A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
4) Agama : Islam
Sukabumi.
20
21
1) Ayah
a) Nama : Tn. N
b) Usia : 47 Tahun
c) Pendidikan : SD
d) Pekerjaan : Wiraswasta
Sukabumi.
2) Ibu
a) Nama : Ny. S
b) Usia : 39 Tahun
c) Pendidikan : SD
Sukabumi.
2. Riwayat Kesehatan
Pada saat pengkajian klien terlihat mengalami oedema area mata dan
1) Keluhan Utama
1) Prenatal Care
2) Natal
3) Post Natal
berumur 1 tahun
tidak ada
24
dibanding saudara-saudaranya
Genogram
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Hubungan Keluarga
Pasien
Interpretasi : Klien adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, orang yang
tinggal serumah yaitu Klien, kakak-kakak klien, ayah dan ibu klien.
25
a. Usia Koronogis
b. Pertumbuhan Fisik
2) Tinggi Badan : 90 cm
3) Lingkar Kepala : 46 Cm
menggunakan DDST)
5. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
6. Riwayat Psikososial
f. Rumah Ada Tangga :Tidak ada tangga di dalam atau luar rumahnya
7. Riwayat Spiritual
8. Riwayat Hospitalisasi
9. Aktifitas Sehari-Hari
a. Nutrisi
b. Cairan
d. Istirahat Tidur
e. Olahraga
f. Personal Hygiene
h. Rekreasi
a. Keadaan Umum
3) Suhu : 35,6 C
4) Pernapasan : 20 x/ menit
d. Antoropometri
1) Berat Badan
Sebelum Sakit : 13 Kg
2) Tinggi Badan : 90 Cm
3) Lingkar Kepala : 46 Cm
32
4) Lingkar Dada : 53 Cm
5) Lingkar perut : 60 cm
6) LILA : 18 Cm
7) Status gizi :
BBI = 2 (Tahun) + 8
=2(2) + 8
=12 kg
13
= 12 𝑥 100 %
= (30-2) x13/hari
= 364 cc
= 364 cc / Hari
33
IWL : 364 cc
= 350– 664
kelebihan cairan)
a) Kepala
b) Muka
c) Mata
lembab
e) Telinga
f) Mulut
ada sianosis
g) Tenggorokan
Warna mukosa merah muda, tidak ada nyeri tekan, dan tidak
h) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada lesi, dan tidak
paru.
j) Jantung
k) Abdomen
m) Ekstermitas
a. Laboratorium
Kelebihan volume
cairan
DS : Autoimun Infeksi
Ibu klien mengatakan anaknya Sistem imun menurun
mengalami bengkak daerah
mata dan abdomen Infeksi
DO:
- Leukosit 10.000 mm3
DS: Kelebihan volume Kurang Pengetahuan
cairan
- Ibu klien mengatakan
bingung dan kurang Kurangnya informasi
38
B. Diagnosa Keperawatan
proses penyakit
39
C. Intervensi Keperawatan
No.
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1 Kelebihan volume cairan Tupan : 1. Catat intake dan 1 Evaluasi harian
berhubungan dengan Setelah dilakukan output secara akurat keberhasilan terapi dan
kehilangan protein tindakan keperawatan setiap 8 jam dasar penentuan tindakan
sekunder terhadap selama 3×24 jam
peningkatan permiabilitas masalah teratasi.
glomerulus. 2. Kaji dan catat tekanan 2 Tekanan darah dan BJ
yang ditandai dengan : Tupen: darah, pembesaran urine dapat menjadi
- Klien tampak oedema Setelah dilakukan abdomen, BJ urine indikator regimen terapi
daerah mata dan tindakan keperawatan 3. Timbang berat badan 3 Estimasi penurunan
abdomen selama 1x24 jam tiap hari dalam skala edema tubuh
- Lingkar perut 63 cm masalah teratasi yang sama
- TD 90/70 mmHg dengan kriteria: 4. Kolaborasi dalam 4 Mencegah edema
- Protein dalam urine - Oedema (-) pemberian diet rendah bertambah berat
(+2) - BB kembali pada garam.
saat sebelum sakit .
Shift : Pagi
No Paraf
Problem Implementasi Evaluasi
Dx.
1 Kelebihan Jam 08.00 Jam 14.00 Aida
volume cairan 1. Memonitor intake-output S:
berhubungan R/ intake 120cc, output Ibu klien mengatakan anaknya masih bengkak
dengan 220cc area mata dan abdomen.
kehilangan O:
protein Jam 08.05 - intake 120cc, output 220cc
sekunder 2. Memonitor TTV TD 90/70 mmHg, nadi 99x/m, RR 24x/menit,
terhadap R/ TD 90/70 mmHg, nadi suhu 36,5 C
peningkatan 99x/m, RR 24x/menit, Lingkar perut 63 cm
permiabilitas suhu 36,5 C BJ urine 100 cc
glomerulus. Lingkar perut 63 cm - BB 14,5 kg
42
Jam 08.25
4. Melakukan diet rendah
garam
R/ kolaborasi dengan tim
gizi terkait makanan
rendah garam
tindakan A:
Masalah teratasi sebagian
Jam 08.50 P:
3. Melakukan kolaborasi Intervensi 1,2,3 dilanjutkan
dengan lab
R/ leukosit 10.000 mm3
3 Kurang Jam 09.00 Jam 09.30 Rena
pengetahuan 1. Mengkaji status S:
berhubungan pendidikan klien Keluarga klien hanya tahu anaknya mengalami
dengan R/ Pendidikan keluarga bocor ginjal, tapi tidak tahu penyebab, diet, dan
kurangnya klien SD, Klien belum perawatanya
informasi sekolah Klien mengatakan paham tentang penyakitnya, diet,
mengenai dan perawatannya setelah dilakukan penyuluhan
proses penyakit Jam 09.05 O:
2. Mengkaji pengetahuan Pendidikan keluarga klien SD, Klien belum sekolah
klien akan penyakitnya, Klien bisa menjawab dengan benar
penyebab, dietnya, dan A:
hal-hal yang perlu Masalah teratasi
dilakukan klien agar P:
memperingan gejala yang Intervensi dihentikan
muncul
R/Keluarga klien hanya
tahu anaknya mengalami
bocor ginjal, tapi tidak
tahu penyebab, diet, dan
perawatanya
Jam 09.10
44
3. Berikan penyuluhan
kesehatan tentang
penyakitnya termasuk diet
dan perawatannya
R/ Klien mengatakan
paham tentang
penyakitnya, diet, dan
perawatannya setelah
dilakukan penyuluhan
Jam 09.25
4. Memberikan evaluasi
berupa pertanyaan dan
kesempatan untuk
bertanya kepada klien
atau keluarga klien
R/Klien bisa menjawab
dengan benar
45
Shift : Siang
Jam 15.25
4. Melakukan diet rendah
46
garam
R/ kolaborasi dengan tim
gizi terkait makanan rendah
garam
Shift : Malam
yang menurun O:
Jam 22.45 - pengunjung dibatasi
2. Cuci tangan sebelum dan - anak ditempatkan di ruangan non infeksi
sesudah tindakan - tangan dicuci sebelum tindakan dan sesudah
R/ tangan dicuci sebelum tindakan
tindakan dan sesudah - leukosit 10.000 mm3
tindakan A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi 1,2 dilanjutkan
49
E. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari ke : 1 (satu)
Tanggal : 21 Februari 2018
No. Paraf
Perkembangan
Dx
1 Kelebihan volume cairan Aida
Jam 08.00 (21 Februari 2018)
S : Ibu klien mengatakan anaknya masih bengkak area mata dan abdomen
O : - intake 360cc, output 710cc
TD 110/70 mmHg, nadi 100x/m, RR 24x/menit, suhu 36,4 C
Lingkar perut 63 cm
BJ urine 300 cc
- BB 14,5 kg
- kolaborasi dengan tim gizi terkait makanan rendah garam
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 1,2,3,4,5 dilanjutkan
I : Jam 08.05 Memonitor intake-output
R/ intake : 120cc
Output: 220cc
Jam 08.10 Memonitor TTV, Lingkar perut, BJ Urine
R/ TD 110/70 mmHg, nadi 100x/m, RR 24x/menit,
suhu 36,4 C
Lingkar perut 63 cm
BJ urine 100 cc
Jam 08.20 Menimbang berat badan
R/ bb 14 kg
Jam 08.25 Melakukan kolaborasi dalam diet rendah garam dan
protein
R/diterapkan dalam pemberian makanan
Jam 15.00 Memonitor intake-output
R/ intake : 120 cc
Output: 220 cc
Jam 15.05 Memonitor TTV, Lingkar perut, BJ Urine
R/ TD 110/70 mmHg, nadi 100x/m, RR 24x/menit,
suhu 36o C
Lingkar perut 63 cm
BJ urine 100 cc
Jam 22.00 Memonitor intake-output
R// intake : 120cc
50
Output: 220cc
Jam 22.05 Memonitor TTV Lingkar perut, BJ Urine
R/ TD 110/70 mmHg, nadi 100x/m, RR 22x/menit,
suhu 36o C
Lingkar perut 63 cm
BJ urine 100 cc
O : - pengunjung dibatasi
- anak ditempatkan di ruangan non infeksi
- tangan dicuci sebelum tindakan dan sesudah tindakan
- leukosit 10.000 mm3
Hari ke : 2 (Dua)
Tanggal : 22 Februari 2018
No. Paraf
Perkembangan
Dx
1 Kelebihan volume cairan Rena
Jam 08.00 (22 Februari 2018)
S : Ibu klien mengatakan anaknya bengkak area mata dan abdomen
berkurang
O : - intake 360 cc, output 660 cc
TD 100/70 mmHg, nadi 100x/m, RR 24x/menit, suhu 36 C
Lingkar perut 56 cm
BJ urine 300 cc
- BB 14 kg
- kolaborasi dengan tim gizi terkait makanan rendah garam
- kolaborasi dengan tim gizi terkait makanan rendah protein 1-
2g/kgBB/hari
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 1,2,3,4,5 dilanjutkan
I : Jam 08.05 Memonitor intake-output
R/ intake : 120 cc
Output: 270 cc
Jam 08.10 Memonitor TTV, Lingkar perut, BJ Urine
R/ TD 110/70 mmHg, nadi 100x/m, RR 22x/menit,
suhu 36o C
Lingkar perut 61 cm
BJ urine 100 cc
Jam 08.20 Menimbang berat badan
R/ bb 13 kg
Jam 08.25 Melakukan kolaborasi dalam diet rendah garam dan
protein
52
Hari ke : 3(Tiga)
No. Paraf
Perkembangan
Dx
1 Kelebihan volume cairan Jeni
Jam 08.00 (23 Februari 2018)
S : Ibu klien mengatakana area mata dan abdomen pada anaknya sudah
tidak bengkak
O : - intake 360 cc, output 710 cc
TD 100/70 mmHg, nadi 100x/m, RR 20x/menit, suhu 36 C
Lingkar perut 50 cm
BJ urine 300 cc
- BB 13 kg
- kolaborasi dengan tim gizi terkait makanan rendah garam dan
protein
E : Masalah belum teratasi ditandai dengan area mata dan abdomen sudah
tidak bengkak, intake 360, output 660, TD 100/70 mmHg, nadi 100x/m,
RR 20x/menit, suhu 36 C, Lingkar perut 50 cm, BJ urine 300 cc, BB 13
kg, kolaborasi dengan tim gizi terkait makanan rendah garam dan
protein, intervensi dilanjutkan
2 Infeksi Rima
Jam 08.30 (23 Februari 2018)
S : Ibu klien mengatakan area mata dan abdomen pada anaknya sudah tidak
bengkak
O : - pengunjung dibatasi
55
Hari ke : 4(Empat)
No. Paraf
Perkembangan
Dx
1 Kelebihan volume cairan Yuli N
Jam 08.00 (24 Februari 2018)
S : Ibu klien mengatakana area mata dan abdomen pada anaknya sudah
tidak bengkak
O : - intake 360 cc, output 710 cc
TD 100/70 mmHg, nadi 100x/m, RR 20x/menit, suhu 36 C
Lingkar perut 50 cm
56
BJ urine 300 cc
- BB 13 kg
- kolaborasi dengan tim gizi terkait makanan rendah garam dan
protein
E : Masalah teratasi ditandai dengan area mata dan abdomen sudah tidak
bengkak, intake 120, output 220, TD 100/70 mmHg, nadi 100x/m, RR
20x/menit, suhu 36 C, Lingkar perut 50 cm, BJ urine 300 cc, BB 13 kg,
kolaborasi dengan tim gizi terkait makanan rendah garam dan protein,
intervensi dihentikan.