Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN ANTARA MINAT BERWIRAUSAHA DAN EFIKASI

DIRI DENGAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR TEKNIK


PENGELASAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN
RINGAN SMK YAPIM MABAR MEDAN T.A 2019/2020

JURNAL

Oleh :
DENI SYAHPUTRA HARAHAP
5151122004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGEERI MEDAN
2019
HUBUNGAN ANTARA MINAT BERWIRAUSAHA DAN
EFIKASI DIRI DENGAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI
DASAR TEKNIK PENGELASAN PADA SISWA KELAS XI
TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK YAPIM MABAR
MEDAN T.A 2019/2020
Deni Syahputra Harahap dan Izwar Lubis, ST, MT
Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Medan
Email: denisyahputraharahap1998@gmail.com
ABSTRAK
DENI SYAHPUTRA HARAHAP, Nim 5151122004 Hubungan Antara
Minat Berwirausaha dan Efikasi diri dengan Hasil Belajar Kompetensi Dasar
Teknik Pengelasan Pada Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Yapim
Mabar Medan T.A 2019/2020. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
2019.

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara


minat berwirausaha dan efikasi diri dengan hasil belajar belajar kompetensi dasar
teknik pengelasan pada siswa kelas XI teknik kendaraan ringan SMK Yapim Mabar
Medan T.A 2019/2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif dengan metode penelitian korelasional, memakai instrumen angket
model Likert dan tes hasil belajar. Jumlah populasi 65 siswa dan diperoleh sampel
sebanyak 39 siswa, cara pengambilan sampel dengan teknik Proportional
Sampling. Uji validitas instrumen menggunakan koefisien korelasi Product
Moment, dan uji reabilitas menggunakan Alpha Cronbach dan Koefisien
Kesepakatan. Hasil penelitian di analisis menggunakan koefisien korelasi korelasi
Product Moment korelasi parsial dan korelasi ganda dengan bantuan program SPSS
16. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan berarti antara minat berwirausaha dengan hasil belajar kompetensi dasar teknik
pengelasan (r = 0,462) Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara efikasi
diri dengan hasil belajar kompetensi dasar teknik pengelasan (r = 0,775). Hasil
analisis regresi tersebut adalah sebagai berikut : Fh = 53,789 harga Ft= 3,260 pada
taraf signifikan 5%, sehingga Fh > Ft (53,789 > 3,260), bahwa persamaan regresi
Y = 11,295 + 0,245X1 + 0,605X 2 . Dengan demikian maka variabel minat
berwirausaha, efikasi diri dan hasil belajar kompetensi dasar teknik pengelasan
memiliki hubungan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara minat berwirausaha dan efikasi diri
dengan hasil belajar kompetensi dasar teknik pengelasan pada siswa kelas XI teknik
kendaraan ringan SMK Yapim Mabar Medan Tahun Ajaran 2019/2020.

Kata Kunci : minat berwirausaha, efikasi diri, hasil belajar kompetensi dasar
teknik pengelasan.
ABSTRACT

DENI SYAHPUTRA HARAHAP, Nim 5151122004 Relationship between


Entrepreneurial Interest and Self-Efficacy with Learning Results Competency
Basic Welding Techniques in Class XI Light Vehicle Engineering Students at SMK
Yapim Mabar Medan T.A 2019/2020. Thesis Faculty of Engineering Medan State
University 2019.

The purpose of this study was to determine how much the relationship
between entrepreneurial interest and self-efficacy with learning outcomes of
learning basic competency of welding techniques in class XI students of light
vehicle engineering at SMK Yapim Mabar Medan T.A 2019/2020. This study uses
a quantitative research approach with a correlational research method, using a
Likert model questionnaire and learning outcomes tests. The total population is 65
students and a sample of 39 students is obtained, the method of sampling using
Proportional Sampling techniques. The instrument validity test uses the Product
Moment correlation coefficient, and the reliability test uses Cronbach's Alpha and
the Coefficient of Agreement. The results of the study were analyzed using Product
Moment correlation correlation coefficient partial correlation and multiple
correlation with the help of SPSS 16. Based on data analysis, it shows that there is
a positive and meaningful relationship between entrepreneurship interests and the
learning outcomes of the basic competencies of welding techniques (r = 0.462)
positive and meaningful between self-efficacy and learning outcomes of basic
welding technique competencies (r = 0.775). The results of the regression analysis
are as follows: Fh = 53.789 the price of Ft = 3.260 at a significant level of 5%, so
that Fh > Ft (53.789> 3.260), that the regression equation Y = 11.295 + 0.245X 1 +
0.605X 2 . Thus the variables of entrepreneurial interest, self-efficacy and learning
outcomes of the basic competencies of welding techniques have a significant
relationship. The conclusion of this study is that there is a positive and significant
relationship between entrepreneurial interest and self-efficacy with the learning
outcomes of the basic competency of welding techniques in class XI of light vehicle
engineering at SMK Yapim Mabar Medan in Academic Year 2019/2020

Keywords : entrepreneurship interest, self-efficacy, learning outocomes of


basic competensies in welding techniques
1

A. Latar Belakang Masalah modal dalam memenuhi tuntutan di


Pendidikan merupakan suatu dalam dunia kerja dan industri
upaya untuk meningkatkan kualitas maupun dalam membuka usaha
sumber daya manusia (SDM). Hasil (berwirausaha).
pendidikan tersebut dimaksudkan Rendahnya hasil belajar siswa
untuk menopang dan mengikuti laju pada kompetensi dasar teknik
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan pengelasan disebabkan oleh berbagai
Teknologi (IPTEK), dan untuk faktor yang diantaranya berasal dari
mensukseskan pembangunan yang dalam diri siswa itu sendiri yang
senantiasa mengalami perubahan. sering disebut faktor internal dan juga
Oleh karena itu pendidikan harus yang berasal dari luar diri siswa yang
dirancang dan dilaksanakan selaras juga sering disebut faktor eksternal.
dengan kebutuhan pembangunan Faktor yang berasal dari dalam diri
yang berkembang pada masyarakat. siswa tersebut adalah kemampuan,
Untuk mensukseskan pembangunan tanggung jawab, dan minat.
tersebut dibutuhkan sumber daya Sedangkan faktor yang berasal dari
manusia (SDM) yang memiliki luar diri siswa tersebut adalah
kemampuan untuk menguasai Ilmu lingkungan keluarga, lingkungan
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekolah maupun lingkungan
yang cukup tinggi serta dibarengi masyarakat. Faktor lingkungan
dengan keterampilan. Pendidikan dan sekolah diantaranya metode guru
ketenagakerjaan mempunyai mengajar, dan fasilitas belajar. Minat
hubungan yang erat. Pendidikan yang merupakan faktor utama dalam diri
baik akan meningkatkan kualitas siswa yang mempengaruhi hasil
pengembangan sumber daya manusia belajar. Menurut (A Bandura, 1994)
yang mencakup semua usaha yang mengatakan bahwa efikasi diri
dilakukan, serta mempersiapkan menentukan bagaimana seseorang
seseorang menjadi manusia merasakan sesuatu, berfikir,
seutuhnya yang mampu berpikir logis memotifasi diri mereka sendiri dan
dan rasional. Dengan terciptanya juga prilaku mereka. Lebih lanjut
sumber daya manusia yang Bandura mengungkapkan bahwa
berkualitas diharapkan dapat individu dengan self-efficacy yang
membuka lapangan pekerjaan untuk tinggi bersikap positif, berorientasi
mengurangi pengangguran kesuksesan dan berorientasi tujuan.
Bidang Pengelasan adalah salah Selain itu mereka membutuhkan
satu bidang keahlian yang sangat bantuan dalam penetuan tujuannya,
potensial yang dibutuhkan di dunia mereka mencari bantuan nyata dan
kerja maupun dalam berwirausaha. bukan dukungan emosional ataupun
Oleh karena itu dalam kurikulum penentraman hati. Dengan
SMK Teknik Kendaraan Ringan meningkatnya minat berwirausaha
(TKR) terdapat Mata Pelajaran dan Efikasi diri siswa, diharapkan
Kompetensi Dasar Teknik dapat memberikan dampak positif
Pengelasan. Dengan mempelajari bagi peningkatan hasil belajar siswa.
Kompetensi Dasar Teknik Dengan hasil belajar kompetensi
Pengelasan, siswa lulusan SMK dasar teknik pengelasan yang tinggi
diharapkan menguasai segala sesuatu berarti dapat dikatakan siswa tersebut
yang relevan dengan bidang telah memiliki keahlian yang baik di
pengelasan sehingga dapat dijadikan bidang pengelasan sehingga
2

diharapkan mampu bersaing di dunia dengan pendapat Sriwidharto


kerja dan mampu menciptakan (1996:1) didalam (Susetyo &
lapangan kerja sendiri sehingga dapat Yudianto, 2013) las adalah suatu cara
mengurangi angka pengangguran. untuk menyambungkan benda padat
Berdasarkan uraian di atas, maka dengan cara mencairkan melalui
penulis tertarik untuk melakukan pemanasan. Untuk berhasilnya
penelitian yang berjudul “Hubungan penyambungan diperlukan beberapa
antara Minat Berwirausaha dan persyaratan yang harus dipenuhi,
Efikasi Diri dengan Hasil Belajar yaitu : 1) Bahwa benda padat tersebut
Kompetensi Dasar Teknik Pengelasan dapat cair/lebur oleh panas 2) Bahwa
Pada Siswa Kelas XI Teknik antara benda- benda padat yang
Kendaraan Ringan SMK YAPIM disambungkan tersebut terdapat
Mabar Medan T.A 2019/2020’’. kesesuaian sifat lasnya sehingga tidak
melemahkan atau mengagalkan
B. Kajian Teoritis sambungan tersebut. 3) Bahwa cara-
1. Hakekat Hasil Belajar cara penyambungan sesuai dengan
Kompetensi Dasar Teknik sifat benda padat dan tujuan
Pengelasan. penyambungannya
Belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku dalam diri 2. Hakekat Minat Berwirausaha
seseorang atau individu. Perubahan minat adalah sesuatu yang
Tingkah laku tersebut meliputi pribadi yang berasal dari dalam diri
pengetahuan, sikap dan keterampilan. seseorang dan membuat orang
Menurut (Sardiman, 2003) belajar tersebut tertarik pada sesuatu objek
adalah suatu perubahan dalam diri tertentu, termotivasi, terdorong untuk
seseorang yang dinyatakan dalam memberikan perhatian yang besar dan
bentuk tingkah laku yang berdasarkan tanpa merasa terbebani karena
pengalaman dan latihan. Menurut menyadari bahwa sesuatu itu
(Winkel, 1996a) bahwa:“belajar memiliki sangkut paut dengan
adalah suatu aktivitas mental/psikis dirinya. Dengan demikian individu
yang berlangsung dalam interaksi akan mempelajari objek yang
aktif dengan lingkungan, yang diminati secara intensif untuk
menghasilkan perubahan-perubahan mencapai tujuan yang diinginkan dan
dalam pengetahuan, pemahaman, kemudian akan menimbulkan
keterampilan, nilai dan sikap. kesediaan jiwa untuk menerimanya
Selanjutnya perubahan itu dapat dan pada akhirnya timbul
berupa suatu yang baru atau kecendrungan untuk berbuat dan
penyempurnaan terhadap hasil belajar bertindak.
yang diperoleh”.
Tujuan pembelajaran pada 3. Hakekat Efikasi Diri
kompetensi dasar teknik pengelasan Efikasi diri merupakan
ini adalah siswa dapat melakukan keyakinan seseorang bahwa dia dapat
pengelasan sesuai dengan prosedur menjalankan suatu tugas pada suatu
kerja yang benar. Sedangkan tujuan tingkat tertentu, yang mempengaruhi
pengelasan yaitu untuk menyambung tingkat pencapaian tugasnya (Albert
dua buah atau lebih bahan logam. Bandura, 1991). Lebih lanjut Bandura
Selain itu, las juga dapat digunakan mengungkapkan bahwa individu
untuk memotong benda kerja. Sesuai dengan self-efficacy yang tinggi
3

bersikap positif, berorientasi dengan baik dan apabila mempelajari


kesuksesan dan berorientasi tujuan. sesuatu dengan penuh minat, maka
Selain itu mereka membutuhkan kemungkinan besar hasilnya lebih
dalam menentukan tujuannya, mereka baik.
mencari bantuan nyata bukan
dukungan emosional ataupun 2. Hubungan Antara Efikasi Diri
penentraman hati. Dengan Hasil Belajar
Efikasi diri yang tinggi akan Kompetensi Dasar Teknik
mengembangkan kepribadian yang Pengelasan.
kuat pada seseorang, mengurangi
stress dan tidak mudah terpengaruh Efikasi diri adalah suatu
oleh situasi yang mengancam. kemampuan seorang siswa dalam
Berbeda dengan individu dengan mengerjakan tugas yang diberikan
efikasi diri rendah yang akan dengan sungguh-sungguh dan
cenderung tidak mau berusaha atau optimis demi mencapai hasil yang
menyukai kerjasama dalam situasi memuaskan. Efikasi diri mengacu
yang sulit dan tingkat kompleksitas pada keyakinan individu
yang tinggi. Baron dan Byrne (konfidensi) mengenai
(1997:183) didalam (Lau, 2003), kemampuannya untuk memobilisasi
mendefenisikan efikasi diri sebagai motivasi, sumber daya kognitif dan
evaluasi seseorang mengenai tindakan yang diperlukan agar
kemampuan atau kompetensi diri berhasil melaksanakan tugas dalam
dalam melakukan sesuatu tugas, konteks tertentu.
mencapai tujuan atau mengatasi suatu 3. Hubungan Antara Minat
masalah. Berwirausaha dan Efikasi Diri
Dengan Hasil Belajar
C. Kerangka berpikir Kompetensi Dasar Teknik
1. Hubungan Antara Minat Pengelasan.
Berwirausaha Dengan Hasil Efikasi diri tentu berkaitan
Belaajar Kompetensi Dasar dengan sikap siswa secara mandiri.
Teknik Pengelasan. Siswa yang memiliki Efikasi diri yang
Dalam pelaksanaan praktek tinggi tentu akan menjadikan kegiatan
pengelasan harus didukung oleh belajarnya sebagai salah satu
kelengkapan fasilitas praktek untuk kebutuhan yang harus dipenuhi.
menerapkan ilmu dan pengetahuan Apabila siswa memiliki minat
yang diperolehnya. Siswa diberikan berwirausaha dalam bidang
kesempatan membuat suatu pengelasan dan Efikasi diri yang
percobaan-percobaan dibengkel, tinggi, maka akan memberikan hasil
sehingga dengan adanya kegiatan belajar yang baik pada kompetensi
tersebut, keterampilan dan teknik dasar pengelasan. Hal ini
pengetahuan siswa semakin tinggi, dikarenakan mata pelajaran
dengan demikian minat berwirausaha pengelasan adalah mata pelajaran
akan semakin tinggi pula. yang memerlukan pemahaman,
Sebagaimana Suryabrata (2001:19) ketelitian, kewaspadaan dan
didalam (LESTARI, n.d.) penguasan yang baik tentang materi
mengatakan apabila seseorang tidak pelajaran pengelasan. Dengan
berminat mempelajari sesuatu, maka demikian minat berwirausaha dan
tidak mungkin dia akan berhasil efikasi diri yang tinggi, akan
4

memberikan hasil belajar yang baik menentukan sampel dapat


pada kompetensi teknik dasar digunakan”.
𝑁𝑁
pengelasan serta kemampuan Maka, n = 1+𝑁𝑁𝑁𝑁²
mengelasnya.
METODOLOGI PENELITIAN 65
A. Tempat dan Waktu 𝑛𝑛 = 1+65.(10%2 )
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 65
𝑛𝑛 = 1+65.(0.01)
SMK YAPIM Mabar, Jl. Mangaan
VII, Pasar 3, Lingkungan 16 Mabar.
65
Kab. Deli Serdang pada bulan 𝑛𝑛 = 1,65 , 𝑛𝑛 = 39
Agustus 2019 di SMK Yapim Mabar
Medan pada siswa kelas XI Teknik
Kendaraan Ringan T.A 2019/2020 Dari hasil perhitungan
diperoleh 39 orang siswa yang akan
B. Populasi dan Sampel diambil sebagai sampel dari
Penelitian kumpulan populasi. Sedangkan
1. Populasi teknik untuk pengambilan sampel
(S Arikunto, 2006) mengatakan dari dua kelas digunakan teknik
“populasi” adalah sekumpulan unsur, sampling proporsional
unit atau elemen yang menjadi objek
penelitian. Populasi adalah HASIL PENELITIAN
keseluruhan objek atau sumber data A Analisis Diskriptif Variabel
peneliti atau tempat memperoleh data Penelitian
yang diperlukan untuk kebutuhan 1. Minat Berwirausaha (X 1 )
penelitian. Populasi penelitian ini Berdasarkan data yang
adalah seluruh siswa kelas XI Teknik diperoleh dari hasil penelitian dengan
Kendaraan Ringan Tahun Ajaran jumlah responden 39 orang terdapat
2019/2020 berjumlah 65 orang, yang skor tertinggi 79 dan skor terendah
terdiri dari 2 kelas 50, dengan rata-rata (M) = 65,08 dan
2. Sampel (Sd) = 6,575 (Perhitungan dapat
“Sampel adalah bagian dari dilihat pada lampiran 20).
jumlah dan karakteristik yang 2. Efikasi Diri (X 2 )
dimiliki oleh populasi tersebut, dan Berdasarkan data yang
sampel yang diambil dari populasi diperoleh dari hasil penelitian
harus betul – betul respresentatif atau terdapat skor tertinggi 88 dan skor
mewakili” (Sugiyono, 2008). terendah 60, dengan rata-rata (M) =
Menurut (Noor, 2012), “sampel 72,72 dan (Sd) = 6,283 (perhitungan
adalah sebagian atau wakil dari dapat dilihat pada lampiran 20).
populasi yang diteliti”. Sehingga 3. Hasil Belajar Kompetensi
dapat disimpulkan sampel adalah Dasar Teknik Pengelasan (Y)
sebagian jumlah dari populasi yang Berdasarkan data yang
mewakili yang diambil untuk diperoleh dari hasil penelitian
dilakukan penelitian. Menurut terdapat nilai tertinggi 84 dan skor
(Juliansyah Noor, 2016) “apabila terendah 50, dengan rata-rata (M) =
ukuran populasinya diketahui dengan 71,23 dan (Sd) = 5,499 (perhitungan
pasti, rumus Slovin untuk dapat dilihat pada lampiran 20).
5

B. . Uji Persyaratan Analisis (TKR) SMK YAPIM Mabar Medan


1. Uji Normalitas TA. 2019/2020. Dari hasil
uji normalitas data setiap variabel perhitungan diperoleh korelasi
penelitian diperoleh apabila X hitung < product moment efikasi diri (X 2 )
X tabel pada taraf signifikansi 5%. dengan hasil belajar kopetensi dasar
Hasil perhitungan normalitas untuk teknik pengelasan (Y) adalah r x2y =
variabel Minat Berwirausaha dengan 0,825, kemudian dionsultasikan
nilai X hiting = 6,84294 < X tabel = dengan r tabel pada taraf signifikan 5%
11,070, Efikasi Diri X hitung = 9,32032 dengan jumlah sampel 39 responden
< X tabel = 11,070, Hasil Belajar (N=39) diperoleh r tabel 5% = 0,316.
Kompetensi Dasar Teknik Pengelasan Dengan demikian harga r hitung > r tabel
X hitung = 9,49604 < 11,070. Dengan pada taraf signifikan 5% yaitu 0,825
demikian dapat simpulkan bahwa > 0,316.
data ketiga variabel berdistribusi
normal. 1. Hubungan Antara Minat
D. Uji Hipotesis Penelitian Berwirausha (X 1 ) dengan Hasil
Untuk menguji Hipotesis Belajar Kompetensi Dasar Teknik
pertama dan kedua digunakan Pengelasan (Y)
korelasi parsial, sebelum itu terlebih Dari hasil perhitungan
dahulu mengetahui besar hubungan diperoleh korelasi parsial antara X 1
antar variabel. Untuk mengetahui dengan Y, r yx1,x2 = 0,462. Lalu
hubungan antar variabel digunakan dilakukan uji keberartian korelasi
teknik korelasi product moment. parsial dengan menggunakan uji-t
Hipoteis pertama berbunyi, diperoleh t hitung = 3,124 dan t tabel
Terdapat hubungan yang positif dan untuk dk = 39 – 2 = 37 pada taraf
signifikan antara minat berwirausaha signifikan 5% adalah 1,68709 terlihat
dengan hasil belajar kompetensi dasar t hitung > t tabel (3,124 > 1,68709 ).
teknik pengelasan pada siswa kelas Dengan demikian hipotesis alternatif
XI Teknik Kendaraan Ringan (TKR) (Ha) yang diajukan, terdapat
SMK YAPIM Mabar Medan TA. hubungan yang positif dan signifikan
2019/2020.. Dari hasil perhitungan minat kejuruan dengan hasil belajar
diperoleh korelasi product moment teknologi dasar otomotif teruji
minat berwirausaha (X 1 ) dengan hasil kebenarannya. Dengan demikian Ha
belajar kompetensi dasar teknik diterima dan dapat disimpulkan
pengelasan (Y) adalah r x1y = 0,610, bahwa semakin tinggi minat
kemudian dikonsultasikan dengan berwirausaha maka semakin tinggi
r tabel pada taraf signifikan 5% dengan pula hasil belajar kompetensi dasar
jumlah sampel 39 responden (N=39) teknik pengelasan.
diperoleh r tabel 5% = 0,316. Dengan
demikian harga r hitung > r tabel pada 2. Hubungan Antara Efikasi Diri
taraf signifikan 5% yaitu 0,610 > (X 2 ) dengan Hasil Belajar
0,316. Kompetensi Dasar Teknik
Selanjutnya hipotesis kedua Pengelasan (Y)
berbunyi, Terdapat hubungan yang Dari hasil perhitungan
positif dan signifikan antara efikasi diperoleh korelasi parsial antara X 2
diri dengan hasil belajar kompetensi dengan Y, r yx2,x1 = 0,775. Lalu
dasar teknik pengelasan pada siswa dilakukan uji keberartian korelasi
kelas XI Teknik Kendaraan Ringan parsial dengan menggunakan uji-t
6

diperoleh t hitung = 7,356 dan t tabel


untuk dk = 39 – 2 = 37 pada taraf KESIMPULAN DAN
signifikan 5% adalah 1,68709 terlihat PEMBAHASAN
t hitung > t tabel (7,356 > 1,68709).
Dengan demikian hipotesis alternatif A. Kesimpulan
(Ha) yang diajukan, terdapat Berdasarkan hasil penelitian
hubungan yang positif dan signifikan yang diuraikan , maka dapat
antara efikasi diri dengan hasil belajar disimpulkan :
kompetensi dasarteknik pengelasan
teruji kebenarannya. Dengan 1. Terdapat hubungan yang positif
demikian Ha diterima dan dapat dan signifikan antara Minat
disimpulkan bahwa semakin tinggi Berwirausaha dengan Hasil
efikasi diri siswa maka semakin tinggi Belajar Kompetensi Dasar Teknik
pula hasil belajar kompetensi dasar Pengelasan Siswa Kelas XI
teknik pengelasan. Teknik Kendaraan Ringan SMK
3. Hubungan Antara Minat YAPIM Mabar Medan Tahun
Berwirausaha (X 1 ) dan Efikasi Ajaran 2019/2020.
Diri (X 2 ) dengan Hasil Belajar 2. Terdapat hubungan yang positif
Kompetensi Dasar Teknik dan signifikan antara Efikasi Diri
Pengelasan (Y) dengan Hasil Belajar Kompetensi
Dari perhitungan korelasi Dasar Teknik Pengelasan Pada
ganda didapat (R) sebesar 0,866. Siswa Kelas XI Teknik
Kemudian berdasarkan hasil uji Kendaraan Ringan SMK YAPIM
keberartian korelasi ganda (F hitung ) Mabar Medan Tahun Ajaran
yaitu 53,789 dengan dk pembilang = 2019/2020.
2 (banyaknya variabel bebas) dan dk 3. Terdapat hubungan yang positif
penyebut = n – k - 1, (39-2-1) = 36, dan signifikan secara bersama-
pada taraf signifikan 5% diperoleh sama antara Minat Berwirausaha
F tabel = 4,013. Terlihat bahwa F hitung > dan Efikasi Diri dengan Hasil
F tabel pada taraf signifikan 5% yaitu Belajar Kompetensi Dasar Teknik
42,185 > 3,260. Dengan demikian Pengelasan Pada Siswa Kelas XI
hipotesis alternatif (Ha) yang Teknik Kendaraan Ringan SMK
diajukan, terdapat hubungan positif YAPIM Mabar Medan Tahun
dan signifikan antara minat Ajaran 2019/2020.
berwirausaha dan efikasi diri dengan
hasil belajar kompetensi dasar teknik DAFTAR PUSTAKA
pengelasan teruji kebenarannya. Arikunto, S. (2006). Prosedur
Dengan demikian Ha diterima dan Penelitian Suatu Pendekatan
dapat disimpulkan bahwa semakin Praktik, Ed Revisi VI, Penerbit
tinggi minat berwirausaha dan efikasi PT. Rikena Cipta, Jakarta.
diri maka semakin tinggi pula hasil
belajar kompetensi dasar teknik Arikunto, Suharsimi. (1992).
pengelasan. Prosedur penelitian: Suatu
pendekatan praktik. Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Metode
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT. Rineka
7

Cipta. study of software piracy.


Business Ethics: A European
Bandura, A. (1994). Self-efficacy In Review, 12(3), 233–245.
VS Ramachaudra (Ed),
Encyclopedia of human LESTARI, A. (n.d.). KONTRIBUSI
behavior, 4. New york: JIWA KEPEMIMPINAN,
Academic Press.(Reprintedin H. KREATIVITAS, DAN PRESTASI
Friedman [Ed.], Encyclopedia BELAJAR TERHADAP MINAT
of …. TECHNOPRENEURSHIP
SISWA SMKN 3 YOGYAKARTA.
Bandura, A. (1997). Self-efficacy:
Tthe exercise of control. WH Mitchell, M. S., & Ambrose, M. L.
Freeman and Co, New York. (2007). Abusive supervision and
workplace deviance and the
Bandura, Albert. (1991). Self-
moderating effects of negative
efficacy mechanism in reciprocity beliefs. Journal of
physiological activation and
Applied Psychology, 92(4),
health-promoting behavior. 1159.
Neurobiology of Learning,
Emotion and Affect, 229–269. Noor, J. (2012). Metode Penelitian:
Skripsi, Tesis dan Karya Ilmiah.
Crow, A., & Crow, L. (1998). Jakarta: Kencana Prenada Media
Psikologi belajar. Surabaya: Group.
Bina Ilmu, Terjemahan.
Rakhmawati, M. A. (2015).
Dimyati, M. (2006). Belajar dan MENINGKATKAN MINAT DAN
pembelajaran. Jakarta: Rineka HASIL BELAJAR
Cipta. MENYANYIKAN LAGU
Isa, A. (2010). Keefektifan DAERAH NUSANTARA
pembelajaran berbantuan DALAM PEMBELAJARAN
multimedia menggunakan SENI BUDAYA DENGAN
metode inkuiri terbimbing untuk MEDIA AUDIO VISUAL PADA
meningkatkan minat dan SISWA KELAS VIII B SMP N 3
pemahaman siswa. Jurnal SEMARANG. Universitas
Pendidikan Fisika Indonesia, Negeri Semarang.
6(1). Sardiman, A. M. (2003). Interaksi dan
Juliansyah, N. (2014). Metodologi Motivasi Belajar Mengajar.
Penelitian, cetakan keempat. Jakarta: PT Raja. Grafindo
Jakarta: Kencana. Persada. Shore, Lynn M. and
Lois E. Tetrick. 1991. A
Juliansyah Noor, S. E. (2016). Construct Validity Study of the
Metodologi Penelitian: Skripsi, Survey. Journal of Applied
Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah. Psychology.
Prenada Media.
Sudiana, N. (1989). Dasar-dasar
Knowles, M. S., Holton III, E. F., & proses belajar mengajar. PT
Swanson, R. A. (2012). The Sinar Baru Algensindo.
adult learner. Routledge.
Sugiyono. (2008). Metode penelitian
Lau, E. K. W. (2003). An empirical pendidikan:(pendekatan
8

kuantitatif, kualitatif dan R & Indonesia.


D). Alfabeta.
Sugiyono, M. P. K. (2013). Kualitatif,
dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, P. (n.d.). Dr. 2010. Metode
Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
CV Alfabeta.
Suharsimi, A. (2013). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.(cetakan ke-15) Jakarta.
PT Rineka Cipta.
Sukardi, P. D. (2003). Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sumantri, Y. (2017). PENGARUH
TAGLINE PRIMAGAMA
“TERDEPAN DALAM
PRESTASI “TERHADAP
MINAT BELAJAR SISWA
PRIMAGAMA. WACANA:
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi,
13(1), 18–34.
Suryana, C. (2010). Data dan Jenis
Data Penelitian. Dalam
Http://Csuryana. Wordpress.
Com,(17 Desember 2012).
Susetyo, F. B., & Yudianto, V.
(2013). STUDI
KARAKTERISTIK
PENGELASAN SMAW PADA
BAJA KARBON RENDAH ST
42 DENGAN ELEKTRODA E
7018. Jurnal Konversi Energi
Dan Manufaktur UNJ, 1(1), 32–
39.
Winkel, W. S. (1996a). Psikologi
pembelajaran. Jakarta:
Gramedia.
Winkel, W. S. (1996b). Psikologi
Pengajaran, Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana
9

Anda mungkin juga menyukai