Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) UNTUK


MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI
(Studi Pada PT Perkebunan Nusantara X PG Ngadirejo Kediri)

Oleh:
FADHILATUS SA’ADAH
14.1.02.01.0078

Dibimbingoleh :
1. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.
2. Dian Kusumaningtyas, S.E., M.M.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2018
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 1||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK


MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT
PERKEBUNAN NUSANTARA X PG NGADIREJO KEDIRI
Fadhilatus Sa’adah
14.1.02.01.0078
Ekonomi – Akuntansi
ffadhilatus@gmail.com
Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si. dan Dian Kusumaningtyas, S.E., M.M
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi adanya perhitungan Harga Pokok Produksi yang merupakan salah satu
faktor penting dalam mengambil suatu keputusan di dalam suatu perusahaan. Karena dalam perhitungan
biaya produk ini untuk menentukan Harga Pokok Produksi masih banyak perusahaan yang masih
menggunakan metode tradisional. Metode tradisional merupakan metode biaya yang hanya
membebankan biaya produksi pada salah satu produk. Sedangkan metode activity based costing
merupakan sistem perhitungan harga pokok produksi yang didasarkan pada aktivitas dalam perusahaan
sehingga dapat menghasilkan harga pokok produksi yang lebih akurat.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi pada
perusahaan. 2) untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan activity based costting. 3)
untuk mengetahui perbedaan perhitungan sistem tradisional dengan activity based costing.
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah PTPN X
Pabrik Gula Ngadirejo Kediri sedangkan obyek penelitian adalah Harga Pokok Produksi. Teknik
pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Harga Pokok Produksi menggunakan Metode Tradisional
sebesar 113.731.845 untuk gula dan sebesar 62.914.922 untuk tetes. Sedangkan perhitungan
menggunakan metode Activity Based Costing sebesar 110.499.767,56 untuk gula dan sebesar
62.053.200,973 untuk tetes. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perhitungan menggunakan Metode
Activity Based Costing memberikan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan Metode Tradisonal.

KATA KUNCI : Harga Pokok Produksi, Activity Based Costing.


adalah dengan mengendalikan
I. LATAR BELAKANG faktor-faktor dalam perusahaan,
Dalam era globalisasi saat ini, seperti mengurangi atau
berbagai lapisan usaha harus mengendalikan biaya, tanpa
mempersiapkan diri dalam harus mengurangi kualitas dan
menghadapi persaingan bebas. kuantitas produk yang telah
Persaingan global yang terjadi ditetapkan. Pengendalian biaya
tersebut pun membuat perusahaan di akan lebih efektif bila biaya-
tuntut untuk memproduksi lebih biaya diklasifikasikan dan
banyak jenis barang atau jasa. Usaha dialokasikan dengan tepat.
yang dapat ditempuh oleh perusahaan
Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Akuntansi || 2||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Salah satu perusahaan tersebut adalah perusahaan harus benar-benar


PT. Perkebunan Nusantara X PG serius menangani harga pokok
Ngadirejo Kabupaten Kediri, yaitu produksinya.
perusahaan yang dibidang industri Namun dalam
gula. Perusahaan ini, dimana segala perhitungan biaya produk untuk
sesuatu proses masih dikerjakan menentukan harga pokok
sendiri, dituntut untuk memanfaatkan produksi masih banyak yang
tenaga karyawan. Pemanfaatan tenaga menggunakan sistem
karyawan mengakibatkan biaya tradisional. Tujuan utama
operasional yang dikeluarkan adalah dalam menjalankan
perusahaan menjadi besar yang akan usaha adalah mendapatkan laba,
berdampak pada harga pokok dan mempertahankan umur
produksi yang tinggi. perusahaan. Agar dapat
Perhitungan harga pokok mencapai tujuan tersebut,
produksi merupakan salah satu faktor perusahaan dituntut untuk dapat
yang penting dalam pengambilan menghasilkan produk yang
keputusan dalam suatu perusahaan. kompetitif, seperti dengan
Penetapan biaya yang lebih tepat akan menciptakan inovasi produk
menghasilkan harga pokok produk yang baik dan memperhatikan
atau jasa yang lebih akurat. harga pokok produksi, serta
Ketidaktepatan dalam perhitungan harga jual dari produk tersebut.
harga pokok produksi membawa Harga Pokok Produksi adalah
dampak yang merugikan bagi semua biaya yang dikeluarkan
perusahaan, karena harga pokok oleh perusahaan dalam
produksi berfungsi sebagai dasar memproduksi barang (Kapajos
untuk menetapkan harga jual sebagai dkk, 2014).
alat untuk mengukur efisiensi Sistem akuntansi tradisional,
pelaksanaan proses produksi serta didalamnya menunjukkan
sebagai dasar untuk pengambilan pembebanan biaya produksi
keputusan bagi manajemen dilakukan atas biaya langsung dan
perusahaan. Oleh karena itu, tidak langsung yang berhubungan
dengan produk. Secara tradisional

Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 3||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

pembebanan biaya atas biaya tidak langsung hasil perhitungan dan


dilakukan dengan menggunakan dasar perbandingan antara akuntansi
pembebanan secara menyeluruh atau per biaya tradisional dan activity
departemen. Sebagian akibatnya akan based costing dapat diketahui
muncul produk under costing dan produk bahwa adanya perbedaan harga
over costing. Inilah yang mendasari pokok produksi gula dan tetes
dikembangkannya metode Activity Based pada PT PG Rajawali I
Costing (Kamarudin, 2013:23). Unit PG Krebet Baru. Gula
Activity based costing (ABC) mengalami undercosting dan
merupakan perhitungan biaya untuk produk tetes mengalami
(costing) yang dimulai dengan overcosting. Menurut Kapajos
penelusuran aktivitas-aktivitas dan (2014), mengenai penerapan
kemudian memproduksi produk. activity based costing dalam
Activity based costing bertujuan menentukan harga pokok
mengidentifikasi biaya-biaya untuk produksi pada perusahaan Roti
kemudian dicatat sebagai biaya Lidya Manado, hasil penelitian
produksi langsung. Setiap biaya yang bahwa perhitungan harga pokok
dapat ditelusuri ke produk tertentu produksi menggunakan activity
melalui produksi langsung. Activity based costing memberikan hasil
based costing yang dirancang untuk yang lebih tinggi dari cara
menyediakan informasi biaya bagi tradisional pada perusahaan
manajer untuk mengambil keputusan Roti Lidya. Sistem tradisional
stratejik dan keputusan lainnya yang memberikan perhitungan harga
mungkin akan mempengaruhi pokok produksi yang lebih
kapasitas dan juga biaya tetap. rendah dibandingkan dengan
(Salman, 2016:80). metode activity based costing,
Penelitian yang dilakukan dikarenakan perhitungan
Fauziyah (2014), tentang analisis dengan sistem tradisional hanya
activity based costing system sebagai menggunakan satu cost driver
dasar penetapan harga pokok produksi sehingga banyak terjadi distori
pada PT PG Rajawali I Unit PG biaya dan menghasilkan
Krebet Baru diperoleh hasil bahwa

Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 4||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

perhitungan harga pokok yang tidak B. Pendekatan dan Jenis


Penelitian
relevan.
1. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di
Pendekatan
atas, maka dalam penelitian ini
penelitian yang
penulis mengambil judul
digunakan dalam
“Penerapan Activity Based Costing
penelitian ini adalah
Untuk Menentukan Harga Pokok
pendekatan penelitian
Produksi Pada PT. Perkebunan
kuantitatif. Alasan
Nusantara X PG Ngadirejo
digunakannya
Kabupaten Kediri”.
pendekatan kuantitatif
II. METODE PENELITIAN A.
Variabel Penelitian dalam penelitian ini

1. Identifikasi Variabel Penelitian karena data yang akan

Variabel penelitian adalah dianalisis berbentuk

segala sesuatu yang berbentuk angkaangka

apa saja yang ditetapkan oleh 2. Jenis Penelitian

peneliti untuk dipelajari Jenis penelitian

sehingga diperoleh informasi yang digunakan adalah

tentang hal tersebut, kemudian deskriptif. Penelitian ini

ditarik kesimpulan. Variabel dilakukan untuk

penelitian ini adalah harga membuat suatu

pokok produksi. uraian sistematis

2. Definisi Operasional Variabel berdasarkan

Harga pokok produksi pengumpulan data

adalah biaya-biaya yang terjadi sekunder.

untuk mengolah bahan baku Deskriptif adalah penelitian


menjadi barang jadi yang yang berusaha
tersedia dijual. Harga pokok mendeskripsikan suatu gejala,
produksi yang dimaksud adalah peristiwa, kejadian yang terjadi
harga pokok produksi gula dan saat sekarang.
tetes. C. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian

Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 5||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Penelitian ini sasaran yang PT. Perkebunan


dipilih adalah PT. Perkebunan Nusantara X PG
Nusantara X PG Ngadirejo Kabupaten Ngadirejo Kabupaten
Kediri terletak di Desa Jambean Kec. Kediri.
Kras dan Desa Tales kec. Ngadiluwih E. Sumber dan Teknik
kab. Kediri, Alamat pos: Desa Pengumpulam Data

Jambean Kec. Kras Kediri – 64102 1. Sumber Data

Tromol Pos No. 5, telepon (0354) Sumber data

479700. diperoleh dari PT.

2. Waktu Penelitian Perkebunan Nusantara

Waktu penelitian yang X PG Ngadirejo

digunakan peneliti untuk Kabupaten Kediri

memperoleh hasil dilakukan pada yaitu sumber

bulan April-Juni 2018. data primer dan

D. Subjek dan Objek Penelitian 1. sekunder. a) Data

Subjek Penelitian Primer

Subjek penelitian ini merupakan Dalam

suatu proses penelitian dimana penelitian ini data

penulis menggunakan penelitian primer diperoleh

secara langsung dengan cara dari wawancara

mengadakan pengamatan langsung langsung dengan

yaitu PT. Perkebunan Nusantara X PG pemilik perusahaan

Ngadirejo Kabupaten Kediri. dan dari hasil

2. Objek Penelitian pengamatan kerja

Objek penelitian dalam langsung di PT.

penelitian ini adalah data-data Perkebunan

yang berhubungan dengan Nusantara X PG

harga pokok produksi, seperti Ngadirejo Kabupaten

data produksi, data Kediri.

pemakaian bahan baku, data b) Data Sekunder

biaya tenaga kerja langsung Dalam

dan data biaya lain-lain pada penelitian ini data


sekunder diperoleh
Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Akuntansi || 6||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

dari dokumen-dokumen 2. Menyusun perhitungan


perusahaan seperti struktur harga pokok produksi
organisasi dan sejarah menggunakan Activity
perusahaan. Based Costing.
2. Teknik Pengumpulan Data 3. Menganalisis hasil
Teknik pengumpulan data perhitungan harga pokok
dalam penelitian ini adalah produksi pada PT.
wawancara, dan dokumentasi yang Perkebunan Nusantara X
dimaksudkanagar bisa melakukan PG Ngadirejo Kediri.
tanya jawab langsung dengan pihak III. HASIL DAN KESIMPULAN
A. Penyajian Data
yang bersangkutan agar memperoleh
Biaya produksi
informasi mengenai metode
pada
perhitungan apa yang digunakan
PTPN X PG Ngadirejo terdiri
pada perusahaan, berapa
dari biaya bahan baku, biaya
karyawannya, dan kegiatankegiatan
tenaga kerja, biaya
yang ingin diketahui peneliti tentang
pengemasan dan biaya
perhitungan harga pokok produksi
overhead pabrik.
dan agar memudahkan peneliti
Perhitungan harga pokok
memfokuskan perhatian dalam
produksi pada PTPN X PG
pengumpulan data yang diarsipkan
Ngadirejo menggunakan
dan dibukukan pada PT. Perkebunan
metode tradisional
Nusantara X PG Ngadirejo
Kabupaten Kediri. Sumber : PTPN X

F. Teknik Analisis Data PabrikGulaNgadirejo Biaya bahan


Teknik analisis data yang
baku, biaya tenaga kerja langsung,
digunakan adalah analisis kuantitatif
dengan tipe deskriptif. Adapun teknik biaya pengemasan dan biaya

analisis data yang dilakukan sebagai overhead pabrik yang merupakan


berikut:
biaya aktual yang diperoleh dari tabel
1. Menghitung harga pokok
sebelumnya.
produksi dengan Metode
Activity Based Costing.

Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 7||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

B. Perhitungan Harga Pokok Produksi Cost driver Jumlah


menggunakan Metode Activity Based Jumlahproduksi 79.134,80 ton
Costing Jumlah jam mesin 3.456,92
a. Tahap Pertama Luas area 12.055,00
1) Penggolongan berbagai macam Sumber :Data Sekunder yang
aktivitas
telahdiolah.
a) Aktivitas berlevel unit dari
biaya penolong.
4) Menentukan tarif kelompok
b) Aktivitas berlevel kelompok
Tarif ini dihitung dengan rumus
terdiri biaya tenaga kerja tidak
total biaya overhead
langsung dan biaya instalasi untuk kelompok
c) Aktivitas fasilitas terdiri dari aktivitas tertentu
biaya penyusutan aktiva dibagi dengan dasar
2) Pengalokasian berbagai biaya pengukuran aktivitas
dengan berbagai aktivitas kelompok tersebut
atau jumlah cost
Tabel2Penggolonganbiayakedalampusat drivernya.
aktivitas (cost pool)

yaitu harga pokok produksi dihitung Homogenitas cost Cost Cost pool
pool driver Tabel4
dengan cara
Pool 1
menjumlahkan seluruh BiayaPenolong Jumlahpr 8.243.271
biaya produksi. oduksi
Pool 2
Tabel
BiayaInstalasi Jumlah 45.496.734
1PerhitunganHargaPokokPro
BTKTL jam 17.478.560
duksidenganSistemBiayaTradi
mesin
sional (dalamribuan rupiah)
62.975.294
Keterangan Gula Tetes Po ol 3
BiayaBahan Baku 15.251.547 3.011. 593PenyusutanAkt Luas 21.804.112
Biaya TKL 20.128.384 15.660.738iva Area
BiayaPembungkusan 3.673.917 To0 tal BOP 93.022.677

BOP 74.677.997 44.242.591Su mber : Data Diolah 2018


HargaPokokProduksi 113.731.845 62.914.922
Tarifkelompok per cost driver
3) Menentukan cost driver yang (dalamribuan rupiah)
tepat, cost driver nya terdiri
dari jumlah produksi, jumlah Cost Total cost Jumlahcost Tarifpool
jam mesin dan luas area. pool pool (RP) driver per cost
driver (RP)
Tabel3 DaftarCost DriverdalamTahun 1 8.243.271 129.365,39 63,72083754
4
2017

Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 8||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

2 62.975.294 3.456,92 18.217,1684


62 18.376.022,171
3 21.804.112 12.055,00 1.808,71936
96
Sumber : Data Diolah 2018
Jumlahluas area
12.055,00 x
b. Tahap Kedua 1.808,7193696
12.055,00 x
Tahap ini menentukan 1.808,7193696
(realisasiluas area)
harga pokok produksi dengan 21.804.112,001 21.804.112,001
Jumlah BOP 71.445.919,565 43.380.869,437
biaya untuk setiap kelompok Sumber : Data Diolah 2018

biaya overhead pabrik Tabel6PerhitunganHargaPokokPr


oduks idenganMetodeActivity
ditelusuri ke berbagai jenis Based
Costing (dalamribuan rupiah)
produk. Hal ini dilakukan

dengan menggunakan tarif Keterangan Gula Tetes


Biayabahanbaku 15.251.547 3.011.59
kelompok yang dikonsumsikan
Biaya TKL 20.128.384 15.660.73
oleh setiap produk. Ukuran ini Biayapengemasan 3.673.917
merupakan penyederhanaan
BOP 71.445.919,565 43.380.869,97
dari kuantitas cost driver yang HPP 110.499.767,56 62.053.200,97

digunakan oleh setiap produk. Sumber : Data Diolah 2018


Tabel7
Tabel5 Pembebananbiayaoverheadpa Perbandinganhargapokokpro
brikdenganmetodeactivity based costing duksiMetodeTradisionaldenga
(dalamribuan rupiah) nMetodeActivity Based Costing
(dalamribuan rupiah)
Pusataktivitas Gula Tetes
Jumlah unit produksi
79.134,80 x Produk HargaPokokProduksi Selisih
63,720837544 Tradisional ABC
50.230,59 x 5.042.535,7349 Gula 113.731.845 110.499.767,5 3.232.077,44
63,720837544 6
(realisasi unit
produksi) Tetes 62.914.922 62.053.200,97
3.200.735,2651 3 861.721,027
Jumlah jam mesin
2.448,20 x
18.217,168462
1.008,72 x
Sumber : Data Diolah 2018
18.217,168462
(realisasi jam mesin) 44.599.271,829

Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi || 9||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Dapat diketahui bahwa Activity pada pembebanan biaya


overhead pabrik. Perhitungan
Based Costing memberikan hasil yang lebih
harga pokok produksi
besar. Perbedaan yang terjadi antara harga
menggunakan sistem
pokok produksi berdasarkan sistem tradisional diperoleh hasil
untuk produk gula sebesar
tradisional dan Activity Based Costing
113.731.845 dan produk tetes
disebabkan karena pembebanan biaya
sebesar 62.914.922
overhead pabrik pada produk. Pada sistem 2. Perhitungan harga pokok
produksi pada PTPN X PG
tradisional biaya overhead pabrik hanya
Ngadirejo Kediri dengan
dibebankan pada satu cost driver saja yaitu
metode activity based costing
jumlah unit produksi. Akibatnya terjadi dibebankan ke beberapa cost
driver, sehingga mampu
distori pada pembebanan biaya overhead
mengalokasikan biaya
pabrik. Pada Activity Based Costing biaya
aktivitas ke setiap produk
overhead pabrik dibebankan pada beberapa berdasarkan masing-masing
aktivitas yang dikonsumsi
cost driver.
perusahaan. Hasil
C. Kesimpulan
perhitungan menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian
metode activity based costing
dan pembahasan yang dilakukan oleh
diperoleh hasil
penulis di perusahaan PTPN X PG
Ngadirejo Kediri, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Perhitungan harga pokok produksi
pada PTPN X PG Ngadirejo Kediri
masih menggunakan sistem
tradisional. Sistem tradisional
dibebankan ke satu cost driver saja,
yaitu jumlah unit produksinya saja.
Pembebanan tersebut
mengakibatkan terjadinya kerugian
Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Akuntansi || 10||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

untuk produk gula sebesar 2. Bagi peneliti selanjutnya


110.499.767,56 dan untuk Bagi peneliti
produk tetes sebesar selanjutnya diharapkan tidak
62.053.200,973 hanya berfokus pada
3. Perbedaan harga pokok produksi perusahaan manufaktur saja,
pada PTPN X PG Ngadirejo Kediri tetapi banyak perusahaan yang
dengan menggunakan metode bergerak dibidang jasa yang
tradisional memberikan hasil yang dapat diteliti misalnya rumah
lebih rendah dan metode activity sakit, hotel, dan masih
based costing memberikan hasil perusahaan jasa yang lainnya
yang lebih tinggi. Dengan selisih supaya informasi yang
sebesar 3.232.077,44 untuk produk diperoleh lebih bervariasi atau
gula dan sebesar 861.721,027 untuk bahkan lebih menantang untuk
produk tetes. diteliti.

IV. PENUTUP A. Saran V. DAFTAR PUSTAKA


1. Bagi PG Ngadirejo Kapojos, Rebecca dkk. 2014.
Penerapan Metode Activity Based
PT. Perkebunan Costing Dalam Penentuan Harga
Nusantara X PG Ngadirejo Pokok Produksi Pada Perusahaan
Roti Lidya Manado. Jurnal
sebaiknya menggunakan EMBA. Universitas Sam
Metode Activity Based Ratulangi Manado, Vol. 2, No. 2,
tersedia: ISSN 2303-1174
Costing, karena sistem ini
Kamarudin Ahmad, 2013. Akuntansi
menelusuri biaya overhead Manajemen Edisi Revisi,
Cetakan Kedelapan. Jakarta: Raja
yang lebih menyeluruh
Grafindo
daripada sistem biaya Salman, Kautsar Riza dan Mochammad
Farid. 2016. Akuntansi
tradisional. Hal ini digunakan
Manajemen: alat pengukur dan
untuk menghasilkan informasi pengambilan keputusan
manajerial. Jakarta: Indeks
biaya yang lebih akurat
Fauziyah, Ida, dkk. 2014.
sehingga membantu pihak AnalisisActivity Based Costing
SystemSebagaiDasarPenetapanH
manajemen dapat mengambil
argaPokokProduksi.
keputusan yang lebih tepat JurnalAdministrasiBisnis.
bagi perusahaan.
||

UniversitasBrawijaya, Vol. 12,


Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Akuntansi 11||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

No.

Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi 12||
ArtikelSkripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

||

Fadhilatus Sa’adah | 14.1.02.01.0078 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Akuntansi 13||

Anda mungkin juga menyukai