Anda di halaman 1dari 3

CIRI PANTUN SECARA

Ciri-ciri pantun tentunya harus kita pahami saat kita belajar memahami dan membuat pantun.
Oya, baca juga posting sebelumnya tentang struktur pantun. Pantun itu sendiri merupakan
salah satu bentuk puisi lama. Hingga kini pantun masih tetap lestari di negeri serumpun,
yakni Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan beberapa daerah sekitarnya.

Jangan lupa baca: Pantun Lucu Balas Balasan Lucu Banget Bikin Ketawa

CIRI PANTUN SECARA RINGKAS

Ciri Pantun 4 Baris

Pada pantun 4 baris ciri-cirinya adalah sebagai berikut:


1. Satu bait terdiri dari 4 baris
2. Baris 1 dan 2 merupakan sampiran atau pembayang
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Satu baris terangkai dari 4 hingga 6 kata
5. Satu bait terdiri dari 8 hingga 12 suku kata
6. Bersajak a-a-a-a atau a-b-a-b

Contoh

Terbentang luas kebun lada


Petik ladanya ketika temaram
Jika iman terangi dada
Hati lapang, hidupnya tentram

Penjelasan

1. Bait pantun tersebut terdiri dari 4 baris.


2. Sampiran
Terbentang luas kebun lada
Petik ladanya ketika temaram
Baris pertama dan kedua tersebut adalah sampiran. Fungsinya untuk membentuk rima atau
ada. Ciri khas dari sampiran pantun Melayu adalah keterkaitannya dengan alam sekitar. Pada
umumnya sampiran tidak memiliki makna khusus. Namun pada pantun-pantun tertentu,
sampiran mengandung makna tersembunyi yang berkaitan dengan isi.

3. Isi
Jika iman terangi dada
Hati lapang, hidupnya tentram
Baris ke-3 dan ke-4 merupakan isi atau pesan yang ingin disampaikan. Pada pantun di atas,
isi atau pesannya adalah bahwa apabila dada kita terisi dengan iman kepada Allah, sebagai
dampaknya hati kitapun dengan sendirinya terasa lapang. Selain itu iman yang ada di dalam
dada akan membuat sebuah kehidupan yang menentramkan.

Dengan begitu, secara tersirat pantun tersebut menjelaskan bahwasannya apabila iman kita
tipis, maka hati kita terasa sempit. Hidup-pun hanya berisikan kesulitan demi kesulitan.
4. Jumlah Kata

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, dalam satu baris terdiri dari 4 hingga 6 kata.
Terbentang luas kebun lada
Petik ladanya ketika temaram
Setiap baris pada pantun di atas terdiri dari 4 kata. Kita juga bisa menemukan pantun-pantun
yang satu barisnya terdiri lebih dari 4 kata. Namun pada umumnya satu baris memang hanya
terdiri dari 4 kata.

5. Jumlah Suku Kata

Perhatikan pantun di bawah ini.

Tak ada guna membuat peti


Kalau tidak diisi beras
Untuk apa disebut lelaki
Kalau malas bekerja keras
Mari kita hitung suku kata dari setiap baris pantun di atas.
tak-a-da-gu-na-mem-bu-at-pe-ti_____> 10 suku kata
ka-lau-ti-dak-di-i-si-be-ras _________> 9 suku kata
un-tuk-a-pa-di-se-but-le-la-ki _______> 10 suku kata
ka-lau-ma-las-be-ker-ja-ke-ras______> 9 suku kata
Rentang batas suku kata dalam satu baris sebaiknya dari 8 hingga 12 suku kata. Pantun di
atas memiliki suku kata dalam rentang tersebut. Bagaimana kalau suku katanya kurang atau
lebih dari jumlah tersebut? Akibatnya akan merusak rima atau nada dari pantun tersebut.

6. Sajak atau Pola Pantun

Pantun terdiri dari dua jenis pola, yakni berpola a-a-a-a atau a-b-a-b.

Contoh Pantun Berpola a-a-a-a

Gunung apa di Siantar


Gunung api yang berpijar
Apa tanda murid yang pintar
Murid pintar rajin belajar

Mengapa pantun di atas dikatakan berpola a-a-a-a? Karena suku kata akhirnya sama, yakni
bunyi -ar: Siantar, Berpijar, pintar, dan belajar.

Contoh Pantun Berpola a-b-a-b

Kereta raja sedang ditarik


Raja duduk sambil berpantun
Apa tanda orang yang baik
Orang baik sifatnya santun
Pantun di atas disebut berpola a-b-a-b. Mengapa? Karena akhiran baris pertama (a) sama
dengan akhiran baris ke-3 (a). Bunyi akhir dari baris ke-2 (b), sama dengan bunyi akhir baris
ke-4.

Baris pertama ___> ditarik___ (pola a)


Baris kedua ____> berpantun____(pola b)
Baris ketiga_____> baik______ (pola a)
baris keempat___> santun _____ (pola b)

Related: Pantun Cinta Bersajak A-B-A-B

Ciri Pantun 2 Baris (Pantun Kilat atau Karmina)

1. Baris : Satu bait terdiri dari dua baris


2. Jumlah kata : Satu baris terdiri dari 4 hingga 6 kata
3. Jumlah suku kata: Satu baris terdiri dari 8 hingga 12 suku kata
4. Pola Sajak: Polanya a-a
5. Sampiran: Baris pertama adalah sampiran
6. Isi: Baris kedua adalah isi.

Contoh

Berikut beberapa contoh pantun karmina. Bisa baca selengkapnya pantun karmina di
pantunseribu.

gelatik di pohon jati


cantik itu yang baik hati

gelatik mematuk polong


cantik itu suka menolong

Anda mungkin juga menyukai