Anda di halaman 1dari 1

IMPIANKU DIATAS BULAN

Setiap anak pasti memiliki cita-cita,dan termasuk dengan aku.aku terlahir dengan keluarga yang
sederhana.aku tinggal dirumah sewa yang harganya cukup murah.saya tinggal dirumah itu bersama
papa saya,mama saya,kakak saya,dan kedua adik saya.nama saya JASYSYIYAH ALQADARIAH
NAIGGOLAN.sejak saya berumur empat tahun,saya bersekolah di TK PLUS Darul Ilmi Murni.keesokan
harinya,saya pergi berangkat kesekolah diantar papa saya menaiki motor.

Sesampainya disekolah,aku didatangi teman-teman sekelasku.’’halo nama saya eca,nama kamu


siapa’’kata salah satu teman sekelasku yang bernama eca.’’nama saya jasysyiyah’’kata aku.’’ayo kita
masuk kelas sama-sama’’kata eca.aku pun pergi kekelas bersama eca,sesampainya dikelas’’anak-
anak kita mulai sekarang pelajarannya ya’’kata salah satu umiku yang bernama umi tika.’’iya
umi’’kata kami serentak.

Suasana dikelas nyaman dan damai.selesai belajar kami istirahat,selama istirahat aku dikawani eca di
taman bermain TK.selesai istirahat,aku masuk kekelas bersama eca.kami pun memulai pelajaran lagi
bersama umi tika.selesai belajar kami pulang,aku pulang bersama mama menaiki motor ke
rumah.sesampainya dirumah aku langsung ganti baju,makan lalu saya tidur bersama keluarga
saya.selasai tidur saya merapikan tempat tidur saya.

Saya langsung bantu mama saya masak.selesai bantu mama saya masak,saya menyapu rumah saya
sampai bersih.selesai menyapu saya mandi lalu saya makan selesai makan saya salat bersama
keluarga saya.selesai salat saya dan keluarga saya nonton TV,lalu kami tidur.kesokan paginya,saya
langsung mandi dan berangkat kesekolah.setiap hari itu lah yang saya lakukan bersama keluarga
saya,dua tahun berlalu dengan cepat saya pun duduk dikelas satu.

Sejak aku duduk dikelas satu semua terasa berbeda,karena aku sudah mulai besar dan pelajarannya
semakin payah.satu tahun berlalu begitu cepat,aku sekarang duduk dikelas dua SD.dikelas dua SD
aku mulai belajar apa itu hobi dan cita-cita.aku mulai berpikir cita-citaku adalah dokter entah kenapa
sejak aku kelas tiga SD aku tidak suka cita-citaku itu menjadi dokter.namun aku tau cita-cita dari
papa saya.yaitu adalah arsitek,tapi aku tidak tau apa arsitek namun papa pun menjelaskannya
kepadaku.

Kata papa’’arsitek itu yang membuat bangunan dan yang merancang bangunan’’kata papa terus
terang kepadaku’’ooohhhh....’’kataku kepada papa.aku pun memikirkan cita-cita yang dibilang papa
itu.sampai aku memutuskan cita-citaku apa,dan aku memutuskan cita-citaku adalah arsitek.dan
sampai sekarang cita-citaku adalah arsitek,namun ada salah satu temanku yang membuat aku tidak
percaya cita-citaku dia bilang’’kamu cita-citanya apa’’kata temanku’’arsitek’’kata aku’’kamu tidak
usah cita-citanya arsitek’’kata temanku’’kenapa’’kata aku terkejut.’’karena kalau kamu jadi arsitek
kamu jarang jumpa keluargamu karna kamu sibuk merancang bangunan di tempat kerjamu’’kata
temanku’’oohhh..’’kataku sedih’’jangan sedih kamu gak apa-apa jadi arsitek asal kamu mau belajar
terus dan semangat menggapai cita-citamu’’kata salah satu temanku.’’apa benar aku boleh menjadi
arsitek selamanya’’kata aku senang’’iya boleh’’kata temanku.sejak saat itu aku bersemangat
menggapai cita-citaku.

Anda mungkin juga menyukai