Anda di halaman 1dari 14

TRANSFER PASIEN

No. Kode : 445/123b/SOP-


SOP C/Pusk-
LPS/I/2016
Terbitan : 1

No Revisi : 0

Tgl Mulai : 11 /1/2016


berlaku

Halaman : 1/1
PUSKESMAS dr.Harika Putra
LAMPASI NIP.198604212011011001

1. Pengertian Transfer pasien adalah upaya petugas dalam memberikan pelayanan


sesuai dengan kebutuhan dan hasil klarifikasi pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah petugas dalam
menerapkan asuhan komprehensif kepada pasien sesuai dengan hasil
identifikasi kebutuhan dengan mengedepankan keselamatan pasien.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lampasi No. 445/77/SK-C/Pusk-LPS/I/2016
tentang Kebijakan Layanan Klinis di Puskesmas
4. Referensi Undang – undang no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Prosedur A. Petugas Kesehatan di Unit Pelayanan Pengirim
1. Petugas mengindentifikasi kebutuhan pasien
2. Petugas memberikan imformasi kepada pasien perihal hasil
indentifikasi kebutuhan pasien bahwa diperlikan pemeriksaan
oleh petugas kesehatan lain demi terlaksananya asuhan yang
menyeluruh
3. Petugas memastikan pemahaman pasien akan dibutuhkan
pemeriksaan oleh petugas kesehatan lain ( Petugas membuat
imformed consent terhadap pasien yang menolak)
4. Petugas membuat form ke unit yang dituju
5. Petugas memberikan form kepada pasien
6. Petugas mengarahkan pasien ke unit tujuan
7. Petugas meletakkan form di RM dan mendukomentasikan di
register (khusus rujukan internal)
8. Petugas menerima hasil
9. Petugas menindaklanjuti hasil sesuai dengan kebutuhan pasien
B. Petugas di Unit Pelayanan Penerima Transfer Pasien
1. Petugas menerima form dan RM pasien
2. Petugas mengindentifikasi kebutuhan pasien
3. Petugas melakukan pemeriksaan dan tindakan sesuai dengan
kebutuhan pasien
4. Petugas menuliskan hasil pemeriksaan dan tindakan pada form
/ RM dan menyerahkan kepada pasien
5. Petugas mengarahkan pasien untuk kembali ke petugas
pengirim untuk mendapatkan tindakan lanjutan
6. Unit Terkait 1. Bp Umum
2. KIA
3. Gigi
4. Laboratorium
5. Sanitasi
6. Gizi
7. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan


MENIMBANG BERATA BADAN

No. Kode :
SOP
Terbitan :

No Revisi :

Tgl Mulai :
berlaku

Halaman : 1/1
PUSKESMAS dr.Harika Putra
LAMPASI NIP.198604212011011001

4. Pengertian Menimbang berat badan dilakukan denganmenggunakan timbangan


bayi
5. Tujuan Untuk mengetahui berat badan bayi dan menentukan program
pengobatan yang akan diberikan
6. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lampasi No. /SK-C/Pusk-LPS/I/2016
tentang Kebijakan Layanan Klinis di Puskesmas
8. Referensi Undang – undang no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
9. Prosedur A. Persiapan Alat
 Timbangan bayi diatas meja
 Buku catatan / rekam medic
 Alat tulis
 Kapas alcohol
 Tempat sampah

B. Persiapan pasien
 Lepaskan baju tebal / pampers bayi bila mempengaruhi
timbangan

C. Cara kerja
 Petugas memperkenalkan diri dan menjelaskan prosdur
tindakan
 Petugas cuci tangan
 Bersihkan timbangan dengan kapas alcohol
 Atur agar timbangan berada diangka nol ( 0 ).
 Lepas pakaian / pampers bayi. Baringkan bayi diatas
timbangan
 Catat hasil pengukuran di buku catatan / rekam medic.
 Bayi dirapikan kembali
 Petugas cuci tangan
10. Unit Terkait 1. Rekam medic
2. KIA
3. Farmasi
11. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan


MANUAL PLACENTA

No. Kode : /123b/SOP-


SOP C/Pusk-
LPS/I/2016
Terbitan :

No Revisi :

Tgl Mulai :
berlaku

Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr.Harika Putra
LAMPASI NIP.198604212011011001

1. Pengertian Melepaskan placenta dari tempat implantasinya pada dinding uterus


dan mengeluarkannya dari cavum uteri secara manual
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan langkah – langkah pelepasan
placenta
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lampasi No. /SK-C/Pusk-LPS/I/2016
tentang Kebijakan Layanan Klinis di Puskesmas
4. Referensi Undang – undang no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Prosedur A. Persiapan Alat
 Oksitosin, prostaglandin, ergometrin
 Nacl 0,9% / RL
 Tramadol 1 – 2 mg/kg/BB
 O2 dengan regulatornya
 Larutan antiseptic
 Betadin
 Underpad
 Infuse set
 Kateter
 Klem tali pusat
 Handscound steril

B. Persiapan pasien
 Informed concern

C. Cara kerja
 Petugas memperkenalkan diri
 Minta penanggung jawab pasien membaca dan mengisi
informed concern. Petugas menjelaskan prosedur tindakan
 Petugas mencuci tangan
 Petugas memasang handscound
 Pasang infuse pada pasien
 Minta asisten untuk memberikan analgetik melalui infuse.
 Lakukan kateterisasi
 Jepit tali pusat dengan klem kemudian tegangkan tali pusat.
 Masukkan punggung tangan ke dalam vagina dengan
menelusuri tali pusat bagaian bawah.
 Setelah tangan mencapai pembukaan service, minta asisten
untuk memegang kocher kemudian tangan yang lain menahan
fundus uteri.
 Sambil menahan fundus uteri, masukkan tangan ke cavum
uteri sampai ke tempat impalntasi placenta.
 Buka tangan dengan ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk,
tentukan tempat implantasi placenta dan temukan tepi
placenta yang paling bawah.
 Jika berada dibagian belakang, tali pusat tetap berada
disebelah, jika dibagian depan, pindahkan tangan kebagian
depan tali pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas.
 Jika placenta dibagian belakang, lepaskan placenta dari tempat
implantasinya dengan menyelipkan ujung jari daiantara
placenta dan dinding uterus dengan punggung tangan
menghadap ke dinding dalam uterus.
 Jika placenta dibagian depan, punggung tangan pada dinding
cavum uteri tetapi tali pusat berada dibawah telapak tangan
kanan.
 Gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke
cranial sehingga semua permukaan maternal placenta dapat
dilepaskan.
 Sementara satu tangan masih dalam cavum uteri lakukan
explorasi ulang untuk memastikan tidak ada bagian placenta
yang masih melekat pada dinding uterus
 Keluarkan tangan dan pindahkan ke supra simfisis untuk
menahan uterus pada saaat placenta dikeluarkan.
 Instruksikan asisten yang memegang klem untuk menarik tali
pusat sambil tangan menarik placenta keluar ( hindari percikan
darah )
 Letakkan placenta pada tempatnya
 Lakukan sedikit pendorongan uterus ( dengan tangan luar ) ke
dorsokranial setelah placenta lahir.
 Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang
keluar. Catat dalam rekam medic.
 Lakukan dekontaminasi. Alat – alat dibereskan.
 Petugas cuci tangan
6. Unit Terkait 1. Rekam medis
2. KIA
3. Labor

7. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan


INJEKSI INTRA VENA

No. Kode : /123b/SOP-


SOP C/Pusk-
LPS/I/2016
Terbitan :

No Revisi :

Tgl Mulai :
berlaku

Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr.Harika Putra
LAMPASI NIP.198604212011011001

1. Pengertian Pemberian obat injeksi yang dilakukan ke dalam pembuluh vena /


melalui infuse set
2. Tujuan Untuk mendapatkan reaksi obat yang cepat
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lampasi No. / /SK-C/Pusk-LPS/I/2016
tentang Kebijakan Layanan Klinis di Puskesmas
4. Referensi Undang – undang no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Prosedur A. Persiapan Alat
 Spuit 1 cc atau 2 cc
 Kapas alcohol
 Obat ampul / vial
 Handscound steril
 Tourniquet
 Bak instrument kecil
 Kom kecil
 Bengkok
 Perlak
 Skrem

B. Persiapan Pasien
 Meminta penanggungjawab pasien untuk membaca dan
menanda tangani informed concern
 Jelaskan prosedur tindakan

C. Cara kerja
 Pasang skrem
 Petugas cuci tangan
 Ambil obat sesuai dosis, letakkan dalam kom kecil.
 Minta pasien istirahat di tempat tidur senyaman mungkin.
 Tentukan vena yang akan ditusuk, pastikan daerah tersebut
bersih dari bulu dan bukan daerah bekas tusukan.
 Pasang pegalas dibawahnya
 Pasang tourniquet
 Luruskan tangan dan pastikan vena terlihat / teraba.
 Ambil spuit yang berisi obat, pastikan tidak ada udara
didalamnya.
 Oles dengan kapas alcohol daerah yang akan ditusuk.
 Tusuk vena dengan sudut 15 – 30 derajat sejajar vena, aspirasi
spuit, bila keluar darah, lepaskan tourniquet. Injeksikan obat
ke dalam vena.
 Segera tarik spuit bila obat sudah habis dan tekan dengan
kapas alcohol.
 Buang spuit, ampul / vial dalam safety box dan lepas
handscoun.
 Kembalikan pasien dalam posisi senyaman mungkin.
 Bereskan alat – alat.
 Observasi respon pasien dan daerah penyuntikan. Catat dalam
rekam medic.
 Petugas cuci tangan
6. Unit Terkait 1. Rekam medic
7. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan


INJEKSI INTRA MUSKULAR

No. Kode : /123b/SOP-


SOP C/Pusk-
LPS/I/2016
Terbitan :

No Revisi :

Tgl Mulai :
berlaku

Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr.Harika Putra
LAMPASI NIP.198604212011011001

1. Pengertian Injeksi ini dilakukan dengan menyuntikan obat pada jaringan otot
2. Tujuan Untuk memberikan obat yang dapat diserap oleh otot.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lampasi No. /77/SK-C/Pusk-LPS/I/2016
tentang Kebijakan Layanan Klinis di Puskesmas
4. Referensi Undang – undang no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Prosedur A. Persiapan Alat
 Spuit 2,5 cc atau 3 cc
 Kapas alcohol
 Obat ampul / vial
 Handscound steril
 Bak instrument kecil
 Kom kecil
 Bengkok
 Skrem

B. Persiapan Pasien
 Meminta penanggungjawab pasien untuk membaca dan
menanda tangani informed concern
 Jelaskan prosedur tindakan

C. Cara kerja
 Pasang skrem
 Petugas cuci tangan
 Ambil obat sesuai dosis, letakkan dalam kom kecil.
 Minta pasien istirahat di tempat tidur senyaman mungkin. Pada
daerah vastus gluteal : posisinya tengkurap / miring dengan
lutut sedikit fleksi. Pada daerah vastus lateralis : posisinya
supine dengan lutut sedikit fleksi. Dorso gluteal : posisinya
prone dengan lutut fleksi. Deltoid : posisinya duduk / berbaring
dengan lengan fleksi, rileks / diletakkan diatas abdomen.
 Observasi area yang akan ditusuk, pastikan tidak ada lesi,
infeksi, tidak terdapat penonjolan tulang.
 Ambil spuit yang berisi obat, pastikan tidak ada udara
didalamnya.
 Oles dengan kapas alcohol daerah yang akan ditusuk secara
melingkar keluar.
 Pegang spuit dengan jari telunjuk dan ibu jari. Tusuk daearah
penyuntikan dengan sudut 90 derajat sedalam 1,25 – 3 cm.
Aspirasi spuit, bila tidak ada darah maka suntikan obat dengan
kecepatan 10 detik/ml. Jika terdapat darah, maka cabut spuit
dan ganti tempat penyuntikan.
 Segera tarik spuit bila obat sudah habis dan tekan dengan
kapas alcohol.
 Buang spuit, ampul / vial dalam safety box dan lepas
handscoun.
 Kembalikan pasien dalam posisi senyaman mungkin.
 Bereskan alat – alat.
 Observasi respon pasien dan daerah penyuntikan. Catat dalam
rekam medic.
 Petugas cuci tangan
D. Unit 1. Rekam medik
Terkait
E. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan


STERILISASI ALAT KESEHATAN

No. Kode : /123b/SOP-


SOP C/Pusk-
LPS/I/2016
Terbitan :

No Revisi :

Tgl Mulai :
berlaku

Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr.Harika Putra
LAMPASI NIP.198604212011011001

1. Pengertian Tindakan yang dilakukan untuk menjamin alat – alat kesehatan yang
dipakai sudah steril dan siap pakai
2. Tujuan Untuk menjamin kwalitas alat kesehatan, laboratorium dan linen
dalam kondisi steril
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lampasi No. 445/77/SK-C/Pusk-LPS/I/2016
tentang Kebijakan Layanan Klinis di Puskesmas
4. Referensi Undang – undang no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Prosedur 1. Dekontaminasi
a. Memakai sarung tangan
b. Menyiapkan bak perendaman yang telah diisi dengan larutan
clorin 0,5%
c. Memasukkan alat – alat kesehatan / alat laboratoium yang
sudah terpakai dan bias digunakan lagi, kedalam bak
perendaman
d. Rendam 10 menit.

2. Pencucian dan pembilasan


a. Buka kran air
b. Ambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi, hati
– hati tertusuk gunting / nal powder. Jangan cuci benda dari
karet bersamaan dengan benda dari logam / kaca.
c. Cuci dengan hati – hati benda tajam / yang terbuat dari kaca,
dengan cara :
 Sikat perlahan dan berulang dengan air sabun untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran. Lakukan dibawah air
mengalir sampai kotoran bersih.
 Buka engsel gunting dan klem sampai lepas. Sikat
sambungan dan semua sudut alat. Ulangi prosedur minimal
2 kali.
 Bilas satu persatu dibawah air mengalir.
d. Cuci sarung tangan saat masih dipakai lalu bilas.
e. Lepaskan sarung tangan
f. Petugas cuci tangan

3. Desinfeksi tingkat tinggi


a. Sterilisasi panas kering ( oven )
 Buka pintu sterilisator, letakkan alat – alat sesuai klasifikasi
penggunaannya seperti set heating, set partus dll.
 Tutup pintu sterilisator dengan rapat.
 Tunggu sampai suhu 170 C selama 60 menit.
 Setelah selesai, tunggu sampai suhu dingin, buka pintu
sterilisator, keluarkan alat – alat yang sudah steril dengan
korentang steril.
6. Unit Terkait 1. Bp Umum
2. KIA
3. Gigi
4. Laboratorium
5. Sanitasi
6. Gizi
7. Loundry
7. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan


TRANSFER PASIEN

No. Kode : 445/123b/SOP-


SOP C/Pusk-
LPS/I/2016
Terbitan : 1

No Revisi : 0

Tgl Mulai : 11 /1/2016


berlaku

Halaman : 1/1
PUSKESMAS dr.Harika Putra
LAMPASI NIP.198604212011011001

8. Pengertian Transfer pasien adalah upaya petugas dalam memberikan pelayanan


sesuai dengan kebutuhan dan hasil klarifikasi pasien.
9. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah petugas dalam
menerapkan asuhan komprehensif kepada pasien sesuai dengan hasil
identifikasi kebutuhan dengan mengedepankan keselamatan pasien.
10. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lampasi No. 445/77/SK-C/Pusk-LPS/I/2016
tentang Kebijakan Layanan Klinis di Puskesmas
11. Referensi Undang – undang no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
12. Prosedur C. Petugas Kesehatan di Unit Pelayanan Pengirim
10. Petugas mengindentifikasi kebutuhan pasien
11. Petugas memberikan imformasi kepada pasien perihal
hasil indentifikasi kebutuhan pasien bahwa diperlikan
pemeriksaan oleh petugas kesehatan lain demi terlaksananya
asuhan yang menyeluruh
12. Petugas memastikan pemahaman pasien akan
dibutuhkan pemeriksaan oleh petugas kesehatan lain ( Petugas
membuat imformed consent terhadap pasien yang menolak)
13. Petugas membuat form ke unit yang dituju
14. Petugas memberikan form kepada pasien
15. Petugas mengarahkan pasien ke unit tujuan
16. Petugas meletakkan form di RM dan mendukomentasikan
di register (khusus rujukan internal)
17. Petugas menerima hasil
18. Petugas menindaklanjuti hasil sesuai dengan kebutuhan
pasien
D. Petugas di Unit Pelayanan Penerima Transfer Pasien
6. Petugas menerima form dan RM pasien
7. Petugas mengindentifikasi kebutuhan pasien
8. Petugas melakukan pemeriksaan dan tindakan sesuai dengan
kebutuhan pasien
9. Petugas menuliskan hasil pemeriksaan dan tindakan pada form
/ RM dan menyerahkan kepada pasien
10. Petugas mengarahkan pasien untuk kembali ke petugas
pengirim untuk mendapatkan tindakan lanjutan
13. Unit Terkait 7. Bp Umum
8. KIA
9. Gigi
10. Laboratorium
11. Sanitasi
12. Gizi
14. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan


TRANSFER PASIEN

No. Kode : 445/123b/SOP-


SOP C/Pusk-
LPS/I/2016
Terbitan : 1

No Revisi : 0

Tgl Mulai : 11 /1/2016


berlaku

Halaman : 1/1
PUSKESMAS dr.Harika Putra
LAMPASI NIP.198604212011011001

15. Pengertian Transfer pasien adalah upaya petugas dalam memberikan pelayanan
sesuai dengan kebutuhan dan hasil klarifikasi pasien.
16. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah petugas dalam
menerapkan asuhan komprehensif kepada pasien sesuai dengan hasil
identifikasi kebutuhan dengan mengedepankan keselamatan pasien.
17. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lampasi No. 445/77/SK-C/Pusk-LPS/I/2016
tentang Kebijakan Layanan Klinis di Puskesmas
18. Referensi Undang – undang no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
19. Prosedur E. Petugas Kesehatan di Unit Pelayanan Pengirim
19. Petugas mengindentifikasi kebutuhan pasien
20. Petugas memberikan imformasi kepada pasien perihal
hasil indentifikasi kebutuhan pasien bahwa diperlikan
pemeriksaan oleh petugas kesehatan lain demi terlaksananya
asuhan yang menyeluruh
21. Petugas memastikan pemahaman pasien akan
dibutuhkan pemeriksaan oleh petugas kesehatan lain ( Petugas
membuat imformed consent terhadap pasien yang menolak)
22. Petugas membuat form ke unit yang dituju
23. Petugas memberikan form kepada pasien
24. Petugas mengarahkan pasien ke unit tujuan
25. Petugas meletakkan form di RM dan mendukomentasikan
di register (khusus rujukan internal)
26. Petugas menerima hasil
27. Petugas menindaklanjuti hasil sesuai dengan kebutuhan
pasien
F. Petugas di Unit Pelayanan Penerima Transfer Pasien
11. Petugas menerima form dan RM pasien
12. Petugas mengindentifikasi kebutuhan pasien
13. Petugas melakukan pemeriksaan dan tindakan sesuai
dengan kebutuhan pasien
14. Petugas menuliskan hasil pemeriksaan dan tindakan
pada form / RM dan menyerahkan kepada pasien
15. Petugas mengarahkan pasien untuk kembali ke petugas
pengirim untuk mendapatkan tindakan lanjutan
20. Unit Terkait 13. Bp Umum
14. KIA
15. Gigi
16. Laboratorium
17. Sanitasi
18. Gizi
21. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai