Penyakit Anemia
Penyakit Anemia
Pengertian Anemia. Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel darah merah
(eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal
(kurang darah).
Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika
seseorang kekurangan sel darah merah, atau hemoglobin yang normal, maka sel-sel dalam tubuh
tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup, akibatnya tumbullah gejala anemia.
Pengiriman obat kilat dari apotik terpercaya di Indonesia. Bayar tunai, bank transfer, Go-Pay,
dan lainnya.
Beli Sekarang
Gejala anemia seperti lemah dan lesu terjadi karena organ-organ tidak mendapatkan apa yang
mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik, yaitu oksigen.
Dalam masyarakat kita anemia dikenal dengan istilah kurang darah. Kurang darah (anemia) ini
berbeda dengan darah rendah. Darah rendah merupakan rendahnya tekanan darah (baca :
Tekanan Darah Rendah), sedangkan anemia adalah kurangnya sel darah merah atau hemoglobin
seperti telah disebutkan di atas. Hal ini sengaja saya perjelas disini karena saya masih sering
menemukan pasien yang salah dalam meng arti kan Anemia (kurang darah).
ilustrasi anemia
Penyebab Anemia
Ada ber macam macam Penyebab Anemia sesuai dengan jenis anemianya dan terdapat lebih dari
400 jenis anemia, yang secara garis besar dibagi menjadi tiga kelompok:
Pengiriman obat kilat dari apotik terpercaya di Indonesia. Bayar tunai, bank transfer, Go-Pay,
dan lainnya.
Beli Sekarang
Sel darah merah dapat hilang ketika seseorang mengeluarkan darah atau berdarah oleh sebab
apapun seperti kecelakaan, terluka, dsb. Namun perdarahan dapat terjadi perlahan-lahan selama
jangka waktu yang panjang, dan adakalanya tidak terdeteksi. Ini disebut sebagai pendarahan
kronis yang biasanya disebabkan oleh :
Penyakit pencernaan seperti maag, wasir, gastritis (radang lambung), dan kanker (Baca:
BAB Berdarah)
Penggunaan obat anti-inflamasi (OAINS) seperti aspirin atau ibuprofen, yang dapat
menyebabkan gastritis dan perdarahan saluran cerna.
Menstruasi dan melahirkan pada wanita, terutama jika perdarahan menstruasi yang
berlebihan
Anemia bisa terjadi karena kurangnya kuantitas dan kualitas sel darah merah, yakni kurangnya
produksi sel darah merah atau terganggunya pembentukan hemoglobin. Selain itu dapat pula
terbentuk sel darah merah dan hemoglobin yang tidak bagus sehingga fungsinya tidak optimal.
Penyebab anemia jenis ini biasanya terkait dengan kekurangan mineral dan vitamin yang
dibutuhkan dalam memproduksi sel darah merah dan hemoglobin. Kondisi yang terkait dengan
penyebab anemia ini antara lain :
Ketika sel-sel darah merah rapuh dan tidak dapat menahan stres rutin dari sistem peredaran
darah, maka dapat pecah secara prematur, sehingga menyebabkan anemia hemolitik. Anemia
hemolitik dapat hadir pada saat lahir atau berkembang kemudian. Kadang-kadang tidak diketahui
penyebabnya.
Penyebab anemia hemolitik yang telah diketahui antara lain:
Kondisi yang diwariskan (diturunkan), seperti anemia sel sabit dan talasemia
Stres seperti infeksi, obat-obatan, racun ular atau laba-laba, atau makanan tertentu
Racun dari penyakit hati lanjut (liver kronis) atau penyakit ginjal
Serangan yang tidak tepat oleh sistem kekebalan tubuh (disebut penyakit hemolitik pada
bayi baru lahir, ketika itu terjadi pada janin yang dikandung wanita hamil)
Cangkok vaskular, katup jantung prostetik, tumor, luka bakar parah, paparan bahan
kimia, hipertensi berat, dan gangguan pembekuan darah.
Dalam kasus yang jarang terjadi, pembesaran limpa dapat menjebak sel darah merah dan
menghancurkan mereka sebelum waktunya beredar habis.
Berbeda dengan penyebab anemia, fakor risiko berikut ini meningkatkan peluang seseorang
untuk terkena anemia.
Kekurangan Vitamin. Kekurangan zat besi, vitamin B-12 dan asam folat meningkatkan
resiko anemia.
Gangguan usus. Gangguan usus akan mengganggu penyerapan nutrisi - seperti penyakit
Crohn dan penyakit celiac - akibatnya dapat meningkatkan risiko anemia.
Menstruasi. Wanita yang masih memiliki menstruasi risiko anemia nya lebih besar
daripada laki-laki dan wanita pascamenopause. Karena menstruasi menyebabkan
hilangnya sel darah merah
Kehamilan. Ibu hamil memiliki risiko anemia kekurangan zat besi karena zat besi harus
melayani peningkatan volume darah serta pembentukan hemoglobin janin. Lebih lanjut
baca: Anemia Pada Ibu Hamil
Penyakit kronis. Penyakit kronis seperti kanker, gagal ginjal atau hati, dll. Biasanya
anemia defisiensi besi.
Kelelahan
Lemah dan cepat capek
Mudah mengantuk
Sakit Kepala
Tangan dan kaki dingin
Pingsan
Pusing, terutama ketika orang tersebut berdiri
Sesak napas, terutama pada saat beraktivitas
Detak jantung cepat atau jantung berdebar, terutama pada saat beraktivitas.
Nyeri dada
Penurunan konsentrasi dan daya ingat
Namun, gejala anemia terkadang tidak jelas, terutama pada orang muda atau secara fisik terlihat
sehat, padahal tingkat hemoglobin bisa jatuh secara signifikan tanpa menunjukkan gejala anemia
sama sekali. Dalam kasus lain, gejala anemia dapat berkembang perlahan-lahan selama beberapa
bulan atau tahun.
Jika Kamu mengalami beberapa gejala anemia seperti diatas sebaiknya periksakan diri ke dokter,
agar diperiksa lebih lanjut apakah benar kamu mengalami anemia atau penyakit lain yang
memiliki gejala yang mirip.
Atau ketika Kamu merasa sehat tanpa gejala anemia, namun saat akan donor darah, biasanya kan
diperiksa dulu kadar hemoglobin nya, eh ternyata Hb rendah maka kamu tidak boleh donor dan
dianjurkan berobat ke dokter.
Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan Jantung (frekuensi detak jantung, irama jantung), paru-paru (pernafasan), hati dan
limpa.
Nilai normal hematokrit pria = 38,8 - 50 persen. Wanita = 34,9 - 44,5 persen.
Nilai normal hemoglobin (Hb) Pria = 13,5-17,5 gram per desiliter. Wanita = 12-15,5
gram per desiliter.
Pemeriksaan ukuran dan bentuk sel-sel darah merah.
Beberapa sel darah merah juga dapat diperiksa ukurannya, bentuk dan warna. Pemeriksaan ini
dapat membantu menentukan diagnosis. Sebagai contoh, pada anemia defisiensi besi, sel darah
merah lebih kecil dan lebih pucat warnanya dibanding normal (anemia hipokrom mikrositer).
Dalam kasus anemia defisiensi vitamin, sel darah merah berukuran besar dan jumlahnya sedikit
(anemia megaloblastik).
Itulah beberapa hal yang terkait dengan anemia atau kurang darah, mulai dari pengertian,
penyebab, faktor risiko, dan gejala anemia. salam sehat :)