DPLH 03 o
DPLH 03 o
Sehubungan dengan berbagai aktifitas pada Unit Layanan Puskesmas Koto Baru,
1. Dampak
hari (Ruslinda Y dan S. Indah, 2007) dan daya tampung pasien rawat inap
(20 tempat tidur), volume timbulan sampah medis dari aktifitas Unit
rumah.
atau 10 m3 per-hari.
volume limbah cair medis dari aktifitas Unit Layanan Puskesmas Koto
2. Parameter
diterapkan.
B. Sumber Dampak
diantaranya IGD, rawat jalan, pemeriksaan laboratorium dan rawat inap (20
tempat tidur).
Jumlah timbulan limbah padat (sampah) medis dan upaya penanganan yang
diterapkan.
Jumlah timbulan limbah cair medis dan upaya penanganan yang diterapkan.
Limbah padat medis – bekas peralatan medis ataupun bekas kemasan obat
dan bahan kimia – dikumpulkan dan sementara waktu disimpan pada gudang
Puskesmas Koto Baru untuk dikelola lebih lanjut. Namun, hingga saat ini
(limbah B3).
Limbah cair medis dari cucian peralatan medis atau sisa bahan kegiatan
Penanganan seluruh limbah padat medis – bekas peralatan medis atau bekas
kemasan obat dan bahan kimia – dikumpulkan dan disimpan pada gudang
Puskesmas Sitiung I untuk dikelola lebih lanjut. Hingga saat ini belum ada
No. 101 Tahun 2014, tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Limbah cair medis dari cucian peralatan medis atau sisa bahan kegiatan
dimasukkan kedalam septik tank. Dimana sebelum air dubuang kebadan air
B3), oleh karena itu pengelolaan limbah medis secara insitu dapat dilakukan
1. Teknik Pengelolaan
5.
Gambar 6.
Bagan Alir Rencana Proses Pengolahan Limbah Cair Medis Unit Layanan
Gambar 7.
Rencana Aliran Proses Pengolahan Limbah Cair (Bio-Reactor)
Unit kerja pelayanan medis pada Unit Layanan Puskesmas Koto Baru.
3. Periode Pengelolaan
5. Pengawas Pelaksanaan
6. Pelaporan Pelaksanaan
1. Dampak
kegiatan ruang rawat (20 tempat tidur) dihasilkan pula sampah dengan
Limbah cair domestik dari kamar mandi – janitor dan kegiatan dapur
kebutuhan air bersih untuk aktifitas mandi, cuci dan kakus (MCK) sebanyak
Aktifitas kendaraan bermotor keluarga pasien yang datang atau keluar dari
dengan bagian jalan Propinsi. Lalu lintas pada ruas jalan dimaksud
2. Parameter
Upaya penanganan gangguan lalu lintas pada bagian ruas jalan setempat.
B. Sumber Dampak
yang diterapkan.
diterapkan.
Limbah cair domestik yang berasal dari kamar mandi atau sumber lain
kesehatan dimaksud.
pihak pengumpul barang bekas untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Namun, jika
Pengelolaan limbah cair domestik dari kamar mandi ataupun sumber lain
Pengadaan rambu lalu lintas berupa tanda keberadaan sarana kesehatan dan
Karena sudah memiliki rambu berupa lampu rotary di lokasi gerbang masuk
PUSKESMAS.
1. Teknik Pengelolaan
PUSKESMAS.
barang bekas.
limbah cair dari aktifitas PUSKESMAS sehingga limbah cair yang telah
keluarga pasien yang akan masuk atau keluar dari areal Unit Layanan
3. Periode Pengelolaan
5. Pengawas Pelaksanaan
Berdasarkan atas rumusan mitigasi dampak dari kegiatan Unit Layanan Puskesmas
Koto Baru yang telah berjalan, lokasi dari pengelolaan lingkungan hidup dapat dilihat
pada Gambar 8. Sementara itu, matrik pengelolaan lingkungan hiudp disajikan pada
Sesuai aktifitas Unit Layanan Puskesmas Koto Baru, volume timbulan sampah medis
diperkirakan 5 Kg per-hari dan limbah cair medis ± 10.000 L per-hari. Selain itu,
dihasilkan pula limbah padat berupa neon bekas dan baterai bekas yang termasuk
bahan berbahaya dan beracun (limbah B3). Adapun upaya penanganan yang akan
Limbah padat medis dan limbah B3 lainnya berupa baterai bekas atau neon
PUSKESMAS.
yang sama dengan tata cara penempatan yang terpisah dari limbah padat B3.
dan pengelolaan lingkungan hidup. Untuk itu, Kepala Unit Layanan Puskesmas Koto
Baru mengajukan Izin Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah