Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GEOKIMIA

“HIDROSFER"

YOLANTA DOPO 1806070152


YOHANA RATNASARI 1806070010
MELKIANUS ADU KE 1806070166

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

PRODI KIMIA

KUPANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hidrosfer” ini
dengan baik dan tepat waktu. Tujuan dari dari penulisan makalah ini adalah unttuk memenuhi
tugas mata kuliah geokimia. Penulis berharap makalah ini dapat membantu memperluas
wawasan kita bersama.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangung dari pembaca sangat
diharapkan guna demi perbaikan penulisan makalah lainnya.

Kupang, september 2019

Penulis

ii
DAFAR ISI

KATA PENGATAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................2

2.1 Pengertian Hidrosfer..........................................................................2

2.2 Proses Siklus Hidrologi.......................................................................2

2.3 Penyebaran Hidrogen di Bumi............................................................4

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................11

3.1 Kesimpulan........................................................................................11

3.2 Saran..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hidrosfer merupakan bagian bumi yang terdiri dari air. Air ialah hal yang sangat penting
dalam kehidupan manusia , hewan, tumbuhan dan semua makhluk hidup di alam semesta
ini. Air adalah point terpenting untuk makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi
dalam realitanya, sekarang ini bisa kita lihat timbul banyak masalah yang berkaitan dengan
air. Seperti kekurangan air bersih, banjir, bahkan tidak terdapatnya air pada daerah tempat
tinggal kita.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah ini adalah terganggunya siklus air di bumi.
Menurut beberapa ilmuwan mengatakan bahwa, air di bumi jumlahnya selalu tetap, hal ini
karena adanya siklus air yang terus berputar, seperti bumi mengitari matahari. Lalu, yang
menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana sebenarnya siklus itu terjadi? Penting sekali
untuk kita untuk dapat mengetahui siklus dan persebaran air di bumi, agar kita lebih bisa
menghargai apa yang dianugrahkan oleh Allah, serta dapat menjaga kestabilannya dalam
kehidupan dan masalah diatas tidak akan tejadi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan
dikaji adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengertian hidrosfer?
2. Bagaimanakah proses siklus hidrologi?
3. Bagaimanakah persebaran hidrogen di bumi?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk menjelaskan pengertian hidrosfer.
2. Untuk menjelaskan proses siklus hidrologi.
3. Untuk menjelaskan persebaran hidrogen di bumi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hidrosfer

Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Sehingga
hidrosfer diartikan sebagai daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi bulat. Perairan
lebih luas dari daratan, perbandingannya, yaitu 71% berbanding 29%. Dari 71%perairan,
97,2%berupa lautan dan sisanya 2,8% berupa perairan darat dalam bentuk sungai, danau, air
tanah, dan es. Jumlah seluruh air di bumi kurang lebih 1.386 juta km³. Tabel Perkiraan
Persediaan Air di Bumi:

Tempat Volume (𝐾𝑚3 ) Persen (%)


Laut dan samudra 1.338.000.000 96,53
Air dalam tanah 23.416.500 1,69
Es dan gletser 24.364.100 1,78
Air permukaan (danau, rawa, 189.990 0,014
dan sungai)
Air biologis 1.120 0,0001
Air atmosfer 12.900 0,001
Persediaan seluruhnya 1.385.984.610 100
Persediaan air tawar 35.029.210 2,53

2.2 Siklus Hidrologi


Hampir tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya
mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur
hidrologi atau water cycle. Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu
hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan ddipelajari dalam ilmu oceanografi.
Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari
dalam ilmu meteorology dan klimatologi.
Uap air dari daratan dan lautan bergerak ke atas memasuki atmosfer. Setelah melalui
beberapa proses, uap air tersebut berubah menjadi awan. Kemudian, awan jatuh ke buni
sebagai hujan atau salju. Titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi, sebagian meresap ke dalam
tanah dan sisanya mengalir melalui sungai-sungai menuju ke laut. Air yang jatuh ke bumi
menguap kembali ke udara, berubah menjadi awan, dan seterusnya. Jadi, siklus hidrologi
adalah proses berulang (siklus) dari air – uap air – awan – hujan – pengaliran air – kembali
menjadi uap air.

2
Siklus hidrologi di bedakan menjadi:
1. Siklus Pendek
Dalam siklus pendek, air laut mengalami pemanasan dan menguap menjadi uap
air.Pada ketinggian tertentu uap air mengalami kondensasi menjadi awan. Bila butirbutir
embun air itu cukup jenuh dengan uap air, hujan akan turun di atas permukaan
laut.

2. Siklus Sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke
daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di
atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan
sebagainya hingga kembali lagi ke laut.
Penguapan air laut – konveksi - kondensasi – terbawa angin - kemudian air hujan
mengalir kembali ke laut

3. Siklus Panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas
daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu,
membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut
menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir
dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.
Penguapan air laut – konveksi – turun hujan – terjadi aliran permukaan dan aliran
aliran bawah tanah – kemudian aliran permukaan ataupun aliran bawah tanah
tersebut mengalir kembali ke laut.
a) Terjadinya siklus tersebut disebabkan oleh proses-proses yang meliputi:
Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses
perubahan wujud air menjadi gas, 80% berasal dari penguapan air laut.
b) Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh- tumbuhan
melalui stomata atau mulut daun.
c) Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evaporasi dan
transpirasi.
d) Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat
pendinginan.
e) Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal seperti
transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh
gerakan udara mendatar.
f) Prespitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi
yang meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju.
g) Run off (aliran permukaan) , yaitu pergerakan aliran air di permukaan
tanah melalui sungai dan anak sungai.
h) Infiltrasi , yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui
pori tanah.

3
2.3 Persebaran Hidrogen di Bumi
Hidrogen di muka bumi selanjutnya akan di kelompokkan menjadi 2, yaitu perairan
darat dan perairan laut.

2.3.1 Perairan darat


Jenis air yang termasuk perairan darat:

1) Air Tanah
Adalah air yang terdapat atau tersimpan di dalam tanah. Hampir semua air tanah
merupakan bagian dari siklus hidrologi, namun ada sedikit air tanah yang tidak
megikuti siklus hidrologi, yaitu air connate (air fosil) dan air magma (air vulkanis).
Asal usul air tanah di kelompokkan menjadi:
 Air Hujan yaitu tetes air hujan yang mencapai permukaan bumi dan sebagian
meresap ke dalam tanah disebut dengan air meteorit atau air vados.
 Air Magmatik (Air Vulkanis) adalah air yang berasal dari magma dan dinamakan
juga sebagai air juvenile.
 Air Connate adalah air tanah yang tersekap atau terjebak dalam pori-pori batuan
pada saat batuan itu terbentuk, berasal dari air tawar atau air laut dan bermineral
tinggi.
 Lapisan permeable, ialah lapisan batuan yang dapat dilalui dengan
mudah oleh air tanah dan lapisan ini terbentuk dari pasir atau kerikil.
 Lapisan impermeable, ialah lapisan batuan yang sulit atau tidak bisa
dilalui oleh air tanah, contoh: batuan lempung dan batuan batuan
beku (rock).
 Lapisan pengandung air (akuifer), ialah lapisan permeable yang jenuh
dengan air tanah.
Indonesia mempunyai kandungan air tanah yang sangat potensial,
hal ini disebabkan oleh:
- Itensitas curah hujan cukup tinggi rata-rata lebih dari 2000 mm /
tahun.
- Besarnya populasi tumbuh-tumbuhan penutup daratan + 41.850 jenis
dan sekitar 75% berupa lahan kehutanan.
- Memiliki beragam jenis tanaman yang turut memperbesar absorbsi
terhadap air permukaan.
Air tanah dimanfaatkan untuk:
- Pengairan.
- Pemenuhan kebutuhan air bersih.

4
2) Rawa
Adalah tanah basah yang selalu digenangi air karena kekurangan drainase atau
letaknya lebih rendah daripada daerah sekitarnya.
Rawa dapat terjadi karena:
a. Mengikuti perluasan daratan akibat sediment akuatis.
b. Pengikisan air laut atau abrasi platform.
c. Kenaikan air laut pada zaman glacial.

Jenis rawa dilihat dari genangan air:


 Rawa yang airnya selalu tergenang
Di daerah rawa ini lahannya tertutup tanah gambut yang tebalnya,
derajat keasaman (pH) nya mencapai 4,5 atau kurang dengan warna
kemerah-merahan sehingga daerah ini tidak dapat dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian.
 Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Keasaman tanah tidak terlalu tinggi sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai areal sawah pasang surut. Salah satu tanda bahwa kawasan
rawa memiliki tanah yang tidak terlalu asam ialah banyaknnya pohon-
pohon Rumbia.

Macam-macam rawa:
 Rawa air asin
 Rawa air payau
 Rawa air tawar

Manfaat rawa:

 Untuk arel sawah


 Untuk daerah perikanan
 Sebagai sumber pembangkit listrik
 Sebagai objek wisata
3) Danau
Adalah cekungan di daratan yang terisi air. Air danau berasal dari sungai, hujan,
gletser, dan mata air.
a) Jenis-jenis Danau
1) Menurut Airnya:
 Danau air asin, terdapat di daerah semiarid dan arid, dimana
penguapan yang terjadi sangat kuat dan tidak memiliki aliran keluar.
 Danau air tawar, terdapat di daerah-daerah humid (basah) yang curah
hujannya tinggi.Danau ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu
mengalirkan airnya kembali ke laut. Jadi, danau ini merupakan danau
terbuka.

5
2) Menurut Proses Pembuatannya:
 Danau alami adalah danau yang terbentuk secara alami.
Contoh: Danau Toba (sumatera), Danau Towuti (Sulawesi), Danau
Sentani (Papua).
 Danau buatan (waduk) adalah danau yang di buat oleh manusia
Contoh: Waduk Kedungombo, Waduk saguling, Waduk Karangkates

3) Manfaat Danau dan Pelestariannya

 Manfaat Danau: Irigasi,pembangkit tenaga listrik,suplai air minum


penduduk perkotaan,perikanan,pariwisata,dan penampung luapan air
hujan
 Faktor-faktor yang dapat menyebabkan lenyapnya danau:
- Pembentukan delta-delta dan pelumpuran di danau
- Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau
- Pengendapan jasad tumbuhan dan binatang yang mati
- Erosi pada bibir dasar danau dan penguapan yang kuat

4) Sungai
Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui
suatu lembah atau diantara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat
lebih rendah (laut, danau atau sungai lain).
 Bagian-bagian sungai:
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
- Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat
mengalir turun.
- Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
- Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara
sungai mata air
- Sungai alami : sungai yang terjadi secaraalamiah
- Sungai buatan (kanal) : sungai yang dibuat oleh manusia
- Anak sungai : cabang-cabang sungai
- Sungai bawah tanah : sungai yang aliran airnya masuk ke dalam tanah.
 Jenis Sungai
a) Berdasarkan Asal Air:
 Sungai mata air adalah sungai yang airnya berasal dari mata air
dan aliran airnya tidak banyakberubah di musim hujan maupun
kemarau.
 Sungai hujan adalah sungai yang airnya berasal dari curah
hujan, di musim hujan meluap dan di musim kemarau kering.
 Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser
yang mencair dan alirannyastabil dan permanen.

6
 Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari
sumber mata air hujan dan gletser dan tidak pernah mengalami
kekeringan.
b) Berdasarkan Kestabilan Air:
 Sungai Periodik adalah sungai yang aliran airnya tidak tetap,
musim hujan debitnya besar dan musim kemarau debitnya kecil.
 Sungai Permanen atau Sungai Perenial adalah sungai yang aliran
airnya stabil, musim kemarau dan hujan debitnya tidak banyak
berbeda

5) Delta
Adalah tumpukan material endapan yang melebihi ketinggian permukaan
sungai atau permukaan laut
1) Syarat-syarat terbentuknya delta:
 ada aliran sungai yang membawa Lumpur.
 laut di muara sungai landai dn dangkal.
 lautnya tenang (gelombang dan arus laut tidak besar).
 arus pasang dan surut tidak besaar.
2) Delta menurut bentuknya
 Delta bentuk kipas
 Delta bentuk kaki burung
 Delta bentuk corong (estuarium)
 Delta bentuk cuspate

2.3.2 Perairan Laut

Permukaan Bumi 71%tertutup oleh laut, sedangkan daratannya kurang dari 30%.
Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Air di
laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti
garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak
terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni. Samudra yang
ada di Bumi.

Nama samudra Luas

Samudra pasifik / lautan teduh 179,7 𝐾𝑚2


2
Samudra atlantik 93,4 𝐾𝑚
2
Samudra hindia 74,9 𝐾𝑚

7
Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kadar garam air laut:
- Banyak sedikitnya air tawar yang masuk ke lautan
- Besar kecilnya penguapan
- Aliran air laut

A. Zona Pesisir
Pesisir meliputi pantai dan perluasannya ke arah darat sampai batas pengaruh laut
tidak ada.
1. Klasifikasi Pesisir:
a) Pesisir daratan (coastal plain)
» mintakat pesisir yang mengalami proses pengangkatan yang semula berada
di bawah laut sampai bekas paparan benua.
b) Pesisir daratan alluvial (coastal alluvial plain)
» mintakat pesisir yang terbentuk oleh pengendapan material alluvium yang
berasal dari daratan, dicirikan dengan bentuk lereng landai.
c) Pesisir pulau penghalang (barrier island coast)
» pesisir dengan mintakat perairan dangkal lepas pantai yang luas dan
terpisah lautan oleh pulau penghalang.

B. Jenis dan Persebaran Laut


1) Berdasarkan Letak:

a) Laut Tepi » Laut yang terletak di tepi benua


contoh: Laut Utara, Laut Arab,Laut Jepang.
b) Laut Tengah » Laut yang terletak diantara dua benua
contoh: Laut Jawa, Laut Sulawesi, Laut Banda.
c) Laut Pedalaman » Laut yang seluruhnya atau hamper dikelilingi daratan
contoh: Laut Hita, Laut Kaspia

2) Berdasarkan Kedalaman

a) Laut Dangkal » laut yang kedalamannya kurang dari 200m.


b) Laut Dalam » laut yang kedalamannya lebih dari 200m

3) Berdasarkan Zonasinya

a) Zone Litoral » bagian laut yang tergenang ketika pasang dan kering ketika
surut.
b) Zone Neritik » bagian laut dengan kedalaman kurang dari 200m.
c) Zone Batial » bagian laut dengan kedalaman 200-2000m.

8
d) Zone Abisal » bagian laut dengan kedalaman lebih dari 2000m

4) Berdasarkan Proses Terjadinya

a) Laut Transgresi
laut yang terjadi karena permukaan air laut naik yang disebabkan oleh
berakhirnya zaman es, yaitu mencairnya gletser di kutub dan puncak
pegunungan. Contoh: Laut Jawa, Laut Arafura
b) Laut Regresi
laut yang terjadi karena permukaan air laut turun yang disebabkan oleh
pembekuan air secara besar-besaran di daerah kutub dan puncak
pegunungan
c) Laut Ingresi
laut yang terjadi karena dasar laut mengalami penurunan yang disebabkan
tenaga tektonik. Contoh: Laut tengah, Laut Karibia

5) Berdasarkan Material Penyusunnya

a) Pantai Berbatu
- Dicirikan: dinding pantai terjal, langsung berhubungan dengan laut
- Jenis pantai tebing: - Tebing karang > material lepas yang gampang
hancur (runtuh)
- Tebing batuan induk > keras dan tidak mudah hancur
- Bentuk tebing pantai dipengaruhi oleh: ombak,arus pantai, angin, dan
kegiatan manusia di sekitar pantai
b) Pantai Berpasir
- Terbentuk oleh proses di laut akibat: erosi gelombang, pengendapan
sedimen, material organik. Material penyusun terdiri atas pasir bercampur
batu yang berasal dari daratan di belakang pantai tsb.
c) Pantai Berlumpur
Banyak dijumpai di muara sungai yang di tumbuhi oleh hutan mangrove,
pantai ini relative mudah berubah bentuk, mengalami deformasi, dan
tererosi.

6) Proses Pantai
Proses pantai Mencakup:

- Sirkulasi arus, dinamika gelombang, sedimen


- Arus yang terjadi berasal dari: arus laut global, arus akibat angin, arus
pasang surut
- Arus Global, Arus Akibat Angi, dan Arus Pasang Surut disebut shelf current
atau coastal current
- Arus yang disebabkan gelombang:
- littoral current, terjadi jika arah gelombang membentuk sudut

9
dengan garis pantai
- orbital current, disebabkan oleh kecepatan partikel yang arahnya
maju mundur searah dengan arh gelombang.

C.Sumber Daya Laut

1) Kekayaan fauna dan Flora Laut:

a) Bentos : Binatang-binatang yang hidup di dasar laut


1. Bentos sesil (hidup terikat pada suatu tempat)
2. Bentos vagil (bergerak di dasar laut)
b) Plagos : Organisme yang hidup tergantung pada dasar laut dan
penghuni lapisan air bagian atas
1. Nekton (mempunyai alat badan sendiri)
2. Plankton (tidak mempunyai alat badan sendiri

2) Beberapa jenis endapan Lumpur berturut-turut dari pantai ke laut:

a) Endapan Lumpur terigen : terdiri dari materi-materi halus.


b) Endapan Lumpur globigerina : terdiri atas sisa-sisa binatang dan
tumbuhan yang telah mati, terdapat di dasar laut yang dalamnya antara
2.000m-4.000m.
c) Endapan Lumpur radiolarian / Lumpur laut merah : berasal dari hasil
letusan gunung api di dalam laut dan sisa-sisa binatang yang amat kecil,
terdapat pada laut yang dalamnya antara 4.000m-7.000

D. Manfaat laut:

a) Sebagai sarana perhubungan


b) Sebagai pembangkit tenaga
c) Sebagai lahan perikanan
d) Sebagai tempat rekreasi
e) Sebagai pengatur iklim
f) Sebagai lahan pertanian laut (revolusi biru)
g) Sebagai tempat pertahanan dan keamanan

10
BAB 3

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Demikian makalah saya. Dari latar belakang dan pembahasan yang telah dipaparkan di
atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Hidrosfer ialah daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi bulat.


2) Ilmu yang mempelajari perairan di darata disebut hidrologi. Siklus hidrologi di
terbagi menjadi 3:
· Siklus pendek : Penguapan air laut – konveksi – kondensasi – tebentuk awan
di atas lautan hujan yang terjadi di lautan
· Siklus sedang : Penguapan air laut – konveksi - kondensasi – terbawa angin -
kemudian air hujan mengalir kembali ke laut
· Siklus panjang : Penguapan air laut – konveksi – turun hujan – terjadi aliran
permukaan dan aliran aliran bawah tanah – kemudian aliran
permukaan ataupun aliran bawah tanah tersebut mengalir kembali ke laut
3) Persebaran air dibumi dibagi menjadi 2, yaitu perairan daratan dan laut.
4) Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan
air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan,
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia. Air disebut
tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik, berkurangnya kemampuan
mendukung komunitas penyusun abiotic, atau berbagai fenomena alam yang dapat
menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air seperti gunung berapi, badai, dan
gempa bumi sehingga tidak bisa mendukung kehidupan manusia.

3.2.SARAN
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar
antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah
industry secara sembarangan ke dalam air sungai, danau, ataupun selokan. Tidak
menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida
akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat,
karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti eceng gondok yang
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/pencemaran-lingkungan
http://www.rijalhabibulloh.com/2015/03/makalah-hidrosfer-makalah-geografi.html
http://dokumen.tips/documents/makalah-hidrosfer-5652d7ff4a80e.html
http://sumberfisika.blogspot.co.id/2012/12/makalah-hidrosfer.html
Sobandi, I.D. 2014. Mandiri K13 Geografi kelas X.Jakarta: Erlangga

12

Anda mungkin juga menyukai