiah A, Rizalsyah T. 2019. Abses Pada SAPI. BPTU-HPT Indrapuri [Internet].
[Diunduh 28 Januari 2020]; Tersedia pada http://bptu-
hptindrapuri.com/site/index.php/media-top/artikel-top/386-abses
Singh S, Khare M, Patidar RK, Bagde S, Sahare KN, Dwevedi D, Singh V. 2013.
Antibacterial Activities Against Pyogenic Pathogens. Int. Jour. Of
Pharmaceutical Sciences and Research. 4(8):2974-2979.