Anda di halaman 1dari 8

Pendidikan Perbandingan Sebagai Disiplin Ilmu

A. Latar Belakang
Kemajuan sebuah Negara sangat tergantung kepada kemajuan pendidikannya
(termasuk di dalamnya pendidikan Islam), dan dalam pendidikan itu erat kaitannya
dengan penggunaan pendekatan dan metode yang dilakukan selama proses belajar
mengajar terjadi. Pendekatan dan metode selayaknya dikuasai oleh seorang pengajar
supaya bisa mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Penggunaan pendekatan dan
metode yang tepat dan baik dengan materi pelajaran serta situasi dan kondisi yang serba
ada ini akan mengantarkan anak didik ke dalam penguasaan isi pelajaran yang
diharapkan dan sesuai dengan tujuan suatu pendidikan tersebut.
Begitu pentingnya pendekatan dan metode dalam pendidikan, maka pendidik
dituntut profesionalitasnya dalam mengembangkan pendekatan dan metode tersebut.
Pendidik harus mengetahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan
dan metode yang akan diguna-kan serta menentukan pilihan yang paling tepat sehingga
peserta didik lebih aktif dan kritis dalam proses pembelajaran. Dan yang paling
terpenting adalah dengan pendekatan dan metode itu, peserta didik sampai kepada
tujuan yang diinginkan.
Salah satu upaya dalam meningkatkan suatu kualitas pendidikan yang baik
adalah dengan melihat kesekitar bagaimana suatu pendidikan itu dilaksanakan,
membandingkan disini bukan berarti menyalahkan apa yang telah dimiliki oleh orang
lain akan tetapi kita dapat mengambil apa yang terbaik dari mereka dan cocok untuk
pendidikan yang ada di kita. Hal ini mengarah kepada bagaimana kita dapat
mengembangkan suatu pendidikan tersebut yang sehingga suatu pendidikan yang ada
di suatu lembaga atau bahkan negara sekalipun.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang yang dimaksud dengan pendidikan dan perbandingan?
2. Pengertian dan konsep tentang pendidikan perbandingan?
C. Tujuan
1. Mengetahui maksud dari pendidikan dan perbandingan
2. Mengetahui pengertian dan konsep pendidikan perbandingan
D. Pembahasan
1. Pengertian Pendidikan dan Perbandingan
a. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi,
individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan
seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan
peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat.
Pendidikan dalam UUD no 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menjelaskan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari
kata dasar didik (mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan (ajaran,
pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan
mempunyai pengertian proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara
mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti,
pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu
hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Menurut Abdur Rahman an Nahlawi tentang konsep Tarbiyah
(pendidikan) dalam empat unsur :
1) Memelihara pertumbuhan fitrah manusia.
2) Mengarahkan perkembangan fitrah manusia menuju kesempurnaan.
3) Mengembangkan potensi insani (sumber daya manusia) untuk
mencapai kualitas tertentu.
4) Melaksanakan usaha-usaha tersebut secara bertahap sesuai dengan
irama perkembangan anak.

Para penganut teori human capital berpendapat bahwa pendidikan


adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi manfaat moneter
ataupun non-moneter. Dijelaskan pula bahwa Fungsi pendidikan merujuk pada
sumbangan pendidikan terhadap perkembangan dan pemeliharaan pendidikan
pada tingkat sosial yang berbeda. Pada tingkat individual pendidikan membantu
siswa belajar cara belajar dan membantu guru cara mengajar. Dan pada social
pendidikan memberikan gambaran baik atau buruk suatu tatanan kehidupaan
social masyarakat. Orang yang berpendidikan diharapkan memiliki kesadaran
untuk belajar sepanjang hayat (life long learning), selalu merasa ketinggalan
informasi, ilmu pengetahuan serta teknologi sehingga terus terdorong untuk
maju dan terus belajar.

b. Perbandingan
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia disebutkan bahwa
perbandingkan berasal dari kata banding yang berartipersamaan, selanjutnya
membandingkan mempunyai arti mengadu dua hal untuk diketahui
perbandingannya. Perbandingan diartikan sebagai selisih persamaan.
Menurut Suarjati Hartono, (1991: 26), pengertian perbandingan tidak
ada definisi khusus baik dari segi undang-undang, literature maupun pendapat
para sarjana, namun perbandingan itu hanyalah merupakan suatu metode saja,
sehingga dapat diambil dari ilmu sosial-sosial lainnya. Namun terdapat dua
paham tentang perbandingan hukum, yaitu ada yang menganggap sebagai
metode penelitian belaka dan ada juga yang menganggap sebagai suatu bidang
ilmu hukum yang mandiri.
Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa perbandingan adalah
membandingkan dua hal/lembaga untuk diketahui perbedaan dan persamaan
kedua lembaga melalui tahap-tahap tertentu.
2. Konsep pendidikan Perbandingan
“Dewasa ini dunia telah mengalami perubahan yang sangat mendadak, dahyat
dan revolutif dalam segenap aspek kehidupan umat manusia”, demikian pemyataan
James Martin dalam suatu karyanya beriudul Tbe Meaning of the 2lst century A
Vital blueprint for ensuring our future (2006).
Kemajuan umat manusia tersebut terlihat pada kemajuan mayoritas bangsa-
bangsa didunia yang sudah mencapai kemakmurannya. Kemajuan ini menandai ada
perkembangan peradaban yang sangat maju dan baru dalam umat manusuia dengan
segala aspek yang memanjakannya. Namun kemajuan ini bukan berarti lepas dari
segala permasalahan kehidupan umat manusia baik masalah internal, social,
ekonomi, politik, maupun budaya.
Untuk mewujudkan satuan pendidikan yang berkualitas maka harus dirancang
sedemikian rupa dan diawali denagn kesepakatan bersama dari para actor ataupun
petinggi pendidikan tersebut dalam hal ini dewan sekolah, kepala sekolah, Guru,
siswa, tenaga administrasi, dan komunitas di sekitar sekolah secara kolektif
bertekad mendedikasikan dirinya demi perbaikan dan peningkatan kualitas sekolah.
Sebagai disiplin ilmu, Pendidikan Komparatif telah semakin berkembang dan
diminati oleh banyak orang seiring dengan keinginanmayoritas bangsa-bangsa di
dunia yang betusaha mempelaiari aneka sistem pendidikan di tempat lain dalam
nngka mempefluas caktaurala di luar batas negerinya sendiri. Upaya bangsa-bangsa
tersebut metupakan wujud keinginan untuk melakukan komparasi pendidikan,
sehingga beberapa hal positif dari penyelenggaraan pendidikan di tempat lain dapat
diadopsi dan ditetapkan di dalam negerinya sendiri
Pendidikan Komparatif memiliki kekhasan tefsediri bila dibandingkan dengan
ilmu-ilmu lain. Ilmu ini dirintis oleh bebetapa ahli pada pertengahan abad ke 13
Masehi yang hadir dengan aneka latat belakang. Pada satu sisi, kehadiran ilmu ioi
diawali oleh adanya keprihatinan sebagian masyarakat dunia tentang berlarut-
larutnya pola hubungan antara bangsa yang diwamai rasa kecurigaan dan
permusuhan satu sama lain serta rendahnya pengetahuanmasing-masing bangsa
terhadap kehidupan bangsa lain. Akibatnya banyak teriadi konflik di banyak
kawasan dunia yang betasal dari kesalahfahaman satu dengan lainnya serta kuatnya
sentimen subyektif pada diri masing-masing. Sedang pada sisi yang lain,
penyrsunan ilmu ini dipicu oleh meningkatnya tuntutan para ahli baik yang bersifat
praktis maupun akademis untuk memantapkan studi pendidikan komparatif menjadi
sebuah disiplin ilmu sebagai bentuk akomodasi tethadap maraknya upaya
petbandingan pendidikan antar bangsa.
Istilah lain selain Pendidikan Perbandingan adalah Perbandingan Pendidikan.
Kedua istilah ini sering dicampuradukkan satu sama lain, sehingga banyak orang
yang mengartikan sama antar, keduanya, padahal sebenatnya kedua istilah ini
memiliki ani berbeeda. Pendidikan Perbandingan merupakan ilmu yang memp
elaiaitata cata atau Prosedur membandingkan dua atau lebih sistem pendidikan yang
berbeda. Sedangkan Perbandingan Pendidikan adalah kegiatan membandingkan
dua atau lebih system pendidikan yang betbeda. Dengan kata lrtn, Pendidikan
perbandingan lebih menekankan pada sisi akademis, yaitu ilmu membandingkan,
sedang Perbandingan Pendidikan lebih menekankan pada sisi praktis, yaitu kegiatan
dalarn membandingkan.
Pendidikan Komparatif berkedudukan sebagai salah satu ilmu fondasi yang
memperkokoh bangunan ilmu pendidikan sebagai ilmu fondasi, pendidikan
perbandingan memberikan kontribusi keoada ilmu pendidikan daik dalam suatu
negara ataupun antar negara.
Pendidikan komparatif merupakan disiplin ilmu tersendiri dan bukan bagian
dari sejarah pendidikan. Sekarang ini pendidikan komparatif merupakan studi yang
lebih berorientasi pada daya guna, mengingat sekarang ini makin meningkat
permasalahan yang terjadi kepada suatu pendidikan yang itu disebabkan oleh
banyak hal.
Kemajuan pembangunan umat manusia beserta kemakmuran dan kesejahteraan
(welfare) yang telah dicapai telah menandai adanya peradaban baru dengan segenap
piranti yang meningkatkannya. Namun demikian kemajuan tersebut temyata
diiringi dengan meningkatnya ptoble baik sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.
Bebetapa bangsa mencoba memecahkan aneka problem tersebut melalui banyak
instrumen, salah satunya. adalal melalui pendidikan. Studi kompamsi pendidikan
segara dianggapnya, dapat memperoleh manfaat berapa hal-hal positif dalam
penyelenggaraan pendidikan di negara lain dapat dititu untuk mengembangkan
pendidikan di neged sendiri. Oleh katena itu, studi pendidikan komparatif menjadi
semakin diminati dan kemudian berkembang menjadi disiplin ilmu yang teramat
penting.
Gkrbalisasi mendotong terwujudnya tipe masyxakat terbuka dalam
banyak dimensi. Ivfunculnya tipe masyatakat tersebut merupakan
konsekwensi dari perkembangan yang memberikan nilai kepada
semua individu, hak dan kervaiiban sehingga semua manusia mempunyai
kesempatan yaflg sama untuk mengembangkan potensinya dan
menl'umbangkan kemampuannya bagr kemajuan bangsa khususnya dan
kemajuan umat manusia umumnva.
E. Kesimpulan
1. Pendidikan adalah suatu proses yang akan membawa pengaruh bagi kehidupaan
masyarakat yang apabila masyarakat itu baik. Karena proses suatu pendidikan itu
diciptakan daripola kehidupan masyarakat itu sendiri. Pendidikan yang baik akan
mempengaruhi bagaimana masa depan yang baik begitupun sebaliknya
2. Sebagai disiplin ilmu, Pendidikan Komparatif telah semakin berkembang dan
diminati oleh banyak orang seiring dengan keinginanmayoritas bangsa-bangsa di
dunia yang betusaha mempelaiari aneka sistem pendidikan di tempat lain dalam
nngka mempefluas caktaurala di luar batas negerinya sendiri.
3. Pendidikan Komparatif berkedudukan sebagai salah satu ilmu fondasi yang
memperkokoh bangunan ilmu pendidikan sebagai ilmu fondasi, pendidikan
perbandingan memberikan kontribusi keoada ilmu pendidikan daik dalam suatu
negara ataupun antar negara.
4. Pendidikan komparatif merupakan disiplin ilmu tersendiri dan bukan bagian dari
sejarah pendidikan. Sekarang ini pendidikan komparatif merupakan studi yang
lebih berorientasi pada daya guna, mengingat sekarang ini makin meningkat
permasalahan yang terjadi kepada suatu pendidikan yang itu disebabkan oleh
banyak hal.
Daftar Pustaka

Ahmad, Ideology Pendidikan Islam, 2005. Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Sudjiarto, Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. (Jakarta : PT Kompas Media
Nusantara,2008)

Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai