Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA DUKUGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU

IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKLUSIF DI DESA TRENYANG


WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERPUCUNG

Dita Islamiah1), Wyssie Ika Sari2), Caesario Tesa P.3)


1
Mahasiswa Program Studi S1Keperawatan STIKes Widya Cipta Husada
Email : ditaislamiah114@gmail.com
2,3
Dosen Progam Studi S1 Keperawatan STIKes Widya Cipta Husada

ABSTRAK

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik yang mengandung semua unsur
zat gizi yang dibutuhkan bayi usia 0-6 bulan. ASI dapat mempengaruhi tumbuh kembang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan dukugan keluarga
dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Desa Trenyang Wilayah Kerja
Puskesmas Sumberpucung. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan case control.
Penelitian dilaksanakan di Di Desa Trenyang Wilayah Kerja Puskesmas Sumberpucung.
Teknik sampling mengunakan purposive sampling pada 96 ibu menyusui anak usia 7-
24bulan. Data kemudian diuji dengan menggunakan uji statistik chi square. Hasil uji chi
square didapatkan p (0,015) < 0,05 maka H1 diterima dan ditolak H0 dengan demikian
berarti ada hubungan dukugan keluarga dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eklusif
di desa trenyang wilayah kerja puskesmas Sumberpucung. Dan diperoleh nilai OR = 2,77
artinya dukungan keluarga memberi peluang 2,77 kali terhadap dukungan keluarga. Saran
hendaknya keluarga selalu meningkatkan dukungan penghargaan pada ibu dalam
pemberian ASI eksklusif. Petugas kesehatan diharapkan lebih meningkatkan kerjasama
dengan kader posyandu karena dukungan keluarga akan meningkatkan kemandirian pada
ibu dalam pemberian ASI eksklusif.

Kata kunci : Dukungan Keluarga, Pemberian ASI Eksklusif

1
CORRELATIO BETWEEN FAMILY SUPPORT AND MOTHER'S BEHAVIOR
IN PROVIDING EXCLUSIVE ASI TRENYANG VILLAGE SUMBERPUCUNG

Dita islamiyah1), Wyssie Ika Sari2), Cesario Tesa Prianto 3)


1
Nursing Science Study Program STIKes Widya Cipta Husada Malang
Email corrsesponding author : ditaislamiah114@gmil.com 2
2,3
Lecturer Nursing Science Study Program STIKes Widya Cipta Husada Malang
Jl. Jend. Sudirman (Sidotopo) No.11 Kepanjen Malang www.stikeswch-malang.ac.id.

ABSTRACT

Mother's Milk (ASI) is the best food that contains all nutrients needed by infants aged
0-6 months. Breast milk can affect the growth and development of bayp. The purpose of this
study was to identify the relationship between family support and mother's behavior in
providing exclusive ASI in the trenyang village sumberpucung health center. This research was
conducted with a case control approach. The variable in this study is the dependent variable
family support, the independent variable exclusive breast feeding. The research was carried out
in trenyang village, the working area of Sumberpucung, sampling purposive sampling with a
large sample of 96 infants aged 7-24 months. Date were then tested using chi square analysis.
Chi squere test results obtained p (0.015) <0.05 then H1 is accepted and rejected by H0, which
means there is a relationship between family support and maternal behavior in providing
exclusive breastfeeding in trenyang village Sumberpucung. And the value obtained OR = 2.77
means that family support gives 2.77 times the opportunity for family support. Conclusion of
this research is all family give support to mother's behavior in providing exclusive ASI health
officer should increase cooperation with mom family because support will increase the mom’s
self supporting. Health workers are expected to increase cooperation with Posyandu cadres
because family support will increase independence for mothers in exclusive breastfeeding.

Keywords: Family Support, Exclusive Breast Feeding

2
PENDAHULUAN (58,46%), tahun 2015 ASI eksklusif
Menurut WHO sebagai badan PBB meningkat sebanyak 15.374 bayi, dan tahun
yang menangani masalah bidang 2011 ASI eksklusif sebanyak 22.156 bayi
kesehatan, mengatakan lebih dari 300 (67,86%) dari 33.199 bayi yang diperiksa.
penelitian menunjukan bahwa pemberian Sedangkan tahun 2016 ASI eksklusif
ASI selama 6 bulan adalah jangka waktu sebanyak 25.689 bayi (57,90%) dari 44.367
yang paling optimal untuk pemberian ASI bayi yang diperiksa, angka ini masih lebih
ekslusif. Sejalan dengan hasil kajian WHO rendah dari target Nasional yaitu 80%.
diatas MENKES melalui KEPMENKES RI Cakupan lebih dari 80% terdapat di 5
NO.450/MENKES/IV/2004 menetapkan Puskesmas yaitu, Singosari, Ardimulyo,
perpanjangan pemberian ASI secara ekslusif Karangploso, Kromengan, dan Bantur
yang semula empat bulan menjadi enam sedangkan cakupan yang dibawah 80%
bulan (Kementerian Kesehatan Republik terdapat di 34 Puskesmas. Data Puskesmas
Indonesia, 2017) Pada peringatan hari ASI Sumber Pucung jumlah bayi yang di beri ASI
sedunia di Jakarta, Menteri Kesehatan eksklusif, bayi laki-laki 243 (66,58%) bayi
mengatakan bahwa jumlah ibu menyusui perempuan 209 (64,71%), dari keseluruhan
bayi secara eksklusif di Indonesia sangat bayi berjumlah 452 (65,70%), hal ini masih
rendah. Tercatat, yang menyusui hingga 6 di belum memenuhi target Nasional yaitu di
bulan hanya 14%, sementara 64 % hanya bawah 80% (Kabupaten malang, 2017).
sampai usia 3 bulan oleh karena ada ASI merupakan makanan yang paling
keinginan untuk mengganti ASI dengan ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan
susu formula serta makanan tambahan ASI pertama setelah kelahiran. ASI megandung
(MT ASI) lain sebelum ASI Eksklusif semua zat gizi untuk membangun dan
diselesaikan. Bahkan 13% bayi dibawah dua menyediakan energi dalam susunan yang
bulan telah diberi susu formula dan 15% diperlukan, tidak memberatkan fungsi saluran
lainnya telah diberi makanan tambahan pada cerna dan ginjal, menghasilkan pertumbuhan
usia yang sama (BKKBN, 2013). Menurut yang optimal, memiliki berbagai zat anti
data riset kesehatan dasar (Rikesdas, 2013), infeksi dan anti alergi, tersedia setiap saat,
pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai selalu segar (suhu ideal), bebas pencemaran
berusia 6 bulan hanya 38%. Bayi yang bakteri (steril), dan yang tidak kalah
mendapat ASI eksklusif di Jawa Timur pentingnya menyusui murah harganya
tahun 2015 sebesar 68,8%, mengalami (Mansjoer, 2013)
penurunan dibandingkan dengan tahun 2014 Dukungan keluarga, dapat menentukan
(72,89%), tetapi kembali meningkat pada keberhasilan atau kegagalan menyusui, sebab
tahun 2016 sebesar 75%. Bayi yang tidak dukungan suami akan menimbulkan rasa
diberi ASI eksklusif selama 6 bulan dapat nyaman pada ibu sehingga akan
mempengaruhi status gizi. Pemberian ASI mempengaruhi produksi ASI serta
eksklusif dapat membantu mencegah meningkatkan semangat dan rasa
penyakit infeksi pada bayi. penyakit infeksi nyaman.(Permatasari, 2013)
akan menurunkan nafsu makan pada bayi Berdasarkan studi pendahuluan di Desa
dan berakibat penurunan status gizi, dari 50 Trenyang Sumberpucung Kab Malang,
bayi yang tidak diberi ASI eksklusif, 76,7% dengan keluarga yang mempunyai bayi
diantaranya menderita gizi buruk. Status berusia 7-24 bulan sebanyak 10 orang.
gizi kurang energi, vitamin A, ZN, FE Sebagian besar mengatakan bahwa saat bayi
menyebabkan bayi sering mengalami usia 0-6 bulan mereka sudah diberikan susu
infeksi yang berlangsung lama. Pada tahun formula sebagai PASI (penganti Air susu ibu)
2009 dilakukan survey terhadap 17 desa dan makanan tambahan lain misalnya pisang
dari 4 Kecamatan di Kabupaten Malang, dicampur dengan nasi yang dilumatkan.
yaitu di Kecamatan Singosari, Jabung, Menurut keluarga dukungan yang telah di
Ngantang, dan Kecamatan Pagelaran yang berikan hanya sekedar menyarankan untuk
di dapatkan data jumlah bayi yang diberi periksa dan rutin ke posyandu tanpa
ASI ekslusif sebesar 23,53%. Sedangkan mendampingi, serta hanya memberikan ilmu
dari laporan Puskesmas tahun 2013 cakupan dan saran saran dari pengalamnya saat
ASI eksklusif sebanyak 22.585 (54,79%), mempunyai anak dulu. Hal ini disebabkan
tahun 2009 meningkat sebanyak 24.328 oleh keterbatasan informasi yang di berikan
3
oleh petugas kesehatan dan kurangnya jumlah sampel yang banyak, maka uji
pendampingan saat posyandu serta statistik yang digunakan chi square.
kurangnya dukungan keluarga.
Berdasarkan temuan diatas peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN
ingin mengetahui hubungan dukungan Hasil
keluarga dengan pemberian ASI eksklusif Analisa Univariat
pada bayi di Desa Trenyang Wilayah Kerja Distribusi Karakteristik Responden
Puskesmas Sumberpucung Kab Malang. . Tabel 1. Distribusi frekuensi responden
Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini berdasarkan variabel dukungan keluarga
untuk mengetahui “mengetahui hubungan (n=96)
dukungan keluarga dengan perilaku ibu dalam Dukungan
memberikan asi eksklusif di Desa Trenyang Frekuensi Presentase
keluarga
Wilayah Kerja Puskesmas Sumberpucung
Kurang 51 53,1%
Kab Malang” diharapkan dengan adanya
penelitian ini dapat mengetahui hubungan Baik 45 46,9%
dukungan keluarga dengan pemberian ASI
eksklusif pada bayi. Total 96 100%
Tabel 2. Distribusi frekuensi responden
METODOLOGI PENELITIAN berdasarkan macam dukungan keluarga
Jenis dan Rencana Penelitian (n=96)
Jenis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif menggunakan pendekatan Dukungan Dukungan
case control dengan tujuan untuk Dukungan
Baik Kurang
mengetahui hubungan dukugan keluarga Keluarga
f % f %
dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI
eksklusif di desa trenyang wilayah kerja Informasional 53 55,2 43 44,8
puskesmas sumberpucung. Penilaian 33 34,4 63 65,6

Populasi dan Sampel Instrumental 85 88,5 11 11,5


Populasi dalam penelitian ini adalah Emosional 53 55,2 43 44,8
seluruh ibu yang mempunyai balita yang
pernah memberikan asi eksklusif berjumlah
180 responden. Pengambilan sampel dalam Analisa Bivariat
penelitian ini menggunakan non random Hubungan Dukungan Keluarga dengan
sampling yaitu purposive sampling yang Perilaku Ibu dalam Pemberian ASI
artinya sampel diambil berdasarkan Eksklusif di Desa Trenyang Wilayah Kerja
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh Puskesmas Sumberpucung Kab Malang.
peneliti sendiri. Jumlah sampel penelitian ini Tabel 3Hubungan antara dukungan keluarga
sebesar 96 responden remaja dengan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di
gastritis. desa trenyang wilayah kerja puskesmas
sumberpucung kab malang.
Instrumen Penelitian Variabel P Value OR
Penelitian ini menggunakan (IK
instrumen penelitian berbentuk kuesioner 95%)
dengan jumlah pertanyaan sebanyak 20 item Dukungan keluarga
untuk variabel dukungan keluarga dan 10 Perilaku ibu 0,015 2,77
item untuk variabel perilaku pemberian ASI
eksklusif, yang mana menggunakan scala
nominal yang sebelumnya di uji validitas
dan reabilitas.

Analisis Data
Analisis pada penelitian ini adalah
bivariat, dan menggunakan metode analisis
data non parametrik atau kategorik, serta
4
Pembahasan keluarga sangat mendukung ibu dalam
Hubungan Dukungan Keluarga dengan memberikan ASI eksklusif pada bayi
Perilaku Ibu dalam Pemberian ASI dibandingkan keluarga yang kurang
Eksklusif di Desa Trenyang Wilayah mendukung dikarenakan kurang penilaian
Kerja Puskesmas Sumberpucung Kab keluarga dan pemberan nasihat dan
Malang bimbingan tentang manfaat memberikan ASI
Hasil penelitian menunjukkan pada eksklusif. Dukungan keluarga adalah
dukungan keluarga yang kurang lebih dukungan untuk memotivasi ibu memberikan
banyak yaitu 51 (53,1%) responden, serta ASI saja kepada bayinya sampai usia 6 bulan,
didapatkan data dukungan yang kurang memberikan dukungan psikologis kepada ibu
pada 63 (65,6%) responden pada dukungan dan mempersiapkan nutrisi yang seimbang
penilaian, dukungan informasional 43 kepada Ibu (Sudiharto, 2007)
(44,8%) responden, emosional 43 (44,8%)
responden dan instrumental 11 (11,5%) Perilaku pemberian ASI Eksklusif di
responden. Desa Trenyang Wilayah Kerja Puskesmas
Dukungan keluarga yang terdiri dari Sumberpucung Kab Malang
dukungan instrumental, informasi, Berdasarkan hasil pada perilaku
emosional dan penilaian, berdasarkan hasil pemberian ASI ekslusif yang kurang lebih
penelitian di dapatkan nilai yang kurang banyak yaitu 49 orang (51%) di bandingkan
pada dukungan keluarga pada dukungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif
penilaian hal ini di karenakan ibu yang baik. dari hasil tersebut dapat dikatakan
kurang mendapatkan pemberian nasihat dan bahwa perilaku Pemberian ASI eksklusif
bimbingan dari keluarga berupa kurangnya dalam kategori kurang.
keluarga mengingatkan ibu untuk Perilaku kurang dalam pemberian
memberikan ASI sampai usia bayi 6 bulan ASI eksklusif yang dapat disebabkan oleh
tanpa makanan, menanyakan kepada ibu faktor predisposisi yaitu , tingkat pendidikan
masalah apa yang dihadapi selama masa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
menyusui, menemani ibu menyusui bayi makin mudah untuk menerima informasi
pada waktu luang, membimbing ibu tentang sehingga semakin banyak pula pengetahuan
cara memerah ASI dan cara yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang
menyimpan ASI perah, serta membimbing kurang akan menghambat sikap terhadap
ibu cara memberikan ASI perah kepada bayi nilai-nilai yang baru diperkenalkan, termasuk
sehingga ibu merasa kurang diperhatikan mengenai ASI ekslusif dan tingkat sosial
dan kurang mendapatkan penilaian yang ekonomi. faktor pengetahuan yang rendah
positif saat pemberian ASI dukungan tentang manfaat dan tujuan pemberian
penilaian merupakan bentuk penghargaa dan ASIeksklusifbisa menjadi penyebab gagalnya
citra diri anggota keluarga yang dapat pemberian ASI esklusif pada bayi.
meningkatkan rasa percaya diri Kemungkinan pada saat pemeriksaan
Hal ini sejalan yang di lakukan oleh kehamilan (Ante Natal Care), mereka tidak
Yofie (Hawari, 2001) dimana dukungan memperoleh penyuluhan intensif tentang
keluarga kurang baik lebih dominan (60%), ASI eksklusif, kandungan dan manfaat
jika dukungan yang dibutuhkan kurang akan ASI, teknik menyusui, dan kerugian jika
mempengaruhi motivasi ibu dalam tidak memberikan ASI eksklusif, faktor
melakukan tindakan. Selain hal tersebut, penguat yang meliputi faktor sikap dan
keluarga dalam membuat keputusan psikologis misalnya Adanya anggapan para
ditentukan oleh kemampuan anggota
ibu bahwa menyusui akan merusak
keluarga, tentunya hal ini akan berpengaruh
pada dukungan yang diberikan sedangkan
penampilan dan khawatir akan tampak
penelitian ini sejalan dengan penelitian menjadi tua dan perilaku tokoh
(Mamankey, 2018) hasil distribusi dukungan masyarakat, tokoh agama, para petugas
keluarga, yang mendapatkan dukungan kesehatan, dan dukungan keluarga yang
keluarga yang baik sebanyak 70 orang kurang terutama pada dukungan penilaian
(68.0%) dan yang mendapatkan dukungan yaitu kurang mendapatkan pemberian
kurang yaitu 33 orang (32,0%). Dari hasil nasihat dan bimbingan. dari keluarga
yang didapatkan ternyata sebagian besar berupa kurangya keluarga mengingatkan
5
ibu untuk memberikan ASI eksklusif. kondisi psikolgis ibu, sehingga ibu akan
Friedman (Sudiharto, 2007) mempunyai motivasi yang kuat untuk
menyatakan bahwa fungsi dasar keluarga berusaha mempraktekkan bagaimana
antara lain adalah fungsi efektif, yaitu fungsi menyusui yang benar dan tepat selama 6
internal keluarga untuk pemenuhan bulan. Faktor eksternal tidak bisa lepas dari
kebutuhan psikososial, saling mengasuh, dan faktor internal, sehingga jika keluarga
memberikan cinta kasih, serta saling memberikan dukungan kepada ibu maka
menerima dan mendukung. Suami dan motivasi ibu akan lebih kuat yang pada
keluarga dapat berperan aktif dalam akhirnya perilaku ibu dalam memberikan ASI
pemberian ASI dengan cara memberikan Eksklusif akan baik, sebaliknya bila keluarga
dukungan emosional atau bantuan praktis tidak memberikan dukungannya, maka
lainnya (Roesli, 2007). Menurut Purwanto perilaku ibu juga tidak baik. Berdasarkan hal
dalam (Pratama, 2013) perilaku manusia tersebut, bila keluarga mendapatkan
berasal dari dorongan baik dari diri sendiri pengetahuan tentang pemberian ASI
maupun dari luar, sedangkan dorongan Eksklusif dengan benar dan tepat, tidak hanya
merupakan suatu usaha untuk memenuhi dari petugas kesehatan faktor penguat lainya
keinginan individu, dengan kata lain, dapat melalui keluarga, kemudian pendekatan
dorongan mempengaruhi perilaku. Oleh dengan tokoh masyarakat, serta tokoh agama,
karena itu, dorongan dari orang-orang yang mengatakan bahwa misalnya menyusui
terdekat baik keluarga, petugas kesehatan adalah anjuran agama.
dan sebagainya mempengaruhi proses laktasi Hal ini sejalan dengan penelitian
sehingga dapat membentuk perilaku ibu setyowati (2010) mengungkapkan hal yang
dalam menyusui secara eksklusif, perilaku sama, kurangnya dukungan keluarga
dalam memberikan ASI secara eksklusif, dianggap sebagai pihak yang paling
dimana perilaku seseorang terhadap objek berpengaruh tentang keberhasilan ibu dalam
kesehatan, ada atau tidaknya dukungan pemberian ASI eksklusif. Hal ini juga
masyarakat, informasi yang didapat serta sejalan dengan penelitian yang di lakukan
situasi yang memungkinkan ibu mengambil oleh Fuaddah (2014) menjelaskan bahwa
keputusan untuk memberikan MP-ASI mayoritas responden memiliki perilaku buruk
secepatnya atau tidak yang berdampak pada di karenakan faktor dukungan informatif
perilaku pemberian MPASI yang kurang dan bahwa sangat penting
(Notoatmodjo,2003). Hal ini juga keluarga juga di berikan pendidikan tentang
dikarenakan adanya faktor – faktor lain yang pemberian ASI eksklusif. Dukungan atau
mempengaruhi ibu memberikan ASI adalah support dari orang lain atau orang terdekat,
kurangnya informasi tentang manfaat dan sangatlah berperan dalam sukses tidaknya
keunggulan ASI, kurangnya pengetahuan menyusui karena respons yang ditimbulkan
ibu tentang upaya mempertahankan kualitas oleh rangsangan-rangsangan (stimulus)
dan kuantitas ASI selama periode menyusui, tertentu, menimbulkan respons-respons yang
merasa kurang modern dan menyusui relatif berubah misalnya dalam pemberian
dianggap cara kuno, takut hilangnya informatif mempengaruhi perilaku kurang
kecantikan dan tidak disayang oleh suami baik, respons yang timbul dan berkembang
serta gencarnya iklan perusahaan susu botol kemudian diikuti oleh stimulus atau
di berbagai media masa. Menurut (Rusli, rangsangan yang lain. Misalnya Semakin
2007), dengan menciptakan sikap yang besar dukungan yang didapatkan untuk terus
positif mengenai ASI dan menyusui dapat menyusui secara eksklusif adalah sebagai
meningkatkan keberhasilan pemberian ASI respon terhadap kemampuan untuk dapat
secara eksklusif bertahan terus untuk menyusui secara
eksklusif. Dukungan informatif yaitu
Hubungan Dukungan Keluarga mencakup memberi nasehat, petunjuk-
dengan Perilaku Ibu dalam petunjuk, saran-saran tentang mengatasi
Pemberian ASI Eksklusif maslah kesehatan seperti mendampingi ibu
Dukungan keluarga yang baik maka konsultasi ke petugas kesehatan untuk
perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif memperoleh informasi tentang asi eksklusif,
juga baik, Dukungan keluarga yang Hal ini juga di dukung penelitian Ginting
diberikan kepada ibu akan mempengaruhi (2012), ibu yang mendapatkan dukungan
6
keluarga dalam kategori tidak baik Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Refisi).
mempunyai risiko sebesar 3,26 kali untuk jakarta: rineka cipta.
memberikan MP-ASI dini pada bayi usia < 6 2. BKKBN (2013) ‘profil kependudukan
bulan. dan pembanguan di indonesia’, BKKBN,
6(2), p. 103.
KESIMPULAN DAN SARAN 3. Budiman, Agus and Riyanto (2013)
Kesimpulan Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan
Pada bab ini diuraikan kesimpulan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan.
dari penelitian yang sudah dibahas dalam Jakarta: salemba medika.
bab sebelumnya, maka kesimpulan yang 4. Dahlan, S. (2011) Statistik untuk
dapat diambil dari penelitian ini yaitu : Kedokteran dan Kesehatan. 5th edn.
Dukungan Keluarga di Desa Trenyang Jakarta: Salemba Medika.
Wilayah Kerja Puskesmas Sumberpucung 5. Kabupaten malang, D. (2017) Buku Saku
Kab Malang Lebih dari separuh responden Profil Kesehatan Kab.Malang. Available
dalam katerogi dukungan kurang dan at:https://www.scribd.com/document/398
didapatkan data dukungan yang kurang 046933/Profile-Kesehatan-Kab-Malang-
responden pada dukungan penilaian. 2017.
Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di 6. Kementerian Kesehatan Republik
Desa Trenyang Wilayah Kerja Puskesmas Indonesia (2014) Infodatin-Situasi dan
Sumberpucung Kab Malang lebih dari Analisis ASI Eksklusif. Jakarta: Pusat
separuh responden dalam katogori perilaku Data dan Informasi.
kurang 7. Kementerian Kesehatan Republik
Terdapat hubungan yang kuat dan Indonesia (2017) Health Profile of
bermakna antara dukungan keluarga dengan Indonesia 2016, Profil Kesehatan Provinsi
perilaku pemberian ASI Eksklusif di Desa Bali.
Trenyang Wilayah Kerja Puskesmas 8. Kusmiati, Y. (2009) Perawatan Ibu
Sumberpucung Kab Malang didapatkan p Hamil. Yogyakarta: Fitramaya Syafrudin.
value pada uji pearson Chi-Square adalah 9. Mansjoer, A. dkk (2013) Kapita Selekta
sebesar 0,015, karena hasil p value Kedokteran Edisi ketiga. Jakarta: Media
0,015<0,05. Dengan demikian dapat Aesculapius Fakultas Kedokteran UI.
disimpulkan bahwa dukungan keluarga 10. Marlyn, F. (2013) Buku Ajar
mempunyai peran penting dalam Keperawatan Keluarga: Riset Teori Dan
menunjang keberhasilan ibu dalam Praktik. Jakarta: EGC.
pemberian ASI Eksklusif. Dengan dukungan 11. Notoadmojo, S. (2012) Metodologi
keluarga yang baik maka perilaku ibu dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: rineka
pemberian ASI Eksklusif juga baik, cipta.
Dukungan keluarga yang diberikan kepada 12. Notoatmodjo, S. (2001) Promosi
ibu akan mempengaruhi kondisi psikolgis Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
ibu, sehingga ibu akan mempunyai motivasi Jakarta: rineka cipta.
yang kuat untuk berusaha mempraktekkan 13. Nursalam (2008) ‘Konsep dan Penerapan
bagaimana menyusui yang benar dan tepat Metodologi Ilmu Keperawatan’. Jakarta:
selama 6 bulan. Salemba Medika.
14. Nursalam (2016) Metodologi Penelitian
Saran Ilmu Keperawatan. Empat. Edited by P.
Hasil peneltian ini dapat dijadikan bahan P. Lestari. Jakarta Selatan: Salemba
acuan dan pembahasan tentang cara Medika.
melakukan pemberian Asi eksklusif yang 15. Oktalina, O., Muniroh, L. and Adiningsih,
benar dan tepat, dan dapat di praktekkan S. (2015) ‘Dengan Pemberian Asi
khususnya pada asuhan keperawatan serta Eksklusif Pada Ibu Anggota Kelompok
dapat dijadikan dasar bagi peneliti Pendukung Asi ( Kp-Asi )’, Media Gizi
selanjutnya tentang dukungan keluarga Indonesia, 10, pp. 64–70. doi:
ataupun pemberian ASI eksklusif. 10.1016/j.asej.2012.10.007.
16. Purwanti, H. sri (2010) ‘Konsep
DAFTAR PUSTAKA Penerapan ASI Ekslusif .pdf’. Jakarta:
1. Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian : EGC.
7
17. Ramadani, M & Hadi, E. . (2010) 2(1), pp. 1–5
‘Dukungan Suami dalam Pemberian ASI
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Air Tawar Kota Padang Sumatera barat.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional’,
Dukungan Suami dalam Pemberian ASI
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Air Tawar Kota Padang Sumatera barat.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional,
4 no
6.Availableat:https://www.google.co.id/g
ws_rd=cr,ssl&ei=BF7IVdK6CoycugS80
7f4AQ#q=jurnalkesmas.ui.ac.id%2Finde
x.php%2Fkesmas%2Farticle%2Fd
ownload%2F166%2F167.
18. Rikesdas (2013) Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
19. Roesli, U. (2007) Mengenal ASI
Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidaya.
20. Rusli (2007) ASI Panduan Praktis Ibu
Menyusui. Yogyakarta: Banyu Medika.
21. Setiadi (2007) Konsep dan Penulisan
Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
22. Sugiyono (2012) Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: AlFABETA.
23. Sugiyono (2013) Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
24. Suprajitno (2004) Buku Asuhan
Keperawatan Keluarga.pdf. Jakarta:
EGC.
25. Suprajitno (2012) Asuhan Keperawatan
Keluarga Aplikasi dalam Praktik.
Jakarta: EGC.
26. Tyastirin, E. dkk (2017) Statistik
Parametrik Untuk Penelitian Kesehatan.
Surabaya: Program Studi Arsitektur UIN
sunan Ampel.
27. Wahyuningsih (2012) ‘Hubungan
Pengetahuan Ibu Bersalin tentang
Inisiasi menyusu Dini dengan
Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di
Bidan Praktek Swasta Benis Jayanto
Ceper Klaten. Jurnal Klinis Kesehatan.
28. Zaidin, A. (2009) Pengantar
Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
29. Zakiyah (2012) ‘Faktor-Faktor yang
Berhubungan Dengan Pemberian ASI
Eksklusif di Kelurahan Semanan
Kecamatan Kalideres Jakarta Barat
Tahun 2012’, Kesehatan Masyarakat,
8

Anda mungkin juga menyukai