Anda di halaman 1dari 2

Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi.

Tekanan darah adalah kekuatan aliran


darah dari jantung yang mendorong melawan dinding pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan
darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang
dilakukan jantung. Misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat, serta juga
terkait daya tahan pembuluh darahnya. Tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan
darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri (mmHG).

Tekanan darah normal berkisar di angka 120/80 mmHG. Saat angka sistolik dan diastolik berada
di kisaran ini, maka kita dapat disebut memiliki tekanan darah normal. Seseorang baru disebut
memiliki darah tinggi atau mengidap hipertensi jika hasil pembacaan tekanan darah
menunjukkan 140/90 mmHG. Tekanan darah yang terlalu tinggi akan mengganggu sirkulasi
darah. Namun begitu, memiliki tekanan darah normal bukan berarti kita pantas bersantai.

Hipertensi disebut “pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka
panjang, tapi mungkin mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa macam penyakit
jantung. Jika tidak terdeteksi dini dan terobati tepat waktu, hipertensi dapat mengakibatkan
komplikasi serius penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan,
diabetes, dan banyak penyakit berbahaya lainnya. Stroke (51 persen) dan penyakit jantung
koroner (45 persen) merupakan penyebab kematian akibat hipertensi tertinggi

Ciri-ciri dan gejala Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya
mengalami gejala ringan. Namun, darah tinggi yang parah mungkin menyebabkan: - Sakit kepala
parah - Pusing - Penglihatan buram - Mual - Telinga berdenging - Kebingungan - Detak jantung
tak teratur - Kelelahan - Nyeri dada - Sulit bernapas - Darah dalam urin - Sensasi berdetak di
dada, leher, atau telinga Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas.
Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lengkap.

Tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk. Ambil
contoh, merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam
tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak empat mmHG.

Kebanyakan makan makanan asin, yang mengandung natrium (makanan olahan, makanan
kalengan, fast food), dan makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan juga dapat
meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi.

secara umum pemeriksaan hipertensi dilakukan di puskesmas tebas, di desa-desa yang


melakukan kegiatan posbindu, posyandu lansia, prolanis dan tidak lupa juga melakukan edukasi
kepada penderita hipertensi agar pengetahuan si penderita lebih bertambah.

Anda mungkin juga menyukai