Sebelum menghitung angka kredit, ketahui terlebih dahulu nilai konversi PK guru ke nilai angka
kredit seperti Tabel 1 berikut ini.
Adapun nilai PK Guru maksimal untuk masing-masing tugas jabatan dapat dilihat pada tabel 2
berikut ini.
Khusus untuk tugas utama jabatan fungsional guru selain PKB, Angka Kredit dapat diperoleh
melalui hasil konversi Penilaian Kinerja Guru (PKG).
Baca juga:
Keterangan:
Perhitungan angka kredit dari hasil PK Guru kelas/ mata pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Perhitungan
AKK yang harus dikumpulkan dari golongan III/a ke III/b = 50, terdiri dari:
Unsur utama:
AK pembelajaran = 42
AK PKB dari PD = 3
Unsur penunjang = max 5
Perolehan AK Arifin Suseno, S.Pd selama 4 tahun:
AK Pembelajaran = 10,5 x 4 = 42
AK PKB dari PD = 3
AKP = 5
AK total selama 4 tahun = 42 + 3 + 5 = 50
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Arifin Suseno, S.Pd dapat naik pangkat setingkat lebih tinggi ke pangkat
Penata Muda tingkat I golongan III/b.
#2 Veni Kurniawan, S.Pd. adalah guru matematika dengan jabatan Guru Pertama pangkat Penata
Muda tingkat I dan golongan ruang III/b TMT 1 April 2012. Veni Kurniawan, S.Pd. mengajar 24 jam
tatap muka per minggu dan telah mengikuti PK Guru pada April 2017 dengan nilai 51. Apakah Veni
Kurniawan, SPd. dapat naik pangkat dalam waktu 3 tahun setingkat lebih tinggi, apabila AK dari
unsur PKB memenuhi syarat dan AK penunjang mencapai maksimal ?
Jawaban
Perhitungan angka kredit dari hasil PK Guru kelas/ mata pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Perhitungan
AKK yang harus dikumpulkan dari golongan III/b ke III/c = 50, terdiri dari:
Unsur utama:
AK pembelajaran = 38
AK PKB dari PD = 3, PI/KI = 4
Unsur penunjang = max 5
Perolehan AK Veni Kurniawan, S.Pd selama 3 tahun:
AK Pembelajaran = 11,88 x 3 = 35,64
AK PKB dari PD = 3, PI/KI = 4
AKP = 5
AK total selama 3 tahun = 35,64 + 3 + 4 + 5 = 47,64
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Veni Kurniawan, S.Pd belum dapat
naik pangkat setingkat lebih tinggi ke pangkat Penata golongan III/c
Alasan: jumlah angka kredit belum mencukupi yaitu sebesar 50 AK.
#3 Ahmad Zulfadli, S.Pd adalah guru fisika dengan jabatan Guru Muda pangkat Penata dan
golongan ruang III/c TMT 1 Maret 2008. Ia mengajar 30 jam tatap muka per minggu dan telah
mengikuti PK Guru pada Maret 2017 dengan nilai 38. Apakah Ahmad Zulfadli, S.Pd dapat naik
pangkat tepat waktu (4 tahun) setingkat lebih tinggi, apabila mengambil 2 AK pengembangan diri
dan 5 AK dari publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif, serta AK unsur penunjang mencapai
maksimal?
Jawaban
Perhitungan angka kredit dari hasil PK Guru kelas/ mata pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Perhitungan
AKK yang harus dikumpulkan dari golongan III/c ke III/d = 100, terdiri dari:
Unsur utama:
AK pembelajaran = 81
AK PKB dari PD = 3, PI/KI = 6
Unsur penunjang = max 10
Perolehan AK Ahmad Zulfadli, S.Pd selama 4 tahun:
AK Pembelajaran = 15,19 x 4 = 60,76
AK PKB dari PD = 2, PI/KI = 5
AKP = 10
AK total selama 4 tahun = 60,76 + 2 + 5 + 10 = 72,76
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ahmad Zulfadli, S.Pd belum dapat
naik pangkat setingkat lebih tinggi ke pangkat Penata tingkat I golongan III/d
Alasan: angka kredit dari unsur PI/KI kurang 1 AK, jumlah angka kredit yang belum mencukupi
yaitu sebesar 100 AK. Untuk naik pangkat ke satu tingkat lebih tinggi minimal hasil PK Guru
adalah dengan sebutan “Baik”
A : Diisi dengan hasil PK guru bimbingan konseling pada format rekap PK bimbingan konseling
B : Diisi dengan PK guru BK yang telah dikonversikan kedalam skala 0 – 100 sesuai dengan
Perpenpan RB No. 16 tahun 2009 melalui perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut
C : Diisi dengan sebutan dan prosentase angka kredit dari hasil PK Guru BK yang telah
dikonversikan dalam skala 0 – 100 (Tabel 1)
D : Diisikan dengan perolehan angka kredit per tahun yang dihitung berdasarkan rumus sistem
paket tersebut
PKG max dapat dilihat pada tabel 2
AKK : Angka Kredit Kumulaitf, AKPKB : Angka Kredit dari PKB, AKP : Angka Kredit dari unsur
penunjang
JM : Jumlah jumlah konseli per tahun
JWM : jumlah bimbingan per tahun (membimbing 150 – 250 konseli per tahun)
JM/JWM = 1, membimbing 150 – 250 konseli per tahun
JM/JWM = JM/150, membimbing < 150 konseli per tahun
NPK : Nilai Perolehan Kinerja dalam bentuk persentase
Perhitungan angka kredit dari hasil PK Guru Bimbingan Konseling dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Perhitungan
AKK yang harus dikumpulkan dari golongan III/d ke IV/a = 100, terdiri dari:
Unsur utama:
AK bimbingan / konseling = 78
AK PKB dari PD = 4, PI/KI = 8
Unsur penunjang = max 10
Perolehan AK Rudi Hartono, S.Pd selama 4 tahun:
AK bimbingan / konseling = 24,38 x 4 = 97,52
AK PKB dari PD = 4, PI/KI = 7
AKP = 10
AK total selama 4 tahun = 97,52 + 4 + 7 + 10 = 118,52
Kesimpulan
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Rudi Hartono, S.Pd belum dapat naik
pangkat setingkat lebih tinggi ke pangkat Pembina golongan IV/a
Alasan: angka kredit dari unsur PI/KI kurang 1 AK
#5 Kurnia Sari, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling dengan jabatan Guru Pertama pangkat
Penata Muda golongan ruang III/a memperoleh hasil penilaian kinerja 55 pada tahun 2016. Sebagai
guru BK, Kurnia Sari, S.Pd. pada tahun yang sama membimbing siswa 120 orang. Jika Kurnia Sari,
S.Pd. mengumpulkan angka kredit dari pengembangan diri 3 AK serta AK maksimal pada unsur
penunjang, dapatkan Ia naik pangkat setingkat lebih tinggi dalam jangka waktu 4 tahun?
Jawaban
Perhitungan angka kredit dari hasil PK Guru Bimbingan Konseling dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Perhitungan
AKK yang harus dikumpulkan dari golongan III/a ke III/b = 50, terdiri dari:
Unsur utama:
AK bimbingan / konseling = 42
AK PKB dari PD = 3
Unsur penunjang = max 5
Perolehan AK Kurnia Sari, S.Pd selama 4 tahun:
AK bimbingan / konseling = 8,40 x 4 = 33,60
AK PKB dari PD = 3
AKP = 5
AK total selama 4 tahun = 33,60 + 3 + 5 = 41,60
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Kurnia Sari, S.Pd belum dapat naik
pangkat setingkat lebih tinggi ke pangkat Penata Muda tingkat I golongan III/b
Alasan: jumlah angka kredit belum mencukupi yaitu sebesar 50 AK.
A : Diisi dengan hasil Nilai Kinerja Kepala Sekolah (NKKS) pada format Instrumen Penilaian
Kinerja Kepala Sekolah (IPKKS)
B : Diisi dengan Nilai Kinerja Kepala Sekolah yang telah dikonversikan kedalam skala 0 – 100
sesuai dengan Perpenpan RB No. 16 tahun 2009 melalui perhitungan dengan menggunakan
rumus tersebut
C : Diisi dengan sebutan dan prosentase angka kredit dari hasil PK Kepala Sekolah yang telah
dikonversikan dalam skala 0 – 100 (Tabel 1)
D : Diisikan dengan perolehan angka kredit per tahun yang dihitung berdasarkan rumus sistem
paket tersebut
PK Kepala Sekolah maksimal dapat dilihat pada tabel 2
AKK : Angka Kredit Kumulaitf, AKPKB : Angka Kredit dari PKB, AKP : Angka Kredit dari unsur
penunjang
NPK : Nilai Perolehan Kinerja dalam bentuk persentase
Perolehan angka kredit guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah mengikuti
ketentuan berikut ini:
25% Angka Kredit diperoleh dari Penilaian Kinerja sebagai guru pembelajaran
75% Angka Kredit diperoleh dari Penilaian Kinerja sebagai kepala sekolah
Perhitungan
AKK yang harus dikumpulkan dari golongan IV/a ke IV/b = 150, terdiri dari:
Unsur utama:
AK guru mata pelajaran & tugas tambahan sebagai kepala sekolah = 119
AK PKB dari PD = 4, PI/KI = 12
Unsur penunjang = max 15
Perolehan AK Wardaniah, S.Pd selama 4 tahun:
AK guru mata pelajaran = 9,30 x 4 = 37,20
AK kepala sekolah = 22,31 x 4 = 89,24
AK PKB dari PD = 4, PI/KI = 10
AKP = 9
AK total selama 4 tahun = 37,20 + 89,24 + 4 + 10 + 9 = 149,44
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Wardaniah, S.Pd belum dapat naik
pangkat setingkat lebih tinggi ke pangkat Pembina tingkat I golongan IV/b
Alasan: perolehan angka kredit dari unsur PI/KI belum mencukupi yaitu kurang 2 AK dan
jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat ke golongan ruang IV/b belum
mencukupi yaitu 150 AK
Keterangan:
A : Diisi dengan hasil Nilai Kinerja Wakil Kepala Sekolah (NKWKS) pada format Instrumen
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (IPKWKS)
B : Diisi dengan Nilai Kinerja Wakil Kepala Sekolah yang telah dikonversikan kedalam skala 0 –
100 sesuai dengan Perpenpan RB No. 16 tahun 2009 melalui perhitungan dengan
menggunakan rumus tersebut
C : Diisi dengan sebutan dan prosentase angka kredit dari hasil PK Wakil Kepala Sekolah yang
telah dikonversikan dalam skala 0 – 100 (Tabel 1)
D : Diisikan dengan perolehan angka kredit per tahun yang dihitung berdasarkan rumus sistem
paket tersebut
PK Wakil Kepala Sekolah maksimal dapat dilihat pada tabel 2
AKK : Angka Kredit Kumulaitf, AKPKB : Angka Kredit dari PKB, AKP : Angka Kredit dari unsur
penunjang
NPK : Nilai Perolehan Kinerja dalam bentuk persentase
Perolehan angka kredit guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah
mengikuti ketentuan berikut ini:
50% Angka Kredit diperoleh dari Penilaian Kinerja sebagai guru pembelajaran
50% Angka Kredit diperoleh dari Penilaian Kinerja sebagai wakil kepala sekolah
Perhitungan angka kredit dari hasil PK Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala
sekolah terdiri dari dua komponen yaitu sebagai berikut:
a. Sebagai guru pembelajaran/ mata pelajaran
Perhitungan
AKK yang harus dikumpulkan dari golongan III/c ke III/d = 100, terdiri dari:
Unsur utama:
AK guru mata pelajaran & tugas tambahan sebagai kepala sekolah = 81
AK PKB dari PD = 3, PI/KI = 6
Unsur penunjang = max 10
Perolehan AK Wardaniah, S.Pd selama 4 tahun:
AK guru mata pelajaran = 10,13 x 4 = 40,50
AK wakil kepala sekolah = 10,13 x 4 = 40,50
AK PKB dari PD = 5, PI/KI = 5
AKP = 10
AK total selama 4 tahun = 40,50 + 40,50 + 5 + 5 + 10 = 101
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ahmad Nawawi, S.Pd belum dapat
naik pangkat setingkat lebih tinggi ke pangkat Penata tingkat I golongan III/d
Alasan: jumlah angka kredit dari unsur PI/KI kurang 1 AK
A & B : Diisi dengan hasil Penilaian Kinerja Guru (PK Guru mata pelajaran) dan Nilai Kinerja
Ketua Program Keahlian
C & D: Diisi dengan nilai PK Guru mata pelajaran dan Nilai Kinerja Ketua Program Keahlian
yang telah dikonversikan kedalam skala 0 – 100 sesuai dengan Perpenpan RB No. 16 tahun
2009
E & F : Diisi dengan sebutan dan prosentase angka kredit dari hasil PK Guru dan PK Ketua
Program Keahlian yang telah dikonversikan dalam skala 0 – 100 (Tabel 1)
G & H : Diisikan dengan perolehan angka kredit per tahun yang dihitung berdasarkan rumus
sistem paket tersebut
AKK : Angka Kredit Kumulaitf, AKPKB : Angka Kredit dari PKB, AKP : Angka Kredit dari unsur
penunjang
NPK : Nilai Perolehan Kinerja dalam bentuk persentase
Perolehan angka kredit guru yang mendapat tugas tambahan sebagai ketua program keahlian
mengikuti ketentuan berikut ini:
50% Angka Kredit diperoleh dari Penilaian Kinerja sebagai guru pembelajaran / mata pelajaran
50% Angka Kredit diperoleh dari Penilaian Kinerja sebagai ketua program keahlian
Jawaban
Perhitungan angka kredit dari hasil penilaian kinerja guru yang mendapat tugas tambahan sebagai
ketua program keahlian yaitu sebagai berikut:
Perhitungan
AKK yang harus dikumpulkan dari golongan III/d ke IV/a = 100, terdiri dari:
Unsur utama:
AK guru mata pelajaran & tugas tambahan sebagai ketua program keahlian = 78
AK PKB dari PD = 4, PI/KI = 8
Unsur penunjang = max 10
Perolehan AK Indra Pratama, S.T selama 4 tahun:
AK guru mata pelajaran = 9,75 x 4 = 39
AK ketua program keahlian = 9,75 x 4 = 39
AK PKB dari PD = 4, PI/KI = 9
AKP = 10
AK total selama 4 tahun = 39 + 39 + 4 + 9 + 10 = 101
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Indra Pratama, S.T dapat naik pangkat
setingkat lebih tinggi ke pangkat Pembina golongan IV/a
A & B : Diisi dengan hasil Penilaian Kinerja Guru (PK Guru mata pelajaran) dan Nilai Kinerja
Kepala Perpustakaan
C & D: Diisi dengan nilai PK Guru mata pelajaran dan Nilai Kinerja Kepala Perpustakaan yang
telah dikonversikan kedalam skala 0 – 100 sesuai dengan Perpenpan RB No. 16 tahun 2009
E & F : Diisi dengan sebutan dan prosentase angka kredit dari hasil PK Guru dan PK Kepala
Perpustakaan yang telah dikonversikan dalam skala 0 – 100 (Tabel 1)
G & H : Diisikan dengan perolehan angka kredit per tahun yang dihitung berdasarkan rumus
sistem paket tersebut
AKK : Angka Kredit Kumulaitf, AKPKB : Angka Kredit dari PKB, AKP : Angka Kredit dari unsur
penunjang
NPK : Nilai Perolehan Kinerja dalam bentuk persentase
Perolehan angka kredit guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan
mengikuti ketentuan berikut ini:
50% Angka Kredit diperoleh dari Penilaian Kinerja sebagai guru pembelajaran / mata pelajaran
50% Angka Kredit diperoleh dari Penilaian Kinerja sebagai kepala perpustakaan
Jawaban
Perhitungan angka kredit dari hasil penilaian kinerja guru yang mendapat tugas tambahan sebagai
kepala perpustakaan sebagai berikut:
Perhitungan
AKK yang harus dikumpulkan dari pangkat Penata golongan III/c ke Penata tk I golongan III/d
= 100, terdiri dari:
Unsur utama:
AK guru mata pelajaran & tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan = 81
AK PKB dari PD = 3, PI/KI = 6
Unsur penunjang = max 10
Perolehan AK Ahmad Basri, S.Pd selama 3 tahun:
AK guru mata pelajaran = 12,66 x 3 = 37,98
AK kepala perpustakaan = 12,66 x 3 = 37,98
AK PKB dari PD = 5, PI/KI = 10
AKP = 10
AK total selama 3 tahun = 37,98 + 37,98 + 5 + 10 + 10 = 100,96
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ahmad Basri, S.Pd dapat naik pangkat
setingkat lebih tinggi ke pangkat Penata tk I golongan ruang III/d.
A & B : Diisi dengan hasil Penilaian Kinerja Guru (PK Guru mata pelajaran) dan Nilai Kinerja
Kepala Laboratorium/Bengkel/Unit Produksi
C & D: Diisi dengan nilai PK Guru mata pelajaran dan Nilai Kinerja Kepala Perpustakaan yang
telah dikonversikan kedalam skala 0 – 100 sesuai dengan Perpenpan RB No. 16 tahun 2009
E & F : Diisi dengan sebutan dan prosentase angka kredit dari hasil PK Guru dan PK Kepala
Laboratorium/Bengkel/Unit Produksi yang telah dikonversikan dalam skala 0 – 100 (Tabel 1)
G & H : Diisikan dengan perolehan angka kredit per tahun yang dihitung berdasarkan rumus
sistem paket tersebut
AKK : Angka Kredit Kumulaitf, AKPKB : Angka Kredit dari PKB, AKP : Angka Kredit dari unsur
penunjang
NPK : Nilai Perolehan Kinerja dalam bentuk persentase
Perolehan angka kredit guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala
laboratorium/bengkel/unit produksi mengikuti ketentuan berikut ini:
50% Angka Kredit diperoleh dari Penilaian Kinerja sebagai guru pembelajaran / mata pelajaran
50% Angka Kredit diperoleh dari Penilaian Kinerja sebagai kepala laboratorium/bengkel/unit
produksi
AKK yang harus dikumpulkan dari pangkat Penata Muda golongan III/a ke Penata Muda tk I
golongan III/b = 50, terdiri dari:
Unsur utama:
AK guru mata pelajaran & tugas tambahan sebagai kepala laboratorium = 42
AK PKB dari PD = 3, PI/KI = 0
Unsur penunjang = max 5
Perolehan AK Triana Gita Suci, S.Pd selama 3 tahun:
AK guru mata pelajaran = 5,25 x 3 = 15,75
AK kepala laboratorium = 6,56 x 3 = 19,68
AK PKB dari PD = 4, PI/KI = 0
AKP = 5
AK total selama 3 tahun =15,75 + 19,68 + 4 + 5 = 44,43
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Triana Gita Suci, S.Pd belum dapat
naik pangkat setingkat lebih tinggi ke pangkat Penata Muda tk I golongan III/b
Alasan: jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat ke golongan ruang IV/b
belum mencukupi yaitu 50 AK
Jawaban
Perhitungan angka kredit dari hasil penilaian kinerja guru yang mendapat tugas tambahan sebagai
kepala bengkel adalah sebagai berikut:
Perhitungan
AKK yang harus dikumpulkan dari pangkat Penata Muda tk I golongan III/b ke Penata golongan
III/c = 50, terdiri dari:
Unsur utama:
AK guru mata pelajaran & tugas tambahan sebagai kepala bengkel = 38
AK PKB dari PD = 3, PI/KI = 4
Unsur penunjang = max 5
Perolehan AK Yulianus Iminato, S.T selama 4 tahun:
AK guru mata pelajaran = 5,94 x 4 = 23,76
AK kepala bengkel = 4,75 x 4 = 19,00
AK PKB dari PD = 2, PI/KI = 6
AKP = 5
AK total selama 4 tahun =23,76 + 19,00 + 8 + 5 = 55,76
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Yulianus Iminato, S.T belum dapat
naik pangkat setingkat lebih tinggi ke pangkat Penata golongan III/c
Alasan: jumlah angka kredit dari unsur pengembangan diri belum mencukupi yaitu 3 AK
Perhitungan angka kredit dari hasil penilaian kinerja guru yang mendapat tugas tambahan sebagai
kepala unit produksi adalah sebagai berikut:
Perhitungan
AKK yang harus dikumpulkan dari pangkat Penata golongan III/c ke Penata tk I golongan III/d
= 100, terdiri dari:
Unsur utama:
AK guru mata pelajaran & tugas tambahan sebagai kepala unit produksi = 81
AK PKB dari PD = 3, PI/KI = 6
Unsur penunjang = max 10
Perolehan AK Yuda Saputra, S.Pd selama 4 tahun:
AK guru mata pelajaran = 10,13 x 4 = 23,76
AK kepala unit produksi = 7,59 x 4 = 19,00
AK PKB dari PD = 5, PI/KI = 8
AKP = 10
AK total selama 4 tahun = 40,52 + 30,36 + 13 + 10 = 93,88
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Yuda Saputra, S.Pd belum dapat
naik pangkat setingkat lebih tinggi ke pangkat Penata tk I golongan ruang III/d
Alasan: jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat ke Penata tk I golongan
ruang III/d belum mencukupi yaitu 100 AK. Minimal perolehan penilaian kinerja dengan sebutan
“Baik”
Referensi: