Ciri-ciri pantun tentunya harus kita pahami saat kita belajar memahami dan membuat pantun.
Oya, baca juga posting sebelumnya tentang struktur pantun. Pantun itu sendiri merupakan
salah satu bentuk puisi lama. Hingga kini pantun masih tetap lestari di negeri serumpun,
yakni Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan beberapa daerah sekitarnya.
Jangan lupa baca: Pantun Lucu Balas Balasan Lucu Banget Bikin Ketawa
Contoh
Penjelasan
3. Isi
Jika iman terangi dada
Hati lapang, hidupnya tentram
Baris ke-3 dan ke-4 merupakan isi atau pesan yang ingin disampaikan. Pada pantun di atas,
isi atau pesannya adalah bahwa apabila dada kita terisi dengan iman kepada Allah, sebagai
dampaknya hati kitapun dengan sendirinya terasa lapang. Selain itu iman yang ada di dalam
dada akan membuat sebuah kehidupan yang menentramkan.
Dengan begitu, secara tersirat pantun tersebut menjelaskan bahwasannya apabila iman kita
tipis, maka hati kita terasa sempit. Hidup-pun hanya berisikan kesulitan demi kesulitan.
4. Jumlah Kata
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, dalam satu baris terdiri dari 4 hingga 6 kata.
Terbentang luas kebun lada
Petik ladanya ketika temaram
Setiap baris pada pantun di atas terdiri dari 4 kata. Kita juga bisa menemukan pantun-pantun
yang satu barisnya terdiri lebih dari 4 kata. Namun pada umumnya satu baris memang hanya
terdiri dari 4 kata.
Pantun terdiri dari dua jenis pola, yakni berpola a-a-a-a atau a-b-a-b.
Mengapa pantun di atas dikatakan berpola a-a-a-a? Karena suku kata akhirnya sama, yakni
bunyi -ar: Siantar, Berpijar, pintar, dan belajar.
Contoh
Berikut beberapa contoh pantun karmina. Bisa baca selengkapnya pantun karmina di
pantunseribu.