5. Fatihatun Nasiroh
6. Faza Illya
8. M Agung Gumelar
JURUSAN S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KESEHATAN MUHAMMADIYAH
2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan Memanjatkan puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, serta dukungan dari semua yang penulis cintai,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Dakwah Bil Hal Melalui
Pengembangan dan Penerapan IPTEKS”. Adapun salah satu maksud dan tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas kami.
Keberhasilan penulis dalan menyelesaikan makalah ini tidaklah semata-mata karena
kemampuan sendiri, melainkan banyak pihak yang membantu penulis menyelesaikan
makalah ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Para teman
atau sahabat yang telah memberikan dukungan kepada penulis serta gagasan atau motivasi
bagi kami untuk menyelesaikan makalah ini dan semua pihak yang terlibat.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah, untuk itu
penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dalam hal menambah
ilmu dan wawasan para pembacanya.
Tim Penyusun
Kelompok 05
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................................... 1
Kata Pengantar .......................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 5
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
2.1 Dakwah Bil Hal Melalui Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS ............. 7
2.2 Setiap Muslim Adalah Da’i ......................................................................... 8
2.3 Bekerja Adalah Dakwah .............................................................................. 9
2.4 Kewajiban Mengembangkan Dan Menyampaikan Iimu Perawat ............... 10
2.5 Ayat Dan Hadist Yang Relevan .................................................................. 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Islam merupakan agama terakhir yang di turunkan Allah kepada Nabi
MuhammadSAW, untuk membina ummat manusia supaya berpegang teguh kepada
ajaran-ajaran yangbenar dan diridai Allah serta untuk mencapai kebahagiaan
hidupmanusia, baik di duniamaupun di akhirat. Sebagai wahyu terakhir, Islam merupakan
agama penyempurna darikeberadaan agama-agama sebelumnya. Perkembangan agama
Islam yang disebarkan olehNabi Muhammad SAW, di Mekkah, kemudian di Madinah,
dan kemudian berkembang keseluruh penjuru dunia tidak lain adalah karena adanya proses
dakwah yang dilakukan olehpara tokoh Islam. Perkembangan dakwah Islamiah inilah yang
menyebabkan agama Islamsenantiasa berkembang dan disebarluaskan kepada masyarakat
luas.
Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaituda’a, yad’udak’wan,
du’a,yang diartikan sebagai mengajak atau menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan
permintaan. Kata “mengajak, mendorong, dan memotivasi” adalah kegiatan
dakwahyangberada dalam ruang lingkuptabligh.dakwah harus bersifatbashirah,
istiqomahdan harusberjuang di jalan Allah SWT.Kata “bashirah”untuk menunjukkan
bahwa dakwah harusdengan ilmu dan perencanaan yang baik. Kalimat “meniti jalan
Allah” untuk menunjukkantujuan dakwah, yaitumardhotillah.Kalimat “istiqomahdi jalan
Nya” untuk menunjukkanbahwa dakwah dilakukan secara berkesinambungan. Sedangkan
kalimat “berjuang bersamameninggikan agama Allah” untuk menunjukkan bahwa dakwah
bukan hanya untukmenciptakan kesalehan pribadi, tetapi juga harus menciptakan
kesalehan sosial. Untukmewujudkan masyarakat yang shaleh tidak bisa dilakukan secara
sendiri-sendiri, tetapi harusdilakukan secara bersama-sama
Menurut Toha Yahya Umar (Enjang, 2009) dakwah adalah mengajak manusia dengan
cara bijaksana pada jalan yang benar sebagaimana perintah Allah untuk kemaslahatan dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara
dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui
atau melaksanakan suatu ideologi,pendapat atau pekerjaan tertentu
4
Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di
dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW
mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara, baik melaluilisan, tulisan
dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, para sohabatnya,dan teman-teman
karibnya
Adapun cara penyampaian dakwah dikelompokan menjadi tiga kategori, yakni
dakwah bial-lisan, dakwah bil-hal, dakwah bil-qolam. Dalam dakwah bil-Lisan,
Khitabahatau ceramah memegang peranan penting dan sangatmenentukan, untuk itulah
seorang da’I tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan, tetapi juga dituntut untuk
memiliki kemampuan dan kefasihan dalam menggunakan bahasa, agar mad’u dapat
mudah mencerna isi pesan dakwah nya, dan pesan yang disampaikan dapat diterima.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Dakwah Bil Hal Melalui Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS
b. Apa Yang Di Maksud Setiap Muslim Adalah Da’i
c. Apa Yang Di Maksud Bekerja Adalah Dakwah
d. Apa Yang Di Maksud Kewajiban Mengembangkan dan Menyampaikan Ilmu
Keperawatan
e. Apa Yang Di Maksud Ayat Dan Hadist Yang Relevan
5.3 Tujuan
a. Mengetahui Pengertian Dakwah Bil Hal Melalui Pengembangan Dan Penerapan
IPTEKS
b. Mengetahui Maksud Setiap Muslim Adalah Da’i
c. Mengetahui Maksud Bekerja Adalah Dakwah
d. Mengetahui Maksud Kewajiban Mengembangkan dan Menyampaikan Ilmu
Keperawatan
e. Mengetahui Maksud Ayat Dan Hadist Yang Relevan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
mau tidak mau, suka tidak suka pasti gaya lama akan “tergusur”. Akibatnya upaya-
upaya untuk membumikan ajaran islam ditengah-tengah masyarakat, baik masyarakat
kota maupun masyarakat pedesaan pasti mengalamai hambatan.
Bila kita amatai dikawasan industri dan masyarakat perkotaan misalnya,
berdomisili banyak ilmuan dari berbagai disiplin ilmu serta para usahawan yang
sukses. Namun mereka haus ketenangan batin atau kertenangan jiwa. IPTEK yang
dimilikinya tidak mampu memberikan kepuasan batin dan ketenangan jiwa, sehingga
mereka berusaha menemukan itu melalui pendekatan ajaran spiritual keagamaan.
Mereka berusaha memadukan antara disiplin ilmu yang ditekuninya dengan ajaran
ajaranagama yang diyakininya , sehingga agama terasa dan terbukti semakin rasional
dan menyentuh. Oleh karena itu dibutuhkanlah dakwah al bil-hal ini.
7
kepada Allah subuhanahu wa ta’ala, memperbaiki hamba-Nya dan mengeluarkan mereka
dari kegelapan kebodohan dan kemaksiatan menuju cahaya ilmu ketaatan. Niat yang
ikhlas juga akan menggiring seorang murobby melahirkan dakwahnya dari dasar
kecintaan kepada Allah dan untuk agama-Nya, serta kecintaan kepada kebaikan untuk
semua manusia. Allah Ta’ala berfirman yang artinya:
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami
berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan
mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh
akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di
dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan?” (QS. Hud: 15-16)
8
Sebagai da’i di dalam konteks dunia pekerjaan, seseorang itu perlulah terlebih dahulu
memperlengkapkan dirinya supaya usaha dakwahnya akan menjadi sempurna.
2.4 Kewajiban Mengembangkan Dan enyampaikan Ilmu Keperawatan
Menyampaikan ilmu sangatlah penting untuk kemajuan Agama, Bangsa dan Negara, baik
dalam segi moral maupun material. Dan ilmulah yang memperbaiki semuanya. Memyampaikan
ilmu bermanfaat untuk kehidupan, kebahagian dunia dan akherat. Orang yang mendengarkan dan
menyampaikan ilmu bagaikan tanah yang terkena air hujan, mereka adalah orang alim yang
mengamalkan ilmunya dan mengajar. Seperti yang diterangkan dalam Al-Quran yang artinya
“Dan hendaklah ada di antara kalian segolong umat yang menyeru pada kebaikan, menyeru
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. “
(Ali Imran, 104).
Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah
laku dan perilaku kearah yang lebih baik, karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju
kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Menuntut ilmu merupakan ibadah sebagaiman sabda
Nabi Muhammad salallahu alahi wassalam. Artinya :
“Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang islam laki-laki dan perempuan”
Dengan demikian perintah menuntut ilmu tidak di bedakan antara laki-laki dan perempuan.
Hal yang paling di harapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya perubahan pada diri individu ke
arah yang lebih baik yaitu perubahan tingkah laku, sikap dan perubahan aspek lain yang ada pada
setiap individu.
Adapun beberapa dasar hukum menuntut ilmu antara lain adalah sebagai berikut.
1. Hadits Rasullulah salallahu alaihi wassalam Yang berbunyi :”Menuntut ilmu itu hukumnya
wajib bagi setiap muslim, waktunya adalah dari buaian ibu (bayi), sampai masuk liang
kubur”. Hadits dari Rasullulah salallahu alaihi wassalam yang sangat jelas sekali
perintahnya, bahwa dalam Islam menuntut ilmu hukumnya adalah wajib yang artinya adalah
jika dikerjakan dan dilaksanakan kita akan mendapat pahala, jika diabaikan, disepelekan/tidak
dilaksanakan kita akan mendapat dosa. Jadi permasalahan yang mendesak sekarang adalah,
jika kita mengaku sebagai seorang Muslim, segeralah dan jangan ditunda-tunda lagi untuk
menuntut ilmu agama Islam yang benar, benar dalam artian yang sesuai dengan Alqur`an dan
Hadits Shahih dari Rasullulah salallahu alaihi wassalam, agar kita memperoleh petunjuk dan
kebenaran dalam Islam yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala melalui Rasulnya
Muhammad salallahu alaihi wassalam, sehingga kita dasar dalam beragama Islam tidak
hanya mendugaduga atau berprasangka saja.
2. Al-Qur’an Surat Al-Ashr
Yang berbunyi sebagai berikut: "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat
9
menasehati Supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran". Ingatlah Allah subhanahu wa ta’ala telah bersumpah dalam surat ini dengan
masa / waktu yang didalamnya terjadi peristiwa yang baik dan yang buruk, bersumpah bahwa
setiap manusia didunia ini, baik itu orang Islam atau di luar Islam pasti akan mengalami
kerugian, kecuali yang memiliki 4 (empat hal) yaitu : 1. Iman, 2. Amal Shaleh, 3. Saling
menasehati supaya mentaati kebenaran, 4. Saling menasehati supaya menetapi kesabaran.
Hadits-Hadits tentang Kewajiban Menuntut Ilmu
a. “Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.“ (QS. Al Mujadalah, 11)
b. “Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah).” (HR. Ibnu
Majah)
c. “Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju Syurga.” (Shahih Al Jami)
d. Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke
syorga. (HR. Muslim).
e. “Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan (agama), Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.”(Bukhari)
َ س ْل
طان ِ ت َو ْاْل َ ْر
ُ ِض فَا ْنفُذُوا َل تَ ْنفُذُونَ إِ َّل ب ِ س َم َاوا
َّ ار ال
ِ طَ ط ْعت ُ ْم أ َ ْن ت َ ْنفُذُوا ِم ْن أ َ ْق ِ ْ يَا َم ْعش ََر ْال ِج ِِّن َو
َ َ اْل ْن ِس إِ ِن ا ْست
Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit
dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
(QS. Ar Rahman: 33)
Tafsiran Surat Ar Rahman
1. Seruan kepada jin dan manusia
Seruan Surat Ar Rahman ayat 33 ini ditujukan kepada jin dan manusia.
10
berarti sepuluh, karena mereka tidak dihitung satu per satu melainkan sepuluh per
sepuluh. Dalam ayat ini, jin ( )الجنdisebutkan lebih dulu daripada manusia ()اْلنس
karena jin memiliki kemampuan lebih besar dalam mengarungi angkasa. Sebagaimana
disebutkan dalam Surat Al Jin, bahwa mereka sejak dulu telah sanggup mengarungi
angkasa untuk mencuri berita langit. Namun kemudian Allah melempari mereka
dengan panah api, sebagaimana Surat Al Jin ayat 9:
ِ ت َو ْاْل َ ْر
ض فَا ْنفُذُوا ِ س َم َاوا
َّ ار ال
ِ طَ ط ْعت ُ ْم أ َ ْن ت َ ْنفُذُوا ِم ْن أ َ ْق
َ َ ِإ ِن ا ْست
jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah
11
Rahman-Nya Allah kepada manusia dan jin adalah kebebasan yang diberikan kepada
kita untuk melintasi alam ini dengan sepenuh tenaga yang ada pada kita, dengan
segenap akal dan budi kita, karena mendalamnya pengetahuan. Namun di akhir ayat,
Allah mengingatkan bahwa kekuatanmu itu tetap terbatas.” Buya Hamka
mencontohkan, di zamannya sudah ada Apollo yang mampu membawa manusia ke
bulan. Dan sejak saat itu dikembangkan usaha menuju tempat yang lebih jauh sep erti
Venus. Kalaulah manusia bisa sampai ke Venus, Buya Hamka mengajak kita berfikir,
bisakah manusia mengetahui keadaan seluruh bintang. Padahal ada bintang yang
jaraknya 100.000 tahun cahaya. Bahkan ada bintang yang jaraknya 1.000.000 tahun
cahaya. Cahayanya masih bisa dilihat saat ini tapi bintangnya sendiri telah
meninggalkan tempatnya sejak sekian ratus tahun ribu yang lalu.
3. Tak bisa kecuali dengan sulthan
َ س ْل
طان ُ َِل ت َ ْنفُذُونَ إِ َّل ب
Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran mengatakan, sulthan di sini adalah
kekuatan dan tidak ada yang memiliki kekuatan kecuali Pemilik kekuatan. Ayat ini,
menurut Sayyid Qutb, terkait pembalasan Allah kepada jin dan manusia. Allah
menantang keduanya untuk menembus penjuru langit dan bumi. Dan mereka tidak
akan dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan dari Allah. Buya Hamka
menjelaskan bahwa kekuatan manusia sangat terbatas. Dan kekuatan itu juga
pemberian dari Allah, Sang Pemilik kekuatan. Sedangkan Syaikh Wahbah Az Zuhaili
dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, “Wahai manusia dan jin, jika memang kalian
mampu untuk keluar menerobos dari sisi-sisi langit dan bumi untuk lari melepaskan
diri dari qadha’ dan qadar Allah, dari kuasa dan kekuasaan-Nya, silakan kalian coba
lakukan itu dan selamatkan diri kalian. Kamu sekalian takkan sanggup untuk
menerobos dan melarikan diri dari putusan dan kekuasaan-Nya kecuali dengan
kekuatan dan kekuasaan. Sementara kalian tiada sedikitpun memiliki kekuatan dan
kemampuan untuk melakukannya.”
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Islam merupakan agama terakhir yang di turunkan Allah kepada Nabi
MuhammadSAW, untuk membina ummat manusia supaya berpegang teguh kepada
ajaran-ajaran yangbenar dan diridai Allah serta untuk mencapai kebahagiaan
hidupmanusia, baik di duniamaupun di akhirat. Sebagai wahyu terakhir, Islam merupakan
agama penyempurna darikeberadaan agama-agama sebelumnya. Secara etimologis,
dakwah berasal dari bahasa Arab, yaituda’a, yad’udak’wan, du’a,yang diartikan sebagai
mengajak atau menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan.
Menurut Toha Yahya Umar (Enjang, 2009) dakwah adalah mengajak manusia dengan
cara bijaksana pada jalan yang benar sebagaimana perintah Allah untuk kemaslahatan dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan
dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Nabi
Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara, baik
melaluilisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, para
sohabatnya,dan teman-teman karibnya
Adapun cara penyampaian dakwah dikelompokan menjadi tiga kategori, yakni
dakwah bial-lisan, dakwah bil-hal, dakwah bil-qolam. Dalam dakwah bil-Lisan,
13
DAFTAR PUSTAKA
14