BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal,
nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini baik itu taman kanak-
kanak, paud, ataupun kelompok bermain, diharapkan memberikan bentuk-
bentuk permainan yang edukatif untuk merangsang perkembangan anak baik
secara fisik, motorik, sosial, bahasa, maupun emosional.
Menurut beberapa para ahli, aktivitas bermain bukan hanya untuk
kesenangan semata, namun untuk merangsang respon anak terhadap sesuatu.
Respon tersebut yang nantinya akan berakibat pada perkembangan anak.
bermain merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi semua orang.
Bermain akan memuaskan tuntutan perkembangan motorik, kognitif, bahasa,
sosial, nilai- nilai dan sikap hidup. Bermain adalah setiap kegiatan yang
dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa pertimbangan hasil
akhir. Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan atau
takanan dari luar atau kewajiban.
Dengan demikian, perlunya guru, anak, dan orang tua memahami arti
pentingnya bermain yang sesuai dengan perkembangan anak. Perkembangan
anak yang dimaksud bukan hanya pada motoriknya saja tetapi secara
keseluruhan baik secara kognitif (pengetahuan), afektik (sikap), motorik,
psikomotor (keterampilan), sosial, emosi, dan mental.
B. Rumusan Masalah
1
ANAUZAPETTO
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Mengetahui Hakekat Bermain
2. Mengetahui Hakekat Perkambangan Anak
BAB II
PEMBAHASAN
2
ANAUZAPETTO
A. Hakekat Bermain
1. Pengertian Bermain
Bermain merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi
semua orang. Bermain akan memuaskan tuntutan perkembangan motorik,
kognitif, bahasa, sosial, nilai- nilai dan sikap hidup. Bermain adalah setiap
kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa
pertimbangan hasil akhir.1 Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak
ada unsur paksaan atau takanan dari luar atau kewajiban. Piaget
menjelaskan bahwa bermain terdiri atas tanggapan yang diulang sekedar
untuk kesenangan fungsional. Menurut Bettelheim, kegiatan bermain
adalah kegiatan yang tidak memiliki peraturan kecuali yang ditetapkan
pemain sendiri dan ada hasil akhir yang dimaksudkan dalam realitas luar.
Bermain diartikan sebagai suatu kegiatan atau tingkah laku yang
dilakukan anak secara sendirian atau berkelompok dengan menggunakan
alat atau untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan bermain anak-anak akan
berusaha untuk memiliki keinginan dan mencapai keinginannya. Melalui
bermain, semua aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan. Dengan
bermain secara bebas anak dapat berekspresi dan bereksplorasi untuk
memperkuat hal-hal yang sudah diketahui dan menemukan hal-hal baru.
Bermain juga dikatakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa
mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan
informasi, memberikan kesenangan maupun mengembangkan imajinasi
yang lebih mendominan pada belahan otak kiri anak usia dini.2
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
bermain adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak tanpa paksaan
guna mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, afektif, sosial
emosional, moral, dan motorik.
2. Fungsi dan Manfaat Bermain
1
Conny R. Semiawan. Belajar dan pembelajaran prasekolah dan sekolah dasar.
Jakarta: Indeks. 2008), hlm 34
2
Anggani Sudono. Sumber belajar dan alat permainan untuk PAUD.( Jakarta: Grasindo. 2000),
hlm 55
3
ANAUZAPETTO
3
E. B. Hurlock. Psikologi perkembangan edisi ke-5. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 1995), hlm
59
4
ANAUZAPETTO
5
ANAUZAPETTO
6
Maimunah Hasan. Pendidikan anak usia dini. (Yogyakarta: Diva Press. 2012), hlm 101
6
ANAUZAPETTO
7
ANAUZAPETTO
8
ANAUZAPETTO
9
ANAUZAPETTO
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah aktivitas bermain sangat
mempengaruhi perkembangan anak, baik secara fisik, motorik, bahasa, sosial,
kognitif dan emosional. Namun, aktivitas bermain hendaknya disesuaikan
dengan perkembangan anak, tujuannya adalah agar anak berkembang secara
berkesinambungan. Aktivitas bermain anak juga perlu mendapatkan
pengawasan dari orang tua. Masa anak-anak adalah masa penting dalam
pertumbuhan dan perkembangannya, karena apa yang didapat pada usia anak-
anak akan terbawa saat mereka dewasa.
B. Saran
10
ANAUZAPETTO
DAFTAR PUSTAKA
Anggani Sudono. (2000). Sumber belajar dan alat permainan untuk PAUD.
Jakarta: Grasindo.
Maimunah Hasan. (2012). Pendidikan anak usia dini. Yogyakarta: Diva Press.
Rahadjo, Budi. (2007). Aplikasi teori bermain untuk anak usia sekolah. didaktika
Vol 8, september 07.
11
ANAUZAPETTO
12