Oleh: kelompok II
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
konsumen dengan kinerja yang dirasakan oleh konsumen tersebut. Dari beragam
definisi kepuasan konsumen yang telah diteliti dan didefinisikan oleh para ahli
tanggapan perilaku konsumen berupa evaluasi purna beli terhadap suatu barang
konsumen.
konsumen ketika melakukan pembelian suatu barang atau jasa adalah kebutuhan
dan keinginan yang dirasakan oleh konsumen tersebut pada saat melakukan
pembelian suatu barang atau jasa, pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi
kepuasan konsumen adalah apakah konsumen tersebut akan membeli kembali dan
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja
fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada
dibawah harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan
maka pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan
menjelek-jelekkannya.
pelanggan merasa agak puas,tetapi masih mungkin untuk berpindah ketika suatu
5
perusahaan.Kesenangan atau kepuasan yang tinggi menciptakan suatu ikatan
emosional dengan merek atau perusahaan tersebut dan tidak hanya terpaku pada
pembeli. Bila kinerja produk lebih rendah ketimbang harapan pelanggan, maka
penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu
Kualitas akan mendorong konsumen untuk menjalin hubungan yang erat dengan
tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan dan keluhan konsumen mengenai suatu
produk atau jasa yang tidak memuaskan mereka, namun lebih dari pemecahan
6
Menurut Kotler definisi nilai pelanggan adalah : Nilai yang dirasakan
pelanggan adalah selisih antara jumlah nilai pelanggan dengan jumlah biaya
dari produk dan jasa. Jumlah biaya pelanggan adalah sekelompok biaya yang
atau jasa.
tetangganya.
7
layanan dapat memberikan pesan-pesan secara langsung maupun tidak
2. Pelanggan menjadi biasa saja jika kualitas pelayanan yang terima sama
dengan perkiraannya.
3. Pelanggan menjadi kecewa jika kualitas pelayanan yang diterima lebih
jelek dari perkiraannya.
between the level of the benefits perceived to have been received after consuming
or using a product and the level of the benefits expected prior purchase “ .
manfaat yang dirasakan terhadap manfaat yang diharapkan oleh pelanggan. Dalam
8
yang didapatkannya . Lovelock menjelaskan bahwa kepuasan adalah keadaan
merupakan perasaan seseorang terhadap kinerja dari suatu produk atau jasa yang
pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari
perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkannya. Jadi
dikatakan puas.
jauh lebih luas dari hanya sekedar penilaian kualitas pelayanan, tetapi juga di
pelayanan (jasa) , kualitas produk, harga dan oleh faktor situasi dan faktor pribadi
9
persepsi terhadap kualitas pelayanan (jasa) , kualitas produk ,harga, faktor situasi
yaitu:
pelanggan yang tidak puas lantas akan menyampaikan keluhannya. Bisa saja
mereka langsung beralih ke perusahaan lain dan tidak akan menjadi pelanggan
pribadi.
10
Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat di lakukan
b. Derived Dissatisfaction
c. Problem Analysis
perbaikan.
d. Importance-Performance Analysis
11
temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan
tersebut. Selain itu para ghost shopper juga datang melihat langsung bagaimana
karyawan tidak boleh tahu kalau atasannya baru melakukan penilaian akan
menjadi bias.
kerja sama.
pelanggan pada saat sekarang dan masa yang akan datang yang
12
disediakan perusahaan yang sesungguhnya dengan harapan pelanggan
pelanggan.
a. Kualitas produk
b. Kualitas pelayanan
Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka
diharapkan.
c. Emosional
orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan
13
tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas terhadap
merek tertentu.
d. Harga
yang yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi
kepada konsumennya.
e. Biaya
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya (Umar, 2005:65).
Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk
atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang
lama.
Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk
membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan
yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan
faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan
3.2 Saran
15
loyal.Jika dalam pembahasan ini terdapat banyak kesalahan dan masih jauh dari
yang diharapkan, kiranya memberikan suatu kritikan agar penulis bisa lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua
Belas. Indeks : Jakarta
Umar, Husein. 1997. Study Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Manajemen. Edisi
Revisi. Andy: Yogyakarta
16