Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari
cahaya matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya
matahari dengan hewan yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti
dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal dari
pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang dimakan
oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu reaksi kimia
didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya matahari.
Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis.
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai
klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara
pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain
fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya pengetahuan
tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor
internal maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan
tentang fotosintesis ini. Disamping itu percobaan ini ingin membuktikan apakah
benar atau tidak bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan Amilum dan
dilepaskan oksigen. Oleh karena itu penulis ingin mendapatkan pemahaman
terhadap hal tersebut dan mencoba melakukan percobaan fotosintesis (dalam hal
ini percobaan Sachs dan Ingenhousz).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis?
2. Bagaimana cara untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan O2 dan amilum?
3. Apa jenis spektrum cahaya yang paling berpengaruh terhadap proses
fotosintesis?
4. Apakah proses fotosintesis menghasilkan O2 dan amilum?

1
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penulis membuat tujuan sebagai
berikut:
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.
2. Mengetahui bahwa proses fotosintesis menghasilkan O2 dan amilum.
3. Menemukan jenis spektrum cahaya matahari yang paling bepengaruh
terhadap proses fotosintesis.
4. Membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan O2 dan amilum.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah:
1. Untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang fotosintesis.
2. Diketahuinya penerapan metode ilmiah untuk membuktikan bahwa proses
fotosintesis menghasilkan O2 dan amilum.
3. Sebagai sebuah media pembelajaran tentang fotosintesis.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Salah satu bagian dari anabolisme karbohidrat adalah fotosintesis.
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Fotosintesis ialah proses pengubahan zat anorganik H2O dan CO2
oleh klorofil menjadi zat organic (karbohidrat) dengan bantuan cahaya. Proses
fotosintesis hanya dapat berlangsung pada organisme yang memiliki klorofil.
Proses fotosintesis dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia
sebagai berikut:

Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan


eksternal, seperti: intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida (CO2), suhu,
kadar air, kadar fotosistant (hasil fotosintesis), dan tahap pertumbuhan pada
tanaman.
Fotosintesis dapat berlangsung jika ada cahaya dan akan berhenti jika
tidak ada cahaya, karena keadaan tanpa cahaya dapat menghambat pembentukan
O2 yang dihasilkan. Fotosintesis berlangsung melalui 2 tahapan, yaitu tahap
reaksi terang dan tahap reaksi gelap. Pada reaksi terang, fotosintesis berlangsung
di grana dengan memerlukan cahaya. Sedangkan pada reaksi gelap, fotosintesis
berlangsung di stroma tanpa membutuhkan cahaya.
Orang yang pertama kali mengemukakan tentang fotosintesis ialah Jan
Ingenhousz. Jan Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada proses
fotosintesis dilepaskan O2. Hal ini dibuktikan dalam percobaanya menggunakan
tanaman air Hydrilla verticillata di dalam Beaker glass di bawah corong terbalik
yang ujungnya diletakkan sebuah tabung reaksi. Percobaan ini dikenal dengan
nama percobaan Ingenhousz.
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan pula bahwa fotosintesis
menghasilkan amilum (karbohidrat). Hal ini dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara bagian daun yang terkena sinar matahari langsung dan bagian
daun yang ditutupi oleh kertas timah. Dengan melalui proses perebusan

3
menggunakan air dan alkohol, lalu ditetesi oleh iodin (lugol), dapat terlihat bagian
mana yang menghasilkan amilum (karbohidrat). Dengan indikasi adanya warna
biru kehitaman pada bagian daun yang tidak ditutupi oleh kertas timah,
menunjukkan adanya amilum (karbohidrat) pada bagian tersebut. Percobaan ini
dikenal pula dengan percobaan Sachs.

4
A. Proses Fotosintesis
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan
langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon
dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai
makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis.
Fotosintesis berasal dari dua kata yaitu Photo yang berarti Cahaya
dan Synthesis yang berarti proses pembuatan atau pengolahan. Proses fotosintesis
merupakan proses mengolah bahan yang sederhana menjadi bahan yang kompleks
dengan menggunakan bantuan dari cahaya.
Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis
adalah karbon dioksidadan air. Tumbuhan umumnya mendapat karbon dioksida
dari udara dan mendapatkan air dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula.
Hasil sampingan proses ini adalah gas oksigen. Proses atau reaksi ini sangat
memerlukan energi yang secara alami didapat dari cahaya matahari. Energi dari
cahaya matahari itu diserap dari klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan
terdiri dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat
menghasilkan oksigen dan glukosa. Glukosa tersebut dapat digunakan untuk
membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan
sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi
baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada
respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada proses respirasi,
gula atau glukosa dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk
menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang
disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya
yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh
tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar
energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil
yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya
akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju

5
mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun
biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah
terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan secara sederhana sebagai berikut.

1. Tahap – tahap Fotosintesis


Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi.
Kedua reaksi tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Kedua
reaksi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Reaksi terang
Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana
adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu
salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu
pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil
menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk
memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses
penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air menjadi
oksigen dan hidrogen. Reaksi fotolisis dapat ditulis sebagai berikut :

6
b. Reaksi gelap
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula
dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari
reaksi terang. Reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak
dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai
berasal dari reaksi terang. Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan
siklus hatch-Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa
dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu
oleh enzim rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa
dengan jumlah atom karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus
hatch-Slack adalah enzim phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus
gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan
sebagai cadangan energi.
2. Hasil akhir fotosintesis
Secara umum karbohidrat dianggap sebagai hasil akhir fotosintesis.
Namun patut diperhatikan istilah karbohidrat tersebut dapat berupa monosakarida,
disakarida, dan polisakaria. Sebenarnya hasil akhir fotosintesis adalah gula
sederhana beratom C-3. Senyawa ini sangat mudah bereaksi, sehingga sebelum
diangkut perlu diubah terlebih dahulu menjadi gula lain, misalnya glukosa.
Glukosa diangkut melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak
berfotosintesis, yakni sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu
sendiri. Sisanya diubah ke dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum*, protein dan
lipid yang disimpan untuk cadangan makanan. Cadangan makanan terutama di
simpan didalam akar dan batang, tapi ada juga yang di simpan dalam daun.
Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas
ke lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh
organisme lain untuk proses pernapasan.
*amilum: adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Amilum merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa dalam jangka
panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan amilum sebagai sumber energi
yang penting.

7
B. Bagian Daun Yang Berperan Dalam Fotosintesis
Pada sebagian tumbuhan tinggi, daun merupakan organ utama untuk
melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis tidak hanya terjadi pada daun, tetapi
terjadi pada semua tumbuhan yang berwarna hijau.
Pada struktur daun, permukaan luar epidermis bawah dan atas biasanya
dilindungi oleh lapisan kultikula dan kadang-kadang sebelah luarnya lagi terdapat
lapisan lilin. Lapisan kultikula dan lilin ini berguna untuk mencegah penguapan
air (transpirasi) berlebihan dan menambah kekuatan.
Diantara sel-sel epidermis daun, terdapat mulut daun (stomata). Fungsi
stomata sebagai pengatur penguapan, pengatur masuknya gas CO2 dari udara dan
keluarnya gas O2 ke udara selama fotosintesis berlangsung dan arah sebaliknya
pada waktu respirasi berlangsung.
Mesofil merupakan jaringan dasar yang terletak antara epidermis atas dan
epidermis bawah. Pada tumbuhan monokotil, mesofilnya tersusun atas parenkima
yang seragam. Pada daun dikotil, parenkima umumnya berkembang menjadi
palisade (jaringan tiang, jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang).
Sesuai dengan fungsinya, mesofil merupakan daerah fotosintesis utama
karena mengandung kloroplas. Kandungan kloroplas palisade lebih banyak di
bandingkan dengan yang berada di spons.
Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Organel
tersebut berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan. Di
setiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah penyerapan sinar
oleh klorofil dimulai pada proses fotosintesis.

8
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dibagi menjadi 9
bagian diantaranya :
1. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi
cahaya yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya,
panjang gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran yang terjadi. Pada batas-
batas tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak
energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis semakin
meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan
kerusakan pada klorofil.
2. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan stomata atau mulut
daun menjadi tertutup, dan dapat menghambat penyerapan karbon dioksida
sehingga mengurangi laju proses fotosintesis.
3. Konsentrasi Karbon Dioksida
Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan CO2 atau
karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin baiklah proses
fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat meracuni
atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat.
Untuk itu, kenaikkan karbon dioksida atau CO2 harus disesuaikan dengan
intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbon dioksida tidak mencukupi laju
fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbon dioksida ditingkatkan pelan-
pelan maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu.
4. Suhu
Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 100 ,
kerja enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu
terlalu tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan
fotosintesis dengan baik pada kisaran suhu 10-35o.

9
5. Oksigen
Kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen
merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan karbon
dioksida untuk mendapat hidrogen.
6. Kandungan Klorofil
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk
membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau
berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya relatif masih sangat kurang.
Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun tersebut memiliki kadar klorofil
yang relatif tinggi. Jika kekurangan klorofil, maka akan menurunkan laju
fotosintesis. Dalam memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat memerlukan
sejumlah ion anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah
Mg (Magnesium) dan N (Nitrogen).
7. Air
Tumbuhan sangat membutuhkan air. Jika tumbuhan kekurangan air,
maka tumbuhan tersebut akan layu. Jika daun layu, maka stomata cenderung
menutup. Akibatnya difusi karbon dioksida dari udara terhambat.
8. Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti gula berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
9. Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada
yang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh
membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.

10
D. Pengambilan Zat-zat oleh Tumbuhan dari Lingkungan
Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air,
mineral, oksigen, dan karbon dioksida. Oksigen dan karbon dioksida dari udara
diambil oleh tumbuhan tingkat tinggi melalui daun. Air dan garam mineral yang
terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui rambut akar.
Bagian akar yang aktif terlibat dalam penyerapan garam mineral adalah
pada daerah perpanjangan tepat dibelakang ujung akar. Pada waktu penyerapan
air, unsur-unsur mineral yang larut dalam air juga terbawa masuk kedalam akar.
Dalam pengambilan zat oleh tumbuhan dari lingkungan, adapun proses-
proses pengangkutan yang akan dibahas, diantaranya :
1. Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral
Pengangkutan air dan garam-garam mineral pada tumbuhan tingkat
tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme.
a. Pengangkutan Ekstravasikuler
Pengangkutan ini dilakukan di luar berkas pengangkut, maka disebut
pengangkutan ekstravasikuler. Zat yang diangkut adalah air dan garam-garam
mineral. Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas
di antara ruang antar sel.
b. Pengangkutan Intravasikuler
Pengangkutan air dan mineral diserap oleh akar menuju batang ini
berlangsung melalui berkas pengangkut, sehingga proses pengangkutan disebut
pengangkutan intravaskuler.
2. Pengangkutan Hasil Fotosintesis
Tumbuhan melakukan fotosinstesa untuk memperoleh cadangan
makanan dan unsur-unsur nutrisi yang penting bagi kehidupan. Hasil dari
fotosintesis tersebut harus didistribusikan atau disalurkan. Proses distribusi bahan
makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Translokasi merupakan
pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke
bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang bertugas
mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem
(pembuluh tapis).

11
Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama
sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino
dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan
satu arah dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh floem dapat
berlangsung ke segala arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil
fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.
Bukti bahwa hasil fotosintesis diangkut melalui pembuluh floem dapat
jelas dilihat pada tumbuhan dikotil. Jika kulit kayu secara melingkar dikupas
seperti pada kegiatan mencangkok, tampak di bagian atas keratin tetap segar yang
menadakan bahwa terjadi pengangkutan air dan mineral dari tanah melalui berkas
pembuluh kayu (xilem).
Sebaliknya, berkas-berkas pembuluh tapis terputus karena terletak di
bagian kulit kayu. Dengan demikian zat organik hasil proses fotosintesis tidak
dapat diangkut ke batang bagian bawah, sementara itu di atas keratin akan
terbentuk jaringan baru yang berfungsi menutup luka, disebut sebagai kalus.
Tampak pula bahwa pada tepi keratan yang terputus tadi akan menggembung
karena terdapat penumpukan zat organik yang seharusnya disalurkan ke jaringan
yang membutuhkan.

12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting
 Hari, tanggal : Sabtu, 24 September 2016
 Waktu : Pukul 10.20 – 12.20 WIB
 Tempat : Laboratorium Biologi SMA Unggul Sakti
3.2 Alat dan Bahan
Kegiatan 1 (Percobaan Ingenhousz) :
1. Beaker glass
2. Tanaman Hydrilla
3. Aquades (Air)
4. Kristal NaHCO3 (Na-bikarbonat)
5. Hand couter (stopwatch)
6. Penutup kertas minyak berwarna
7. Corong gelas
Kegiatan 2 (Percobaan Sachs) :
1. 1 buah Beaker glass
2. 2 buah Tabung reaksi
3. Bunsen + kaki tiga
4. Daun
5. Iodine
6. Alkohol
7. Aquades
8. Cawan petri
3.3 Prosedur Kerja
Kegiatan 1 (Percobaan Ingenhousz) :
1. Isilah air ke dalam 7 Beaker glass sebanyak 350 ml + 5 gram kristal
NaHCO3.
2. Masukkan Hydrilla ke dalam Beaker glass ditutup dengan penutup
berbentuk balok dari kertas minyak berwarna.
3. Letakkan Beaker glass yang berisi tanaman Hydrilla di lapangan terbuka
dengan intensitas cahaya matahari cukup tinggi.

13
4. Amatilah oksigen (O2) yang terbentuk melalui gelembung-gelembung gas
yang dihasilkan mulai dari gelembung pertama hingga 30 menit
kemudian.
5. Catatlah banyaknya gelembung yang dihasilkan pada masing-masing
tanamn pada Beaker glass tersebut.
Kegiatan 2 (Percobaan Sachs) :
1. Petiklah daun yang telah terpapar sinar matahari
2. Lakukan pengujian amilum dengan cara :
a. Panaskan air dengan menggunakan Beaker glass di atas pembakar
Bunsen.
b. Rebuslah daun dalam air yang telah mendidih selama beberapa menit
hingga layu.
c. Rebuslah daun dalam alkohol pada tabung reaksi.
d. Cucilah daun di bawah air mengalir.
e. Letakkan daun pada cawan petri dan tetesi daun dengan
iodin/betadin, amatilah perubahan warna.

14
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

Hasil Pengamatan Hydrilla (Percobaan Ingenhousz)


Tabel Pengamatan I : Tutup/tudung warna ungu
Perlakuan Jumlah Gelembung Udara
Hydrilla Menit ke-5 Menit ke-30
Tanpa tutup 42 1.600
Tutup warna ungu 24 1.300

Tabel Pengamatan II
Perlakuan Jumlah Gelembung Udara
Hydrilla Menit ke-5 Menit ke-30
Tanpa tutup 42 1.600
Tutup merah 153 2.000
Tutup hijau 12 144
Tutup biru 31 450
Tutup ungu 24 1.300
Tutup kuning 0 
Tutup pink 14 334
Rata-rata 39 1.004

15
Hasil Uji Amilum (Percobaan Sachs)

a
b

a. Bagian daun (ditutupi klise foto + kertas marmer) yang lebih gelap berarti
daun tersebut menghasilkan lebih banyak amilum.
b. Bagian daun (hanya ditutupi kertas marmer) yang lebih terang dan pucat
berarti daun tersebut menghasilkan lebih sedikit amilum.

16
4.2 Pembahasan
Percobaan Ingenhousz
Lihat grafik berikut ini!

Pada percobaan Ingenhousz, kami menggunakan tanaman Hydrilla yang


kami paparkan di bawah sinar matahari dengan media air, Beaker glass, corong
gelas, serta variabel tudung warna cahaya dan tanpa tudung warna cahaya. Dalam
percobaan ini, kami menggunakan tudung warna ungu dan tanpa tudung warna.
Dan kami berhasil menghitung jumlah gelembung oksigen yang dihasilkan oleh
fotosintesis Hydrilla tersebut. Hal ini membuktikan bahwa fotosintesis
memerlukan cahaya matahari, dan jenis panjang gelombang cahaya dari matahari
yang diterima si Hydrilla mempengaruhi kecepatan fotosintesisnya, seperti yang
dapat dilihat dalam grafik di atas.
Pada percobaan Ingenhousz ini melibatkan reaksi terang, dimana proses
fotosintesis memerlukan sinar matahari untuk menghasilkan molekul oksigen.
Pada reaksi terang, jumlah molekul oksigen yang dihasilkan lebih banyak
daripada reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan
langsung dengan sinar matahari sehingga jumlah molekul oksigen lebih banyak
dihasilkan.
Percobaan Sachs
Pada percobaan Sachs (uji amilum), menyatakankan bahwa fotosintesis
menghasilkan amilum. Untuk membuktikan pernyataan tersebut, kami melakukan

17
percobaan (uji amilum) dan kami berhasil. Pembuktiannya, bagian daun (ditutupi
klise foto + kertas marmer) yang lebih gelap berarti daun tersebut menghasilkan
lebih banyak amilum, sedangkan bagian daun (hanya ditutupi kertas marmer)
yang lebih terang dan pucat berarti daun tersebut menghasilkan lebih sedikit
amilum.
.

18
Pertanyaan dan Jawaban
Percobaan Ingenhousz
1. Perangkat percobaan mana yang paling banyak menghasilkan gelembung
udara? Mengapa?
Jawab :
Perangkat percobaan tutup merah yang paling banyak menghasilkan
gelembung udara.
Menit ke-5 : 153 gelembung udara.
Menit ke-30 : 2.000 gelembung udara.
Hal ini dikarenakan faktor panjang gelombang spektrum warna merah dari
cahaya matahari paling besar di antara spektrum warna lainnya.
2. Perangkat percobaan mana yang paling sedikit menghasilkan gelembung
udara? Mengapa?
Jawab :
Perangkat percobaan tutup hijau yang paling banyak menghasilkan gelembung
udara.
Menit ke-5 : 12 gelembung udara.
Menit ke-30 : 144 gelembung udara.
Hal ini dikarenakan faktor panjang gelombang spektrum warna hijau dari
cahaya matahari kecil di antara spektrum warna lainnya.
3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis tersebut!
Jawab :
a. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi
cahaya yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber
cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran yang terjadi.
b. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan stomata atau mulut
daun menjadi tertutup, dan dapat menghambat penyerapan karbon
dioksida sehingga mengurangi laju proses fotosintesis.
c. Konsentrasi karbon dioksida

19
Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan CO2 atau
karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin baiklah
proses fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi
dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju
fotosintesis menjadi terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbon dioksida atau
CO2 harus disesuaikan dengan intensitas cahaya.
d. Suhu
Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 100 ,
kerja enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu,
bila suhu terlalu tinggi, justru merusak enzim.
e. Oksigen
Kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen
merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan
karbon dioksida untuk mendapat hidrogen.
f. Kandungan klorofil
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk
membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning
atau berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya relatif masih sangat
kurang. Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun tersebut
memiliki kadar klorofil yang relatif tinggi. Jika kekurangan klorofil, maka
akan menurunkan laju fotosintesis.
g. Air
Tumbuhan sangat membutuhkan air. Jika tumbuhan kekurangan air, maka
tumbuhan tersebut akan layu. Jika daun layu, maka stomata cenderung
menutup. Akibatnya difusi karbon dioksida dari udara terhambat.
h. Kadar fotosistant (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosistant seperti gula berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju
fotosintesis akan berkurang.
i. Tahap pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada
yang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk

20
tumbuh membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh
lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang
tumbuhan dewasa.
4. Bagaimana kesimpulan dari percobaan Ingenhousz tersebut?
Jawab :
Percobaan ini memperlihatkan bahwa cahaya matahari juga berpengaruh pada
tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara yang "rusak". Juga
menemukan bahwa tumbuhan juga 'mengotori udara' pada keadaan gelap
sehingga Ingenhousz menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah
pada malam hari untuk mencegah kemungkinan dapat meracuni
penghuninya. Ingenhousz membuktikan bahwa pada proses fotosintesis
dilepaskan gas oksigen. Hal ini dibuktikan dengan percobaan menggunakan
tanaman air yaitu Hydrilla di bawah corong terbalik. Jika tanaman tersebut
kena cahaya, timbulah gelembung-gelembung udara yang akhirnya
mengumpul di dasar tabung reaksi.
5. Berdasarkan data pada Tabel Pengamatan 2, buatlah grafik laju fotosintesis
yang menunjukkan hubungan antara waktu, spektrum cahaya dengan jumlah
gelembung udara yang terbentuk pada ketujuh beaker glass tersebut!
Jawab :
Grafik di bagian pembahasan.

21
Percobaan Sachs
1. Apa yang terjadi dengan warna daun yang telah ditetesi larutan iodin?
Jawab :
Warna daun menjadi gelap kehitaman, merupakan tanda bahwa daun
menghasilkan amilum.
2. Apa tujuan perebusan daun dalam alkohol yang dipanaskan?
Jawab :
Perebusan daun dalam alkohol panas berfungsi untuk melarutkan klorofil.
3. Apa tujuan penggunaan larutan iodin/betadin pada percobaan Sachs di atas?
Berikanlah kesimpulanmu!
Jawab :
Lugol berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya kandungan amilum dalam
daun. Jadi, iodin digunakan untuk membuktikan bahwa daun menghasilkan
amilum atau tidak, yang dibuktikan lebih banyak amilum di daun yang
ditutupi klise foto + kertas marmer ditetesi berwarna gelap daripada daun yang
hanya ditutupi kertas marmer.
4. Tuliskan persamaan reaksi kimia dari percobaan ini!
Jawab :

5. Buatlah laporan praktikum dari hasil percobaanmu!


Jawab :

22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang proses fotosintesis yang dijelaskan melalui
beberapa materi singkat dan pembahasan diatas maka kami menyimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Proses fotosintesis melibatkan sinar matahari untuk memperoleh hasil
yang sempurna, buktinya bagian daun yang ditutup dengan klise foto
bersama kertas marmer terkena cahaya matahari langsung terbentuk
amilum dari hasil fotosintesis. Dan Hydrilla yang menghasilkan
gelembung oksigen dipapar sinar matahari dengan media air, Beaker
glass, corong gelas, serta variabel tudung warna cahaya dan tanpa
tudung warna cahaya.
2. Fotosintesis menghasilkan amilum, buktinya dari hasil uji amilum,
bagian daun (ditutupi klise foto + kertas marmer) yang lebih gelap
berarti daun tersebut menghasilkan lebih banyak amilum, sedangkan
bagian daun (hanya ditutupi kertas marmer) yang lebih terang dan
pucat berarti daun tersebut menghasilkan lebih sedikit amilum.
3. Fotosintesis melalui dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi terang menggunakan sinar matahari sedangkan reaksi gelap
hanya melibatkan proses kimiawi.
4. Pada reaksi terang, jumlah molekul oksigen yang dihasilkan lebih
banyak daripada reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang
berhubungan langsung dengan sinar matahari sehingga jumlah molekul
oksigen lebih banyak dihasilkan.
5. Dalam Fotosintesis bahan yang diperlukan adalah CO2 dan H2O.
6. Dalam Fotosintesis bahan yang dihasilkan berupa oksigen dan glukosa.
Fotosintesis sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting
diantaranya cahaya, enzim, substrat dan suhu.

23
5.2 Saran
Berdasarkan tentang percobaan menguji hasil fotosintesis yang dijelaskan
melalui uraian di atas maka kami menyarankan:
1. Letakanlah tumbuhan ditempat yang terkena cukup cahaya matahari,
karena menurut kajian materi memberitahu kita bahwa tumbuhan yang
terkena cahaya matahari lebih baik dari pada tumbuhan yang tidak
terkena matahari.
2. Gunakanlah alat laboratorium yang biasa digunakan untuk menguji
amilum seperti gelas beaker dan tabung reaksi.
3. Jagalah kebersihan dan kerapian saat berada di laboratorium.

24

Anda mungkin juga menyukai