Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

“THE ANIMAL SOUND”

Nama Kelompok:
Mey Pamungkasty (J230195114)
Yessy Nur Bathari M (J230195145)
Rohmah Ninda A (J230195133)

PROGRAM PROFESI NERS XXII


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
“TERAPI BERMAIN : THE ANIMAL SOUND”
Topik : Bermain dengan membuat“The Animal Sound”
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Januari 2020
Tempat : Ruang bermain Melati 2 RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Peserta : anak usia 1-3 tahun
Waktu : 10.00 WIB – Selesai
Lama : 30 menit
Jumlah peserta : 5 anak
Penyaji : Mahasiswa Profesi Ners UMS

A. Latar Belakang
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit
dan dirawat di Rumah Sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk
beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu Rumah Sakit, sehingga
kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak. (potts and mandleco,
2011). Anak kan cenderung rewel, depresi, tidak kooperatif saat diberikan
tindakan sehingga akan berakibat pada lama perawatan diRS. Sehingga
diperlukan suatu metode untuk menurunkan kecemasan dan distraksi stress
pada anak dengan cara terapi bermain.
Terapi bermain menurut (Wong, 2001) dalam Adriana (2013: 61)
adalah usaha mengubah tingkah laku bermasalah, dengan menempatkan anak
dalam situasi bermain. Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional, dan sosial. Bermain merupakan media yang baik untuk
belajar karena dengan bermain anak-anak akan berkata-kata (berkomunikasi),
belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat
dilakukan dan mengenal waktu, jarak, serta suara.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, usia toddler yang dirawat
di bangsal Melati merupakan usia yang memiliki prilaku paling sering rewel,
meronta-ronta dan tidak kooperatif saat mendapat tindakan, sehingga
sangatlah diperlukan suatu terapi permainan yang dapat mengurangi tingkat
stress pada anak yang sedang dirawat di rumah sakit. Melihat dari beberapa
penjelasan diatas maka kelompok tertarik untuk melaksanakan terapi bermain
yang berjudul “The Animal Sound”. Harapannya setelah anak mengikuti terapi
bermain“The Animal Sound” anak mampu mengurangi tingkat agresi, marah
dan frustasi, selain itu ““The Animal Sound”juga merupakan permainan yang
mampu meningkatkan aktifitas motorik dan menurunkan ketegangan pada
anak.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain, diharapkan dapat melatih
motorik dan sensorik anak dengan menebak dan menirukan suara hewan.
Selain itu anak juga bisa merasa tenang selama perawatan dirumah sakit
sehingga anak bisa merasa nyaman dan mempercepat proses
penyembuhan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain diharapkan anak mampu:
a. Merangsang motorik halus anak dengan berusaha untuk
mengidentifikasi suara hewan
b. Melatih untuk koordinator anggota gerak menempel kertas warna
dengan gambar hewan yang sesuai

C. Karakteristik Peserta
1. Kriteria Inklusi
a. Anak dalam kondisi stabil
b. Bersedia ikut terapi bermain
c. Anak yang tidak tuli dan bisu
2. Kriteria ekslusi
a. Anak yang mengalami kegawatan mendadak
b. Anak yang terpasang NGT dan urine kateter
c. Anak yang terpasang kanul O2
d. Anak yang terpasang WSD

D. Metode Bermain
Metode terapi bermain adalah sebagai berikut:
1. Ceramah.
. Metode ceramah yaitu metode yang dilakukan awal sebelum anak
mencoba permainan, yaitu dengan memberi tahu langkah dan cara serta
peraturan permainan.
2. Demonstrasi
Metode demonstrasi yaitu metode dimana leader mencontohkan
bagaimana cara bermain pada anak.
3. Re-Demonstrasi.
Metode re-demosntrasi adalah anak mengingat bagaimana penjelasan
cara dan tahapan serta melakukan permainan dengan memilih dan
menyatukan bagian gambar yang teracak.

E. Media
Media yang dibutuhkan pada terapi bermain ini adalah sebagai berikut:
1. Gambar hewan
2. Kertas warna
3. Lem

F. Pengorganisasian
1. Leader: Mey Pamungkasty
Tugas:
a. Membuka acara
b. Menjelaskan tentang peraturan bermain
c. Memimpin jalannya permainan
d. Memberi semangat kepada peserta
e. Menciptakan suasana menjadi meriah
2. Fasilitator : Yessy Nur Bathari M
Tugas:
a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberikan semangat dan motivasi kepada pasien
3. Observer: Rohmah Ninda Arofah
Tugas: Mencatat dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.

G. Setting Tempat

Keterangan: : Leader
MEJA : Fasilitator
: Pasien

H. Langkah Pelaksanaan
NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Persiapan: 5 menit Menjawab salam dan
1. Membuka salam memperhatikan
2. Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan tujuan
2. Proses: 20 menit 1. Anak memperhatikan
1. Mengajarkan peraturan peraturan permainan
permainan yang disampaikan
2. Minta anak untuk 2. Anak memperhatikan
memperhatikan gambar gambar hewan yang
hewan yang ada di ada di papan
papan 3. Anak menerima kertas
3. Berikan masing-masing warna yang diberikan
anak kertas warna 4. Anak mendengarkan
4. Membunyikan suara suara hewan
hewan 5. Anak akan menebak
5. Minta untuk menebak suara hewan yang
suara hewan yang dibunyikan dengan
dibunyikan dengan menempelkan kertas
menempelkan kertas warna disebelah
warna disebelah gambar gambar hewan yang
hewan yang ada dipapan ada dipapan
3. Penutup 5 menit Memperhatikan dan
1. Mengevaluasi menjawab salam
2. Mengucapkan salam

I. Evaluasi
1. Struktur
a. Anak yang berpartisipasi di dalam ruangan minimal 3 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang rawat inap.
c. Pengorganisasian dilakukan sebelum dilakukan terapi bermain.
2. Proses
a. Anak bersedia mengikuti terapi bermain
b. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai.
c. Anak berperan aktif dalam permainan
3. Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira.
b. Kecemasan anak menurun.
c. Anak mampu menebak dengan sesuai antara suara hewan dan
gambar hewan
LAMPIRAN MATERI
PERMAINAN THE ANIMAL SOUND

Bermain merupakan kegiatan menyenangkan yang dilakukan dengan


tujuan bersenangsenang, yang memungkinkan seorang anak dapat melepaskan
rasa frustasi (Santrock, 2007). Menurut Wong, 2009 bermain merupakan kegiatan
anak-anak yang dilakukan berdasarkan keiinginanya sendiri untuk mengatasi
kesulitan, stress dan tantangan yang ditemui serta bekomunikasi untuk mencapai
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain.
Terapi bermain merupakan terapi yang diberikan dan digunakan anak
untuk menghadapi ketakutan, kecemasan dan mengenal lingkungan, belajar
mengenai perawatan dan prosedur yang dilakukan serta staff rumah sakit yang
ada. Karena hospitalisasi menimbulkan krisis dalam kehidupan anak dan sering
disertai stress berlebihan, maka anak-anak perlu bermain untuk mengeluarkan rasa
takut dan cemas yang mereka alami sebagai alat koping dalam mneghadapi stress.
Tujuan bermain di rumah sakit adalah agar dapat melanjutkan fase tumbuh
kembang secara optimal, mengembangkan kreativitas anak sehingga anak dapat
beradaptasi lebih efktif terhadap stress. Menurut Santrock (2007) terapi bermain
dapat membantu anak menguasai kecemasan dan konflik. Karena ketegangan
mengendor dalam permainan, anak dapat menghadapi masalah kehidupan,
memungkinkan anak menyalurkan kelebihan energi fisik dan meleaskan emosi
yang tertahan.
Supaya anak dapat lebih efektif dalam bermain di rumah sakit, perlu
diperhatikan prinsip-prinsip pelaksanaan terapi bermain, antara lain:
1. Permainan tidak banyak menggunakan energi, waktu bermain lebih singkat
untuk menghindari kelelahan dan alat-alat permainananya lebih sederhana
2. Mainan harus relatif aman dan terhindar dari infeksi silang.
3. Sesuai dengan kelompok usia
4. Tidak bertentangan dengan terapi atau pengobatan yang sedang dijalankan
5. Perlu keterlibatan orangtua dan keluarga
Permainan the sound animal telah dipilih kelompok dalam melakukan
kegiatan terapi bermain
1. Definisi
The animal sound adalah sebuah permainan menebak suara hewan
dengan menunjukan gambar hewan tersebut. Permainan ini diharapkan
mampu mengurangi tingkat agresi, marah, dan frustasi. Selain itu permainan
ini juga mampu meningkatkan aktifitas motoric dan menurunkan ketegangan
anak.
2. Manfaat
a. Merangsang perkembangan anak dan menurunkan stressor akibat
hospitalisasi
b. Membuat anak dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru
c. Menurunkan kecemasan pada anak
d. Merangsang motorik halus anak dengan berusaha untuk mengidentifikasi
suara hewan
e. Melatih untuk koordinator anggota gerak menempel kertas warna dengan
gambar hewan yang sesuai
f. Mampu mengurangi tingkat agresi, marah, dan frustasi
g. Mampu meningkatkan aktifitas motoric dan menurunkan ketegangan
3. Indikasi
Permainan ini dilakukan untuk usia toodler (1-3 tahun) yang menjalani rawat
inap di rumah sakit.
4. Langkah permainan
a. Mengajarkan peraturan permainan
b. Minta anak untuk memperhatikan gambar hewan yang ada di papan
c. Berikan masing-masing anak kertas warna
d. Membunyikan suara hewan
e. Minta untuk menebak suara hewan yang dibunyikan dengan menempelkan
kertas warna disebelah gambar hewan yang ada dipapan
D. Hal yang harus diperhatikan
Pastikan lingkungan sekitar permainan aman bagi pasien untuk mengurangi
resiko cidera pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, Dian. 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai