Khutbah Idul Fitri: Pembentukan Jati Diri Pasca- Dengan bersyukur ke hadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya
Ramadhan pagi hari yang berbahagia ini kita menyambut kedatangan hari yang agung, hari
raya fitri, hari raya kemuliaan dan kesucian.
Senin, 04 Juli 2016 08:00
Dengan rasa haru dan penuh ikhlas, kita semua melepas bulan
Ramadhan, bulan yang luhur dan mulia yang dipenuhi dengan ampunan dan
karunia. Kita bertakbir, mengagungkan Allah SWT dan menyucikan-Nya dengan
bertasbih, menyucikan dari segala sesuatu yang tidak layak pada-Nya.
Takbir, tahlil dan tahmid silih berganti, berkumandang di angkasa raya
diucapkan dengan lisan yang fasih dengan penuh keikhlasan dan kepasrahan.
Rona dan wajah setiap Muslim menampakkan kebahagiaan yang cemerlang dan
ketulusan yang mendalam, jauh sampai ke lubuk hati. Melukiskan kesan yang
kuat dan mengakar ke dalam jiwa yang suci. Semua itu merupakan perwujudan
dari pernyataan syukur kita ke hadirat Allah SWT atas segala karunia dan
nikmat-Nya, terutama karunia yang paling agung berupa petunjuk dan hidayah-
Nya. Hidayah itu membibing kita meniti cahaya yang terang benderang, menuju
kehidupan yang sukses, lahir dan bathin. Kita bersyukur telah dapat
melaksanakan ibadah shiyam sebulan penuh dengan ketabahan dan keikhlasan.
“Wahai Allah jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrah
yang memperoleh sukses dan kemenangan serta diterima amal ibadahnya oleh
Allah Swt”.
Dengan kembali kepada fitrah, kita akan mencapai kebahagiaan dan
kesuksesan lahir batin yang selalu kita harapkan. Sesuai dengan petunjuk Ilahi,
marilah kita bertakbir mengagungkan asma Allah atas segala petunjuk-Nya dan
marilah kita bersyukur atas segala rahmat dan karunia-Nya.
Semoga kita semua senantiasa dapat mengikuti petunjuk Allah dan
senantiasa memperoleh rahmat-Nya. Amiin.