Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DENGAN PENDEKATAN

SAINTIFIK OLEH GURU PAK TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR


BERDASARKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS
Sukmawati Pane
IAKN Tarutung
sukmawatipane@gmail.com

Abstrak - Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhPelaksanaan Kurikulum 2013
Dengan Pendekatan Saintifik Oleh Guru PAK Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 2 Doloksanggul Kabupaten Humbamg Hasundutan Tahun Ajaran2018/2019..Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif inferensial. Populasi adalah seluruh
siswakelas VIII di SMP Negeri 2 DoloksanggulTahun 2019dengan jumlah 288 orang dan ditetapkan
sampel 32 orang. Data dikumpulkan dengan angket tertutup sebanyak 40 item yang disusun sendiri
oleh penulis.uji coba angket danda soal dilakukan kepada 31 siswa yang bukan responden penelitian,
dan telah di uji validitas dan uji reliabilitasnya. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara Pelaksanaan Kurikulum 2013 Dengan Pendekatan
Saintifik Oleh Guru PAK Terhadap Keaktifan Belajar Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Doloksanggul
tahun Ajaran 2018/ 2019dan Ujihipotesis diperoleh Fhitung> Ftabel 7,094>1,62makaH0 ditolak dan Ha
diterima.
Kata Kunci: kurikulum 2013, pendekatan saintifik, Keaktifan.

Abstrak - The purpose of this study was to determine the effect of the 2013 Curriculum
Implementation by the Scientific Approach by Teacher PAK on the Learning Activity of Class VIII
Students of SMP Negeri 2 Doloksanggul, Humbang District, 2018/2019 school year.The method used
in this study is inferential descriptive statistical method. The population was all eighth grade students
2019 with a total of 288 people and sample of 32 people.The data was collected by a closed
questionnaire of 40 items.The results of data analysis showed that there was a positive and significant
influence between the Implementation of the 2013 Curriculum with the Scientific Approach by
Teacher PAK Against the Learning Activity of Grade VIII Students of Doloksanggul State Middle
School 2 in 2018/2019 withdetermination (r2) is 19.7% and the hypothesis test is obtained F count> F
table 7.094> 1.62 then H0 is rejected and Ha is accepte.
Keywords: 2013 curriculum, scientificapproach,activeness
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
PENDAHULUAN pendidikan tertentu.”
Di Indonesia pengertian kurikulum Banyak alasan mengapa terjadi perbahan
terdapat dalam Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 kurikulum, disamping alasan kurikulum
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan sebelumnya harus disempurnakan karna ada
Nasional, yaitu;“Kurikulum adalah kekurangan disana-sini, serta perubahan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang adalah dengan niatan untuk perbaikan sistem
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan, dan untuk mempersiapkan peserta
didik yang mampu bersaing dimasa depan

1
dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga sangat dibutuhkan
teknologi. Sihombing (2014:67)mengatakan: keaktifan peserta didik.
“Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 Dalam proses pembelajaran keaktifan
dilaksanakan dengan pendekatan saintific siswa adalah faktor yang paling penting karena
(pendekatan ilmiah) menggunakan 5M yaitu proses pembelajaran melibatkan kemampuan
mengamati, menanyakan, mengasosiasikan, fisik,mental dan intelektual siswa. demikian
megeksplorasi dan mengkomunikasikan atau seorang guru harus mampu mewujudkan
mencipta... yang dapat mengaktifkan siswa proses pembelajaran yang dapat meningkatkan
dalam belajar”. Dalam proses pembelajaran keaktifan pembelajaran yang dilakukan di
dengan guru menyediakan kegiatan yang sekolah guna menciptakan pembelajaran yang
membuat siswa semangat belajar, aktif dan dinamis. Selain itu keaktifan juga akan
mampu menyelesaikan persoalan dalam menciptakan peserta didik yang dapat bekerja,
pembelajaran. Peserta didik dilibatkan dalam belajar secara mandiri dengan keterlibatan
tanya jawab yang terarahdan mencari mereka secara langsung dalam memahami
pemecahan terhadap berbagai masalah dalam materi pelajaran dengan penuh keyakinan,
pembelajaran. Pembelajaran dalam kurikulum mempelajari, mengalami dan menemukan
2013, pada hakekatnya adalah proses interaksi sendiri bagaimana memperoleh situasi
antara peserta didik dengan lingkungannya, pengetahuan, dan mengkomunikasikan hasil
sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah pikiran ,penemuan dan penghayatan nilai- nilai
yang lebih baik. Dalam hal ini faktor secara lisan atau penampilan.dalam hal ini
pengambilan keputusanyang dit berdasarkan penulis mempertimbangkan faktor
tujuan yaitu pengambilann keputusan pengambilan keputusan etis berdasarkan
meprtimbangkan tujuan yang hendak dicapai fisik,dan emosional. Hal ini menjelaskan
yaitu untuk mencapai perubbahan peserta bahwa faktor fisik mempengaruhi perasaan
didik kea rah yang lebih aktif dan bersemangat peserta didik dalam proses pembelajaran baik
dalam proses pembelajaran.Melalui itu dari keaktifan, antusias dan perasaan
pembelajaran kurikulum 2013, keaktifan senang dalam mengikuti pelajaran
belajar siswa semakin meningkat khususnya Berdasarkan pengamatan penulis di SMP
dalam pembelajaran di kelas Negeri 2 Dolok sanggul, masih ada sebagian
Menurut Dirman dan Juarsi ( 2014:13) siswa yang kurang aktif dalam belajar. Hal ini
menyatakan bahwa kelebihan dalam dapat dilihat dari peserta didik yang kurang
kurikulum 2013 adalah siswa lebih dituntut aktif dalam mengerjakan tugas-tugas yang
lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap diberikan oleh guru, kurang aktif dalam
pemecahan masalah yang mereka hadapi bertanya, mengemukakan pendapat, serta
disekolah.Proses pembelajaran yang dilakukan kurang mampu untuk belajar teratur secara
dalam kelas merupakan aktivitas mandiri. Sehingga yang paling dominan yang
mentransformasikan pengetahuan, sikap dan mempengaruhi penulis dalam pengambilan

2
keputusan dalam pembuatan judul yang akan peserta didik termotivasi untuk belajar dengan
diteliti adalah faktor faktor fisik emosional indikator: 1) Mengamati ; 2) Menanyakan ; 3)
peserta didik.Inilah yang membuat peneliti Mengumpulkan Informasi ; 4)
tertarik untuk mengadakan penelitian guna Mengasosiasikan/ menalar 5)
mengetahui adakah pengaruh penerapan Mengkomunikasikan. Menurut Bambang
kurikulum 2013 terhadap keaktifan belajar (2014:3), menyatakan bahwa tujuan
siswa dalam mata pelajaran Pendidikan pembelajaran saintific adalah: 1.
Agama Kristen kelas VII SMP Negeri 2 Meningkatkan kemampuan
Doloksanggul. Oleh karena itu, penelitian ini intelektual,khususnya kemampuan berpikir
berjudul: Pengaruh Pelaksanaan Kurikulum tingkat tinggi siswa,2.Membentuk kemampuan
2013 Dengan Pendekatan Saintifik Oleh Guru siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
PAK Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Kelas secara sistematik,3.Memperoleh hasilbelajar
VIII SMP Negeri 2 Doloksanggul Tahun yang tinggi,4. Melatih siswa dalam
Ajaran 2018/2019. mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
Berdasarkan latar belakang masalah, menulis karya ilmiah,5. Mengembangkan
peneliti membatasi permasalahan yang diteliti, karakter siswa.
Yakni Pengaruh Pelaksanaan Kurikulum 2013 Sejalan dengan itu Permendikbud No
Dengan Pendekatan Saintifik Oleh Guru PAK 22-2016 menyatakan bahwa prinsip
Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII pembelajaran yang digunakan dalam
SMP Negeri 2 Doloksanggul Tahun Ajaran kurikulum 2013 adalah:
2018/2019. Adapun rumusan masalah yang 1. Dari peserta didik di beri tahu menuju
ditetapkan penulis yaitu bagaimanakah peserta didik mencari tahu
pengaruh pelaksanaan kurikulum 2013 dengan 2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber
pendekatan saintifik oleh guru pak terhadap belajar menjadi belajar berbasis aneka
keaktifan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri sumber belajar.
2 Doloksanggul tahun ajaran 2018/2019? 3. Dari pendekatan tekstual menuju proses
Tujuan penelitian ini adalah untuk sebagai penguatan penggunaan
mengetahui pengaruhPelaksanaan Kurikulum pendekatan ilmiah
2013 Dengan Pendekatan Saintifik Oleh Guru 4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju
PAK Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Kelas pembelajaran berbasis kompetensi;
VIII SMP Negeri 2 Doloksanggul Kabupaten 5. Dari pembelajaran parsial menuju
Humbamg Hasundutan Tahun pembelajaran terpadu;
Ajaran2018/2019. Kegiatan Pembelajaran 6. Dari pembelajaran yang menekankan
Kurikulum berbasis Kurikulum 2013 dengan jawaban tunggal menuju pembelajaran
Pendekatan Saintific, yaitu proses dengan jawaban yang kebenarannya multi
pembelajaran PAK yang dirancang dimensi;
berdasarkan pembelajaran kurikulum agar

3
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju 3. Memberi peluang guru untuk lebih kreatif
keterampilan aplikatif; dan mengajak siswa untuk aktif dengan
8. Peningkatan dan keseimbangan antara berbagai sumber belajar.
keterampilan fisikal (hardskills) dan 4. Langkah-langkah pembelajaran
keterampilan mental (softskills); melibatkan keterampilan proses sains
pembelajaran yang mengutamakan dalam mengontruksi konsep, hukum atau
pembudayaan dan pemberdayaan peserta prinsip.
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; 5. Proses pembelajarannya melibatkan
9. Pembelajaran yang menerapkan nilai- nilai proses-proses kognitif yang potensial
dengan memberi keteladanan (ing ngarso dalam merangsang perkembangan intelek,
sung tulodo), membangun kemauan (ing khususnya keterampilan berpikir tingkat
madyo mangun karso), dan tinggi siswa.
mengembangkan kreativitas peserta didik 6. Dapat mengembangkan karakteristik
dalam proses pembelajaran (tut wuri siswa.
handayani). 7. Penilaian mencakup semua aspek.
10. Pembelajaran yang berlangsung dirumah Pendekatan saintific dalam kegiatan
disekolah, dan di masyarakat; pembelajaran kurikulum 2013 dibagi menjadi
11. Pembelajaran yang menerapkan prinsip 5 bagian, yaitu: (1) Mengamati adalah
bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja melakukan kegiatan dengan memerhatikan,
adalah peserta didik, dan di mana saja melihat, membaca, menyimak dengan rasa
adalah kelas; ingin tahu untuk mencari informasi yang
12. Pemanfaatan teknologi informasi dan benar-benar terjadi sesuai dengan arahan dari
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajaran sehingga diharapkan
dan efektivitas pembelajaran; peserta didik dapat melatih kesungguhan dan
13. Pengakuan atas perbedaan individual dan ketelitian. (2) Menanya adalah mengajukan
latarbelakang budaya peserta didik. pertanyaan tentang informasi yang tidak
Hosnan (2014:52) menyatakan dipahami dari hal yang diamati atau
kelebihan Pembelajaran dengan pendekatan pertanyaan untuk mendapatkan informasi
saintific adalah: tambahan tentang hal yang diamati. (3).
1. Proses pembelajaran lebih terpusat pada Dengan mengumpulkan informasi dilakukan
siswa sehingga memungkinkan siswa aktif melalui eksperimen, membaca sumber buku
dan kreatif dalam pembelajaran. lain yang dilakukan melalui eksperimen,
2. Langkah-langkah pembelajarannya mengamati objek/kejadian, aktivitas
sistematis sehingga memudahkan guru wawancara dengan narasumber. (4) Menalar
untuk memanajemen pelaksanaan atau mengasosiasikan adalah proses yang
pembelajaran. ditekankan kepada peserta didik yang lebih
aktif. Penalaran adalah proses berfikiryang

4
logis dan sistematis atas fakta yang menghubungkan suatu tujuan, mengajukan
diobservasi untuk memperoleh simpulan suatu pertanyaan, memberi saran,
berupa pengetahuan. Menalar adalah proses mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi,
berfikir yang logis dan sistematis atas fakta dan instrupsi.
yang diobservasi untuk memperoleh simpulan 2. Kegiatan –kegiatan mendengarkan:
berupa pengetahuan. (5) Mengkomunikasikan Mendengarkan penyajian bahan,
yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mendengarkan percakapan atau diskusi
menceritakan, menyampaikan dan menuliskan kelompok, mendengarkan suatu permainan,
hasil kegiatan yang telah dilaksanakan baik mendengarkan radio.
secara lisan maupun tulisan yang disampaikan 3. Kegiatan kegiatan menulis
dengan kreatif, efektif dan komunikatif. Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
Keaktifan belajar siswa adalah suatu karangan, bahan-bahan kopi, membuat
kegiatan yang melibatkan peserta didik dalam rangkuman, mengerjakan tes,dan mengisikan
proses belajar mengajar supaya berpartisipasi angket.
aktif baik secara fisik, mental dan intelektual 4. Kegiatan-kegiatan menggambar
dalam mengembangkan berbagai penetahuan, Menggambar, membuat grafik, cart, diagram
keterampilan serta pengalaman yang dimiliki peta, dan pola.
siswa. 5. Kegiatan metrick seperti: Melakukan
Keaktifan siswa dalam proses percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan
pembelajaran dapat merangsang dan pameran, menari dan berkebun.
mengembangkan bakat yang dimiliki siswa 6. Kegiatan-kegiatan mental sepert:
seperti: Berfikir kritis dan dapat memecah Merenungkan, mengingatkan, memecahkan
permasalahan permasalahan dalam kegiatan masalah, menganalisis factor factor, melihat
pembelajaran.Menurut Priansa (2016:286) hubungan- hubungan, dan membuat
mengatakan bahwa “kektifan belajar adalah keputusan.
system belajar mengajar yang menekankan 7. Kegiatan kegiatan emosionalMinat,
keaktifan siswa baik secara fisik, mental, membedakan, berani, tenang,dan lain-
maupun intelektual dalam proses lainMenurut Djamara (2010:84) mengatakan
pembelajaran”. Menurut Paul D. Dierich bahwa indikator siswa aktif adalah:
(Yamin, 2010:85) kegitan yang dapat 1. Anak didik belajar secara individual
mengaktifkan siswa adalah sebagai berikut: untuk menerapkan konsep, prinsip dan
1. Kegiatan kegiatan visual generalisasi.
Membaca, melihat gambar-gambar, 2. Anak didik belajar dalam bentuk
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, kelompok untuk memecahkan
dan mengamati orang lain bekerja atau masalah.
bermain.Kegiatan-kegiatan lisan (oral): 3. Setiap anak didik berpartisipasi dalam
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, melaksanakan belajarnya.

5
4. Anak didik berani mengajukan kuantitatif. Sugiyono (2013:8) mengemukakan
pendapat. bahwa: “Metode Penelitian Kuantitatif dapat
5. Antara anak didik terjalin hubungan diartikansebagai metode penelitian yang
social dalam melaksanakan kegiatan berlandaskan pada filsafat positivisme,
belajar. digunakan untuk meneliti pada populasi atau
6. Setiap anak didik bisa mengomentari sampel tertentu dengan pengumpulan data
dan memberi tanggapan terhadap menggunakan instrumen penelitian, analisis
pendapat anak didik lainnya. data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
7. Setiap anak didik berupaya menilai untuk menguji hipotesa yang telah
hasil belajar yang dicapainya. ditetapkan”. Pengambilan keputusan dalam
8. Ada upaya anak didik untuk bertanya menetapkan metode penelitian penulis
kepada guru dan atau meminta mempertimbangkan bahwa faktor rasioal
pendapat guru dalam upaya kegiatan sangat mendukng dimana pengambilan
belajarnya keptusan secara rasional yaitu pengetahuan
Adapun indikator keakatifan siwa orang mendapatkan informasi
adalah sebagai berikut: a. Pemecahan masalah: informasi,memahami situasi dan berbagai
1) Menyelesaikan masalah dengan mencari konse kuensinya. Sehingga penulis
pada literature, 2) Bertanya pada guru ketika mengambil keputusan metode kuantitatif
ada kesulitan, 3) Bertanya kepada teman yang supaya hasil yang didapat memberikan
lebih faham ketika dalam mengerjakan tugas petunjuk yang jelas mengenai data-data
ada kesulitan b. Kerjasama; 1) Menghargai dengan tujuan untuk menguji hipotesa yang
perbedaan pendapat, 2) Bekerjasama dengan telah ditetapkan. Penelitian dilaksanakan
baik dalam kelompok, 3) Aktif mengikuti dikelas VIII SMPNegeri 2Doloksanggul.
kegitan kelompok dalam memecahkan Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan
masalah. c. Mengemukakan gagasan: 1) November-Februari tahun 2019 dengan
Merespon pertanyaan atau instrusi dari guru, populasi penelitianyaitu seluruh siswa kelas
2) Berani menjelaskan hasil temuan, 3) Berani VIII SMPNegeri 2 Doloksanggul sebesar 288
mengungkapkan pendapat. d. belajar teratur, orang.Tehnik pengambilan sampel ditentukan
1) Mencatat materi yang diberikan dan ditulis melalui tehnik purposive sampling. Sugiyono
lengkap dan rapi, 2) Serius mengikuti (2010:85) mengemukakan bahwa: “purposive
pembelajaran, 3) Memperhatikan dan sampling adalah teknik penelitian sampel
mendengarkan proses jalanya pembelajaran di dengan pertimbangan tertentu” atau bisa
kelas. disebutkan bentuk sampling ini adalah
pengambilan sampel secara sengaja sesuai
METODE dengan persyaratan sampel yang
Dalam penelitian ini penulis diperlukan.Penelitian ini dilakukan kepada
menggunakan penelitian dengan metode satu kelas (VIII-B) sebanyak 32 orang

6
dikarenakan kelas yang ditentukan sebagai 2. Mendistribusikan frekuensi jawaban
sampel dianggap sudah memiliki pengetahuan dimana jawaban responden dilihat
tentang pembelajaran saintifik yang telah pendistribusiannya berdasarkan hubungan
diterapkan oleh peniliti sebelum menyebarkan alternatif jawaban sesuai dengan bobot
angket uji coba maupun penelitian. Tehnik yang telah ditentukan untuk tiap-tiap
pengumpulan data dilakukan menggunakan alternatif jawaban.
angket tertutup yang terdiri dari 4 option: a, b, 3. Mencari korelasi (rxy) antara variabel X
c, dan d sebanyak 40 butir. Untuk memperoleh (Pembelajaran Kurikulum 2013) dengan
instrumen yang tepat maka berdasarkan kisi- variabel Y (Keaktifan Belajar PAK)
kisi angket tersebut dilakukan uji coba dengan menggunakan rumus Product
terhadap 31 orang siswa di kelas VIII SMP N Moment Pearson yangdikemukakan oleh
2 Doloksanggul di luar sampel penelitian Arikunto (2006:170)sebagai berikut:
dengan responden uji coba ini akan diambil 1 N  xy   x  y 
rxy 
kelas yaitu kelas VIII-A. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini, menggunakan
N  x 2 2

  x  N  y 2   y 
2

angket tertutup dengan menggunakan langkah-
4. Untuk melihat signifikan hubungan
langkah seagai berikut:1.
digunakan rumus Product Moment Pearson
1. Mengumpulkan responden untuk
yang dikemukakan Sugiyono (2013:187)
diberikan pengarahan sehubungan dengan
sebagai berikut:
pengisian angket.
r n2
2. Menyebarkan angket kepada responden t 
1 r2
untuk dijawab secara jujur dengan
5. Kemudian untuk mengetahui ada tidaknya
memilih salah satu option.
pengaruh Pelaksanaan Pembelajaran
3. Mengarahkan dan menemani responden
Kurikulum 2013, maka diadakan uji
untuk menjawab pertanyaan dan
koefisien korelasi determinasi dengan
menjelaskan soal-soal yang kurang
rumus regresi Sudjana (2016:315) sebagai
dimengerti.
berikut:
4. Mencatat semua hasil penelitian angket ke
dalam satu tabel. ( Y )( X 2 )  ( X )( XY )
a
Untuk menganalisa data hasil penelitian n(  X 2 )  (  X ) 2
maka penulis membuat langkah-langkah n( XY )  ( X )( Y )
b
sebagai berikut: n( X 2 )  ( X ) 2
1. Mentabulasi jawaban responden setiap
Dimana:
variabel, artinya setiap angket yang
Untuk mengetahui persamaan regresi Y
dijawab harus disusun dan dijumlahkan
atas X digunakan rumus:
menurut jawaban yang telah ditentukan.
Yˆ  a  bX

7
Dari pendistribusian hasil jawaban
6. Uji koefisien determinasi (r2) siswa tentang pelaksanaan kurikulum 2013
Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan pendekatan saintifikdapat diketahui
dengan menghitung koefisien determinasi, item yang memiliki nilai bobot tertinggidari
dengan mengkuadratkan koefisien yang ke-18 item tentang penerapan kegiatan
ditemukan.Dari pendapat tersebut maka kurikulum 2013 adalah nomor 12 dengan skor
2
koefisien determinasi (r ) dapat dihitung 111 dan nilai rata-rata 3,46 yaitu banyak siswa
dengan rumus: r2 = (rxy2. Selanjutnya dari uji yang menjawab bahwa ketika guru
koefisien determinasi dapat dihitung besarnya melaksanakan sesi mengasosiasi (menalar)
presentase pengaruh X terhadap Y yang dapat kepada siswa untuk memberikan pendapat
2
diketahui dengan cara mengalikan nilai r tentang suatu topik pelajaran guru menghargai
dengan 100% (r2x100%)”. pendapat yang diberikan oleh siswa sehingga
membuat peserta didik aktif untuk belajar pada
7. Uji Hipotesa saat proses pembelajaran . Sementara nilai
Menurut Sudjana (2016:328): “Hasil bobot terendah dari item yang lain adalah
bagi F = S2reg/S2res ternyata berdistribusi F nomor 9 dengan skor 52 dengan nilai rata-rata
dengan dk pembilang satu dan dk penyebut (n- 1.625 yaitu masih ada siswa yang kurang aktif
2). Berdasarkan hal ini, hipotesis H0:β = mengerjakan tugas dengan menggunakan
0ditolak jika Fhitung ≥ F(1-α)(1.n-2)”. beberapa sumber belajar.
Adapun rumusan hipotesis untuk Dari pendistribusisan hasil jawaban
regresi linear sederhana adalah: siswa tentang keaktifan belajar dapat diketahui
H0: β = 0(Tidak terdapat yang positif dan item yang memiliki nilai bobot tertinggidari
signifikan antara pelaksanaan kurikulum 2013 ke-19 item tentang Keaktifan Belajar Siswa
dengan pendekatan saintifik oleh guru PAK adalah soal nomor 36 dengan skor 107 dan
terhadap keaktifan belajar siswa Kelas VIII nilai rata-rata 3,33yaitu banyak siswa kelas
SMP Negeri 2 Tahun Ajaran 2018/2019? VIII yang menjawab bahwa mereka
H0 : β ≠ 0 (Terdapat pengaruh yang positif dan selalumemperhatikan dan mendengarkan
signifikan antara pelaksanaan kurikulum 2013 proses pembelajaran di kelas dari awal sampai
dengan pendekatan saintifik oleh guru PAK akhir. Sementara nilai bobot terendah dari item
terhadap keaktifan belajar siswa dalam Kelas yang lain adalah nomor 23 dengan skor 74 dan
VIII SMP Negeri 2 Tahun Ajaran 2018/2019 ? nilai rata-rata 2,3 yaitu masih ada siswa yang
kurang aktif menyelesaikan masalah secara
HASIL DAN PEMBAHASAN berkelompok.
Berdasarkan hasil penelitian yang Dari uji persyaratan analisis yaitu
dilakukan kepada siswa kelas VIII SMP menguji apakah ada hubungan yang positif
Negeri 2 Doloksanggul, maka pembahasan antara variabel X dengan variabel Y,
hasil penelitian adalah sebagai berikut: Diperoleh rxy = 0,444. Nilai rhitung dibandingkan

8
dengan nilai rtabel(α=0,05; IK=95%; n=32) yaitu 0,349 (r2) dapat diketahui persentase pengaruh
diperoleh nilai rhitung> rtabel dengan demikian Pelaksanaan Kurikulum 2013 Dengan
terdapat hubungan yang positif antara variabel Pendekatan Saintifik Oleh Guru PAK
X dengan variabel Y yaitu hubungan yang Terhadap Keaktifan Belajarsiswa kelas VIII
positif antara Pelaksanaaan Pembelajaran SMP Negeri 2 Dolok sanggultahun 2017
Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik adalah: (r2) x 100% = 0,197x 100% =19,7%
dan Keaktifan Belajar Siswa kelas VIII SMP Dari uji hipotesa diperoleh nilai Dari
Negeri 2 Doloksanggul. daftar analisis varians di atas diperoleh nilai
Dari uji persyaratan analisis yaitu Fhitung=7,094dan nilai ini lebih besar dari Ftabel
menguji apakah ada hubungan yang signifikan dengan dk pembilang=k=17 dan dk
antara variabel X dengan variabel Y, penyebut=n-2=32-2=30 yaitu 1,62. Dengan
Diperoleh nilai thitung sebesar 2,716 Harga thitung demikian Fhitung=7,094>Ftabel=1,62 maka H0
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian
harga ttabel untuk kesalahan 5% uji dua pihak dapat diketahui bahwa hipotesa penelitian
dan dk=n-2=32-2=30, maka diperoleh ttabel = yang diajukan oleh penulis diterima
2,042. Diketahui bahwa thitung> ttabel yaitu yaituterdapat pengaruh yang positif dan
2,716> 2,042 dengan demikian dapat diketahui signifikan antara Pelaksanaan Kurikulum 2013
bahwa terdapat hubungan yang signifikan Dengan Pendekatan Saintifik Oleh Guru PAK
antara variabel X dengan variabel Y yaitu Terhadap Keaktifan Belajar Siswa kelas VIII
hubungan yang signifikan antara pelaksanaan SMP Negeri 2 Doloksanggul tahun 2019.
kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik Hasil penelitian ini menggambarkan
oleh guru PAK Terhadap Keaktifan Belajar kebenaran teori yang dikemukakan oleh
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Doloksanggul. Hosnan (2014:34) yang menyatakan bahwa
Dari uji regresi diperoleh: a) pembelajaran dengan pendekatan saintific
Persamaan regresi adalah Yˆ  23,226  0,599 X adalah proses pembelajaran yang dirancang

persamaan regresi ini menunjukkan bahwa sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif

dalam keadaan konstanta=23,226 maka untuk mengonstruk konsep,hukum atau prinsip

setiap penambahan variabel X (Pelaksanaan melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk

Kurikulum 2013 Dengan Pendekatan mengidentifikasi atau menemukan masalah),

Saintifik) sebesar satu satuan unit maka akan merumuskan masalah, mengajukan atau
terjadi penambahan variabel Y (Keaktifan merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,

Belajar Siswa) sebesar 0,599 dari nilai variabel menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan

X (Pelaksanaan Kurikulum 2013 Dengan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan”.
Pendekatan Saintifik).
b) Dari uji koefisien determinasi PENUTUP
diperoleh nilai r2= 0,197dari nilai determinasi Simpulan

9
Berdasarkan teori dan hasil penelitian 4. Guru diharapkan untuk meningkatkan
dapat disimpulkan bahwa dengan proses belajar berkelompok untuk
dilakukannyaPembelajaran Kurikulum 2013 meningkatkan keaktifan peserta didik
Dengan Pendekatan Saintifik dalam proses dalam memecahkan masalah secara
belajarakanmeningkatkan keaktifan belajar berkelompok.
melalui kegiatan: mengamati (melihat, 5. Penelitian selanjutnya, disarankan bagi
membaca, mendengar, menyimak),menanya yang ingin meneliti tentang keaktifan
(lisan dan tulisan) mengumpulkan belajar untuk menghubungkannya dengan
informasi,mengasosiasi (menghubungkan, variabel lain yang berpengaruh terhadap
menentukan keterkaitan, membangun keaktifan belajar.
keterkaitan, membangun cerita/konsep),
menkomunikasikan (lisan, tulis,dan gambar). DAFTAR PUSTAKA
1) Amri Sofan. 2013. Pengembangan dan
Saran model pembelajaran dalam kurikulum
1. Kepada guru diharapkan untuk 2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.
mengarahkan peserta didik dalam 2) Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
melakukan pengamatan dilapangan supaya Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
peserta didik aktif dalam mengamati 3) Dirman dan Cicih Juarsih. 2014. Seri
berbagai sumber belajar yang ada di Peningkatan Kompetensi dan Kinerja
lapangan maupun lingkungan sekitar yang Guru Pengembangan Kurikulum. Jakarta:
berhubungan dengan materi pelajaran. Rineka Cipta.
2. Kepada guru diharapkan untuk 4) Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru Dan
meningkatkan cara menghargai peserta Anak Didik Dala Interaksi Edukatif.
didik pada saat memberikan pendapat Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, Syaiful
terhadap materi pelajaran yang sedang Bahri. 2010. Guru Dan Anak Didik Dala
dipelajari supaya peserta didik semakin Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta
aktif dalam menyampaikan argumentasi 5) Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik
mengenai suatu hal yang dipahami dari dan Kontekstual dalam Pembelajaran
materi pelajaran. Abad 21 Kunci Sukses Implementasi
3. Kepada guru juga dituntut untuk lebih Kurikulum 2013. Jakarta: GhaliaIndonesia.
kreatif dalam memberikan tugas kepada 6) Ismail. 2011. Ajarlah Mereka Melakukan.
anak didik dengan menggunakan beberapa Jakarta: BPK Gunung Mulia.
sumber, sehingga siswa semakin aktif 7) Junihot. 2016. Psikologi Pendidikan
dalam mengerjakan tugas dengan beberapa Agama Kristen. Yogyakarta: Andi
sumber buku lain yang mendukung pada 8) Kosasih. 2016. Strategi Belajar dan
materi pelajaran. Pembelajaran: Implementasi Kurikulum
2013. Bandung Yrama Widya.

10
9) Kristianto, Paulus Lilik. 2008. Prinsip dan Penembangan kurikulumdi era otonom
Praktik Pendidikan Agama Kristen. daerah. Jakarta:Bumi Aksara.
Yogyakarta: ANDI 19) Uno,hamzah. 2011. Belajar dengan
10) Mulyasa E. 2013. Pengembangan pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT. Bumi
Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Aksara
Rosdakarya. 20) Widyasastono, Herry.2015. Penembangan
11) ________. 2015. Guru dalam kurikulumdi era otonom daerah. Jakarta
Implementasi kurikulum 2013. Bandung: :Bumi Aksara
Rosdakarya. 21) http:// staffnew. uny. ac. id. uploads.
12) Yamin,Martinis. 2010. Kiat pendekatan saintific diunduh tanggal 30
Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Oktober 2018 jam 14.57
Persada Press. 22) https://media.neliti.com/media/publication
13) Sardiman A.M. 2011. Interaksi & s/176208-ID-implementasi-pendekatan-
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: saintifik-dalam.pdf di17 diunduh pada
Rajawali Press. tanggal 17oktoder 2018
14) Sidjabat, B.S. 1995. Strategi Pendidikan
Kristen; Suatu Tinjauan Teologis-
Filosofis. Yogyakarta: Andi.
15) Sihombing, Hulman. 2014. Penuntun
Mengenal Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Andi.
16) Sudjana, Nana. 2016. Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito.
17) Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
18) Sani, Ridwan Abdullah.2014.
Pembelakjaran saintifik untuk
implementasi kurikulum 2013. Jakarta:
Bumi AksaraWidyasastono, Herry.2015.

11
12

Anda mungkin juga menyukai