Anda di halaman 1dari 264

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE


AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA XAVERIUS PRINGSEWU PADA
MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh
Fransiska Tri Setyaningsih
111434004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE


AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA XAVERIUS PRINGSEWU PADA
MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh
Fransiska Tri Setyaningsih
111434004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:


Keluarga Tercinta
Sahabat-sahabatku
USD dan Pendidikan Biologi 2011

Motto:
Terlalu banyak berharap pada orang lain justru hanya

membuat hidup penuh dengan “harapan hampa”. Karena

tempat harapan satu-satunya adalah Tuhan, dan diri

sendiri.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE


PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA
XAVERIUS PRINGSEWU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN
HAYATI
Fransiska Tri Setyaningsih
Universitas Sanata Dharma
2017

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai masalah pada siswa kelas X


PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu seperti nilai rata-rata kelas hanya 60,00 dan
belum mencapai KKM, selain itu sikap dan motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran tergolong rendah yang dapat dilihat dari aktivitas siswa di kelas.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas
tersebut pada materi Keanekaragaman Hayati dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius
Pringsewu semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa sebanyak 37
siswa. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc
Taggart. Penelitian ini menggunakan dua macam instrumen yakni instrumen
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture,
hasil belajar dan motivasi siswa mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan
belajar aspek kognitif siklus I sebesar 32,43% dan pada siklus II meningkat menjadi
sebesar 86,48 %. Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-rata dari 62,21 pada siklus
I menjadi 85,83 pada siklus II. Sedangkan persentase hasil belajar afektif siklus I
sebesar 75,67% siswa tergolong kategori tinggi dan pada siklus II meningkat
menjadi 100% siswa tergolong dalam kategori tinggi. Hasil motivasi pada siklus I
sebanyak 86,47% siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi kemudian
meningkat sebesar 100% siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi
pada siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelaajaran
kooperatif tipe Picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa kelas X PMIIA 2 SMA X Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman
Hayati.

Kata Kunci : motivasi, hasil belajar, pembelajaran kooperatif, picture and picture.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

APPLYING COOPERATIVE LEARNING METHOD USING PICTURE


AND PICTURE TYPE TO INCREASE MOTIVATION AND LEARNING
OUTCOMES OF TENTH GRADE PMIIA 2 STUDENT IN SMA
XAVERIUS PRINGSEWU ON BIODIVERSITY SUBJECT

Fransiska Tri Setyaningsih


Sanata Dharma University
2017

The results comes from various problems at tenth grade PMIIA 2 SMA
Xaverius Pringsewu such as the class grade average that is only 60.00 and have not
reached the passing grade. Beside that, the student are lack of attitude and
motivation in learning process which can be seen from the student activity in
class. The purpose of this research is to improve students ' learning motivation
and the result from their learning process on Biodiversity Subject
using cooperative learning through Picture and picture type.
The subject of this research was tenth grade student of PMIIA 2 SMA
Xaverius Pringsewu semester 1, 2016/2017. The number of the participants were 37
students. This research used Kemmis and Mc Taggarts method. This research used
two kinds of instruments, the instrument of learning and data collection instruments.
After the cooperative learning method trough Picture and picture type
was applied, the results of the study and the students’ motivation had
increased. Percentage of completeness cognitive aspects of learning cycle I was
32.43% and cycle II increased to 86.48%. An increase also could be seen on grade
average from 62.21 on cycle I became 85.83 on cycle II. While the results of the
affective learning in cycle I was 75.67% students were classified to the high
category and on cycle II increased to 100% and students classified in the high
category. The results of the motivation on the cycle I was 86.47% and students
classified to the high category and the highest was 100% on cycle II.
Based on the results, it could be concluded that using cooperative
learning through Picture and picture type could increase motivation and learning
outcomes of the student if tenth grade PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu on
Biodivercity.

Keywords : motivation, the result of the study, cooperative learning, picture and
picture

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA
XAVERIUS PRINGSEWU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN
HAYATI”.
Laporan penelitian ini merupakan salah satu prasyarat untuk

menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana pada Jurusan Pendidikan

Biologi Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Drs. Antonius Tri Priantoro M. For. Sc selaku Ketua Program

Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4. Ika Yuli Listyarini, S. Pd., M. Pd. selaku dosen pembimbing

yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, arahan,

dengan sabar dari awal penyusunan sampai terselesaikannya

skripsi.

5. Seluruh Dosen Pendidikan Biologi dan staff karyawan

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Keluarga tercinta dan sahabatku suster Lediana Sinaga yang

selalu mendoakan dan mendukung penulis

7. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu memberi motivasi,

dukungan dan doa

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu yang

telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar skripsi ini

menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan

semua pihak.

Penulis

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................5
C. Batasan Masalah .............................................................................................6
D. Tujuan Penelitian ...........................................................................................8
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................................8
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar ........................................................................................................... 11
B. Pembelajaran.................................................................................................. 13
C. Hasil Belajar .................................................................................................. 14
D. Motivasi Belajar ............................................................................................ 18

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Model Pembelajaran Kooperatif .................................................................... 24


F. Metode Picture and Picture ........................................................................... 27
G. Keanekaragaman Hayati ................................................................................ 31
H. Pembelajaran Keanekaragaman Hayati dengan Metode Picture and Picture
............................................................................................................................ 32
I. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 33
J. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 34
K. Hipotesis ........................................................................................................ 36
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...............................................................................................37
B. Setting Penelitian ............................................................................................37
C. Variabel Penelitian..........................................................................................38
D. Rancangan Kegiatan .......................................................................................38
E. Instrumen Penelitian .......................................................................................45
F. Metode Analisis Data .....................................................................................51
G.Indikator Keberhasilan ....................................................................................56
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Hasil Penelitian........................................................................ 57
B. Pembahasan .................................................................................................... 79
C. Kendala dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and
picture ................................................................................................................. 93
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 95
B. Saran ............................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 98
LAMPIRAN ...................................................................................................... 101

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jenis dan Cara pengumpulan Data ........................................................... 47
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal ............................................. 49
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir ............................................ 49
Tabel 3.4 Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif ...................................................... 50
Tabel 3.5. kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Afektif Siswa
Terhadap Pembelajaran ............................................................................................ 53
Tabel 3.6. Panduan Pemberian Skor Kuesioner ....................................................... 54
Tabel 3.7. Kriteria Motivasi Belajar ........................................................................ 55
Tabel 3.8. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 56
Tebel 4.1 Hasil Analisis Nilai Pre-test Siswa Kelas X PMIIA 2 ............................ 64
Tabel 4.2. Hasil Analisis Nilai Post-test Siklus I Kelas X PMIIA 2 ....................... 65
Tabel 4.3. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas X PMIIA 2 ......................... 66
Tabel 4.4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa Kelas X PMIIA 2 ............. 67
Tabel 4.5. Hasil Analisis Nilai Post-test Siklus II Kelas X PMIIA 2 ...................... 75
Tabel 4.6. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas X PMIIA 2 ........................ 76
Tabel 4.7. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Siswa Kelas X MIPA 2 ............. 77

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................... 35
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ..................................... 39
Gambar 4.1. Para siswa sedang mencari sumber informasi dan referensi ............... 83
Gambar 4.2 Siswa-siswi sedang menempelkan gambar secara bergantian
di papan tulis ........................................................................................................... 60
Gambar 4.3 Siswa-siswi maju ke depan dan menjelaskan alasan
menempelkan gambar pada tabel di papan tulis ..................................................... 61
Gambar 4.4 Siswa-siswi sedang melaksanakan presentasi ...................................... 61
Gambar 4.5 Suasana pembelajaran biologi siklus I, siswa-siswi sedang
berdiskusi dan menjawab soal pada LKS................................................................. 62
Gambar 4.6 Para Siswa sedang Mencari Sumber Informasi dan Referensi ............. 63
Gambar 4.7 Siswa-Siswi sedang Menempelkan Gambar secara Bergantian
di Papan Tulis.......................................................................................................... 72
Gambar 4.8 Siswa- Siswi Maju ke Depan dan Menjelaskan Alasan
Menempelkan Gambar pada Tabel di Papan Tulis .................................................. 73
Gambar 4.9 Siswa-Siswi sedang Melaksanakan Presentasi ..................................... 73
Gambar 4.10 Siswa-siswi sedang memberikan tanggapan saat Presentasi .............. 73
Gambar 4.11 Suasana belajar mengajar pada siklus II ............................................ 74
Gambar 4.12. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II ................ 83
Gambar 4.13. Peningkatan Rata-rata Kelas X PMIIA 2 .......................................... 84
Gambar 4.14. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II kelas X
PMIIA 2 ................................................................................................................... 88

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Silabus ............................................................................................... 102


Lampiran 2: RPP ..................................................................................................... 106
Lampiran 3: LKS 1a, 1b, 1c, 2a & 2b ..................................................................... 123
Lampiran 4: Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ...................................... 134
Lampiran 5: Kuesioner Motivasi Belajar Siswa awal & akhir ............................... 135
Lampiran 6 Kisi-kisi soal pre-test ........................................................................... 163
Lampiran 7: Soal pre-test, jawaban, pedoman penilaian ........................................ 141
Lampiran 8: Kisi-kisi soal post-test I ...................................................................... 145
Lampiran 9: Soal post-test I, jawaban, pedoman penilaian .................................... 153
Lampiran 10: Kisi-kisi soal post-test II................................................................... 155
Lampiran 11: Soal post-test II, jawaban, pedoman penilaian ................................. 163
Lampiran 12: Lembar observasi, pedoman penskoran .......................................... 166
Lampiran 13: Surat ijin penelitian........................................................................... 177
Lampiran 14: Surat keterangan selesai penelitian ................................................... 179
Lampiran 15: Pembagian kelompok siklus I dan siklus II ...................................... 180
Lampiran 16 Daftar kehadiran siswa ...................................................................... 181
Lampiran 17 Analisis hasil kuesioner motivasi belajar .......................................... 182
Lampiran 18 Sampel hasil kuesioner motivasi belajar awal ................................... 183
Lampiran 19 Sampel hasil kuesioner motivasi belajar akhir .................................. 185
Lampiran 20 Analisis hasil belajar aspek kognitif (post-test) siklus I .................... 191
Lampiran 21 Sampel hasil post-test siklus I (2 skan) ............................................. 200
Lampiran 22 Analisis hasil belajar aspek afektif siklus I ....................................... 211
Lampiran 23 Sampel hasil observasi (afektif siklus I) ............................................ 212
Lampiran 24 Sampel hasil LKS 1a ......................................................................... 216
Lampiran 25 Sampel hasil LKS 1b ......................................................................... 218
Lampiran 26 Sampel hasil LKS 1c ......................................................................... 221
Lampiran 27 Sampel hasil LKS 2a ......................................................................... 223
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 28 Sampel hasil LKS 2b ......................................................................... 225


Lampiran 29 Analisis hasil belajar aspek kognitif (post-test) siklus II................... 227
Lampiran 30 Sampel hasil post-test siklus II ......................................................... 230
Lampiran 31 Analisis hasil belajar aspek afektif siklus II ...................................... 241
Lampiran 32 Sampel hasil observasi (afektif siklus II) .......................................... 242
Lampiran 33 Nilai hasil belajar aspek kognitif siswa (pre-test & post-test)........... 246
Lampiran 34 Nilai hasil belajar aspek afektif ......................................................... 247

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi antara guru dan

murid dalam suatu lembaga pendidikan yang akan diakhiri dengan proses evaluasi

hasil belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Guru

sebagai pembimbing atau pengatur proses belajar mengajar, harus mampu

mengidentifikasi, menilai, menyusun, mengembangkan materi, memilih strategi dan

melakukan inovasi pembelajaran yaitu memilih media dan motode pembelajaran yang

tepat dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Guru juga dituntut untuk

menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran

sehingga diharapkan siswa termotivasi mengikuti proses pembelajaran dan memiliki

hasil belajar yang lebih baik (Sudjana, 2000).

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sering dihadapkan pada berbagai

masalah. Masalah-masalah tersebut, antara lain: guru masih menggunakan metode

lama yaitu ceramah sehingga belum mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

dan guru belum menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat dalam

mengaktifkan siswa, sehingga peserta didik kurang termotivasi dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar dan akibatnya hasil belajar murid rendah atau tidak sesuai

dengan harapan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran dibutuhkan metode khusus

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

agar siswa mampu menangkap dan mampu menyerap materi yang diberikan dengan

lebih baik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Purwanto, 2008).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi di SMA Xaverius Pringsewu

diperoleh informasi bahwa, motivasi dan hasil belajar siswa rendah atau tidak sesuai

dengan harapan. Partisipasi siswa yang masih kurang dalam kegiatan belajar

mengajar mengakibatkan hasil belajar siswa yang rendah terutama pada materi

Keanekaragaman Hayati. Hasil belajar yang rendah ditunjukkan dengan jumlah

peserta didik yang mencapai KKM 70 pada tahun 2015 hanya 32% dan 68% tidak

mencapai KKM yang ditentukan. Nilai terendah siswa yaitu 58 dan tertinggi 74. Nilai

rata-rata ulangan biologi materi Keanekaragaman Hayati adalah 60,00.

Permasalahan yang diperoleh dari hasil observasi adalah motivasi siswa dalam

kegiatan pembelajaran rendah. Hal ini ditunjukkan dengan hampir seluruh siswa tidak

memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, siswa-siswi mengobrol dengan

teman sebangku atau sibuk dengan diri sendiri. Hanya terdapat beberapa siswa yang

menulis atau merangkum apa yang sudah dijelaskan oleh guru. Selain itu, guru masih

menggunakan model pembelajaran lama yaitu ceramah khususnya di kelas X PMIIA

2. Guru masih menjadi pusat pembelajaran dan belum mengaktifkan siswa. Hal ini

ditunjukkan dengan sedikit jumlah siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan

dari guru saat proses kegiatan belajar mengajar, walaupun guru sudah menggunakan

media pembelajaran yaitu power point presentation (ppt).

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tepat digunakan menggantikan model pembelajaran ceramah. Model pembelajaran

kooperatif adalah model pembelajaran dengan menggunakan model

pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai

latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda

(heterogen).

Pembelajaran kooperatif menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam

kerjasama yang teratur dalam kelompok. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya,

setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk

memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum

selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran

(Slavin, 2009). Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah metode

pembelajaran tipe picture and picture.

Picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar

dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri

aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Metode pembelajaran picture and picture,

mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar

ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran sehingga sebelum proses

pembelajaran dimulai, guru harus sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan

baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk cerita dalam ukuran besar (Zaenal, 2014).

Alasan memilih model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada

mata pelajaran biologi tentang Keanekaragaman Hayati di kelas X adalah pada materi

Keanekaragaman Hayati terdapat sub bab Tingkatan Keanekaragaman Hayati.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tingkatan Keanekaragaman Hayati menuntut siswa harus mampu membedakan dan

memberi contoh tingkat keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem. Dari hasil

wawancara yang dilakukan dengan guru biologi di SMA Xaverius Pringsewu,

dikatakan bahwa siswa cenderung kesulitan untuk membedakan keanekaragaman

tingkat gen, jenis dan ekosistem. Hal ini dikarenakan pada tingkatan keanekaragaman

gen memiliki ciri-ciri yang hampir mirip atau hampir sama dengan tingkatan

keanekaragaman jenis. Selain itu, materi Keanekaragaman Hayati adalah materi yang

mengajarkan tentang keunikan dan keragaman mahkluk hidup di Indonesia bahkan di

dunia.

Keunikan dan keragaman mahkluk hidup yang ada di dunia tentu saja tidak

dapat dibawa langsung ke kelas atau ke sekolah karena jumlahnya sangat banyak dan

beranekaragam. Oleh karena itu dengan metode picture and picture diharapkan siswa

dapat memahami materi tersebut dengan ditunjukkan gambar-gambar mahkluk hidup

yang dapat ditampilkan dan dibawa ke sekolah. Alasan memilih metode picture and

picture juga berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Lestari (2016) dan Sugiarti (2013). Hasil dari

penelitian tersebut adalah metode picture and picture mampu meningkatkan motivasi

dan hasil belajar siswa SMA. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2016)

menggunakan metode picture and Picture dengan tipe mencocokkan gambar dan

penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti (2013) menggunakan metode picture and

picture dengan tipe mengurutkan gambar sedangkan, penelitian ini menggunakan

metode picture and picture dengan tipe mengelompokkan gambar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Apabila motode pembelajaran yang digunakan hanya ceramah, maka siswa

kesulitan menyerap pelajaran yang diberikan. Keuntungan dari metode picture and

picture adalah siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan

gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari, dapat meningkat daya nalar atau

daya pikir siswa karena siswa dituntut untuk menganalisa gambar yang ada, dapat

meningkatkan tanggung jawab siswa sebab guru menanyakan alasan siswa

mengurutkan gambar dan pembelajaran lebih berkesan sebab siswa dapat mengamati

langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru. (Trianto, 2009).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan

menerapkan metode picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa pada materi Keanekaragaman Hayati. Selanjutnya penelitian ini diberi

judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE

AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS X PMIIA 2 DI SMA XAVERIUS PRINGSEWU PADA MATERI

KEANEKARAGAMAN HAYATI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius

Pringsewu?

2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius

Pringsewu?

C. Batasan Masalah

Agar pengkajian masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas maka

diperlukan suatu batasan masalah. Batasan masalah tersebut adalah :

1. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius

Pringsewu. Peneliti memilih siswa-siswi kelas X PMIIA 2 dikarenakan

motivasi dan hasil belajar paling rendah.

2. Objek Penelitian ini adalah :

a. Materi Keanekaragaman Hayati

Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Keanekaragaman Hayati pada Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis data

hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis

dan ekosistem) di Indonesia serta Kompetensi Dasar 4.2 Menyajikan hasil

identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai

keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang

dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

b. Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model

pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Metode pembelajaran

Picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan

gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.

Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

Metode Pembelajaran picture and picture, mengandalkan gambar sebagai

media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor

utama dalam proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran guru

harus menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk

kartu atau dalam bentuk cerita dalam ukuran besar (Trianto, 2009).

c. Motivasi

Motivasi yang diukur dalam penelitian ini adalah motivasi siswa

dalam mengikuti pembelajaran yaitu motivasi awal dan motivasi akhir.

Kedua motivasi ini mencakup keinginan belajar, kesiapan siswa,

keseriusan siswa, dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Motivasi ini diukur menggunakan kuesioner pembelajaran.

Motivasi yang diukur menggunakan model ARCS. Model ARCS

merupakan suatu bentuk pendekatan pemecahan masalah untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merancang aspek motiivasii serta lingkungan belajar dalam mendorong

dan mempertahankan motivasi siswa untuk belajar. Model ARCS terdiri

dari empat aspek motivasi, yaitu: attention (perhatian), relevance

(kegunaan), confidence (percaya diri) dan satisfaction (kepuasan)

(Sugiyono, 2010).

d. Hasil Belajar

Parameter yang digunakan adalah hasil belajar siswa-siswi kelas X

PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu yang ditunjukkan dalam aspek

kognitif dan afektif. Hasil post-test setiap akhir siklus merupakan

pencapaian hasil belajar aspek kognitif dan hasil observasi merupakan

pencapaian hasil belajar aspek afektif. Aspek psikomotor tidak diukur

dalam penelitian ini.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas X PMIIA 2

SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA

Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menggunakan media dan

metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan ke

siswa.

b. Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh

proses perkuliahan.

2. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki praktik-praktik

pembelajaran khususnya mata pelajaran Biologi agar menjadi lebih efektif

dan efisien sehingga kualitas pembelajran dan hasil belajar siswa

meningkat.

3. Bagi Guru

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif metode lama

yaitu ceramah, sehingga mampu meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa.

b. Guru mendapatkan variasi metode pembelajran baru dalam proses

pembelajaran sebagai solusi pembelajaran yang efektif.

4. Bagi siswa

a. Memberikan pembelajaran yang menarik, aktif, kreatif, menyenangkan

dan melibatkan siswa, sehingga siswa termotivasi untuk berpartisipasi

dalam proses pembelajran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

b. Siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan sehingga

diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

c. Siswa menjadi lebih percaya diri dan berani mengungkapkan pendapat,

sehingga dapat meningkatkan ketertarikan, kesenangan, kenyamanan

dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia.

Perubahan tersebut akan tampak dalam bentuk kualitas dan kuantitas tingkah laku

seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman

keterampilan, daya pikir, dan lain-lain Hakim (2000). Hal yang sama juga

diungkapkan oleh (Hamalik, 2002) yang mengemukakan bahwa apabila tidak

terjadi perubahan dalam kepribadian manusia maka seseorang tersebut tidak

belajar. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu

peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tesebut sebenarnya

belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain mengalami kegagalan

dalam proses belajar.

Menurut Sardiman (2011), dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas

belajar. Tanpa adanya aktivitas, belajar itu tidak dapat berlangsung dengan baik.

Aktivitas dalam belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi

keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, antara lain: bertanya tentang apa yang

belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca, diskusi dan segala kegiatan

yang dilakukan untuk menunjang prestasi belajar sehingga kegiatan mengajar

akan berjalan efektif.

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

2. Faktor-faktor belajar

Menurut Hamalik (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

diantaranya :

a. Faktor kegiatan dan ulangan. Kegiatan neural system, seperti melihat,

mendengar, merasakan, berpikir, kegiatan motoris, dan sebagainya

diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, kebiasaan, dan minat

siswa dalam belajar.

b. Belajar memerlukan latihan. Latihan tersebut diantaranya : relearning,

recalling, dan reviewing agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai

kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah

dipahami.

c. Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Hal ini

dikarenakan siswa akan berhasil dan mendapatkan kepuasannya apabila

belajar dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.

d. Keberhasilan dan kegagalan. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah

berhasil atau gagal dalam belajarnya.

e. Faktor asosiasi. Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar. Hal ini

dikarenakan pengalaman belajar dahulu dan sekarang secara berurutan

diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan sebuah pengalaman.

f. Pengalaman masa lampau seperti (bahan apersepsi) dan pengertian-

pengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar perananya dalam proses

belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

g. Faktor kesiapan belajar. Faktor kesiapan belajar erat hubungannya dengan

masalah kematangan, minat, kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan.

Kegiatan belajar akan lebih mudah dan lebih berhasil apabila siswa siap

belajar.

h. Faktor minat dan usaha. Minat belajar akan timbul apabila murid tertarik

akan sesuatu. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang merasa

bahwa sesuatu yang menarik untuk dipelajari akan bermakna bagi dirinya.

i. Faktor-faktor fisiologis. Fisik yang kurang sehat akan menyebabkan siswa

tidak berminat melakukan kegiatan belajar.

j. Faktor intelegensi. Siswa yang cerdas lebih mudah menangkap, memahami

dan mengingat pelajaran sehingga akan lebih berhasil dalam kegiatan

belajar.

B. Pembelajaran

Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat

belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai sesuatu objektif yang

ditentukan (aspek kongnitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek

afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Peran guru

bukan semata memberikan informasi melainkan juga mengarahkan dan memberi

fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar lebih

memadai dan mudah diterima oleh siswa. Pembelajaran mengandung arti bahwa

setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu

kemampuan atau nilai yang baru. (Poerwadarminta, 2002).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Menurut Winataputra (2008), Pembelajaran adalah proses atau cara,

perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Dalam proses belajar

mengajar, guru sebagai pengajar dan peserta didik sebagai subyeknya dituntut

adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan

tata nilai agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Evaluasi harus dilakukan untuk mengukur kemampuan

siswa tersebut. Evaluasi hasil belajar adalah suatu kegiatan pengumpulan data

mengenai kemampuan belajar siswa untuk menentukan apakah kompetensi dasar

dan indikator hasil belajar tercapai seperti apa yang diharapkan (Sudjana, 2002).

Menurut Darsono (2000), hasil belajar siswa merupakan perubahan yang

berhubungan dengan pengetahuan/kognitif, keterampilan/ psikomotor dan nilai

sikap/afektif sebagai akibat inetraksi aktif dengan lingkungan. Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Sudjana (2002), yang menyatakan bahwa, hasil belajar siswa

pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam

upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar

dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

Tirtonegoro (2001), mengemukakan hasil belajar adalah penilaian hasil

usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf

maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap

siswa dalam periode tertentu. Menurut Djamarah dan Zain (1996), hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan

dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

2. Aspek-aspek dalam Pembelajaran

Menurut Sudjana (2002), secara garis besar membagi hasil

belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotorik.

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan

keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Keenam jenjang

atau aspek yang dimaksud adalah:

1) Mengingat

2) Memahami

3) Menerapkan

4) Menganalisis

5) Mengevaluasi

6) Berkreasi

b. Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima

aspek. Kelima aspek dimulai dari tingkat dasar atau sederhana sampai tingkat

yang kompleks sebagai berikut:

1) Reciving/attending (penerimaan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Reciving/attending (penerimaan) berhubungan dengan kesediaan atau

kemauan peserta didik untuk ikut dalam fenomena atau stimulasi khusus

(kegiatan dalam kelas, membaca buku dan sebagainya). Tujuannya adalah

untuk menimbulkan, mempertahankan, dan mengarahkan perhatian siswa.

Sedangkan perumusan untuk membuat soal pada tahab ini yaitu

menanyakan, menjawab, menyebutkan, memilih, mengidentifikasi,

memberikan, mengikuti, menyeleksi dan menggunakan.

2) Responding (menanggapi)

Responding (menanggapi) berhubungan dengan partisipasi siswa.

Pada tingkat ini, siswa tidak hanya melihat sesuatu fenomena tetapi juga

mereaksi terhadapnya dengan berbagai cara. Hasil belajar dalam tahab ini

menekankan pada minat untuk menjawab. Sedangkan perumusan bentuk

soalnya adalah menjawab, melakukan, menulis, menceritakan, membantu,

melaporkan, dan sebagainya.

3) Valuing (penilaian/penghargaan)

Valuing berkaitan dengan nilai atau penghargaan yang diberikan siswa

terhadap suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu. Perumusan soal

pada tahab ini adalah menerangkan, membedakan, memilih, mempelajari,

mengusulkan, menggambarkan, menggabungkan, mempelajari, menyeleksi,

bekerja, membaca, dan sebagainya.

4) Organization

Organization (pengorganisasian) yaitu berkaitan dengan memadukan

nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik, dan membentuk suatu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

sistem nilai yang konsisten. Perumusan soal pada tahap ini adalah mengatur,

membandingkan, mengintegrasikan, memodifikasi, menghubungkan,

menyusun, memadukan, menyelesaikan, mempertahankan, menjelaskan,

menyatukan.

5) Karaakteristik nilai atau internalisasi nilai

Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai berhubungan dengan tingkah-

laku atau kebiasaan peserta didik saat mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Contohnya adalah menunjukkan kemandirian saat bekerja secara mandiri,

kooperatif dalam kegiatan kelompok, objektif dalam memecahkan masalah

dan menghargai pendapat orang lain.

3. Faktor-faktor Hasil Belajar

Menurut Saiful (2006), faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

ada empat yaitu:

a. Faktor lingkungan, yaitu faktor lingkungan alami dan faktor lingkungan

sosial budaya.

b. Faktor Instrumental meliputi; kurikulum, program, sarana, fasilitas dan

guru.

c. Kondisi Psikologis meliputi; minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan

kemampuan kognitif.

d. Kondisi Fisiologis yaitu; keadaan jasmani dari peserta didik (mata, hidung,

telinga, dan tubuh) yang dapat bekerja dengan baik.

Menurut Situmorang (2011), faktor yang mempengaruhi hasil

belajar antara lain faktor yang terdapat dalam diri siswa, dan faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

yang ada diluar diri siswa. Faktor internal berasal dari dalam diri anak

bersifat biologis, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang

sifatnya dari luar diri siswa.

a. Faktor Internal

Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan keadaan

fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat menunjang atau melatar

belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya

dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat.

b. Faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut

mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan

masyarakat.

1) Faktor yang berasal dari orang tua

Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagi cara

mendidik orang tua terhadap anaknya.

2) Faktor yang berasal dari sekolah

Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata pelajaran

yang ditempuh, dan metode yang diterapkan.

D. Motivasi belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan

perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh

energi, terarah, dan bertahan lama. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki

oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011).

Sejalan dengan pernyataan Sardiman, Brophy (2004) menyatakan bahwa

motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan siswa

untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba

untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Menurut Hamalik (2007),

siswa juga memiliki keterlibatan yang nyata dalam aktivitas belajar tersebut, rasa

ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami

suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

2. Tujuan motivasi belajar

Tujuan motivasi belajar adalah untuk menggerakkan atau memacu siswa

agar timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga

tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan (Purwanto, 2008).

Menurut Sardiman (2011) tujuan motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut:

a. Mendorong manusia untuk berbuat.

b. Menentukan arah perbuatan.

c. Menyeleksi perbuatan.

Hamalik (2007) juga mengemukakan tiga tujuan motivasi, yaitu:

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa motivasi

maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya menggerakkan perbuatan

ke arah pencapaian tujuan yang di inginkan.

3. Motivasi berfungsi penggerak.

3. Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis menurut Hamalik

(2007) yaitu :

a. Motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu

yang lain (cara untuk mencapai tujuan).

b. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi

sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya murid termotivasi untuk

belajar saat mereka diberi pilihan, senang menghadapi tantangan yang sesuai

dengan kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang mengandung nilai

informasional tetapi bukan dipakai untuk kontrol, misalnya guru memberikan

pujian kepada siswa. Terdapat dua jenis motivasi intrinsik, yaitu:

1) Motivasi intrinsik berdasarkan determinasi diri dan pilihan personal.

Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan

sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau

imbalan eksternal.

2) Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal. Pengalaman

optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu dan

berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas serta terlibat

dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga

tidak terlalu mudah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Menurut Sudirman (2011), ciri-ciri seseorang memiliki motivasi

belajar yang tinggi, yaitu :

a. Tekun menjalankan tugas (dapat teru menerus dalam waktu yang lama

dan tidak berhenti sebelum selesai)

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

d. Dapat mempertahankan pendapatnya

e. Senang mencari dan memecahkan masalah.

Guru memegang peranan yang penting dalam pembelajaran serta

motivasi siswa. Guru harus menguasai teknik dan pengidentifikasian

motivasi. Teknik-teknik motivasi dalam pembelajaran adalah

pernyataan penghargaan secara verbal, menggunakan nilai ulangan

sebagai pemacu keberhasilan, menimbulkan rasa ingin tahu,

memunculkan sesuatu yang tak diduga oleh siswa, menggunakan

materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam pembelajaran,

menggunakan kaitan yang unik untuk menerapkan suatu konsep dan

prinsip yang telah dipahami, menuntut siswa menggunakan hal-hal

yang telah dipelajari sebelumnya, memberi kesempatan siswa untuk

terlibat dalam pembelajaran (Uno, 2011).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Brophy (2004) dan Sardiman (2000) menyatakan bahwa

bentuk dan cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi

dalam kegiatan belajar adalah:

a. Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar

dengan tujuan utama yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik.

b. Persaingan/kompetisi

c. Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar

merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan

sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.

d. Memberi ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi

giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.

e. Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat

belajar terutama kalau terjadi kemajuan.

f. Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,

hal ini merupakan bentuk penguatan positif.

5. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Menurut Siregar (2010), mengemukakan prinsip-prinsip motivasi yang

disebut sebagai ARCS model yaitu Attention (perhatian), Relevance (relevansi),

Confidence (kepercayaan diri) dan Satisfaction (kepuasan). Prinsip-prinsip

tersebut tersebut sangat penting untuk memelihara motivasi peserta didik selama

proses belajar dan pembelajaran berlangsung.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Adapun indikator dari aspek motivasi yang akan diukur dalam penelitian ini

sebagai berikut.

a. Attention (perhatian) adalah dorongan rasa ingin tahu peserta didik

akibat rangsangan dari elemen-elemen baru, unik, lain dengan yang

sudah ada dan kontradiktif atau kompleks. Pencapaian aspek ini dapat

dilihat dalam indikator sebagai berikut :

1) Perhatian peserta didik saat pelajaran berlangsung;

2) Adanya ketertarikan peserta didik terhadap tujuan dan isi pelajaran

3) Kemauan untuk mempelajari materi pelajaran.

b. Relevance (relevansi) adalah adanya hubungan yang ditunjukkan antara

materi pembelajaran, kebutuhan dan kondisi peserta didik. Pencapaian

aspek ini dapat dilihat dalam indikator sebagai berikut :

1) Adanya kesadaran terhadap manfaat mempelajari materi;

2) Menghubungkan materi dengan keadaan nyata.

c. Confidence (kepercayaan diri) adalah keadaan perasaan yang merasa

kompeten atau mampu untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan.

Dapat dilihat dalam indikator sebagai berikut :

1) Kemauan peserta didik mempelajari isi materi pelajaran;

2) Kemauan peserta didik berlatih dan bekerja keras;

3) Memiliki usaha untuk menyelesaikan masalah dengan kemampuan

sendiri;

4) Kesadaran peserta didik untuk tidak mencontek.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

d. Satisfaction (kepuasan) adalah keberhasilan dalam mencapai suatu

tujuan akan menghasilkan kepuasan sehingga peserta didik akan

termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Indikator yang ingin

dicapai sebagai berikut :

1) Kepuasan peserta didik dalam memecahkan masalah.

2) Kepuasan peserta didik dalam keberhasilan menemukan solusi.

3) Kepuasan peserta didik memperoleh nilai baik.

Membangkitkan motivasi peserta didik sangatlah tidak mudah.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk memotivasi peserta didik.

Upaya guru untuk meningkatkan motivasi yang dimiliki oleh peserta

didik dapat dilakukan dengan mengenali peserta didik,

mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar, mengoptimalkan

unsur-unsur dinamis pembelajaran, mengoptimalkan pemanfaatan

upaya guru dalam membelajarkan peserta didik dan mengembangkan

aspirasi dalam belajar Imron (1996).

E. Model Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

anggotanya 5 orang dengan struktur kelompok heterogen. Tujuan yang paling

penting dari model pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa

pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan

kontribusi. (Slavin, 2009).

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menempatkan

siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya bersifat heterogen,

terdiri dari siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah, perempuan dan laki-

laki dengan latar belakang etnik yang berbeda untuk saling membantu dan bekerja

sama mempelajari materi pelajaran agar belajar semua anggota maksimal.

Suprijono (2009).

2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran koopratif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajarnya.

b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki tinggi, sedang, dan rendah.

c. Kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda–beda

Agar pembelajaran terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar

kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk

diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah

mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu

teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi tersebut.

Kemudian diminta mempresentasikan hasil diskusinya. Pada saatnya

tes akhir harus diusahakan agar siswa tidak bekerja sama pada saat

mengerjakan tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Menurut Rusman (2010), model pembelajaran kooperatif

memiliki karakteristik yang membedakan dengan model pembelajaran

lain. mengemukakan bahwa, “pembelajaran kooperatif dicirikan oleh

struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif”. Karakteristik

model pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pembelajaran secara tim, dalam model pembelajaran kooperatif, proses

pembelajaran dilakukan secara tim atau kelompok.

2. Didasarkan pada manajemen kooperatif.

3. Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut sugiyanto (2010), pembelajaran kooperatif juga memiliki beberapa

prinsip, yaitu :

1) Model pembelajaran kooperatif akan meningkatkan keaktifan siswa.

2) Proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

dilakukan dengan belajar bekerjasama dalam kelompok untuk

membangun pengetahuan yang tengah dipelajari.

3) Pembelajaran partisipatorik, yaitu pembelajaran yang dilakukan siswa

secara bersama-sama untuk menemukan dan membangun pengetahuan

yang menjadi tujuan pembelajaran.

4) Mengajar reaktif (reactive teaching), yaitu guru menciptakan suasana

kelas yang menyenangkan dan menarik serta dapat meyakinkan siswa

akan manfaat pelajaran yang sedang berlangsung untuk masa depan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

5) Pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning), yaitu suasana

belajar yang menyenangkan harus dimulai dari sikap dan perilaku guru,

baik di luar maupun di dalam kelas. Guru harus memiliki sikap yang

ramah dengan tutur bahasa yang baik terhadap siswa.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan Model pembelajaran kooperatif adalah meningkatkan motivasi belajar

siswa, meningkatkan percaya diri, menumbuhkan keinginan untuk menggunakan

pengetahuan dan keahlian yang ada dan memperbaiki hubungan antar kelompok.

Sedangkan kelemahan model pembelajaran kooperatif adalah memerlukan

persiapan yang rumit untuk melaksanakannya. Bila terjadi persaingan negatif,

maka hasilnya dalam kelompok akan terjadi kesenjangan sehingga usaha

kelompok tidak berjalan dengan lancar (Ibrahim, 2000).

F. Metode Picture and Picture

1. Pengertian Metode Pembelajaran Picture and Picture

Menurut Trianto (2009), metode pembelajaran Picture and Picture adalah

salah satu model pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran Picture and

Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan

atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif,

kreatif, dan menyenangkan. Prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif

tipe Picture and Picture adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu

yang dikerjakan dalam kelompoknya.

b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota

kelompok mempunyai tujuan yang sama.

c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung

jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses

belajarnya.

f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan

secara individual materi yang ditangani dalam kooperatif.

Menurut Zainal (2014), pembelajaran kooperatif tipe Picture and

Picture adalah salah satu metode pembelajaran aktif yang

menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan

yang sistematis, seperti menyusun gambar secara berurutan,

menunjukkan gambar, memberi keterangan gambar dan menjelaskan

gambar. Metode Picture and Picture ini berbeda dengan media gambar

dimana Picture and Picture berupa gambar yang belum disusun secara

berurutan dan yang menggunakannya adalah siswa, sedangkan media

gambar berupa gambar utuh yang digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

2. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Picture and Picture

Menurut Zaenal (2014), pembelajaran kooperatif Picture and Picture

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar

c. Guru menunjuk atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan

berkaitan dengan materi.

d. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang

atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

e. Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

f. Dari alasan urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep

atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Menurut Agus (2009), terdapat enam langkah Metode

Pembelajaran Picture and Picture yaitu:

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin

dicapai.

b. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan.

c. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan (berkaitan

dengan materi).

d. Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau

memasangkan gambar-gambar yang ada.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

e. Guru memberikan pertanyaan mengenai alasan siswa dalam

menentukan urutan gambar.

f. Kesimpulan atau Rangkuman.

3. Tipe Picture and Picture

Tipe Picture and Picture yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe

Picture and Picture mengelompokkan. Pengelompokkan gambar berdasarkan

pada klasifikasi dan ciri-ciri gambar. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk

menentukan nama, ciri-ciri benda yang diamati. Hasil diskusi kelompok dicatat

dalam catatan khusus, dipandu dengan lembar kerja siswa yang dibuat oleh guru

(Usman, 19).

4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Picture and Picture

a. Kelebihan Metode Picture and Picture

Menurut Trianto (2009), kelebihan Picture and Picture adalah :

1) Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.

2) Melatih berpikir logis dan sistematis

3) Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu

subjek bahasa dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik

berpikir.

4) Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik.

5) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

Sedangkan menurut Istarani (2011), kelebihan Picture and Picture

adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

1) Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran

guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara

singkat terlebih dahulu.

2) Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan

gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.

3) Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa

disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.

4) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan

alasan siswa mengurutkan gambar.

5) Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung

gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.

b. Kelemahan Metode Picture and Picture

Menurut Trianto (2009), kelemahan metode Picture and Picture adalah:

1) Memakan banyak waktu saat memasangkan gambar atau

mengurutkan gambar.

2) Dapat terjadi kekacauan atau kegaduhan di kelas.

3) Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

G. Keanekaragaman Hayati

Materi Tingkatan Keanekaragaman Hayati terangkum dalam Kompetensi

Dasar 3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat

keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia serta Kompetensi

Dasar 4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman

hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan

dalam berbagai bentuk media informasi, berdasarkan kurikulum 2013. Secara

umum materi yang akan dipelajari dalam sub bab Tingkatan Keanekaragaman

Hayati, yaitu :

1. Tingkat Keanekaragaman Hayati

2. Tipe Ekosistem

3. Keanekaragaman Hayati Indonesia

4. Menghilangnya Keanekaragaman Hayati

5. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati

H. Pembelajaran Keanekaragaman Hayati dengan metode Picture and

Picture

Setiap siswa membentuk kelompok 4-6 orang siswa di dalamnya. Guru

membagikan Lembar Kerja Siswa dan gambar-gambar yang memuat tentang

Keanekaragaman Hayati. Kemudian siswa berdiskusi untuk menjawab soal pada

LKS dan guru memanggil atau menunjuk siswa secara bergantian untuk

memasang gambar-gambar sesuai dengan Tingkatan Keanekaragaman Hayati.

Siswa yang dipanggil untuk memasang gambar harus mampu menjelaskan alasan

memasang gambar tersebut pada Tingkatan Keanekaragaman Hayati.

Dengan menggunakan metode Picture and Picture pada materi

Keanekaragaman Hayati, siswa menjadi lebih mudah memahami materi yang

diberikan oleh guru. Siswa dapat secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Hal

ini dikarenakan pada metode Picture and Picture siswa akan ditunjuk oleh guru

secara acak untuk memasangkan gambar dan memberi alasan pemasangan gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

tersebut. Pada metode Picture and Picture, siswa juga diberi waktu untuk

berdiskusi bersama teman-temannya, sehingga setiap siswa dapat aktif

berpendapat dan dapat memecahkan masalah bersama.

I. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Aprilia Lestari (2016), dengan judul

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Untuk

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10

Yogyakarta Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia. Tipe Picture and Picture

yang digunakan adalah tipe mencocokkan gambar. Hasil penelitian menunjukkan

adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil belajar meningkat dari

rata-rata siklus I adalah 72,00 menjadi 81,66 pada siklus II. Motivasi siswa pada

siklus I adalah 56,66% dan pada siklus II adalah 80% tinggi.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti (2013), dengan judul

Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Saraf Manusia Kelas XI

IPA-1 di SMA Negeri 11 Banda Aceh menyatakan bahwa, model pembelajaran

Picture And Picture dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tipe

Picture and Picture yang digunakan adalah tipe mengurutkan gambar.. Hasil

analisis data diperoleh siklus I persentase aktivitas siswa 88,64% dan ketuntasan

belajar klasikal 47%, kemudian pada siklus II persentase aktivitas siswa 93,18%

dan ketuntasan belajar klasikal 68,7%, dan pada siklus III persentase aktivitas

siswa 95,4%, dan ketuntasan belajar klasikal 87,5%. Dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran picture and picture pada materi sistem saraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

manusia mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA-1 di

SMA Negeri 11 Banda Aceh Tahun 2013.

J. Kerangka Berpikir

Dalam proses pembelajaran, media dan metode pembelajran adalah hal yang

dapat menentukan keberhasilan dari sebuah proses pembelajran. Media dan

metode yang tepat akan mempermudah siswa dalam memahami materi atau

pelajaran yang diberikan oleh guru. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari

guru biologi kelas X SMA Xaverius Pringsewu, guru masih menggunakan metode

ceramah, sehingga mengakibatkan motivasi dan hasil belajar siswa masih rendah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Aprilia Lestari (2016)

dan Sugiarti (2013), penerapan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture

memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar

siswa. Oleh karena itu, peneliti akan menerapkan kepada siswa kelas X PMIIA 2

SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati. Dalam hal ini

peneliti akan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and

Picture. Diukur berdasarkan pada motivasi dan hasil belajar siswa yaitu aspek

afektif dan kognitif. Diharapkan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan

pemahaman siswa tentang materi Keanekaragaman Hayati. Berdasarkan kerangka

pemikiran tersebut, dapat dituangkan dalam bagan 2.1


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Model
Pembelajaran
kooperatif tipe
Picture and
Picture
Hasil Observasi :
 Pembelajaran yang membawa
konsep aktif, inovatif, kreatif dan
1. Siswa tidak
menyenangkan
memperhatikan
penjelasan  Siswa aktif
guru/berbicara  Siswa belajar bertanggung jawab
dengan teman dan bekerjasama dalam tim
Observasi sebangku  Siswa menjadi berani atau percaya
awal 2. Suasana kelas ramai diri
3. Motivasi siswa  Meningkatkan pemahaman dan
kurang dalam kreatifitas siswa
Siswa kelas pelajaran  Penelitian yang dilakukan oleh Ajeng
X PMIIA 2 4. Guru menggunakan Aprilia Lestari (2016), menunjukkan
metode ceramah bahwa penerapan metode
pembelajaran Picture and Picture
dapat meningkatkan motivasi belajar
dan aktivitas belajar siswa pada
Motivasi Hasil belajar materi sistem reproduksi manusia
belajar siswa siswa rendah  Penelitian yang dilakukan oleh
rendah Sugiarti (2013), dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada
materi sistem saraf manusia.

Motivasi belajar Hasil belajar


siswa siswa meningkat
meningkat

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

K. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini yaitu :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA

Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA

Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam

kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran. Secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk

penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan

tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran

di kelas secara lebih profesional (Basrowi, 2008).

B. Setting Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas X PMIIA 2 SMA

Xaverius Pringsewu yang berjumlah 37 siswa.

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada

materi Keanekaragaman Hayati kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius

Pringsewu

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian di SMA Xaverius Pringsewu Kecamatan Pringsewu,

Kabupaten Pringsewu, Propinsi Lampung

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 September 2016 sampai 26

September 2016 semester I (gasal).

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

3. Variabel bebas : penerapan pembelajaran kooperatif tipe Picture and

Picture

4. Variabel terikat : motivasi dan hasi belajar siswa kelas X PMIIA 2

D. Rancangan Kegiatan

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan

Mc Taggart, setiap siklus penelitian meliputi beberapa tahapan. Tahapan-tahapan

tersebut adalah : perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan

(observing) dan refleksi (reflecting). Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui

tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator yang telah

ditetapkan. Desain PTK menurut Kemmis dan McTanggart disajikan dalam

gambar 3.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS II
PENGAMATAN

REFLEKSI

Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja, 2011)

Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran

yang dibagi menjadi 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian kegiatan

dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut :

1. Siklus I

Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I dilaksanakan

dalam 2 kali pertemuan sebanyak 2 x 45 menit, terdiri dari beberapa

tahapan. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

a. Perencanaan (planning)

Rencana tindakan siklus I adalah sebagai berikut:

1) Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP dan

LKS yang digunakan pada saat melakukan penelitian.

2) Mempersiapkan materi pembelajaran yang diajarkan.

3) Membuat instrumen pengumpulan data, yaitu:

a) Membuat soal evaluasi (tes awal/pre-test dan tes akhir/post-

test) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara

kognitif melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe

Picture and Picture.

b) Membuat lembar observasi untuk mengetahui perkembangan

hasil belajar siswa secara afektif di dalam kelompok

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and

Picture.

c) Membuat kuesioner untuk mengetahui motivasi siswa.

b. Pelaksanaan (acting) dan Pegamatan (observing)

1) Tahap pelaksanaan (acting)

a) Siswa mengerjakan soal pre-test sebagai data mengenai

kemampuan awal siswa.

b) Menjaring motivasi awal siswa sebelum tindakan siklus I

menggunakan lembar kuesioner.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

c) Peneliti menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang

akan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Picture and Picture.

d) Peneliti memberikan pengenalan materi terlebih dahulu

mengenai materi Keanekaragaman Hayati yang akan dipelajari

dengan bertanya kepada siswa dan menyampaikan tujuan

pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi

dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam menerima

pelajaran.

e) Peneliti mengajak siswa masuk ke dalam kelompok, setiap

kelompok beranggotakan 4-6 orang. Kelompok ini berdasarkan

karakteristik kemampuan siswa yang heterogen.

f) Peneliti membagikan gambar tentang Keanekaragaman Hayati

ke setiap kelompok.

g) Peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk

didiskusikan oleh siswa.

h) Setelah diskusi selesai dengan waktu yang sudah ditentukan,

peneliti memanggil siswa secara acak untuk memasangkan

atau mengurutkan gambar sesuai Tingkatan Keanekaragaman

Hayati.

i) Peneliti menanyakan alasan siswa menempelkan atau

mengurutkan gambar tersebut.

j) Peneliti mengklarifikasi hasil diskusi kelompok siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

k) Siswa mengerjakan soal post-test di akhir setiap siklus.

2) Pengamatan (observing)

Tahap observasi ini dilaksanakan oleh peneliti, obsever

(guru biologi). Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan

kegiatan para siswa yang diamati atau yang digunakan sebagai

sumber data peneliti. Selain itu, dalam tahap ini, observer

melakukan kegiatan pengamatan atas dampak dan hasil dari

pelaksanaan tindakan, yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa selama

proses pembelajaran. Aktivitas belajar siswa didapatkan melalui

lembar observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus I.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran Biologi pada materi Keanekaragaman Hayati yang

dilaksanakan peneliti dan siswa. Peneliti dan observer mengamati,

mengenali dan mendokumentasikan proses, hasil pengaruh dan

kemungkinan permasalahan baru yang muncul selama tindakan

kelas dilakukan. Data hasil tes kognitif dan lembar observasi

aktivitas siswa akan dijadikan bahan analisis atau dasar refleksi

terhadap tindakan yang telah dilakukan dan bagi penyusun rencana

tindakan berikutnya.

c. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini, hasil yang telah diperoleh selama pembelajaran

baik berupa hasil tes, kuesioner awal maupun pengamatan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

dilakukan oleh observer dianalisis dan didiskusikan dengan guru

pengampu biologi, kemudian diidentifikasi kelemahan serta kelebihan

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dan apa saja yang

belum tercapai pada siklus I. Hasil analisis tersebut kemudian

digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dengan

memperbaharui pembelajaran dengan dilaksanakan siklus II.

2. Siklus II

Pada tahapan siklus II secara umum sama halnya dengan kegiatan

yang dilakukan pada siklus I.

a. Perencanaan (planning)

1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil

dan refleksi pada siklus I.

2) Peneliti dan guru menggali data hasil refleksi siklus I mengenai

karakteristik siswa untuk memetakan kembali kelompok baru

siswa.

3) Kelompok baru beranggotakan 4-6 siswa dengan tetap

memperhatikan sifat heterogen pada anggota kelompok,

contohnya siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah,

perempuan dan laki-laki dengan latar belakang etnik yang

berbeda. Kelompok ini dibentuk berdasarkan hasil evaluasi siklus

I.

4) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen

pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

b. Pelaksanaan (acting) dan pemantauan (observing)

1) Tahap pelaksanaan (acting)

a) Peneliti menjelaskan secara singkat proses pembelajaran

yang akan dilakukan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.

b) Peneliti memberikan pengenalan materi terlebih dahulu

mengenai materi Keanekaragaman Hayati yang akan

dipelajari dengan bertanya kepada siswa dan menyampaikan

tujuan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk

memotivasi dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam

menerima pelajaran.

c) Peneliti mengajak siswa masuk ke dalam kelompok, setiap

kelompok beranggotakan 4-6 orang. Kelompok ini

berdasarkan karakteristik kemampuan siswa yang heterogen.

d) Peneliti membagikan LKS dan gambar kepada setiap

kelompok untuk didiskusikan oleh siswa.

e) Setelah diskusi selesai dengan waktu yang sudah ditentukan,

guru memanggil siswa secara acak dan siswa yang nomornya

terpanggil maju ke depan untuk memasangkan gambar atau

mengurutkan gambar sesuai dengan materi Tingkatan

Keanekaragaman Hayati.

f) Peneliti menanyakan alasan siswa menempelkan atau

mengurutkan gambar tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

g) Peneliti mengklarifikasi hasil diskusi

h) Siswa mengerjakan soal post-test di akhir setiap siklus.

i) Menjaring motivasi belajar siswa sesudah tindakan siklus II

menggunakan lembar kuesioner setelah pembelajaran

berakhir.

2) Pengamatan (observing)

Tahap observasi siklus II, secara operasional masih sama

seperti pada siklus I. Pada tahap ini peneliti/observer mengadakan

pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan

hanya pada ranah afektif menggunakan lembar observasi.

Pengamatan juga menggunakan kamera foto. Pengisian kuesioner

motivasi dilakukan sesudah tindakan pembelajaran akhir siklus II

dan tes hasil belajar secara teknis sama seperti siklus I.

3) Refleksi (reflecting)

Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama

proses belajar mengajar, kuesioner, hasil tes dan hasil dari lembar

observasi dibahas, setelah itu ditarik kesimpulan apakah tindakan

berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus ini motivasi dan

hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu

meningkat.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006), metode penelitian adalah cara yang digunakn

oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, sedangkan instrumen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Pada penelitian ini, ada 2 macam instrumen yang digunakan, yaitu

instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

a. Instrumen pembelajaran

1. Silabus

Silabus yang dipakai di kelas X semester I adalah silabus

kurikulum 2013 yang berisi kompetensi inti 3 dan 4, kompetensi dasar

3.2 dan 4.2, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, media,

alat dan bahan, silabus dapat dilihat pada lampiran 1.

2. Rencana Program Pembelajaran (RPP) siklus I dan II

Rencana Program Pembelajaran (RPP) berisi gambaran secara

menyeluruh dari materi yang akan disampaikan. RPP ini digunakan agar

penyampaian materi dalam pembelajaran di kelas lebih efektif dan

efisien. RPP dapat dilihat pada lampiran 2.

3. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu sarana untuk membantu

dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan

terbentuk interaksi yang afektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat

meningkatkan hasil prestasi belajar. Dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)

untuk mengetahui nilai siswa dalam kerjasama kelompok LKS

dikerjakan secara kelompok. LKS dapat dilihat pada lampiran 3.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

b. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengambil data yang

digunakan hipotesis awal. Instrumen pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini mengambil data kualitatif dan kuantitatif yang

diperoleh dari masing-masing siklus. Jenis data, cara pengambilan data serta

sumber data diuraikan pada tabel 3.1 berikut

Tabel 3.1 Jenis dan Cara pengumpulan Data


Jenis data Alat pengambilan Sumber data Cara
data analisis data
1. Motivasi belajar Kuesioner kualitatif
2. Hasil belajar
a. Kognitif Tes Siswa kuantitatif
b. Afektif Lembar observasi kualitatif

1. Kuesioner

Kuesioner pada penelitian ini diberikan kepada siswa untuk mengetahui

peningkatan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan

tindakan. Menurut Arifin (2012), kuesioner termasuk alat untuk

mengumpulkan data dan mencatat data atau informasi, pendapat dan paham

dalam hubungan kausal. Kuesioner motivasi yang digunakan adalah

motivasi ARCS. Motivasi model ARCS yaitu Attention (perhatian),

Relevance (relevansi), Confidence (kepercayaan diri) dan Satisfaction

(kepuasan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Pada penelitian ini kuesioner motivasi yang digunakan ada dua macam.

Kuesioner yang pertama adalah kuesioner yang digunakan untuk mengukur

motivasi belajar awal siswa sebelum diberikan tindakan dan kuesioner yang

ke dua adalah kuesioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar

akhir siswa setelah diberi tindakan. Masing-masing kuesioner terdiri dari 20

item. Tiap-tiap pernyataan disediakan empat alternatif jawaban, antara lain

sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S) dan sangat setuju

(SS). Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item

negatif.

Indikator motivasi belajar untuk kuesioner motivasi belajar awal dan

akhir siswa sebagai berikut:

a. Attention/perhatian

b. Relevance/relevansi

c. Confidence/kepercayaan diri

d. Satisfaction/kepuasan

Kisi-kisi motivasi belajar awal dan motivasi belajar akhir

yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2

dan 3.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar awal


No Indikator Motivasi Bentuk Pernyataan
Belajar Pernyataan Pernyataan
positif negatif
1. Attention/perhatian 2, 3, 10 1, 6
2. Relevance/relevansi 4, 8, 11 7, 9
3. Confidence/kepercayaan 12, 13, 17 16, 5
diri
4. Satisfaction/kepuasan 14, 15, 19 18, 20
Jumlah pernyataan 12 8

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar akhir

Indikator Motivasi Bentuk Pernyataan


Belajar Pernyataan Pernyataan
positif negatif
1. Attention/perhatian 2, 6, 9 3, 16
2. Relevance/relevansi 10, 15, 17 7, 19
3. Confidence/kepercayaan 1, 4, 8 5, 14
diri
4. Satisfaction/kepuasan 11, 13, 18, 12, 20
Jumlah pernyataan 12 8

2. Tes

Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk mengukur peningkatan

hasil belajar aspek kognitif siswa pada materi Keanekaramagan Hayati. Tes

yang digunakan adalah pre-test dan post-test. Pre-test dilaksanakan pada

awal pembelajaran siklus I yang digunakan untuk mengetahui kemampuan

awal siswa sebelum pelaksanaan tindakan. Post-test dilaksanakan pada akhir

pembelajaran di setiap siklus untuk mengetahui pemahaman siswa setelah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

pelaksanaan tindakan. Bentuk soal tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pilihan ganda dan tes uraian.

3. Observasi

Observasi dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi. Observasi digunakan untuk mengetahui

aspek afektif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu observasi digunakan

untuk mengamati aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung

yang dilakukan oleh observer.

Berikut adalah kisi-kisi hasil belajar aspek afektif yang digunakan

dalam penelitian, dapat dilihat pada tabel 3.4 :

Tabel 3.4. Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif

No Tingkat Kategori Aspek yang Nomor Aspek yang


diamati diamati dalam
lembar observasi
1. Receiving (penerimaan) Perhatian siswa 1
dalam
pembelajaran
2. Responding (jawaban) Keberanian siswa 2
dalam bertanya dan
mengemukakan
pendapat saat
kegiatan belajar
mengajar
3. Valuing Menghargai atau 3
(penilaian/pe menghormati orang
nghargaan) lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

No Tingkat Kategori Aspek yang Nomor Aspek yang


diamati diamati dalam
lembar observasi
4. Organisation Partisipasi siswa 4
(pengorganis dalam
asian) pembelajaran

5. Karakteristik nilai atau Kemandirian siswa 5


internalisasi nilai

F. Metode Analisis Data

1. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisa data yang berupa angka. Dalam

penelitian ini analisa kuantitatif digunakan untuk data berupa hasil tes, observasi

dan kuesioner. Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan persentase ketuntasan

belajar dan mean (rata-rata) kelas. Adapun penyajian data kurantitatif dipaparkan

dalam bentuk persentase dan angka dengan mengacu pada referensi Aqib (2010),

sebagai berikut:

a. Aspek Kognitif

1) Aspek Hasil Tes

Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas

apabila memperoleh nilai ≥ 70. Apabila nilai kurang dari < 70 siswa

dikatakan belum tuntas belajar. Tes yang digunakan dalam aspek

kognitif yaitu pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal dan uraian 5 soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Penskoran soal pilihan ganda disesuaikan dengan ketentuan penetapan

skor sebagai berikut :

Skor 1, jika memilih jawaban benar.

Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban.

Kemudian penskoran soal uraian dilakukan sesuai dengan

ketentuan bobot skor setiap soal.

Nilai akhir = Skor pilihan ganda + Skor uraian

2) Analisis Rata-Rata Kelas

Analisa nilai rata-rata kelas diperoleh setelah dilakukan

perhitungan nilai ketuntasan individu. Kemudian dianalisis dengan

rumus berikut :

Aqib, (2010)

Keterangan :
𝑁 = Rata-rata kelas
𝑁 = Jumlah nilai seluruh siswa
n = Banyaknya siswa yang menjadi subjek

3) Analisis Hasil Tes Ketuntasan Klasikal

Menurut Aqib (2010), ketuntasan klasikal dikatakan telah

mencapai target pencapaian sesuai dengan target indikator :

KK = x 100%

Keterangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

KK = Ketuntasan klasikal
𝑛𝑠 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 70
n = Banyaknya siswa yang mengikuti tes

b. Aspek Afektif

Aspek afektif dalam penelitian ini dapat melalui observasi. Data-

data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan

menjelaskan segala penguasaan aspek afektif yang tampak dalam

pembelajaran.

Skor dari lembar observasi kemudian dianalisis, sehingga

didapatkan persentase skor hasil observasi aspek afektif dengan rumus

sebagai berikut:

X = x 100%

Arikunto, (2007)

Keterangan :

X = Persentase skor hasil observasi aktivitas siswa


y = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa
z = Skor maksimal

Tabel 3.5. Keriteria Hasil Persentase Skor Observasi Aspek


Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran

Persentase Keterangan
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang
0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah
Sumber : Arikunto, (2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Untuk mengetahui persentase dengan kategori afektif tinggi

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖


siswa kategori aktif tinggi = x 100%
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

c. Motivasi Belajar

Hasil kuesioner dianalisa berdasarkan panduan pemberian skor

dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6. Panduan Pemberian Skor Kuesioner

Alternatif Jawaban Skor pernyataan


Positif Negatif
1. Sangat setuju 4 1
2. Setuju 3 2
3. Tidak setuju 2 3
4. Sangat tidak setuju 1 4

Hasil skoring tersebut kemudian dianalisis menggunakan

perhitungan motivasi belajar setiap siswa, yaitu jumlah skor yang

diperoleh ( 𝑆) dibagi skor maksimal (M) dan dikali seratus persen. Bila

dituliskan dalam persamaan matematisnya menurut Arikunto (2007),

adalah sebagai berikut:

K= x 100%

Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan penggolongan skror

motivasi belajar sesuai dengan kriteria motivasi belajar. Berikut adalah

kriteria motivasi belajar siswa:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 3.7. Kriteria Motivasi Belajar

Kelas Kriteria Motivasi


Interval (%) Belajar
81-100 Sangat tinggi
66-80 Tinggi
56-65 Cukup
46-55 Rendah
0-45 Sangan rendah
Arikunto, (2007)

Kemudian untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa

dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe picture and picture, peneliti menghitung pencapaian motivasi belajar

awal dan akhir berdasarkan banyaknya siswa yang tergolong dalam

kategori tinggi dan sangat tinggi. Rumus untuk menghitung pencapaian

motivasi belajar awal dan akhir menurut Arikunto, (2006) adalah :

KM = ( ) x 100%

Keterangan :
KM = Ketercapaian Motivasi
𝑎 = Jumlah siswa dalam kategori tinggi
𝑏 = jumlah siswa dalam kategori sangat tinggi
n = banyaknya siswa

2. Analisis kualitatif

Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis secara

kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan deskripsi kata-kata dari hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

pengamatan selama proses pembelajran dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe picture and picture.

G. Indikator Keberhasilan

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel 3.8.

Tabel 3.8. Indikator Keberhasilan


Aspek Indikator Kondisi Awal Target
Sebelum
Penelitian
Kognitif Skor rata-rata 60,00 70 pada siklus II
kelas
% pencapaian 31% siswa yang 70% siswa
KKM tuntas KKM tuntas KKM
Afektif % sikap siswa Belum terukur Siswa mencapai
kriteria Tinggi
(T) sebesar 70%
Motivasi Motivasi Belum terukur 80% siswa
Belajar Belajar minimal
memiliki
motivasi belajar
yang tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu. Peningkatan

motivasi belajar siswa terlihat dari adanya keterlibatan siswa selama

proses pembelajaran serta bagaimana tanggapan siswa terhadap

pembelajaran. Peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif dapat

diukur dari hasil post-test di setiap akhir siklus.

A. Deskripsi dan Hasil Penelitian


Penelitian yang dilaksanakan di kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu

terdiri dari 2 siklus. Siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari

2 kali pertemuan. Berikut ini akan diuraikan mengenai proses pelaksanaan

penelitian dan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian.

1. Siklus I

a) Perencanaan

Pada tahab perencanaan, peneliti berdiskusi bersama guru mata

pelajaran Biologi untuk mempersiapkan penelitian. Selanjutnya, peneliti

menentukan indikator keberhasilan yang didasarkan pada observasi awal.

Kemudian, peneliti menyusun instrumen pembelajaran, yaitu silabus

(Lampiran 1), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Lampiran 2) dan

Lembar Kerja Siswa (LKS) (Lampiran 3). Menyusun skenario pembelajaran

dengan model pembelajaran tipe picture and picture. Membuat gambar

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

Menyusun pedoman penilaian tes, lembar observasi (Lampiran 12), soal

pre-test (lampiran 7), post-test (Lampiran 9) dan kuisioner (Lampiran 5).

b) Pelaksanaan

Pelaksanaan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan

yaitu, pada tanggal 5 September 2016 dan 19 September 2016. Di kelas

penelitian, yaitu kelas X PMIIA 2 pembelajaran biologi dilaksanakan 3 x 45

menit dalam satu minggu yang dilaksanakan setiap hari senin pukul 08.00-

10.30 WIB. Pembelajaran biologi dilaksanakan pada jam pelajaran ke dua

sampai ke empat. Akan tetapi, jam pelajaran dipotong istirahat setelah jam

ke tiga berlangsung dan jam ke empat pelajaran biologi dilaksanakan setelah

istirahat. Jam pertama digunakan untuk pelaksanaan upacara bendera.

Pertemuan pembelajaran pertama yang dimulai pada tanggal 5

September 2016 jam ke dua dilaksanakan setelah upacara bendera sampai

jam ke empat yaitu pukul 08.00-10.30 WIB, dengan 37 siswa yang

mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan, pertemuan ke dua dilaksanakan

tanggal 19 September 2016, satu jam pertama pelajaran biologi yaitu pukul

08.00-08.45 dikhususkan untuk pelaksanaan post-test I dan jam ke tiga

sampai jam ke empat dilanjutkan untuk pembelajaran silkus II.

Pada awal pembelajaran, peneliti membagikan kuisioner awal dan soal

pre-test kepada siswa-siswi kelas X PMIIA 2. Setelah siswa-siswi selesai

mengerjakan kuisioner awal dan soal pre-test, peneliti memberikan motivasi

kepada siswa dengan menampilkan gambar melalui power point dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

mempersilahkan siswa untuk mengemukakan pendapatnya tentang gambar

yang ditampilkan.

Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa mampu

menjelaskan konsep keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan

ekosistem, menyebutkan contoh-contoh keanekaragaman hayati tingkat gen,

jenis dan ekosistem serta menentukan faktor penyebab timbulnya

keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem. Setelah

menyampaikan tujuan pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan kelompok.

Pada saat peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran tiba-tiba terjadi mati

listrik, sehingga tujuan pembelajaran dan power point tidak dapat

ditampilkan pada layar proyektor dan akhirnya tujuan pembelajaran serta

klarifikasi disampaikan secara lisan oleh peneliti.

Selanjutnya, peneliti mulai mengorganisasikan siswa dalam kelompok

belajar dan membagi kelas menjadi 6 kelompok kecil yang terdiri dari 6

sampai 7 orang. Pembagian kelompok yang terdiri dari 6 sampai 7 orang

dikarenakan melihat kondisi dan keadaan kelas di tempat penelitian dan

menyesuaikan jumlah LKS serta gambar-gambar yang dibagikan kepada

siswa. Apabila pembagian kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa maka

gambar yang dibutuhkan juga semakin banyak dan tidak mencukupi papan

tulis. Peneliti menjelaskan model pembelajaran picture and picture,

kemudian membagikan amplop yang berisi LKS dan gambar-gambar

kepada kelompok diskusi. Pada saat siswa-siswi berdiskusi dan menjawab

soal pada LKS, peneliti membuat tabel di papan tulis. Tabel tersebut adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

tabel pengelompokan berbagai mahkluk hidup sesuai dengan tingkat

keanekaragaman hayati. Setelah selesai menjawab soal pada LKS,

kemudian siswa maju ke depan dan menempelkan gambar-gambar pada

tabel di papan tulis sesuai dengan petunjuk pada LKS dan dilanjutkan

dengan presentasi.

Pada kegiatan ini, pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS) yang berisi soal untuk dijawab oleh siswa dan petunjuk penempelan

gambar di papan tulis. Petunjuk penempelan gambar di papan tulis

disertakan pada LKS dengan tujuan agar siswa-siswi tidak kebingungan saat

menempelkan gambar-gambar di papan tulis, sehingga gambar yang

ditempelkan sesuai dengan tabel yang telah dibuat oleh peneliti. Pada

pembelajaran ini jumlah LKS yang dibagikan adalah 3 LKS untuk setiap

kelompok, yaitu LKS keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat

jenis dan tipe-tipe ekosistem. Masing-masing kelompok mengerjakan dan

menjawab soal dengan berbagai cara, yaitu ada yang mencari informasi di

buku paket dan internet seperti yang terlihat pada gambar 4.1. di bawah ini.

Gambar 4.1. Para siswa sedang mencari sumber informasi dan


referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Setelah berdiskusi dan menjawab soal pada LKS, siswa melanjutkan dengan

menempelkan gambar pada papan tulis dan presentasi. Setiap kelompok memiliki

4 sampai 5 gambar untuk ditempel, sehingga siswa dapat bergantian untuk

menempelkan gambar pada papan tulis. Siswa-siswi yang sedang menempelkan

gambar dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Siswa-siswi sedang menempelkan gambar secara


bergantian di papan tulis

Sebelum presentasi di mulai, peneliti menanyakan terlebih dahulu alasan

siswa menempelkan gambar pada tabel di papan tulis seperti yang terlihat pada

gambar 4.3. Selanjutnya, peneliti menunjuk 2 kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lainnya menanggapi presentasi yang

dilakukan teman-temannya. Presentasi siswa dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.3. Siswa-siswi maju ke depan dan menjelaskan alasan


menempelkan gambar pada tabel di papan tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Gambar 4.4. Siswa-siswi sedang melaksanakan presentasi

Pada kegiatan presentasi ini, peneliti mengklarifikasi jawaban yang kurang

tepat dam membahas materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian,

peneliti memberikan beberapa pertanyaan lisan bagi para siswa terkait dengan

materi yang telah dipelajari dan memberikan penghargaan bagi siswa yang terlibat

dalam pembelajaran dengan applause atau tepuk tangan. Pada akhir kegiatan

pembelajaran peneliti memberikan tugas mengumpulkan data berbagai jenis

mahluk hidup pada tingkat gen, jenis dan ekosistem dalam bentuk kliping. Tugas

tersebut dikumpulkan pada pertemuan berikutnya sebelum post-test I dimulai.

Peneliti juga menginformasikan bahwa minggu depan sebelum memulai pelajaran

akan diadakan post-test I. Post-test ini bertujuan untuk melihat perkembangan

hasil belajar yang diperoleh setelah perlakuan dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe picture and picture pada siklus I.

Post-test I dilaksanakan pada tanggal 19 September 2016 pukul 08.00-08.45

WIB setelah upacara bendera. Sedangkan, untuk jam pelajaran biologi ke tiga dan

ke empat dilanjutkan untuk proses pembelajaran pertemuan pertama siklus II pada

pukul 08.45-10.30 WIB. Post-test I seharusnya dilaksanakan pada tanggal 12


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

September 2016, akan tetapi pada tanggal tersebut bertepatan dengan perayaan

Idul Adha sehingga sekolah libur.

Pertemuan pembelajaran siklus I dirasakan belum kondusif. Beberapa

kendala dialami oleh peneliti diantaranya, siswa masih kelihatan ribut saat

pembagian kelompok. Hal ini dikarenakan siswa ingin memilih sendiri anggota

kelompokknya. Siswa-siswi belum terlibat aktif dalam proses pembelajaran,

hanya beberapa siswa yang bersedia untuk bertanya kepada peneliti atau teman

saat prentasi. Selain itu, hanya dua kelompok saja yang dapat melaksanakan

presentasi. Hal ini dikarenakan jam pembelajaran biologi terpotong oleh jam

istirahat, beberapa siswa terlambat masuk pada saat pembelajaran berlangsung.

Kondisi tersebut menghambat dalam proses pembelajaran. Suasana pembelajaran

dapat dilihat dalam gambar 4.5.

Gambar 4.5. Suasana pembelajaran biologi siklus I, siswa-


siswi sedang berdiskusi dan menjawab soal pada LKS

Kendala lain pada pembelajaran siklus I adalah terjadi mati listrik saat

proses pembelajaran berlangsung. Materi dan beberapa pertanyaan evaluasi yang

akan ditujukan untuk siswa tidak dapat ditampilkan di layar proyektor dan

akhirnya disampaikan secara lisan. Selain itu, pada saat penempelan gambar di

papan tulis masih terlihat acak-acakan atau gambar tersusun tidak rapih. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

dikarenakan gambar yang ditempelkan pada papan tulis berukuran sedikit lebih

besar dari tabel yang sudah dibuat.

a. Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif

Pada awal kegiatan pembelajaran, peneliti membagikan soal pre-test

kepada 37 siswa kelas X MIPA 2. Pelaksanaaan pre-test bertujuan untuk

mengukur kemampuan awal siswa pada materi Keanekaragaman Hayati.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, hasil pre-test dapat dilihat

pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1. Hasil Analisis Nilai Pre Test Siswa Kelas X PMIIA 2
No. Keterangan Ketercapaian
1. Rata-rata kelas 29,40
2. Nilai tertinggi 79
3. Nilai terendah 13
4. Jumlah siswa yang tuntas belajar 2
5. Jumlah siswa yang tidak tuntas 35
belajar
6. Ketuntasan klasikal 5,40%

Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan awal

para siswa secara klasikal adalah 29,32. Hasil tersebut berada jauh di bawah

kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil pre tes,

diperoleh nilai tertinggi adalah 79 dan nilai terendah adalah 13. Dari data

yang diperoleh 94,59% siswa belum mencapai ketuntasan. Nilai pre-test

siswa kelas X PMIIA 2 selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 33).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Pengukuran keberhasilan belajar aspek kognitif siswa pada materi

Keanekaragaman Hayati diukur dengan pelaksanaan Post-test I. Post-test I

dilaksanakan pada tanggal 19 September 2016 yang diikuti oleh 37 siswa

dengan materi yang telah dipelajari pada siklus I dan sesudah dilakukan

tindakan. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, berikut ini adalah

hasil yang diperoleh :

Tabel 4.2. Hasil Analisis Nilai Post-test Siklus I Kelas X PMIIA 2


No. Keterangan Ketercapaian
1. Rata-rata kelas 62,21
2. Nilai tertinggi 96
3. Nilai terendah 11
4. Jumlah siswa yang tuntas belajar 12
5. Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 25
6. Ketuntasan klasikal 32,43%

Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata secara klasikal

adalah 62,21 dengan nilai tertinggi adalah 96 dan nilai terendah adalah 11.

Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan adalah 12 siswa atau secara

klasikal menunjukkan ketuntasan sebesar 32,43%. Dengan demikian, hasil

belajar siswa pada siklus I masih dibawah KKM yang telah ditentukan.

Nilai hasil Post-test siklus I siswa kelas X PMIIA 2 selengkapnya dapat

dilihat pada (Lampiran 20)

b. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif

Perolehan data mengenai kondisi belajar aspek afektif siswa

didapatkan melalui hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

sejawat peneliti. Berikut ini adalah hasil observasi aspek afektif siswa pada

siklus I :

Tabel 4.3. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I Kelas X PMIIA 2


No. Kategori Interval Skor Jumlah Presentase
Siswa (%)
1. Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 28 75,67%
2. Sedang 33,34 ≤ q ≤ 9 24,32%
66,67
3. Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori hasil belajar aspek

afektif rendah adalah nihil. Hal ini berarti tidak ada siswa yang mempunyai

hasil belajar aspek afektif rendah. Sebanyak 28 siswa tergolong dalam

kategori tinggi atau sebesar 75,67%. Sedangkan, 9 siswa lainnya tergolong

dalam kategori sedang atau sebesar 24,32%. Hasil belajar aspek afektif

siklus I dapat dilihat pada (Lampiran 22).

c. Motivasi Belajar Awal

Motivasi belajar awal adalah motivasi yang dimiliki siswa sebelum

pelaksanaan tindakan yang diperoleh dari hasil kuisioner. Sebelum

pembelajran dimulai. Peneliti membagikan kuisioner kepada 37 siswa kelas

X PMIIA 2pada tanggal 5 september 2016. Berdasarkan hasil analisis

tentang hasil motivasi awal siswa terdapat pada tabel 4.4, selengkapnya

dapat dilihat pada (Lampiran 17).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 4.4. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa Kelas X PMIIA 2
Interval Kategori Jumlah Skor Motivasi (%)
Siswa
81-100 Sangat Tinggi 11 29,72
66-80 Tinggi 21 56,75
56-65 Cukup 5 13,51
45-55 Rendah 0 0
0-45 Sangat Rendah 0 0

Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh 37 siswa kelas X PMIIA 2

diketahui bahwa siswa yang tergolong dalam kategori rendah dan sangat

rendah adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori cukup

adalah 5 siswa atau sebesar 13,51%. Jumlah siswa dalam kategori tinggi

adalah 21 siswa atau sebesar 56,75%. Sedangkan, jumlah siswa dalam

kategori sangat tinggi adalah 11 siswa atau sebesar 29,72%. Dari data

tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas X PMIIA 2

memiliki motivasi belajar awal tinggi. Dengan presentase tersebut dapat

disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X PMIIA 2 tinggi.

c) Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, diperoleh data

hasil belajar aspek kognitif dan aspek afektif siswa kelas X MIPA 2. Dari

hasil belajar aspek kognitif didapatkan 32,43% siswa kelas X PMIIA 2 telah

mencapai KKM dengan nilai ≥ 70. Sedangkan hasil belajar aspek afektif

menunjukkan sebesar 75,67% siswa kelas X PMIIA 2 tergolong dalam

kategori tinggi. Artinya, 75,67% dari 37 siswa memiliki hasil belajar afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

tinggi. Pada motivasi awal belajar siswa kelas X PMIIA 2 memiliki

motivasi belajar tinggi atau sebesar 86,47%. Ketercapaian hasil belajar pada

siklus I untuk hasil belajar kognitif belum mencapai indikator yang telah

ditetapkan. Sedangkan, pada hasil belajar aspek afektif dan motivasi awal

siswa sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan.

Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe

picture and picture pada siklus I telah berjalan sesuai dengan prosedur yang

direncanakan. Sebagian besar siswa sudah memperhatikan penjelasan yang

diberikan oleh peneliti, mencatat hal-hal penting dalam proses

pembelajaran, melaksanakan perintah yang diberikan oleh peneliti, berusaha

menjawab pertanyaan yang diajukan, memberi tanggapan saat presentasi,

mengerjakan LKS dengan cermat dan tertib, bertanya terhadap hal yang

belum diketahui dan siswa terlihat bersemangat ketika mengikuti proses

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and

picture.

Ada beberapa hal yang dianggap sebagai kendala dalam proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I. Hal-hal tersebut

diantaranya, waktu yang telah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) tidak sesuai dengan proses pembelajaran karena saat

proses pembelajaran siswa-siswi tidak bisa dipaksakan untuk segera

menyelesaikan LKS dan menempelkan gambar dengan tepat waktu,

sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dari waktu yang telah

ditentukan. Selain itu, kendala yang lainnya adalah saat proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

berlangsung tiba-tiba terjadi mati listrik dan proses pembelajaran tidak bisa

menggunakan proyektor. Namun, peneliti sudah mempersiapkan apabila

terjadi mati listrik yaitu, dengan mencetak atau membuat print out tentang

materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran tetap bisa dilanjutkan

kembali walaupun penjelasan dan beberapa pertanyaan evaluasi dilakukan

secara lisan.

Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus I, peneliti bersama-sama

dengan guru pembimbing skripsi melakukan evaluasi di sekolah. Guru

pembimbing skripsi menyampaikan beberapa kekurangan dan kelebihan

cara mengajar peneliti saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

picture and picture. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi peneliti agar saat

proses pembelajaran siklus II yang akan berlangsung dapat berjalan dengan

lebih baik lagi.

2. Siklus II

a) Perencanaan

Pada tahab perencanaan siklus II ini peneliti melakukan perbaikan dari

masalah yang terdapat pada siklus I. Hal pertama yang dilakukan oleh

peneliti adalah membentuk kelompok baru untuk pengerjaan LKS dan

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture ke dua.

Jumlah anggota kelompok baru pada siklus II masih sama dengan jumlah

anggota kelompok pada siklus I yaitu, 6 sampai 7 orang dalam setiap

kelompok. Pembentukan kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan

aspek kognitif hasil belajar siswa pada silkus I.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Tujuan dari pembentukan kelompok baru adalah untuk mengantisipasi

kebosanan yang dapat dirasakan oleh siswa selama mengikuti pembelajaran,

serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan

teman yang lainnya. Selanjutnya, untuk proses pembelajaran, peneliti

menyiapkan beberapa instrumen dan media pembelajaran seperti LKS,

gambar-gambar, soal post-tets II, lembar observasi dan kuisioner.

b) Pelaksanaan

Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yakni pada tanggal 19

September 2016 dan 26 September 2016. Kegiatan pembelajaran pertama

dilaksanakan tanggal 19 September 2016, pada pukul 08.45-10.30 WIB

setelah pelaksanaan post-test I. Pelaksanaan siklus II diikuti oleh 37 siswa.

Pada pertemuan ini tidak diberikan pre-test seperti siklus I. Kegiatan

pembelajaran diawali dengan sapaat peneliti, pemutaran vidio tentang

Keanekaragaman Hayati Indonesia dan pertanyaan-pertanyaan di awal

pembelajaran.

Selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. Tujuan

pembelajaran pada siklus II yaitu, menjelaskan penyebaran keanekaragaman

hayati di Indonesia, menjelaskan hubungan garis Wallace dan garis Weber

dengan keanekaragaman hatai Indonesia, menyebutkan manfaat

keanekaragaman hayati Indonesia, mengidentifikasi penyebab

menghilangnya keanekaragaman hayati dan menjelaskan usaha pelestarian

keanekaragaman hayati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar

selanjutnya adalah pembentukan kelompok. Peneliti mulai

mengorganisasikan atau mengintruksi siswa dalam kelompok diskusi yang

terdiri dari 6 sampi 7 siswa dalam satu kelompok. Pemilihan anggota

kelompok sesuai dengan intruksi dari peneliti dan para siswa berkumpul

dalam kelompoknya masing-masing. Peneliti menjelaskan kembali tentang

model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture kepada para siswa.

Peneliti membagikan amplop yang berisi LKS dan gambar-gambar kepada

siswa.

Pada kegiatan ini, pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Siswa

yang berisi tentang Keanekaragaman Hayati Indonesia dan pelestarian

Keanekaragaman Hayati Indonesia. Pada saat siswa-siswi berdiskusi dan

menjawab soal pada LKS, peneliti membuat tabel di papan tulis. Tabel

tersebut adalah tabel Keanekaragaman Hayati Indonesia dan pelestarian

Keanekaragaman Hayati Indonesia. Para siswa mengerjakan LKS dalam

kelompok dengan cara mereka sendiri yaitu, dengan membaca buku paket,

internet dan ada juga yang bertanya kepada peneliti. Para siswa yang sedang

mencari informasi dan referensi dapat dilihat pada gambar 4.6.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Gambar 4.6. Para Siswa sedang Mencari Sumber Informasi dan


Referensi

Setelah selesai diskusi dan menuliskan jawaban pada LKS, siswa-siswi

maju ke depan untuk menempelkan gambar pada tabel di papan tulis sesuai

dengan petunjuk yang ada di LKS dan dilanjutkan dengan presentasi. Gambar-

gambar yang ditempelkan pada kegiatan pembelajaran siklus II adalah gambar

tentang keanekaragaman hayati Indonesia dan gambar pelestarian alam in-situ dan

ex-situ. Siswa-siswi yang sedang menempelkan gambar pada papan tulis dapat

dilihat pada gambar 4.7. Peneliti juga tidak lupa untuk menanyakan alasan siswa

menempelkan gambar pada papan tulis seperti yang terlihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.7. Siswa-Siswi sedang Menempelkan Gambar secara


Bergantian di Papan Tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Gambar 4.8. Siswa- Siswi Maju ke Depan dan Menjelaskan Alasan


Menempelkan Gambar pada Tabel di Papan Tulis

Pada pertemuan siklus II ini, semua anggota kelompok melakukan kegiatan

presentasi. Presentasi berjalan dengan baik. Sebagian besar siswa secara aktif

memberikan tanggapan dan pertanyaan pada saat presentasi. Siswa-siswi yang

sedang melaksanakan presentasi dapat dilihat pada gambar 4.9. Pada kegiatan

presentasi, beberasa siswa memberikan tanggapan seperti pada gambar 4.10.

Gambar 4.9. Siswa-Siswi sedang Melaksanakan Presentasi

Gambar 4.10 Siswa-siswi sedang memberikan tanggapan saat Presentasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Setelah pelaksanaan presentasi dan tanggapan para siswa selesai, peneliti

menjelaskan materi untuk mengklarifikasikan hal-hal yang dirasa belum

dijelaskan saat berdiskusi dan para siswa terlihat antusias untuk memperhatikan

penjelasan dari peneliti bahkan banyak siswa yang berani bertanya tanpa malu-

malu dan peneliti menjelaskannya dengan perlahan. Pada kegiatan ini,

pembelajaran hanya dilaksanakan selama dua jam pelajaran dikarenakan satu jam

pertama sudah digunakan untuk post-test I, sehingga pembelajaran selanjutnya

dilaksanakan pada tanggal 26 september 2016 pada jam pertama pukul 08.00-

08.45 WIB. Sedangkan, untuk jam ke dua digunakan untuk pelaksanaan post-test

II yaitu pukul 08.45-09.30 WIB. Untuk menutup pembelajaran pada hari ini,

peneliti mengumumkan kepada para siswa agar belajar untuk persiapan post-test

siklus II. Suasana belajar mengajar pada siklus II dapat dilihat pada gambar 4.11.

Gambar 4.11. Suasana belajar mengajar pada siklus II

Pertemuan ke dua pada siklus II dilaksanakan pada hari senin 26 september

2016 pukul 08.00-09.30 WIB. Jam pertama dimanfaatkan oleh peneliti dan para

siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari pada

tanggal 19 September 2016. Hal ini dilakukan agar para siswa lebih siap dalam

melaksanakan post-test II. Pukul 09.45 WIB post-test II dilaksanakan. Peneliti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

membagikan soal post-test II dan kuisioner akhir. Sedangkan, siswa mengerjakan

post-test II dan mengisi kuisioner dengan tenang dan tertib.

Di akhir pembelajaran, peneliti memberikan tugas yaitu, menyajikan data

ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas

Indonesia dalam bentuk laporan. Laporan tersebut dikumpulkan pada hari senin

tanggal 3 Oktober 2016 pada saat pembelajaran biologi. Laporan tersebut

dikumpulkan kepada guru pamong karena peneliti sudah tidak mengajar lagi,

namum peneliti tetap memberikan nilai terhadap laporan siswa-siswi.

a. Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, berikut ini adalah hasil

yang diperoleh :

Tabel 4.5. Hasil Analisis Nilai Post-test Siklus II Kelas X PMIIA 2


No. Ketrangan Ketercapaian
1. Rata-rata kelas 85,83
2. Nilai tertinggi 97
3. Nilai terendah 24
4. Jumlah siswa yang tuntas belajar 32
5. Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 5
6. Ketuntasan klasikal 86,48 %

Presentase ketuntasan klasikal dari kelas X PMIIA 2sebesar 86,48 %.

Diketahui sebanyak 5 siswa belum mencapai KKM. Dari post-test II diperoleh

nilai tertinggi adalah 97 dan nilai terendah adalah 25. Sedangkan, rata-rata kelas

yang diperoleh dari uji tindakan II ini adalah 85,83. Hasil analisis post-test siklus

II kelas X PMIIA 2 selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 29).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

b. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif

Perolehan hasil belajar aspek afektif siswa didapatkan dari hasil

observasi. Hasil observasi aspek afektif siswa kelas X MIPA dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II Kelas X PMIIA 2


No. Kategori Interval Skor Jumlah Presentase
Siswa (%)
1. Tinggi 66,68 ≤ q ≤ 100 37 100
2. Sedang 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 0
3. Rendah 0 ≤ q ≤ 33,33 0 0

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa tidak ada siswa yang

tergolong dalam kategori rendah maupun sedang. Hal ini menunjukkan

siswa yang memiliki kemampian afektif rendah dan sedang di kelas X

PMIIA 2tidak ada. Sedangkan, siswa yang memiliki kategori tinggi

sebanyak 37 siswa atau sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh

siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverirus pringsewu memiliki hasil belajar

aspek afektif tinggi. Beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar aspek

afektif tinggi adalah siswa mulai menyukai dan tertarik mengikuti proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe picture and

picture. Ketertarikan siswa ditandai dengan sikap siswa yang antusias

dalam kegiatan menempelkan gambar, mengerjakan LKS, tidak malu-malu

saat mengajukan pertanyaan kepada peneliti dan berani mengungkapkan

pendapat saat presentasi. Selengkapnya dapat dilihat pada (lampiran 31).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

c. Motivasi Belajar Akhir

Motivasi belajar akhir adalah motivasi belajar siswa setelah

pelaksanaan tindakan yang didapatkan dari hasil kuisioner. Pembelajaran

terakhir dilaksanakan pada tanggal 26 September 2016 dan diisi oleh 37

siswa kelas X PMIIA 2.

Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh siswa kelas X PMIIA 2

diketahui bahwa siswa yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah

0%. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori rendah adalah 0%. Jumlah

siswa yang tergolong dalam kategori cukup adalah 0%. Jumlah siswa yang

tergolong dalam kategori tinggi adalah 22 siswa atau 59,45%. Sedangkan

jumlah siswa yang tergolong dalam kategori sangat tinggi adalah 15 siswa

atau 40,54%. Berdasarkan hasil analisis motivasi belajar akhir kelas X

MIPA 2, dapat dikatakan bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran siswa

kelas X PMIIA 2 memiliki motivasi belajar yang baik. Hal tersebut karena

sebagian besar siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi.

Hasil motivasi belajar akhir siswa kelas X PMIIA 2 terdapat pada tabel 4.7.

Selengkapnya dapat dilihat pada (lampiran 19).

Tabel 4.7. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Siswa Kelas X MIPA 2

Interval Kategori Jumlah Siswa Skor Motivasi (%)


81-100 Sangat Tinggi 22 59,45%
66-80 Tinggi 15 40,54%
56-65 Cukup 0 0
45-55 Rendah 0 0
0-45 Sangat Rendah 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

c) Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus II, diperoleh data hasil belajar

aspek kognitif dan afektif siswa kelas X PMIIA 2. Dari hasil belajar aspek

kognitif didapatkan sebesar 86,48 % dari 37 siswa kelas X PMIIA 2 telah

mencapai KKM dengan nilai ≥ 70. Hasil tersebut telah mencapai indikator

keberhasilan hasil belajar aspek kognitif pada siklus II yang telah ditetapkan

yaitu, 70% siswa mencapai KKM. Sedangkan, dari hasil belajar aspek

afektif menunjukkan sebesar 100% siswa kelas X PMIIA 2 tergolong dalam

kategori tinggi. Artinya, 37 siswa memiliki hasil belajar aspek afektif tinggi.

Pada motivasi akhir belajar siswa kelas X PMIIA 2 memiliki motivasi

belajar tinggi atau sebesar 100%.

Hasil tersebut menunjukkan seluruh aspek dalam pembelajaran telah

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Hasil tersebut

didukung dengan kondisi pembelajaran yang lebih baik dari pembelajaran

siklus I. Proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Picture and

picture pada siklus II telah berjalan sesuai dengan anggota kelompok dalam

mengerjakan LKS maupun dalam pelaksanaan model kooperatif tipe picture

and picture.

Pada kegiatan pembelajaran siklus II ini tidak terjadi mati listrik

sehingga peneliti dapat menggunakan media pembelajaran dengan lebih

maksimal dan proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Pada kegiatan

ini juga, gambar yang ditempel pada papan tulis oleh siswa terlihat lebih

rapih. Penempelan gambar yang rapih dikarenakan siswa sudah mulai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

memahami urutan yang benar saat menempelkan gambar sesuai dengan

petunjuk penempelan gambar pada LKS. Sebagian besar siswa aktif dalam

proses pembelajaran dengan selalu mengajukan pertanyaan kepada peneliti

apabila ada materi yang belum dimengerti, berusaha menjawab pertanyaan

dari peneliti, memperhatikan penjelasan peneliti, terlihat bersemangat ketika

menempelkan gambar dan presentasi serta tertib dan tenang saat berdiskusi.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran

Biologi pada materi Keanekaragaman Hayati dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, hasil belajar terbukti lebih baik

dibandingkan dengan sebelum diberikan model pembelajaran ini dan siswa

memiliki motivasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya.

1. Peningkatan Motivasi Belajar

Peningkatan motivasi belajar siswa pada penelitian ini didapat dari

hasil lembar kuisioner. Lembar kuisioner diisi oleh siswa kelas X PMIIA 2

yang peneliti berikan pada awal dan akhir penelitian. Hal tersebut digunakan

untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan

penelitian.

Berdasarkan hasil analisis pencapaian motivasi belajar awal siswa kelas

X PMIIA 2 menunjukkan bahwa sebanyak 86,47% siswa kelas X PMIIA 2

tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan, 13,51% siswa

tergolong dalam kategori cukup. Setelah siswa mendapat pengalan belajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

picture, motivasi belajar siswa di kelas X PMIIA 2 meningkat menjadi

100% siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi.

Dengan ini, dapat diperoleh kesimpulan bahwa, tingkat motivasi siswa

yang tinggi dipengaruhi oleh model pembelajaran yang menarik dan proses

pembelajaran yang menyenangkan. Dengan demikian siswa memiliki

keterlibatan yang nyata dalam aktifitas belajar. Siswa memiliki rasa ingin

tahu yang tinggi, mencari penyelesaian masalah atau menjawab soal dengan

berbagai cara, mencari referensi dari berbagai sumber yang berkaitan

dengan materi yang diajarkan untuk memahami materi tersebut dan

menyelesaikan tugas yang diberikan. Antusiasme tersebut menunjukkan

bahwa siswa tampak termotivasi untuk dapat belajar dengan baik. Hal

tersebut sesuai dengan pendapat Hamalik (2007).

Peningkatan hasil motivasi belajar ini dilihat dari lembar kuisioner

yang sudah diisi oleh siswa yang di dalamnya terkandung beberapa faktor

yang mempengaruhinya yaitu : Attention (perhatian) tentang perhatian dan

ketertarikan siswa saat mengikuti proses pembelajaran materi

Keanekaragaman Hayati, Relevance (relevansi) tentang kesadaran siswa

terhadap manfaat mempelajari materi Keanekaragaman Hayati dan

menghubungkan dengan keadaan nyata, Confidence (kepercayaan diri)

tentang kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan tidak

mencontek saat mengerjakan pre-test dan post-test dan Satisfaction

(kepuasan) tentang kepuasan peserta didik dalam memecahkan masalah dan

keberhasilan menemukan solusi. Peningkatan yang terjadi pada penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

ini sudah sesuai dengan indikator yang diinginkan oleh peneliti. Sehingga

dalam pembelajaran materi Keanekaragaman Hayati dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, siswa lebih

termotivasi untuk belajar.

Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture merupakan

suatu cara yang dapat menarik perhatian siswa untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Biologi. Hal ini

dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture adalah

model pembelajaran yang menyenangkan. Dalam penerapannya metode ini

mampu membuat semua siswa menjadi aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran. Seluruh siswa dapat ikut serta berperan dalam menempelkan

gambar sesuai dengan urutan atau golongannya. Hal tersebut juga sesuai

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Trianto (2009), yang mengatakan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture memiliki ciri

aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan dengan mengandalkan gambar

sebagai media dalam proses pembelajaran.

Selain menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and

picture, peneliti juga memberikan bentuk motivasi intrinsik dan ekstrinsik

kepada siswa. Motivasi intrinsik yang diberikan berupa pujian yang

diberikan kepada siswa. Pujian tersebut diberikan ketika siswa atau

kelompok diskusi yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

peneliti, mampu mengerjakan LKS tepat waktu dan mampu

mempresentasikan hasil diskusi dengan baik. Pujian yang diberikan berupa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

penyampaian verbal seperti ungkapan “iya benar, tepuk tangan untuk (nama

siswa)” dan non verbal seperti acungan ibu jari sebagai ungkapan hebat.

Sedangkan untuk motivasi eksternal yang diberikan peneliti kepada siswa

berupa pemberian hadiah kepada siswa yang memiliki nilai post-test

tertinggi dan kepada kelompok terbaik berdasarkan hasil observasi ketika

pembelajaran berlangsung.

Motivasi-motivasi tersebut diberikan kepada siswa dengan tujuan agar

siswa menjadi lebih giat belajar dan merasa senang dengan proses

pembelajaran yang berlangsung. Hal di atas sejalan dengan pendapat

Sadirman (2000) yang berpendapat bahwa pemberian pujian dan hadiah

kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik merupakan

bentuk penguatan yang positif dan akan menjadikan para siswa giat belajar.

2. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar diambil dari hasil post-test siklus I dan siklus II yang

dikerjakan oleh siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II

mengalami peningkatan dari data awal yang diperoleh oleh peneliti. Hasil

penelitian ini menunjukkan terjadinya perubahan pemahaman siswa

terhadap materi Keanekaragaman Hayati dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

Dampak yang ditimbulkan dari model pembelajaran kooperatif tipe

Picture and picture terhadap pencapaian hasil belajar kognitif ditunjukkan

pada diagram batang seperti pada gambar 4.12 yang menggambarkan terjadi

peningkatan hasil belajar pada siklus I dan II. Hasil belajar siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

menunjukkan 32,43% siswa telah mencapai KKM. Sedangkan jumlah siswa

yang mencapai KKM pada hasil belajar siklus II adalah 86,48 %.

100
Jumlah siswa yang mencapai KKM (dalam %)

90 86,48

80

70

60

50 Siklus II

40 Siklus I
32,43
30

20

10

0
Siklus I Siklus II

Gambar 4.12. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II

Diagram batang pada gambar 4.12 menunjukkan bahwa presentasi

jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II lebih tinggi dibandingkan

pada siklus I. Hasil ini menunjukkan terjadinya peningkatan presentase

jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu sebesar 54,05%. Pada siklus II

86,48% siswa tuntas KKM, sedangkan 32,43% siswa mencapai KKM pada

siklus I. Hasil dari siklus I belum mencapai target yang ditetapkan oleh

peneliti yaitu 70%.

Selain peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM, nilai

rata-rata kelas X PMIIA 2 juga mengalami peningkatan pada siklus I ke


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

siklus II yang disajikan pada diagram batang gambar 4.13. Berdasarkan hal

tersebut, nilai rata-rata kelas X PIMIIA 2 meningkat dari 62,21 di siklus I

dan 85,83 di siklus II.

100
90 85,83

80
70
Nilai rata-rata

62,21
60
50
40
30
20
10
0
Siklus I Siklus II

Gambar 4.13. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas X PMIIA 2

Peningkatan hasil belajar aspek kognitif menunjukkan bahwa kegiatan

pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe picture and picture telah membantu siswa

kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu dalam memahami materi

tentang Keanekaragaman Hayati yang dipelajari. Terjadinya peningkatan

hasil belajar aspek kognitif siswa sesuai dengan pengertian dan tujuan

pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010) yaitu,

pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian

strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar

bekerja sama selama proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap saling tolong-menolong

dalam perilaku sosial.

Tipe picture and picture yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tipe picture and picture mengelompokkan gambar. Pengelompokkan

gambar berdasarkan pada klasifikasi dan ciri-ciri gambar. Penerapan picture

and picture tipe mengelompokkan gambar telah berhasil meningkatkan hasil

belajar aspek kognitif siswa. Peningkatan hasil belajar ini disebabkan karena

pada tipe mengelompokkan gambar menuntut siswa untuk berfikir logis

bersama kelompok diskusi. Siswa bersama kelompoknya harus bisa

menentukan nama ilmiah dari setiap gambar yang dibagikan, menentukan

ciri-ciri gambar dan klasifikasi pada setiap gambar. Sehingga dari tahapan

tersebut siswa mampu mengelompokkan gambar dengan benar.

Peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa dari siklus I ke siklus II

disebabkan juga oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah situasi

pembelajaran. Situasi pembelajaran ini berkaitan dengan penerapan model

kooperatif tipe picture and picture. Pada penerapannya, metode picture and

picture ini membuat kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan dan

melibatkan seluruh siswa dalam pelaksanaannya. Hal ini ditunjukkan oleh

respon siswa yang terlihat gembira dan bersemangat selama mengikuti

pembelajaran. Siswa merasa mendapatkan situasi pembelajaran baru melalui

model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yang sebelumnya

belum pernah didapatkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini membuat

siswa bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

memudahkan siswa memahami materi sehingga berdampak pada

peningkatan hasil belajar aspek kognitif.

Faktor ke dua adalah kerja sama dalam kelompok. Hal ini terlihat pada

hubungan dan kerjasama para siswa dalam diskusi kelompok. Pada saat

melakukan kegiatan diskusi, komunikasi antar siswa terjalin dengan baik.

Kekompakan dalam kelompok membantu siswa dalam memahami materi

dengan menjawab soal-soal yang ada pada Lembar Kerja Siswa.

Faktor ke tiga yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada aspek

kognitif terus meningkat adalah pemberian penghargaan berupa pujian dan

hadiah. Pemberian pujian dan hadiah kepada siswa dilaksanaan ketika siswa

atau kelompok diskusi mendapatkan nilai terbaik saat pelaksanaan post-test

dan saat pelaksanaan diskusi (kelompok terbaik). Hal ini menyebabkan

siswa berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai terbaik dengan

meningkatkan kemampuan belajar siswa seperti bertanya kepada peneliti,

membaca buku referensi, mencari informasi di internet dan berdiskusi

dengan teman agar memahami materi ajar. Menurut Saiful (2006), faktor

lain dalam hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah kemampuan

pemahaman siswa sendiri seperti ketelitian, dan kecermatan dalam

mengerjakan latihan, tugas, ulangan harian dan ulangan semester.

Proses belajar mengajar melibatkan interaksi antara siswa dengan guru

maupun siswa dengan siswa. Adanya interaksi ini menghasilkan hubungan

baik serta kedekatan guru dengan siswa sehingga dapat menciptakan

suasana santai dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran. Selama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa yang bingung dan tidak mengerti

akan materi yang sedang dipelajari dapat langsung bertanya kepada peneliti

tanpa ada rasa canggung atau takut. Interaksi yang dibangun oleh peneliti

kepada siswa ini bertujuan agar siswa berhasil dalam belajar atau mencegah

terjadinya kegagalan belajar siswa. Sehingga, siswa mampu mencapai hasil

belajar sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Situmorang (2011), yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor yang berasal dari guru mata

pelajaran yang ditempuh. Keterampilan, kemampuan dan kemauan anak

dalam belajar tidak terlepas dari pengaruh atau campur tangan orang lain.

Oleh karena itu menjadi tugas guru untuk membimbing siswa dalam belajar

agar tidak terjadi kegagalan siswa dalam belajar.

Secara garis besar penelitian ini dapat dikatakan sudah berhasil

meningkatkan nilai kognitif siswa. Hal ini terbukti dari hasil post-test siswa

yang telah meningkat pada siklus II, dapat dilihat dari rata-rata kelas dan

dari presentase siswa yang mencapai KKM. Hal tersebut sudah sesuai

dengan indikator yang ditetapkan oleh peneliti.

3. Hasil Belajar Aspek Afektif

Hasil belajar aspek afektif siswa kelas X PMIIA 2 pada penelitian ini

dilihat dari lembar observasi yang dilakukan oleh observer. Observasi dalam

penelitian ini dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa baik selama

proses penjelasan dari peneliti, diskusi dalam kelompok maupun saat

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada tabel 4.3

dan 4.6 dapat dilihat pada gambar 4.14.

120

100
Jumlah siswa yang mencapai

100
kategori tinggi (%)

80 75,67

60 tinggi
sedang
40
24,32
20

0
0
siklus I siklus II

Gambar 4.14. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II kelas X
PMIIA 2

Dari gambar di atas terlihat adanya peningkatan hasil belajar aspek

afektif siswa. Kategori tinggi lebih menonjol dibandingkan dengan kategori

sedang. Pada siklus I memiliki kategori tinggi 75,67% dan mengalami

kenaikan pada siklus II menjadi 100%. Berbeda dengan kategori sedang

yang mengalami penurunan dari 24,32% pada siklus I menjadi 0% pada

siklus II.

Pada siklus II hasil belajar aspek afektif siswa kelas X PMIIA 2

mengalami peningkatan artinya lebih baik dibandingkan siklus I. Hal ini

ditunjukkan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan siswa selama proses

pembelajaran. Kegiatan siswa dalam proses pembelajaran ini menunjukkan

bahwa siswa telah memiliki beberapa tingkatan kategori hasil belajar aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

afektif seperti Receifing (penerimaan), Responding (jawaban), Valuing

(penilaian), Organization (pengorganisasian) dan Karakteristik nilai atau

internalisasi nilai.

Kategori Receifing (penerimaan) ditunjukkan dengan adanya perhatian

siswa dalam pembelajaran seperti memperhatikan penjelasan guru saat

mengajar, memperhatikan penjelasan teman saat presentasi, mencatatat hal-

hal penting dari penjelasan yang diberikan oleh guru dan membaca buku

paket yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Responding

(jawaban) ditunjukkan dengan keberanian siswa saat kegiatan belajar

mengajar seperti berani mengungkapkan pendapat dalam kelompok, berani

menanggapi jawaban teman saat presentasi, berani menjawab pertanyaan

dari guru atau teman dan berani maju ke depan saat mendapat perintah dari

guru.

Valuing (penilaian) ditunjukkan dengan menghargai atau menghormati

orang lain seperti tidak berkata kotor dan kasar kepada guru dan teman saat

melaksanakan kegiatan pembelajaran, tidak menyela pembicaraan,

mengucapkan terimakasih saat menerima bantuan dan berbicara sopan

kepada guru. Organization (pengorganisasian) ditunjukkan dengan adanya

partisipasi siswa dalam pembelajaran seperti mengerjakan tugas yang

diberikan, tertib mengikuti kegiatan pembelajaran, mengumpulkan tugas

tepat waktu dan bekerjasama dalam kelompok. Karakteristik nilai atau

internalisasi nilai ditunjukkan dengan tidak mencontek saat ulangan/tes,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

membawa peralatan tulis sendiri, membawa buku paket dan mengerjakan

tugas individu secara mandiri.

Peningkatan hasil belajar aspek afektif dari siklus I ke siklus II

dikarenakan siswa telah mampu beradaptasi dengan anggota kelompok dan

sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture. Penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture ini membantu siswa untuk

bekerjasama dalam kelompok, sehingga membangkitkan semangat siswa

dalam mengikuti pembelajaran dan dalam mengerjakan tugas yang

diberikan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and

picture juga menuntut siswa bergerak aktif menempelkan ganbar di papan

tulis, melaksanakan presentasi dan menjelaskan alasan penempelan gambar

di papan tulis sehingga siswa tidak bosan hanya duduk dan mendengarkan

penjelasan peneliti, melainkan dapat bergerak aktif secara bergantian untuk

menempelkan gambar pada papan tulis.

Pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, siswa terlihat

cukup antusias menikuti proses pembelajaran. Banyak siswa bertanya

tentang gambar yang diberikan dan mencari suber atau referensi untuk

mengelompokkan gambar dan mencari klasifikasinya.

Peningkatan motivasi dan hasil belajar yang dicapai siswa dari siklus I

ke siklus II telah menunjukkan pencapaian target yang telah ditentukan. Hal

tersebut menandakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Picture and picture mampu memotivasi siswa untuk belajar yang berakibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

pada meningkatnya hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Picture and picture memberikan efek pada materi

Keanekaragaman Hayati. Hal ini tampak siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran.

Peningkatan hasil belajar aspek kognitif menunjukkan bahwa kegiatan

pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture telah

membantu siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu dalam

memahami konsep tentang materi Keanekaragaman Hayati. Peningkatan

hasil belajar aspek kognitif siswa sesuai dengan tujuan pokok pembelajaran

kooperatif tipe picture and picture yang dikemukakan oleh Suprjiono (2009)

yaitu, dengan adanya penyusunan gambar guru dapat mengetahui

kemampuan siswa dalam memahami konsep materi dan melatih berpikir

logis dan sistematis, dapat melihat kemampuan siswa dalam menyusun

gambar secara berurutan, menunjukkan gambar, memberi keterangan dan

menjelaskan gambar. Sehingga siswa dapat menemukan konsep materi

sendiri dengan membaca gambar. Adanya gambar-gambar yang berkaitan

dengan materi belajar siswa lebih aktif dan dapat tercapai tujuan akhir dari

proses pembelajaran yaitu hasil belajar akan meningkat.

Keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini didukung oleh fektor-

fektor penunjang pembelajaran yang berasal dari peneliti, siswa dan media

pembelajaran yang digunakan selama penelitian. Faktor-faktor keberhasilan

pembelajaran tersebut meliputi kemampuan mengajar dan semangat peneliti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

dalam melaksanakan dan mendampingi selama proses pembelajaran, media

pembelajaran yang peneliti gunakan selama proses pembelajaran seperti

gambar-gambar yang menarik dan berukuran besar untuk ditempelkan pada

papan tulis saat menerapkan metode picture and picture dan vidio

pembelajaran tentang Keanekaragaman Hayati Indonesia. Faktor lain yang

berasal dari siswa adalah kemampuan siswa dalam bekerjasama dengan

peneliti maupun dengan sesama siswa saat proses pembelajaran

berlangsung.

Dari keseluruhan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan di kelas X

PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati,

model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture membantu dalam

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang

diterapkan telam membetikan pengaruh positif terhadap peningkatan

motivasi dan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan model pembelajaran

kooperatif tipe Picture and picture memiliki keunggulan-keunggulan dalam

proses pembelajarannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Istarani (2011),

mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture yang

memiliki keunggulan di dalam proses pembelajarannya. Keunggulan

tersebut adalah :

1. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran

guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara

singkat terlebih dahulu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan

gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.

3. Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa

disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.

4. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru

menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.

5. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati

langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.

C. Kendala dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Picture and picture

Beberapa kendala yang dialami dan upaya yang dilakukan peneliti saat

melaksanakan penelitian diantaranya :

2. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture

membutuhkan waktu yang lama dalam penerapannya terutama saat proses

memasangkan atau mengurutkan gambar di papan tulis yang dilakukan oleh

siswa. Kebanyakan siswa merasa bingung saat memasangkan gambar

karena tidak membaca dengan teliti perintah atau petuntuk pemasangan

gambar pada LKS. Hal ini memberikan dampak dalam pelaksanaan siklus I,

waktu yang digunakan selama proses pembelajaran belum terkontrol dengan

baik meskipun peneliti sudah membuat perencanaan pembelajaran

sebelumnya. Oleh karena itu, pada pelaksanaan pembelajaran siklus II

peneliti memberikan batasan waktu untuk penempelan gambar di papan tulis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

dan menegaskan kembali kepada siswa untuk membaca dengan teliti

perintah atau petunjuk pemasangan gambar yang terdapat pada LKS.

3. Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and

picture siklus I tanggal 5 September terjadi mati listrik saat pembelajaran

berlangsung dan proses pembelajaran tidak bisa menggunakan proyektor.

Untuk mengatasi masalah ini, peneliti mencetak atau membuat printout

tentang materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran tetap bisa

dilanjutkan kembali walaupun penjelasan dan beberapa pertanyaan evaluasi

dilakukan secara lisan.

4. Siswa baru mengenal pembelajaran kooperatif tipe picture and picture

sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menjelaskan teknik

pembelajaran model kooperatif tipe picture and picture . Untuk mengatasi

masalah ini, peneliti menjelaskan secara perlahan dengan menggunakan

kata-kata yang sederhana, sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA

Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati. Pada siklus I

sebanyak 75,67% siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat

tinggi kemudian meningkat sebesar 100% siswa tergolong dalam

kategori tinggi dan sangat tinggi pada siklus II.

2. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius

Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati. Persentase ketuntasan

belajar aspek kognitif siklus I sebesar 32,43% dan pada siklus II

meningkat sebesar 86,48%. Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-

rata dari 62,21 pada siklus I menjadi 85,83 pada siklus II. Persentase

hasil belajar afektif siklus I sebesar 75,67% siswa tergolong kategori

tinggi dan pada siklus II meningkat menjadi 100% siswa tergolong

kategori tinggi.

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan adalah

sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and

picture membutuhkan waktu yang lama dalam penerapannya

sehingga dalam hal ini guru dapat memberikan ketegasan atau

batasan waktu yang harus digunakan oleh siswa terutama saat

memasangkan dan mengurutkan gambar di papan tulis.

b. Siswa baru mengenal pembelajaran kooperatif tipe picture and

picture sehingga siswa masih merasa bingung dalam pelaksanaan

pembelajaran menggunakan metode picture and picture. Guru

dalam hal ini harus menjelaskan petunjuk penerapan metode

picture and picture kepada siswa dengan menggunakan bahasa

yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa.

c. Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture

and picture siklus I terjadi mati listrik saat pembelajaran

berlangsung dan proses pembelajaran tidak bisa menggunakan

proyektor. Guru dalam hal ini harus sudah mencetak atau membuat

printout tentang materi yang diajarkan, sehingga proses

pembelajaran tetap bisa dilanjutkan kembali.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

2. Bagi Sekolah

a. Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture

and picture siklus I terjadi mati listrik saat pembelajaran

berlangsung dan proses pembelajaran tidak bisa menggunakan

proyektor sehingga dalam hal ini sekolah dapat mengusahakan

fasilitas yang memadai dan berkualitas agar proses pembelajaran

dapat berjalan dengan lancar dan bermutu.

3. Bagi Peneliti Lain

a. Peneliti lain yang selanjutnya akan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe picture and picture hendaknya lebih

merencanakan pembagian waktu dengan baik.

b. Penelitian ini hanya mengukur aspek kognitif dan afektif. Peneliti

lain yang selanjutnya akan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe picture and picture hendaknya memberikan

penilaian aspek psikomotor.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.


Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Ajeng Aprilia Lestari (2016), dengan judul Penetapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Picture and Picture Untuk Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta Pada
Materi Sistem Reproduksi Manusia.
Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka


Cipta
Arikunto, 2007. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. jakarta: Rineka
Aksara

Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka


Cipta

Brophy, J. 2004. Motivating Student to Learn . London : Lawrence Erlbaum


Associates
Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP
Djamarah dan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful B. 2000. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya:


Usaha Nasional.
Hakim, Abdul. 2000. Statistik Induktif Untuk Ekonomi Bisnis. Yogyakarta :
Ekonesia
Hamalik, Oemar. 2007. Evaluasi Kurikulum Pendekatan Sistematik. Bandung :
Yayasan Al Madani Terpadu
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA-University Press

Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya Jakarta.

Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovatif Medan : Media Persada.

Pintrich, Paul R. 2003. Motivation and Classroom Learning. New Jersey : John

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Poerwadarminta, W.J.S. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai


Pustaka
Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung : Mulia Mandiri Pers

Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja


Grafindo Persada.
Siregar, Eveline dan Nara Hartini. 2011.Teori Belajar dan Pembelajaran.. Bogor :
Ghalia Indonesia
Situmorang, Syafrizal H. 2011. Bisnis Konsep dan Kasus. Medan : USU Press

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.


Rineka
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning (Teori, Riset, Praktik). Bandung :
Nusa Media
Sudirman. A.M. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT
Grafindo Persada.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma
Pustaka.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :


CV Alvabeta
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Syaiful, Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Taniredja, T. dan H. Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah
Pengantar). Bandung : Alfabeta
Tirtonegoro, Sutratinah. 2001. Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Surabaya :
Usaha Nasional
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Uno, B. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Usman. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.


Rineka Cipta
Usman, Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakary
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara

Widoyoko, Eko. P. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar
Winataputra, Udin. S. dkk. (2008). Materi dan Pembelajaran PKN SD. Jakarta:
Universitas Terbuka

.Wiwik Sugiarti. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture


Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Sistem Saraf Manusia Kelas XI IPA-1 di SMA Negeri 11 Banda Aceh.
Skripsi. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala Darusalam
Zainal, Arifin. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Keanekaragaman Hayati


SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA Xaverius Pringsewu
Kelas/Semester : X/I

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR MATER POKOK KEGIATAN PENILAIAN ALOKASI MEDIA, ALAT,


PEMBELAJARAN WAKTU BAHAN,
SUMBER
1. Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Indonesia
1.1 Mengagumi keteraturan dan  Konsep Mengamati Tugas 4 minggu x  Gambar
kompleksitas ciptaan Tuhan keanekaragaman  Mengamati berbagai  Kliping berbagai 4 JP kehati
tentang keanekaragaman hayati, gen, jenis, keanekaragaman hayati jenis mahkluk Indonesia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

KOMPETENSI DASAR MATER POKOK KEGIATAN PENILAIAN ALOKASI MEDIA, ALAT,


PEMBELAJARAN WAKTU BAHAN,
SUMBER
ekosistem dan lingkungan hidup. ekosistem di Indonesia hidup pada garis Wallace
 Keanekaragaman tingkat gen, jenis dan Weber
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, hayati Menanya dan ekosistem.  Ensiklopedia
jujur terhadap data dan fakta, Indonesia(gen,  Berbagai macam  Laporan data flora fauna
disiplin, tanggung jawab, dan jenis, ekosistem), keanekaragaman hayati ancaman Indonesia
peduli dalam observasi dan flora, fauna, Indonesia, bagaimana kelestarian  Gambar/foto
eksperimen, berani dan santun mikroorganisme, cara mempelajarinya? berbagai karakter hutan
dalam mengajukan pertanyaan Garis Wallace,  Bagaimana keanekaragaman hujan tropis
dan berargumentasi, peduli Garis Weber, keanekaragaman hayati hewan dan  Gambar
lingkungan, gotong royong,  Keunikan hutan dikelompokkan? tumbuhan khas keanekaragama
bekerjasama, cinta damai, hujan tropis  Apa manfaat Indonesia n hayati tingkat
berpendapat secara ilmiah dan  Upaya pelestarian Keanekaragaman hayati gen, jenis dan
kritis, responsif dan proaktif kehati Indonesia Indonesia bagi Observasi ekosistem
dalam dalam setiap tindakan dan dan kesejahteraan bangsa?  Pemahaman  Gambar tipe-
dalam melakukan pengamatan pemanfaatannya terhadap tipe ekosistem
dan percobaan di dalam  Sistem klasifikasi keanekaragaman  Gambar
kelas/laboratorium maupun di Mengumpulkan data hayati Indonesia
makhluk hidup: pelestarian in-
luar kelas/laboratorium taksan, klasifikasi (Eksperimen/Eksplorasi) dari diskusi situ dan ex-situ
binomial.  Sikap ilmiah
3.2 Menganalisis data hasil obervasi  Mengamati berbagai
tentang berbagai tingkat dalam bertanya, Sumber
tingkat keanekaragaman
keanekaragaman hayati (gen, memberikan :
hayati Indonesia
jenis dan ekosistem) di Indonesia. pendapat,  Biologi untuk
 Mengelompokkan menghargai SMA/MA Kelas
4.2 Menyajikan hasil identifikasi berbagai tingkat pikiran orang lain X.
usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati
Indonesia dengan  Menjelajah
keanekaragaman hayati Portofolio Dunia Biologi
contoh-contohnya dari
Indonesia berdasarkan hasil  Kliping berupa untuk kelas X
analisis data ancaman kelestarian berbagai ekosistem data berbagai SMA dan MA
berbagai keanekaragaman hewan mulai dari savana jenis mahluk Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

KOMPETENSI DASAR MATER POKOK KEGIATAN PENILAIAN ALOKASI MEDIA, ALAT,


PEMBELAJARAN WAKTU BAHAN,
SUMBER
dan tumbuhan khas Indonesia sampai dengan hidup pada peminatan
yang dikomunikasikan dalam tundra(flora, fauna, tingkat gen, jenis Matematika dan
berbagai bentuk media informasi. mikroorganisme), garis dan ekosistem. Ilmu Alam.
Wallace dan Weber dari  Laporan tentang  Seribu Pena
peta atau berbagai data ancaman Biologi untuk
sumber kelestarian SMA/MA Kelas
 Mendiskusikan berbagai X.
pemanfaatan kehati keanekaragaman  Biologi untuk
Indonesia yang sudah hewan dan SMA/MA Kelas
dilakukan dan peluang tumbuhan khas X Kelompok
pemanfaatannya secara Indonesia Peminatan
berkelanjutan dalam era Matematika dan
ekonomi kreatif Tes Ilmu Alam.
 Mengamati tentang  Pilihan ganda dan  http://duniakem
takson dalam esay tentang bangsetaman.bl
klasifikasi dan keanekaragaman ogspot.co.id/20
mengenal kunci hayati 13/01/modul-
determinasi keanekaragama
n-hayati-sma-
Mengasosiasikan kelas-x.html
 Mendiskusikan berbagai
tingkat keanekaragaman
hayati Indonesia dan
memberi contohnya,
memahami gairs
Wallace dan Weber
 Mendiskusikan untuk
mengasosiasikan
pemahaman tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

KOMPETENSI DASAR MATER POKOK KEGIATAN PENILAIAN ALOKASI MEDIA, ALAT,


PEMBELAJARAN WAKTU BAHAN,
SUMBER
takson dalam klasifikasi
dan kunci determinasi
Mengkomunikasikan
 Mempresentasikan
secara lisan tentang
keanekaragaman hayati
Indonesia berdasarkan
tingkat
keanekaragamannya.
 Mempresentasikan
takson-takson dalam
klasifikasi dan kunci
determinasi
 Mempresentasikan
upaya pelestarian dan
pemanfaatan
keanekaragaman hayati
Indonesia untuk
kesejahteraan ekonomi
masyarakat Indonesia
dalam era ekonomi
kreatif .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Sekolah : SMA Xaverius pringsewu


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangandari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani
dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data
ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan
khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media
informasi.

C. Indikator
1.1.1 Mengagumi ciptaan Tuhan dengan bersyukur atas keanekaragaman
hayati yang ada di bumi.
2.1.1 Bekerjasama dalam menjawab LKS dengan metode Picture and
Picture.
2.1.2 Percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi.
2.1.3 kritis dalam menanggapi presentasi
2.1.4 Proaktif dalam mengajukan pertanyaan.
3.2.1 Mendeskripsikan pengertian keanekaragaman hayati.
3.2.2 Membedakan konsep keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan
ekosistem.
3.2.3 Menyebutkan contoh-contoh keanekaragaman hayati Indonesia (gen,
jenis dan ekosistem)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

3.2.4 Menentukan faktor penyebab timbulnya keanekaragaman hayati


3.2.5 Mengidentifikasi tipe ekosistem
3.2.6 Menjelaskan tipe ekosistem
4.2.1 Menyajikan data berbagai jenis mahluk hidup pada tingkat gen, jenis
dan ekosistem.

D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan dengan menjaga dan
melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di bumi.

2.1.1 Melalui diskusi kelompok dalam Picture and Picture, siswa


mampu bekerjasama dalam mendiskusikan jawaban.

2.1.2 Melalui metode Picture and Picture, siswa percaya diri dalam
mempresentasikan hasil diskusi.
2.1.3 Melalui presentasi hasil diskusi, siswa kritis dalam menanggapi
presentasi.
2.1.4 Melalui presentasi, siswa proaktif dalam mengajukan pertanyaan.
3.2.1 Melalui diskusi dengan Picture and Picture, siswa mampu
mendeskripsikan pengertian keanekaragaman hayati.
3.2.2 Melalui membaca referensi, siswa mampu membedakan konsep
keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem.
3.2.3 Siswa mampu menyebutkan contoh-contoh keanekaragaman hayati
Indonesia (gen, jenis dan ekosistem) setelah mengerjakan LKS.
3.2.4 Siswa mampu menentukan faktor penyebab timbulnya keanekaragaman
hayati setelah mencari informasi dari berbagai sumber.
3.2.5 Melalui diskusi dengan Picture and Picture siswa mampu
mengidentifikasi tipe ekosistem.
3.2.6 Melalui presentasi dengan Picture and Picture, siswa mampu
menjelaskan tipe ekosistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

4.2.1 Melalui penugasan dalam bentuk kliping., siswa mampu


mengumpulkan data berbagai jenis mahluk hidup pada
tingkat gen, jenis dan ekosistem.

E. Materi Pembelajaran
1. Konsep Keanekaragaman Hayati.

Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai


macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada
berbagai tingkatan makhluk hidup.

Tingkat Keanekaragaman Hayati


a. Keanekaragaman Tingkat Genetik ( gen )
b. Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis)
c. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
2. Tipe-tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air,
ekosisten darat, dan ekosistem buatan.
a. Akuatik (air).
1) Ekosistem air tawar.
2) Ekosistem air laut.
3) Ekosistem estuari.
4) Ekosistem pantai.
5) Ekosistem sungai.
6) Ekosistem terumbu karang.
7) Ekosistem laut dalam.
8) Ekosistem lamun.
b. Terestrial (darat)
1) Hutan hujan tropis.
2) Sabana.

3) Padang rumput.

4) Gurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

5) Hutan gugur.

6) Taiga

7) Tundra

8) Karst (batu gamping /gua).

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik (melakukan/menerapkan langkah-langkah


mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah
informasi dan menyajikan informasi)
2. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe Picture and Picture
3. Metode : tanya jawab, penugasan, diskusi dan Picture and Picture

G. Media dan Alat


1. Media :
a. Vidio
b. Gambar
2. Alat / Bahan :
a. LCD Proyektor
b. Laptop
c. Powerpoint (keanekaragaman hayati)
d. LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

H. Sumber Belajar :
 Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :
Erlangga
 Pujiyanto Sri. 2014. Menjelajah Dunia Biologi untuk kelas X SMA
dan MA Kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo :
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
 Saktiyono. 2007. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
 D.A. Pratiwi. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga
 http://duniakembangsetaman.blogspot.co.id/2013/01/modul-
keanekaragaman-hayati-sma-kelas-x.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa


Pertemuan pertama (3JP)
Pendahuluan Menyiapkan kondisi 1. Memulai pelajaran
belajar dengan mengucapkan
(15 menit)
salam, menanyakan
kehadiran siswa, dan
mengontrol kebersihan
papan tulis.
Melakukan apersepsi, 2. Guru menayangkan
menyampaikan tujuan gambar beberapa orang
pembelajaran dan dari berbagai negara
memotivasi siswa. yang berbeda dan
melakukan tanya jawab
kepada siswa mengenai
materi yang akan
dipelajari. Apa saja
perbedaan yang tampak
pada gambar? Guru
meminta siswa untuk
mengemukakan
pendapatnya.
3. Menyampaikan materi
yang akan dipelajari
beserta menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
4. Guru memberikan soal
pre test kepada siswa
dan siswa mengerjakan
secara mandiri.
5. Guru membagikan
kuisioner awal.
6. Siswa membentuk
kelompok yang terdiri
dari 5-6 siswa (Metode
Picture and Picture).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Pertemuan 1

Kegiatan (waktu) Kegiatan (waktu) Kegiatan (waktu)


Pertemuan pertama (3JP)
Inti (100 menit) Mengamati 7. Guru membagikan
gambar dan LKS 1a, 1b
tentang tingkatan
keanekaragaman hayati
dan LKS 1c tentang tipe
ekosistem.
8. Siswa mencermati
gambar yang telah
dibagikan oleh guru.
Menanya 9. Guru menanyakan alasan
siswa memasangkan
gambar.
Mengumpulkan 10. Mengumpulkan
informasi informasi dari berbagai
sumber tentang
keanekaragaman gen,
jenis dan ekosistem dan
tipe ekosistem.
Menalar 11. Berdiskusi dan mengkaji
buku sumber
Mengkomunikasikan 12. Siswa maju ke depan
memasangkan gambar
dan menjawab soal pada
LKS 1a, 1b dan 1c
13. Siswa mempresentasikan
hasil diskusi kelompok.
14. Guru dan siswa
menanggapi presentasi.
Evaluasi 15. Guru memberikan
beberapa pertanyaan
terkait dengan materi
yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Pertemuan 1

Kegiatan (waktu) Kegiatan (waktu) Kegiatan (waktu)


Pertemuan pertama (3JP)
Penutup (20 Apresiasi 16. Memberikan tepuk
menit) tangan kepada kelompok
yang presentasi.
17. Membimbing siswa
merangkum butir-butir
pembelajaran.
18. Mengajak siswa untuk
merefleksikan hasil
belajarnya.
Pertemuan 2
Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pertemuan ke
dua (1JP)
Post-test siklus I Mengawasi jalannya Guru mengawasi post-test
Post-test siklus I yang sedang berlangsung
dan siswa mengerjakan
Post-test siklus I

J. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a. Penilaian sikap melalui pengamatan (untuk KI 1 dan KI 2)
b. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis (untuk KI 3)
c. Penilaian keterampilan melalui penugasan berupa proyek
(untuk KI 4)
2. Bentuk Instrumen
Lembar pengamatan sikap, soal pilihan ganda dan soal uraian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II

Sekolah : SMA Xaverius pringsewu


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

K. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangandari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman
hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian
berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

C. Indikator
1.1.1 Mengagumi ciptaan Tuhan dengan bersyukur atas keanekaragaman
hayati yang ada di bumi.
2.1.1 Bekerjasama dalam menjawab LKS dengan metode Picture and Picture.
2.1.5 Percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi.
2.1.6 kritis dalam menanggapi presentasi
2.1.7 Proaktif dalam mengajukan pertanyaan.
3.2.1 Mengelompokkan keanekaragaman hayati Indonesia
3.2.2 Menganalisis kekayaan flora, fauna dan mikroorganisme di Indonesia.
3.2.3 Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
3.2.4 Menjelaskan hubungan garis Wallace dan garis Weber dengan
keanekaragaman hatai Indonesia.
3.2.5 Menyebutkan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia.
3.2.6 Mengidentifikasi penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.
3.2.7 Menjelaskan usaha pelestarian keanekaragaman hayati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

4.2.2 Mencari data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman


hewan dan tumbuhan khas Indonesia dan menyusun hasilnya
dalam bentuk laporan.

D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan dengan menjaga dan
melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di bumi.
2.1.1 Melalui diskusi kelompok dalam Picture and Picture, siswa mampu
bekerjasama dalam mendiskusikan jawaban.
2.1.2 Melalui metode Picture and Picture, siswa percaya diri dalam
mempresentasikan hasil diskusi.
2.1.3 Melaui presentasi hasil diskusi, siswa kritis dalam menanggapi
presentasi.
2.1.4 Melalui presentasi, siswa proaktif dalam mengajukan pertanyaan.
3.2.1 Melalui metode Picture and Picture, siswa mampu mengelompokkan
keanekaragaman hayati Indonesia.
3.2.2 Siswa mampu menganalisis kekayaan flora, fauna dan mikroorganisme di
Indonesia setelah berdiskusi dalam Picture and Picture.
3.2.3 Siswa mampu menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di
Indonesia setelah membaca referensi.
3.2.4 Setelah mengerjakan LKS siswa mampu menjelaskan hubungan garis
Wallace dan garis Weber dengan keanekaragaman hayati Indonesia.
3.2.5 Melalui metode Picture and Picture, siswa mampu menyebutkan manfaat
keanekaragaman hayati Indonesia.
3.2.6 Siswa mampu mengidentifikasi penyebab menghilangnya
keanekaragaman hayati setelah berdiskusi dalam Picture and Picture.
3.2.7 Setelah mencari informasi dari berbagai sumber, siswa mampu
menjelaskan usaha pelestarian keanekaragaman hayati.
4.2.2 Setelah mencari informasi dari berbagai sumber, siswa mampu
menyajikan data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan
dan tumbuhan khas Indonesia dalam bentuk laporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

E. Materi Pembelajaran
1. Keanekaragaman Hayati Indonesia
a. Kekayaan Flora, Fauna dan mikroorganisme di Indonesia
b. Penyebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia
2. Menghilangnya Keanekaragaman Hayati
3. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik (melakukan/menerapkan langkah-langkah


mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi
dan menyajikan informasi).

2. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe Picture and Picture

3. Metode : tanya jawab, penugasan dan diskusi.

G. Media dan Alat

1. Media :
c. Vidio
d. Gambar
3. Alat / Bahan :
e. LCD Proyektor
f. Laptop
g. Powerpoint (keanekaragaman hayati)
h. LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

H. Sumber Belajar :
 Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :
Erlangga
 Pujiyanto Sri. 2014. Menjelajah Dunia Biologi untuk kelas X
SMA dan MA Kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam.
Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
 Saktiyono. 2007. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
 D.A. Pratiwi. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga
 http://duniakembangsetaman.blogspot.co.id/2013/01/modul-
keanekaragaman-hayati-sma-kelas-x.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan


Siswa
Pertemuan pertama (3JP)

Pendahuluan Menyiapkan kondisi 1. Memulai pelajaran


belajar dengan mengucapkan
(20 menit)
salam, menanyakan
kehadiran siswa, dan
mengontrol kebersihan
papan tulis.
Melakukan apersepsi, 2. Guru menayangkan
vidio keanekaragaman
menyampaikan tujuan
hayati indonesia dan
pembelajaran dan memotivasi melakukan tanya jawab
kepada siswa mengenai
siswa.
materi yang akan
dipelajari. Apa saja
keanekaragaman hayati
yang ada di indonesia?
Guru meminta siswa
untuk mengemukakan
pendapatnya.
3. Menyampaikan materi
yang akan dipelajari
beserta menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
4. Siswa membentuk
kelompok yang terdiri
dari 5-6 siswa (Metode
Picture and Picture).
5. Guru membagikan
gambar dan LKS 2a
tentang
keanekaragaman hayati
Indonesia dan LKS 2b
tentang pelestarian
alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Pertemuan 1

Kegiatan (waktu) Kegiatan (waktu) Kegiatan (waktu)

Pertemuan pertama (3JP)

Inti (100 menit) Mengamati 6. Siswa mencermati


gambar yang telah
dibagikan oleh guru.
Menanya 7. Siswa diminta untuk
bertanya kepada guru
tentang vidio atau
gambar yang telah
dibagikan
8. Guru menanyakan
alasan siswa
memasangkan gambar.
Mengumpulkan 9. Mengumpulkan
informasi informasi dari
berbagai sumber
tentang
keanekaragaman
hayati di Insonesia,
garis Wallace dan
Weber, penyebab
menghilangnya
keanekaragaman
hayati dan usaha
pelestarian
keanekaragaman
hayati.
Menalar 10. Berdiskusi dan
mengkaji buku
sumber
11. Siswa
Mengkomunikasikan mempresentasikan
hasil diskusi kelompok
dan menjawab LKS 2a
dan 2b
12. Guru dan siswa
menanggapi presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Pertemuan 1

Kegiatan (waktu) Kegiatan (waktu) Kegiatan (waktu)


Pertemuan pertama (3JP)

Evaluasi 13. Guru memberikan


beberapa pertanyaan
terkait dengan materi yang
telah dipelajari.
Penutup (15 menit) Apresiasi 14. Memberikan tepuk tangan
kepada kelompok yang
presentasi.
15. Membimbing siswa
merangkum butir-butir
pembelajaran.
16. Mengajak siswa untuk
merefleksikan hasil
belajarnya.
Pertemuan 2
Pertemuan ke dua (1 JP)

Kegiatan Fase Kegiatan Guru


(waktu) dan Siswa

Post-test siklus II Mengawasi jalannya Guru mengawasi post-test


Post-test siklus II yang sedang berlangsung dan
siswa mengerjakan Post-test
siklus II

J. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a. Penilaian sikap melalui pengamatan (untuk KI 1 dan KI 2)
b. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis (untuk KI 3)
c. Penilaian keterampilan melalui penugasan berupa proyek (untuk KI 4)
2. Bentuk Instrumen
Lembar pengamatan sikap, soal pilihan ganda dan soal uraian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA SISWA (1a)

Judul : Keanekaragaman Hayati Tingkat gen


A. Tujuan :.
1. Menjelaskan konsep keanekaragaman hayati tingkat gen.
2. Menyebutkan contoh-contoh keanekaragaman hayati tingkat gen
3. Menentukan faktor penyebab timbulnya keanekaragaman hayati
tingkat gen
B. Alat dan Bahan :
1. pensil
2. penghapus
3. buku
4. solasi
5. gunting
6. gambar keanekaragaman hayati tingkat gen
C. Cara Kerja
1. Amati perbedaan dan persamaan yang ada pada setiap spesies pada
gambar!
2. Tempelkan gambar di papan tulis sesuai dengan persamaan ciri
yang tampak!
3. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel!
D. Tabel Hasil Pengamatan
No. Nama Aspek Pembeda Keterangan
mahkluk
hidup
1.

2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

No. Nama Aspek Pembeda Keterangan


mahkluk
hidup
3.

4.

5.

6.

7.

E. Pertanyaan :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keanekaragaman gen!
2. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan munculnya
keanekaragaman gen?
3. Sebutkan 5 contoh keanekaragaman gen selain contoh yang ada di
atas!

F. Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

LEMBAR KERJA SISWA (1b)

Judul : Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis


A. Tujuan :.
1. Menjelaskan konsep keanekaragaman hayati tingkat jenis
2. Menyebutkan contoh-contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis
3. Menentukan faktor penyebab timbulnya keanekaragaman hayati
tingkat jenis
B. Alat dan Bahan :
1. pensil
2. penghapus
3. buku
4. solasi
5. gunting
6. gambar keanekaragaman hayati tingkat jenis
C. Cara Kerja
1. Amati ciri apa saja yang dimiliki oleh gambar pada setiap famili!
2. Kelompokkan hewan yang termasuk dalam satu famili!
3. Kelompokkan tumbuhan yang termasuk dalam satu famili!
4. Tuliskan hasil pengamatan dalam tabel!
5. Majulah ke depan dan tempelkan gambar sesuai dengan
keanekaragaman tingkat jenis dalam setiap famili!
Gambar keanekaragaman jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

D. Tabel Hasil Pengamatan

No. Nama Contoh Aspek Pembeda


Famili
1 Felidae

2 Solanaceae
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

No. Nama Famili Contoh Aspek Pembeda

3 Canidae

4. Palmae

5. Zingiberaceae

E. Pertanyaan :
1. Sebutkan perbedaan dari setiap individu dalam satu famili yang
diamati!
2. Sebutkan nama ilmiah dari setiap spesies dalam satu famili!
3. Mengapa perbedaan tersebut dikategorikan sebagai
keanekaragaman tingkat jenis?
4. Analisislah faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman
jenis!

F. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

LEMBAR KERJA SISWA (1c)

Judul : Tipe-tipe Ekosistem


A. Tujuan :
1. Mengidentifikasi tipe ekosistem
2. Menjelaskan tipe ekosistem
B. Alat dan Bahan :
1. Pensil
2. Penghapus
3. Buku
4. Solasi
5. Gunting
6. gambar Tipe-tipe Ekosistem
C. Cara Kerja
1. Amati gambar Tipe-tipe Ekosistem yang telah dibagikan!
2. Bacalah buku mengenai penyusun Tipe-tipe Ekosistem !
3. Majulah ke depan untuk menempelkan gambar berdasarkan macam
ekosistem yaitu akuatik dan terestrial!
4. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel!
D. Tabel Hasil Pengamatan
Macam Ekosistem Contoh Penyusun

Biotik Abiotik

Akuatik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Macam Ekosistem Contoh Penyusun

Biotik Biotik

Akuatik

Terestrial

E. Pertanyaan :
5. Analisislah perbedaan ekosistem akuatik dan terestrial!
6. Sebutkan hewan dan tumbuhan yang dapat hidup pada ekosistem akuatik dan
terestrial!
7. Mengapa faktor penyusun tiap ekosistem berbeda-beda? Jelaskan kaitannya
dengan keanekaragaman hayati tingkat ekosistem!

F. Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

LEMBAR KERJA SISWA (2a)

Judul : Keanekaragaman Hayati Indonesia


A. Tujuan :.
1. Mengelompokkan keanekaragaman hayati Indonesia
2. Menganalisis kekayaan flora, fauna dan mikroorganisme di Indonesia.
3. Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
4. Menjelaskan hubungan garis Wallace dan garis Weber dengan
keanekaragaman hatai Indonesia.
B. Alat dan Bahan :
1. Pensil
2. Penghapus
3. Buku
4. Solasi
5. Gunting
6. gambar keanekaragaman hayati Indonesia
C. Cara Kerja
1. Amati gambar hewan yang telah dibagikan!
2. Kelompokkan gambar sesuai dengan persebaran fauna menurut garis Wallace
dan Weber!
3. Tempelkan gambar di papan tulis sesuai dengan persebaran fauna menurut
Wallace dan Weber!
4. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel!
D. Tabel Hasil Pengamatan

Daerah Persebaran Hewan Ciri khas yang tampak


Oriental (barat)

Peralihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Daerah Persebaran Hewan Ciri khas yang tampak


Australasia (timur)

E. Pertanyaan :
1. Apakah arti penting garis Wallace dan Weber bagi keanekaragaman hayati
Indonesia?
2. Sebutkan masing-masing 5 contoh flora dan fauna endemik Indonesia!
3. Mengapa Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi?

F. Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

LEMBAR KERJA SISWA (2b)

Judul : Keanekaragaman Hayati Indonesia


A. Tujuan :
1. Menyebutkan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia.
2. Mengidentifikasi penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.
3. Menjelaskan usaha pelestarian keanekaragaman hayati.
B. Alat dan Bahan :
1. Pensil
2. penghapus
3. buku
4. solasi
5. gunting
6. gambar pelestarian alam in-situ dan ex-situ
C. Cara Kerja
1. Perhatikan gambar yang sudah dibagikan!
2. Diskusikan bersama kelompokmu mengenai perlindungan alam in-situ dan ex-
situ.
3. Majulah ke depan dan tempelkan gambar pada papan tulis sesuai dengan
perlindungan alam in-situ dan ex-situ!
D. Tabel Perlindungan Alam
No. In-situ Ex-situ

1.

2.

3.

4.

5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

E. Pertanyaan :
1. Jelaskan 5 tujuan dari pelestarian flora dan fauna!
2. Analisislah manfaat dari keanekaragaman hayati Indonesia!
3. Jelaskan apa yang akan terjadi apabila keanekaragaman hayati Indonesia
hilang atau rusak!
4. Bagaimana upaya anda sebagai pelajar untuk menjaga keanekaragaman hayati
Indonesia?

F. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Lampiran 4. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa


Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar awal

No Indikator Motivasi Belajar Bentuk Pernyataan


Pernyataan Pernyataan
positif negatif
1. Attention/perhatian 2, 3, 10 1, 6
2. Relevance/relevansi 4, 8, 11 7, 9
3. Confidence/kepercayaan 12, 13, 17 16, 5
diri
4. Satisfaction/kepuasan 14, 15, 19 18, 20
Jumlah pernyataan 12 8

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar akhir

Indikator Motivasi Belajar Bentuk Pernyataan


NO. Pernyataan Pernyataan
positif negatif
1 Attention/perhatian 2, 6, 9 3, 16
2 Relevance/relevansi 10, 15, 17 7, 19
3 Confidence/kepercayaan 1, 4, 8 5, 14
diri
4 Satisfaction/kepuasan 11, 13, 18, 12, 20
Jumlah pernyataan 12 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

KUISIONER MOTIVASI I

Petunjuk :

1. Bacalah setiap pertanyaan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban.


2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu dalam mata
pelajaran biologi.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Oleh karena itu,
jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya.
4. Beri tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang
disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
5. Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

No Pernyataan STS TS S SS
1. Materi pelajaran biologi tidak menarik
perhatian.
2. Saya belajar biologi karena tertarik dan
merupakan keinginan saya sendiri, bukan
karena disuruh orangtua.
3. Saya memperhatikan pelajaran biologi yang
disampaikan guru.
4. Saya mencatat hal-hal penting yang
disampaikan oleh guru karena catatan
tersebut bermanfaat bagi saya.
5. Saya merasa tidak mampu menyelesaikan
setiap tugas biologi yang diberikan
6. Saya tidak ingin mempelajarai materi
pelajaran biologi dengan sungguh-sungguh
karena tidak menarik bagi saya.
7. Pelajaran biologi tidak bermanfaat bagi
saya.
8. Pembelajaran biologi sangat relevan dengan
kehidupan, sebab banyak kejadian-kejadian
alam yang berhubungan dengan biologi.
9. Pembelajaran biologi tidak relevan dengan
kehidupan saya, sebab saya tidak dapat
memahami isi pelajaran tersebut.
10. Saya selalu menyukai pelajaran biologi jika
kegiatan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran yang menarik.
11. Belajar biologi adalah kebutuhan bagi saya,
bukan hanya sekedar untuk mendapatkan
pujian.
12. Saya belajar dengan sungguh untuk
mendapatkan nilai terbaik dalam pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

biologi.
No Pernyataan STS TS S SS

13. Saya tidak mencontek saat ulangan biologi.

14. Saya merasa puas apabila mendapatkan


nilai tinggi pada pelajaran biologi.
15. Saya merasa puas dan bahagia jika berhasil
menyelesaikan tugas/ulangan.
16. Saya malas mempelajari materi dari buku
cetak/buku catatan sebelum ulangan harian.
17. Bila nilai ulangan biologi saya buruk dan
tidak sesuai harapan, saya menambahkan
waktu belajar agar dapat memperbaikinya.
18. Saya merasa tidak puas dari setiap jawaban
yang berkaitan dengan biologi yang
diberikan oleh guru.
19. Jika nilai ulangan saya rendah, saya
berkeinginan untuk mencapai nilai yang
tinggi pada ulangan berikutnya.
20. Saya merasa tidak senang dengan
penjelasan yang diberikan oleh guru saat
pelajaran biologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

KUISIONER MOTIVASI II

Petunjuk :

1. Bacalah setiap pertanyaan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban.


2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu dalam mata
pelajaran biologi.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Oleh karena itu,
jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya.
4. Beri tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang
disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
5. Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

No Pernyataan STS TS S SS

1. Dalam belajar biologi menggunakan metode


Picture and Picture saya selalu berusaha
menguasai materinya secara mendalam.
2. Saya merasa senang dan semangat apabila
kegiatan pembelajaran biologi menggunakan
metode Picture and Picture.
3. Saya merasa malas belajar biologi bila
menggunakan metode Picture and Picture
karena harus berkelompok.
4. Saya lebih mudah memahami materi
pelajaran biologi apabila kegiatan
pembelajaran biologi menggunakan metode
Picture and Picture.
5. Dengan diterapkannya metode Picture and
Picture, saya malas mempelajari materi
pelajaran biologi lebih dalam.
6. Saya selalu memperhatikan penjelasan guru
tentang konsep awal yang digunakan dalam
menerapkan metode Picture and Picture.
7. Penerapan metode Picture and Picture pada
pelajaran biologi tidak ada manfaatnya bagi
saya.
8. Dalam pembelajaran biologi menggunakan
metode Picture and Picture saya berusaha
menemukan konsep biologi sendiri.
9. Saya merasa tertarik jika guru biologi
mengajar dengan menggunakan metode
Picture and Picture.
10. Penerapan metode Picture and Picture pada
pelajaran biologi sangat bermanfaat bagi
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

No Pernyataan STS TS S SS
11. Saya merasa puas dan semangat jika dapat
menemukan konsep dalam pelajaran biologi.
12. Pelajaran biologi akan terasa membosankan
bila diajarkan menggunakan metode Picture
and Picture.
13. Belajar menggunakan metode Picture and
Picture meningkatkan motivasi saya untuk
lebih giat belajar biologi.
14. Saya merasa tidak ada pengaruhnya dalam
nilai biologi saya jika belajar biologi dengan
menggunakan metode Picture and Picture.
15. Saya merasa sangat terbantu dengan
penerapan model Picture and Picture pada
pelajaran biologi.
16. Setelah menerima pelajaran biologi
menggunakan metode Picture and Picture,
saya tidak tertarik untuk mempelajari
kembali pokok bahasan yang telah
disampaikan.
17. Pada saat pembelajaran dengan
menggunakan metode Picture and Picture
berlangsung saya mengikuti langkah demi
langkah proses pembelajarannya.
18. Saya merasa puas karena dapat lebih
memahami pelajaran biologi dengan
menggunakan metode Picture and Picture.
19. Sebelum belajar dengan metode Picture and
Picture, malam sebelumnya saya tidak
mempelajari materi yang akan dibahas.
20. Nilai ulangan saya tidak mengalami
peningkatan setelah pembelajaran biologi
menggunakan metode Picture and Picture.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

KISI-KISI SOAL PRE-TEST

Kompetensi Dasar Indikator Aspek Kognitif Kunci


C1 C2 C3 C4 Jawaban
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis
Menganalisis data Mendeskripsikan B1
hasil observasi tentang pengertian (terlampir)
berbagai tingkat keanekaragaman hayati.
keanekaragaman
hayati (gen, jenis, dan
ekosistem) di
Indonesia.
Membedakan konsep A1, A6, A8, A2, A9, A17, A18, 1B
keanekaragaman hayati A13 2A
tingkat gen, jenis dan B2 8C
ekosistem. (terlampir) 9B
13 D
17 A
18 C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Kompetensi Dasar Indikator Aspek Kognitif Kunci


C1 C2 C3 C4 Jawaban
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis
Menyebutkan contoh- B3
contoh keanekaragaman (terlampir)
hayati Indonesia (gen,
jenis dan ekosistem).
Menentukan faktor A6 6A
penyebab timbulnya
keanekaragaman hayati.
Mengidentifikasi tipe A15 15 D
ekosistem

Menjelaskan tipe
ekosistem

Mengelompokkan A14 14 B
keanekaragaman hayati
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Kompetensi Dasar Indikator Aspek Kognitif Kunci


C1 C2 C3 C4 Jawaban
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis
Menganalisis kekayaan A12, A16 12 B
flora, fauna dan 16 A
mikroorganisme di
Indonesia.

Menjelaskan penyebaran A10 10 B


keanekaragaman hayati di
Indonesia.

Menjelaskan hubungan A19 19 A


garis Wallace dan garis
Weber dengan
keanekaragaman hatai
Indonesia.
Menyebutkan manfaat A4 4D
keanekaragaman hayati
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

Kompetensi Dasar Indikator Aspek Kognitif Kunci


C1 C2 C3 C4 Jawaban
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis
Mengidentifikasi A3, A7 B4 3D
penyebab menghilangnya (terlampir) 7A
keanekaragaman hayati.
Menjelaskan usaha A11 A5, A20 B5 5C
pelestarian (terlampir) 11 C
keanekaragaman hayati 20 A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Lampiran 7. Soal Pre-Test

Nama :
Kelas :
No. Absen :

PRE-PEST

A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat dan benar!
1. Pernyataan berikut ini yang benar tentang keanekaragaman hayati tingkat gen
adalah …
a. Terjadi dalam satu genus
b. Terjadi dalam satu spesies
c. Terjadi dalam dua atau lebih spesies
d. Disebabkan oleh faktor lingkungan
e. Disebabkan oleh interaksi antara makhluk hidup

2. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat
melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing tersebut...
a. satu genus
b. satu familia
c. satu species
d. satu ordo
e. satu kingdom

3. Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat menganggu keanekaragaman


hayati, yaitu ….
a. penangkapan ikan dengan peledak
b. memelihara hewan langka
c. mengeksploitasi terumbu karang semaksimal mungkin
d. menanam pepohonan di halaman
e. membuka lahan dengan membakar hutan

4. Manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut,


kecuali ….
a. untuk pemenuhan kebutuhan hidup
b. sebagai sumber kebutuhan sandang
c. sebagai sumber kebutuhan pangan
d. sebagai sumber kekayaan pribadi
e. sebagai sumber kekayaan papan

5. Salah satu peran pemerintah dalam menjaga keanekaragaman hayati adalah ….


a. memperbolehkan pemburuan asalkan membayar
b. memberi izin kepada pihak asing untuk mengelola suatu wilayah.
c. memberikan sanksi hukum kepada pemburu liar
d. menjadikan daerah pesisir pantai sebagai tempat wisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

e. memberi izin kepada warga untuk memelihara hewan langka

6. Faktor penyebab timbulnya keanekaragaman hayati adalah ….


a. gen dan lingkungan
b. tingkah laku dan gen
c. gen dan faktor abiotik
d. faktor abiotik dan biotik
e. gen dan makanan

7. Kegiatan yang dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati adalah ….


a. memburu hewan lindung
b. membuat hutan lindung
c. membuat undang-undang keanekaragaman hayati
d. melakukan reboisasi
e. melakukan penangkaran hewan langka

8. Keanekaragaman hayati terbangun oleh tiga tingkatan keanekaragaman, yaitu


keanekaragaman .
a. individu, populasi, komunitas
b. gen, genotif, fenotif
c. gen, jenis, ekosistem
d. gen, jenis populasi
e. sel, jaringan, organ

9. Tanaman kelapa, aren, pinang dan lontar menunjukan keanekaragaman pada


tingkat ….

a. Gen
b. Jenis
c. Kelas
d. Populasi
e. Ekosistem

10. Garis khayal yang memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan wilayah
peralihan adalah ….
a. garis Weber
b. garis Wallace
c. garis khatulistiwa
d. garis lintang
e. garis bujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

11. Pelestarian in situ dilakukan dengan pembuatan ….


a. penangkaran hewan
b. kebun raya
c. hutan lindung
d. taman kota
e. taman bermain

12. Pada tumbuhan berikut, yang merupakan tumbuhan endemik Indonesia adalah...
a. Hibiscus rosasinensis
b. Rafflesia arnoldii
c. Oryza sativa
d. Morinda citrifolia
e. Solanum tuberosum

13. Keanekaragaman gen dalam spesies terjadi antara ….


a. bunga mawar, bunga krisan, dan bunga matahari
b. ikan mas, ikan lele, dan ikan gurame
c. burung kakaktua raja, burung nuri, dan burung kakaktua jambul kuning
d. burung merpati hitam, burung merpati putih, dan burung merpati abu-abu
e. ular sanca, ular sendok, dan ular hijau

14. Berikut adalah contoh hewan yang berasal dari Indonesia bagian peralihan, yaitu...
a. Orangutan
b. babi rusa
c. biawak
d. kanguru
e. Walabi

15. Berikut ini yang termasuk faktor abiotik suatu ekosistem adalah ….
a. Rumput
b. burung merpati
c. semak-semak
d. Bebatuan
e. Belalang

16. Orangutan, badak bercula satu, dan beraneka jenis primata hidup di daerah tipe …
a. Oriental
b. Afrika
c. Eropa
d. Australia
e. Peralihan

17. Bermacam-macam mangga seperti mangga madu, golek, gadung, apel merupakan
keanekaragaman tingkat …..
a. Gen
b. Jenis
c. Populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

d. Ekosistem
e. Komunitas
18. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di jawa barat, dan savana di papua
merupakan contoh keanekaragaman tingkat …..
a. Gen
b. Jenis
c. Ekosistem
d. Populasi
e. Individu

19. Keunikan hewan-hewan yang termasuk daerah Australia, yaitu …


a. Banyak hewan berkantung
b. Terdapat berbagai jenis hewan primata
c. Terdapat berbagai hewan endemic
d. Spesies mamalia berukuran tubuh besar
e. Terdapat berbagai jenis burung yang bersuara

20. Kawasan hutan alam di pegunungan yang dikonservasi untuk melindungi lahan
agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata air adalah...
a. Cagar alam
b. Hutan wisata
c. Taman hutan raya
d. Wana wisata
e. Hutan lindung

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !


1. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati?
2. Jelaskan yang dimaksud keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem
beserta masing-masing contohnya!
3. Berilah 5 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang ada di Indonesia!
4. Analisislah 5 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati!
5. Proses pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia khususnya untuk ikan-
ikan karang saat ini banyak yang tidak sesuai dengan Code of Conduct for
Responsible Fisheries. Hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya kebutuhan
dan permintaan pasar untuk ikan-ikan karang serta persaingan yang semakin
meningkat. Keadaan tersebut menyebabkan nelayan melakukan kegiatan
eksploitasi terhadap ikan-ikan karang secara besar-besaran dengan menggunakan
berbagai cara yang tidak sesuai dengan kode etik perikanan yang bertanggung
jawab. Dari pernyataan tersebut, dampak apa yang akan terjadi terhadap
keberadaan ikan-ikan karang di laut dan usaha apa saja yang dapat dilakukan
untuk mencegah eksploitasi ikan karang yang berlebihan yang berlebihan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

JAWABAN PRE-TEST :

A. Pilihan Ganda

1. B 11. C
2. A 12. B
3. D 13. D
4. D 14. B
5. C 15. D
6. A 16. A
7. A 17. A
8. C 18. C
9. B 19. A
10. B 20. A

B. Uraian
1. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, serta proses-proses ekosistem dan ekologis yang ada
di suatu tempat. Keanekaragaman hayati menyangkut keunikan suatu spesies
dan genetik dimana mahkluk hidup tersebut berada. Keunikan tersebut
meliputi : variasi bentuk (bulat, lonjing, persegi), warna, jumlah ukuran,
habitat atau kebiasaan. Keanekaragaman hayati dibedakan menjadi tiga
tingkat yaitu, keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem.

2. a. Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam
suatu jenis atau spesies mahkluk hidup. Contohnya : varietas mangga yaitu
mangga manalagi, cengkir, apel, golek, kidang dan bapang.
b. keanekaragaman jenis adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada
komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat.
Contohnya : tumbuhan dari kelompok palmae yaitu, kelapa, pinang, aren dan
sawit.
c. keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman yang terbentuk karena
berbagai kelompok spesies yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
kemudian terjadi hubungan yang saling mempengaruhi antara satu spesies
dengan spesies lain dan juga antara spesies dengan lingkungan abiotik di
tempat hidupnya. Contohnya : ekosistem rawa, sawah, laut, hutan, tundra,
savana, danau dan padang pasir.

3. a. Tumbuhan : anggrek macan, anggrek bulan, anggrek hitam, melati dan


bunga bangkai.
b. Hewan : bekantan, harimau sumatra, orang utan, anoa dan burung jalak
bali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

4. 5 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati yaitu :


1) pencemaran tanah, udara dan air
2) perubahan iklim
3) eksploitasi tanaman dan hewan
4) adanya spesies pendatang
5) industrialisasi pertanian dan hutan

5. Dampaknya adalah rusaknya terumbu karang yang ada di sekitar lokasi yang
dieksploitasi jika cara penangkapannya menggunakan peledak. Hal ini juga
dapat menyebabkan kematian biota lain yang bukan merupakan sasaran
penangkapan. Oleh sebab itu, penggunaan bahan peledak berpotensi
menimbulkan kerusakan yang luas terhadap ekosistem terumbu karang. Ikan-
ikan yang ditangkap dengan menggunakan bahan meledak umumnya tidak
memiliki kesegaran yang sama dengan ikan-ikan yang ditangkap dengan
menggunakan alat tangkap ramah lingkungan. Jika penangkapan ikan
menggunakan bahan beracun seperti sodium atau potassium sianida, maka
cara ini dapat menyebabkan kepunahan jenis-jenis ikan karang tertentu.
Racun tersebut dapat menyebabkan ikan besar dan kecil menjadi mabuk dan
mati. Disamping mematikan ikan-ikan yang ada, sisa racun dapat
menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan terumbu karang, yang ditandai
dengan perubahan warna karang yang berwarna warni menjadi putih yang
lama kelamaan karang menjadi mati. Indikatornya adalah karang mati

Usaha yang dapat dilakukan adalah :


 Melakukan penangkapan ikan musiman, sehingga ikan tidak akan
musnah.
 Tidak melakukan eklploitasi ikan
 Tidak menggunakan bahan peledak atau beracun lainnya yang dapat
menyebabkan rusaknya ekosistem laut
 Melakukan penanaman terumbu karang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

PEDOMAN PENILAIAN PRE-TEST


A. Pilihan Ganda
 Soal berjumlah 20 butir, setiap soal jawaban benar (skor 1), dan jawaban salah
atau tidak menjawab (skor 0)
 Skor maksimal = 20
B. Uraian
1. a. Jika menjawab dengan benar dan berkaitan dengan materi (skor 10)
b. jika sebagian jawaban benar dan berkaitan dengan materi (skor 5)
c. jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)

2. a. Jika menjelaskan tingkat keanekaragaman hayati beserta contohnya dengan


benar (skor 10)
b. Jika hanya menjelaskan tingkat keanekaragaman hayatitidak beserta contohnya
(skor 5)
c. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)

3. a. Jika menyebutkan dengan benar 5 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang
ada di Indonesia (skor 10)
b. Jika menyebutkan dengan benar 4 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang
ada di Indonesia (skor 8)
c. Jika menyebutkan dengan benar 3 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang
ada di Indonesia (skor 6)
d. Jika menyebutkan dengan benar 2 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang
ada di Indonesia (skor 4)
e. Jika menyebutkan dengan benar 1 contoh tumbuhan dan hewan endemis yang
ada di Indonesia (skor 2)
f. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)

4. a. Jika menganalisis 5 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati


(skor 20)
b. Jika menganalisis 4 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati
(skor 15)
c. Jika menganalisis 3 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati
(skor 10)
d. Jika menganalisis 2 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati
(skor 5)
e. Jika menganalisis 1 faktor penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati
(skor 3)
f. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

5. a. Jika menganalisis dengan benar dengan menjelaskan dampak eksploitasi ikan


karang dan usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah eksploitasi ikan karang
yang berlebihan (skor 30)
b. Jika hanya menganalisis dampak eksploitasi ikan karang dan tidak menjelaskan
usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah eksploitasi ikan karang yang
berlebihan (skor 15)
c. Jika hanya menganalisis usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah
eksploitasi ikan karang yang berlebihan (skor 15)
d. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)

Nilai Akhir = skor pilihan ganda + skor uraian


= 20 + 80
= 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Lampiran 8. Kisi-kisi Soal Post-Test I


KISI-KISI SOAL POST-TEST I
Kompetensi Indikator Aspek Kognitif KUNCI
Dasar C1 C2 C3 C4 JAWABAN
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis
Menganalisis data Mendeskripsikan pengertian A8, 8D
hasil observasi keanekaragaman hayati.
tentang berbagai B1
tingkat (terlampir)
keanekaragaman
hayati (gen, jenis,
dan ekosistem) di
Indonesia.
Membedakan konsep A1, A4, A5, A11, 1D
keanekaragaman hayati A19, A20, 4C
tingkat gen, jenis dan 5E
ekosistem. B2 (terlampir) 11 A
19 A
20 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

Kompetensi Indikator Aspek Kognitif Kunci Jawaban


Dasar C1 C2 C3 C4
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis
Menyebutkan contoh- A2, A3 A6, A7 2C
contoh keanekaragaman 3D
hayati Indonesia (gen, jenis 6E
dan ekosistem). 7D
Menentukan faktor A12 B3 12 E
penyebab timbulnya (terlampir)
keanekaragaman hayati.
Mengidentifikasi tipe B4 A10, A13, 10 E
ekosistem (terlampir) A16, A17, A18 13 D
16 B
17 D
18 C
Menjelaskan tipe ekosistem A9, A14, A15 B5 9E
(terlampir) 14 E
15 C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

Lampiran 9. Soal Post-Test I

Nama :
Kelas :
No. Absen :
POST-TEST I
C. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat dan benar!
1. Diantara individu sejenis tidak pernah ditemukan individu yang sama untuk semua
jenis. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan ...
a. Lingkungan
b. Induknya
c. Jenisnya
d. Lingkungan dan gen
e. Gen dan plasma nuftah

2. Perhatikan gambar-gambar hewan dibawah ini !

1 2 3

4 5 6
Diantara hewan-hewan di atas yang termasuk ke dalam keanekaragaman tingkat
gen adalah ...
a. 1 dan 3
b. 1 dan 5
c. 1 dan 6
d. 3 dan 2
e. 2 dan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

3. Perhatikan gambar-gambar tumbuhan dibawah ini !

1 2 3

4 5 6
Diantara gambar diatas yang termasuk ke dalam keanekaragaman tingkat jenis
adalah...
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 3 dan 4
c. 3, 5 dan 6
d. 1, 3 dan 5
e. 1, 4 dan 5

4. Walaupun tanaman tomat berada dalam genus yang sama dengan terung, tetapi
keduanya mempunyai perbedaan. Hal ini menunjukkan adanya keanekaragaman
hayati tingkat . . .
a. Gen
b. Ekosistem
c. Jenis
d. Kingdom
e. Spesies
5. Ayam dan burung puyuh merupakan unggas yang berukuran kecil. namun,
keduanya tidak digolongkan dalam 1 spesies karena...
a. habitatnya berbeda
b. warna bulunya berbeda
c. jenis makanannya berbeda
d. jumlah anak yang di hasilka berbeda
e. perkawinan keduanya tidak bisa menghasilkan keturunan fertil
6. Jenis-jenis tumbuhan yang menunjukan keanekaragaman tingkat gen yaitu...
a. kencur, kunyit, jahe
b. temu lawak, temu ireng, kunyit
c. ganyong, lengkuas, bunga tasbih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

d. jambu biji, jambu air, jambu monyet


e. semangka biji, semangka tanpa biji, semangka kuning

7. Warna-warna yang terdapat pada ikan koi menunjukkan keanekaragaman . . .


a. Individu
b. Fenotip
c. Hayati
d. Gen
e. Spesies

8. Organisme yang menunjukan berbagai macam variasi pada komunitas, ekosistem


dan spresies dapat menimbulkan ...
a. Varietas
b. Populasi
c. spesies baru
d. biodiversitas
e. habitat baru

9. Berdasarkan perbedaan flora dan fauna yang mendominasi, terumbu karang di


Pantai Pangandaran dan kawasan hutan di Gunung Gede Pangrango menunjukkan
adanya keanekaragaman hayati tingkat…
a. Gen
b. Spesies
c. Populasi
d. Komunitas
e. Ekosistem

10. Ekosistem yang stabil dapat diindikasikan dari tingginya keanekaragaman hayati.
Hal ini karena...
a. dijaga oleh manusia
b. terjadi secara alami
c. perubahan tidak mungkin terjadi
d. merupakan hasil interaksi antara faktro biotik dan abiotik
e. merupakan hasil interaksi antar makhluk hidup sehingga terjadi
keseimbangan

11. Akibat adanya keanekaragaman gen adalah …


a. tidak ada satu individupun yang sama dengan yang lain
b. setiap jenis makhluk hidup memiliki karakter yang berbeda
c. tidak ada ekosistem yang sama karakternya
d. makhluk hidup dibedakan atas kelas dan ordo
e. terjadi keanekaragaman kromosom

12. Faktor yang menyebabkan individu dalam satu spesies beranekaragam adalah...
a. Pengaruh Lingkungan
b. Perbedaan makanan
c. Jumlah kromosom yang berbeda
d. Banyak sedikitnya gen dalam kromosom
e. Komposisi gen dalam kromosom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

13. Berikut ini yang termasuk faktor abiotik suatu ekosistem adalah...
a. Rumput
b. burung merpati
c. semak-semak
d. bebatuan
e. serangga

14. Keanekaragaman ekosistem tidak dipengaruhi oleh...


a. vegetasi tanaman
b. iklim
c. jenis hewan yang menempati
d. lingkungan abiotik
e. wilayah negara

15. Ekosistem yang memiliki ciri abiotik salinitas rendah, dipengaruhi oleh iklim dan
cuaca serta masuknya cahaya matahari kurang adalah ciri-ciri dari ekosistem...
a. ekosistem terumbu karang
b. ekosistem laut
c. ekosistem air tawar
d. ekosistem pantai
e. ekosistem estuari

16. Diantara ekosistem darat berikut yang memiliki bioma paling dingin dan dibedakan
menjadi dua macam yaitu arktik dan alpin adalah...
a. Taiga
b. Tundra
c. Sabana
d. Gurun
e. padang rumput

17. Berikut adalah macam-macam ekosistem air laut, kecuali...


a. ekosistem terumbu karang
b. ekosistem laut dalam
c. ekosistem hutan mangrove
d. ekosistem taiga
e. ekosistem estuari

18. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di jawa barat, dan savana di papua
merupakan contoh keanekaragaman tingkat ...
a. Gen
b. Jenis
c. Ekosistem
d. Populasi
e. Individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

19. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat
melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing tersebut...
a. satu genus
b. satu familia
c. satu species
d. satu ordo
e. satu kingdom

20. Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keaneragaman hayati
adalah...
a. variasi genetik
b. keaneragaman jenis
c. keanekaragaman genetik
d. keanekaragaman daur energi
e. keanekaragaman ekosistem

D. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati?
2. Jelaskan yang dimaksud keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem
beserta masing-masing contohnya!
3. Jelaskan faktor yang menyebabkan terkadinya keanekaragaman hayati!
4. Sebutkan 8 tipe ekosistem di Indonesia!
5. Berdasarkan tempatnya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
ekosistem perairan (akuatik) dan ekosistem darat (terestrial), jelaskan pengertian
dari kedua tipe ekosistem tersebut dan berikan masing-masing contohnya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

JAWABAN POST-TEST I :

A. Pilihan Ganda
1. D 11. A
2. C 12. E
3. D 13. D
4. C 14. E
5. E 15. C
6. E 16. B
7. D 17. D
8. D 18. C
9. E 19. A
10. E 20. D

B. Uraian
1. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies tumbuhan, hewan,
mikroorganisme, serta proses-proses ekosistem dan ekologis yang ada di suatu
tempat. Keanekaragaman hayati menyangkut keunikan suatu spesies dan genetik
dimana mahkluk hidup tersebut berada. Keunikan tersebut meliputi : variasi
bentuk (bulat, lonjing, persegi), warna, jumlah ukuran, habitat atau kebiasaan.
Keanekaragaman hayati dibedakan menjadi tiga tingkat yaitu, keanekaragaman
tingkat gen, jenis dan ekosistem.

2. Keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis dan ekosistem beserta masing-masing


contohnya :

a. Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam
suatu jenis atau spesies mahkluk hidup. Contohnya : varietas mangga yaitu
mangga manalagi, cengkir, apel, golek, kidang dan bapang.
b. keanekaragaman jenis adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada
komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat.
Contohnya : tumbuhan dari kelompok palmae yaitu, kelapa, pinang, aren dan
sawit.
c. keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman yang terbentuk karena
berbagai kelompok spesies yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
kemudian terjadi hubungan yang saling mempengaruhi antara satu spesies
dengan spesies lain dan juga antara spesies dengan lingkungan abiotik di
tempat hidupnya. Contohnya : ekosistem rawa, sawah, laut, hutan, tundra,
savana, danau dan padang pasir.

3. Faktor yang menyebabkan keanekaragaman hayati adalah faktor gen dan


lingkungan. Dari interakti kedua faktor inilah yang menjadikan tidak ada mahkluk
hidup yang sama di bumi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

4. Tipe ekosistem :
a. Ekosistem rawa bakau
b. Ekosistem hutan rawa air tawar dan danau
c. Ekosistem hutan basah dataran rendah
d. Ekosistem hutan meranggas kering dataran rendah
e. Ekosistem hutan basah pegunungan
f. Ekosistem padang rumput savana dan terbuka
g. Ekosistem pesisir pantai dan hutan pesisir
h. Ekosistem gunung api dan kaldera

5. Pengertian ekosistem akuatik dan terestrial :


a. Ekosistem akuatik (perairan) adalah tipe ekosistem yang sebagai
lingkungan fisiknya didominasi oleh air. Ekosistem akuatik dipengaruhi
oleh empat faktor yaitu penetrasi cahaya matahari, substrat, temperatur dan
jumlah material terlarut. Akan tetapi, faktor penentu utama dari ekosistem
perairan adalah jumlah garam terlarut di dalam air. Jika perairan tersebut
sedikit mengandung garam terlarut maka disebut ekosistem air tawar.
Sebaliknya jika mengandung kadar garam yang tinggi, maka disebut
ekosistem laut.
b. Ekosistem terestrial (darat) adalah suatu tipe ekosistem yang sebagian
besar lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem terestrial memiliki
bagian daerah yang luas dengan habitat dan komunitas tertentu, disebut
bioma. Pada ekosistem darat terdapat enam tipe bioma, yaitu bioma hutan
musim, padang rumput, gurun, taiga, tundra, dan hutan hujan tropik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

PEDOMAN PENILAIAN
POST-TEST I
C. Pilihan Ganda
 Soal berjumlah 20 butir, setiap soal jawaban benar (skor 1), dan jawaban salah
atau tidak menjawab (skor 0)
 Skor maksimal = 20
D. Uraian
6. a. Jika menjawab dengan benar dan berkaitan dengan materi (skor 10)
b. Jika sebagian jawaban benar dan berkaitan dengan materi (skor 5)
c. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)

7. a. Jika menjelaskan tingkat keanekaragaman hayati beserta contohnya dengan


benar (skor 30)
b. Jika menjelaskan sebagian tingkat keanekaragaman hayati beserta contohnya
(skor 20)
c. Jika menjelaskan tingkat keanekaragaman hayati tanpa disertakan contohnya
(skor 15)
d. Jika hanya menyebutkan contoh dari masing-masing tingkat keanekaragaman
hayati tanpa menjelaskan pengertiannya (skor 10)
e. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)

8. a. Jika menjelaskan faktor yang menyebabkan terkadinya keanekaragaman hayati


dengan benar (skor 10)
b. Jika menjelaskan faktor yang menyebabkan terkadinya keanekaragaman hayati
dengan salah atau tidak menjelaskan (skor 0)

9. a. Jika menyebutkan 8 tipe ekosistem di Indonesia dengan benar (skor 10)


b. Jika menyebutkan 4 tipe ekosistem di Indonesia dengan benar (skor 5)
c. Jika salah menyebutkan 8 tipe ekosistem di Indonesia (skor 0)

10. a. Jika menjelaskan pengertian dari kedua tipe ekosistem beserta contohnya (skor
20)
b. Jika menjelaskan pengertian dari kedua tipe ekosistem tetapi tidak
menyebutkan contohnya (skor 10)
c. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)

Nilai Akhir = skor pilihan ganda + skor uraian


= 20 + 80
= 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

KISI-KISI SOAL POST-TEST II


Kompetensi Dasar Indikator Aspek Kognitif Kunci Jawaban
C1 C2 C3 C4
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis
Menganalisis data Mengelompokkan A15, A18 15 B
hasil observasi tentang keanekaragaman hayati 18 D
berbagai tingkat Indonesia
keanekaragaman
hayati (gen, jenis, dan
ekosistem) di
Indonesia.
Menganalisis kekayaan A6 6A
flora, fauna dan
mikroorganisme di
Indonesia.
Menjelaskan A7, A9 7B
penyebaran 9B
keanekaragaman hayati
di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

Kompetensi Dasar Indikator Aspek Kognitif Kunci


C1 C2 C3 C4 Jawaban
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis
Menjelaskan hubungan A2 B3 2B
garis Wallace dan garis (terlampir)
Weber dengan
keanekaragaman hatai
Indonesia.
Menyebutkan manfaat A8, A16 A11, A14, A19, B2 8C
keanekaragaman hayati (terlampir) 11 D
Indonesia. B1 14 B
(terlampir)

Mengidentifikasi A1, A5 1E
penyebab 4D
menghilangnya
keanekaragaman hayati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

Kompetensi Dasar Indikator Aspek Kognitif Kunci


C1 C2 C3 C4 Jawaban
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis
Menjelaskan usaha A17 A3, A4, A10, B4 3C
pelestarian A12, A13, A20 (terlampir), 4C
keanekaragaman hayati B5 10 D
(terlampir) 12 C
13 A
17 C
20 E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

Lampiran 11. Soal Post-Test II

Nama :
Kelas :
No. Absen :

POST-TEST II

A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat dan benar!
1. Kegiatan yang dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati adalah ...
a. melindungi hewan lindung
b. membuat hutan lindung
c. membuat undang-undang keanekaragaman hayati
d. melakukan reboisasi
e. melakukan penangkaran hewan langka

2. Garis khayal yang memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan wilayah peralihan
adalah ....
a. garis Weber
b. garis Wallace
c. garis khatulistiwa
d. garis lintang
e. garis bujur

3. Kegiatan berikut yang bukan merupakan contoh pemanfaatan keanekaragaman hayati


adalah ...
a. pembuatan kursi rotan
b. memasak sayuran
c. pengeboran minyak
d. pembuatan benang kapas
e. berternak unggas

4. Pelestarian in situ dilakukan dengan pembuatan ....


a. penangkaran hewan
b. kebun raya
c. hutan lindung
d. taman kota
e. taman bermain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

5. Berikut ini tujuan manusia melakukan perambahan hutan, kecuali ....


a. pembuatan daerah pemukiman
b. pembuatan jalan raya
c. pembuatan ladang
d. pelestarian hewan
e. diambil kayunya

6. Hewan TAPIR merupakan hewan yang hidup di wilayah ...


a. Indonesia bagian barat
b. Indonesia bagain timur
c. Peralihan
d. Australia
e. Asia Selatan

7. Pada tumbuhan berikut, yang merupakan tumbuhan endemik Indonesia adalah ...
a. Hibiscus rosasinensis
b. Rafflesia arnoldii
c. Morinda citrifolia
d. Solanum tuberosum
e. Oryza sativa

8. Berikut ini hewan yang umum diternakkan dan dimanfaatkan untuk konsumsi
manusia, kecuali ....
a. ayam
b. sapi
c. burung elang
d. udang
e. kambing

9. Berikut adalah contoh hewan yang berasal dari Indonesia bagian peralihan, yaitu ....
a. orangutan
b. babi rusa
c. biawak
d. kanguru
e. walabi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

10. Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat menganggu keanekaragaman hayati,
yaitu ....
a. penangkapan ikan dengan peledak
b. memelihara hewan langka
c. mengeksploitasi terumbu karang semaksimal mungkin
d. menanam pepohonan di halaman
e. membuka lahan dengan membakar hutan
11. Manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia adalah sebagai
berikut, kecuali ....
a. untuk pemenuhan kebutuhan hidup
b. sebagai sumber kebutuhan sandang
c. sebagai sumber kebutuhan pangan
d. sebagai sumber kekayaan pribadi
e. sebagai sumber kekayaan papan

12. Salah satu peran pemerintah dalam menjaga keanekaragaman hayati adalah ....
a. memperbolehkan pemburuan asalkan membayar
b. memberi izin kepada pihak asing untuk mengelola suatu wilayah.
c. memberikan sanksi hukum kepada pemburu liar
d. menjadikan daerah pesisir pantai sebagai tempat wisata
e. memberi izin kepada warga untuk memelihara hewan langka

13. Diantara tindakan manusia berikut ini yang tidak termasuk domestikasi adalah…
a. berburu hewan-hewan liar dihutan
b. mengoleksi binatang langka
c. menyilangkan ayam hutan dengan ayam kampung
d. memelihara ayam pedaging dengan kandang rendah
e. menambah koleksi satwa dikebun binatang

14. Salah satu factor penyebab terjadinya keanekaragaman makhluk hidup adalah...
a. Tempat hidup yang berbeda-beda
b. penyesuaian diri makhluk hidup
c. jenis makanan yang bervariasi
d. perbedaan tingkah laku antar individu
e. persaingan antar individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

15. Wilayah Indonesia bagian timur memiliki hewan hewan yang mirip dengan wilayah
....
a. Asia
b. Australia
c. Jepang
d. Amerika
e. Eropa

16. Tanaman sagu memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan ....


a. papan
b. sandang
c. pangan
d. obat-obatan
e. kosmetik

17. Pelestarian alam ex situ dilakukan di ....


a. hutan lindung
b. taman nasional
c. kebun binatang
d. cagar alam
e. taman kota

18. Untuk melindungi badak bercula satu (Rhinoceros sundaicus )

maka kawasan ujung kulon dicanangkan oleh pemerintah sebagai


a. kebun raya
b. cagar alam
c. hutan wisata
d. taman nasional
e. suaka margasatwa
19. Pada bulan-bulan tertentu dilakukan pemburuan terprogram terhadap babi hutan di
hutan kota waringin, kalimantan barat. hal ini bertujuan untuk...
a. menggalakan perburuan satwa
b. meningkatkan populasi babi hutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

c. mengendalikan populasi babi hutan


d. mengecilkan populasi predator babi hutan
e. memenuhi permintaan daging dari luar negeri

20. Kawasan hutan gunung merapi selain sebagai area wisata juga di gunakan untuk
menjaga habitat macan tutul. Hal ini bertujuan untuk...
a. menarik wisatawan untuk datang ke merapi
b. menjadikan macan tutul sebagai binatang endemik
c. memajukan pariwisata dengan kegiatan berburu
d. menyediakan suplai macan tutul untuk kebun binatang
e. menjaga kelestarian macan tutul yang kurang adaptif dengan habitat luar

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !


1. Jelaskan kelebihan keanekragaman hayati di Indonesia dengan negara lain di
dunia!
2. Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh indonesia sangat bermanfaat dan
mempunyai nilai tertentu. Jelaskan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan nilai ekonomi, biologis, ekologi, pendidikan, sosial dan nilai religius!
3. Jelaskan persebaran hewan-hewan di Indonesia menurut Wallace dan Weber!
4. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati. Namun, negara kita memiliki daftar
panjang tentang satwa liar yang terancam punah. Saat ini jumlah jenis satwa liar
yang terancam punah adalah 147 jenis mamalia, 114 jenis burung, 28 jenis reptil,
91 jenis ikan, dan 28 jenis invertebrata (IUCN, 2003). Satwa-satwa tersebut akan
menghilang dari alam jika tidak ada tindakan nyata untuk menyelamatkannya.
Menurut Anda, sebagai seorang pelajar, apa yang harus dilakukan? Jelaskan!
Bagaimana peran pemerintah untuk menangani permasalahan tersebut?
5. Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat
mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan sebesar 72%
(World Resource Institute, 1997). Penebangan hutan Indonesia yang tidak
terkendali selama puluhan tahun menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis
secara besar-besaran. Menurut Anda, bagaimana dampak kerusakan hutan tersebut
terhadap keanekaragaman hayati? Jelaskan! Upaya apa yang dapat Anda lakukan
sebagai seorang pelajar untuk mengatasi masalah tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

JAWABAN POST-TEST II
A. Pilihan Ganda
1. E 11. D
2. B 12. C
3. C 13. A
4. C 14. B
5. D 15. B
6. A 16. C
7. B 17. C
8. C 18. D
9. B 19. C
10. D 20. E

B. Uraian
1. Kelebihan keanekaragaman hayati Indonesia adalah jenis tumbuhan berbunga
di dunia 10% tumbuh di Indonesia, 12% mamalia, 600 jenis reptilia, dan 270
jenis amphibia hidup di wilayah Indonesia. Beberapa hewan dan tumbuhan
endemi hanya dapat ditemukan di Indonesia. Indonesia menempati posisi ke
tiga di dunia untuk kekayaan alamnya.
2. Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh indonesia sangat bermanfaat dan
mempunyai nilai tertentu. Adapun nilai dan manfaat keanekaragaman hayati
sebagai berikut:
a. Nilai Ekonomi
Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan
negara. Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah dan
perkebunan. Bahan-bahan industri misalnya kayu gaharu dan cendana
untuk industri kayu, padi dan kedelei untuk industri makanan dan
sebagainya.
b. Nilai Biologis
Keanekaragaman hayati dapat menunjang kehidupan bagi makhluk hidup
termasuk manusia, tumbuhan dapat menghasilkan O2 yang diperlukan
makhluk hidup untuk bernapas. Nilai biologis yang penting adalah hutan
sebagai gudang dari plasma nuftah (plasma benih).
c. Nilai Ekologi
Keanekaragaman hayati pada suatu daerah berperan besar untuk menjaga
proses ekosistem, seperti daur zat dan aliran energi. Keanekaragaman
hayati hutan hujan tropis penting sebagai paru-paru bumi dimana
fotosintesis dapat menurunkan kadar CO2 yang menyebabkan
pencemaran udara.
d. Nilai Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

Dalam tubuh makhluk hidup terdapat sumber gen. Kelestarian


keanekargaman hayati merupakan syarat untukmenjaga tersediannya
plasma nuftah atau sumber gen dan membuka peluang untuk
mengembangkan penelitian.
e. Nilai Sosial
Keanekaragaman hayati memberikan pemandangan alam yang indah
sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat-tempat
yang masih alami.
f. Nilai Religius
Keanekaragaman hayati juga memiliki fungsi untuk mengingatkan kita
akan kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam raya.
3. Menurut Wallace dan Weber, persebaran hewan di Indonesia dibagi menjadi
tiga :
a. Zona oriental: Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Hewan-hewan di
zona ini memiliki kemiripan dengan hewan dari Asia. Contoh hewan di
zona ini adalah mamalia berukuran besar seperti gajah, banteng, badak,
harimau, serta kera seperti orang utan, bekantan, tarsius.
b. Zona Australasia (wilayah timur) meliputi Maluku dan Papua. Hewan-
hewan di zona ini memiliki kemiripan dengan hewan dari Australia.
Contoh hewan di zona ini adalah mamalia berukuran kecil atau
berkantung seperti kuskus, bandicot, oposum, kangguru, dan musang
berkantung.
c. Zona peralihan meliputi Sulawesi dan Nusa Tenggara. Di zona ini banyak
hewan yang merupakan hewan asli Indonesia seperti babi rusa, komodo,
dan burung maleo.
4. Beberapa cara yang dapat dilakukan seorang pelajar sebagai tindakan nyata
agar satwa-satwa tidak punah adalah:
a. Tidak melakukan perburuan terhadap hewan liar.
Hewan liar yang berada di alam liar memiliki peran penting dalam
menjaga ekosistem mereka, perburuan terhadap hewan dapat menjadikan
status mereka terancam punah dan kepunahan mereka dapat mengurangi
nilai keanekaragaman hayati serta kualitas lingkungan tempat mereka
berada.
b. Tidak melakukan perjual-belian terhadap hewan-hewan dilindungi.
Hewan-hewan yang dilindungi biasanya status keberadaan mereka di alam
terancam punah atau mengalami penurunan yang signifikan. Adalah hal
yang tidak bertanggungjawab jika membiarkan jumlah mereka menurun
dengan melakukan jual-beli terhadap hewan dilindungi. Mereka butuh
suatu penanganan tersendiri serupa dengan konservasi, dan budidaya guna
meningkatkan kualitas hidup mereka dan meningkatkan jumlah dari
populasi hewan-hewan yang terancam.
c. Memberikan donasi kepada lembaga-lembaga konservasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

Selain dengan berpartisipasi dengan kegiatan, kita juga dapat turut


berkontribusi membantu lembaga-lembaga konservasi dalam melakukan
tugasnya, kita dapat memberikan beberapa donasi kepada lembaga
konservasi, dengan begitu secara tidak langsung kita sudah membantu
melancarkan aksi para aktivis lingkungan.

Peran pemerintah untuk menangani permasalahan tersebut adalah


Pemerintah membuat undang-undang lingkungan hidup untuk menjaga
keanekaragaman hayati di Indonesia. Undang-undang ini memang
diperlukan karena semakin banyaknya perburuan ilegal hewan-hewan
langka di Indonesia yang membuat hewan-hewan ini terancam punah. Di
samping itu, semakin banyak pula pengubahan fungsi hutan menjadi
pertanian, perkebunan, dan pemukiman yang otomotis merusak habitat
tempat hidup flora dan fauna di Indonesia.
5. Dampak kerusakan hutan tersebut terhadap keanekaragaman hayati adalah
a. Hilangnya kesuburan tanah
Ketika hutan di babat pohon-pohonnya, hal ini mengakibatkan tanah
menyerap sinar matahari terlalu banyak sehingga menjadi sangat kering
dan gersang. Hingga nutrisi dalam tanah mudah menguap. Selain itu,
hujan bisa menyapu sisa-sisa nutrisi dari tanah. Oleh sebab itu, ketika
tanah sudah kehilangan banyak nutrisi, maka reboisasi menjadi hal yang
sulit dan budidaya di lahan itu menjadi tidak memungkinkan.
b. Turunnya sumber daya air
Pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus air, melalui akar pohon
menyerap air yang kemudian di alirkan ke daun dan kemudian menguap
dan dilepaskan ke lapisan atmosfer. Ketika pohon-pohon ditebang dan
daerah tersebut menjadi gersang, maka tak ada lagi yang membantu tanah
menyerap lebih banyak air, dengan demikian, akhirnya menyebabkan
terjadinya penurunan sumber daya air.
c. Punahnya keaneka ragaman hayati
Meskipun hutan hujan tropis hanya seluas 6% dari permukaan bumi,
tetapi sekitar 80-90% dari spesies ada di dalamnya. Akibat penebangan
liar pohon secara besar-besaran, ada sekitar 100 spesies hewan menurun
setiap hari, keanekaragaman hayati dari berbagai daerah hilang dalam
skala besar, banyak mahluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan telah
lenyap dari muka bumi.
d. Mengakibatkan banjir
Salah satu fungsi hutan adalah menyerap dengan cepat dan menyimpan air
dalam jumlah yang banyak ketika hujan lebat terjadi. Namun ketika hutan
digunduli, hal ini tentu saja membuat aliran air terganggu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

menyebabkan air menggenang dan banjir yang mengalir ke pemukiman


penduduk.
e. Global Warming
Deforestasi juga berdampak pada pemanasan global. Pohon berperan
dalam menyimpan karbondioksida yang kemudian digunakan untuk
menghasilkan karbohidrat, lemak dan protein yang membentuk pohon,
dalam biologi proses ini disebut fotosintesis. Ketika terjadi deforestasi,
banyak pepohonan yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya
karbondioksida di dalamnya, hal ini menyebabkan tingginya kadar
karbondioksida yang ada di atmosfir.
f. Kehilangan berbagai jenis spesies
Deforestasi juga berdampak pada hilangnya habitat berbagai jenis spesies
yang tinggal di dalam hutan. Menurut National Geographic, sekitar 70%
tanaman dan hewan hidup di hutan. Deforestasi mengakibatkan mereka
tidak bisa bertahan hidup disana. Dengan hilangnya habitat-habitat
tersebut, maka hal tersebut akan menyebabkan terjadinya kepunahan
spesies.Hal ini bisa berdampak di berbagai bidang, seperti di bidang
pendidikan dimana akan musnahnya berbagai spesies yang dapat menjadi
object suatu penelitian. Selain itu, dibidang kesehatan deforestasi bisa
berakibat hilangnya berbagai jenis obat yang bisanya bersumber dari
berbagai jenis spesies hutan.

Upaya yang dapat dilakukan sebagai seorang pelajar untuk mengatasi


masalah tersebut adalah :
a. Melakukan penanaman pohon.
Dengan penanaman pohon diharapkan ekosistem yang terdegradasi
dengan perlahan dapat kembali membaik. Untuk menanam pohon
tidak harus dilakukan di hutan, kita dapat memulai menanam dilahan-
lahan kosong.
b. Ikut mengajak teman peduli terhadap lingkungan.
Pelestarian lingkungan merupakan tanggungjawab bersama, artinya
setiap orang yang ada dibumi wajib berpartisipasi dalam menjaga
lingkungan. Jika lebih banyak orang yang tahu dan berpartisipasi
maka akan lebih baik karena ketercapaian akan lebih cepat.
Melakukan hal sendirian mungkin tidak begitu berdampak besar,
namun jika dilakukan secara bersama dan serentak maka timbal
baliknya juga akan lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

PEDOMAN PENILAIAN
POST-TEST II
A. Pilihan Ganda
 Soal berjumlah 20 butir, setiap soal jawaban benar (skor 1), dan jawaban salah
atau tidak menjawab (skor 0)
 Skor maksimal = 20
B. Uraian
1. a. Jika menjelaskan kelebihan keanekragaman hayati di Indonesia dengan negara
lain di dunia dengan benar dan lengkap (skor 10)
b. Jika menjelaskan kelebihan keanekragaman hayati di Indonesia dengan negara
lain di dunia dengan benar namun kurang lengkap (skor 5)

2. a. Jika Jelaskan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan nilai


ekonomi, biologis, ekologi, pendidikan, sosial dan nilai religius dengan benar
(skor 20)
b. Jika hanya menjelaskan 5 nilai manfaat keanekaragaman hayati Indonesia (skor
16)
c. Jika hanya menjelaskan 4 nilai manfaat keanekaragaman hayati Indonesia (skor
14)
d. Jika hanya menjelaskan 3 nilai manfaat keanekaragaman hayati Indonesia (skor
10)
e. Jika hanya menjelaskan 2 nilai manfaat keanekaragaman hayati Indonesia (skor
6)
f. Jika hanya menjelaskan 1 nilai manfaat keanekaragaman hayati Indonesia
(skor3)
g. jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)

3. a. Jika menjelaskan persebaran hewan-hewan di Indonesia menurut Wallace dan


Weber dengan benar dan lengkap (skor 10)
b. Jika menjelaskan persebaran hewan-hewan di Indonesia menurut Wallace dan
Weber dengan benar namun kurang lengkap (skor 5)
c. . Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)

4. a. Jika menganalisis usaha yang harus dilakukan untuk menyelamatkan satwa


yang terancam punah dan menjelaskan peran pemerintah (skor 20)
b. Jika menganalisis usaha yang harus dilakukan untuk menyelamatkan satwa
yang terancam punah namun tidak menjelaskan peran pemerintah (skor 10)
c. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

5. a. Jika menganalisis dampak kerusakan hutan terhadap keanekaragaman hayati


dan menganalisis upaya yang harus dilakukan (skor 20)
b. Jika menganalisis dampak kerusakan hutan terhadap keanekaragaman hayati
namun tidak menganalisis upaya yang harus dilakukan (skor 10)
c. Jika jawaban salah atau tidak menjawab (skor 0)

Nilai Akhir = skor pilihan ganda + skor uraian


= 20 + 80
= 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

Lampiran 12. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DI KELAS

Sekolah : SMA Xaverius Pringsewu


Kelas :
Siklus :
Pertemuan ke :
Nama siswa :
No. Absen :
Hari, tanggal :
Observer :

A. PETUNJUK :
1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran!
2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati!

B. PEDOMAN PENSKORAN
5 : jika 4 aspek muncul
4 : jika 3 aspek muncul
3 : jika 2 aspek muncul
2 : jika 1 aspek muncul
1 : jika tidak ada aspek muncul

NO. ASPEK KRITERIA PENILAIAN SKOR

1. Perhatian a. Memperhatikan penjelasan guru saat 1 2 3 4 5


siswa dalam mengajar.
pembelajaran b. Memperhatikan penjelasan teman saat
presentasi.
c. Mencatatat hal-hal penting dari penjelasan
yang diberikan oleh guru.
d. Membaca buku paket yang berkaitan dengan
materi yang sedang dipelajari.
2. Keberanian a. Siswa berani mengungkapkan pendapat dalam 1 2 3 4 5
siswa saat kelompok.
kegiatan b. Siswa berani menanggapi jawaban teman saat
belajar presentasi.
mengajar c. Siswa berani menjawab pertanyaan dari guru
atau teman.
d. Siswa berani maju ke depan saat mendapat
perintah dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

NO. ASPEK KRITERIA PENILAIAN SKOR

3. Menghargai a. Tidak berkata kotor dan kasar kepada guru 1 2 3 4 5


atau dan teman saat melaksanakan kegiatan
menghormati pembelajaran.
orang lain b. Tidak menyela pembicaraan.
c. Mengucapkan terimakasih saat menerima
bantuan.
d. Berbicara sopan kepada guru.
4. Partisipasi a. Mengerjakan tugas yang diberikan 1 2 3 4 5
siswa dalam b. Tertib mengikuti kegiatan pembelajaran
pembelajaran. c. Mengumpulkan tugas tepat waktu
d. Bekerjasama dalam kelompok.
5. Kemandirian a. Tidak mencontek saat ulangan/tes 1 2 3 4 5
siswa b. Membawa peralatan tulis sendiri
c. Membawa buku paket
d. Mengerjakan tugas individu secara mandiri

Nilai akhir :

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛


x 100
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

Lampiran 14. Surat Keterangan Selesai Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

Lampiran 15. Pembagian Kelompok Siklus I dan Siklus II


Kelompok Siklus I
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
X-03 X-08 X-04
X-11 X-20 X-07
X-18 X-25 X-13
X-23 X-35 X-26
X-36 X-37 X-31
X-05 X-09 X-10

Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6


X-34 X-33 X-32
X-19 X-29 X-21
X-17 X-30 X-15
X-06 X-16 X-27
X-01 X-02 X-24
X-22 X-28 X-14
X-12

Kelompok Siklus II
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
X-08 X-03 X-33
X-13 X-32 X-10
X-20 X-09 X-30
X-23 X-11 X-14
X-35 X-06 X-16
X-31 X-34 X-36
X-37

Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6


X-01 X-02 X-18
X-15 X-04 X-19
X-22 X-05 X-21
X-24 X-07 X-25
X-28 X-12 X-27
X-29 X-17 X-26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

Lampiran 16. Daftar Kehadiran Siswa Kelas X PMIIA 2

DAFTAR KEHADIRAN SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA


XAVERIUS PRINGSEWI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
No. Nama Siswa 5 19 26
September September September
1. Agata Alvi Dwi Tantri   
2. Akbar Nanda Awaludin   
3. Angela Merici Rini Purwanti   
4. Audy Oktavia   
5. Benediktus Yudha Edy S.   
6. Cicilia Prawesti Ajeng Mulyadi   
7. Dea Aurellia   
8. Edinia Rosa Filiana   
9. Egah Octaviah   
10. Esther Juneline Lala   
11. Evelin Keren Hapuk Marpaung   
12 Flora Andrea Lorenza Pambharti   
13 Griselda Ivana Rani Purti   
14 Hardi Nuari Caesar   
15 Intan Fernia Christianto   
16 Kornelius Adven Danu Kartiko   
17 Leonardus Dwi Graha Yudha   
18 Lia Widianti   
19 Lukas Wicaksono   
20 M.M. Lintang Putri Nareswari   
21 Maria Reni Wulandari   
22 Maria Weningsari   
23 Marselinus Widi Rahmanta   
24 Mutiara Pradita Sari   
25 Renata Kusuma Ningrum   
26 Rizki   
27 Stefanny Marchelline   
28 Theresia Kartika K.   
29 Theresia Ning Aditiyas   
30 Thomas Anggara   
31 Tri Andika Rusliyadi   
32 Veronika Dewi Astuti   
33 Vincentius Marudut Sakti Gultom   
34 Vita Yubelina Himan   
35 Wandri Desmon   
36 Wulan Febriyanti Karuna   
37 Yehezkiel Deo Erlangga   
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

Lampiran 17. Analisis Hasil Kuisioner Motivasi Belajar

HASIL KUISIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X


PMIIA 2 SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN AJARAN
2016/2017
No. Nama Motivasi I Motivasi II
Siswa Skor Siswa Kategori Skor Siswa Kategori
1. X-1 82,5 ST 78,75 T
2. X-2 73,75 T 78,75 T
3. X-3 77,5 T 75 T
4. X-4 76,25 T 68,75 T
5. X-5 61,25 C 73,75 T
6. X-6 80 T 81,25 ST
7. X-7 86,25 ST 82,5 ST
8. X-8 80 T 86,25 ST
9. X-9 85 ST 85 ST
10. X-10 85 ST 77,5 T
11. X-11 80 T 90 ST
12 X-12 78,75 T 86,25 ST
13 X-13 83,75 ST 87,5 ST
14 X-14 83,75 ST 81,25 ST
15 X-15 78,75 T 90 ST
16 X-16 80 T 91,25 ST
17 X-17 60 C 85 ST
18 X-18 76,25 T 76,25 T
19 X-19 77,5 T 76,25 T
20 X-20 82,5 ST 80 T
21 X-21 60 C 75 T
22 X-22 76,25 T 91,25 ST
23 X-23 60 C 80 T
24 X-24 83,75 ST 81,25 ST
25 X-25 77,5 T 88,75 ST
26 X-26 73,75 T 96,25 ST
27 X-27 86,25 ST 82,5 ST
28 X-28 60 C 86,25 ST
29 X-29 75 T 93,75 ST
30 X-30 77,5 T 81,25 ST
31 X-31 80 T 73,75 T
32 X-32 80 T 77,5 T
33 X-33 82,5 ST 88,75 ST
34 X-34 80 T 80 T
35 X-35 80 T 91,25 ST
36 X-36 78,75 T 76,25 T
37 X-37 82,5 ST 81,25 ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

Keterangan :
ST : Sangat Tinggi
T : Tinggi
C : Cukup

Kuisioner Awal Kuisioner Akhir


ST = 11 ST = 22
T = 21 T = 15
C=5 C=0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

Lampiran 18. Sampel Hasil Kuisioner Motivasi Awal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

Lampiran 19. Sampel Hasil Kuisioner Motivasi Akhir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197

Lampiran 20. Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif (Post-Test Siklus I)

ANALISIS HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF SISWA KELAS X PMIIA 2 (SIKLUS I)

SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skor Tercapai
Nama Pilihan Ganda Uraian
No siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 TS Ket
Bobot soal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 30 10 10 20 100
1 X-1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 10 25 10 0 10 63 TT
2 X-2 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 20 5 10 0 58 TT
3 X-3 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 10 20 10 10 20 81 T
4 X-4 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 25 0 10 20 65 TT
5 X-5 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 10 20 0 0 10 51 TT
6 X-6 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 10 20 10 10 5 68 TT
7 X-7 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 10 0 0 5 0 25 TT
8 X-8 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10 10 5 10 20 69 TT
9 X-9 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 10 15 0 5 15 54 TT
10 X-10 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 10 30 5 10 20 84 T
11 X-11 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 10 10 0 25 TT
12 X-12 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 30 10 10 20 96 T
13 X-13 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 11 TT
14 X-14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 10 10 10 0 20 65 TT
15 X-15 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 20 0 10 20 59 TT
16 X-16 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 10 10 0 0 10 41 TT
17 X-17 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 10 30 10 10 10 79 T
18 X-18 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 10 20 10 0 5 53 TT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198

Nama Skor Tercapai


No. siswa Pilihan Ganda Uraian Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 TS
Bobot soal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 30 10 10 20 100
19 X-19 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 10 0 10 10 43 TT
20 X-20 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 25 10 10 20 92 T
21 X-21 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 10 0 0 5 0 26 TT
22 X-22 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 30 10 10 20 96 T
23 X-23 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10 30 10 10 20 91 T
24 X-24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 10 30 5 10 20 88 T
25 X-25 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 5 30 10 10 20 89 T
26 X-26 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 10 10 10 10 0 43 TT
27 X-27 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 10 20 0 5 10 55 TT
28 X-28 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 10 25 5 10 20 82 T
29 X-29 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 5 10 10 0 10 42 TT
30 X-30 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 5 10 0 10 20 52 TT
31 X-31 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 15 0 10 10 58 TT
32 X-32 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10 15 5 10 15 58 TT
33 X-33 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 10 25 0 10 20 76 T
34 X-34 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 5 15 10 0 20 59 TT
35 X-35 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10 30 5 10 20 89 T
36 X-36 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 30 0 5 10 68 TT
37 X-37 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 10 15 10 5 0 48 TT

SKTS 24 20 33 18 31 11 23 11 25 15 25 14 32 16 7 20 20 32 16 33 310 710 195 270 470

SMI 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 370 1110 370 370 740


Jumlah siswa tuntas 12 32,43%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199

Keterangan :

TS : Total Skor

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

SKTS : Skor Ketercapaian Tiap Soal

SMI : Skor Maksimal Ideal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

Lampiran 21. Sampel Hasil Post-tes Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

Lampiran 22. Analisis Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I

ANALISIS HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF SISWA KELAS X PMIIA 2 (SIKLUS I)


SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No. Nama Siswa Nomor Aspek yang Jumlah Total Kategori


Diamati skor
1 2 3 4 5
1. X-1 5 3 5 4 5 22 88 Tinggi
2. X-2 2 2 3 3 4 14 56 Sedang
3. X-3 5 4 3 5 5 22 88 Tinggi
4. X-4 5 2 5 4 5 21 84 Tinggi
5. X-5 3 4 5 3 5 20 80 Tinggi
6. X-6 5 3 5 5 5 23 92 Tinggi
7. X-7 3 3 4 3 5 18 72 Tinggi
8. X-8 5 5 5 3 4 22 88 Tinggi
9. X-9 3 3 4 3 3 16 64 Sedang
10. X-10 5 4 5 4 4 23 92 Tinggi
11. X-11 4 5 5 5 5 24 96 Tinggi
12. X-12 5 5 3 5 5 23 92 Tinggi
13. X-13 5 4 5 5 5 24 96 Tinggi
14. X-14 4 3 3 2 2 14 56 Sedang
15. X-15 4 5 4 4 5 18 72 Tinggi
16. X-16 3 3 4 3 2 15 60 Tinggi
17. X-17 5 5 3 5 5 23 92 Tinggi
18. X-18 4 4 3 4 5 20 80 Tinggi
19. X-19 1 4 3 1 1 10 40 Tinggi
20. X-20 4 5 4 3 5 21 84 Tinggi
21. X-21 5 3 5 5 5 23 92 Tinggi
22. X-22 5 3 5 5 5 23 92 Tinggi
23. X-23 5 5 5 3 5 23 92 Tinggi
24. X-24 3 3 2 1 2 11 44 Sedang
25. X-25 4 4 3 4 3 18 72 Tinggi
26. X-26 3 3 2 4 2 14 56 Sedang
27. X-27 3 5 2 2 2 14 56 Sedang
28. X-28 5 4 5 2 4 20 80 Tinggi
29. X-29 4 4 3 5 5 21 84 Tinggi
30. X-30 4 3 5 3 3 21 84 Tinggi
31. X-31 2 1 1 2 3 9 36 Sedang
32. X-32 4 5 5 4 4 22 88 Tinggi
33. X-33 3 3 2 3 3 14 56 Sedang
34. X-34 4 3 4 4 3 18 72 Tinggi
35. X-35 2 3 3 1 4 13 52 Sedang
36. X-36 5 4 5 3 4 21 84 Tinggi
37. X-37 5 4 3 3 4 19 76 Tinggi
Jumlah Siswa Kategori Tinggi (66,68 ≤ q ≤ 100) 28 75,67%
Jumlah Siswa Kategori Sedang (33,34 ≤ q ≤ 66,67) 9 24,32%
Jumlah Siswa Kategori Rendah (0 ≤ q ≤ 33,33) 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

Lampiran 23. Sampel Hasil Observasi (Siklus I)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

Lampiran 24. Sampel Hasil Lembar Kerja Siswa (1a)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

Lampiran 25. Sampel Lembar Kerja Siswa (1b)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

Lampiran 26. Sampel Hasil Lembar Kerja Siswa (1c)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223

Lampiran 27. Sampel Hasil Lembar Kerja Siswa (2a)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225

Lampiran 28. Sampel Hasil Lembar Kerja Siswa (2b)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227

Lampiran 29. Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif (Post-stest) Siklus II


ANALISIS HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF SISWA KELAS X PMIIA 2 (SIKLUS II)

SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skor Tercapai
Pilihan Ganda Uraian
Nama
No siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 TS Ket

Bobot soal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 20 10 20 20 100

1 X-1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 10 10 20 20 97 T

2 X-2 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 15 10 10 20 89 T

3 X-3 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 5 20 10 20 20 90 T

4 X-4 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10 20 10 20 20 91 T

5 X-5 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 5 0 10 20 20 91 T

6 X-6 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 10 20 10 20 20 85 T

7 X-7 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 5 10 10 10 61 TT

8 X-8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10 10 10 20 20 96 T

9 X-9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 10 10 10 10 20 76 T

10 X-10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10 20 10 20 20 96 T

11 X-11 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10 10 10 20 10 76 T

12 X-12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10 20 10 20 10 97 T

13 X-13 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 0 10 20 20 86 T

14 X-14 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 10 5 5 20 10 65 TT

15 X-15 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 20 10 20 10 83 T

16 X-16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10 0 5 20 20 92 T

17 X-17 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 20 10 10 15 88 T

18 X-18 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 5 10 20 20 91 T

19 X-19 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 20 10 20 10 83 T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228

Skor Tercapai
Nama
No. Siswa Pilihan Ganda Uraian T Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 S

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 20 10 20 20 10
Bobot Soal 0
20 X-20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10 20 10 20 20 97 T

21 X-21 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 10 5 10 20 20 97 T

22 X-22 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 0 10 20 20 85 T

23 X-23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 10 15 10 20 20 93 T

24 X-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 10 20 10 20 20 97 T

25 X-25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 15 10 20 20 92 T

26 X-26 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 5 5 0 0 0 24 TT

27 X-27 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 10 10 10 20 20 96 T

28 X-28 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 10 20 10 20 20 95 T

29 X-29 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 5 5 5 20 20 65 TT

30 X-30 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 5 0 10 20 20 93 T

31 X-31 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 10 10 10 20 20 92 T

32 X-32 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 10 20 10 20 20 95 T

33 X-33 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10 20 10 10 10 97 T

34 X-34 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 10 5 10 10 10 59 TT

35 X-35 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 5 20 10 20 20 89 T

36 X-36 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 10 10 20 20 97 T

37 X-37 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 5 20 10 20 80 T

SKTS 31 32 20 33 31 3 35 37 30 24 33 32 11 6 37 35 32 9 32 34 330 435 355 650 635

SMI 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 370 740 370 740 740

Jumlah Siswa Tuntas 32 86,48%


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229

Keterangan :

TS : Total Skor

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

SKTS : Skor Ketercapaian Tiap Soal

SMI : Skor Maksimal Ideal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230

Lampiran 30. Sampel Hasil Post-test Siklus II


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

241

Lampiran 31. Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus II


ANALISIS HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF SISWA KELAS X PMIIA 2
(SIKLUS II) SMA XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No. Nama Siswa Nomor Aspek yang Jumlah Total Kategori


Diamati skor
1 2 3 4 5
1 X-1 5 5 3 5 5 23 92 Tinggi
2 X-2 3 5 4 3 5 20 80 Tinggi
3 X-3 5 4 5 4 5 23 92 Tinggi
4 X-4 5 4 5 3 5 22 88 Tinggi
5 X-5 3 4 4 4 5 20 80 Tinggi
6 X-6 5 3 4 5 5 22 88 Tinggi
7 X-7 5 3 4 5 5 22 88 Tinggi
8 X-8 5 4 5 5 5 24 96 Tinggi
9 X-9 4 4 3 4 5 20 80 Tinggi
10 X-10 4 5 5 3 4 21 84 Tinggi
11 X-11 5 5 5 3 5 23 92 Tinggi
12 X-12 5 4 3 5 5 22 88 Tinggi
13 X-13 5 4 4 5 5 23 92 Tinggi
14 X-14 3 3 5 4 5 20 80 Tinggi
15 X-15 5 4 5 5 4 23 92 Tinggi
16 X-16 3 4 3 5 5 20 80 Tinggi
17 X-17 5 5 5 4 5 24 96 Tinggi
18 X-18 3 4 5 5 5 22 88 Tinggi
19 X-19 3 3 3 4 5 18 72 Tinggi
20 X-20 5 5 3 5 4 22 88 Tinggi
21 X-21 5 5 3 5 5 23 92 Tinggi
22 X-22 5 3 4 5 5 22 88 Tinggi
23 X-23 5 5 5 3 5 23 92 Tinggi
24 X-24 4 5 3 4 5 21 84 Tinggi
25 X-25 4 5 5 3 4 21 84 Tinggi
26 X-26 3 5 4 3 5 20 80 Tinggi
27 X-27 5 5 3 3 5 21 84 Tinggi
28 X-28 5 4 3 5 5 22 88 Tinggi
29 X-29 5 4 3 5 4 21 84 Tinggi
30 X-30 3 4 4 5 3 19 76 Tinggi
31 X-31 4 3 5 5 5 22 88 Tinggi
32 X-32 4 5 5 3 5 22 88 Tinggi
33 X-33 3 3 3 5 5 19 76 Tinggi
34 X-34 5 5 5 4 5 24 96 Tinggi
35 X-35 5 4 5 5 4 23 92 Tinggi
36 X-36 3 5 4 5 5 22 88 Tinggi
37 X-37 3 3 5 4 5 20 80 Tinggi
Jumlah Siswa Kategori Tinggi (66,68 ≤ q ≤ 100) 37 100%
Jumlah Siswa Kategori Sedang (33,34 ≤ q ≤ 66,67) 0 0%
Jumlah Siswa Kategori Rendah (0 ≤ q ≤ 33,33) 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

242

Lampiran 32. Sampel Hasil Observasi (afektif siklus II)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

246

Lampiran 33. Nilai Hasil Belajar Aspek Kognitif Siswa Kelas X PMIIA 2
HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA
XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

No. Nama Siswa Pre-Test Post-Test I Post-Test II


1. X-1 53 63 97
2. X-2 13 58 89
3. X-3 49 81 90
4. X-4 22 65 91
5. X-5 13 51 91
6. X-6 36 68 85
7. X-7 18 25 61
8. X-8 66 69 96
9. X-9 13 54 76
10. X-10 56 84 96
11. X-11 13 25 76
12. X-12 58 96 97
13. X-13 22 11 86
14. X-14 19 65 65
15. X-15 13 59 83
16. X-16 21 41 92
17. X-17 14 79 88
18. X-18 31 53 91
19. X-19 20 43 83
20. X-20 45 92 97
21. X-21 13 26 97
22. X-22 24 96 85
23. X-23 79 91 93
24. X-24 59 88 97
25. X-25 38 89 92
26. X-26 14 43 24
27. X-27 13 55 96
28. X-28 15 82 95
29. X-29 13 42 65
30. X-30 24 52 93
31. X-31 48 58 92
32. X-32 13 58 95
33. X-33 76 76 97
34. X-34 22 59 59
35. X-35 14 89 89
36. X-36 13 68 97
37. X-37 15 48 80
Rata-rata Nilai 29,40 62,21 85,83
Presentase Siswa Tuntas 5,40% 32,43% 86,48 %
Presentase Siswa Tidak Tuntas 94,59% 67,56% 13,51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

247

Lampiran 34. Nilai Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas X PMIIA 2

HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF SISWA KELAS X PMIIA 2 SMA


XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2016/2017
No. Nama Siswa Siklus I Siklus II
Afektif Kategori Afektif Kategori
1 X-1 88 Tinggi 92 Tinggi
2 X-2 56 Sedang 80 Tinggi
3 X-3 88 Tinggi 92 Tinggi
4 X-4 84 Tinggi 88 Tinggi
5 X-5 80 Tinggi 80 Tinggi
6 X-6 92 Tinggi 88 Tinggi
7 X-7 72 Tinggi 88 Tinggi
8 X-8 88 Tinggi 96 Tinggi
9 X-9 64 Sedang 80 Tinggi
10 X-10 92 Tinggi 84 Tinggi
11 X-11 96 Tinggi 92 Tinggi
12 X-12 92 Tinggi 88 Tinggi
13 X-13 96 Tinggi 92 Tinggi
14 X-14 56 Sedang 80 Tinggi
15 X-15 72 Tinggi 92 Tinggi
16 X-16 60 Tinggi 80 Tinggi
17 X-17 92 Tinggi 96 Tinggi
18 X-18 80 Tinggi 88 Tinggi
19 X-19 40 Tinggi 72 Tinggi
20 X-20 84 Tinggi 88 Tinggi
21 X-21 92 Tinggi 92 Tinggi
22 X-22 92 Tinggi 88 Tinggi
23 X-23 92 Tinggi 92 Tinggi
24 X-24 44 Sedang 84 Tinggi
25 X-25 72 Tinggi 84 Tinggi
26 X-26 56 Sedang 80 Tinggi
27 X-27 56 Sedang 84 Tinggi
28 X-28 80 Tinggi 88 Tinggi
29 X-29 84 Tinggi 84 Tinggi
30 X-30 84 Tinggi 76 Tinggi
31 X-31 36 Sedang 88 Tinggi
32 X-32 88 Tinggi 88 Tinggi
33 X-33 56 Sedang 76 Tinggi
34 X-34 72 Tinggi 96 Tinggi
35 X-35 52 Sedang 92 Tinggi
36 X-36 84 Tinggi 88 Tinggi
37 X-37 76 Tinggi 80 Tinggi
Rata-rata 75,35 86,37

Anda mungkin juga menyukai