Resume Bab 1
Resume Bab 1
AKUNTANSI INTERNASIONAL
PENDAHULUAN
Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Della Fatma Arisia (16130310244)
2. Widiyawati (16130310325)
3. Dinda Pusparini (16130310333)
4. Fernando Prasetya (16130310336)
5. Eryk Dwi Santoso (16130310361)
Akuntansi Keuangan A2
A. FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN
Baik negara maju atau negara berkembang, besar atau kecil, pada belahan bumi yang
satu ataupun yang lain, semuanya mengalami hubungan internasional yang lebih erat dan
ketergantungan ekonomi yang lebih tinggi. Surat kabar, berita sore, kampanye politik dan
pembenaran terhadap semua kebijakan sosial mengacu kepada dimensi-dimensi
internasional dari kehidupan sehari-hari, yang tidak bisa kita elakkan. Dengan memilah-
milah dari sejumlah besar situasi dan kejadian-kejadian yang dianggap memiliki
konsekuensi internasional, kami membuat daftar 15 faktor lingkungan yang memberikan
dampak pada akuntansi. Pemilihan atas faktor-faktor ini bersifat subyektif dan daftarnya
bisa berubah dengan berlalunya waktu.
1. Berfikir secara global. Di negara-negara seperti Swiss dan Singapore, masyarakat
tumbuh dengan orientasi internasional. Kefasihan bahasa asing adalah hal biasa, dan
kontak dengan orang-orang dari budaya lain kadangkala terjadi di rumah, di sekolah
dan di tempat kerja. Dalam budaya semacam itu, diharapkan dan sepertinya alami saja
bahwa seseorang memiliki orientasi internasional.
Kasus ini tidak terjadi di negara seperti AS. Disana dua samudra telah
melindungi negara itu dari perang-perang eksternal, dan ketergantungan pada diri
sendiri adalah budaya nasional yang tradisional. Melimpahnya sumberdaya domestik
telah memberikan standar kehidupan pribadi yang tinggi sehingga ketergantungan
kepada negara lain merupakan hal yang bersifat insidental dan dianggap tidak penting.
Namun seiring dengan akan berakhirnya abad ke 20, persoalan-persoalan
internasioanal juga meningkat di AS. Status sebagai negara berhutang dan kelemahan
mata uang nasional dalam pasar uang luar negeri dengan cepat telah memperlihatkan
ketergantungan terhadap sumber-sumber moneter luar negeri. Hilangnya daya saing
internasional menyadarkan Amerika akan konsekuensi dari pergeseran pola ekonomi
global. Donald E. Petersen, mantan CEO dan Chairman Ford Motor Company, adalah
salah satu dari sejumlah pemimpin yang mendesak agar cara berpikir secara global
hendaknya terbentuk dalam pikiran masyarakat Amerika.
2. Ketergantungan Perekonomian. Perekonomian AS semakin tergantung pada
perekonomian-perekonomian lain di seluruh dunia. Selama 1980-an, surplus
perdagangan internasional AS berubah menjadi defisit perdagangan yang cukup besar.
Pengamat-pengamat ekonomi menganggap hal ini sebagai de-Amerikatisasi dari
perekonomian Amerika.
Seiring dengan makin tergantungnya perekonomian Amerika, para pejabat
pemerintah Federal tidak lagi dapat bertindak berdasarkan kebijakan sejenis fiskal atau
moneter, tanpa memperhitungkan kebijakan-kebijakan yang diluncurkan oleh negara-
negara industri besar lainnya. Sebagian besar perusahaan AS tidak lagi membuat
rencana tanpa mempertimbangkan potensi persaingan dari luar. George Marrota,
periset senior pada Hoorver Instituse, Palo Alto, California, percaya bahwa dominasi 4
abad oleh AS atas perekonomian dunia akan segera berakhir.
3. Pasar Modal Global. “Black Monday” pada bulan Oktober 1987 di Bursa Efek New
York memperlihatkan secara dramatis bagaimana pasar modal-pasar modal utama di
dunia saling berhubungan. Ratusan perusahaan sekarang mendaftarkan sahamnya di
pasar modal di luar negara asalnya. Selama akhir 80-an, emiten-emiten besar seperti
Britsh Telecomm dan British Petroleum telah mulai menjual sahamnya ke seluruh
dunia. Walaupun tidak seorangpun tahu nilai sebenarnya dari saham-saham
internasional diperdagangkan di London Stock Exchange, kareena sejumlah pelaku
utama bursa dalam perdagangan saham asing ini tidak melaporkan volumenya kepada
LSE, perputaran harian saham-saham internasional ini setara dengan perputaran saham
domestik yang terkait. Jumlahnnya mencapai kira-kira $2,5 milyar per hari.
Disamping pasar-pasar ekuitas internasional, terdapat pula pasar “Euromoney”
dan bahkan pasar-pasar valuta asing yang lebih besar. Dulu, sebagian besar perusahaan
dan pemerintah lokal mendapatkan modal dari lingkungannya sendiri. Sekarang,
transaksi-transaksi uang benar-benar diatur oleh biaya, ketersediaan, dan tingkat
kesulitan aturan main. Peminjaman terjadi tatkala kondisinya memang menarik, tak
peduli di negara mana itu terjadi. John Hennessy, mantan Chairman dari Credit Suisse
First Bostom Ltd., mendefinisikan pasar modal internasional sebagai saham dan
obligasi yang diperjual-belikan di luar batas negara. Untuk tahun 1986, pasar ini
bernilai $180 milyar.
Yang penting adalah sejumlah instrumen teknis yang mengoperasikan pasar
modal global. Dalam hal ini ada pasar valas dan suku bunga, forward contract dan
hegde, swap dan option ditambah sejumlah instrumen pendukungnya.
4. Perusahaan-Perusahaan Multinasional (MNC). Sudah jelas bahwa MNCs ada di
sekitar kita. Walau dengan cara apapun seseorang menentukan nilai sosial dari
organisasi bisnis seperti ini, perusahaan-perusahaan ini telah tumbuh menjadi sangat
besar dan bertahan dari sejumlah kendala politik dan hukum yang keras. MNC
melakukan transfer teknologi ke seluruh dunia, mendapatkan modal ditempat yang
termurah, melakukan produksi ditempat manapun yang paling efisien, dan
mengembangan pasar di tempat-tempat yang ada pembelinya. Di seluruh dunia,
banyak kaum muda yang pintar dan yang punya motivasi ingin bekerja pada sebuah
perusahaan multinasional.
Salah satu peningkatan keterlibatan MNC dalam perekonomian yang perlu
dicatat adalah tajamnya peningkatan merjer dan akuisisi secara internasional. Pertama,
bahan baku diperjualbelikan secara internasional, dan kemudian, barang-barang dan
jasa-jasa memasuki perdagangan ekspor-impor. Pada akhirnya, lini-lini produk atau
divisi-divisi perusahaan akan bergabung (merjer).
5. Operasi Internasional yang Menguntungkan. Selama bertahun-tahun perusahaan
fiber yang besar dibarat-laut pasifik, Weyerhauser, melaporkan bahwa operasi bisnis
internasionalnya lebih menguntungkan dibandingkan operasi domestiknya. Survey-
survey mengenai profitabilitas korporasi menguatkan fakta ini.
6. Teori yang Tidak Memadai. Secara sangat sederhana, pemikiran yang mendasari
adalah bahwa paling tidak dalam jangka panjang, nilai tukar mata uang antar negara
akan merefleksikan daya beli masing-masing negara yang bersangkutan.
Tetapi perdagangan internasional menurun dan investasi internasional
booming. Kalau hal ini terus berlangsung, teori perdagangan akan menjadi semakin
kurang dapat dipraktikkan walaupun sebagian besar analisa ekonomi saat ini masih
didasarkan pada teori tersebut. Tidak ada suatu teori untuk ekonomi internasional yang
digerakkan oleh investasi internasional, melainkan oleh perdagangan iinternasional.
7. Kompetensi Manajemen Internasional. Rekrutmen para eksekutif adalah salah satu
tren bisnis yang meningkat tajam. Agen-agen penempatan eksekutif melaporkan
bahwa klien-klien korporasi besar mereka yang mencari CFO-CFO meletakkan
kriteria pengalaman dan kompetensi internasional sebagai persyaratan dasar dalam
lebih dari 50% kasus yang ditangani.
8. Rintangan Akuntansi. Sebagian besar pengamat bisnis kontemporer yakin investasi
bisnis langsung, operasi bisnis, dan pasar modal yang mendunia saat ini bersifat riil
dan permanen. Namun, akuntansi dan pelaporan keuangan tidak mengikuti pola
tersebut, tetap berorientasi lokal, sehingga harus disesuaikan secara besar-besaran
melewati batas-batas nasional.
Untuk memecahkan “rintangan akuntansi” ini, laporan-laporan keuangan tidak
hanya diterjemahkan ke dalam bahasa lain dan mata uang lain, tetapi juga seringkali
disesuaikan dan disajikan kembali untuk mencerminkan standar-standar akuntansi
yang berbeda.
9. Pendapatan dan Rasio yang Tidak Dapat Diperbandingkan. Laba akuntansi yang
dilaporkan di satu negara berbeda artinya di negara lain. Jika angka-angka akuntansi
diukur dan disajikan secara berbeda, maka rasio-rasio keuangan yang memuat angka-
angka akuntansi tidak akan dapat diperbandingkan antar satu negara dengan negara
lain.
10. Kebutuhan akan Standar Internasional. Jika aturan-aturan akuntansi keuangan
nasional tidak bisa memenuhi kebutuhan komunitas bisnis dan keuangan internasional,
maka standar akuntansi internasional mungkin bisa memberi jawaban. Namun, jika
sistem ekonomi, hukum, sosial dan politk nasional berbeda secara signifikan, standar
akuntansi internasional mungkin akan memberi kekaburan bukannya kejelasan.
11. Menara Akuntansi “Babel”. Akuntansi internasional jelas memiliki kendala bahasa.
Kata “asset” dalam bahasa Perancis bisa berarti “active”. Arti leksikal dari istilah-
istilah akuntansi dipenuhi dengan makna-makna dan konotasi-konotasi yang berbeda
dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Mereka yang tidak fasih dalam makna leksikal
ini kemungkinan akan kehilangan peluang bisnis dan investasi internasional.
12. Beragamnya Pembuatan Standar. Sampai kira-kira tahun 1970, dunia sepertinya
membenci standar akuntansi keuangan formal. Di benua Eropa, grup-grup profesional
membuat rekomendasi-rekomendasi informal yang hanya memberi pengaruh kecil
dalam legislasi yang berhubungan dengan akuntansi.
Kemudian situasinya berubah secara tiba-tiba. AS membentuk Financial
Accounting Standard Board (FASB). EC menyetujui sejumlah panduan akuntansi
dengan cepat. Badan-badan pembuat standar akuntansi nasional tumbuh dimana-mana.
Badan-badan semacam itu sekarang berfungsi secara penuh di negara-negara dunia
ketiga (seperti Nigeria) serta di masyarakat-masyarakat yang sangat berorientasi
kepada kebebasan (seperti Swiss). Tentu saja, tiap badan nasional tersebut memiliki
agendanya sendiri-sendiri.
13. Ekonomi Politik dari Akuntansi Dunia. Komite-komite kongres di AS dan komisi-
komisi parlemen di Inggris mempertanyakan seberapa baik organisasi profesi
akuntansi melayani masyarakat. Banyak pertanyaan diajukan mengenai apakah
“profesi” akuntansi telah menjadi “bisnis yang kejam”. Adakah dominasi perusahaan-
perusahaan besar terhadap pasar? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Faktor-faktor ini (yang menurut kami termasuk bidang ekonomi politik) semakin
sering muncul kepermukaan. Faktor-faktor ini tampaknya pasti akan mempengaruhi
perkembangan akuntansi internasional lebih lanjut dimasa depan.
14. “Relevance Lost” dari Akuntansi Manajerial. Dalam lingkungan internasional,
akuntansi manajemen kurang diperhatikan dibandingkan dengan akuntansi keuangan.
Namun seiring dengan perkembangan pasar internasional, perhatian yang lebih besar
terhadap akuntansi manajemen tampaknya tidak bisa dielakkan.
15. Pendidikan dan Riset. Dalam bidang akuntansi internasional, baik pendidikan
maupun riset belum berkembang. Kurikulum pendidikan akuntansi di seluruh dunia
secara tradisional masih tetap berfokus nasional, karena disitulah persyaratan ujian
profesi dan kondisi pekerjaan secara umum harus dipenuhi.
Alasan Historis
Warisan akuntansi, dengan demikian, bersifat internasional. Walaupun
perkembangan nasionalitas yang luar biasa telah terjadi dalam akuntansi selama periode-
periode yang berbeda dan pada negara-negara yang berbeda, jelas terdapat tradisi
internasional yang seharusnya bisa membantu internasionalisasi akuntansi saat ini.
Definisi
Akuntansi Dunia. Dalam kerangka konsep ini, akuntansi internasional dianggap
sebagai suatu sistem universal yang bisa diadopsi oleh semua negara. Praktik-praktik dan
prinsip-prinsip akan dikembangkan sehingga bisa diterapkan di semua negara. Konsep ini
akan menjadi tujuan akhir dari sistem akuntansi internasional.
Akuntansi Internasional. Berdasarkan konsep ini, akuntansi internasional meliputi
semua ragam prinsip, metode dan standar akuntansi dari semua negara. Konsep ini
melibatkan GAAP masing-masing negara, sehingga akuntan perlu menyadari sejumlah
prinsip berbeda ketika mempelajari akuntansi internasional. Kumpulan semua prinsip,
metode dan standar dari semua negara akan disebut sebagai sistem akuntansi internasional.
Perbedaan-perbedaan ini muncul karena perbedaan- perbedaan dalam geografis, pengaruh
sosial, ekonomi, politik, dan hukum.
Akuntansi Bagi Perusahaan Anak di Luar Negeri. Konsep ini mengacu pada
praktik-praktik akuntansi perusahaan induk dan perusahaan anaknya diluar negeri. Acuan
atas negara tertentu atau tempat domisili perusahaan diperlukan dalam konsep ini agar
pelaporan keuangan internasional efektif. Kepentingan akuntan yang utama adalah
translasi dan penyesuaian laporan keuangan anak perusahaan. Masalah-masalah akuntansi
yang berbeda akan timbul dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda harus diikuti
tergantung negara mana yang digunakan sebagai acuan bagi translasi dan penyesuaian.
Definisi atas akuntansi internasional adalah :
Akuntansi internasional memperluas akuntansi yang bertujuan umum
(general purpose), yang berorientasi nasional, dalam arti yang luas untuk :
(1) analisa komparatif internasional, (2) pengukuran dan isu-isu pelaporan
akuntansinya yang unik bagi transaksi-transaksi bisnis multinasional dan
bentuk bisnis perusahaan multinasional, (3) kebutuhan akuntansi bagi pasar-
pasar keuangan internasional, dan (4) harmonisasi akuntansi di seluruh
dunia dan harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-
aktivitas politik, organisasi, profesi, dan pembuatan standar.
Dukungan Pendidikan
Pengajaran dan upaya membuat mahasiswa dan praktisi profesional peka terhadap
hakekat dan lingkup isu-isu dan kesempatan-kesempatan dalam akuntansi internasional
telah menjadi faktor penting dalam internasionalisasi potensi akuntansi. Beberapa proses
yang bersangkutan diungkapkan dalam paragraf-paragraf berikut.
Aktivitas-aktivitas pendidikan utama yang ditujukan bagi akuntansi internasional
adalah pelatihan dan seminar yang ditawarkan pada institusi-institusi pendidikan tinggi.
Barangkali terdapat 200 pelatihan semacam itu di AS saat ini baik yang berada di level S1
maupun pada level yang lebih tinggi. Di luar AS, paling tidak seseorang bisa menemukan
jumlah kursus yang sama. Dengan mengingat fakta bahwa 30 tahun yang lalu tidak ada
satupun kursus semacam itu, seseorang perlu menyimpulkan bahwa kekuatan
internasionalisasi sedang bekerja. Dimensi lain dari phenomena ini adalah meningkatnya
jumlah disertasi Ph.D, yang berkaitan dengan topik akuntansi internasional. Selain itu,
sekarang terdapat beberapa buku teks akuntansi keuangan dasar yang secara eksplisit
menyisihkan seksi-seksinya bagi pertimbangan-pertimbangan internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick D.S., Gerhard G. Mueller, Maudy Warouw. 1997. Akuntansi Internasional
Buku 1. (Edisi ke-2). Terjemahan oleh Salemba Empat. Jakarta: Salemba Empat.