Ni Putu Wardani
Sub Bagian Umum – Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit
ABSTRAK
ABSTRACT
Hypertension is a cardiovascular disease that resulted in the highest death. The level of
knowledge about hypertension is important information for health workers in the planning
process and the determination of health services to improve the quality of healthcare. The
purpose of this study was to determine the level of knowledge about hypertension in
outpatients at Udayana University Hospital Badung regency. This information is necessary
because there has been no previous similar data. This research is a descriptive cross sectional
method. The collection of data by filling the questionnaire. Through the analysis of
questionnaire data showed that 65.7% of patients had good knowledge level, while 34.3% of
patients had less knowledge level. Variables examined found to have no significant
relationship to the level of knowledge. Conclusions from this research that the majority of
outpatients have a good level of knowledge about hypertension. In addition there is no
significant relationship between age, sex, education level, occupation, history of
hypertension, and resources with the level of knowledge in outpatient Udayana University
Hospital.
Keywords: Level of knowledge, Hypertension, Outpatient
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Data
yang dikeluarkan oleh WHO menunjukkan bahwa sekitar 26,4% penduduk dunia
mengalami hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita.1 Sebanyak
Indonesia. Menurut data yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, hipertensi dan
penyakit jantung lain meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih besar atau
sama dengan 140 mmHg, dan peningkatan tekanan diastolik lebih besar atau sama
dengan 90 mmHg.3 Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan
gagal ginjal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah, baik faktor yang
dapat diubah maupun tidak. Salah satu faktor yang dapat diubah yaitu gaya hidup,
dimana gaya hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuannya akan suatu
penyakit.4
masyarakat yang baik tentang hipertensi. Hasil yang ditemukan hampir setara yaitu
sebesar 48,2% dan 48,69%.5,6 Melihat pentingnya pengetahuan akan hipertensi dan
belum adanya data tentang pengetahuan hipertensi pada pasien rawat jalan RS Unud,
maka peneliti tertarik untuk mengumpulkan data mengenai hal tersebut. Hipertensi
dipilih selain karena merupakan penyakit yang dikenal sebagai silent killer, jumlah
kunjungan pasien rawat jalan dengan diagnosis hipertensi semakin meningkat, sehingga
tanpa melakukan intervensi oleh peneliti. Data penelitian merupakan data pasien rawat
jalan yang datang ke poli umum pada bulan April sampai dengan Juni 2016. Populasi
target adalah pasien rawat jalan poli umum Rumah Sakit Universitas Udayana. Populasi
terjangkau adalah populasi target yang datang ke Rumah Sakit Universitas Udayana pada
tahun 2016. Sampel penelitian adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yaitu pasien rawat jalan, usia 17-50 tahun, mampu
berkomunikasi dengan baik, tidak memiliki gangguan mental, memiliki latar pendidikan
diluar bidang kesehatan, bekerja diluar bidang layanan kesehatan. Kriteria eksklusi
adalah pasien yang tidak bersedia bekerjasama untuk mengikuti penelitian ini.
𝑍 21−∝/2 P(1 − P)
𝑛=
𝑑2
Keterangan:
n = jumlah sampel
Z1-α/2 = derajat kemaknaan 95%, ditentukan sebesar 1,65
P = probabilitas kesalahan, ditentukan sebesar 0,5
d = tingkat presisi, ditentukan sebesar 0,1
Melalui rumus ini, didapatkan jumlah sampel sebesar 68 responden. Sebesar 10%
Penambahan jumlah sampel dilakukan sebagai antisipasi pada keadaan yang tidak
Kuesioner terdiri atas 2 bagian, bagian pertama merupakan data karakteristik responden,
tentang hipertensi. Bagian kedua berisi 30 pertanyaan beserta pilihan jawaban, jawaban
benar bernilai 1 dan jawaban salah bernilai 0. Pertanyaan dalam bentuk skala Guttman
yang bersifat tegas dan konsisten yaitu memberikan jawaban tegas pada pertanyaan.
Responden memilih salah satu jawaban yang telah disediakan yaitu benar (B) atau salah
Uji coba terhadap kuesioner penelitian dilakukan terlebih dahulu kepada 20 orang
responden. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pertanyaan dalam kuesioner
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat kepercayaan terhadap
hasil kuesioner. Analisa data menggunakan analisis univariat agar karakteristik masing-
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini mengikutsertakan 70 orang responden yang sesuai dengan kriteria inklusi
Kategori Jumlah
Jumlah pasien (n) 70
Umur (n)
20-35 th (n/%) 43 (61,4%)
36-60 th (n/%) 27 (38,6%)
Jenis Kelamin
Laki-laki (n/%) 15 (21,4%)
Perempuan (n/%) 55 (78,6%)
Pendidikan Terakhir
SD (n/%) 2 (2,8%)
SMP (n/%) 2 (2,8%)
SMA (n/%) 25 (35,8%)
Sarjana (n/%) 41 (58,6%)
Tidak Bersekolah (n/%) 0
Pekerjaan
Pelajar / Mahasiswa (n/%) 23 (32,9%)
Pemerintahan (n/%) 8 (11,4%)
Swasta (n/%) 39 (55,7%)
Tidak Bekerja/Pensiunan (n/%) 0
Riwayat Hipertensi
Diri Sendiri (n/%) 18 (25,7%)
Orangtua (n/%) 28 (40%)
Tidak Ada (n/%) 24 (34,3%)
Sumber Informasi Tentang Hipertensi
Keluarga (n/%) 26 (37,1%)
Pelayanan Kesehatan (n/%) 20 (28,6%)
Media Massa (n/%) 11 (15,7%)
Lain-lain (n/%) 5 (7,2%)
Tidak Pernah (n/%) 8 (11,4%)
Melalui analisa statisik dengan metode tendensi sentral diketahui data berdistribusi
tidak normal, sehingga penentuan tingkat pengetahuan menggunakan nilai median yang
didapat. Jika skor lebih tinggi atau sama dengan nilai median (n=18) maka tingkat
pengetahuan responden baik dan jika skor kurang dari nilai median maka tingkat
Total Responden
Kategori Penilaian
N %
Melalui hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik, dari 70 responden, sebanyak 46 responden
memiliki tingkat pengetahuan yang baik, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 24 responden
memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Pengetahuan adalah sebuah hasil dari tahu
dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tingkat pendidikan, sumber informasi, dan
pengalaman yang dapat diperoleh dari diri sendiri maupun orang lain.7,8
pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pengalaman, yang mana dapat diperolah dari
pengalaman diri sendiri maupun orang lain, sebagai contoh, jika seseorang pernah
merawat anggota keluarga dengan hipertensi pada umumnya menjadi lebih tahu tindakan
yang harus dilakukan jika terkena hipertensi. Seseorang dengan riwayat keluarga
yang diperburuk oleh faktor kontribusi lainnya. Responden dengan riwayat hipertensi
dari orangtua maupun diri sendiri sebaiknya memiliki pengetahuan yang baik tentang
hipertensi agar dapat mencegah terjadinya penyakit ataupun menghambat komplikasi lebih
lanjut. Tingkat pengetahuan juga dipengaruhi oleh sumber informasi dan paparan individu
terhadap informasi tersebut. Jenis sumber informasi misalnya televisi, radio, koran, buku,
tentang hipertensi tidak bergantung pada umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan, riwayat hipertensi, dan sumber informasi mengenai hipertensi. Hasil diatas
bertentangan dengan beberapa hasil penelitian dan teori yang mengatakan bahwa tingkat
penelitian ini, antara lain desain penelitian yang bersifat deskriptif sehingga hanya bisa
menggambarkan hasil penelitian yang sederhana. Instrumen yang digunakan juga hanya
berupa kuesioner yang dikembangkan dari penelitian sebelumnya. Selain itu, jumlah
responden yang sedikit dan area penelitian yang terbatas mengakibatkan hasil tidak
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien rawat jalan
Rumah Sakit Universitas Udayana memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang hipertensi.
Selain itu tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, riwayat hipertensi, dan sumber informasi dengan tingkat
kuesioner yang berbeda, dengan jumlah responden yang lebih besar dan cakupan area yang
lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA