barang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, atau
barang yang akan digunakan dalam produksi barang yang akan dijual.
Klasifikasi
1. Raw material
2. Work in Process
3. Finished goods
1. Sistem Periodic
2. Sistem Perpetual
Apabila jumlah inventory secara fisik dengan catatan di buku berbeda maka terdapat
penyesuaian yaitu dalam akun “Inventory Over and Short”
Contoh :
Asumsikan bahwa pada akhir periode pelaporan, akun persediaan perpetual melaporkan
saldo persediaan sebesar $ 4.000. Namun, hitungan fisik menunjukkan persediaan sebesar
$ 3.800 yang ada di tangan. Jurnal yang perlu dicatat :
Inventory 200
1. Syarat pengiriman :
Kepemilikan barang sudah berpindah ke pembeli setelah lepas dari Gudang penjual
o FOB Destination
Kepemilikan barang tidak akan berpindah jika belum sampai ke Gudang pembeli
A, B tidak boleh mencatat barang tersebut ke dalam akun inventory-nya, B juga tidak
boleh mencatat hasil penjualan barang tersebut sebagai ‘sales’, tidak dicatat apapun,
Ini berbeda dengan konsinyasi, dengan kasus yang sama, si B harus membeli
terlebih
dahulu barang dagangan dari si A, tetapi apabila barang dagangan tidak laku, si A
harus membeli buku tersebut sesuai dengan perjanjian. Si A tidak boleh mencatat
pendapatan dari penjualan barang ke si B ini ke akun ‘sales” namun ke akun liability.
Product costs
- Harga beli.
- Biaya transportasi
- Selling expenses
Asumsikan Perusahaan K24 Magic mempunyai persediaan 6000 unit, terdiri dari 1000 unit
dari pembelian 15 Maret, dan 2000 dari pembelian pada tanggal 30 Maret. Hitung jumlah
Purchases:
1. Specific identification
2. Asumsi Arus Biaya Persediaan
1) FIFO
2) LIFO
3) Average
weighted-average method
untuk periodic