Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FLUIDA DINAMIS

Disusun oleh:

Fuji Nurul Fajriani


Nisyaisni Bifajrin Handiri
Rifki Anshori
Rizka Wulandari
Shafa Aulia Fitri
Zhaqi Fawaz Sidiq

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TASIKMALAYA


TAHUN AJARAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi
keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan


adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat.
Letak partikelnya lebih merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya lemah.
Gas juga merupakan fluida yang interaksi antar partikelnya sangat lemah sehingga
diabaikan.

Fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah
sifatnya dengan menggunakan konsep mekanika partikel. Apabila fluida
mengalami gaya geser maka akan siap untuk mengalir. Jika kita mengamati fluida
dinamis misalnya pada semprotan parfum. Berdasarkan uraian diatas, maka pada
makalah ini akan dibahas mengenai fluida dinamis.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam penyusunan makalah ini kami mencoba mengidentifikasi beberapa


pertanyaan yang akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan penyelesaian
makalah. Diantaranya yaitu :

a. Apakah itu fluida dinamis?

b. Seperti apakah suatu fluida disebut ideal?

c. Apa yang dimaksud persamaan kontinuitas beserta rumusnya?

d. Bagaimana bunyi Hukum Bernoulli dan rumusnya?

e. Apa saja penerapan hukum Bernoulli?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair,gas) yang bergerak. Yang
memiliki kecepatan yang konstan terhadap waktu,tidak mengalami perubahan
volume,tidak kental,tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).

B. Fluida Ideal

Fluida ideal adalah fluida yang incompressible, artinya fluida yang


kerapatannya (massa jenisnya) sulit diubah dan tidak memiliki kegesakan dalam
viskositas. Adapun ciri-cirinya adalah:

1. Nonviskous, artinya tidak mengalami kegesakan baik dengan lapisan fluida


disekitarnya maupun dengan dinding tempat yang dilaluinya.

2. Alirannya bersifat tunak, artinya kecepatan setiap partikel fluida pada setiap
tiitk cenderung konstan.

3. Incompressible, artinya kerapatannya sulit diubah.

4. Alirannya laminar atau tidak berotasi atau berputar-putar.

C. Persamaan Konstinuitas

Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan


fluida dalam dari satu tempat ke tempat lain.
1. Debit (Q)

𝑣
Q= Q = V. A
𝑡

Keterangan :

Q = debit (m²/s)

V = volume (m³)
A = luas penampang (m²)

𝑣 = kecepatan (m/s)

t = waktu (s)

2. Asas Kontinuitas

a. Asas Kontinuitas Pertama

Debit fluida dalam pipa yang mengalir dalam satu aliran akan selalu tetap.
Meskipun keadaan geometri pipa berubah. Artinya meski luas penampang pipa
berubah, debit aliran akan selalu tetap.

Q1 = Q2

ΔV1 ΔV2
=
Δt1 Δt2

v1. A1 = v2. A2

b. Asas Kontinuitas Kedua

Aliran dalam fluida ideal yang mengalami percabangan maka jumlah debit
aliran yang masuk dan keluar percabangan akan selalu sama.

Qmasuk = Qkeluar

Q1 = Q2 + Q3
𝑣1. A1 = 𝑣2. A2 + 𝑣3. A3

D. Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak


seperti udara berkurang ketika fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum
Bernoulli ditemukan oleh Daniel Bernoulli, seorang matematikawan Swiss yang
menemukannya pada 1700-an.

1
Jumlah dari tekanan (P),energy kinetic persatuan volume (2 𝜌𝑣²),dan energi

potensial persatuan volume (𝜌𝑔ℎ) adalah selalu tetap pada titik alir sepanjang garis
aliran yang sama (kontinu).

Hukum Bernoulli tidak berlaku pada pipa yang beda aliran (beda sumber)

Persamaan Dasar Hukum Bernoulli :

1
P + 2 𝜌𝑣² + 𝜌𝑔ℎ = konstan

Keterangan :

P = tekanan (Pa)

𝑣 = kecepatan (m/s)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = ketinggian (m)

𝜌 = massa jenis (kg/m3)

1. Hukum Bernoulli 1

Untuk keadaan kecepatan aliran sama dan ketinggian aliran berbeda.

1 1
P1 + 2 𝜌(𝑣1)² + 𝜌𝑔ℎ1 = P2 + 2 𝜌(𝑣2)² + 𝜌𝑔ℎ2

P1 − P2 = 𝜌𝑔ℎ2 − 𝜌𝑔ℎ1

∆P = 𝜌𝑔(ℎ2 − ℎ1)
2. Hukum Bernoulli 2

Untuk keadaan kecepatan aliran berbeda dan ketinggian aliran sama.

1 1
P1 + 2 𝜌(𝑣1)² + 𝜌𝑔ℎ1 = P2 + 2 𝜌(𝑣2)² + 𝜌𝑔ℎ2

1 1
P1 − P2 = 2 𝜌(𝑣2)2 − 𝜌(𝑣1)²
2

1
∆P = 𝜌(𝑣2 − 𝑣1)2
2

3. Hukum Bernoulli 3

Untuk keadaan aliran berbeda dan ketinggian berbeda.

1 1
P1 + 2 𝜌(𝑣1)² + 𝜌𝑔ℎ1 = P2 + 2 𝜌(𝑣2)² + 𝜌𝑔ℎ2

Untuk luas penampang pipa yang berbeda,maka nilai kecepatan aliran


fluidanya,gunakan hokum kontinuitas.

v1. A1 = v2. A2

E. Teorema Torricelli

Teorema ini ditemukan oleh Evangelista Torricelli (1608-1647). Yang


berbunyi “semakin bawah lubang relative terhadap tinggi permukaan fluida,maka
akan semakin cepat aliran pada lubang tersebut karena tekanan air semakin
kedalam (kebawah) akan semakin besar.

1 1
P1 + 2 𝜌(𝑣1)² + 𝜌𝑔𝐻 = P2 + 2 𝜌(𝑣2)² + 𝜌𝑔ℎ2
1
𝜌(𝑣2)² = 𝜌𝑔(𝐻 − ℎ2) ℎ1 = 𝐻 − ℎ2
2

𝑣2 = √2𝑔ℎ1 Kecepatan aliran pada lubang bocor

𝑥 = 2√ℎ1. ℎ2 Jarak pancoran air pada sumbu tanah searah sumbu x

F. Prinsip Aerodimanis

Aerodinamis merupakan salah satu bagian dari cabang ilmu mekanika fluida
yang membahas tentang pergerakan udara saat bertemu dengan benda padat.
Penerapan aerodinamis diantaranya untuk membuat design mobil,pembuatan
pesawat terbang,roket dan kapal.

Aerodinamis dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu :

 Suhu udara
 Tekanan udara
 Kecepatan udara
 Massa jenis udara
 Jenis aliran udara

BAB III

PENUTUP

Tujuan :

a. Menentukan massa jenis minyak


b. Menentukan masssa jenis oli
1. Alat dan Bahan :
 Alat:
1. Selang
2. Suntikan
3. Gunting
4. Kardus
5. Penggaris
6. Kertas Grafik
7. Selotip
 Bahan:
1. Minyak
2. Oli
3. Air
2. Dasar Teori
A. Pengertian Tekanan

Besar tekanan di definisikan sebagai gaya tiap satuan luas. Apabila gaya sebesar
F bekerja secara tegak lurus dan merata pada permukaan bidang seluas A, tekanan
pada permukaan itu dapat di rumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

P = tekanan (N/m²)

F = gaya (N)A = luas (m²)

Satuan tekanan dalam SI adalah N/m² atau disebut juga Pascal (Pa). Untuk
tekanan udara kadang-kadang digunakan satuan atmosfer (atm), cm raksa (cmHg),
mmHg (atautorr dari Torricelli) atau milibar (mb).Aturan konversinya adalah
sebagai berikut :

1 mb = 10 ̄ ³ bar

1 bar = 10 Pa

1 atm = 76 cmHg = 1,01 x 10 Pa

1 mmHg = 1 torr = 1,316 x 10 ̄ ³ atm = 133,3 Pa

B. Tekanan Hidrostatis

Pada zat padat, tekanan yang di hasilkan hanya ke arah bawah (jika pada zat
padat tidak diberikan gaya luar lain, pada zat padat hanya bekerja gaya gravitasi)
sedangkan pada fluida, tekanan yang di hasilkan menyebar ke segala arah.
Tekanan di dalam zat cair disebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang bekerja
padatiap bagian zat cair. Besar tekanan itu bergantung pada kedalaman. Makin
dalam letak suatu bagian zat cair, semakin besar tekanan pada bagian itu.

Tekanan di dalam fluida tak bergerak yang diakibatkan oleh adanya gaya
gravitasi disebut tekanan hidrostatika. Teori tentang tekanan hidrostatika juga dapat
dijelaskan dengan mengamati bejana atau gelas yang berisi air sebagai contohnya.
Perhatikanlah gambar berikut ini:

Sehingga besar tekanan pada alas bejana adalah :

Jadi, besarnya tekanan hidrostatik secara umum di rumuskan dengan :


Jika tekanan atmosfer di permukaan zat cair itu adalah P0 maka tekanan mutlak
pada tempat atau titik yang berada pada kedalaman h adalah :

Gaya hidrostatik pada alas bejana ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

Sedangkan untuk satu jenis zat cair besar tekanan di dalamnya tergantung pada
kedalamannya. Setiap titik yang berada pada kedalaman sama akan mengalami
tekanan hidrostatik yang sama pula.

"Tekanan hidrostatik pada sembarang titik yang terletak pada satu bidang datar
didalam satu jenis zat cair yang diam, besarnya sama."

Pernyataan di atas dikenal sebagai hukum utama hidrostatika. Perhatikan gambar


berikut:
Berdasarkan hukum utama hidrostatika dapat dirumuskan :

PA= PB = PC

PD = PE

Hukum utama hidrostatika dapat diterapkan untuk menentukan masa jenis zat cair
dengan menggunakan pipa U. Perhatikanlah gambar berikut :

Dalam hal ini, dua cairan yang digunakan tidak akan tercampur. Pipa U mula-
mula diisi dengan zat cair yang sudah diketahui massa jenisnya. Kemudian salah
satu kaki dituangi zat cair yang dicari massa jenisnya hingga setinggi h1.
Kemudian, tarik garis mendatar AB sepanjang pipa. Ukur tinggi zat cair mula-mula
di atas garis AB (misal : h2).

Menurut hukum utama hidrostatika, tekanan di A sama dengan di B.


4. Langkah percobaan

 Uji coba 1
1. Gunting selang sepanjang 40 cm.
2. Gunting kardus sesuai ukuran kertas grafik.
3. Tempelkan kertas grafik pada kardus, lalu tempelkan selang dengan membentuk
pipa U.
4. Lalu masukan air pada selang yang sudah disiapkan.
5. Masukan oli pada salah satu ujung selang menggunakan suntikan.
6. Olah data yang didapat dari praktikum yang sudah dilakukan.
 Uji coba 2
1. Gunting selang sepanjang 40 cm.
2. Gunting kardus sebesar kertas grafik.
3. Tempelkan kertas grafik pada kardus, lalu tempelkan selang dengan membentuk
pipa U.
4. Lalu masukin air pada selang yang sudah disiapkan.
5. Masukan minyak pada salah satu ujung selang menggunakan suntikan.
6. Olah data yang didapat dari praktikum yang sudah dilakukan.
5. Data dan Olah Data

a. Data

No. Bahan Tinggi Air Tinggi Zat Cair


1. Minyak Goreng 5 cm 5,6 cm
2. Oli 5,3 cm 6,8 cm

b. Olah Data

 Massa Jenis Minyak


ρ air.g.h air = ρ minyak.g.h minyak

(1000 kg/m³)(10 m/s²)(5,3 cm) = ρ minyak.(10 m/s²)(5,6 cm)

ρ minyak h air
= h minyak
ρ air

ρ minyak 5 cm
= 5,6 cm
1000 kg/m³

5
ρ minyak = 5,6 x 1000

= 892,86 kg/m³

= 8,93x10² kg/m³

 Massa Jenis Oli


ρ air.g.h air = ρ oli.g.h oli
(1000 kg/m³)(10 m/s²)(5,3 cm) = ρ oli.(10 m/s²)(6,8 cm)

ρ oli h air
=
ρ air h oli

ρ oli 5,3 cm
= 6,8 cm
1000 kg/m³

5,3 cm
ρ oli = 6,8 cm x 1000 kg/m³

= 779,41 kg/m³

= 7,79x10² kg/m³
6. Simpulan

1. Dengan mengetahui salah satu massa jenis zat cair maka massa jenis zat cair
lain dapat dihitung dengan menggunakan pipa U berdasarkan rumus :

ρ1. g. h1 = ρ2. g. h

2. Massa jenis zat cair yang diperoleh yaitu:


 Minyak : 8,93x10² kg/m³
 Oli : 7,79x10² kg/m³
3. Semakin banyak oli atau minyak goreng yang dituangkan ke dalam pipa U
yang berisi air, maka semakin besar pula massa jenis yang dihasilkan,baik
oleh air dan oli maupun air dan minyak goreng.

7. Lampiran
Daftar Pustaka

Fajriani, FN, Anshari, MZ, Bulqiyyah, SR, Damayanti, AY, dkk. 2018. Laporan
Hasil Pengukuran. Tasikmalaya.

Penggaris, https://fisikawanhijau.blogspot.com/2015/04/cara-menggunakan-
penggaris-atau-mistar.html?m=1.

Jangka sorong, https://www.studiobelajar.com/jangka-sorong/. Petunjuk


Praktikum. Pengkuran Panjang: 1-3.

https://www.academia.edu/8476250/Laporan_praktikum_pipa_U

Anda mungkin juga menyukai