Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT


DOSEN:MERY N PAY, S.KEP.G,MDSC

OLEH:

NAMA: BAIQ AZAM NIRMALA


Nim: PO530320418104

RPL NTB PRODI KESEHATAN GIGI KEMENKES KUPANG


TAHUN 2018
INSTRUKSI KERJA PERAWAT GIGI
I. PEMBERSIHAN KARANG GIGI

1. Pengertian
Pembersihan karang gigi adalah prosedur pengambilan plak dan kalkulus dari permukaan
Supra gingival dan subgingiva.
2. Tujuan
Meningkatkan kesehatan gingiva dengan mengambil elemen penyebab inflamasi gingival yaitu plak,
Kalkulus dan endodoksin dari permukaan gigi.
3 .Peralatan
a.Alat
- Bengkok,kaca mulut dan pinset
- Ultra sonic scaller
b.Bahan
- alkohol
- betadin

4. Uraian Umum
Pembersihan karang gigi sangat diperlukan untuk mencegah timbulnya penyakit gingival , penyakit
periodontal dan karies gigi. Pembersihan karang gigi atau scalling biasa dilakukan di puskesmas atau
sarana-sarana kesehatan karena menggunakan alat yg disebut ultra scaller dan dilakukan oleh dokter
gigi atau perawat gigi.
5. Prosedur
1. Pasien dipersilahkan masuk dan duduk dikursi
2. Anamnesa dan dicatat di kartu status
3. Mengukur tekanan darah pasien
4. Persiapkan alat-alat
5. Pasien dipersilahkan duduk di dental chair
6. Posisi mulut pasien setinggi siku operator
7. Sandaran kursi dalam posisi 45 derajad
8. Pasien diinstruksikan kumur terlebih dahulu
9. Operator memakai sarung tangan,kacamata untuk melindungi mata dan masker untuk mengurangi
kontaminasi personal yang dihasilkan saat pembersihan karang gigi. Lampu dinyalakan lalu pasien
diinstruksikan untuk buka mulut
10. Ultrasonic scaler dipegang seperti memegang pulpen,dan diletakkan pada posisi yang tepat untuk
menghasilkan pandangan yang baik.Aspirasi yang edekuat sangat penting untuk menghindari
akumulasi air di dalam mulut. Kekuatan yang digunakan sebaiknya tidak trlalu besar untuk
mengeluarkan kalkulus. 11.Tekanan yg pendek, virtual,dan horizontal dilakukan secara bergantian
diatas deposit.Tekanan lateral yang besar tidak diperlukan karena energy getar dari alat.
12. pembersihan karang gigi ini harus dilakukan dengan gerakan yang konstan dan tip harus parallel
ataudengan sudut tidak lebih dari 15 derajat terhadap permukaan gigi, untuk menghindari

1
permukaan gigi tergores
13. Alat harus di off-kan secara periodic supaya terjadi aspirasa air dan permukaan gigi dapat terlihat
dengan baik
14. Pasien diinstruksikan kumur dan kemudian dioleskan dengan betadin
15. Instruksi pasien
16. Kursi diturunkan
17. Pemberian resep apabila diperlukan
18. Menyelesaikan administrasi
6. Catatan Mutu
a. Buku register
b. Register gigi
C. Form tindakan

II. PENCABUTAN GIGI PERMANEN

1. Pencabutan gigi permanen


2. Tujuan proses
Sebagai acuan dalam melakukan pencabutan gigi permanen di Puskesmas
3. Keterampilan Petugas
- Dokter gigi
- Perawat gigi, di bawah pengawasan dokter gigi
4. Alat dan Bahan
a. Alat pemeriksaan : Kaca mulut, sonde, pinset, excavator, Cito jet/jarum suntik 2,5 ml.
Bein, Tang gigi sesuai indikasi
b. Bahan
Obat suntik/lidocain, Kapas/tampon, Sarung tangan, Masker dan Betadin.
5. Uraian Umum
Pencabutan gigi adalah pencabutan gigi yang sudah tidak dapat dipertahankan lagi , atau atas
permintaan pasien dengan alasan tertentu pemeriksaan radiologi sangat diperlukan sebelum
dilakukan pencabutan gigi untuk mengetahui keadaan jaringan pendukung gigi,merupakan anjuran
persetujuan tindakan medic adalah formulir yang diisi oleh pasien yang akan di cabut giginya, dan
pasien sudah mengerti tindakan yang akan dilakukan.Semua pekerjaan perawat gigi merupakan
tanggung jawab dokter gigi diunit masing-masing/yang bertugas saat itu,dan pengalaman dan
pengamatan pemberian antibiotic dilakukan apabila pasca abces, penyakit sistemik, dan pencabutan
dengan penyulit, sedangkan pencabutan normal tidak perlu dengan antibiotic.
6. Rencana Perawatan
TAHAP YANG DILAKUKAN
- ALat yang digunakan disterilkan lebih dahulu dengan
- Boiling water
- Alkohol
- Mengukur tekanan darah pasien

2
- Menginstuksikan pasien untuk memeriksakan gula darah apa bila ada riwayat penyakit sistemik
Diabetes mellitus
- Memberitahukan pasien bahwa giginya harus dicabut dan memberitahukan setiap tahap yang
akan Dilakukan, serta menanyakan apakah pasien sudah makan atau belum, apakah tidurnya
cukup Pada malam harinya
- posisi pasien ,untuk gigi RA posisi pasien relative lebih tinggi, dan duduk padakorsi setengah
Menyandar. Untuk gigi RB posisi pasien relative lebih rendah dan posisi kursi tegak
- Jika anastesi sudah bereaksi, gunakan bein untuk mengetes anastesi, memperkirakan mobilitas
gigi Dan gingival, dan mengawali pelonggaran alveolus. Mobilitas yang cukup dicapai apabila
elevator Ditekan ke apical dan juga di rotasi ke bukal/fasial
- Penyelesaian pencabutan gigi dilakukan menggunakan tang, tang dipegang dengan posisi
telapak Tangan menghadap kebawah, dan menghadap ke atas untuk gigi atas
- Arah aplikasi tekanan untuk mencabut gigi terutama adalah menutup,parallel [apical dan oklusal]
Lateral [bukal, fasial, lingual] dan rotasi
- Apabila gigi sudah tercabut , periksa socket untuk memastikan tidak adasisa gigi/fragmen tulang
- Pemberian tampon betadin pada bekas pencabutan
- Pemberian obat analgesic, antibiotik, bila perlu anti inflamasi
7. Catatan Mutu

- Buku register pasien gigi


- Register pasien
- Formulir rujukan internal/ eksternal
- Formulir persetujuan/penolakan tindakan medis
- Lembar resep
- Fom tindakan gigi
Buku pemantau sasaran mutu
8. Konseling / Edukasi
Menjelasksn kepada pasien/pengantar setelah pencabutan untuk
1. Menggigit tampon selama 1 jam, boleh meludah tapi tampon tidak dibuang/tetap di gigit
2. Tidak menyentuh bekas pencabutan dengan lidah karena bias mengakibatkan infeksi
3. Tidak menghisap-hisap karena bias mengakibatkan infeksi
4. Tidak berkumur-kumur terlalu keras selama kurang lebih 24 jam,menghindari perdarahan dan
Infeksi
5. Mengajukan kepada pasien/pengantar untuk menjaga kebersihan mulut dengan cara menyikat
Gigi sesudah makan dan sebelum tidur dengan memperagakan cara menyikat gigi yang benar
6. Memberikan kesempatan pada pasien/pengantar untuk menanyakan hal yang kurang jelas dan
Menjawab pertanyaan sampai pasien/penderita jelas.
7. Mengecek pemahaman pasien/pengantar dengan memberikan pertanyaan terbuka atas informasi
Yang sudah di sampaikan
8. Mengucapkan terimakasi sudah datang dan semoga lekas sembuh.

3
III. KONSELING/ EDUKSI

Sesudah pencabutan gigi biasanya diikuti dengan rasa sakit, perdarahan,dan pembengkakan dalam
berbagai tingkatan. Sebaiknya diketahui kalau hal tersebut adalah akibat yang wajar dari pencabutan
gigi.
1. Perdarahan
Bisa dikontrol dengan baik dengan menggigit tampon selama 30 menit samai 1 jam sesudah
pencabutan. Tampon akan memacu terjadinya pembekuan darah dan melindungi pembekuan darah
tersebut. Adanya perdarahan yang kadang-kadang keluar selama 24 jam pertama sesudah
pencabutan masih biasa dikatakan normal.
2. Edema
Meskipun edema pasca pencabutan gigi biasanya tidak terlalu berat, tapi perlu dicegah.
Dengan aplikasi dingin, kompres es atau potongan-potongan es dalam kantung plastik yang kemudian
dibungkus memakai handuk adalah metode yang tepat untuk aplikasi dingin. Selama 24 jam pertama
pasca pencabutan, dianjurkan aplikasi dingin selama 30 menit. Pemberian minuman panas sebaiknya
dihindari akan meningkatkan edema.
3. Rasa sakit / Tidak nyaman
Sesudah pencabutan gigi tidak akan terjadi pengaruh anastesi ya hilang. Saat pulihnya sensasi dari
anstesi adalah saat paling tidak nyaman. Pasien sebaiknya meminum obat yang telah di resepkan
untuk mengurangi rasa sakit tersebut.
4. Hindari
- Hindarkan kerusakan daerah bekas pencabutan karena makanan yang keras.
- jangan menghisap daerah bekas pencabutan
- Jangan mengunyah permen karet atau merokok
- Jangan memberikan rangsangan panas pada daerah wajah di dekat pencabutn
- Jangan meminum alcohol.
PADA KEADAAN DIMANA ANDA MERASA MENGALAMI MASLAH DILUAR YANG TELAH DISEBUTKAN DI
ATAS SEGERA KEMBALI KE PUSKESMAS ATAU KE DOKTER GIGI TARDEKAT.

IV. STERILISASI

Di bagian poli gigi, pemeliharaan alat dibagi menjadi 3 bagian sesuai dengan penggunaan dan
aplikasinya.
1. ALAT-ALAT KRITIS, adalah alat-alat yang berkontak langsung dengan daerah steril pada tubuh yaitu
semua struktur atau jaringan yang tertutup kulit atau mukosa, karena semua itu mudahterkena
infeksi. Apabila memungkinkan sebaiknya peralatan di sterilisasi dengan autoklaf. Apa bila tidak
memungkinkan menggunakan autoklaf, maka cara lain untuk mensterilkan adalah dengan cara
merebus sekurang-kurangnya 15 menit. Merebus merupakan tekhnik desinfeksi yang paling
mudah.waktu yang di anjurkan adalah 15 menit di hitung setelah air mendidih. Sel vegetative akan
dimatikan dalam waktu 5-10 menit pemanasan tetapi spora dan virus mampu bertahan berjam-jam
dengan cara lain.
Untuk sterilisasi dengan autoklaf, hal pertama yang dilakukan adalah diisi sampai elemen panas,

4
kemudian dimasukkan alat-alt yang akan di sterilisasi. Setelah itu , di tutup secara horizontal agak
rapat kemudian diatur klep uap, kemudian dinyalakan tombol on-of dan di atur waktu 15-20 menit.
Lalu ditunggu sampai autoklaf berbunyi, 0,1 Mpa setelah itu ditunggu selama 20 menit lalu
dimatikan tombol on-off dan di buka klep uap secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan uap yang
ada di autoklaf, lalu ditunggu hingga mencapai tekanan 0 Mpa. Setelah itu dibuka tutupnya dan
ambil alatnya, dan alat-alat pun steril. Tujuan mencapai tekanan 0 Mpa adalah agar saat di buka
tutup tidak tidak terlepat atau terluntar [berbeda tekanan]
2. ALAT-ALAT SEIKRITIS, adalah alat-alat yang bias bersentuhan tetapi sebeneranya tidak dipergunakan
untuk penetralisir ke membran mukosa mulut. Meskipun terkontaminasi saliva dan darah, alat
tersebut biasanya tidak membawa kontamina ke daerah steril tubuh. Contohnya kaca mulut, dan alat
diagnostic lainnya. Dapat di sterilkan dengan bahan-bahan desinfektan seperti povidon iodine yang
di encerkan selama 30 menit.
3. ALAT-ALAT NONKRITIS, adalah peralatan yang biasanya tidak berkontak dengan membrane mukosa.
Seperti pengontrol posisi kursi, lampu, keran air. Apabila terkontaminasi dengan darah, saliva atau
keduanya, mula-mula harus dilap dengan handuk pengisap kemudian desinfeksi dengan larutan
antikuman yang cocok.

V. PENAMBALAN GIGI [KONSERVASI GIGI]

1. TUJUAN
Sebagai acuan kerja untuk mendapatkan diagnose yang tepat pada kasus hiperemi pulpa sehingga
dapat dilakukan terapai yang tepat.
2. KETERAMPILAN PETUGAS
- Dokter gigi
- Perawat gigi
3. PERALATAN
Alat; sonde, kaca mulut, excavator,pinset,gelas kumur
Bahan; zink oxide eugenol, glass ionomer,alcohol
4. URAIAN UMUM
a. Hiperemi pulpa adalah kerusakan pada gigi dimana terjadi dilatasi pembuluh darah pada pulpa
sehingga aliran ateri dalam pulpa akan bertambah.
b. Gejala subyektif;
- Adanya rasa sakit bila kemasukn makanan
- Nyeri dapat ditahan sebentar, tetapi setelah rangsangan hilang nyeri pun hilang
- Rangsangan asam, manis, dan dingin terasa sakit
- Tidak ada nyeri spontan
c. Gejala obyektif
- Karies media
- Tes vitalitas; sondasi [-] negative atau [+] positif
5. PROSEDUR
a. Anamnesa

5
- Sejak kapan mulai sakit
- Apakah ada rasa sakit/ ngilu bila kemasukan makanan dan minuman dingin
- Apakah ada rasa sakit spontan
b. Pemeriksaan
- Visual; tampak karies media
- Sondase: bias [-] negatif / [+] positif
- Thermis : dengan chlor ethyl [+] positif ada rasa ngilu
- Tetapkan diagnose yang tepat
- Lakukan terapi yang sesuai diagnose
c. Sterilisasi alat dengan boiling water
d. pasien disuruh duduk di dental unit
e. Operator duduk di kursi samping kanan pasien, disesuaikan dengan gigi yang akan ditambal
f. Pengambilan jaringan karies dengan ekskavator dengan gerakan memutar
g. Kavitas dibersihkan dengan butiran kapas yang dibasahi denga air, dan kemudian dikeringkan
dengan butiran kapas
h. Kavitas dibersihkan dengan dentin conditioner untuk meningkatkan retensi tumpatan dengan
I. Daerah kerja diisolasi dengan cotoon rool selanjutnya bahan tumpatan di aduk sesuai aturan
pakai, dan masukkan ke dalam kavitas dengan filling instrument.
J. Rapikan tumpatan dengan carver dan dioles dengan pernis, jika tumpatan terasa tinggi tentunya
harus dikurangi lagi sampai pasien merasa nyaman, dan di oles kembali dengan pernis
6. CATATAN MUTU
- Buku register
- status pasien.

VI. PENCABUTAN GIGI SULUNG

1. TUJUAN
Sebagai acuan dalam melakukan pencabutan gigi sulung
2. KETERAMPILAN PETUGAS
-Dokter gigi
- Perawat gigi
3. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
- Alat pemeriksaan [ sonde, kaca mulut, pinset dan excavator]
- Tang gigi sesuai indikasi
b. Bahan
- Kapas/ tampon
- Sarung tangan
- Masker
- Betadin
- Chlor ethyl

6
4. URAIAN UMUM
a. Pencabutan gigi sulung adalah pencabutan gigi pada anak-anak yang sudah goyang atau sudah
tumbuh gigi penggantinya
b. Persetujuan tindakan medic adalah formulir yang diisi oleh orang tua pasien yang akan dicabut
giginya , dan orang tua pasien sudah mengerti tindakan yang akan dilakukan
c. Semua pekerjaan perawat gigi merupakan tanggung jawab dokter gigi masing-masing/ atau yang
bertugas saat itu, dan pendelegasian pekerjaan berdasarkan pendidikan , keterampilan ,
pengalaman dan pengamatan.
5. PROSEDUR
Persiapan pasien
- Menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan pencabutan gigi sulungnya dengan
tujuan untuk member kesempatan gigi permanen tumbuh dengan baik
- Menjelaskan kepada pasien bahwa sebelum pencabutan akan dilakuakan pembiusan dan setelah
itu pasien akan merasakan dingin [ menggunakan chlor ethyl]. Minta izin pasien/ pengantar untuk
dilakukan tindakan [boleh saya memulai sekrang?]
1.Mempersiapkan alat dan obat anastesi dan alat tindakan pencabutan gigi sulung yang sudah di
steril di media instrument.
2.mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan sarung tangan steril
MENGGUNAKAN CHLOR ETHYL
1.Mengambil kapas steril menggunakan pinset dan menetesinya dengan betadin
2. Mengolesi gusi pada daerah gigi yang akan dicabut dengan gerakan searah satu kali
3. Mengambil kapas [cotoon pellet] dua buah lalu dipegang dengan tangan kiri
4.Tangan kanan memegang tabung chlor ethyl kemudian ujung di dekatkan pada kapas kemudian
menyemprotkan kaps denhan chlor ethyl , tunggu sampai berbuih
5. instruksikan pasien untuk membuka mulut ,kemudian meletakkan kapas sambil ditekan pada bagian
bucal dan lingual, palatal gigi yang akan dicabut
6. Meletakkan ujung tang pada bagian bukal dan lingual/palatal gigi sampai dengan cervical gigi/
bifurcasi gigi
7. pada gigi yang mempunyai 1 akar [gigi anterior] memutar gigi searah sambil ditarik keluar
8. Pada gigi yang mempunyai lebih dari 1akar menggeraka-gerakakan gigi kearah bukal dan
lingual/palatal supaya gigi terlepas dan menarik gigi keluar.
INSTRUKSI POS PENCABUAN
-Menggigit tampon kurang lebih Selma 15 menit
- Tidak boleh menjilat- jilat bekas pencabutan
-Tidak boleh memengang bagian yang dicabut
-Hindari berkumur terlalu sering
- Jangan makan atau minum yang panas
- Pemberian obat bila diperlukan
6. CATATAN MUTU
-Status pasien
-Buku register

Anda mungkin juga menyukai