PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk sumber daya
mineral logam. Kesadaran akan banyaknya mineral logam ini mendorong bangsa Indonesia untuk dapat
memanfaatkan sumber daya alam tersebut secara efisien. Dalam pemanfaatanya, tentu saja
menggunakan berbagai metode dan teknologi sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dengan hasil
yang optimal dengan keuntungan yang besar, biaya produksi yang seminim mungkin serta ramah
lingkungan.
Pengolahan timah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat tidak lepas dari peran reaksi kimia fisika.
Pencucian maupun pemisahan pada timah merupakan nagian dari proses yang melibatkan reaksi-reaksi
kimia fisika.
Oleh karena itu, proses pemurnian timah untuk memperoleh hasil yang ekonomis perlu di kaji dan
dipelajari dari segi kimia fisika.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan seminar ini adalah :
Metode penulisan yang di pakai adalah menggunakan studi pustaka dari beberapa
literature, internet, jurnal yang membahas tentang penambangan batubara serta dampaknya.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Bahan Galian Timah
2.1.1. Pengertian Timah
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki symbol Sn (bahasa Latin: stannum)
dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak
mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan
untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite
yang terbentuk sebagai oksida.
Timah adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3,
serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 – 1600C),
logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk.
Timah terbentuk sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan
endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai
endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri dari endapan alluvium, elluvial, dan koluvium.
2.1.2. Sifat dan Bentuk Timah
2.1.2.1. Sifat Timah
o Timah termasuk golongan IV B dan mempunyai bilangan oksidasi +2 dan +4.
o Timah merupakan logam lunak, fleksibel, dan warnanya abu-abu metalik.
o Timah tidak mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida
timah yang menghambat proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air
laut, akan tetapi dapat diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi dipercepat
dengan meningkatnya kandungan oksigen dalam larutan.a
o Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk SnO2.
o Timah ada dalam dua alotrop yaitu timah alfa dan beta. Timah alfa biasa disebut timah abu-abu dan
stabil dibawah suhu 13,2 C dengan struktur ikatan kovalen seperti diamond. Sedangkan timah beta
berwarna putih dan bersifat logam, stabil pada suhu tinggi, dan bersifat sebagai konduktor.
o Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam asetat asam oksalat
dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan KOH.
o Timah umumnya memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4. Timah(II) cenderung memiliki sifat logam dan
mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl pekat panas.
o Timah bereaksi dengan klorin secara langsung membentuk Sn(IV) klorida.
o Hidrida timah yang stabil hanya SnH4.
2.1.2.2. Bentuk Timah
Unsur ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika dipanaskan timah abu-abu (timah alfa)
dengan struktur kubus berubah pada 13.2°C menjadi timah putih (timah beta) yang memiliki struktur
tetragonal. Ketika timah didinginkan pada suhu 13.2°C, ia pelan pelan berubah dari putih menjadi abu-
abu. Perubahan ini disebabkan ketidakmurnian ( impurities ) seperti alumunium dan seng, dan dapat
dicegah dengan menambahkan antimony atau bismut.
Jika dipanaskan dalam udara, timah membentuk Sn2, sedikit asam, dan membentuk stannate salts
dengan oksida.
Pencetakan ingot timah dilakukan secara manual dan otomatis. Peralatan pencetakan secara manual
adalah melting kettle dengan kapasitas 50 ton, pompa cetak and cetakan logam. Proses ini memakan
waktu 4 jam /50 ton, dimana temperatur timah cair adalah 2700C. Sedangkan proses pencetakan
otomatis menggunakan casting machine, pompa cetak, dan melting kettleberkapasitas 50 ton dengan
proses yang memakan waktu hingga 1 jam/60 ton.
Langkah – langkah pencetakan:
1. Timah yang siap dicetak disalurkan menuju cetakan.
2. Ujung pipa penyalur diatur dengan menletakkannya diatas cetakan pertama pada serinya, aliran
timah diatur dengan mengatur klep pada piapa penyalur.
3. Bila cetakan telah penuh maka pipa penyalur digeser ke cetakan berikutnyadan permukaan timah
yang telah dicetak dibersihkan dari drossnya dan segera dipasang capa pada permukaan timah cair.
4. Kecepatan pencetakan diatur sedemikian rupa sehingga laju pendinginan akan merata sehingga ingot
yang dihasilkan mempunyai kulitas yang bagus atau sesuai standar.
5. Ingot timah ynag telah dingin disusun dan ditimbang.
Data pada tahun 2006 menunjukkan bahwa logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%),
industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%),
dan berbagai macam aplikasi lain (11%).
Akibat dari petumbuhan permintaan, kegunaan baru dari timah ditemukan. Masalah lingkungan,
keselamatan dan kesehatan mempengaruhi kegunaan timah. Hasil dari riset yang sedang dilakukan di
Internatioanal Tin Research Institude Ltd., lembaga yang dibiayai industri, banyak pasar baru untuk
timah sedang dikembangkan.
• Pelat Timah
Sejumlah pembuat minum besar di pasar barat meningkatkan penggunaan kaleng pelat timah sangat
tipis. Teknologi baru yang efisien dan kaleng Ecotop yang mudah didaur ulang mulai diperkenalkan
untuk menanggapi masalah lingkungan di Eropa. Kaleng besi masih menjadi pilihan untuk kemasan
makanan dan peningkatan pendapatan di Asia Tenggara kemasan makanan dan minuman akan
meningkat lebih banyak.
Seiring peningkatan standar hidup meningkat pula permintaan kesenangan. Produsen stik golf beralih
menggunakan lapisan timah pada stik golf dan peningkatan penyedia amunisi untuk senjata olah raga
berubah dari tembaga menjadi timah sebagai pengganti.
• Penghambat Api
Telah dipelajari bahwa bahan tambahan dari timah, stannate dapat lebih efektif sebagai pemusnah api
dalam polimer untuk pembuatan bungkus kabel PVC, plastik dan kain polyester dalam peralatan rumah
tangga sehari-hari. Sudah ada hasil yang positif dalam pengembangan penghambat api untuk digunakan
produsen kertas.
• Logam Hijau
Timah digunakan dalam perlengkapan rumah tangga setiap hari. Pendapatan paling tinggi adalah dalam
pemenuhan barang konsumen yang semakin beragam. Permintaan timah di Asia Tenggara meningkat
8% setiap tahun. PT Timah menyediakan timah berkualitas untuk berbagai industri sekunder dan tertier
yang menggunakan logam untuk menghasilkan produk konsumen dan industri.
• Timah Patri
Peningkatan pesat atas barang elektronik konsumen terutama di Asia dan inti dari setiap kamera,
telepon portable, komputer, TV dan radio adalah papan circuit menggunakan timah patri. Kesadaran
lingkungan dan kesehatan telah membuat banyak produsen mengganti dari timah hitam menjadi 90%
timah patri.
Timah merupakan bagian dasar dari bola lampu pijar dan neon. Untuk menyediakan 190 juta konsumen
lokal dan membangun pasar expor, industri bola lampu Indonesia mempunyai kapasitas tahunan lebih
dari 550 juta lampu.
Sudah lama timah digunakan untuk menghasilkan makanan dan minuman kaleng, keselamatan dan
keamanan untuk kemasan dan penyimpanan. Sementara permintaan timah lembaran di Amerika dan
Eropa sudah terbuka, potensi pertumbuhan di Asia sangat besar. Saat ini di beberapa bagian Asia,
konsumsi kaleng timah perkapita ada pada tingkatan kurang dari satu persen konsumsi kaleng timah di
Barat. Kaleng timah juga hemat energi, memerlukan energi setengah dari yang diperlukan untuk
pembuatan kemasan PET dan lebih sedikit daripada energi yang diperlukan untuk membuat kaleng
aluminium.
•Timadalamkimia
Industri kimia adalah konsumen timah yang paling cepat berkembang. Permintaan sangat kuat untuk
peralatan rumah tangga dan cat industri, pada plastik dan lapisan tanpa belerang yang digunakan
industri teknik (tembaga, perunggu dan fosfor perunggu diantara yang lainnya). Contoh aplikasi komersil
adalah pelapisan timah pada kawat dan kabel tembaga dan pembuatan bentuk-bentuk timah tempa.
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
• Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki symbol Sn (bahasa Latin:
stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin keperakan, dapat ditempa
("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy,
dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari
mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida.
• Adapun Proses pengolahan mineral timah ini meliputi banyak proses, yaitu :
o Proses Pengolahan Mineral Timah
Washing atau Pencucian
Pemisahan berdasarkan ukuran atau screening/sizing dan uji kadar
Pemisahan berdasarkan berat jenis
Pengolahan tailing
Proses Pengeringan
Klasifikasi timah
Pemisahan Mineral Ikutan
o Proses pre-smelting
o Proses Peleburan ( Smelting )
o Proses Refining ( Pemurnian )
Pyrorefining
Eutectic Refining
Electrolitic Refining
o Pencetakan
• Adapun manfaat timah dalam kehidupan sehari-hari yaitu digunakan sebagai pelapis dalam kaleng
kemasan makanan, digunakan dalam pembuatan bola lampu, sampai pada penggunaan pada alat-alat
olah raga.
DAFTAR PUSTAKA
http://revival44.wordpress.com/2010/03/02/logam-besi/
http://metal-hamzah.blog.friendster.com/2008/04/pengolahan-bijih-timah/
http://moslemchemistry.blogspot.com/2011/04/besi.html
http://www.encangirul.com/2011/04/proses-ekstraksi-timah-dari-ore.html
http://www.chem-is-try.org/
http://rimayantisihite.blogspot.com/2011/03/timah.html
http://www.ypb97.com/2010/02/proses-pemurnian-mineral.html