Power (kekuatan)
Kekuatan yang disadari dan tidak disadari menyatu untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari
uterus. Yang tidak disadari adalah kekuatan primer, penanda permulaan persalinan (his). Usaha
mengejan adalah kekuatan sekunder.
Masalah pada power :
1. Distosia adalah kelambatan/kesulitan persalinan normal
Penyebab : innefective contractions
- innefective contractions disebabkan oleh :
a. Kelelahan ibu (ketika rasa takut muncul, katekolanin yang berfungsi untuk membantu
kontraksi dihasilkan bersamaan dengan epinefrin yang berfungsi untuk menurunkan kontraksi,
hal ini menyebabkan proses kontraksi tidak efektif)
b. Maternal inactivity
c. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
d. Hipoglikemi
e. Excessive analgesic
f. Sekresi katekolanin
g. Disproporsi pelvic-cephal
h. Overdistensi uterus
2. Usaha mengejan ibu yang tidak efektif
a. Teknik dan posisi mengejan salah
b. Rasa takut cedera
c. Kelelahan
d. Analgesik
e. Ketidaksiapan psikologis
B. Passenger
1. Makrosomia
Janin yang lahir beratnya lebih dari 4000 gram
Faktor yang mempengaruhi :
a. Obesitas
b. Diabetes gestasional kedua
c. Orang tua bertubuh besar
d. Usia maternal lanjut
e. Kehamilan lebih bulan
f. Multiparitas
g. Riwayat bayi makrosomia sebelumnya
h. Ras dan etnik
Ketika kepala bayi memasuki panggul, terjadi molase (tumpeng tindih sutura mayor) yang
menyebabkan tentorial dan hemoragi intracranial
Komplikasi :
1. Distosia bahu : bahu janin tertahan baik pada pinggir panggul atau pintu bawah panggul
2. Nilai APGAR rendah
2. Anomali Janin
Meningkatnya ukuran satu/beberapa bagian janin dapat menjadi penyebab distosia. Kadang
kala hal ini terjadi sebagai akibat abdomen janin yang besar karena kandung kemih yang sangat
kembung/pembesaran ginjal/hati. Penyebab masalah lainnya yang jarang terjadi adalah kembar
yang tidak kompleyt, yang menyebabkan kembar dempet.
Hidrosefalus. Anomali janin yang paling sering menyebabkan distosia adalah hidrosefalus,
atau penumpukan cairan serebrospinal dalam ventrikel otak yang berlebihan yang
mengakibatkan pembesaran kranium. Kondisi ini ditemukan pada sekitar 1 dari 2000 janin dan
diaporkan sebagai oenyebab sekitar 12% kasus malformasi pada saat lahir. Defek yang terkait,
misalnya spina bifida merupakan hal yang umum terjadi. Berbagai derajat pembesaran kranial
terjadi, dan seringkali lingkar kepala melebihi 50cm, kadang kala dapat mencapai 80 cm.
Jumlah cairan yang terbentuk umumnya antara 500 dan 1500 mL, tetapi cairan sebnyak 5 L
pernah dilaporkan terjadi. Karena kranium yang menggembung terlalu besar untuk dapat
masuk ke pintu atas panggul, presentasi bokong sangat umum terjadi dan dilaporkan pada
sepertiga kasus.
Apapun presentasi janin, terdapat ketidaksesuaian antara ukuran kepala dan panggul yang sngat
nyata. Distosia berat merupakan konsekuensi yang umum terjadi.
C. Passage Way
Kelainan dalam ukuran atau bentuk jalan lahir bisa menghalangi kemajuan persalinan atau
menyebabkan kemacetan.
1. Diproporsi Fetopelvik adalah ketidakmapuan janin untuk melewai panggul secara absolut
dimana janin sama sekali tidak akan selaat dengan melewati jalan lahir dan secara relatif
apabila dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Kesempitan panggul dibagi menjadi 4 macam :
a) Kesempitan pintu atas panggul
Pintu atas panggul dinyatakan sempit bila ukuran :
Pada kehamilan aterm, ukuran rata-rata diameter biparietal - BPD 9.5 – 9.8 cm. Sehingga
kepala janin yang normal tidak mungkin dapat melalui panggul bila diameter AP – Pintu Atas
Panggul
Perlu diingat bahwa ibu yang bertubuh kecil, biasanya memiliki panggul yang kecil namun
anak dalam kandungannya biasanya juga kecil.
Dalam keadaan normal, bila ketuban masih utuh dilatasi servik terjadi melalui tekanan
hidrostatik pada selaput ketuban atau bila sudah pecah, dilatasi servik terjadi akibat tekanan
langsung bagian terendah janin terhadap servik.
Pada kasus kesempitan panggul dimana kepala janin masih berada diatas Pintu Atas Panggul,
semua tekanan hidrostatik disalurkan pada bagian selaput ketuban yang berada diatas ostium
uteri internum sehingga sering terjadi peristiwa Ketuban Pecah Dini-KPD pada kasus
kesempitan Pintu Atas Panggul.
Setelah ketuban pecah, tidak adanya tekanan hidrostatik selaput ketuban pada servik dan
Segmen Bawah Rahim menyebabkan kontraksi uterus menjadi tidak efektif bagi jalannya
persalinan.
Kesempitan Pintu Atas Panggul merupakan predisposisi terjadinya kelainan presentasi.
Pada wanita dengan kesempitan panggul, angka kejadian letak muka dan letak lintang
meningkat 3 kali lipat dan angka kejadian prolapsus talipusat meningkat 5 – 6 kali lipat.
D. Psikologi
Problem psikologi ibu persalinan
Persalinan adalah kejian yang memicu stress bagi sebagian besar ibu.
Menurut sondakh (2013) persalinan kala II mengungkapkan bahwa perubahan emosional atau
psikologi antara lain :
A. Emosional distress
B. Nyeri , takut karena tidak ada support psikologis yang buruk dapat meningkatkan stress
menghambat kemajuan persalinan dan dapat memicu respon fight or flight
C. Lemah
D. Takut
E. Kecemasan
▪︎ tingkat kecemasan ibu hamil dipengaruhi oleh pengetahuan ibu hamil tentang persalinan dan
pengalaman persalinan ibu tersebut
▪︎dukungan keluarga, suami dapat menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil, selain hal tersebut
yang dapat meningkatkan kenyaman ibu hamil yaitu kamar bersalin yang dibuat senyaman
mungkin, memberikan sentuhan dan dukungan kepada ibu hamil, memberikan penanganan
nyeri yang tepat, dan selalu berada di sisi pasien.
□ persiapan psikologis sangat penting dalam proses persalinan semakin siap ibu dan
memahami proses persalinan maka ibu akan dengan mudah bekerja sama dengan pethgas
kesehatan yang membantu proses persalinannya. Kegiatan yang bisa dilakukan untuk
meingkatkan persiapan psikologi ibu hamil dengan melakukan konseling dengan kegiatan
sebagai berikut :
1.Menjalin hubungan yang mengenakan (rapport) dengan klien
2. Bidan menerima klien apa adanya dan memberikan dukungan yang positif
3. Kehadiran merupakan bentuk tindakan aktif keterampilan yang meliputi mengatasi semua
kekacauan/kebingungan, memberikan perhatian total kepada klien
4. Petugas selalu mendengarkan keluhan ibu hamil
5. Sentuhan bidan kepada klien memberikan rasa nyaman dan membantu perasaan relaksasi
Misalnya: ketika kontraksi pasien merasakan kesakitan, bidan memberikan sentuhan pada
daerah pinggang, sehingga klien akan merasa nyaman.
6. Memberikan informasi tentang kemajuan persalinan merupakan upaya untuk memberikan
rasa percaya diri pada klieb bahwa klien dapat menyelesaikan persalinanya.
7. Memandu persalinan. Misalnya dengan bidan menganjurkan klien meneran pasa saat his
berlangsung.
8. Mengadakan kontak fisik dengan klien. Misalnya: mengelap keringat, mengipasi, memeluk
pasien, menggosok klien.
9. Memberikan pujian kepada klien atas usaha yang telah dilakukannya. Misalnya : bidan
mengatakan: “bagus ibu, pintar sekali mengerannya "
10. Memberikan ucapan selamat kepada klien atas kelahiran anaknya dan mengatakan ikut
berbahagia.
- Bila diperlukan alternatif pilihan yaitu melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode relaksasi
Hypnobrithing.
Hypnobrithing adalah suatu hipnoterapi yang dilakukan dengan melakukan kontak langsung
dengan alam bawah sadar sehingga mencapai kondisi rileks yang mendalam dan stabil, kita
akan mampu menanamkan suatu program atau konsep baru yang secara otomatis akan
mempengaruhi kehidupan dan tindakan kita sehari-hari.
F. Kegawatdaruratan Persalinan
1. Perdarahan akibat trauma
Ruptur Uterus : terjadi robekan komplet seluruh lapisan uterus non bedah. Faktor risiko
terjadinya rupture uterus yaitu induksi persalinan, kelahiran cesar multiple sebelumnya,
atau jenis operasi uterus lainnya, multiparitas, dan trauma (Francois & Foley).
Tanda dan gejalanya yaitu DJJ tidak pasti, bradikardi, variabilitas minimal atau tidak
ada, ibu dapat mengalami nyeri abdomen menetap, nyeri uterus, perubahan pada bentuk
uterus, dan berhentinya kontraksi. Juga dapat menunjukkan tanda-tanda syok
hipovolemik yang disebabkan karena perdarahan.
Etiologi
1. Disproporsio janin dan panggul, partus macet atau traumatic.
2. Persalinan lama mengeluh nyeri hebat pada perut bawah diikuti dengan syok dan
perdarahan pervaginaan
3. Syok yang terjadi seringkali tidak sesuai dengan jumlah darah yang sesuai karena
pendarahan hebat dapat terjadi ke dalam cavum abdomen
Penanganan
1. Berikan segera cairan isotonic (RL atau garam fisiologis) 500 ml dalam 15 sampai
20 menit dan siapkan laparotomi
2. Lakukan laparotomi untuk melahirkan anak dan plasenta
3. bila konservasi uterus masih diperlukan dan kondisi jaringan memungkinkan,
lakukan reparasi uterus
4. Bila luka mengalami nekrosis yang luas dan koondisi ibu menghawatirkan, lakukan
histerektomi
5. Lakukan bilasan peritonial dan pasang drain dari cavum abdomen
6. bila terdapat tanda-tanda infeksi segera berikan antibiotic K spektrum luas
7. Bila terdapat tanda-tanda trauma alat genetalia atau luka yang kotor, tanyakan saat
terakhir mendapatkan tetanus toksoid. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat anti tetanus
2. Plasenta Previa
Definisi
Plasenta previa adalah keadaan dimana implantasi plasenta terletak pada garis miring
atau disekat ostium interi intrenum
Faktor risiko
Usia >35 tahun, multipara, pernah D/C
Klasifikasi
- Plasenta previa totalis : seluruh ostea ditutupi uri
- Plasenta previa partialis : sevagian ditutupi uri
- Plasenta letak rendah, pinggir plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir
pembukaan Pada periksa dalam tak teraba.Tanda dan gejala
- Perdarahan per vaginam tanpa nyeri, berulangulang, banyak, tanpa jar plasenta
- Terjadi pada minggu ke 28-30
- Tidak ada kontraksi uterus
Pemeriksaan diagnostik
- Ht, Hb, trombosit, waktu pembekuan darah, elektrolit plasenta
- Kardiotopografi (CTG)
- Pemeriksaan DJJ : Laenec, dopler
- USG : nilai letak implantasi, usia gestasi, kesejahteraan janin
Masalah kepewatanan
- Risiko (defisit cairan)
- Risiko cedera pada janin
- Ansietas
Penatalaksanaan
- USG : tentukan lokasi plasenta
- Bedrest total : observasi, sampai dengan kehamilan lebih dari 36 minggu,
mobilisasi bertahap
- Monitor TTV, DJJ, kontraksi uterus, karakteristik perdarahan
- Jika perdarahan banyak : resusitasi cairan, atasi abemia /transfusi
- Tidak boleh VT,dan seksual sexual intercourse
- Operasi caesarean, jika kehamilan lebih dari 37 minggu dan plasenta previa
totalis
- Jika bukan totalis -> partus pervaginam (amniotomi, infus oksitosin)
Penyebab
3. Abnormalitas dan malpresentasi janin dlm rahim; letak sungsang, letak lintang
9. Defisiensi nutrisi
Tanda-tanda:
Permasalahan KPD:
Penanganan: