Anda di halaman 1dari 14

Sosialisasi dan Simulasi Pembuatan Kursi dan Meja dengan

Memanfaatkan Botol Plastic Bekas di Kelurahan Teppo

Intan Dwi Novita,S.Pt.,M.Si , Burhanuddin¹, Maesyara. B² , Elsa Jufri³ , Sri Wahyuni


Ahmad4 , Kasmawati S5 , Muhammad Fadriyansa6 , Muhammad Dedy Rizaldy7 ,
Anwar Ibrahim8 , Salimanto9 , Hariyani10

Intan0211@gmail.com , ¹burhanagri016@gmail.com ,²wawanmey17@gmail.com ,


³elsajufri279@gmail.com , 4unhyswahmad216@gmail.com ,
6
muh.fadriyansa@gmail.com , 8anwaribrahim138@gmail.com,

Dosen Pembimbing , Fakultas Pertanian, Peternakan Dan


Perikananan / Agribisnis UM-Parepare , Fakultas Teknik /
Informatika UM-Parepare , Fakultas Ekonomi / Akuntansi
UM-Parepare , Fakultas Teknik / Informatika UM-Parepare ,
Fakultas Pendidikan Agama Islam / Pendidikan Agama
Islam UM-Parepare , Fakultas Teknik / Sipil UM-Parepare ,
Fakultas Teknik / Elektro UM-Parepare , Fakultas Ekonomi /
Manajemen UM-Parepare , Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan / Matematika UM-Parepare , Fakultas Ekonomi /
Ekonomi dan Bisnis UM-Parepare

ABSTRAK
Simulasi pembuatan kursi dan meja dengan memanfaatkan botol
plastic bekas merupakan program kerja dari mahasiswa kuliah kerja nyata
(KKN) kelompok 65 Kelurahan Teppo.

Program kerja ini bertujuan untuk memberikan kesadaran dan pengetahuan


tentang pemanfaatan botol plastic bekas menjadi barang yang berguna dan
bisa didesai menjadi furniture terutama kursi dan meja yang berbahan dasar
botol plastic yang di anggap sebagai solusi pemanfaatan sampah
plastic.kursi tersebut dirancang ringan dan mudah di bawa juga desainnya
indah sehingga tidak tampil membosankan serta membuat pemakainya
merasa nyaman saat menggunakan kursi tersebut.

ABSTRACT

The simulation of making chairs and tables by utilizing used plastic bottles is
a work program of a real work lecture (KKN) group of 65 Teppo Urban
Village.
This work program aims to provide awareness and knowledge about the use
of used plastic bottles into useful items and can be turned into furniture,
especially chairs and tables made from plastic bottles which are considered
as a solution to the utilization of plastic waste. The chair is designed to be
lightweight and easy to carry as well the design is beautiful so it doesn't
appear boring and makes the wearer feel comfortable when using the chair.

PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah pola pengabdian masyarakat


yang diharapkan menjadi bagian pemberdayaan dan pembelajaran bagi mahasiswa
untuk terjun dalam realitas sosial masyarakat yang sebenarnya. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) juga diartikan sebagai keintegrasian secara menyeluruh baik dibidang
keahliaan atau disiplin ilmu pengetahuan untuk mengaplikasikan teori-teori yang
dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah
Kerja Nyata (KKN) lahir dari saham mahasiswa pada pembangunan. Ia muncul dari
kesadaran bahwa mahasiswa sebagai calon sarjana dapat bekerja untuk
pembangunan dengan keluar dari ruang kuliah dan perpustakaan untuk bekerja di
lapangan.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu program yang dirancang oleh
Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiya Parepare yang
menuntut mahasiswa agar dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di bangku
perkuliahan untuk menunjang pembangunan di suatu wilayah sebagai bentuk
pengabdiannya kepada masyarakat, dan sebagai perwujudan peran serta kalangan
akademisi dalam pelaksanaan pemberdayaan.

Orientasi dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah membangun pola
fikir masyarakat dari pemerintah setempat agar lebih maju peningkatan standar dan
kualitas dengan tetap berusaha mempertahankan nilai-nilai masyarakat. Kuliah Kerja
Nyata (KKN) juga merupakan wadah bagi Mahasiswa untuk mengaplikasikan apa
yang telah diperoleh di Perguruan Tinggi, bukan hanya pengetahuan akademik
tetapi juga pengalaman yang diperoleh dari aktivitas berorganisasi dan
bermasyarakat.

Kuliah pengabdian mahasiswa ini merupakan perwujudan dari partisipasi


Perguruan Tinggi dalam upaya mengembangkan dan peningkatan pemberdayaan
serta partisipasi masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman melalui
perkembangan IPTEK melalui mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan
memiliki berbagai pengalaman, mulai dari berusaha untuk beradaptasi,
bersosialisasi, dan saling membantu dalam menjalankan berbagai program kerja.

Adapun ciri-ciri dari pada suatu kegiatan KKN, antara lain :

1. KKN adalah kegiatan yang bersifat antar Fakultas (interdisiplin).


2. KKN banyak melibatkan komponen yang ada di dalam kampus.
3. KKN juga tidak pernah lepas dengan keterlibatan komponen di luar kampus
(pemerintah daerah, masyarakat di lokasi KKN serta kelompok masyarakat
lainnya).
Orientasi dari pelaksanaan KKN adalah membangun pola pikir masyarakat
dan pemerintah setempat agar lebih maju dan berusaha membentuk
pembangunan fasilitas kehidupan menuju peningkatan standar dan kualitas
dengan tetap berusaha mempertahankan nilai-nilai sosial masyarakat. KKN juga
merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan apa yang telah
diperoleh di perguruan tinggi, bukan hanya pengetahuan akademik, tetapi juga
pengalaman yang diperoleh dari aktivitas berorganisasi dan bermayarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bahagian integral dari proses pendidikan
yang mempunyai ciri-ciri khusus. Dimana sistem penyelenggaraannya
memerlukan landasan ideal yang secara filosifis akan memberikan gambaran
serta pengertian yang utuh tentang “apa, bagaimana, serta untuk apa Kuliah
Kerja Nyata itu diselenggarakan ?”.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata diarahkan kepada :

1. Pengembangan kemampuan mahasiswa dalam bekerja secara terpadu


(interdisipliner) yang mereka miliki.
2. Penyiapan program dan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang dapat
mendukung dihasilkan sarjana bermutu, berkualitas, mandiri dan siap usaha
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan dinamika
perkembangan zaman;

3. Penempatan mahasiswa pada lembaga dan lokasi Kuliah Kerja Nyata yang
memiliki masalah yang sesuai dengan bidang keahlian mahasiswa, hingga
mahasiswa peserta dapat mengembangkan kemampuan profesi yang
dimilikinya dan mengamalkannya kepada institusi dan masyarakat.

Upaya peningkatan pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Universitas


Muhammadiyah Parepare harus merujuk pada program pemerintah dan pada
kebutuhan masyarakat, sehingga program Kuliah Kerja Nyata perlu difokuskan
dengan harapan tingkat kebermaknaan dari hasil pelaksanaan program Kuliah
Kerja Nyata dapat mencapai sasaran. Oleh karena itu Kuliah Kerja Nyata
merupakan solusi yang kreatif dan inovatif dalam membantu program pemerintah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

A. Selayang Pandang Lokasi KKN (Gambaran Umum Desa Parinding)

1. Letak Geografis

Letak dan luas wilayah

Teppo merupakan salah satu Kelurahan yang terdapat di

Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan dan

terbentuk pada tahun 1981 sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1979, tentang Pemerintahan Desa.

Kelurahan Teppo merupakan salah satu dari 11 desa yang ada di

wilayah Kecamatan Patampanua yang terletak 1 km dari pusat

pemerintahan kecamatan, 20 km dari pusat ibu kota kabupaten, dan 120


km dari ibu kota provinsi. Selain itu, luas wilayahnya mencapai 702.000

Ha, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kel. Benteng.

- Sebelah Timur Macirinnae dan Selatan berbata Kel.Tonyamang;

dan

- Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Desa Pincara.

2. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk

Jumlah penduduk yang ada di kelurahan Teppo adalah 3.200 jiwa

diantaranya jumlah penduduk laki-laki 1.354 jiwa, dan jumlah penduduk

perempuan 1.846 jiwa dengan jumlah rumah tangga yakni 641 Kepala

Keluarga. Perangkat kelurahan yang ada di kelurahan Teppo berjumlah 6

orang, yang terdiri dari Kepala Kelurahan, Sekretaris Kelurahan, Kepala

Seksi,dan Staf.

Mata pencaharian penduduk kelurahan Teppo cukup beragam.

Namun, sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai

petani. Hal ini disebabkan karena luasnya lahan persawahan yang

tersedia dan siap untuk digarap. Di Kelurahan Teppo terdapat beberapa

tempat ibadah berupa 4 unit masjid dan 2 unit mushallah serta memiliki

sarana kesehatan berupa 1 unit puskesmas dan Selain itu ada beberapa

sarana lainnya berupa 2 unit lapangan basket, 3 unit lapangan volley, 1

unit lapangan bulu tangkis, dan 1 unit jembatan.


Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di kelurahan Teppo

yakni Taman Kanak-Kanak (1 unit), Sekolah Dasar (5 unit), Mesjid (4

unit), Mushoallah (2 unit), Puskesmas (1 unit)

METODE PELAKSANAAN

A. Penyusunan Program Kerja


Program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) disusun berdasarkan kebutuhan
yang mendesak pada masyarakat di Kelurahan Teppo, Kecamatan
Patampanua, Kabupaten Pinrang dan disesuaikan dengan kemampuan kami
dalam melaksanakan program tersebut.
Penyusunan program kerja yang kami akan laksanakan berorientasi pada
pengembangan pembangunan dalam enam bidang yaitu : Bidang Al-Islam dan
Kemuhammadiyaan, Bidang Pendidikan Sosial dan Budaya, Bidang Produksi,
Bidang Sarana dan Prasarana, Bidang Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan
serta Bidang Administrasi Pemerintahan.

B. Metode Penyusunan Program Kerja


Metode yang digunakan dalam penyusunan program kerja adalah
dengan mengadakan observasi lapangan terlebih dahulu dengan meninjau
langsung area di Kelurahan Teppo dilakukan oleh kelompok 65 terlebih dahulu
melakukan observasi selama sepekan dengan melalui pengamatan langsung di
lokasi dan melalui wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi. Selanjutnya
disusun dalam bentuk rancangan program kerja dengan tetap memperhitungkan
kebutuhan kelompok sasaran dan disesuaikan dengan kemampuan kelompok
dalam pelaksanaan program tersebut. Rancangan Program ini disusun sebagai
Bahan Seminar Program Kerja.

Rancangan Program yang telah disusun oleh kelompok 65 diajukan kedalam


Seminar Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XXI Tahun 2019
Kabupaten Pinrang, dimana Seminar Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN)
dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2019.
C. Rancangan Program Kerja
Observasi lapangan terlebih dahulu dengan meninjau langsung area di
Kelurahan Teppo dilakukan oleh kelompok 65. Selanjutnya disusun dalam
bentuk rancangan program kerja dengan tetap memperhitungkan kebutuhan
kelompok sasaran dan disesuaikan dengan kemampuan kelompok dalam
pelaksanaan program tersebut. Rancangan Program ini disusun sebagai Bahan
Seminar Program Kerja.
Adapun susunan Program Kerja, Kelompok 65 Kelurahan Teppo, Kecamatan
Patampanua, Kabupaten Pinrang, yaitu :
1. BIDANG AIK
a. Bimbingan Baca Tulis Al-Quran
b. Bimbingan Al-Qur’an Orang Dewasa (Ibu-Ibu)
2. BIDANG PENDIDIKAN SOSIAL BUDAYA
a. Mengajar Pendidikan Agama Islam

b. Mengajar Matematika

c. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam

d. Mengajar Penjas

e. Mengajar Bahasa Daerah

f. Mengajar Pendidikan Kewarganegaraan

3. BIDANG PRODUKSI
a. Pemanfaatan Limbah Plastik

4. BIDANG SARANA DAN PRASARANA


a. Pembuatan Papan Nama Tokoh Masyarakat

5. BIDANG KEBERSIHAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN


a. Pembenahan Lingkup dan Ruang UKS

b. Penyuluhan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS)

c. Penyuluhan Masyarakat Bebas Narkoba

6. BIDANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN


a. Penataan Tata Ruang
D. Laporan Keuangan
Semua kegiatan pasti tak luput dari penggunaan dana untuk
melaksanakannya, begitu juga dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
dilakukan setiap tahunnya oleh Universitas Muhammadiyah Parepare (UM
PAREPARE). Dalam hal ini, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XXI
Tahun 2019 Kelompok 65 memaparkan sumber dan penggunaan dalam
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan selama kurang lebih 40
hari lamanya. Sumber dana berasal dari sumbangan pihak luar, Instansi
Negara, Universitas dan swadaya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu
sendiri. Penggunaan dananya yaitu Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN)
yang telah direncanakan untuk dilaksanakan, pengeluaran sebelum Seminar
Program Kerja dan biaya rumah tangga.

E. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UM Parepare

Angkatan XXI Tahun 2019, Kelurahan Teppo , Kecamatan Patampanua,

Kabupaten Pinrang terdapat beberapa hal yang sangat mendukung kami

selama proses Kuliah Kerja Nyata (KKN) berlangsung yakni mulai dari

tahap persiapan posko, tahap observasi di lapangan, penyusunan

Program Kerja dan realisasinya sampai pada tahap penyelesaian

laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu didukung oleh kerja sama dan

kekompakan dari kelompok kami serta adanya bimbingan dari Dosen

Pembimbing dalam mengarahkan kami serta dukungan moril kepada

kami yang semua itu menunjang kesuksesan program kerja kami.

Keanggotan yang terdiri dari multi fakultas maka terbentuk kerjasama

yang baik sehingga kegiatan-kegiatan atau program kerja yang

terlaksana mencapai hasil yang maksimal. Selain itu, partisipasi


masyarakat yang tinggi di kelurahan Teppo sangat menunjang dalam

pelaksanaan prokgarm kerja kami. Dengan partisipasi dan kerja sama

yang baik pula akhirnya seluruh program kerja yang dirancang saat

seminar program kerja akhirnya terealisasi dengan persentase

pencapaian 100%.

2. Faktor Penghambat

Selain faktor pendukung, pelaksanaan program kerja KKN ini juga

tidak terlepas dari faktor penghambat. Terdapat beberapa faktor

penghambat yang telah dijumpai dalam pelaksanaan program kerja kami.

Kendala-kendala tersebu, antara lain:

- Alokasi anggaran dan waktu untuk melaksanakan program kerja

kurang maksimal;

- Alat , bahan, dan persediaan alat dalam beberapa program kerja yang

kurang memadai;

- Kurangnya pemahaman dari sebagian masyarakat terhadap KKN

membuat masyarakat kurang merespon dalam beberapa pelaksanaan

program kerja kami.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melihat kondsi yang ada dari hasil observasi, maka Mahasiswa KKN
Kelompok 65 mengajukan beberapa program kerja untuk direalisasikan.
Program kerja yang disusun mewakili berbagai bidang yaitu bidang Al-Islam
Kemuhammadiyahaan, Bidang Pendidikan, social dan budaya, Bidang
Produksi. Bidang Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan, Bidang Sarana
dan Prasarana, serta Bidang Administrasi Pemerintahan. Ada satu program
kerja yang menjadi unggulan KKN kelompok 65, yaitu Pembuatan Kursi dan
Meja dengan Memanfaatkan Botol Plastic Bekas di Kelurahan Teppo.
Program ini dipilih melihat masyrakat Desa/KelurahanTeppo kurang sadar
betapa pentingnya menjaga kebersihan

Kegiatan ini berlangsung selama 2 (dua) hari pada pekan ketiga di


bulan Agustus yaitu pada tanggal 23. Adapun keterampilan dalam mengelola
botol plastic bekas. Program kerja ini dilakukan di lapangan takraw kelurahan
Teppo, dengan melibatkan berbagai elemen masyrakat seperti halnya ibu-ibu
maupun staff kelurahan.Masyrakat yang hadir terlihat begitu antusias untuk
mengikuti kegiatan ini.

Bahan/Alat :

1. Botol plastic bekas.


2. Lakban plastik.
3. Tripleks
4. Busa
5. Spam
6. Sepatu karet
7. Paku
8. Palu
9. Lem Fox
10. Gergaji
11. Hekter
12. Kayu

Proses pembuatan :

1. Kumpulkan semua botol bekas yang mempunyai ukuran yang hamper


sama.selanjutnya rekatkan semua menjadi satu dengan menggunakan
lakban,ikat melingkar dibagian botol,lakukan hingga botol tersusun
rapi.
2. Gunakan tripleks yang sudah dipotong menjadi lingkaran untuk
menjadi alas penutup bagian atas dan bawah botol.kemudian rekatkan
semua dengan lakban plastic higga benar-benar terikat rapi.
3. Bungkus semua bagian dengan menggunakan busa yang empuk,lapisi
semua bagian.
4. Setelah semua tertutup,kemudian rapikan
5. Bungkus
6. Begitupun dengan meja hampir sama pembuatanya dengan kursi
tersebut.

Produksi plastic di Indonesia semakin meningkat seiring bertambahnya


jumlah penduduk. Pada tahun 2014 jumlah penduduk Indonesia lebih dari
252 juta jiwa,sementara tingkat kepadatan penduduk di Indonesia adalah
sekitar 132 jiwa/meter kubik (bps.go.id). jumlah tersebut dapat meningkat
timbullah sampah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun
dimana hamper separuhny aadalah sampah plastic.pola pengelolaan sampah
di Indonesia sebagai berikut: di angkut dan ditimbun di TPA (69%),dikubur
(10%), dikompos dan didaur ulang (7%), dibakar (5%), dan sisanya tidak
terkelola(7%) (menlh.go.id). dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa
masih banyak penduduk Indonesia yang membuang sampah plastic dalam
jumlah besar sementara kemampuan Indonesia untuk menduar ulang
sampah masih sangat minim (7%). Sampah sampah tersebut masih ditangani
di sekitar 90 persen kabupaten di Indonesia dengan cara di bakar dan di
timbun.
Penutup

Tentunya Edukasi mengenai pengolahan limbah botol plastik


sangatlah penting bagi masyarakat yang kesehariannya tentu bersinggungan
dengan sampah rumah tangga dalam kehidupan sehari hari. Dan semoga
kedepanya masyarakat lebih kreatif untuk memanfaatkan limbah menjadi
karya yg bisa berdaya jual.

I. UcapanTerimakasih
1. Kelurahan Teppo, KecamatanPatampanua, KabupatenPinrang
2. MasyarakatKelurahan Teppo
3. LPPM UM Parepare
II. DaftarPustaka
- Mikka susanto.2012 . Diksi Rupa . yogyakatra: Dicti Art Lab.
- http://bps.go.id (diakses pada tanggal 25 September 2019)
- http://menlh.go.id (diakses pada tanggal 25 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai