Anda di halaman 1dari 6

4/22/2019

PEDOMAN TEKNIS
DAM PARIT

Maksud, Tujuan, dan Sasaran

1. Maksud
Pembangunan Dam Parit merupakan kegiatan pengembangan Dam
Parit yang sudah ada maupun Pembangunan Baru guna mengatur
ketersediaan air dengan menahan air dan meningkatkan tinggi muka
air pada parit/sungai kecil yang disalurkan sebagai air irigasi untuk
memenuhi kebutuhan air di tingkat usaha tani
2. Tujuan
Meningkatkan dan mempertahankan ketersediaan sumber air di
tingkat usaha tani sebagai suplesi air irigasi untuk komoditas
pertanian
3. Sasaran
i. Kelompok Tani FMSRB
ii. Tersedianya sumber air di tingkat usaha tani sebagai suplesi air
irigasi komoditas pertanian.
iii. Terbangunnya Dam Parit untuk mendukung pertanian.

1
4/22/2019

Pengertian

v Dam Parit adalah suatu bangunan konservasi air berupa bendung kecil
pada parit- parit alamiah atau sungai - sungai kecil yang dapat menahan
::
air dan meningkatkan tinggi muka air untuk disalurkan sebagai air irigasi

v Talud/Jagaan (free board) adalah bangunan yang berfungsi untuk


menjaga pinggir parit tidak tergerus oleh air dan akan menjadi pegangan
bangunan bendung/ pelimpas

v Bangunan Bendung /Pelimpas adalah bangunan untuk membendung,


meninggikan muka air dan melimpaskan air secara langsung saat volume
air melebihi kapasitas tampungan Dam Parit. Pada bagian pelimpas perlu
dibuat kolam olak agar air yang melimpas tidak merusak bendung.
Bendung dan bagian pelimpasnya terbuat dari pasangan batu atau dicor
(sesuai kondisi)

A. Standar Teknis

Ø Terdapat parit-parit alamiah atau sungai-sungai kecil


dengan debit air yang memadai (debit minimal 5 liter/detik)
untuk dibendung guna menaikkan elevasi bagi keperluan
irigasi.
Ø Terdapat saluran air untuk menghubungkan dam parit ke
lahan usaha tani yang akan diairi
Ø Bila belum/tidak ada saluran, maka harus dibuat saluran air
baru sampai batas lahan usaha tani yang menjadi satu
kesatuan dengan kegiatan pengembangan Dam Parit.
Ø Pemanfaatan/penyaluran air ke lahan irigasi diupayakan
secara gravitasi.

2
4/22/2019

B. Kriteria Lokasi
Ø Letak dam parit harus memperhatikan kemudahan dalam
membendung dan mendistribusikan air serta mempunyai
struktur tanah yang kuat untuk pondasi bendung.
Ø Dam parit dapat dibangun secara bertingkat pada satu
parit/sungai yang sama, dengan syarat debit andalannya masih
mencukupi.
Ø Pemanfaatan air diupayakan secara gravitasi, namun apabila
tidak memungkinkan dapat melalui pompanisasi.
Ø Lokasi tempat Pengembangan Dam Parit dilengkapi surat
pernyataan tidak ada ganti rugi lahan oleh kelompok penerima
manfaat dan sebaiknya dilengkapi surat ijin dari instansi yang
berwenang.

C. Tahap Pelaksanaan
1. Persiapan
• Identifikasi Calon Lokasi : CPCL 3 Cis, ada pembebasan lahan?
• Survei :
– Letak lokasi berdasarkan koordinat lintang dan bujur
– Peta/sketsa situasi
– Debit saluran/sungai yang ada minimal 5 Liter/ detik
– Luas lahan usaha tani yang dapat diairi minimal 25 Ha.
• Investigasi (batas wilayah dan kepemilikan lahan)
• Desain (Gambar dan detailnya: draft, diskusi, hasil kesepakatan)
• Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
• Pengajuan pencairan dana tahap I sebesar 40%
• Pencairan dana Tahap I

3
4/22/2019

C. Tahap Pelaksanaan
2. Metode Pelaksanaan
Kegiatan pengembangan Dam Parit
dilaksanakan secara swakelola yang
melibatkan partisipasi kelompok tani/
Gapoktan/ P3A setempat, mulai dari
persiapan, perencanaan, pelaksanaan
konstruksi, dan pemeliharaan, yang
dibimbing petugas Dinas Pertanian
Kabupaten dan konsultan pendamping

C. Tahap Pelaksanaan
3. Pelaksanaan Konstruksi
• Pembersihan lokasi
• Pembelian material
• Mobilisasi alat dan tenaga kerja
• Konstruksi (sesuai kebutuhan dan anggaran)
• Pengajuan pencairan dana Tahap II sebesar 30% apabila prestasi
pekerjaan fisik di lapangan sudah mencapai 30% dari pekerjaan
seluruhnya.
• Pencairan dana Tahap II.
• Pengajuan pencairan dana Tahap III sebesar 30% apabila prestasi
pekerjaan fisik di lapangan sudah mencapai 60% dari pekerjaan
seluruhnya.
• Pencairan dana Tahap III.

4
4/22/2019

D. Monitoring dan Evaluasi

ØMonitoring pelaksanaan kegiatan : Persiapan dan Pelaksanaan


konstruksi
Ø Pelaksana monitoring adalah staf Dinas Pertanian kabupaten
dibantu konsultan daerah
Ø Monitoring dilakukan pada setiap tahap kegiatan ( Persiapan dan
Pelaksanaan Konstruksi)
Ø Laporan monitoring pelaksanaan konstruksi dilakukan pada setiap
bulan yang berisi informasi perkembangan pelaksanaan fisik dan
keuangan yang dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi
Ø Evaluasi dilakukan dari tahap persiapan dan pelaksanaan
konstruksi (kesesuaian antara rencana dan hasil pelaksanaan,
kendala-kendala dan solusinya)

5
4/22/2019

Anda mungkin juga menyukai