Anda di halaman 1dari 21

GENETIKA

KUANTITATIF DAN
POPULASI

Yuyun Maryuningsih, S.Si.M.Pd.


Penggolongan sifat kuantitatif
• Sifat kontinyu, sifat yang bervariasi secara
kontinyu diantara kedua ekstrim tanpa ada
pemisahan yang tegas dari satu fenotif ke
fenotif berikutnya.
• Sifat meristik, yaitu sifat kuantitatif yg
fenotifnya ditentukan melalui penghitungan.
• Sifat ambang, sifat yg hanya mempunyai dua
atau beberapa kelas fenotif, tetapi pewarisannya
ditentukan oleh banyak gen dan dipengaruhi
oleh faktor lingkungan.
Nilai statistik
1. Nilai tengah (mean/average)
x = Σ fi.xi
Σ fi atau
x=Σxi
n
2. Ragam/varians
S2 = Σfi ( xi – x)2 atau
(Σfi – 1)
S2 = Σfi ( xi – x)2
(n – 1)
Komponen Ragam

Ragam Ragam Ragam


fenotif genotif lingkungan

Ragam Ragam
aditif dominan
Perkiraan jumlah gen yang
mengatur sifat kuantitatif

n= D /8VG
2
• genetika populasi berusaha
menjelaskan implikasi yang terjadi
terhadap bahan genetik akibat saling
kawin yang terjadi di dalam satu atau
lebih populasi.
• untuk mempelajari pola pewarisan
sifat tertentu pada manusia jelas tidak
mungkin dilakukan percobaan
persilangan. Pola pewarisan sifat pada
organisme-organisme semacam itu
harus dianalisis menggunakan data
hasil pengamatan langsung pada
populasi yang ada.
Sebagai contoh, di dalam populasi tertentu
terdapat tiga macam genotipe, yaitu AA,
Aa, dan aa. Maka, proporsi atau persentase
3 genotipe tsb akan menggambarkan
susunan genetik populasi tempat mereka
berada.

Adapun nilai proporsi atau persentase


genotipe tersebut dikenal dengan istilah
frekuensi genotipe. Jadi, dapat
didefinisikan bahwa frekuensi genotipe
adalah proporsi atau % individu di dalam
suatu populasi yang tergolong ke dalam
genotipe tertentu.
• ahli Matematika Inggris G.H. Hardy
dan seorang ahli Fisika Jerman W.
Weinberg secara terpisah
mengembangkan model matematika
yang dapat menerangkan proses
pewarisan tanpa mengubah struktur
genetika di dalam populasi.
• menyatakan bahwa jumlah frekuensi
alel di dalam populasi akan tetap
seperti frekuensi awal
• Contoh paling sederhana dapat terlihat pada
suatu lokus tunggal beralel ganda: alel yang
dominan ditandai A dan yang resesif ditandai a.
• Kedua frekuensi alel tersebut ditandai p dan q
secara berurutan;
• freq(A) = p; freq(a) = q; p + q = 1
• Apabila populasi berada dalam kesetimbangan,
maka freq(AA) = p2 untuk homozigot AA dalam
populasi, freq(aa) = q2 untuk homozigot aa, dan
freq(Aa) = 2pq untuk heterozigot.
• Jadi, freq genotip diharapkan pd generasi
berikutnya: p2AA + 2pqAa + q2aa = 1
Syarat berlakunya asas Hardy-Weinberg
• Setiap gen mempunyai viabilitas dan
fertilitas yang sama
• Perkawinan terjadi secara acak
• Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi
terjadinya mutasi, sama besar.
• Tidak terjadi migrasi
• Jumlah individu dari suatu populasi selalu
besar
Penerapan hukum H-W
Menghitung frekuensi gen dan genotip:
1. Harus diketahui sifat gen pembawa sifat:
dominan, kodominan, letal
2. Harus diketahui jumlah gen yg terlibat dlm
pengekspresian sifat: gen tunggal, alel
ganda
3. Harus diketahui pola pewarisan gen tsb:
autosomal, kromosom seks
Menghitung frekuensi gen
kodomain
• Relatif mudah, krn fenotipe sekaligus
menujukkan genotipe
• Tidak perlu mencari frekuensi genotipe
heterozigot (heterozigot mempunyai
fenotipe tersendiri)
Menghitung frekuensi gen jika ada
dominansi
• Harus diketahui terlebih dulu gen mana yg
dominan dan gen mana yg resesif
• Terdapat genotipe heterozigot atau carrier
Menghitung frekuensi alel
ganda
• Untuk gen dengan 3 alel maka:
1. Frekuensi genotipe homozigot= kuadrat
dari frekuensi alel pembawa
2. Frekuensi genotipe heterozigot= 2x2 alel yg
terlibat untuk suatu fenotipe
Menghitung frekuensi Gen X-Linked

• Trdpt perbedaan juml kromosom X antara


pria dan wanita: wanita=2 kromosom X; pria=
1 kromosom X sehingga trdpt perbedaan
formula persamaan utk hkm HW.
Wanita: p2 + 2pq + q2 = 1
Pria : p + q = 1
• Dlm perhitungan frekuensi gen hrs
dibedakan antara populasi wanita dan
populasi pria
Misalkan 8% dari laki-laki di suatu daerah menderita
buta warna merah-hijau, berapakah :
Frekuensi perempuan yang menderita buta warna di
daerah tersebut ?
Frekuensi perempuan yang diduga normal di daerah
tersebut ?

Jawab :
Menurut Hukum Hardy – Weinberg :
Frekuensi gen c = q = 0,08
Frekuensi gen C = p = 1 – 0,08 = 0,92
Frekuensi wanita buta warna = cc = q2 = ( 0,08 )2 =
0,0064
Frekuensi wanita normal = CC dan Cc = p2 + 2pq
= ( 0,92 )2 + 2 ( 0,92 ) ( 0,08 ) = 0,9936
Faktor-faktor yg mempengaruhi
frekuensi gen
1. Mekanisme pemisah: setiap mekanisme yg
dpt menghalangi penukaran gen dlm
populasi pd suatu daerah.
a. Letak geografis dn topografi: jarak yg
berjauhan, adanya samudera yg luas,
pegunungan, dll
b. Mekanisme lain misalnya: masuknya gen dr
populasi lain.
2. mutasi: perubahan genotipe suatu individu
secara tiba-tiba dan random.

Ex: gen T brmutasi mjd t, maka frekuensi


relatif dr kedua alel tsb akan berubah. Bila
ini berlangsung berulang kali, maka gen T
dpt hilang dari populasi, jika tidak terjadi
mutasi kembali (back mutation).
3. Seleksi: keadaan tertentu yg menyebabkan
penukaran gen tidak berlangsung scr normal
dalam hubungannya antara lingkungan
dengan kemampuan reproduksi.

Ex:
individu dg genotipe aa tdk dpt
memperbanyak diri di dlm lingkungan
tertentu.
4. Random Genetic Drift.
Genetic drift merupakan perubahan
frekuensi gen dalam populasi.
Random Genetic Drift merupakan luas
fluktuasi frekuensi gen yg disebabkan oleh
tingkah dari kemungkinan perkawinan.

Ex: perbandingan genotipe dr keturunan yg


tdk selalu sesuai dg teori

Anda mungkin juga menyukai